Anda di halaman 1dari 18

Ciri-Ciri Habitat dan Ekosistem di Air Tawar dan Air Laut - Ilmu Sains Biologi

Tue, 30/05/2006 - 9:22pm godam64 - A. Ciri Habitat Air Tawar 1. Variasi temperatur atau suhu rendah 2. Kadar garam atau salinitas rendah 3. Penetrasi dari cahaya matahari kurang 4. Terpegaruh iklim dan cuaca alam sekitar 5. Aliran air terjadi setiap waktu terus-menerus pada sungai 6. Secara fisik dan biologi merupakan perantara habitat laut dan darat. 7. Tumbuhan mikroskopis seperti alga dan fitoplankton sebagai produsen utama. - B. Ciri Habitat Air Laut 1. Variasi temperatur atau suhu tinggi 2. Kadar garam / salinitas / tingkat keasinan tinggi 3. Penetrasi dari cahaya matahari tinggi 4. Ekosistem tidak terpegaruh iklim dan cuaca alam sekitar 5. Aliran atau arus laut terus bergerak karena perbedaan iklim, temperatur dan rotasi bumi 6. Habitat di laut saling berhubungan / berkaitan satu sama lain 7. Komunitas air asin terdiri dari produsen, konsumen, zooplankton dan dekomposer. Informasi Tambahan : Binatang Air Tawar : - Ikan mas, ikan mujair, ikan nila, ikan bandeng, ikan cupang, ikan cere, ikan betok, ikan sepat, yuyu, katak, dan lain sebagainya. Binatang Air Laut : - Ikan tenggiri, ikan teri, cumi-cumi, sotong, gurita, teripang, kuda laut, kepiting, kerang hijau, dan banyak lagi lainnya.
http://organisasi.org/ciri_ciri_habitat_dan_ekosistem_di_air_tawar_dan_air_laut_ilmu_sains_biologi

Ikan Tenggiri

Tenggiri laki/fajar

Klasifikasi Ilmiah : Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Actinopterygii Ordo: Perciformes Famili: Scombridae Genus: Acanthocybium Spesies: A. solandri Nama binomial Acanthocybium solandri Tenggiri laki, tenggiri fajar, atau wahoo (Acanthocybium solandri) adalah ikan dari suku Scombridae yang ditemukan di lautan tropis dan subtropis. Karena kecepatan dan kualitas dagingnya yang tinggi membuat ikan ini dijadikan hadiah permainan memancing. Di Hawaii, ikan ini dikenal sebagai ono, sedangkan di Karibia dan Amerika Tengah ikan ini dipanggil peto. Tubuhnya tertutupi oleh sisik kecil dan tipis, punggungnya berwarna hijau-kebiruan, sisik berwarna perak, dengan pola garis-garis berwarna biru gelap, warnanya akan semakin pudar ketika mati. Ikan ini bermulut besar, dan taring di bagian bawah dan atas mulutnya terlihat lebih tajam daripada taring ikan mackerel Spanyol.

Seekor tenggiri laki yang ditangkap oleh nelayan di Bonaire, Antillen Belanda

Tengiri laki adalah ikan yang menghuni perairan tropika dan subtropika Indo-Pasifik. . Tenggiri adalah nama umum bagi sekelompok ikan yang tergolong ke dalam marga Scomberomorus, suku Scombridae. Ikan ini merupakan kerabat dekat tuna, tongkol, madidihang,

makerel dan kembung. Tenggiri banyak disukai orang, diperdagangkan dalam bentuk segar, ikan kering, atau diolah menjadi kerupuk, siomay, dan lain-lain.
Tenggiri Rentang fosil: Thanetian hingga kini

Tenggiri Melayu Scomberomorus commerson Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Chordata Actinopterygii Perciformes Scombridae Scomberomorus Lacepde, 1801

Ikan tenggiri bertubuh memanjang, memipih lumayan kuat pada sisi-sisinya, telanjang tidak bersisik kecuali pada gurat sisinya (bidang corselet tidak jelas). Moncong meruncing, dengan mulut lebar dan gigi-gigi yang tajam dan kuat di rahang atas dan bawah. Panjang moncong (snout length) lebih pendek daripada sisa kepala bagian belakang. Sirip punggung dalam dua berkas, yang depan dengan XIII XXII jari-jari keras (duri). Sirip punggung dan sirip anal diikuti oleh banyak sirip kecil tambahan (finlet). Tenggiri Melayu (Scomberomorus commerson), spesies yang terbesar, dapat mencapai panjang 220 cm, meski kebanyakan kurang dari 1 m saja. Tenggiri merupakan ikan pelagis yang kerap berenang menggerombol dalam kelompok kecil, tidak jauh dari pantai.

King Mackerel, tenggiri Amerika, seberat lk. 6 kg http://richocean.wordpress.com/ikan-laut/ikan-tenggiri/

Pesut
Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Chordata Mammalia Cetacea Delphinidae Orcaella

Spesies: O. brevirostris

Pesut atau lumba-lumba air tawar adalah spesies mamalia air yang menghuni wilayah perairan tawar di India, Indocina, Filipina dan Kalimantan.

Nama dan sejarah taksonomi


Tidak ada catatan fosil. Pesut pertama kali dideskripsikan oleh Sir Richard Owen tahun 1866 berdasarkan satu spesiemen yang ditemukan tahun 1852, di pelabuhan Vishakhapatnum di pantai timur India. Pesut adalah satalh satu spesies dari genus Orcaella. Kadang-kadang pesut terdaftar

dalam beragam famili yang terdiri dari ia sendiri dan pada Monodontidae dan dalam Delphinapteridae. Sekarang ada persetujuan bahwa pesut termasuk famili Delphinidae. Secara genetis, pesut berhubungan dekat dengan paus pembunuh. Nama spesies brevirostris berasal dari bahasa Latin yang berarti berparuh pendek. Tahun 2005, analisis genetik menunjukkan bahwa lumba-lumba sirip pendek Australia merupakan spesies kedua dari genus Orcaella. Seluruh tubuh berwarna kelabu hingga biru tua, bagian bawahnya berwarna lebih pucat. Tidak ada pola yang khas. Sirip punggung kecil dan membulat di tengah punggung. Dahinya tinggi dan membulat; tidak bermoncong. Sirip tangan lebar membulat. Spesies di Kalimantan yang mirip adalah Porpoise tak bersirip, Neophocaena phocaenoides, mirip tapi tidak punya sirip punggung: lumba-lumba bungkuk, Sausa chinensis, lebih besar, moncong lebih panjang dan sirip punggung lebih besar. Dalam berbagai bahasa Orcaella brevirostris (nama Latin) adalah: Inggris: Irrawaddy dolphin, Dialek lokal Chilika: Baslnyya Magaratau Bhuasuni Magar (lumba-lumba penghasil minyak), Oriya: Khem dan Khera[2], Perancis: Orcelle, Spanyol: Delfn del Irrawaddy, Jerman: Irrawadi Delphin, Burma: Labai, Indonesia: Pesut, Melayu: Lumbalumba, Khmer: Phsout, Lao: Phaka and Filipino: Lampasut. Dalam Thai, salah satu namanya adalah pa loma hooa baht, karena kepalanya yang membundar dianggap menyerupai mangkuk rahib Budhha, hooa baht. Deskripsi Penampilan pesut mirip dengan beluga, meski lebih berkerabat dengan orka. Spesies ini mempunyai melon (jaringan berlemak dan berminyak di kepala). Moncongnya tidak khas. Sirip punggung yang terletak dua pertiga posterior di punggung, pendek, tumpul, dan segitiga. Sirip tangan panjang dan lebar. Secara keseluruhan ia berwarna cerah, namun lebih putih di bawah tubuh daripada di punggung. Pesut dewasa beratnya lebih dari 130 kg dan panjangnya 2,3 m psaat dewasa. Panjang maksimum yang tercatat adalah jantan 2,75 m dari Thailand. Perkembangbiakan Lumba-lumba ini dianggap mencapai kedewasaan seksual pada 7 sampai 9 tahun. Di belahan bumi utara, perkawinan dilaporkan berlangsung pada bulan Desember sampai Juni. Masa hamilnya 14 bulan, melahirkan seekor anak setiap 2 hingga 3 tahun. Saat lahir panjangnya 1 m dan beratnya 10 kg. Anak itu disapih setelah berumur dua tahun. Umur pesut dapat mencapai 30 tahun.

Sepat
Sepat

Sepat rawa, Trichogaster trichopterus dari Prembun, Tambak, Banyumas Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Chordata Actinopterygii Perciformes

Upaordo: Anabantoidei Famili: Osphronemidae

Upafamili: Luciocephalinae Genus: Trichogaster Bloch & Schneider, 1801 Spesies lihat pada tek

Sepat adalah nama segolongan ikan air tawar yang termasuk ke dalam marga Trichogaster, anggota suku gurami (Osphronemidae). Di Indonesia, ikan ini lebih dikenal sebagai ikan konsumsi, meskipun beberapa jenisnya diperdagangkan sebagai ikan hias. Ikan yang bertubuh pipih jorong, dengan moncong runcing dan mulut kecil. Sisik kecil-kecil, bersusun miring, dalam aneka ukuran. Gurat sisi sempurna, bentuk tabung yang terkadang agak lengkung. Sirip punggung (dorsal) terletak jauh ke belakang, namun berakhir agak jauh di depan

sirip ekor. Sirip perut (ventral) berubah bentuk; sepasang jari-jari lunak yang pertama berubah menjadi alat peraba yang menyerupai cambuk panjang sepanjang badan, ditambah dengan sepasang duri pendek dan beberapa pasang jumbai pendek yang tak seberapa terlihat. Sirip dubur (anal) memanjang mulai dari di bawah dada hingga pangkal ekor. Sirip dada (pectoral) kurang lebih meruncing, sementara sirip ekor sedikit membagi.

Taksonomi
Sepat semula digolongkan ke dalam suku Belontiidae, bersama cupang dan kerabatnya. Akan tetapi sekarang suku ini telah digabungkan ke dalam suku Osphronemidae, yang juga mencakup gurami dan sepat kerdil (Colisa). Marga Trichogaster berkerabat dekat dengan marga Colisa; anggota kedua marga ini sama-sama memiliki sirip perut berupa cambuk. Namun marga Trichogaster memiliki sirip punggung yang relatif lebih pendek, dan individu dewasanya berukuran jauh lebih besar daripada Colisa. Sebagaimana kerabat-kerabat dekatnya, yakni tambakan, betok, gurami, dan cupang, sepat tergolong ke dalam anak bangsa Anabantoidei. Kelompok ini dicirikan oleh adanya organ labirin (labyrinth) di ruang insangnya, yang amat berguna untuk membantu menghirup oksigen langsung dari udara. Adanya labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempattempat yang miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain.

Jenis-jenisnya
Baik FishBase maupun Integrated Taxonomic Information System (ITIS) mendaftar empat spesies berikut ke dalam genus Trichogaster:

Trichogaster leerii (Bleeker, 1852); sepat mutiara Trichogaster microlepis (Gnther, 1861); Trichogaster pectoralis (Regan, 1910); sepat siam Trichogaster trichopterus (Pallas, 1770); sepat rawa

Satu jenis lagi dalam daftar FishBase, Trichogaster chuna (Hamilton, 1822), dimasukkan ITIS ke dalam marga Colisa sebagai Colisa chuna.

Kegunaan
Ikan sepat memiliki nilai ekonomi yang tinggi, terutama sebagai sumber protein di daerah pedesaan. Selain dijual dalam keadaan segar di pasar, ikan sepat kerap diawetkan dalam bentuk ikan asin, bekasam dan lain-lain, sehingga dapat dikirimkan ke tempat-tempat lain. Beberapa daerah yang banyak menghasilkan ikan sepat olahan di antaranya adalah Jambi, terutama dari Kumpeh dan Kumpeh Ulu; Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Karena kegunaannya itu, sepat, terutama dari jenis T. pectoralis dan T. trichopterus, banyak diintroduksi ke mana-mana sebagai ikan konsumsi. Dan sebagai akibat kemampuan adaptasinya yang tinggi, ikan-ikan itu segera meliar dan berbiak di perairan bebas. Introduksi T. pectoralis ke Danau Tempe di Sulawesi tahun 1937 sedemikian berhasilnya, sehingga dua tahun kemudian ikan ini telah mendominasi 70% hasil ikan Danau Tempe.

Mujair

Mujair, Oreochromis mossambicus

Klasifikasi Ilmiah : Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Actinopterygii Ordo: Perciformes Famili: Cichlidae Genus: Oreochromis Spesies: O. mossambicus Mujair adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Penyebaran alami ikan ini adalah perairan Afrika dan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939. Meski masih menjadi misteri, bagaimana ikan itu bisa sampai ke muara terpencil di selatan Blitar, tak urung ikan tersebut dinamai mujair untuk mengenang sang penemu. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis mossambicus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Mozambique tilapia, atau kadang-kadang secara tidak tepat disebut Java tilapia. Ikan berukuran sedang, panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah sekitar 40 cm. Bentuk badannya pipih dengan warna hitam, keabu-abuan, kecoklatan atau kuning. Sirip punggungnya (dorsal) memiliki 15-17 duri (tajam) dan 10-13 jari-jari (duri berujung lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 9-12 jari-jari. Kebiasaan

Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam (salinitas), sehingga dapat hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun. Mujair juga sangat peridi. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1 bulan sekali. Setiap kalinya, puluhan butir telur yang telah dibuahi akan dierami dalam mulut induk betina, yang memerlukan waktu sekitar seminggu hingga menetas. Hingga beberapa hari setelahnya pun mulut ini tetap menjadi tempat perlindungan anak-anak ikan yang masih kecil, sampai anak-anak ini disapih induknya. Dengan demikian dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan ini dapat meningkat sangat pesat. Apalagi mujair cukup mudah beradaptasi dengan aneka lingkungan perairan dan kondisi ketersediaan makanan. Tidak mengherankan apabila ikan ini dianggap invasif dan menimbulkan berbagai masalah baru di perairan yang didatanginya, seperti halnya di Singapura, dan di California Selatan, Amerika Serikat. Tidak luput pula adalah berbagai waduk dan danau-danau di Indonesia yang ditanami ikan ini, seperti misalnya Danau Lindu di Sulawesi Tengah.

Layur Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Ordo: Famili: Genus: Chordata Perciformes Trichiuridae Trichiurus

Spesies: T. lepturus Nama binomial Trichiurus lepturus

Layur (Trichiurus lepturus) adalah ikan perairan laut yang mudah dikenal dari bentuknya yang panjang dan ramping. Ikan ini tersebar di perairan tropika maupun sedang. Jenis yang ditemukan di Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik diketahui merupakan populasi yang berbeda. Ukuran tubuhnya dapat mencapai panjang 2 m, dengan berat maksimum tercatat 5 kg dan usia dapat mencapai 15 tahun. Kegemarannya pada siang hari berkeliaran di perairan dangkal dekat pantai yang kaya plankton krustasea. Pada waktu malam ikan ini mendekat ke dasar perairan.

Layur mudah dijumpai di tempat penjualan ikan di Indonesia. Selain diolah sebagai ikan asin, layur juga menjadi umpan pancing. Orang Jepang menyebutnya tachiuo dan memakannya mentah (sebagai sashimi) atau dibakar. Orang Korea menyebutnya galchi dan mengolahnya dengan digoreng atau dibakar. Ikan ini disukai karena dagingnya yang kenyal, tidak terlalu amis, tidak berminyak, serta mudah dilepas tulangnya.

Arwana

Arwana Asia

Arwana Asia (Scleropages formosus), adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki badan yang panjang; sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut Ikan Naga karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa Arwana Asia adalah spesies asli sungai-sungai di Asia Tenggara khususnya Indonesia. Ada empat varietas warna yang terdapat di lokasi: Hijau, ditemukan di Indonesia, Vietnam, Birma, Thailand, dan Malaysia Emas dengan ekor merah, ditemukan di Indonesia Emas, ditemukan di Malaysia Merah, ditemukan di Indonesia Arwana Asia terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus terancam punah oleh IUCN tahun 2004. Jumlah spesies ini yang menurun dikarenakan seringnya diperdagangkan karena nilainya yang tinggi sebagai ikan akuarium, terutama oleh masyarakat Asia. Pengikut Feng Shui dapat membayar harga yang mahal untuk seekor ikan ini. Klasifikasi Ilmiah : Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Actinopterygii Ordo: Osteoglossiformes Familia: Osteoglossidae Subfamilia: Osteoglossinae Genus: Scleropages Spesies: S. formosus

Hoki bicirrhosum Klasifikasi ilmiah Kekaisaran : Animalia (Hewan) Suku : Kelas : Orde : Chordata (chordate) Ikan bertulang (ray) Osteoglossiformes (lidah bertulang) Keluarga Osteoglossidae

Osteoglossidae atau arwana adalah keluarga ikan. Mereka milik Osteoglossiformes. Mereka datang di Amerika Selatan, Afrika, Asia dan Australia. Kehidupan arwana yang umumnya lambat bergerak dan air tergenang dan memangsa ikan, serangga dan udang. Mereka mouthbrooders : reproduksi dilakukan oleh mengerami telur di mulut orang tua. Ini adalah ikan yang dapat melompat sangat baik, Silver Arowana bahkan lima meter di atas permukaan tersebut. Di Amerika Selatan, tiga spesies hidup, ferreira Hoki atau Black Arowana, atau arwana Silver bicirrhossum Hoki dan Arapaima gigas, yang kedua dengan ukuran dewasa sampai dengan 4,5 m adalah ikan air tawar terbesar. Di Afrika, kehidupan Otis terpanas niloticus atau Afrika Arowana. Asia atau Asia kehidupan Scleropagus formosa arwana, yang terjadi dalam berbagai warna. Ikan ini ada di daftar CITES dan sangat mahal. Dua spesies hidup di Australia, atau jardini Scleropagus Jardini dan leichardti Slerophagus atau arwana bermanik-manik.

Hidup di akuarium

Saat ini, ikan di akuarium terus. Spesies yang berbeda di dalam akuarium mencapai ukuran ratarata 60-80 cm, dengan pengecualian Arapaima. Mereka memiliki mangkuk yang sangat besar diperlukan minimal 2 meter, 1 meter dan lebar 60 cm tinggi. Arapaima gigas adalah satu-satunya tawanan di akuarium dengan sedikitnya 20.000 liter. Harus ada cukup ruang berenang bebas pada saat ini lapisan atas di permukaan dengan tanaman mengambang. Di bagian bawah wadah biasanya adalah lapisan pasir dicuci bersih lebih ditempatkan potongan kayu apung di pojok sebagai akar pohon dapat digantung ke bawah dan mungkin tanaman. Karena perilaku melompat dari akuarium arwana itu harus baik ditutuptutupi. Kualitas air harus terawat dengan baik akan setara dengan mengambil filtrasi baik dengan perubahan air mingguan 20-25%. Arowama dengan beberapa ikan besar lainnya terus bersama-sama. Pengecualian adalah arwana Australia karena karakter mereka sangat kuat solitaire terbaik dapat diselenggarakan.

Perlindungan
Spesies ini, kecuali arwana Asia , bukan spesies pada daftar CITES ini. Arwana Aslan, Scleropagus formosa, secara internasional secara hukum dilindungi. Hanya hewan dari spesies ini dari peternakan terkendali CITES makalah dan microchip ditanamkan ke rekening. Setiap penangkaran spesies (Belanda) juga harus dilaporkan kepada LID (Nasional Inspeksi Service) untuk mengawasi kesejahteraan hewan.

Barakuda

Sennet utara, Sphyraena borealis

Barakuda besar, Sphyraena barracuda

Klasifikasi Ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Actinopterygii Ordo: Perciformes Famili: Sphyraenidae Genus: Sphyraena Barakuda adalah ikan dalam kelas Actinopterygii yang dikenal berwujud menyeramkan dan berukuran tubuh besar, yaitu sampai panjang enam kaki dan lebar satu kaki. Tubuhnya panjang dan ditutupi oleh sisik yang halus. Ikan ini dapat ditemukan di samudra tropis dan subtropis di seluruh dunia. Barakuda adalah anggota genus Sphyraena, satu-satunya genus dalam familia Sphyraenidae.

Salmon

Salmon adalah sejenis ikan laut dari famili Salmonidae. Ikan lain yang satu famili dengan salmon adalah ikan trout. Perbedaannya adalah pada migrasi hidup salmon dibandingkan dengan ikan trout yang menetap. Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik. Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Terdapat suatu kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat yang sama di mana ia dilahirkan untuk berkembang biak. Penelitian menunjukkan demikian, namun alasan mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih misteri.

Siklus hidup
Salmon kembali ke perairan air tawar yang deras untuk berkembang biak. Metode navigasi yang dilakukannya kemungkinan dilakukan dengan indra penciuman ikan tersebut. Setengah dari salmon dewasa akan mati dalam beberapa hari hingga minggu setelah berkembang biak. Untuk menaruh telur, salmon betina mengepakkan ekornya untuk menciptakan wilayah bertekanan rendah untuk mengangkat kerikil agar tersapu arus, menciptakan celah baginya untuk menaruh telur. Satu celah dapat menampung 5000 telur, menutupi area sekitar 2,8 m2. Warna

telur bervariasi dari oranye hingga merah. Satu atau lebih salmon jantan akan mendekati betina dan mengeluarkan spermanya ke air untuk membuahi telur. Salmon betina lalu menutupi telurtelurnya dengan menyapu kerikil lalu pergi bertelur di tempat lain. Salmon betina dapat melakukannya sebanyak tujuh kali sebelum telur dalam ovariumnya habis. Salmon akan mati dalam hitungan hari setelah bertelur. Telur harus diletakkan di bawah kerikil di sekitar air yang dingin dengan arus yang baik sebagai suplai oksigen. Kematian yang tinggi umum terjadi pada tahap ini, yang sebagian besar terjadi akibat predasi dan perubahan kondisi perairan akibat ulah manusia. Salmon muda menetap di perairan air tawar tersebut tempat mereka dilahirkan, selama tiga tahun sebelum bermigrasi ke lautan. Pada masa tersebut, mereka berwarna keperakan. Diperkirakan hanya 10% dari jumlah telur yang selamat mencapai tahap ini. Salmon menghabiskan waktu selama satu hingga lima tahun sebelum mencapai usia kematangan seksual. Salmon dewasa akan kembali ke tempat di mana dia dilahirkan untuk berkembang biak. Untuk menuju ke proses tersebut, beberapa jenis salmon mengembangkan taring. Warna mereka akan menjadi gelap. Jarak perjalanan yang dilakukan salmon sangat menakjubkan, mereka dapat mengarungi arus sungai sejauh 1.400 km dan mendaki setinggi 2.100 km dari lautan menuju tempat di mana mereka dilahirkan. Selama berada di air tawar dan muara, salmon muda memakan serangga, amphipoda, dan crustacea lainnya. Ketika sudah besar, mereka akan memakan ikan kecil.

Tekanan lingkungan
Populasi ikan salmon di alam liar terus menurun dalam dekade ini, terutama salmon Atlantik yang berkembang biak di Eropa Barat dan Timur Kanada. Faktor yang mempengaruhi diantaranya:

Parasit yang tersebar dari peternakan salmon dengan jaring terbuka Penangkapan secara berlebihan Proses penghangatan lautan dan sungai dapat menghambat proses berkembang biak dan meningkatkan penyebaran parasit Hilangnya habitat yang digunakan untuk berkembang biak, degradasi arus air, dan hilangnya material untuk proses berekembang biak ikan salmon (misal: kerikil untuk menutupi kumpulan telur salmon). Pembangunan bendungan dapat menghalangi laju ikan salmon menuju tempat berkembang biak.

Kerapu Harimau
Kerapu harimau

Status konservasi Berkas:Status IUCN3.1 NT.svg Hampir terancam (IUCN3.1) Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Chordata Actinopterygii Perciformes Serranidae Epinephelus

Spesies: E. fuscoguttatus Nama binomial Epinephelus fuscoguttatus (Forsskl, 1775)

Kerapu harimau (Epinephelus fuscoguttatus) adalah sejenis ikan dari keluarga Serranidae yang ditemukan di Australia, Bangladesh, British Indian Ocean Territory, Brunei, Kamboja, Kepulauan Cocos, Comoros, Djibouti, Mesir, Eritrea, Fiji, Guam, Hong Kong, India, Indonesia, Israel, Jepang, Jordania, Kenya, Kiribati, Madagaskar, Malaysia, Kepulauan Maladewa, Kepulauan Marshall, Pulau Mauritius, Mikronesia, Mozambique, Myanmar, Kaledonia Baru, Kepulauan Mariana Utara, Pakistan, Palau, Papua Niugini, Filipina, Runion, Samoa, Arab Saudi, Kepulauan Seychelles, Singapura, Kepulauan Solomon, Somalia, Sri Lanka, Sudan,

Taiwan, Tanzania, Thailand, Vanuatu, Vietnam dan Yemen. Namanya dalam bahasa Inggris adalah brown-marbled grouper. Habitat alaminya adalah lautan terbuka, lautan dangkal, subtidal aquatic beds, karang dan laguna pantai. Ikan ini terancam kehilangan habitatnya.

Cakalang
Cakalang (Katsuwonus pelamis) adalah ikan berukuran sedang dari familia Scombridae (tuna). Satu-satunya spesies dari genus Katsuwonus. Ikan berukuran terbesar, panjang tubuhnya bisa mencapai 1 m dengan berat lebih dari 18 kg. Cakalang yang banyak tertangkap berukuran panjang sekitar 50 cm. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai skipjack tuna.

Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Chordata Actinopterygii Perciformes Scombridae Katsuwonus Kishinouye, 1915

Spesies: K. pelamis Nama binomial Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758)

Gerombolan ikan cakalang

Tubuh berbentuk memanjang dan agak bulat, dengan dua sirip punggung yang terpisah. Sirip punggung pertama terdiri dari 14-16 jari-jari tajam. Sirip punggung kedua yang terdiri dari 14-15 jari-jari lunak. Sirip dubur berjumlah 14-15 jari-jari. Bagian punggung berwarna biru keunguunguan hingga gelap. Bagian perut dan bagian bawah berwarna keperakan, dengan 4 hingga 6 garis-garis berwarna hitam yang memanjang di samping badan. Badan tidak memiliki sisik kecuali pada bagian barut badan (corselet) dan garis lateral.

Penyebaran
Cakalang dikenal sebagai perenang cepat di laut zona pelagik. Ikan ini umum dijumpai di laut tropis dan subtropis di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik. Cakalang tidak ditemukan di utara Laut Tengah. Hidup bergerombol dalam kawanan berjumlah besar (hingga 50 ribu ekor ikan). Makanan mereka berupa ikan, crustacea, cephalopoda, dan moluska. Cakalang merupakan mangsa penting bagi ikan-ikan besar di zona pelagik, termasuk hiu.

Pemanfaatan

Cakalang fufu

Ikan cakalang adalah ikan bernilai komersial tinggi, dan dijual dalam bentuk segar, beku, atau diproses sebagai ikan kaleng, ikan kering, atau ikan asap. Dalam bahasa Jepang, cakalang disebut katsuo. Ikan cakalang diproses untuk membuat katsuobushi yang merupakan bahan

utama dashi (kaldu ikan) untuk masakan Jepang. Dalam makanan Manado, cakalang diawetkan dalam bentuk cakalang fufu (cakalang asap).

Anda mungkin juga menyukai