Anda di halaman 1dari 3

Asam nukleat terdiri dari dua macam yaitu Asam deoksiribonukleat (DNA) dan Asam ribonukleat (RNA).

Asam nukleat (DNA dan RNA) ditemukan hampir pada semua sel mahluk hidup serta pada sekelompok retrovirus. Rangkain eksperimen yang dilakukan oleh Oswald T. avery, Colin M. McCorty mengungkapkan bahwa agen pentransformasi adalah DNA bukan protein (Russel, 1992 dalam Corebima, 2008), pada saat itu rangkain eksperimen tersebut merupakan bukti langsung pertama memandang bahwa DNA adalah materi genetik dan bukanlah protein ataupun RNA (Gardener, dkk 1991 dalam Corebima, 2008). Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya, pada DNA asam deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa dan pada RNA ribosa). Selain itu, basa nitrogen yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki perbedaan: adenina, sitosina, dan guanina dapat ditemukan pada RNA maupun DNA, sedangkan timina dapat ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA.

Gambar 1. Elemen struktur dari nukleotida yang paling umum Biasanya molekul DNA terdiri dari helix ganda paa polinukleotida, sedangkan molekul RNA merupakan satu unting polinukleotida, antara kedua unting polinukleotida DNA terdapat ikatan hidrogen yang menghubungkan basa-basa yang komplementer antara adenine dan timin serta antara guanine dan sitosin.

Gambar 2. Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa (adenina dengan timina dan guanina dengan sitosina) yang membentuk DNA beruntai ganda. Struktur kimia molekul DNA ditunjukkan pada gambar 2 pada gambar itu diperlihatkan bentuk molekul DNA sebagai unting ganda. Struktur helix ganda antara basa adenine dan timin terdapat dua ikatan hidrogen, sedangkan antara basa guanine dan sitosin terdapat tiga ikatan hydrogen.

Gambar 3. Struktur molekul DNA tiga dimensi Pada gambar itu terlihat bahwa rangka utama molekul-molekul itu adalah rangkaian gula deoksiribosa dan asam fosfat yang berselang seling, sedangkan pasangan basa mengarah ke tengah atau bagian dalam. Peran DNA sebagai materi genetik yakni pada molekul DNA terdapat gen, dalam hal ini satu urut-urutan nukleotida yang mengemban suatu fungsi tertentu atau menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel, misalnya yang mengkode suatu polipeptida. Hasil rangkain reaksi biokimia fisiologi dalam sel atau tubuh mahluk hidup itulah yang lazim disebut sebagai sifat sel atau sifat mahluk hidup. Sehingga dikatakan pula sifat mahluk hidup ditentukan oleh gen. Materi genetik pada virus Berdasarkan penelitian yang terus dilakukan diketahui bahwa di dalam virus terkandung banyak protein dan RNA tanpa ada DNA. Sesuai dengan penemuan Hershey-Chase diketahui pula bahwa materi yang menyimpan informasi genetik virus adalah RNA (yang terdiri dari asam nukleat), bukan protein. Berbeda dengan DNA, RNA memiliki gula pentose berupa gula ribose. Basa pirimidin pada RNA terdiri atas sitosin dan urasil. RNA hanya terdiri atas satu untai polinukleotida. Materi genetik pada prokariot Materi genetik pada prokariot yang juga disebut dengan nukleoid seringkali digambarkan sebagai molekul yang telanjang (tanpa protein dan tidak memiliki morfologi yang kompleks seperti pada materi genetik eukariot). Hal ini terjadi karena pengambilan gambar materi genetik prokariot dilakukan dari hasil isolasi DNA atau pada saat materi genetik tersebut tidak sedang aktif bermetabolisme, sementara pada eukariot pengambilan gambarnya dilakukan saat fase meiotic atau mitotic (saat materi genetik dalam posisi bermetabolisme). Penelitian lebih lanjut yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa materi genetik (kromosom) prokariot berbentuk gulungan-gulungan di dalam sel. Seperti dalam sel E.coli, molekul DNA pada sel ini membentuk kurang lebih 50 loop yang masing-masingnya dipisahkan oleh RNA connector. Setiap loop tersebut membentuk lipatan-lipatan yang lebih kecil secara independen. Lipatan-lipatan tersebut dapat dirusakan dengan penambahan DNase atau RNase. Penambahan DNase akan membuat lipatan-lipatan kecil pada tiap loop menjadi

terurai sedangkan penambahan RNase akan menguraikan ikatan satu loop dengan loop yang lain. Pelipatan DNA ini sangat penting dalam proses metabolism sel. Terdapat 2 bentuk lipatan yang berbeda, yaitu negative supercoil dan positive supercoil. Perbedaan keduanya terletak pada arah putarannya. Jika arah putarannya ke kanan maka disebut dengan positive supercoil, sebaliknya putaran yang mengarah ke kiri dinamakan negative supercoil. Beberapa fungsi biologis dapat dijalankan oleh kromosom hanya apabila DNA berada dalam posisi negative supercoil. Beberapa bukti lebih lanjut menunjukkan bahwa bentukan supercoil ini terkait langsung dengan proses rekombinasi dan regulasi ekspresi gen. Selain itu bentukan negative supercoil juga diperlukan pada saat replikasi DNA. Materi genetik pada inti eukariot Materi genetik pada inti eukariot adalah DNA. DNA tersebut berpilin melilit oktamer histon (H2a, H2b, H3, H4 dengan masing-masing berjumlah dua) dan kemudian lilitan tersebut ditempeli protein histon H1. Bentukan antara DNA yang melilit protein histon tersebut dinamakan nukleosom. Nukleosom-nukleosom akan tersusun sepanjang rantai DNA membentuk bentukan yang dikenal dengan kromosom.

Anda mungkin juga menyukai