Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA ROSULULLOH

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliyah Sejarah Pendidikan Islam

Disusun Oleh: 1. Gamayanti Novi 2. Eko Hadi 3. Nurul Ilmiyah Mukaromah 4. Nur Fitria Tira Madjid Dosen Pembimbing: Drs.H.Munawir.M.Ag (D07209031) (D07209046) (D07209003) (D77209077)

FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2011 - 2012

BAB I

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan tugas dengan lancar. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Drs.H.Munawir, M.Ag selaku dosen pembimbing serta semua pihak yang membantu penyusunan makalah Pendidikan Islam Pada Masa Rosulullah yang diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan penyusunan selanjutnya. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah pada khususnya, dan mahasiswa IAIN Sunan Ampel pada umumnya.

Surabaya, 19 Maret 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Cover Kata Pengantar ..................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang .....................................................................................1 B. Rumusan Masalah................................................................................1 C. Tujuan ................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pendidikan Pada masa rasulullah Preode mekkah................................2 B. Lembaga pendidikan periode mekkah.................................................. 2 C. Pendidikan rasulullah periode madinah ...............................................5 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................iii

PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah pendidikan islam sangat penting untuk dipelajari oleh seluruh masyarakat islam tidak hanya pelajar-pelajar islam dan pemimpi-pemimpin islam. Hal ini sangat penting karena dengan mempelajari pendidikan islam kita tahu sebab kemajuan dan kemunduran islam dalam hal didikannya ataupun ajaran agama islam. Khususnya membahas pendidikan islam pada masa Rosulullah. Kita sebagai umat islam,sangatlah penting mengetahui sejarah pendidikan islam untuk mengembangkan wawasan sejarah islam kepada generasi mendatang karena sejarah sangat penting sebagai referensi pembelajaran kita dalam kehidupan. Pelaksanaan pembinaan pendidikan islam pada zaman Rosulullah tersebut dapat dibedakan menjadi dua tahap,baik dari segi waktu dan tempat penyelenggaraan,maupun dari segi isi dan materi pendidikannya,yaitu :tahap/fase makkah,sebagai fase awal pembinaan pendidikan islam, dengan makkah sebagai pusat kegiatannya, dan tahap/fase madinah, sebagai fase lanjutan (penyempurnaan) pembinaan pendidikan islam dengan Madinah sebagai pusat kegiatannya.1 A. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pola pendidikan islam Rasul preode Mekkah? 2. Seperti apa bentuk-bentuk lembaga pendidikan islam perieode mekkah? 3. Bagaimana pola pendidikan Rasulallah islam Periode Madinah? B. Tujuan 1. Agar memahami pola pendidikan islam Rasul periede Mekkah 2. Agar mengetahui bentuk-bentuk lembaga pendidikan islam di mekkah 3. Agar mampu memahami pola pendidikan islam Periode Madinah?

Drs.Zuhairi,Sejarah Pendidikan Islam(Jakarta:Bumi aksara,1997) halaman18

BAB II PEMBAHASAN A. Pendidikan Islam Periode Makkah Pada periode ini, ada beberapa tahapan yang dilalui Rasulullah, antara lain: 1. Sembunyi-sembunyi Nabi Muhammad menerima wahyu yang pertama di Gua Hira di Makkah pada tahun 610 M Surat Al-Alaq a4 yat 1-5: &t%$# O$$/ y7n/u %!$# t,n=y{ t,n=y{ z`|SM}$# `B @,n=t &t%$# y7/uur Pt.F{$# %!$# zO=t On=s)9$$/ zO=t z`|SM}$# $tB Os9 Ls>t 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Pada awal turunnya wahyu tersebut, pola pendidikan yang dilakukan adalah dengan sembunyi-sembunyi. Mula-mula Rasulullah mendidik istrinya Khadijah, lalu anak angkatnya Ali bin Abi Thalib, dan Zait bin Haritsah, kemudian para sahabat seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Utsman ibn Affan, Zubair ibn Awam, Saad ibn Abi Waqas, Abdurrahman ibn Auf, Thalhah ibn Ubaidillah, Arqam ibn Arqam, Fatimah binti Khattab, Said ibn Zaid dan beberapa orang lainnya yang kemudian disebut sebagai Assabiquna al awwalun yang artinya orang-orang yang mula-mula masuk Islam.2 Semakin banyaknya orang memeluk agama Islam, kemudian Nabi menyediakan rumah Al-Arqam bin Arqam sebagai tempat pertemuan para sahabat dan pengikut-pengikutnya. Di tempat itulah pendidikan Islam
2 Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Gorup, 2009), h.5.

pertama dalam Sejarah Pendidikan Islam. Disana Nabi mengajarkan dasardasar atau pokok-pokok agama Islam dan membacakan wahyu (ayat-ayat) Al-Quran kepada para pengikutnya, dan bahkan untuk beribadah bersama. Pendidikan secara sembunyi-sembunyi ini berlangsung selama tiga tahun, sampai turun wahyu berikutnya yang memerintahkan dakwah secara terbuka dan terang-terangan. 2. Tahap Terang-terangan Wahyu yang memerintahkan Nabi untuk berdakwah secara terangterangan turun terdapat pada Al-Quran surat Al-Hijr ayat 94-95: y$$s $yJ/ tBs? r&ur `t t.J9$# $R) y7oYxx. ktJJ9$# 94. Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. 95. Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), Ketika wahyu itu turun, beliau mengundang keluarga dekatnya untuk berkumpul di Bukit Shafa, menyerukan agar berhati-hati terhadap adzab yang keras di hari kemudian (hari kiamat); bagi orang yang tidak mengakui Allah sebagai Tuhan Yang Esa dan Muhammad sebagai UtusanNya. Selain wahyu telah datang menyerukan Nabi Muhammad untuk dakwah secara terang-terangan, faktor lain yang juga tidak kalah penting yaitu keberadaan rumah Arqam sebagai pusat dan lembaga pendidikan Islam sudah diketahui oleh Kafir Quraisy.3 Perintah dakwah secara terang-terangan dilakukan Rasulullah seiringdengan jumlah sahabat yang semakin banyak dan meningkatkan jangkauan seruan dakwah, karena diyakini dakwah tersebut banyak kaum Kafir Quraisy akan masuk Islam.
3 Ibid., h.6

3. Tahap Seruan Umum Seruan dakwah secara terang-terangan belum maksimum sesuai dengan apa yang diharapkan, maka Rasulullah mengubah strategi dakwah dengan seruan umum. Tindakan ini dilakukan pada saat musim haji Rasulullah mendatangi kemah-kemah para jemaah haji untuk berdakwah. Pada awalnya tidak banyak yang menerima kecuali sekelompok jamaah. haji dari Yatsrib, yaitu kabilah Khazraj, yang menerima dakwah secara antusias. Faktor penerimaan masyarakat Yastrib terhadap ajaran islam secara antusias: 1. Adanya kabar dan kaum Yahudi akan lahirnya,seorang Rasul 2. Suku Aus dan Khazraj mendapat tekanan dan ancaman dari kelompok Yahudi
3. Konflik antara Khazraj dan Aus yang berkelanjutan dalam rentang

waktu

yang

lama,

sehingga

mengharapkan

pemimpin

yang

mendamaikan mereka.4 B. Lembaga Pendidikan Islam di Makkah Selain dirumah Arqam, lembaga pendidikan Islam waktu itu juga terdapat Kuttab, yaitu tempat dimana orang Islam belajar baca tulis. Adapun materi yang diajarkan adalah puisi atau pepatah-pepatah Arab yang mengandung nilai-nilai tradisi yang baik.5 Tentu Lembaga pendidikan waktu itu belum berkembang sedemikianrupa seperti layaknya pada era zaman ini, dan tidak seperti negaranegara dulu yang memang sudah berkembang pada zaman itu karena memang latar belakang peradaban bangsa Arab waktu itu masih rendah. Mahmud Yunus dalam bukunya Sejarah Pendidikan Islam, menyatakan bahwa pembinaan pendidikan islam pada masa Makkah meliputi: 1. Pendidikan Keagamaan Yaitu hendaklah membaca dengan nama Allah semata jangan dipersekutukan dengan nama berhala dan beriman bahwa Muhammad adalah Nabi dan Rasul Allah, diwahyukan kepada Al-Quran sebagai
4 Ramayulis , Sejarah Pendidikan Islam,(Jakarta:Kalam Mulia,2011),h.23 5Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Gorup, 2009), h.8.

petujuk dan pengajaran bagi seluruh umat manusia. 2. Pendidikan Akliyah dan Ilmiah Yaitu mempelajari kejadian manusia dari segumpal darah dan kejadian alam semesta. 3. Pendidikan Akhlak dan Budi pekerti Yaitu Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada sahabatnya agar berakhlak baik sesuai dengan ajaran tauhid, seperti adil, menepati janji, pemaaf, tawakkal, bersyukur atas nikmat Allah, dan lain sebagainya serta meninggalkan segala akhlaq yang buruk. Intinya pendidikan dan pengajaran yang diberikan Nabi selama di Makkah ialah pendidikan keagamaan dan akhlak serta menganjurkan kepada manusia, supaya mempergunakan akal pikirannya memperhatikan kejadian manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan alam semesta sebagai anjuran pendidikan akliyah dan ilmiyah.6 Nabi Muhammad SAW mendidik orang-orang Islam secara menyeluruh, mulai dari Tauhid, sampai pada pergunaan akal pikir manusia. C. Pendidikan Islam Priode Madinah Rasulullah beserta para Sahabat menemui banyak kendala, tantangan dan ancaman dari kaum kafir Quraisy di Makkah. Dengan tantangan dan ancaman itu maka Rasulullah SAW dan para Sahabat memutuskan untuk hijrah ke kota Madinah, namun hijrahnya Nabi bukan hanya saja banyak tekanan dari Kafir Quraisy tetapi juga murupakan salah satu momentum strategis untuk membentuk formulasi baru dalam pengembangan dakwah dan penelitian Islam selanjutnya. Program pertama yang Rasul lakukan saat tiba di Madinah adalah pembangunan masjid. Dalam sejarah masjid yang dibangun Nabi adalah Masjid At-Taqwa di Quba pada jarak perjalanan kurang lebih 2 mil dari kota Madinah.7
6 Siti Muflihah, Sejarah Pendidikan Islam, diakses pada tanggal 19 Maret 2012 dalam
http://mufeecrf.blogspot.com/2009/10/pendidikan-islam-pada-masa-rasulullah.html 7 Samsul, Sejarah, h.9.

w O)s? m #Yt/r& 4 fyJ9 }c& n?t 3uq)G9$# `B Arr& BQqt ,ymr& br& tPq)s? m m A%y` cq7t br& (#rgstGt 4 !$#ur 4 =t dgJ9$# 108. janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. Selain masjid digunakan kaum muslim untuk beribadah, masjid juga memiliki multifungsi, diantaranya sebagai kegiatan sosial-politik, bahkan lebih dari itu, masjid dilakukan sebagai pusat dan lembaga pendidikan Islam. Pendidikan Islam yang berlangsung di masjid terbilang unik karena memakai sistem halaqah (lingkaran). Bahkan, sistem ini juga masih eksis sampai saat ini. Di bilang unik karena sistem ini adalah bentuk pendidikan yang tidak hanya menyentuh dimensi emosional dan spiritual peserta didik tetapi juga merupakan kebiasaan halaqah bahwa murid yang lebih tinggi pengetahuannya duduk didekat syekh. Dan murid yang level pengetahuannya lebih rendah dengan sendirinya akan duduk lebih jauh. Meskipun tidak ada batasan resmi, sebuah halaqah biasanya terdiri dari sekitar 20 orang murid. a. Materi pendidikan islam Memperdalam dan memperluas materi yang pernah diajarkan diMakkah yaitu: hafalan dan penulisan Al-Quran,pemantapan ketauhidan umat, tulis baca Al-Quran, sastra arab. b. Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan sosial dan politik. Nabi Muhammad SAW mulai meletakkan dasar-dasar terbentuknya masyarakat yang bersatu padu secara intern (ke dalam), dan ke luar diakui dan disegani oleh masyarakat lainnya (sebagai satu kesatuan politik). Dasar-dasar tersebut adalah:
9

1) Nabi

Muhammad tali

SAW

mengikis

habis

sisa-sisa

permusuhan dan pertentangan anatr suku, dengan jalan mengikat persaudaraan diantara mereka.nabi mempersaudarakan dua-dua orang, mula-mula diantara sesama Muhajirin, kemudian diantara Muhajirin dan Anshar. Dengan lahirnya persaudaraan itu bertambah kokohlah persatuan kaum muslimin. 2) Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Nabi Muhammad menganjurkan kepada kaum Muhajirin untuk berusaha dan bekerja sesuai dengan kemampuan dan pekerjaan masingmasing seperti waktu di Makkah. 3) Untuk menjalin kerjasama dan saling menolong dlam rangka membentuk tata kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, turunlah syariat zakat dan puasa, yang merupakan pendidikan bagi warga masyarakat dalam tanggung jawab sosial, bnaik secara materil maupun moral. 4) Suatu kebijaksanaan yang sangat efektif dalam pembinaan dan pengembangan masyarakat baru di Madinah, adalah disyariatkannya media komunikasi berdasarkan wahyu, yaitu shalat jumat yang dilaksanakan secara berjamaah dan adzan. Dengan sholat jumat tersebut hampir seluruh warga masyarakat berkumpul untuk secara langsung mendengar khutbah dari Nabi Muhammad SAW dan shalat jamaah jumat. Rasa harga diri dan kebanggaan sosial tersebut lebih mendalam lagi setelah Nabi Muhammad SWA menapat wahyu dari Allah untuk memindahkan kiblat dalam shalat dari Baitul Maqdis ke Baitul Haram Makkah, karena dengan demikian mereka merasa sebagai umat yang memiliki identitas.8 c. Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan Materi pendidikan sosial dan kewarnegaraan islam pada masa itu
8 Ibid., h.13

adalah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam konstitusi Madinah, yang dalam prakteknya diperinci lebih lanjut dan di sempurnakan dengan ayat-ayat yang turun Selama periode Madinah. Tujuan pembinaan adalah agar secara berangsur-angsur, pokokpokok pikiran konstitusi Madinah diakui dan berlaku bukan hanya di Madinah saja, tetapi luas, baik dalam kehidupan bangsa Arab maupun dalam kehidupan bangsa-bangsa di seluruh dunia. d. Pendidikan anak dalam islam Dalam islam, anak merupakan pewaris ajaran islam yang dikembangkan oleh Nabi Muhammad SAW dan generasi muda muslimlah yang akan melanjutkan misi menyampaikan Islam ke seluruh penjuru alam. Oleh karenanya banyak peringatan-peringatan dalam Al-quran berkaitan dengan itu. Diantara peringatan-peringatan tersebut antara lain:
1)

Pada surat At-Tahrim ayat 6 terdapat peringatan agar kita menjaga diri dan anggota keluarga (termasuk anak-anak) dari kehancuran (api neraka)

2)

Pada surat An-Nisa ayat 9, terdapat agar janagan meninggalkan anak dan keturunan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya menghadapi tantangan hidup.

3)

Pada surat Al-Furqan ayat 74, Allah SWT memperingatkan bahwa orang yang mendapatkan kemuliaan antara lain adalah orang-orang yang berdoa dan memohon kepada Allah SWT, agar dikaruniai keluarga dan anak keturunan yang menyenangkan hati. Adapun garis-garis besar materi pendidikan anak dalam islam yang

dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Luqman ayat 13-19 adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan Tauhid 2. Pendidikan Shalat 3. Pendidikan adab sopan dan santun dalam bermasyarakat 4. Pendidikan adab dan sopan santun dalam keluarga 5. Pendidikan kepribadian

11

6. Pendidikan kesehatan 7. Pendidikan akhlak

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Secara garis besar, pendidikan Rasulallah terbagi dalam dua preode, mekkah dan madinah, 1. Pada preode mekkah, dalam mengembangkan pendidikan rasulallah menggunakan beberapa tahap a. Sembunyi-sembunyi b. Terang-terangan c. Seruan umum Adapun lembaga pada waktu itu terdiri dari dua tempat, Rumah Arqam Kuttab. Sedangkan bentuk-bentuk pendidikan yang diajarkan adalah: a. Pendidikan Keagamaan b. Pendidikan Akliyah dan Ilmiah c. Pendidikan Akhlak dan Budi pekerti 2. Preode madinah Pada preode ini rasulullah berhasil mendirikan masjid dan pembentukan negara madinah dengan cara mempersatukan kaum ansor dan kaum muhajirin. Sedangkan pola pendidikannya tidak jauh beda dengan priode mekkah. Adapun materi yang diajarkan meliputi: e. Materi pendidikan islam f. Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan sosial dan politik. g. Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan h. Pendidikan anak dalam islam Adapun garis-garis besar materi pendidikan anak dalam islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Luqman ayat 13-19 adalah sebagai berikut: Pendidikan Tauhid, Pendidikan Shalat, Pendidikan adab sopan dan santun dalam bermasyarakat, Pendidikan adab dan sopan santun dalam keluarga, Pendidikan kepribadian, Pendidikan kesehatan, Pendidikan akhlak.
13

DAFTAR PUSTAKA
Zuhairi,Sejarah Pendidikan Islam. 1997,Jakarta:Bumi aksara, Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, , 2009, Jakarta: Kencana Prenada Gorup Ramayulis , Sejarah Pendidikan Islam, 2011, Jakarta:Kalam Mulia Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, 2009,Jakarta: Kencana Prenada Gorup Siti Muflihah, Sejarah Pendidikan Islam, diakses pada tanggal 19 Maret 2012 http://mufeecrf.blogspot.com/2009/10/pendidikan-islam-pada-masarasulullah.html

Anda mungkin juga menyukai