Anda di halaman 1dari 4

BAB II PEMBAHASAN A.

Pengertian Museum Secara etimologi kata Museum diambil dari bahasa Yunani Klasik, yaitu Muze , kump an dewi yang berarti lambang ilmu dan kesenian. Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian museum adalah sebagai tempat menyimpan benda-benda kuno yang dapat d igunakan untuk menambah wawasan dan juga sebagai tempat rekreasi. Menurut International Council of Museums (ICOM), museum ialah institusi permanen / lembaga permanen, yang melayani kepentingan masyarakat dan kemajuannya, terbuk a untuk umum, tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, dengan cara mengumpulkan (pengoleksian), memelihara (konservasi), meneliti, memamerkan, dan mengkomunika sikan benda-benda nyata material manusia dan lingkungannya, untuk tujuan studi, pendidikan, dan rekreasi. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan a kademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemik iran imajinatif di masa depan atau dengan kata lain museum adalah tempat dimana kebudayaan dan keseniaan dari jaman dahulu yang bernilai seni tinggi bisa diliha t. B. Sejarah Museum 1. Sejarah Museum di Eropa Pada masa gelap di Eropa, para bangsawan dan rohaniawan gereja sangat antusias t erhadap benda-benda kuno. Benda-benda ini berbentuk penulisan, kronik, annal, da n hagiografi. Setelah rennaisance atau masa pencerahan, ilmu pengetahuan berkemb ang pesat, sehingga muncullah keinginan para bangsawan untuk mengumpulkan bendabenda antik. Perdagangan antar negara, khususnya dengan negara-negara di luar Er opa, juga mengalami perkembangan. Para bangsawan pengumpul benda-benda antik ter sebut melengkapi koleksinya dari berbagai negara. Hal ini bertujuan untuk pamer kekayaan. Namun masalah yang muncul pada waktu itu mereka membutuhkan ruangan ya ng cukup luas untuk menyimpan koleksi-koleksi tersebut. Para bangsawan ini juga tidak mengetahui cara penyimpanan dan perawatan benda-benda antik tersebut sehin gga sebagai jalan keluar, benda-benda antik koleksi para bangsawan ini diserahka n kepada lembaga yang mau menyimpan dan merawat benda-benda antik tersebut. Demi kianlah awal dikenalnya tugas museum, yaitu sebagai lembaga yang merawat dan mem amerkan benda-benda antik. Kemudian muncullah galeri yang mengkhususkan diri unt uk memamerkan karya-karya lukisan. Setelah melihat bahwa minat masyarakat untuk melihat koleksi benda-benda tersebut sangat besar, akhirnya semakin menjamur mus eum-museum lain untuk memamerkan koleksi benda-benda antik. 2. Sejarah Museum di Indonesia Sejarah museum di Indonesia mengalami tiga periodesasi, yaitu: a. Periode Belanda Pada tanggal 14 April 1778 dibangun museum yang paling tua di Belanda, yaitu Bat aviaasch Genootschap von Kunsten en Westenschappen (Perkumpulan Batavia untuk Me majukan Kesenian dan Ilmu Pengetahuan) di Jakarta. Museum ini memiliki slogan Ten n utten van het gemmen yang berarti untuk kepentingan umum. Museum ini berisi buku-bu ku dan benda-benda ilmu alam dan sosial budaya. Museum ini mengkhususkan pada bi dang ilmu bahasa, ilmu bumi, dan ilmu bangsa-bangsa Dengan beranggotakan tokoh-t okoh pemerintah, perbankan, dan perdagangan. Pada tahun 1915 didirikan Museum Ba li di Denpasar. Sekitar tahun 1930-an Striching End Bataviaasch (Perkumpulan Bel anda Kuno) mendirikanMuseum End Batavia (Museum Belanda Kuno), yang merupakan su atu museum. b. Periode Inggris Pada periode ini museum berfungsi sebagai lembaga penasihat pemerintah. NamaBata viaasch Genootschap von Kunsten en Westenschappen diganti menjadi Batavian Socie ty of Arts an Sciences ( Perkumpulan Seni dan Ilmu Pengetahuan Orang-orang Batav ia ). Didirikan oleh Raffles. Pada masa ini preranan museum semakin berkembang. Selain itu juga pengelola museum mengadakan penerbitan dimana penerbitan ini kem udian bekerjasama dengan lembaga-lembaga di luar negeri. Museum juga digunakan o leh para ahli sebagai pusat pertemuan para orientalis, yaitu ilmuwan yang tertar ik pada masalah-masalah atau ilmu-ilmu ketimuran. c. Periode Indonesiasi

Indonesia merdeka, para penyandang dana meninggalkan Indonesia museum terbengka lai. Untuk memulihkan kembali peran museum, pada tahun 1950 museum diubah menjad i Lembaga Kebudayaan Indonesia. Teknologi meningkat dan arus komunikasi lancar, sehingga budaya asing masuk dengan cepat. Untuk menanggulangi pengaruh budaya as ing yang negatif, pemerintah Republik Indonesia membentuk Jawatan Kebudayaan di Yogyakarta. Jawatan Kebudayaan merupakan satu organisasi Kementriaan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Pada tahun 1975,di Jawatan Kebudayaan ini ditambah satu unit kerja yaitu Urusan Museum yang bertugas untuk membina dan mengembangkan permuseuman. Tahun 1964 Uru san Museum membawahi Lembaga Museum-museum Nasional. Bangunan lain yang diketahui berhubungan dengan sejarah museum adalah bagian kom pleks perpustakaan yang dibangun khusus untuk seni dan sains, terutama filosofi dan riset di Alexandria oleh Ptolemy I Soter pada tahun 280 SM. Museum berkemban g seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan manusia semakin membutuhkan bukti-b ukti otentik mengenai catatan sejarah kebudayaan. Museion merupakan sebuah bangu nan tempat suci untuk memuja Sembilan Dewi Seni dan llmu Pengetahuan. Salah satu dari sembilan Dewi tersebut ialah: MOUSE, yang lahir dari maha Dewa Zous dengan isterinya Mnemosyne. Dewa dan Dewi tersebut bersemayam di Pegunungan Olympus. M useion selain tempat suci, pada waktu itu juga untuk berkumpul para cendekiawan yang mempelajari serta menyelidiki berbagai ilmu pengetahuan, juga sebagai tempa t pemujaan Dewa Dewi. C. Fungsi Museum Definisi museum dewasa ini Sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keu ntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang mempe roleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidi kan dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya. Musem me mpunyai fungsi sebagai berikut: a) Melakukan pengumpulan, perawatan, pengawetan dan penyajian benda yang me mpunyai nilai budaya dan ilmiah. b) Melakukan urusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah. c) Memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian koleksi benda yang m empunyai nilai budaya dan ilmiah. d) Melakukan bimbingan Edukatif Cultural dan penyajian rekreatif benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah. Adapun fungsi lain dari Musem antara lain se bagai: Pusat Dokumentasi dan Penelitian llmiah Pusat penyaluran ilmu untuk umum Pusat penikmatan karya seni Pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa Obyek wisata Media pembinaan pendidikan kesenian dan llmu Pengetahuan Suaka Alam dan Suaka Budaya Cermin sejarah manusia, alam dan kebudayaan Sarana untuk bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan YME. Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka. Sel ain itu dikenal pula Museum Gajah yang dikenal sebagai yang terlengkap koleksiny a di Indonesia, Museum Wayang, Persada Soekarno, Museum Tekstil serta Galeri Nas ional Indonesia yang khusus menyajikan koleksi seni rupa modern Indonesia. Pada tahun 1966, Lembaga Museum-museum Nasional diubah menjadi Direktorat Museum dalam lingkungan Direktorat Jendral Kebudayaan. Tahun 1971, Direktorat Museum m engelompokkan Museum dalam 3 kelompok menurut jenis koleksinya, yaitu: Museum Um um, museum kecil, dan museum lokal. Pada tahun 1975 pengelompokkan diubah menjad i Museum umum, Museum khusus, dan Museum pendidikan. Pada tahun 1980, pengelompo kkan tersebut diubah lagi menjadi dua kelompok, yaitu Museum umum dan Museum Khu sus. Berdasarkan tingkat kedudukan, Direktorat Permuseuman mengelompokkan Museum Umum dam Museum Khusus menjadi Museum tingkat Nasional, Museum Tingkat Regional (Propinsi), dan Museum Tingkat Lokal ( Kodya / Kabupaten ). Pada tahun 1981, be rdasarkan catatan terakhir, di Indonesia ada 135 bangunan Museum. D. Pengertian Laboratorium Sejarah Istilah laboratorium berasal dari bahasa Latin, yaitu Labora yang berarti bekerja. Se

cara umum laboratorium didefinisikan sebagi tempat bekerja, yaitu bangunan, gedu ng atau ruangan yang dilengkapi peralatan (instrumen) untuk melakukan pekerjaan ilmiah seperti riset, demonstrasi, dan diskusi. Di samping itu, yang dimaksud de ngan laboratorium secara umum adalah: 1. bangunan, atau ruangan untuk melakukan penyelidikan atau eksperimen sec ara ilmiah maupun teknis. 2. Situasi atau tempat yang menyediakan sarana untuk melakukan studi, obser vasi atau eksperimen. 3. Tempat dimana bahan kimia dan obat-obatan disiapkan. TUJUAN DAN MANFAAT : Tujuan dari Laboratorium Sejarah adalah untuk pengembangan ilmu sejarah dan pen gajaran sejarah sesuai dengan kurikulum pada masing-masing jenjang pendidikan. Sehubungan dengan hal itu maka ada dua tujuan yang menjadi sasaran kegiatan Lab oratorium Sejarah yaitu : 1. Historis Secara Historis Laboratorium Sejarah sangat bermanfaat bagi pengembangan keilmua n terutama disini adalah ilmu Sejarah. Adapun yang dilaksanakan disini adalah me lalui penelitian-penelitian yang menggunakan metode penelitian Sejarah. Dengan p enelitian ini banyak hal baru yang dapat diungkapkan, dan hal ini akan menambah khasanah pengetahuan dari kalangan ilmuwan kususnya Sejarah. 2. Dedaktis Hasil dari penelitian yang dilaksanakan Laboratorium Sejarah ini ternyata sangat bermanfaat bagi pengembangan proses belajar mengajar, yang mana anak didik dala m proses belajar tidak hanya menghayal saja akan tetapi dapat melihat secara lan gsung dari adanya media pengajaran yang ada di Laboratorium Sejarah. Dalam kenya taannya hasil penelitian yang dilaksanakan di Laboratorium Sejarah akan membawa siswa menyenagi mata pelajaran tersebut dan dalam pemahamannya siswa tidak hanya bersifat verbalistis. Apabila anak didik selalu diajak untuk ikut serta dalam p roses penelitian maka secara otomatis aspek kognitif, afektif dan konatif siswa akan semakin berkembang. Secara kognitif pengetahuan siswa akan semakin berkemba ng, sebab dengan adanya Laboratorium Sejarah ini, pemahaman siswa tentang sejara h akan semakin berkembang dan kemampuan intelektual dari anak didik akan semakin tinggi. Secara afektif dengan adanya Laboratorium Sejarah, anak didik akan lebi h mudah memahami, makna dan nilai apa yang terkandung didalamnya. Apabila menget ahui nilai ataupun makna yang terkandung didalamnya maka siswa akan memudahkan a nak didik E. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA MUSEUM DAN LABOLATORIUM Dari uraian diatas tentang museum dan labolatorium dapat disimpulkan mengenai p ersamaan dan perbedaan antara keduanya sebagai berikut: PERSAMAAN Pengertian secara Umum Pengertian secara Khusus Saat ini, laboratorium banyak dijumpai di berbagai tempat, seperti rumah sakit, apotik, poliklinik, pabrik, proyek-proyek besar, dan lembaga pendidikan. Masingmasing laboratorium itu mempunyai fungsi dan tugas yang tidak sama, sehingga bil a didefinisikan akan menghasilkan definisi yang berbeda. Salah satu jenis labora torium adalah laboratorium pendidikan. Suatu tempat dimana siswa dapat melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh pengetahuan praktis yang sesuai dengan bida ng ilmu yang dipelajarinya. Laboratorium tidak semata-mata terdapat di bidang studi eksakta (sain dan teknol ogi) melainkan terdapat juga pada bidang studi ilmu pengetahuan sosial (IPS). Ad apun yang dimaksud dengan laboratorium IPS adalah pusat kegiatan belajar-mengaja r bidang studi IPS, baik dilakukan oleh guru maupun siswa. dan dimana miniatur k ehidupan kemasyarakatan dapat terlihat. TUJUAN Pendirian laboratorium SD dan SMP dimaksudkan sebagai sarana penunjang pelaksana an tugas-tugas pokok sekolah dalam bidang akademik. Bertolak dari fungsi tersebu

t, tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut: 1. Memperbanyak dan meningkatkan khasanah pengetahuan bidang IPS. Menjalankan fu ngsi pengembangan bidang studi IPS yang meliputi sejarah, geografi, ekonomi, sos iologi, antropologi dan tata negara. 2. Meningkatkan ketrampilan penelitian bidang studi IPS. 3. Mempersiapkan dan menyediakan media pengajaran untuk melayani kepentingan sek olah. Manfaat museum tak hanya sebagai representasi sejarah, sarana rekreasi, dan medi a pendidikan saja. Hal tersebut hanya beberapa dari sekian banyak manfaat museum . Manfaat museum dirasa betul oleh masyarakat, oleh pelajar, terlebih oleh merek a yang sangat mencintai peradaban bangsa dan memiliki minat untuk menggalinya se bagai sumber pengetahuan. Museum tidak hanya berupa sebuah tempat yang menjadi ruang penyimpanan benda-ben da peninggalan sejarah. Museum tidak lagi menjadi tempat yang dianggap menyeramk an dengan bangunan yang terlihat kaku dan segi interior ruangan yang tidak komun ikatif.

Anda mungkin juga menyukai