Anda di halaman 1dari 53

BAGIAN-1

AKUNTANSI LINGKUNGAN BERBASIS MORAL (R. Gunawan Sudarmanto)

Lingkungan merupakan bagian dari kualitas kehidupan dan tidaklah dapat disangkal jika dikatakan bahwa saat ini masalah lingkungan semakin sering menjadi perdebatan baik di tingkat regional, nasional maupun internasional. Perdebatan itu terutama menyangkut dua pertanyaan mendasar: apakah bumi ini sudah dalam kondisi krisis atau bumi memang tidak sedang dalam kondisi krisis. Jika bumi dalam kondisi krisis lalu apa yang harus dilakukan oleh individu, dan masyarakat luas terutama para pelaku bisnis di bidang industri? Gerakan peduli lingkungan yang antara lain dilakukan melalui

penyelenggaraan konferensi internasional di Rio de Janiero lebih dari satu dekade yang lalu (1992) tampaknya belum mampu mempengaruhi pelaku bisnis di bidang industri untuk memperlakukan alam sebagai bagian dari organisasi bisnis yang dikelola, dengan harapan bahwa alam ini tidak semakin rusak. Jika kerusakan alam dikaitkan dengan dunia industri (sebagai salah satu pihak yang mempunyai kontribusi untuk merusak alam, maka setiap individu dan para industrialis kiranya perlu merenungkan dua pemikiran Gray (1993) tentang upaya untuk menyelamatkan bumi ini melalui kepedulian mereka yaitu (1) mengalokasikan biaya untuk setiap sumber alam yang terpakai dan untuk setiap pencemaran alam yang ditimbulkan karena adanya proses produksi dan (2) merubah sikap para industrialis agar lebih bijaksana

memperlakukan alam yang menjadi tumpuan bisnis mereka.

Bagaimana biaya pemanfaatan sumber alam dan pencemaran yang ditimbulkan oleh dunia industri harus dialokasikan? Pertanyaan ini antara lain dapat dijawab dengan melibatkan akuntan yang diharapkan mampu merubah paradigma akuntansi konvensional melalui berbagai pengembangan yang mungkin, sehingga tersusun sustu sistem informasi akuntansi yang bernuansa

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

lingkungan. Kedepan, akuntansi untuk lingkungan ini dapat digunakan sebagai alat pertanggungjawaban kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan pelestarian lingkungan alam.

Hal kedua yang lebih crusial adalah merubah sikap para industrialis yang sementara ini menganggap masalah lingkungan hanya sebagai minat sesaat. Beberapa bab yang ada dalam buku ini antara lain dimaksudkan untuk menyumbangkan pemikiran dalam rangka upaya merubah sikap masyarakat, termasuk para industrialis, sehingga memiliki cara pandang dan sistem nilai yang lebih baik dalam kaitannya dengan berkelanjutan. pelaksanaan pembangunan

Selanjutnya, jika dikaitkan dengan peran pemerintah, maka pertanyaan Bagaimana mengatasi masalah lingkungan? bukanlah hal yang mudah dijawab namun demikian Clark & Jonson (1994) memberikan dua solusi utama yaitu (1) pemerintah harus melakukan pengawasan dan (2) melakukan pendekatan pasar (market solution). Pengawasan yang dilakukan pemerintah terutama harus menyangkut pengawasan terjadinya polusi dan paling tidak ada lima langkah yang sebaiknya dilakukan yaitu: 1. Menetapkan tingkat kualitas lingkungan yang diharapkan 2. Menyusun standar kualitas lingkungan 3. Menetapkan apa yang harus dilakukan atau metode apa yang harus diterapkan untuk mencapai standar tersebut, dan tindakan apa yang akan diambil jika standar tersebut tidak tercapai 4. Monitoring ketercapaian standar dan skedul kegiatan jika standar belum tercapai 5. mengambil tindakan yang tegas pada pihak-pihak yang melanggar aturan tentang lingkungan Sedangkan melalui pendekatan pasar, pemerintah dapat (1) mengeluarkan aturan tentang biaya polusi yang harus ditanggung perusahaan berdasarkan kuantitas emisi yang dikeluarkan perusahaan industri atau (2) menetapkan

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

tingkat polusi yang diperkenankan dan menyerahkan biaya polusi tersebut kepada pasar.

A. Keterlibatan Akuntan dan Cakupan Akuntansi Lingkungan Dua Alasan Keterlibatan Akuntan Pada tingkat pragmatis, ada dua alasan yang mendorong akuntan terlibat pada masalah lingkungan yaitu: 1. Masalah lingkungan pada dasarnya merupakan masalah bisnis. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut, perubahan pasar tentu akan membawa dampak pada dunia bisnis dan akuntan dituntut untuk memberikan perhatian dan berperan serta mulai dari penentuan biaya, penetapan nilai asset sampai dengan penghitungan tingkat resiko yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan sebagai akibat dari kegiatan bisnis. 2. Masalah lingkungan membutuhkan kegiatan audit (dalam bahasa teknis akuntansi audit antara lain diatikan sebagai prosedur pemeriksaan laporan keuangan, mulai dari pengkajian dokumen sampai dengan pemberian rekomendasi). Melalui kegiatan audit ini para akuntan akan menemukan wilayah tertentu untuk terlibat kedalam masalah lingkungan, meskipun istilah audit dalam hal ini tentu tidak sama persis dengan prosedur audit untuk laporan keuangan suatu perusahaan.

Cakupan Akuntansi Lingkungan Akuntansi lingkungan mencakup tujuah hal berikut ini: 1. Akuntansi untuk resiko 2. Akuntansi untuk penilaian kembali asset dan proyeksi modal 3. Analisis biaya terutama untuk area kunci (key areas) seperti energi, limbah, dan perlindungan lingkungan 4. Investasi yang didalamnya menyangkut factor lingkungan 5. Pengembangan system informasi akuntansi (SIA) baru 6. Mengukur costs and benefits terhadap program-program pengembangan lingkungan

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

7. Pengembangan teknik-teknik akuntansi yang mengekspresikan harta, utang dan biaya yang bernuansa ekologi Dengan memperhatikan lingkup pekerjaan akuntan tersebut membawa konsekuensi perubahan bagi tugas akuntan yaitu:

Akuntan Keuangan 1. Menyusun neraca yang didalamnya mencakup akun a. Penetapan nilai aset b. Hutang c. Biaya tak terduga d. Provisi 2. Menyusun laporan keuangan yang didalamnya mencakup biaya-biaya yang berkaitann dengan pengelolaan limbah/ sampah dan kebersihan lingkungan 3. Menyusun laporan tahunan yang mencakup gambaran kinerja perusahaan untuk lingkungan 4. Menyusun laporan kerjasama dengan bank, manajer lembaga keuangan, dan lembaga asuransi

Akuntan manajemen 1. Menyusun rencana bisnis termasuk munculnya biaya-biaya baru yang menyangkut masalah lingkungan 2. Membuat costs and benefits analysis dengan adanya pengembangan lingkungan 3. Menyusun analisis biaya dan efisiensi dengan adanya program-program pengembangan lingkungan

Akuntan system 1. Merencanakan berbagai perubahan pada system informasi manajemen (MIS) 2. Merencanakan berbagai perubahan pada system pelaporan keuangan

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

BAGIAN-2

BISNIS DAN LINGKUNGAN: PERUBAHAN AKUNTANSI KONVENSIONAL DAN AGENDA YANG PERLU DIKEMBANGKAN

A. Merubah Akuntansi Konvensional Pada tahun 90-an peran akuntansi seperti yang dijalankan oleh perusahaan untuk menuju ke bisnis berwawasan lingkungan sangatlah kecil. Padahal gerakan menuju kearah kerangka ekonomi berkelanjutan tidaklah dapat dicapai tanpa gerakan yang berarti dari bidang akuntansi dan keuangan. Lima pernyataan dibawah ini diharapkan dapat mendorong keterlibatan akuntan untuk menuju ekonomi berkelanjutan melalui kepedulian mereka terhadap lingkungan. 1. Sistem akuntansi yang ada saat ini dapat sedikit dimodifikasi untuk mengidentifikasikan keterkaitan lingkungan dengan beban yang harus dibayar (dan mungkin juga pendapatan yang harus diterima), yang secara terpisah dapat dibuatkan akun tersendiri. Beban yang sangat jelas terkait adalah energi, limbah, pengepakan dan sebagainya. 2. Berbagai unsur negatif ditinjau dari sudut lingkungan yang terlibat dalam sistem akuntansi perlu diidentifikasi, dan jika perlu diperbaiki. Contoh yang paling jelas adalah penilaian investasi dan penilaian kinerja 3. Sistem akuntansi sebaiknya memandang jauh kedepan dan sadar/peduli terhadap masalah potensial yang muncul dari adanya arus deras perubahan agenda lingkungan 4. Fungsi pelaporan eksternal dimungkinkan berubah 5. Sistem Informasi Akuntansi perlu dikembangkan

Perubahan sistem Akuntansi tersebut antara lain akan membawa dampak pada penyusunan Laporan Keuangan dimana perusahaan yang lebih bijaksana menangani lingkungan telah mengalokasikan berbagai biaya yang menyangkut

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

lingkungan. Pemikiran ini bermula dari menyangkut lingkungan

pengenalan berbagai issue yang

sampai pada perubahan sikap dan perilaku sebagai

wujud perubahan cara pandang dan sistem nilai yang dianut. Bagaimana perusahaan memandang alam sebagai bagian dari dirinya yang memang perlu dilestarikan, bagaimana perusahaan bersedia meng-akunkan berbagai biaya yang memang seharusnya dikeluarkan untuk mengganti kerusakan dan pencemaran lingkungan sampai pada kesediaan perusahaan untuk merencanakan perubahan sistem akuntansi konvensional ke akuntansi yang berwawasan lingkungan, yang dapat digambarkan pada Ilustrasi-1 sebagai berikut:
ILUSTRASI 1

STEP-1

STEP-2

MENGENAL ISSUE LINGKUNGAN 1


Bisnis dan lingkungan: TANTANGAN UNTUK AKUNTANSI DAN KEUANGAN

INFORMASI MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

3 2
Bisnis dan lingkungan: AGENDA, SIKAP DAN PERILAKU

Greening The Organization

KEBIJAKAN LINGKUNGAN

Tahap

pertama

adalah

memperkenalkan

issue-issue

lingkungan

kepada

perusahaan industri, lihat Tabel 2-1, dalam rangka lebih memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi lingkungan alam yang sedang dalam krisis. Salah satu pendekatan untuk menangani issue tersebut adalah melalui pengenalan akuntansi dan keuangan yang bernuansa lingkungan. Setelah itu bagaimana sikap dan perilaku yang sebaiknya dikembangkan oleh dunia industri dalam rangka berpartisipasi untuk menangani issue-issue lingkungan tersebut. Kedua hal yang telah disebutkan diatas menjadi dasar bagi dunia industri untuk membangun

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

organisasi yang berwawasan lingkungan, mengembangkan berbagai kebijakan yang menyangkut pelestarian lingkungan dan seterusnya. Selanjutnya, bukti kepedulian sebuah perusahaan industri terhadap lingkungan antara lain dapat ditunjukkan melalui kegiatan peng-akun-an berbagai biaya yang meyangkut penggantian kerusakan dan pencemaran lingkungan sehingga tampilan laporan keuangan perusahaan kemungkinan akan tampak seperti dibawah ini. Lihat Ilustrasi-2

Ilustrasi-2

THE IMPACT OF THE ENVIRONMENT ON THE CONVENTIONAL FINANCIAL STATEMENT:

PROFIT AND LOSS ACCOUNT


REVENUE Market Growth Market Decline Product Taxes COSTS
Clean-up Emission control Waste treatment/disposal Insurance Fines H&S Claims Plant Depreciation Compliance Waste Minimization Licenses Research and Development

Sumber: Gray (1993) Accounting For the Environment

Dalam Laporan Laba-Rugi, pada komponen beban (biaya) akan tampak rekening (account /akun) biaya seperti : 1. Biaya pembersihan 2. Biaya kontrol emisi (pembakaran) 3. Biaya penangangan limbah 4. Biaya Asuransi (yang menyangkut lingkungan) 5. Denda

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

6. Biaya tuntutan kesehatan dan keamanan 7. Depresiasi tanaman (terutama untuk perusahaan perkebunan) 8. Biaya lain (dikeluarkan atas dasar permohonan yang terkait dengan pelestarian lingkungan) 9. Biaya minimasi limbah 10. Biaya lisensi 11. Biaya untuk penelitian dan pengembangan Sedangkan pada Neraca dimungkinkan menampilkan beberapa aspek sebagai berikut (Lihat Ilustrasi-3)

Ilustrasi-3

THE IMPACT OF THE ENVIRONMENT ON THE CONVENTIONAL FINANCIAL STATEMENT: BALANCE SHEET
ASSETS Land Revaluations Plant Write-Offs New Plant Stock net realizable value LIABILITIES Breach of Consents Fines, damages Remediation (Pollution damages)

Sumber: Gray (1993) Accounting For the Environment

Didalam komponen harta tercantum beberapa akun yang antara lain: 1. Penilaian kembali tanah 2. Tanaman (yang akan di manfaatkan, untuk produksi misalnya) 3. Tanaman baru 4. Berbagai persediaan yang dinilai secara layak

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

Sedangkan untuk komponen utang termasuk didalamnya utang denda, utang untuk berbagai kerusakan alam yang ditimbulkan karena adanya proses produksi (damages) dan utang untuk berbagai perbaikan yang berkaitan dengan polusi.

B. Agenda Dan Sikap Industrialis Pertanyaan pertama bagi setiap organisasi yang menanggapi agenda lingkungan adalah memutuskan pentingnya isu-isu lingkungan. Pada bagian ini akan diperkenalkan secara singkat tentang unsur-unsur lingkungan yang umum didiskusikan, kemudian diusahakan

mengemukakan posisi dimana individu maupun organisasi mengambil bagian pada agenda lingkungan tersebut. Sikap terhadap isu-isu lingkungan menjadi langkah pertama yang crucial dalam melestarikan lingkungan. Pada Tabel-2.1 berikut ini adalah contoh isu-isu lingkungan yang dimaksud

Tabel-2.1 Issue Lingkungan Krisis? Krisis apa?


Menipisnya lapisan ozone Global warming Hilangnya beberapa spesies Rusaknya habitat Hujan acid Desertification (kekeringan) Erosi tanah Polusi udara Polusi air Polusi tanah Polusi suara Kelangkaan sumberdaya alam Hutang dunia ketiga Berkurangnya hutan Pembuangan limbah Pemanfaatan energi Kelaparan Ketidakseimbangan Populasi Kekurangan air Racun Kimia Sampah nuklir Budaya manusia Kemiskinan

Sumber: Gray (1993) Accounting For the Environment

Clark & Jonson (1994) menyebutkan bahwa hanya ada tujuh issue lingkungan yang penting yaitu: 1. Polusi 2. Global warming / lapisan ozon

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

3. Lingkungan dalam hubungannya dengan perdagangan 4. Issue-issue tentang batas 5. Pembangunan berkelanjutan 6. Biaya kerusakan lingkungan 7. Kompetensi (menyangkut siapa yang harus menetapkan standar dan

bagaimana pencapaian standar tersebut dimonitor Dari ketujuh issue tersebut, investasi ditujukan untuk pengontrolan polusi dapat dipertimbangkan sebagai beban yang sangat berat. Hal ini antara lain didasarkan pada dua alasan berikut: 1. Tingginya biaya untuk merancang industri yang bebas polusi 2. Adanya tambahan biaya yang berasal dari barang-barang modal yang dipilih untuk memproduksi peralatan yang menyebabkan bebas polusi sebagaimana yang diminta oleh konsumen. Isu-isu lingkungan sedang berkembang demikian cepat dan pekembangan pemikiran, hukum, praktek dan berbagai sikap juga sangat cepat sampai tidak seorangpun mampu mengikutinya. Pada tabel-2 dikemukakan beberapa isu dalam kerangka perubahan institusi (tekanan-tekanan untuk perubahan lingkungan didalam bisnis). Tabel-2.2 Tekanan untuk perubahan lingkungan didalam bisnis
Voluntary agreement pada CFC Voluntary agreement pada CO2 Pelabelan-eco (Eco-labelling) Pembuangan limbah Tanah yang terkontaminasi CERCLA Pengepakan Hutang untuk pertukaran alam Container yang dapat di-return Daur-ulang Keterbukaan alam Efisiensi energi Audit lingkungan
Sumber: Gray (1993) Accounting For the Environment

Pengawasan SO dan NO USA Clean Air Act 1990 Pembangunan berkelanjutan Investasi atas dasar etika Konsumerisme hijau Pengawasan transportasi jalan Pajak atas energi (yang digunakan) Ijin untuk polusi yang dapat diperjualbelikan Karyawan yang semakin peduli lingkungan Kebijakan lingkungan organisasi Pemeriksaan pemasok Perjanjian pada hardwoods

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

10

Apa yang harus ditelusuri adalah: bahwa masing-masing perubahan tersebut akan memberikan tekanan baik secara langsung (misalnya melalui undang-undang) maupun tak langsung (misalnya melalui perubahan pelayanan maupun ketersediaan material). Tekanan-tekanan ini harus diakomodasikan oleh organisasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan (kebutuhan) terhadap berbagai inovasi di bidang akuntansi dan sistem informasi yang terkait. Semua wilayah fungsional dari akuntansi dan manajemen akan terpengaruh. Pemantauan agenda dan perkembangannya merupakan unsur crucial yang akan hadir dan dibelajarkan kedalam wawasan pemikiran seseorang pada krisis ekologi, sebagaimana hal itu mempengaruhi atau akan mempengaruhi bisnis dan akuntansi. Hal ini akan mendorong diberlakukannya pemantauan sebagai tindakan pencegahan. Monitoring tersebut meliputi hal-hal sebagaimana yang tertera pada Tabel-2.3

Tabel-2.3 Monitoring Yang Sebaiknya Dilakukan Oleh Perusahaan Monitoring Agenda Paling tidak, setiap organisasi harus memantau: Hukum nasional yang akan diberlakukan Hukum nasional yang sedang berlaku dan penjadwalan penerapannya Perjanjian internasional yang sedang berlaku maupun yang akan diberlakukan Hukum yang berlaku maupun yang akan diberlakukan pada masing-masing negara Semua kegiatan yang menyangkut air, tanah, agen polusi udara dan kebisingan, perubahan metode dan tingkat efektivitas, perubahan tingkat denda (penalty of breaking a law or rule) dan peningkatan ketaatan Pengarahan European Community yang berlaku dan akan berlaku Penjanjian-perjanjian industri Perubahan pemikiran tentang isu-isu lingkungan Posisi moral masing-masing individu dan organisasi Perubahan pengetahuan tentang dampak kegiatan pada biosfir, skala dampak, harapan-harapan baru, dan berbagai

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

11

teknologi baru Perubahan kesempatan dalam hal pendanaan dan perkembangan organisasi

Sumber: Gray (1993) Accounting For the Environment

Sikap Pelaku dalam Organisasi Sementara masing-masing individu akan menanggapi fakta-fakta tentang krisis lingkungan - baik secara personal maupun akademis, setiap organisasi harus lebih peduli tentang bagaimana isu-isu lingkungan itu dibentuk, diterima dan dimaknai oleh masyarakat, media dan politikus. Hal ini penting karena pendapat masyarakat, media dan politikus biasanya berpengaruh terhadap praktek bisnis, sikap konsumen (consumer!) dan kepedulian karyawan, dan akhirnya akan menuju pada peraturan dan kerangka kerja institusi dalam kaitannya dengan kegiatan organisasi.

Sikap dan Tanggapan Bisnis: Hasil Penelitian di Eropa Sampai awal tahun 90-an sebagian besar British management masih memilih untuk mengabaikan lingkungan dan sebagian besar

perusahaan masih bertahan untuk tidak segera mulai peduli dengan lingkungan. Berikut ini adalah Headlines dari BIM (British Institute of Management yang dalam hal ini adalah Management News): Pebruari 1991: More Environmental Awareness is Vital (kepedulian lingkungan merupakan hal yang penting) September 1991 : Lip-service paid to the Green cause Pebruari 1992 : Greener approach urged on managers: Survey highlights lack of Policy Headlines tersebut menunjukkan kepedulian atau kekurangpedulian ditambah : masalah yang sudah diidentifikasikan tentang isu lingkungan tersebut diatas sangat bersandar pada pendapat

perseorangan hal ini mendorong penulis untuk mengembangkan matriks yang disajikan pada Tabel-2.4

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

12

Tabel-2.4 Kadar Wawasan Bisnis


Kepercayaan pada keberadaan lingkungan fisik C B A Lingkungan alam Isu lingkungan Pelestarian dalam krisis signifikan namun lingkungan sebagai tidak kritis minat sesaat Mungkin kehilangan OK CRISIS usaha! Menjangkau (tidak ada biaya! Masalahlingkungan alam
masalah legal

Tanggapan bisnis 1. Tidak perlu melakukan apapun 2. Mengikuti aturan/ hukum dan pendapat masyarakat 3. Bertujuan untuk keberlanjutan bisnis

Biaya dan keunggulan2

OK

CRISIS (mungkin keluar dari bisnis)

Biaya dan keunggulan2

CRISIS (mungkin ditunda, tidak ada lingkungan alam) OK

Sumber: Gray (1993) Accounting For the Environment

BIM (British Institute of Management) menyatakan dengan jelas bahwa mereka berada pada kolom A1. Sementara mayoritas bisnis di Inggris sudah berada pada kondisi tersebut sampai sekitar tahun 1989, barulah ada pergerakan dan issue lingkungan yang diterima secara signifikan, walaupun belum terlihat sebagai ancaman bagi kehidupan. Organisasi yang lebih sensible (bersikap bijaksana) bergerak ke B2 untuk mengikuti dan atau memimpin perubahan iklim organisasi (yang berwawasan lingkungan). Untuk organisasi yang lambat yang dituju oleh BIM B1 dan biaya saat itu harus mulai diperbesar. Di masa yang akan datang, target yang berkelanjutan dan bisnis berkelanjutan menimbulkan banyak tantangan dalam basis dunia luas- yang harus dapat ditangani oleh organisasi. Hanya waktu yang akan menyatakan apakah organisasi mungkin bergerak ke C3: biaya merupakan hal yang signifikan bagi bisnis untuk bergerak ke sel C3 jika organisasi tidak terpaksa; biaya-biaya -tetap harus dikeluarkandari kondisi tidak adanya pergeseran ke C3, jika pakar lingkungan benar, ini merupakan hal yang mengejutkan.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

13

Kesimpulan Sampai point ini masih ada keraguan apakah masalah lingkungan masih berada pada agenda organisasi, peningkatan kearah berpengaruhnya agenda tersebut sangat lamban dari yang diprediksikan tahun 1990. Kombinasi dari keresahan, kendala biaya, pengabaian dan sedikitnya peran pemerintah, semuanya berperan pada pelestarian lingkungan.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

14

BAGIAN-3

ORGANISASI BERWAWASAN LINGKUNGAN

Memperhatikan isu lingkungan yang disajikan pada BAGIAN-2 dan dampak potensial pada dunia bisnis, dimulainya gerakan peduli lingkungan dapat merupakan tugas yang berat. Sebagian besar organisasi yang mendukung atau mengatur bisnis telah mengenali pentingnya manajemen lingkungan. Keberhasilan implementasi manajemen lingkungan yang efektif akan tergantung pada kualitas informasi yang tersedia bagi manajer. Sementara, perusahaan-perusahaan lebih bersandar pada jenis informasi manajemen tradisional, sekarang membutuhkan informasi baru (seperti emisi, dampak pembuangan produk) dan beberapa sistem yang ditinjau kembali pada lingkup seperti energi dan limbah. Selanjutnya pada beberapa perusahaan, kebijakan lingkungan dan tujuan (perusahaan) telah dikenali dengan baik oleh para akuntan dalam rangka memulai untuk menentukan peran pengukuran, analisis dan kontrol, dan kontribusi perusahaan pada peningkatan lingkungan. Tidak ada cara khusus untuk memulai organisasi pada jalur menuju peningkatan kepekaan terhadap lingkungan. Darimana harus mulai? Sepuluh langkah berikut ini (lihat Tabel-3.1) telah terbukti merupakan pernyataan yang ampuh (robust!)

Berikut ini adalah salah satu pendekatan yang dilakukan perusahaan untuk melestarikan lingkungan: 1. Mengembangkan berbagai unsur budaya kedalam lingkungan 2. Menerima bahwa kegiatan perusahaan sangat mengganggu lingkungan dan bertujuan meminimalkan gangguan ini dan mungkin mencari tambahan nilai 3. Melakukan penilaian dampak lingkungan pada semua proposal yang diajukan

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

15

4. Menyelenggarakan karyawan

pelatihan tentang lingkungan kepada seluruh

5. Membangun jaringan kerja dengan berbagai kelompok yang peduli lingkungan

Tabel-3.1 Sepuluh Langkah Menuju Keunggulan

Sepuluh langkah menuju lingkungan yang unggul (excellence!) 1. Kembangkan dan publikasikan kebijakan lingkungan 2. Siapkan program-program kegiatan 3. Susun organisasi dan karyawan termasuk perwakilan direksi 4. Alokasikan sumberdaya secara memadai 5. Investasikan dana pada ilmu lingkungan dan teknologi 6. Lakukan pendidikan dan pelatihan 7. Lakukan pemantauan, pemeriksaan (audit) dan pelaporan 8. Lakukan pemantauan terhadap perubahan agenda lingkungan 9. Berikan kontribusi pada program-program lingkungan 10. Berikan bantuan untuk menjembatani berbagai kepentingan

Sumber: Gray (1993) Accounting For the Environment

Kekuatan perubahan Tekanan untuk perubahan lingkungan muncul secara tidak langsung sebagai akibat dari perubahan-perubahan dalam selera pelanggan, karyawan, sikap manajemen, hukum dan sebagainya. Hal ini merupakan salah satu alasan yang dicari manajemen untuk mengelola agenda lingkungan yang bermasalah. Memantau perkembangan fakta-fakta lingkungan dan issue lingkungan dan pengetahuan masyarakat merupakan hal yang perlu dilakukan, sambil melakukan usaha untuk menilai cara-cara yang berbeda dimana cara-cara ini mungkin mempunyai pengaruh langsung terhadap organisasi. Namun demikian ada suatu persyaratan untuk berubah, yang paling penting adalah

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

16

sikap dan action dari dewan direksi. The tone from the top merupakan hal yang penting dalam masalah lingkungan karena hal ini menyangkut etika. Hal ini semakin jelas pada saat semua menyadari bahwa yang dibutuhkan adalah perubahan budaya (cultural change!)

Pengaruh Eksternal Pengaruh eksternal merupakan kisaran tekanan dari pihak luar terhadap organisasi yang membawa pengaruh besar terhadap lingkungan. Tekanan yang sangat jelas terlihat adalah yang berasal dari berbagai perubahan hukum dan kerangka kerja lembaga yang terkait. Tekanan lainnya dapat berupa shocks yang bukan hanya disebabkan oleh adanya perubahan hukum atau aturan namun sangat dimungkinkan berasal dari sumber lain seperti pengenaan denda terhadap perusahaan yang mencemari lingkungan atau adanya publikasi karena perusahaan dinyatakan telah merusak lingkungan.

Pengaruh Internal Pengaruh internal ini berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menempatkan dirinya pada jalur hijau melalui inisiatif dari bawah (karyawan). Pendekatan bootom up terbukti telah berhasil pada beberapa perusahaan. Kesadaran terhadap lingkungan muncul pertama kali dari inisiatif beberapa karyawan (kelompok kecil) yang mulai menangani aspek lingkungan dari halhal yang sangat sederhana misalnya: didalam kantor, beberapa karyawan tadi mengumpulkan kertas untuk di daur ulang (recycle!); di kantin, karyawan kantin mengumpulkan kaleng bekas minuman untuk di daur ulang; terdapat kesadaran untuk sharing transportasi; adanya gerakan menanam pohon di tanah milik perusahaan dan sebagainya. Inisiatif ini tampaknya sederhana namun hal ini akan membawa dampak luas terhadap peningkatan kesadaran terhadap lingkungan di kalangan kaaryawan. Inisiatif semacam ini mungkin timbul dari individu, kelompok atau sebagai hasil dari kontak dengan berbagai kelompok hijau (pencinta lingkungan), sekolah-sekolah (lembaga

pendidikan), pihak yang berwenang dan sebagainya. Untuk melakukan

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

17

inisiatif

semacam

itu

pimpinan

perusahaan

sebaiknya

memotivasi

karyawannya agar bersedia memberikan berbagai saran yang baik dalam rangka pelestarian lingkungan. Budaya memberi saran hijau ini perlu dikembangkan pada setiap organisasi.

The Tone from the Top Manajemen senior seharusnya menjadi pelopor untuk mengkaji issue-issue lingkungan. Manajemen senior dalam hal ini termasuk dewan direksi. Perusahaan hanya akan melakukan kegiatan yang ramah lingkungan (going green). Semua perwakilan dari setiap departemen yang peduli terhadap lingkungan hendaknya didukung dengan berbagai cara dan fasilitas. Mungkin perlu dibentuk berbagai wadah yang menunjukkan betapa perusahaan memang peduli terhadap lingkungan, misalnya pembentukan SHE Department (Safety Health Environment Department)

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

18

BAGIAN-4

KEBIJAKAN DAN AUDIT LINGKUNGAN

A. Kebijakan Lingkungan Syarat utama bagi organisasi yang ingin memperhatikan issue lingkungan dengan serius adalah mengembangkan kebijakan lingkungan. Hal ini merupakan dasar dari interaksi organisasi dengan lingkungannya, selanjutnya kebijakan yang akan dikembangkan harus ditaati oleh para pemegang saham.

Tujuan utama dari pengambilan kebijakan lingkungan adalah sebagai petunjuk tindakan di masa depan. Kebijakan yang akan dikembangkan harus mengacu pada tujuan utama organisasi namun tidak harus disebutkan secara spesifik. Tabel 4-1 berikut ini adalah daftar pro dan kontra dalam pengembangan kebijakan lingkungan.

Tabel 4.1 Pro dan Kontra Terhadap Pengembangan Kebijakan Lingkungan

Pro dan Kontra Terhadap Pengembangan Kebijakan Lingkungan


Keuntungan bagi organisasi: Dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi Merupakan tantangan realistis yang dapat diprediksikan Dapat dihindarkan dari publikasi yang berlebihan Kelayakannya dapat diperkirakan sendiri oleh organisasi Bersifat umum Dapat diperbaiki dan dikembangkan dalam beberapa penelitian Lebih mudah bertahan dalam menghadapi kelompok pecinta alam Implementasinya mungkin lebih murah Lebih aman jika dirahasiakan

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

19

Kelemahan: Tidak menarik Implementasi dan pengawasannya bukan merupakan prioritas utama Kebijakan lanjutannya akan lebih mahal Tidak sebanding- nasional dan internasional Nampak seperti pilihan yang lemah Humas yang buruk? Tidak memotivasi keterbukaan Dapat mencegah masalah yang sangat sulit dan penting dalam hubungannya dengan bisnis

Kebutuhan organisasi untuk menyusun kebijakan lingkungan meliputi dua hal pokok: pengembangan kebijakan umum organisasi dan kebutuhan untuk bersaing melawan standar tertinggi mempelopori adanya pembuatan Piagam yang bebas diturunkan dan dipublikasikan. Piagam ini merupakan lanjutan dari penetapan kebijakan lingkungan.

Piagam Lingkungan Piagam lingkungan adalah dokumen publik dengan beberapa tujuan utama yang terdiri dari petunjuk penentuan daerah usaha, aktivitas dan kontrol dimana aspek lingkungan harus diperhatikan.

Tabel 4.2 Piagam Lingkungan

Tujuan Utama Piagam Lingkungan


1. Untuk memberi informasi kepada kelompok eksternal dengan menunjukkan perhatian dan komitmen terhadap keberadaan lingkungan 2. Merupakan petunjuk internal bagi organisasi mengenai daerah yang termasuk dalam pengawasan lingkungan blue print untuk pengembangan atau kebijakan lingkungan yang lebih detail beserta prakteknya

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

20

3. Merupakan alat bila kelompok luar menekan organisasi untuk lebih sensitif
terhadap lingkungan, misalnya melalui pembekalan investor dengan perlengkapan evaluasi investasi dan memberi standar yang akan dibandingkan dengan keadaan di perusahaan.

Ada dua piagam lingkungan yang sangat terkenal di dunia yaitu The Valdez Principles dan The ICCs BCSD. The Valdez Principles merupakan piagam publik yang aturannya sangat ketat dan secara umum kurang didukung. Hanya 28 organisasi yang menandatangani piagam ini. Perusahaan menolak disebabkan adanya tuntutan komitmen yang sangat tinggi sementara beberapa asas yang terdapat dalam piagam tersebut tidak mencerminkan usaha untuk meminimasi atau mengeliminasi pengeluaran atau kerusakan lingkungan lainnya. Mereka yang menolak menganggap piagam ini tidak memperhatikan segi kepraktisan dan membutuhkan biaya yang besar padahal tidak memberikan laba bagi perusahaan.

Sedangkan ICCs Principals dibuat untuk bisnis bertaraf internasional seperti United Nations; mempromosikan perdagangan bebas dan investasi berdasarkan persaingan bebas dan sehat, mengharmonisasikan praktik perdagangan dan membuat peraturan serta panduan untuk eksportir dan importir, serta memberi pelayanan praktis kepada dunia bisnis.

The Chemical Industries Association Responsible Care Programme (CIA RCP) CIA RCP merupakan contoh dari inisiatif industri yang bagus serta cukup realistis untuk diterapkan di kalangan industri lain.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

21

Tabel 4.3 Prinsip-Prinsip CIA-RCP

CIA RCP GUIDING PRINCIPLES Anggota CIA (Asosiasi Industri Kimia) diminta kesediaannya untuk mengelola aktivitasnya sehingga dapat memberi perlindungan kesehatan dan keamanan pekerja, pelanggan, masyarakat dan lingkungan. Dasar perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: Perusahaan sebaiknya memastikan bahwa kesehatan,

keamanan, dan kebijakan lingkungan merupakan suatu komitmen dan dapat dilihat dengan jelas sebagai kesatuan yang utuh dari semua kebijakan bisnis mereka. Perusahaan sebaiknya memastikan bahwa manajemen, pekerja di segala tingkatan dalam kontraknya dengan perusahaan sadar akan komitmen yang mereka buat dan diikut sertakan dalam mencapai tujuan perusahaan Seluruh aktivitas dan operasi perusahaan harus disesuaikan dengan undang-undang yang relevan. Di samping itu, perusahaan harus menjalankan praktik industri yang baik dan sesuai dengan petunjuk pemerintah dan asosiasi. Secara khusus, perusahaan sebaiknya: Memperkirakan pengaruh kegiatan dan produk yang mereka hasilkan terhadap kesehatan dan keamanan pekerja, pelanggan, masyarakat, serta lingkungan Bila mungkin, bekerjasama dengan masyarakat umum dan lembaga perundang-undangan dalam pengembangan dan implementasi pengukuran yang dibuat untuk meningkatkan kesehatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan Menyediakan informasi bagi pekerja, pelanggan, masyarakat, dan lembaga perundang-undangan tentang aktivitas yang dapat

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

22

mempengaruhi kesehatan, keamanan, dan lingkungan. Anggota asosiasi menyadari bahwa prinsip-prinsip kegiatan di atas sebaiknya dilakukan terus menerus dan ditinjau secara rutin.

Menjalankan dan Mengawasi Kebijakan Berikut ini adalah beberapa langkah penting untuk menjalankan dan mengawasi kebijakan: 1. Kebijakan bisa dispesifikasikan kecuali jika kebijakan itu tidak dapat dikendalikan, seluruh anggota boleh memilih apakah akan tetap mendukung atau tidak 2. Apabila kebijakan tersebut diuji dan ternyata ada yang tidak bermanfaat, suatu organisasi dapat menguranginya menjadi sepraktis mungkin, atau

menggunakan teknologi berwawasan lingkungan yang tidak memerlukan biaya besar. 3. Pengawasan atau monitoring lebih penting dari yang seringkali dibayangkan. Melalui pengawasan akan terlihat bahwa organisasi serius terhadap masalah lingkungan sekaligus dapat menjadi peringatan awal bagi organisasi agar aktivitasnya tidak mengganggu lingkungan.

Menetapkan dan atau mengambil suatu kebijakan lingkungan merupakan langkah besar. Hal itu merupakan langkah pertama yang harus diambil organisasi untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan. Langkah ini menuntut komitmen yang tinggi, pemikiran yang tepat, dan yang paling penting, pelaksanaan secara sistematis. Lingkungan merupakan masalah masyarakat dan organisasi yang mau tidak mau harus menerima hal tersebut. Organisasi yang peduli terhadap dampak lingkungan akan menyadari bahwa segala sesuatu yang tidak memenuhi standar merupakan hal yang tidak cukup baik.

B. Audit Lingkungan Ada enam jenis Audit lingkungan yaitu 1. Perkiraan dampak lingkungan

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

23

2. Survei lingkungan 3. Peninjauan, pemantauan, dan pengawasan ketat. 4. Penyelidikan lingkungan 5. Eco- audit dan system lingkungan 6. Pernyataan secara bebas mengenai informasi lingkungan bagi pendukung internal dan eksternal

Tabel 4.4 Informasi Untuk Merumuskan Dampak Lingkungan

Informasi Untuk Merumuskan Dampak Lingkungan 1. Uraian tentang proyek yang diusulkan, dimana akan diterapkan, dengan alternatif alasan yang dapat diterima untuk apa proyek tersebut dibuat. 2. Uraian tentang lingkungan yang mungkin terpengaruh 3. Perkiraan tentang kemungkinan timbulnya dampak dari proyek yang diusulkan terhadap lingkungan. 4. Uraian mengenai langkah yang diusulkan untuk menghilangkan, mengurangi, atau mengganti kerugian untuk dampak yang merugikan lingkungan. 5. Uraian mengenai hubungan antara proposal yang diajukan dengan keberadaan lingkungan, perencanaan penggunaan tanah dan standar penggunaannya, serta daerah yang terpengaruh. 6. Penjelasan tentang alternatif yang digunakan dalam proyek

dibandingkan dengan alternatif yang masuk akal untuk (dapat) dipilih. Sebagai tambahan, seluruh informasi ini perlu dipublikasikan dalam bentuk yang dapat dipahami oleh masyarakat awam agar masyarakat dapat berpartisipasi secara efektif.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

24

Survei Lingkungan Survei lingkungan ini mengacu kepada bentuk audit lingkungan yang paling sederhana, merupakan langkah awal yang dapat diambil organisasi untuk menyatakan kepedulian terhadap lingkungan. Meskipun sederhana, survei lingkungan menyajikan sejumlah fungsi penting termasuk orientasi organisasi terhadap masalah lingkungan, memulai proses pengenalan dan identifikasi daerah yang sudah terkena atau potensial untuk terkena dampak lingkungan, menjadwalkan audit lingkungan, serta memulai melakukan manajemen

lingkungan secara keseluruhan. Dari pendekatan yang telah dilakukan, ternyata timbul dua masalah tambahan yang crucial bagi organisasi yaitu: 1. Apakah cost and benefits dari rencana tersebut disetujui? Sebab organisasi tidak mungkin mengoperasikan kegiatan yang memiliki margin kecil dan menghabiskan modal yang tak terbatas. 2. Apakah ada faktor bisnis yang crucial diluar ketidakmampuan organisasi seperti konflik nyata antara standar lingkungan dan standar bisnis?

Dasar survei lingkungan awal harus terlebih dahulu diperbaiki sebelum diumumkan atau diubah menjadi suatu bentuk audit lingkungan yang lebih rumit. Untuk melaksanakan dua hal tersebut langkah dasar yang harus diambil adalah, pertama, memperbaiki konsep organisasi ke dalm sektor yang lebih berguna, sebagai contoh upstream effects, manusia, rumah tangga / kantor, proses, barang / jasa, emisi, limbah , dan downstream effects lainnya. Sedangkan yang kedua adalah memisahkan analisis ke dalam sites pribadi dan atau hubungan bisnis / kegiatan dengan tujuan untuk mengulang kegiatan yang telah dilakukan atau perbaikan dengan kriteria lokal yang telah ditetapkan sebelumnya. Ringkasan langkah awal untuk audit lingkungan bagi pemula dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Pada awalnya survei awal cukup membantu. Tapi tentu tidak sepenuhnya mencukupi, sebab hanya memberikan langkah awal untuk membatasi dan mengidentifikasi daerah untuk pengembangan di masa depan. Tanpa pengetahuan

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

25

khusus tidak dapat mengidentifikasi masalah hukum, bahaya kimia, dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan manajemen lingkungan lebih lanjut.

Tabel 4.5 Survei Lingkungan (Awal Pelaksanaan)

Survei Lingkungan Langkah 1. Dimulai : meminta petunjuk jika perlu Langkah 2. Menggambar aliran sistem organisasi : Mengidentifikasi kategori utama dari input, output, dan kebocoran. Langkah 3. Membagi elemen pada langkah 2 agar menjadi lebih detail: mengidentifikasi produk dan material serta aktivitas beserta hubungannya. Dan juga menyertakan sub- elemen tambahan yang muncul. Langkah 4. Mengkaji setiap item dengan kajian minimasi: ditolak, dikurangi, digunakan kembali, didaur ulang, disubstitusi. Langkah 5. Memperkirakan financial cost and benefits (bila ada): apa yang benar-benar dapat dicapai oleh organisasi secara realistis? Langkah 6. Mengidentifikasi faktor bisnis crucial: issue apa yang dirasa tidak dapat dikompromikan- dimana lingkungan bisa menghilangkan kesempatan bisnis? Langkah 7. Menggambar rencana kegiatan secara detail Langkah 8. Meninjau perkembangan yang terjadi dalam rapat Langkah 9. Memperbaiki organisasi: mengidentifikasi (kesesuaian), manusia, rumah tangga / kantor, proses, barang / jasa, emisi, limbah, serta mengulang dalam site dan atau garis bisnis.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

26

Dan jangan lupa Langkah 10. Mengidentifikasi hukum yang berlaku, standar industri, konsentrasi yang diijinkan.

Tabel 4.6 Elemen Utama Dalam Audit Lingkungan

Elemen Utama Dalam Audit Lingkungan Identifikasi interaksi penting antara organisasi dengan lingkungan Memperkirakan derajat dampak lingkungan Mempelajari bagaimana menghadapi, mengurangi atau mengembangkan dampak organisasi bagi lingkungan. Mengidentifikasi daftar prioritas interaksi yang akan didiskusikan Menentukan standar dan kebijakan-kebijakan. Mengidentifikasi responsibilitas Melatih karyawan Mengubah praktik dan menerapkan kebijakan yang ditetapkan Mengembangkan sistem informasi lingkungan Memantau dan menilai performance Membandingkan performance dengan standar Mengkaji daftar mulai dari atas secara sistematis dan kontinyu.

Eco- Audit, Eco Labelling, dan Sistem Lingkungan Dalam rangka pelaksanaan kegiatan audit perusahaan yang akan di-audit sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan sebagaimana yang tertuang dalam Tabel-4.7

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

27

Tabel 4.7 Persyaratan Eco-Audit

Proposal Eco-Audit Perusahaan yang mendaftar untuk eco-audit bersedia untuk: Mendefinisikan kebijakan lingkungan Menentukan target yang akan dicapai Mengembangkan sistem manajemen lingkungan Mengkaji / mengaudit kemajuan terhadap target yang ingin dicapai Membuat informasi umum Menjadi subyek untuk verifikasi bebas Menentukan target baru sebagai proses lanjutan

Tujuan dasar dari proposal tersebut adalah untuk membangun suatu kerangka kerja bagi komunitas luas yang bermanfaat untuk: 1. Mengadakan sistem manajemen lingkungan internal 2. Sistematis, obyektif, dan kinerja-nya dikaji secara periodik 3. Pelaporan umum

Tabel 4.8 Sistem Manajemen Lingkungan

Sistem Manajemen Lingkungan 1. Seperti eco-audit, standar BSI bersifat sukarela dan mempunyai struktur yang mirip serta merupakan metode dalam sistem manajemen lingkungan 2. Persiapan kajian lingkungan termasuk inventory emisi dan limbah dari tiap fasilitas 3. Memperkirakan dampak lingkungan dan menentukan target pengembangan 4. Menentukan target manajerial dan penilaian performance, responsibility, dan accountability. 5. Organisasi juga perlu mengkaji suplai meterial, penggunaan produk mereka

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

28

sesuai anggaran dan prosedur investasi. 6. Manajemen perencanaan yang lengkap dan mengaudit performance secara rutin 7. Semua proses harus diaudit 8. Saat BS7750 diberikan maka perlu diadakan pembaruan sebagai lanjutan komitmen organisasi untuk mengemmbangkan sistem dan mengkaji serta mengaudit seluruh sitem tersebut.

Supplier Audit Inti dari audit bagi pemasok adalah bahwa produk dan pelayananannya yang dibeli oleh organisasi harus sesuai standar yang ditetapkan oleh organisasi. Tidak ada metode khusus untuk mengaudit pemasok. Cara yang paling efektif adalah dengan tidak membeli dari perusahaan yang tidak mempunyai sertifikat eco-audit. Dengan demikian pemasok harus memperhatikan standar produknya sehingga bisa diterima oleh organisasi.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

29

BAGIAN-5 AKUNTANSI ENERGI DAN LIMBAH

A. Akuntansi Energi

Energi diyakini sebagai faktor yang paling mempengaruhi timbulnya issue lingkungan dan merupakan faktor kritis dalam pencarian fakta tentang lingkungan. Melalui manajemen yang bagus akan ditemukan cara untuk mengurangi berbagai jenis limbah dan mengurang biaya per unit, artinya mencari pilihan energi yang membutuhkan biaya paling minimum.

Energi : Beberapa Issue Yang Lebih Luas Issue lingkungan dalam hubungannya dengan energi sangat komplek dan kritis. Energi bisa diperoleh dari sumber yang tidak bisa diperbarui seperti batubara, minyak, gas, nuklir, dan panas bumi, atau yang bisa diperbarui seperti kayu, angin, laut, solar, dan air. Penggunaan energi dalam proses produksi menghasilkan limbah berupa panas, emisi gas, yang secara langsung menyebabkan hujan asam, pemanasan global, polusi udara dan banyak gangguan lain pada biosfer. Sektor populasi ternyata sangat berdampak pada gangguan-gangguan yang terjadi serta menyebabkan kesulitan bagi pemerintah, individu, rumah tangga, serta bisnis sehingga perlu dikurangi efek-efek buruk tersebut sebelum perusakan dimulai yang akan menyebabkan dampak marjinal bagi kehidupan dunia Barat.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

30

Mengendalikan Energi

Tabel 5.1 Langkah Awal Menghemat Energi (sederhana dan murah)

Langkah Awal Menghemat Energi (sederhana dan murah) Mengisolasi dinding dan atap Memberi lapisan ganda Mengisolasi boilers dan menghambat pipa air panas Memeriksa suhu air panas dan menguranginya bila mungkin Mengisolasi sistem pemanas dan mengadakan kontrol lokal Mematikan lampu dan pemanas bila tidak digunakan Menggunakan lampu hemat energi Memeriksa kebocoran pada pemanas dan pipa air Mendaftar bukti adanya kebocoran Menyesuaikan termostat dan waktu kendali Merencanakan pemeliharaan semua peralatan yang berhubungan dengan energi Memelihara, meng-upgrade, menginstal, peralatan pertukaran energi panas Meminta kepedulian individu terhadap penghematan energi dalam organisasi Menanyakan pendapat dari semua staf khususnya staf ahli di bidang teknik Dan memulai pengawasan Akuntansi Energi Persyaratan dalam mengendalikan energi adalah mengetahui dengan pasti apa yang sedang dikendalikan tersebut. Langkah pertama adalah untuk memisahkan biaya energi dalam dasar akuntansi dan sistem pembiayaan. Begitu luasnya sistem akuntansi yang digunakan maka tidak ada cara yang mudah dan cepat dalam akuntansi energi. Namun setiap sistem harus memiliki proporsi substansial dari elemennya seperti ditunjukkan pada Tabel 5. 2.

Langkah awal untuk memasukkan biaya energi kedalam laporan keuangan dapat dilihat pada Tabel-5.2

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

31

Tabel 5.2 Langkah Awal Dalam Mengakunkan Biaya Energi

Langkah Awal Dalam Mengakunkan Biaya Energi Memberi kode akun untuk tiap sumber bahan bakar Membagi energi dalam akun untuk minyak, bensin, diesel, listrik, gas, arang, dsb. Memperkiraan berapa yang akan digunakan langsung untuk proses recharging, melalui biaya produk, ABC (Activity Based Costing), site costs, atau semua alokasi biaya dalam organisasi Mengalokasikan biaya tak terduga Mengelola kegiatan akuntansi yang umum dilakukan Menyampaikan tren dari biaya energi, ini mungkin memerlukan kreasi ulang dari faktur sebelumnya Membagi identifikasi biaya energi dengan laporan biaya, anggaran, dan kendali lain serta informasi performance. Beberapa anggapan tentang transfer energi intra organisasi (seperti daur panas) dan apa kesulitan dalam akuntansi untuk masalah ini. Membuat ringkasan biaya dan laporan lain yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi garis besar penggunaan bahan bakar Selama akuntansi dikembangkan dalam pengajuan investasi dan anggaran modal dalam proposal investasi.harus dicantumkan besarnya investasi untuk energi Harus ada akuntansi tersendiri utnuk energi yang diperlukan untuk menetapkan biaya energi. Akuntansi yang hanya untuk implikasi keuangan tidak dapat menempatkan organisasi pada posisi untuk meramal perubahan biaya bahan bakar dan dampaknya. Kebanyakan organisasi menyadari bahwa biaya energi akan meningkat secara substansial, dan sekaranglah waktu yang tepat untuk memulai mengurangi penggunaan energi.

B. Akuntansi Limbah Manajemen dan kontrol limbah (termasuk juga kemasan dan daur ulang) merupakan salah satu dari dua bidang (energi adalah yang selainnya) yang sejajar dalam hal lingkungan dan anggapan keuangan / ekonomi. Ada alasan intrinsik dari segi manusia/ekonomi untuk mengurangi limbah tetapi hal tersebut menjadi masalah yang kritis saat biosfer tidak lagi sanggup menangani limbah yang kita

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

32

hasilkan. Impian para industrialis adalah menciptakan suatu sistem lingkaran tertutup dimana limbah (termasuk emisi dan panas) dapat dieliminasi dan didaur ulang sehingga bisa digunakan secara ekonomis sebagai material baru dari sumber yang benar-benar mendukung dan dapat diperbarui.

Tabel-5.3

Limbah Ada Dimana-mana Emisi kendaraan bermotor Kebocoran panas Emisi udara dan gas rumah kaca Emisi udara dan hujan asam Emisi dan sampah di air bersih Sampah dan emisi di laut Industri by-product Kemasan Produk di akhir penggunaan Kebocoran pada udara, air, dan tanah Pembuangan dan sampah domestik Tanaman dan bangunan tak terurus

Beberapa Aspek dalam Permasalahan Yang Lebih Luas Walaupun dunia luas telah banyak membuat perjanjian untuk mengontrol tingkat limbah dalam hubungannya dengan polusi namun ternyata kurang berhasil. Berikut ini adalah strategi EC dalam manajemen limbah yang mendekati prinsip-prinsip manajemen limbah di tingkat perusahaan: 1. Menanamkan prinsip pencegahan dan minimasi pada seluruh proses. Hal ini dibantu dengan eco-labelling dan eco-audit, dan kemungkinan mengadakan retribusi dan pajak limbah. 2. Daur ulang dan re-use: tujuan EC, terutama kemasan dan kontainer diharapkan dapat merubah ekonomi dari berbagai aktivitas berbeda. 3. Keamanan dalam pembuangan, kebijakan EC telah menghasilkan petunjuk dalam pemakaian tanah, pembakaran, dan pengapalan limbah dan juga pertanggung jawaban terhadap kerusakan yang disebaban oleh limbah.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

33

Kontrol limbah dan biaya pembuangan akan meningkat dan terus berlanjut seperti yang dapat dilihat pada Tabel 7. 5.

Tabel 5-4 Beberapa Tekanan Ke Depan Dalam Biaya Pembuangan Limbah


1. Volume limbah yang dapat diperbarui sedikit: Ini akan menjadi tekanan dalam fasilitas pembuangan, selanjutnya biaya terpaksa meningkat. 2. Berkurangnya fasilitas pembuangan limbah: termasuk kurangnya tanah yang dapat digunakan, meningkatnya kontrol di luar area, kontrol di luar tempat pembakaran dan tanaman, adanya ekspor limbah yang lebih banyak ke tempat lain, seringnya ke negara-negara Dunia Ketiga 3. Menggugah kesadaran atas konsekuensi: Limbah domestik dan limbah takberacun sekarang dikenali sebagai bahaya potensial 4. Meningkatnya biaya transportasi: Ini mencerminkan, inter alia, meningkatkan kontrol kualitas transport di darat dan laut 5. Biaya asuransi: keseluruhan dari semua rantai limbah dan khususnya transportasi 6. Masalah dalam keamanan pembuangan: Khususnya penyebaran limbah beracun dan bila tercampur dengan limbah lain untuk memproduksi cocktail yang tidak diketahui efek ataupun potensinya 7. Meningkatnya waste aftercare: Perlu dihubungkan ke dalam metode pembuangan limbah kemudian terhadap biaya pembuangan limbah 8. Meningkatnya biaya hukum: khususnya dalam hubungannya dengan organisasi pembuangan limbah, ini juga akan membuat biaya limbah meningkat

Selanjutnya, karena issue lingkungan memiliki dampak pada tahap awal rantai produksi, input pada organisasi akan menjadi lebih mahal, sebagai hasil dari semua limbah memrlukan biaya lebih.

Manajemen Limbah Perusahaan Tujuan essensial manajemen limbah ditinjau dari sudut pandang lingkungan adalah untuk meminimasi sumber daya di sepanjang proses.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

34

Minimasi ini juga akan mendukung tujuan ekonomi bisnis. Alasan mengapa harus dilakukan penghematan dapat dilihat pada Tabel 7. 6.

Tabel 5-5 Minimasi Limbah

Mengapa Minimasi Limbah? Mengurangi: Biaya produksi Biaya monitoring dan perawatan di lokasi Biaya pengelolaan, transport, dan pembuangan di luar lokasi Biaya bahan baku Biaya energi dan air Pertanggungjawaban lingkungan jangka panjang dan biaya asuransi Resiko kecelakaan

Dan mengembangkan: Pendapatan melalui penjualan limbah yang bisa digunakan lagi Efisiensi krseluruhan operasi Keamanan pekerja Image perusahaan di mata pemegang saham, pekerja, dan komunitas.

Pada Tabel 5-6 berikut ini akan ditunjukkan prioritas yang perlu dipikirkan dalam penentuan strategi di bidang manajemen limbah.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

35

Tabel 5-6 Manajemen Limbah

Preferences Sangat Disukai

Strategi Manajemen Limbah Pencegahan dan minimasi limbah melalui penggunaan teknologi pembersih, desain ulang produk dan proses, serta teknik manajemen yang lebih baik. Re-use dan Recycle limbah salah satu dari berikut ini; Yang digunakan pada permulaan Dalam penggunaan sekunder

Membakar / mengubur yang akan memberi energi recovery pembakaran penguburan) Membakar / mengubur tanpa ada pengembalian energi Kurang Disukai Pembuangan tak terkontrol (oleh atau pengembalian produksi gas panas metan dari dari

Akuntansi Limbah Ada tiga langkah utama dalam akuntansi organisasi untuk limbah. Pertama, pendekatan paling sederhana yaitu mengenali biaya total aktual dan potensial dari manajemen limbah di perusahaan, aktivitas atau site dasar, dan menentukan kebijakan yang sesuai. Kedua, pendekatan pekerja dengan akuntansi non-finansial sebagai pengendalinya dan menentukan rekaman dan komunikasi sistem informasi yang menangkap jumlah limbah fisik. Pendekatan ketiga adalah yang paling rumit dan berhubungan langsung dengan akuntansi konvensional. Ilustrasi dari pendekatan ini adalah percobaan Rhone- Poulenc yang dikenal dengan Environmental Index. Dari sini, perusahaan akan memutuskan sistem akuntansi keseluruhan yang memperhitungkan semua biaya manajemen limbah (biaya pembuangan, asuransi, mengurus ijin, prosedur darurat, dsb).

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

36

Kemasan Melalui penanganan kemasan yang tepat maka akan ada penghematan yang signifikan dari segi keuangan dan lingkungan. Berikut ini adalah elemen petunjuk pengemasan menurut EC.

Tabel 5-7 Petunjuk Kemasan (kasus di Eropa)

Petunjuk Pengemasan Semua kemasan harus bisa digunakan kembali atau didaur ulang mulai tahun 2000 Kepedulian anggota untuk mengembalikan atau mengumpulkan kemasan bekas dan limbah kemasan dalam beberapa kasus dikumpuklan ke supplier. Ketentuan spesifik terhadap kemasan dari bahan yang berbahaya dan limbah berbahaya. Semua kemasan harus menunjang prinsip re-use and recovery Pemisahan kemasan dari kumpulan limbah sebanyak 90 % Kemasan akhir yang dibuang dan limbah kemasan tidak lebih dari 10 % dari berat total kemasan.

Daur Ulang dan Reuse Tabel 5.8 Jenis Daur Ulang

Macam-Macam Daur Ulang Ini berguna untuk membedakan dua level daur ulang: 1. Original recycling: daur ulang dengan kualitas yang sama seperti bahan mentah, dan digunakan kembali seperti semula. Daur ulang ini paling banyak dipilih. 2. daur ulang dan penggunaan kembali bahan pada kemurnian yang lebih rendah daripada yang original: lebih sedikit dipilih karena ekstraksi atau produksi bahan mentah masih diminati. Selain itu, ini tidak disukai karena kurang menguntungkan dan harga jualnya minimal pada tingkat penggunaan terendah.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

37

BAGIAN-6 LAPORAN DAN AUDITING EKSTERNAL

Laporan Finansial Lingkungan fisik tidak direfleksikan dalam perusahaan kecuali dalam tingkatan yang sangat rendah. Lingkungan dan pencarian keuntungan merupakan konflik yang nyata, seperti yang sudah dibicarakan pada pembahasan sebelumnya. Bab ini akan menjelaskan bagaimana jika pada akhirnya organisasi harus mengalokasikan keuangan untuk lingkungan ke dalam laporan keuangan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Pembahasan pada bagian ini akan

menyinggung bagaimana menyusun laporan finansial dan non-finansial secara terpisah

Pengungkapan Lingkungan Ditinjau dari Kerangka Kerja Akuntansi Keuangan Konvensional Penelitian membuktikan bahwa pada tingkatan tertentu, perusahaan memproduksi informasi yang lebih bersifat sosial- yang ditujukan untruk pihak eksternal dimana informasi lingkungan merupakan salah satu bagian dari informasi tersebut Sejumlah tema umum dapat dilihat pada Tabel 6-1 berikut ini Tabel 6-1 Kondisi dalam Laporan Sosial Perusahaan
Kondisi dalam Laporan Sosial Perusahaan 1. Pertama, dan mungkin yang paling penting, proporsi perusahaan yang menyingkap tentang informasi lingkungan sangat sedikit dengan kualitas penyingkapan yang relatif rendah 2. Ada beberapa macam penyingkapan berdasarkan waktu, antar negara dan antar industri. Penyingkapan sosial secara umum dan penyingkapan lingkungan secara khusus merefleksikan perubahan iklim bisnis dan lingkungan sosial, ekonomi, dan politik dimana hal itu berlangsung. 3. Ada suatu akibat yang sangat nyata yang membuat perusahaan besar lebih suka membuat laporan yang berisi informasi lingkungan daripada perusahaan kecil. 4. Penyingkapan yang sangat sedikit dapat dikualifikasikan sebagai informasi di bawah kriteria normal namun paling tidak laporan itu harus mengandung angka, keuangan, dan lain- lain.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

38

Untuk sebagian besar kasus, penyingkapan canderung bersifat deskriptif. Hanya sekitar 40% dari survei di seluruh dunia memberi informasi kuantifikasi keuangan, kurang dari 40% untuk Eropa, dan Inggris hanya sekitar 1%. Sebagai tambahan, angka keuangan tersebut yang disingkap cenderung didasarkan pada suatu kondisi yang tidak tetap. Suatu organisasi mungkin secara sukarela menginformasikan laporan keuangan untuk membentuk image perusahaan, melegitimasi aktivitas tertentu, untuk mengalihkan perhatian dari daerah lain, dan untuk mengatasi aturan perundang- undangan. Motif untuk mengungkapkan laporan keuangannya secara sukarela tidaklah sederhana. Penelitian menunjukkan bahwa pada prinsipnya

pengungkapan ini tergantung pada budaya organisasi yang tercermin pada pernyataan seperti Perusahaan memberikan informasi karena pemegang saham utama dan pemegang saham lain mempunyai hak untuk mendapatkan informasi atau kami berharap untuk mendemonstrasikan pekerjaan dan manajemen yang bertanggung jawab

Proposal dan Perkembangan Inisiatif Laporan Sukarela Tekanan sukarela ini populer di seluruh negara Eropa. Eco-audit dimaksudkan untuk diadopsi oleh semua perusahaan. Eco-audit ini mengandung persyaratan untuk dipublikasikan. Dalam skala luas, adopsi dari berbagai piagam lingkungan internasional seperti Valdez dan ICC Charter diperlukan untuk keberlanjutan bisnis.

Kesatuan Pertanggungjawaban, Perbaikan, dan Tanah yang Terkontaminasi Pada tahun 1980 Amerika mendirikan CERCLA yang merupakan era baru dari manajemen lingkungan dengan implikasi akuntansi yang sangat spesifik. CERCLA didesain untuk memaksa Partai Pertanggungjawaban untuk

membersihkan tanah yang terkontaminasi sebagai akibat dari adanya penimbunan, penyimpanan sampah, kebocoran, dan sebagainya.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

39

Issue akuntansi yang ditimbulkan dari Superfund bersifat langsung dan adil dan mendasari pembuatan berbagai ketetapan untuk perbaikan, kesatuan pertanggungjawaban, dan bagaimana mengakunkan modal tetap yang tiba- tiba bernilai negatif.

Audit Pernyataan Keuangan Sesuai Perundang-undangan Kebenaran dan keadilan dalam pernyataan keuangan- suatu kualitas yang sulit dipahami pada waktu yang tepat- dan tidak dibuat untuk ditaksir oleh kesatuan pertanggungjawaban dan issue ketetapan perbaikan. Lebih lanjut, terdapat elemen sistem akuntansi lain yang mempengaruhi masalah lingkungan yang mempunyai dampak terhadap pernyataan keuangan, yaitu: 1. Persediaan yang tidak terpakai- misalnya karena adanya kebijakan merubah rasa, mengembangkan produk atau diterapkannya aturan atau standar lain. Biaya penyimpanan dan atau pembuangan zat kimia tertentu mungkin akan meningkat dengan implikasi langsung dalam penaksiran nilai yang sebenarnya. 2. Modal Produksi - merubah undang-undang memungkinkan adanya proses ilegal atau menuntut adanya biaya tambahan, umur aset mungkin dipendekkan di bawah standar umum yang berlaku, atau perubahan permintaan dan atau penurunan standar produk. Hal ini mungkin akan mengurangi nilai guna dan nilai simpan dari aset tersebut. 3. Kebijakan depresiasi 4. Kelangsungan jalur produk 5. Biaya produksi tambahan 6. Menangkap dan mempotensialkan biaya hukum

BSO/ Origin BSO/ Origin adalah perusahaan Belanda yang mengeksperimenkan akuntansi lingkungan khususnya dalam hubungannya dengan aktivitas lingkungan dan ekonomi melalui laporan keuangan dalam suatu pernyataan tambahan yang memuat nilai kerugian. Contoh Laporan Keuangan dari perusahaan ini dapat

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

40

dilihat pada Lampiran-1. Perusahaan ini, memanfaatkan konsultan manajemen dan telah meneruskan percobaannya untuk menyusun laporan keuangan yang bernuansa lingkungan namun disanggah oleh konsep yang berfokus pada Value Added Statement (VAS). VAS merupakan pernyataan yang lebih fokus daripada sekedar perhitungan laba rugi serta neraca, dan mempunyai keunggulan yaitu pengenalan secara eksplisit yang membuat pemegang saham dan partisipan lain menjadi kontributor dalam organisasi. Titik awal BSO/Origin menyusun laporan keuangan yang berwawasan lingkungan adalah adanya krisis lingkungan yang menuntut perusahaan untuk mulai mengenal bahwa tambahan nilai ekonomi hanya bisa dicapai pada degradasi biaya lingkungan. Apabila diketahui besarnya biaya tambahan sesungguhnya maka selanjutnya perusahaan juga harus memperhitungkan besarnya nilai ekologi yang hilang. BSO mempunyai tujuan yang sangat jelas yaitu aspek lingkungan apa yang harus diperhitungkan dan berapa nilainya serta apa yang tidak perlu masuk dalam laporan itu dan yang bersifat mudah berubah. Perusahaan mengasumsikan bahwa apa yang dilakukan utamanya ditujukan untuk menjaga keseimbangan ekologi.

Organisasi perlu melakukan eksperimen sendiri berdasarkan hasil eksperimen sebelumnya (contoh pendekatan yang dilakukan BSO/ Origin tentu dapat dipertimbangkan oleh perusahaan lain yang mulai melakukan praktek bisnis berwawasan lingkungan, dalam hal ini adalah praktek dalam memasukkan berbagai biaya lingkungan kedalam laporan keuangannya) dan atau berusaha untuk memperhatikan issu akuntansi untuk tujuan keberlanjutan lingkungan. Dalam tabel 6-2 berikut ini disajikan pendekatan praktis yang disarankan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk bagian akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan berwawasan lingkungan

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

41

Tabel 6-2 Pendekatan Praktis Dalam Menyusun laporan Keuangan

Rekomendasi Amerika Serikat Pengungkapan kebijakan akuntansi Biaya yang berhubungan dengan pengeluaran yang menyangkut lingkungan Pengeluaran yang menyangkut lingkungan yang terakumulasi selama satu periode Utang, provisi, dan cadangan Utang kontingensi Efek pajak Penerimaan hibah

Mengembangkan penyingkapan dengan mempertimbangkan auditor Mempertimbangkan kembali ketetapan untuk perbaikan dan ketertinggalan Penetapan persediaan, depresiasi yang dipercepat, investasi baru, dsb Biaya aktual dan biaya legal yang dialokasikan

Membuat lingkungan lebih visible Mengungkap biaya energi termasuk transportasi Mengungkap biaya pembuangan dan penanganan limbah Mengungkap pemenuhan biaya hukum Mempertimbangkan biaya kemasan Mempertimbangkan penyingkapan denda karena kerusakan lingkungan.

Laporan Non- Finansial Seperti yang dibahas pada sub bab laporan finansial tersebut diatas, pemisahan laporan lingkungan finansial dan non-finansial pada dasarnya merupakan sesuatu yang sifatnya bukan merupakan keharusan. Namun bentuk

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

42

laporan non-finansial dari penyingkapan lingkungan seringkali merupakan hal yang termudah dan termurah bagi suatu organisasi untuk dilakukan sebagai kegiatan permulaan. Hasil laporan lingkungan non-finansial apabila

ditindaklanjuti secara serius akan lebih relevan terhadap masalah yang ada yaitu lingkungan fisik dan umumnya bersifat lebih informatif.

Tekanan Untuk Pengungkapan Bagaimanapun juga tidak ada batasan mengenai cara-cara yang mungkin didekati organisasi untuk melaporkan dan menyusun ringkasan kerangka kerja yang membatasi dan menjadi struktur dalam akuntansi keuangan. Disamping itu, tidak ada struktur untuk laporan non-finansial. Oleh karena itu dibawah ini disajikan langkah- langkah sebagai panduan pendekatan organisasi dalam menyusun laporan keuangan. Langkah- langkah berikut ini diharapkan akan memberikan kerangka kerja yang luas yang berkaitan dengan penyusunan laporan keaungan berwawasan lingkungan.

Tabel 6-3 Langkah-langkah dalam Akuntansi dan Pelaporan Lingkungan Langkah-langkah dalam Akuntansi dan Pelaporan Lingkungan KEBIJAKAN 1. Pernyataan kebijakan lingkungan 2. Langkah diambil untuk mengawasi pernyataan kebijakan 3. Pemenuhan pernyataan kebijakan RENCANA DAN STRUKTUR 1. Perubahan struktural dan pertanggungjawaban diselenggarakan dalam organisasi untuk mengembangkan sensitivitas lingkungan 2. Rencana-rencana untuk aktivitas lingkungan misalnya: pengenalan

penaksiran dampak lingkungan, audit lingkungan, proyek, kriteria pendekatan investasi, dsb 3. Berdiskusi dengan kelompok pecinta alam, rencana untuk bekerja dengan komunitas, dsb

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

43

FINANSIAL 1. Sejumlah pengeluaran untuk perlindungan lingkungan- modal/ pendapatan, reaksi/antisipasi undang- undang, sukarela/penugasan, batas kerusakan/ inisiatif proaktif 2. Antisipasi pola pengeluaran di masa yang akan datang 3. Perkiraan kesatuan pertanggung jawaban AKTIVITAS 1. Pemenuhan terhadap audit standar, prosedur, pemenuhan hasil dan menerbitkan laporan standar 2. Audit lingkungan dan penerbitan ringkasan/ hasil lengkap 3. Anilisis unit fisik seperti material, limbah, dan energi 4. Analisis persetujuan dengan badan umum, denda, komplain 5. Penerimaan penghargaan 6. Analisis investasi/ aktivitas operasi yang dipengaruhi oleh pertimbangan terhadap lingkunganan 7. Analisis/ deskripsi proyek sukarela yang dijalankan MANAJEMEN KEBERLANJUTAN 1. Identifikasi kritis, keberlanjutan/ ketergantian alam, dan modal buatan manusia di bawah pengaruh organisasi 2. Pernyataan transfer antar kategori 3. Memperkirakan aktivitas keberlanjutan 4. Memperkirakan biaya keberlanjutan 5. Penaksiran dan pernyataan aliran sumber input/ output dan perubahannya Alternatif atau bentuk laporan lain mungkin dapat dikenali dari perbedaan dimensi dampak lingkungan seperti penggunaan sumber daya, emisi, limbah, energi, produk, transportasi, kemasan, keamanan dan kesehatan, bahaya racun, biosfer, lingkungan buatan, lingkungan visual, interaksi komunitas.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

44

Kebijakan Pengungkapan Suatu organisasi bisa membuat kebijakan lingkungan dengan mengikuti salah satu piagam publik atau dengan menurunkan piagam sendiri. Beberapa perusahaan melakukan keduanya, banyak pula yang tidak melakukan apa- apa. Kebijakan penyingkapan memiliki sejumlah tingkat yang dapat diidentifikasi. Pertama, suatu organisasi menyatakan memiliki kebijakan lingkungan.

Selanjutnya, kebijakan tersebut atau ringkasannya mungkin disingkap melalui laporan tahunan atau lainnya. Tingkat selanjutnya adalah merubah kebijakan dimana hal ini menjadi tujuan spesifik, kemudian untuk mengungkapkan hal ini dilakukan pelaporan sampai tingkat terpenuhinya tujuan tersebut.

Rencana dan Struktur Dalam menyingkap kebijakan lingkungan, suatu organisasi perlu memutuskan bagaimana (jika pada akhirnya) dia akan memenuhi kebijakan ini. Hal ini akan menuntut beberapa perubahan secara organisasi dan struktural. Organisasi yang serius terhadap sensitivitas lingkungan akan mempersiapkan program tindakan, mengembangkan SDM / staf secara memadai (termasuk training dan representasinya pada tingkat luas), mengalokasikan sumber daya secara cukup dan menginvestasikannya sesuai kebutuhan. Apa yang selanjutnya diperlukan adalah mengungkapkan semua hal ini dalam laporan yang bersifat non-finansial.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

45

BAGIAN-7 KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN DAN WACANA UNTUK MERUBAH PARADIGMA

Pendahuluan Pada bab ini, akan dilihat lebih cermat tujuan yang harus dikembangkan di masa depan, tujuan yang harus diupayakan untuk direalisasikan, ada atau tidak adanya kondisi lingkungan yang kritis. Khususnya, semua pihak harus berfokus pada keberlanjutan sebagai kata kunci dari konsep interaksi umat manusia dengan lingkungan di masa depan.

Apa itu keberlanjutan? Keberlanjutan berarti semua pihak wajib merawat dunia yang menjadi tempat berteduh dan sumber alam yang dibutuhkan umat manusia. Keberlanjutan berarti tidak membiarkan ala mini sebagai tujuan eksploitasi namun dilestarikan sebagai sumber kualitas hidup manusia Definisi umum dari keberlanjutan yang paling umum adalah: Memastikan bahwa perkembangan dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengkompromikan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya. Usaha untuk Mengidentifikasi Keberlanjutan Salah satu cara yang mudah dalam usaha mengkonseptualisasikan dilema dalam keberlanjutan ditunjukkan pada Gambar 7-1 dimana garis horizontal yang bergelombang mengandung makna untuk menangkap kisaran jangka panjang dan membawa kapasitas dibawah perbedaan asumsi, tingkat kegiatan ekonomi, populasi, dan sebagainya. Diagram ini nampak sangat sederhana namun memungkinkan setiap pihak untuk memperoleh beberapa point penting, yaitu: 1. Umat manusia hanya mempunyai fakta tidak langsung dimana kedudukannya berada pada garis rata-rata pertumbuhan ekonomi global.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

46

2. Titik yang dilewati oleh negara-negara G7 adalah titik aktivitas lanjutan, titik b, adalah saat di masa lampau. 3. Walaupun dapat diperbandingkan, sebagian besar komentator menyarankan bahwa ini adalah gaya hidup bangsa barat yang kurang ada keberlanjutannya 4. Dan yang paling crucial, tidak ada satu titik keberlanjutan, ini merupakan tanda yang tergantung pada besarnya kisaran asumsi dan kepercayaan.

Pertumbuhan ekonomi G7

Rata-rata pertumbuhan ekonomi global

Aktivitas Ekonomi

b a
Jangkauan maksimum kapasitas pengelolaan planet untuk jangka panjang dengan asumsi yang berbeda beda

Pertumbuhan ekonomi LDC

Waktu

Gambar-1 Dimana Titik keberlanjutan?

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

47

Pertanyaan yang harus dicarikan jawaban dalam hal keberlanjutan lingkungan antara lain: 1. Apa yang akan dilanjutkan? 2. Dilanjutkan untuk siapa? 3. Bagaimana cara melanjutkannya? 4. Keberlanjutan ini untuk berapa lama? 5. Pada tingkat resolusi mana keberlanjutan ini dapat dijalankan? Pertanyaan tersebut jelas bukanlah memerlukan jawaban yang merupakan pertanyaan mudah dan

cukup kompleks bagi keberlanjutan masa depan

dilihat dari sudut pandang yang luas dan mendalam mengenai: a. Krisis alam dan keberadaan lingkungan b. Derajat yang membedakan masalah lingkungan sebagai sistem bukan sebagai fenomena yang ditutupi. c. Penyebab krisis dan solusinya d. Tingkat kesulitan yang harus dipertimbangkan dalam issue lingkungan e. Bentuk usaha yang harus dilakukan.

PROTES, PERINGATAN, DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN Lebih lanjut untuk mengaritikulasikan pertanyaan kemampuan apa yang dibutuhkan untuk melanjutkan? dapat dilihat pada Tabel 7-1. Nilai prinsip dari poin ini adalah fokus terhadap ketidakmampuan dalam melanjutkan dengan berbagai cara yang paling efektif dan praktis untuk bergerak menjadi mampu untuk melanjutkan. Tindakan dalam rangka pergeseran dari tidak mampu menjadi mampu tersebut dapat diidentifikasi menjadi tiga kategori sebgai berikut: 1. Benar-benar mampu melanjutkan 2. Tidak jelas tetapi potensial tidak mampu melanjutkan 3. Benar-benar tidak mampu melanjutkan Sebagian besar tindakan umumnya dianggap bersifat ekonomis yang normalnya termasuk dalam dua kategori terakhir.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

48

Tabel 7-1

Konsep Kemampuan Melanjutkan Ala Ekin/Hueting Ketidakmampuan melanjutkan muncul dari kegiatan produksi dan konsumsi yang timbul dari titik dimana tidak ada persaingan untuk fungsi lingkungan yang berbeda seperti: habitat, pemberi makan, ruang, dan sebagainya. Dari situ maka kemampuan melanjutkan dibagi menjadi 3 tipe yaitu: Kualitatif: apabila kelebihan emisi/limbah berubah menjadi kelebihan kosentrasi yang mengakibatkan efek ketidakberlanjutan lingkungan Kuantitatif: apabila kelebihan ekstraksi/ penggunaan berubah menjadi menipisnya sumber daya secara drastis yang mengakibatkan efek ketidakberlanjutan lingkungan Spasial: apabila kelebihan penggunaan sumber alam menjadi sebab kemacetan yang mengakibatkan efek ketidakberlanjutan lingkungan

Mengoperasikan Kemampuan Melanjutkan Apabila memperhatikan tindakan praktis sebagai langkah ke depan, maka setiap pihak harus berusaha menemukan beberapa eksposisi nyata dari kemampuan melanjutkan yang dapat diartikulasikan dalam langkah yang memungkinkan diturunkannya kebijakan dalam dunia nyata . Modal yang tersedia untuk kemanusiaan bisa di bagi menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Modal alam yang krisis: semua elemen biosfer yang penting bagi kehidupan dan harus ada dalam rangka keberlanjutan (termasuk lapisan ozon, massa pohon kritis, dsb) 2. Modal alam lainnya (kemampuan untuk melanjutkan, menggantikan, atau diperbarui): semua elemen biosfer yang dapat diperbarui (seperti spesies yang belum punah, hutan) atau yang mungkin dapat menggantikan (misalnya energi dari bahan bakar fosil digantikan energi dari sumber yang bisa diperbarui, merupakan investasi modal yang tepat)

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

49

3. Modal buatan: elemen yang dibuat dari boisfer yang bukan bagian dari ekologi termasuk di dalamnya adalah mesin, bangunan, jalan, produk, limbah, pengetahuan manusia, dll.

ILUSTRASI-4

PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS BERKELANJUTAN

MONITORING

MEASUREMENT

IMPROVEMENT

dari Ilustrasi-4 tersebut sebenarnya dapat ditangkap pesan sederhana bahwa peningkatan kualitas lingkungan hanya akan tercapai jika terdapat kegiatan monitoring yang kemudian dilanjutkan dengan berbagai pengukuran yang dimaksudkan untuk digunakan debagai dasar pernyataan bahwa kualitas lingkungan meningkat atau bahkab menurun ! Pihak yang melakukan monitoring, mengukur dan menilai adanya peningkatan atau tidak, sebaiknya adalah pihak yang saling bebas (independent).

Secara lebih detail peningkatan kualitas lingkungan berkelanjutan dapat dikaji melalui Ilustrasi-5 dibawah ini.

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

50

ILUSTRASI-5

MONITORING

melalui

Penyusunan/perubahan standard

interaksi perusahaan dengan lingkungan tingkat dampak lingkungan daftar prioritas perusahaan tentang lingkungan tanggungjawab perusahaan bagaimana menangani, menurunkan dampak lingkungan pelatihan lingkungan bagi karyawan pengembangan sistem informasi lingkungan

MEASUREMENTS
R E A P P R A I S E

MENILAI KINERJA PERUSAHAAN VERSUS STANDARD interaksi perusahaan dengan lingkungan tingkat dampak lingkungan daftar prioritas perusahaan tentang lingkungan tanggungjawab perusahaan bagaimana menangani, menurunkan dampak lingkungan pelatihan lingkungan bagi karyawan pengembangan sistem informasi lingkungan

IMPROVEMENT

Perubahan Perilaku

Sebagai penutup berikut ini ada beberapa butir pernyataan dan pemikiran yang kiranya akan bermanfaat sebagai bahan perenungan untuk menuju ke perubahan: bisnis berwawasan lingkungan United nation conference of environment and development (UNCED) di rio de janiero masih memperdebatkan apakah planet bumi dalam krisis atau tidak (1992) Perdebatan tersebut membuat sebagian besar bisnis di dunia menunjukkan tanggungjawab yang relatif rendah terhadap adanya krisis lingkungan.

Beberapa bukti menuju kepada kesimpulan berikut ini: Bisnis tidak mempercayai bahwa lingkungan alam memang dalam kondisi krisis Bisnis tidak mampu melihat bahwa dirinya merupakan bagian dari lingkungan alam

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

51

Bisnis tidak mampu mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kerusakan lingkungan Jika dalam agenda bisnis dan akuntansi lingkunganmerupakan the only games in town maka setiap orang dapat memilih untuk bermain atau tidak. Tetapi kita harus memilih untuk bermain dengan harapan bahwa itu dapat merubah agenda dalam upaya merefleksikan secara lebih jelas tentang kondisi lingkungan yang riil dan mengembangkan akuntansi yang bernuansa lingkungan

Ada tiga pengembangan pemikiran dan praktek akuntansi:

Beberapa pengembangan yang secara jelas masuk dalam akuntansi konvensional (lihat lampiran) Akuntansi mulai mengenal beberapa akun yang menyangkut lingkungan Memperkenalkan beberapa kemungkinan pengembangannya

Kita tidak mempunyai alternatif lain kecuali harus mengembangkan dan memperkenalkan perubahan secara menyeluruh

Hanya paradigma perubahan yang menyeluruh yang mampu membawa kita menjadi bagian dari lingkungan dan bukan menjadi pihak yang mengeksploitasi lingkungan

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

52

Sumber : Gray. Rob, Jan bebbington, Diane Walters. 1993. Accounting For the Environment Published in association with the Chartered Association of Certified Accountant. London: Paul Chapman Publishing Ltd. Clark, Gordon L & Libby Prior Jonson. 1994. Ethics in Business. Paper presented in Ethics & Management Lecturing Monash University - Australia

Ekonomi - Akuntansi Lingkungan: Tantangan Bagi Dunia Industri 2004

53

Anda mungkin juga menyukai