1.
0911011009
2.
3.
Mulia Gustina
0911011015
0911012002 0911012019 0911012158
Nurlaila Sandika
4. 5.
Kloramfenikol merupakan obat pilihan utama untuk mengobati demam tifoid. Kloramfenikol mempunyai ketersediaan biologik 80% pada pemberian iv
Tiga efek samping terbesar yang diakibatkan oleh kloramfenikol antara lain :
1. Anemia aplastik; sebuah reaksi idiosikratik yang dapat terjadi dari manapun rute pemberian obat; biasanya terjadi 3 minggu sampai 12 bulan setelah pemberian obat. 2. Bone marrow suppresin, ini terjadi jika kadar serum darah >25 mcg/mL dan bersifat reversible ketika kloramfenikol dihentikan. Anemia dan neutropenia kemungkinan akan terjadi pada minggu pertama penggunaan obat.
3. Gray sndrome ini ditandai dengan collapse, sianosis, asidosis, depresi myokardial, koma dan kematian. Ini dapat terjadi jika kadar konsentrasi darah > 50 mcg/mL; kemungkinan
ANEMIA APLASTIS
Terjadi seminggu ( 3 minggu ) atau sebulan ( 12
bulan )setelah penghentian kloramfenikol Sediaan oral : terjadi 1 pasien dalam 24000-40000 pasien Sediaan tetes mata : terjadi 1 pasien dalam 224716 pasien
irreversibel
Mengendapkan
memperpanjang T (dicumarol,
berbagai merupakan obat lain dari kerja
antagonis
dan
rifampin
mempercepat
kadar hemoglobin
LEUKEMIA
Resiko tertinggi pada kanak kanak pada studi
kasus di Cina
merupakan obat yang aman dan efektif untuk pengobatan. Namun ditemukan efek samping serius 1 pasien dalam 1000 pasien Akhir Juni 1952 FDA memperoleh informasi yang berasal dari rumah sakit, sekolah kedokteran, dan klinik dengan populasi 100000 mengenai efek samping kloramfenikol yaitu anemia aplastik atau diskrasias darah dan ditemukan 217 kasus diskrasias darah
1954
AMA (American Medical Association ) mendirikan suatu Komite diskrasia darah, yang mulai mengumpulkan laporan kasus obatinduced bloodrelated. Pada saat itu, AMA memiliki potensi informasi sumber lebih dari 7000 rumah sakit dan 250 000 dokter. Program AMA diperluas pada tahun 1961 untuk sebuah "Registry Reaksi samping." lebih komprehensif.Program ini dihentikan pada tahun 1971 karena paralel upaya oleh FDA
Metode : case-control
(19801995) Populasi : 145 dqri 1226 kasus Informasi kasus : pemakaian kloeamfenikol
secara ocular selama 1-6 bulan Odds ratio : 3.8 (0.816.9) Kesimpulan dilakukan pada 3 kasus terpapar, 2 dari yang juga terkena agen lain terkait dengan anemia aplastik. Rendah risiko absolut terkait dengan eksposur.
Metode : case-control
(19891994) Populasi : 253 dqri 1174 kasus Informasi kasus : pemakaian kloeamfenikol
selama 1-6 bulan Odds ratio : 2.7 (0.710) Kesimpulan dilakukan pada beberapa kasus terpapar. Agresif kontrol untuk mengacaukan.
Metode : case-control
(19741985) Populasi : 171 acute lymphocytic anemia, 93 acute
nonlymphocytic anemia, 45 leukimia lainnya : dari 618 Informasi kasus : Wawancara orang tua untuk setiap digunakan untuk 1-5, 6-10, atau> 10 hari selama periode> 2 tahun sebelum diagnosis
15 d: 1.8 (1.12.9) 32 cases 610 d: 2.1 (1.04.6) 11 cases 10+ d: 10.7 (3.928.7) 15 cases acute nonlymphocytic leukemia: 15 d: 2.8 (1.64.9) 22 cases 610 d: 3.6 (1.58.7) 9 cases 10+ d: 12.2 (3.938.2) 8 cases Kecenderungan berbeda untuk limfositik akut dan nonlymphocytic leukemia. Agresif kontrol untuk mengacaukan. Potensi ingat / pelaporan bias
Metode : case-control
(19761982) Populasi : 133 dari 1005 kasus Informasi kasus : pemakaian kloeamfenikol > 5th Odds ratio : 5.4 (1.223.9) Laporan bisa bias, inferensi berdasarkan dari
nonlymphocytic leukimia, 79 chronic myeloid leukimia, 28 leukimia lain : dari 502 kasus Informasi kasus : pemakaian kloeamfenikol > 3th Odds ratio : acute lymphocytic leukimia : 0,8 (0,4-1,5) acute nonlymphocytic leukimia : 0,7 (0,4-1,1) chronic myeloid leukimia : 1,3 (0,7-2,3) Tinggi prevalensi pajanan pada populasi umumnya .
myeloma, leukemia Metode : case-control (19581982) Populasi : 98 non-Hodgkinslymphoma, 159 Multiple myeloma, 257 leukimia : dari 695 control Informasi kasus : pemakaian kloramfenikol > 1th atau > 5th
Odds ratio :
total leukimia : >1th 0.5 (0.21.1); >5th 0.4 (0.21.0) Acute myeloid leukimia : >1th 0.8 (0.32.3); >5th 0.4 (0.11.5) non-Hodgkinslymphoma : >1th 0.9 (0.42.1); >5th 1.1 (0.42.8) Multiple myeloma >1th 0.9 (0.41.9); >5th 0.7 (0.31.7) Similar tren untuk non-Hodgkin limfoma, multiple myeloma, dan beberapa jenis leukemia. Kesimpulan dibuat pada beberapa terkena kanker setiap jenis. Agresif kontrol untuk perancu. tujuan paparan informasi, tidak tunduk untuk mengingat Bias ..
Refferences :
Sumber : U.S. Department of Health and Human
ServicesPublic Health Service. 2000. FINALReport on Carcinogens Background Document for Chloramphenicol.