Anda di halaman 1dari 3

Dahulu kala, di sebuah hutan yang damai dan indah, tinggallah dua ekor binatang yang bersahabat sejak

kecil.

Hewan itu adalah kelinci berwarna ungu dan kucing berwarna biru. Mereka berdua tinggal bertetangga, setiap hari mereka bertemu, tertawa bermain dan seringkali bekerjasama membersihkan dedaunan yang jatuh terserak di pinggir hutan. Mereka berdua selalu bahagia.

Suatu siang yang mendung, hutan dilanda angin yang sangat kencang dan perlahan-lahan mulai turun salju. Kucing dan kelinci yang sedang bermain langsung berlindung dalam sebuah gua di tepi hutan. Setelah angin berhenti bertiup, kelinci dan kucing keluar dari gua dan berniat untuk bermain dengan salju yang berwarna putih bersih.

Ketika mereka berjalan, tiba-tiba mereka melihat sehelai kain selimut yang terbawa angin kencang tadi siang. Selimut itu berwarna kuning, lembut, dan sangat hangat.

Melihat selimut itu, kucing langsung tertarik dan mengambilnya dari tanah. Waaah, hangat sekali selimut ini, pasti membuat kita tidur nyenyak di musim dingin, kata kucing. Kelinci berkata, sini-sini aku ingin pegang juga selimutnya. waaw.. ini benar-benar hangat, hei kucing..bolehkah aku meminjamnya untuk tidur malam ini? Si kucing menjawab sambil marah: Tidak! aku yang menemukannya lebih dulu. Aku yang harus memakainya malam ini. Mendengar itu, kelinci hanya mengalah meskipun kecewa di dalam hatinya.

Lalu mereka berdua pulang ke rumah masing-masing karena matahari sudah mulai tenggelam dan malam akan segera datang.

Malam itu, angin kencang datang lagi. Badai salju datang melanda hutan mereka yang damai. Hutan menjadi dingin dan amat sunyi. Semua penghuni hutan berada di rumahnya dan berlindung dari badai.

Beruntunglah si kucing, karena dia dapat memakai selimut yang hangat itu selama ia tidur, sedangkan temannya si Kelinci di dalam rumahnya yang sepi tidur tanpa selimut hangat.

Keesokan harinya, matahari bersinar amat cerah, burung-burung berkicau riang dan udara sangat sejuk. Si kucing bangun dari tidurnya Whooaaaa, segar sekali hari ini. Aku akan berjalan-jalan ah di pinggir hutan tapi aku akan ajak si Kelinci juga untuk main bersama. Si Kucing mengetuk pintu rumah kelinci, Tok Tok Tok..Kelinci temanku..ayo kita main! Hari ini sangat cerah. Tapi si Kucing tidak mendengar jawaban. Ah bagaimana ini, Kelinci tidak menjawab, tidak mungkin dia masih tidur. Dia sangat rajin untuk bangun di pagi hari.

Kucing sangat khawatir tentang keadaan temannya. Mencoba mengetuk sekali lagi, Tok Tok Tok, pintu itu lalu terbuka sendiri karena ternyata tidak terkunci. Kucing semakin khawatir dan takut, lalu dia permisi untuk masuk ke dalam rumah Kelinci.

Dia sangat terkejut, menemukan kelinci sedang terbaring menggigil di tempat tidurnya. Kelinci, kamu kenapa? Kamu sakitkah? tanyanya. Kelinci menjawab dengan terbata-bata aku sepertinya demam, tapi jangan khawatir aku sudah makan kok.

Kucing lalu merasa sedih, dan teringat pada pertengkaran mereka saat memperebutkan selimut. Kucing merasa sangat bersalah dan sedih mengetahui si Kelinci sakit karena kedinginan. Lalu kucing segera berlari ke rumahnya untuk mengambil selimut hangat itu.

Kucing lalu menyelimuti si Kelinci agar kembali hangat dan berjanji bahwa mereka tidak akan pernah bertengkar lagi.

Hingga akhirnya, esok hari si Kelinci sudah sembuh dan Kucing mengajaknya bermain. Mereka tidak akan memperebutkan selimut lagi karena mereka akan saling berbagi dan hidup damai di dalam hutan yang indah.

Selesai.

Anda mungkin juga menyukai