Anda di halaman 1dari 2

UUD RI Tahun 1945 mengamanatkan bahwa pembangunan ekonomi nasional diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan. Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya disamping pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan iklim sehingga memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup karena itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Agar lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem, maka pemerintah menerbitkan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kemudian untuk melaksanakan ketentuan dari UU No. 32 Tahun 2009, pemerintah menetapkan PP No. 27 Tahun 2012 tentan Izin Lingkungan. Di dalam PP ini menyatakan dengan tegas bahwa sebagai prasyarat guna memperoleh izin Usaha dan/ atau Kegiatan, setiap usaha dan/atau kegiatan yang dapat menimbulkan perubahan terhadap rona lingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadap lingkungan hidup harus mendapatkan Izin Lingkungan terlebih dahulu dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Izin Lingkungan diajukan oleh pemrakarsa kepada pemerintah dengan melampirkan dokumen Lingkungan dalam bentuk AMDAL atau UKL/UPL. Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan wajib memiliki AMDAL. Kriteria dan penapisan dari jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki AMDAL dapat dilihat di Permen LH No. 5 Tahun 2012. Usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk di dalam Permen LH No. 5 Tahun 2012, diharuskan membuat dokumen UKL/UPL sebagai dokumen Lingkungannya. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) merupakan dokumen kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Penyusunan dokumen AMDAL adalah kegiatan menuangkan kajian dampak lingkungan ke dalam dokumen AMDAL yang dilakukan oleh Pemrakarsa. Dokumen awal dalam AMDAL adalah KA ANDAL (Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup) yang bertujuan untuk merumuskan lingkup kedalaman studi ANDAL dan mengarahkan studi ANDAL agar dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Di dalam dokumen KA ANDAL dijelaskan mengenai deskripsi usaha dan/atau kegiatan, proses pelingkupan dampak, dan metode studi yang akan digunakan. Setelah KA ANDAL disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL baik itu ditingkat pusat atau propinsi atau Kabupaten/Kota, maka dilanjutkan dengan penyusunan dokumen ANDAL yang bertujuan untuk menyampaikan telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Dimana hasil kajian dalam ANDAL berfungsi untuk memberikan pertimbangan guna pengambilan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan. Di dalam dokumen ANDAL dijelaskan mulai dari deskripsi rona lingkungan hidup awal, prakiraan dampak penting, dan evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan.

Dokumen ANDAL dilengkapi dengan dokumen RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup) dan RPL (Rencana Pemantuan Lingkungan Hidup) yang memuat mengenai upaya untuk menangani dampak dan memantau komponen lingkungan hidup yang terkena dampak terhadap keseluruhan dampak, bukan hanya dampak yang disimpulkan sebagai dampak penting dari hasil proses evaluasi holistik dalam ANDAL. Sehingga untuk beberapa dampak yang disimpulakn sebagai bukan dampak penting, namun tetap memerlukan dan direncanakan untuk dikelola dan dipantau (dampak lingkungan hidup lainnya), maka tetap perlu disertakan rencana pengelolaan dan pemantauannya dalam RKL-RPL.

Anda mungkin juga menyukai