Are you sure?
This action might not be possible to undo. Are you sure you want to continue?
Gambaran Sekilas Industri Karet
Sekretariat Jenderal
2007
KATA PENGANTAR
Seperti diketahui bersama bahwa Indonesia merupakan negara dengan
lahan perkebunan karet terluas di dunia. Namun bila ditinjau dari segi
produktivitas, Indonesia masih berada di bawah Thailand dan Malaysia. Ini
memperlihatkan kurang efisiennya pengolahan karet di Indonesia selama ini.
Dengan melihat kondisi – potensi lahan, industri karet, pasar karet baik
dalam negeri maupun luar negeri serta membandingkannya dengan nilai
perdagangan karet Indonesia dan dunia, buku ini menyajikan paket informasi
berkaitan dengan karet. Unsur-unsur penunjang perekonomian nasional seperti
sektor perkebunan, sektor industri pengolahan karet dan sektor perdagangan
dapat memanfaatkan paket informasi ini serta menggunakannya sebagai referensi
pengembangan bisnisnya pada bidang masing-masing.
Semoga dengan adanya Paket Informasi Karet ini bisa menambah
khasanah informasi bagi para stake-holder dalam menunjang pengembangan
industri karet nasional.
Tim Penyusun
Pusat Data dan Informasi
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
Hal
I.
PENDAHULUAN .………….....……......…………………………...
1
A. Latar Belakang .………….....……......…………………..……...
1
B. Varietas Tanaman Karet ....……......…………………………...
1
1. Jenis varietas yang dikembangkan ...................................
1
2. Syarat pertumbuhan pohon karet ......................................
2
3. Lahan pengembangan karet ..............................................
3
POTENSI INDUSTRI KARET INDONESIA .……………………….
4
A. Industri Pengolahan Karet .......................................................
4
1. Wilayah potensi ..................................................................
4
2. Jumlah pelaku usaha .........................................................
5
3. Pohon industri karet ...........................................................
6
B. Perkembangan Karet Indonesia ..............................................
7
POTENSI PASAR KARET DUNIA ...............................................
14
A. Perkembangan Karet Dunia ....................................................
14
B. Ekspor / Impor Negara Pesaing ..............................................
18
C. Negara Tujuan Ekspor Karet Indonesia ..................................
21
D. Negara Pengimpor Karet Indonesia ........................................
21
KESIMPULAN ..............................................................................
22
II.
III.
IV.
LAMPIRAN
Pohon jenis lainnya yang mengandung lateks termasuk fig. Pohon‐pohon tersebut tidak menjadi sumber utama karet.5%. SIR 5 dan SIR 10. Karet hypoallergenic dapat dibuat dari Guayule. B. 7) Pada daerah beriklim basah. Sumber utama barang dagang dari latex yang digunakan untuk menciptakan karet adalah pohon karet Hevea brasiliensis (Euphorbiaceae).8 ton/ha/tahun. 3) Lilit batang 51. dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan militer. Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan (dikenal sebagai latex) yang diperoleh dari getah beberapa jenis tumbuhan pohon karet tetapi dapat juga diproduksi secara sintetis. Eksperimen awal dari pengembangan karet sintetis membawa ke penemuan Silly Putty.BAB I PENDAHULUAN A. sebelum penciptaan karet sintetis. 2) Rata‐rata produksi 1. Klon IRR 5 Potensi keunggulan : 1) Pertumbuhan cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu. 6) Resisten terhadap gangguan penyakit gugur daun Colletotrichum dan Corynespora. Varietas Tanaman Karet 1.7 cm pada umur 5 tahun. 1 . Ini dilakukan dengan cara melukai kulit pohon sehingga pohon akan memberikan respons yang menghasilkan lebih banyak latex lagi. Jenis varietas yang dikembangkan a. 5) Lateks sangat sesuai diolah menjadi SIR 3 WF. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut secara langsung kebutuhan karet juga meningkat dengan sendirinya sesuai kebutuhan manusia. tetapi beberapa juta ton karet alami masih tetap diproduksi setiap tahun. dikarenakan pada perang dunia II persediaan karet orang Jerman dihambat. euphorbia dan dandelion. Lebih dari setengah produksi karet yang digunakan sekarang ini adalah sintetik. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia modern saat ini banyak peralatan‐peralatan yang menggunakan bahan yang sifatnya elastis tidak mudah pecah bila terjadi jatuh dari suatu tempat. 4) Kadar karet kering (KKK) 34. klon IRR 5 digolongkan moderat terhadap gangguan penyakit cabang (jamur upas) dan mouldirot. sehingga Jerman mencoba mencari sumber‐sumber alternatife lain.
500 unit (Rp186 juta). Syarat pertumbuhan pohon karet a. 4) Resisten terhadap penyakit gugur daun Colletotrichum. busa alam hanya memerlukan ketebalan sepertiga dari busa sintetis. Kondisi ini menyebabkan permintaan terhadap busa alam meningkat. 2) Proses produksi busa sintetis berisiko tinggi karena bahan bakunya (isosianat) beracun dan bersifat karsinogenik. 4) Lateks dapat digunakan untuk produksi SIR 3 CV dan produk RSS. Corynespora dan Oidium.68 kg/pohon/tahun. Konsumsi busa sintetis di dalam negeri setiap tahun berkisar 19 juta lembar (Rp47 miliar). d. SIR 5 dan SIR 10/20. dan busa jok mobil 4.1 ton/ha/tahun.5%. Iklim 2 . 5) Kadar karet kering (KKK) 36. busa plastik 722. 2) Rata‐rata produksi 2.b. 3) Busa alam lebih unggul dibanding busa sintetis dalam hal kenyamanan dan umur pakai. c. Klon IRR 42 Potensi keunggulan: 1) Pertumbuhan cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu. Untuk memberikan nilai kepegasan yang sama. 2. Klon IRR 118 Potensi keunggulan: 1) Pertumbuhannya cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu.4 cm pada umur 5 tahun. 3) Lilit batang 48. Karet Busa Alam Potensi keunggulan: 1) Karet busa sintetis umumnya dibuat dari karet EVA/poliuretan karena ringan dan murah. 5) Cukup tahan terhadap penyakit Corynespora dan Colletotrichum. 2) Rata‐rata produksi 5. serta SIR 3L. 3) Lilit batang 51. 6) Lateks dapat diproses menjadi SIR‐5.000 m2 (Rp665 juta).9 cm pada umur 5 tahun.
3 . Media Tanam 1) Hasil karet maksimal didapatkan jika ditanam di tanah subur. dimana dengan adanya lahan untuk pengembangan perkebunan karet.000 mm/tahun. Ketinggian Lahan Walaupun demikian karet masih bisa berproduksi di dataran menengah dan tinggi tetapi dengan waktu penyadapan yang makin panjang. Lahan pengembangan karet Saat ini ketersediaan lahan untuk pengembangan industri karet di berbagai daerah. berpasir.5 tahun 4) 600‐800 m dpl: 8.6 tahun 5) 800‐1. Tanah latosol dan aluvial juga dapat ditanami karet.1) Suhu udara yang baik bagi pertumbuhan tanaman antara 24‐28 derajat C.500‐2. tanaman karet tumbuh dengan optimum pada ketinggian 200 m dpl. 3) Curah hujan optimal antara 1.000 m dpl: 10. Korelasi antara ketinggian tempat dan umur sadap dapat dilihat berikut ini: 1) 0‐200 m dpl: < 6 tahun 2) 200‐400 m dpl: 7 tahun 3) 400‐600 m dpl: 7. 2) Kelembaban tinggi sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman karet. ini membantu bagi pemerintah dalam meninjau sejauh mana tumbuhnya industry‐ industri yang diharapkan dapat membantu meningkatkan produktifitas karet di Indonesia (Lampiran 1). 3) Keasaman tanah yang baik antara pH 5‐6 (batas toleransi 4‐8) c. b.2 tahun 3. dapat melalukan air dan tidak berpadas (kedalaman padas yang dapat ditolerir adalah 2‐3 meter). 2) Tanah Ultisol yang kurang subur banyak ditanami tanaman karet dengan pemupukan dan pengelolaan yang baik. 4) Tanaman karet memerlukan lahan dengan penyinaran matahari antara 5‐7 jam/hari.
Industri Pengolahan Karet 1.2 juta ha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Diantaranya 85% merupakan perkebunan karet milik rakyat. sebagian besar berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Dari hasil kelompok kerja industri pengolahan karet di daerah telah di petakan dan diinventarisasi di beberapa wilayah potensi perkebunan karet serta industri pengolahan karet hilir. dan hanya 7% perkebunan besar negara serta 8% perkebunan besar milik swasta. Sejumlah lokasi di Indonesia memiliki keadaan lahan yang cocok untuk penanaman karet. Gambar 1 Wilayah Potensial Industri Pengolahan Karet (Sumber: BKPM) 4 .bi. Luas area perkebunan karet tahun 2005 tercatat mencapai lebih dari 3. Wilayah Potensi (Industri Pengolahan Karet) Klaster industri pengolahan karet yang dikembangkan pada saat ini telah dilakukan identifikasi permasalahan dalam pengembangan industri barang‐barang karet di daerah dengan melibatkan stakeholder di daerah melalui pembentukan kelompok kerja.BAB II POTENSI INDUSTRI KARET INDONESIA A.2 juta ton. Sementara itu di berbagai daerah telah diberi bantuan peralatan industri komponen yang diharapkan akan dapat medorong tumbuhnya industri sejenis dan industri hilir barang‐barang karet. Produksi karet secara nasional pada tahun 2005 mencapai 2.go.id). Jumlah ini masih akan bisa ditingkatkan lagi dengan melakukan peremajaan dan memberdayakan lahan‐lahan pertanian milik petani serta lahan kosong/tidak produktif yang sesuai untuk perkebunan karet (Sumber: www.
Riau : 2 unit Kalbar : 15 unit Bengkulu : 3 unit Lampung : 3 unit Kalsel : 5 unit Jateng : 14 unit Sulsel : 1 unit Gambar 2 Jumlah Pelaku Usaha Komoditi Karet di Tiap Daerah 5 . NAD : 11 unit Sumut : 20 unit Riau : 1 unit Kep.2. Jumlah Pelaku Usaha Dengan adanya penyebaran lahan‐lahan penanaman pohon karet hampir di seluruh propinsi yang ada di Indonesia saat ini akan membantu dalam pemenuhan kebutuhan karet alami dan pemenuhan industri pengolahan hasil dari pengolahan pohon karet dan ini membuka peluang kepada investor untuk menanamkan modalnya di perkebunan karet (Lampiran 2).
Pohon Industri Karet Sumber: Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian 6 .3.
339 1.316 328 302 261 257 1.019 1. terutama dari China.301 78 12 18 19 18 67 5.330 1. Brazil dan negara‐ negara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Asia‐Pasifik.573 1.439 9. Hal tersebut dikarenakan permintaan yang terus meningkat.264 2.141 3.365 2. Menurut IRSG.160 12.525 Pemakaian Karet Sintetik North America Latin America European Union Other Europe 7 2.306 9.318 313 314 326 327 1.648 1.504 2.509 932 201 225 192 245 862 .518 615 636 620 638 2.563 1. India.284 Total 8.987 1.696 679 682 665 684 2.430 660 620 620 600 2.281 2.280 227 36 41 43 57 177 120 30 31 31 26 118 Asia/Oceania 5. yang ditunjukan oleh tingkat harga yang relatif tinggi.438 1.085 3.500 653 163 165 168 169 665 Persediaan Karet Dunia Produksi Karet Sintetik North America Latin America European Union 2.645 1. Tabel 1 Statistik Karet Dunia per Kuartal 2005 Uraian Produksi Karet Alam ('000 ton) 2006 Thn Q1 Q2 Q3 Q4 Thn 200 54 57 44 48 203 411 106 106 109 Latin America Africa 102 423 Asia 8.316 5.882 2.987 2.B.630 2.568 1.444 1.709 Other Europe 1. dalam studi Rubber diperkirakan akan terjadi kekurangan pasokan karet alam dalam dua dekade ke depan.155 3.881 1. Perkembangan Karet Indonesia Perkembangan pasar karet alam dalam kurun waktu tiga tahun terakhir relative kondusif bagi produsen.361 2.298 1.540 9.509 5.234 2.964 Total 9.377 2.282 Africa Asia/Oceania Total 12.074 2.616 1.032 766 210 200 196 199 805 2.232 2.233 325 317 285 374 1.228 590 508 477 456 2.082 2.138 3.226 Tuntutan Persedian Dunia: Kelebihan/Kekurangan ‐200 80 ‐32 265 234 419 1.148 Pemakainan Karet Alam North America Latin America European Union Other Europe Africa 538 129 135 127 128 520 1.
5 47. TSR20 €/ton 1197 1666 1812 1746 1361 1646 1612 SICOM.905 3.3 56.2 57. Pemanfaatan kayu karet merupakan 8 .6 123.Africa 104 Asia/Oceania Total 28 101 5. S$/ton 2500 3283 3886 3472 2733 3344 3400 New York.767 11.9 Harga Karet Sintetik USA SBR Export Values US$/ton 1607 Japan SBR Export Value '000Yen/ton France.4 101.252 1.428 20 26 27 5. US cents per lb (3) 45. Terlihat bahwa cukup banyak ragam produk yang dapat dihasilkan dari karet.5 63.8 56.687 3.7 NR= Karet Alam SR=Karet Sintetik Sumber: Rubber Statistical Bulletin.7 57.209 Tuntutan Persedian Dunia: Kelebihan/Kekurangan 250 88 38 43 118 316 3.050 3.5 139 132. Menunjuk dari pohon industri berbasis karet.6 61. diperlukan suatu inovasi baru dari hasil industri karet dengan mengembangkan nilai tambah yang bisa di peroleh dari produk karet itu sendiri.9 57.725 3.4 63. Nilai tambah produk karet dapat diperoleh melalui pengembangan industri hilir dan pemanfaatan kayu karet sebagai bahan baku industri kayu.4 66. namun sampai saat ini potensi kayu karet tua belum dapat dimanfaatkan secara optimal.599 3.7 48 54 55 51.3 70. SBR Export Value €/ton 1648 1649 182 197 1284 1703 1838 1710 1969 199 207 217 205 216 1330 1360 1391 1447 1382 1458 Yang berhubungan IndikatorKaret Crude oil.042 3.886 Persediaan Karet Dunia Persentase Total Pemakaian Karet 56.2 47.042 12. RSS3.103 3.5 70.6 111.7 123.357 1.0 Sumber: Rubber Statistical Bulletin. Texas Barat basis.886 3.492 1.768 3.Edisi Mai‐Juni 2007 Tabel 2 Harga Keret dan Indikator Karet ('000 ton) Uraian 2005 2006 Thn Q1 Q2 2007 Q3 Harga Karet Alam Q4 Thn Q1 Europe. US$/ton 1535 2036 2291 2254 1869 2113 2205 Harga Relatif NR/SR per Rasio New York. TSR20 / USA SBR 95. TSR20. US$ per barrel 56.490 1.3 Butadiene.Edisi Mai‐Juni 2007 Untuk mengantisipasi kekurangan karet alam yang akan terjadi.
yaitu sebagai bahan baku perabotan rumah tangga. Status industri karet Indonesia akan berubah dari pemasok bahan mentah menjadi pemasok barang jadi atau setengah jadi yang bernilai tambah lebih tinggi dengan melakukan pengeolahan lebih lanjut dari hasil karet. Areal tanam menggunakan lahan kebun yang diremajakan dan atau lahan‐lahan milik petani serta lahan‐lahan kritis sekitar pemukiman. Produk industri karet perlu disesuaikan dengan kebutuhan pasar yang senantiasa berubah. particle board. produksi karet sangat tergantung pada teknologi dan manajemen yang diterapkan dalam sistem dan proses produksinya. Umumnya kayu karet yang diperjual belikan adalah dari peremajaan kebun karet yang tua yang dikaitkan dengan penanaman karet baru lagi. Indonesia dalam hal ini telah memiliki lembaga penelitian karet yang menyediakan ilmu pengetahuan. Pemanfaatan kayu karet dari kegiatan peremajaan kebun karet tua dapat dilaksanakan bersamaan atau terkait dengan program penanaman tanaman hutan seperti sengon atau akasia sebagai bahan pulp/pembuat kertas.peluang baru untuk meningkatkan margin keuntungan dalam industri karet. teknologi dan inovasi di bidang perkaretan. MDF (Medium Density Fibreboard) dan lain sebagainya. dan lain sebagainya. Selajutnya produk tersebut sebagai bahan baku pabrik Crumb Rubber/Karet Remah yang menghasilkan bahan baku untuk berbagai industri hilir seperti ban. Pada saat tidak hanya getah karet saja yang diminati oleh konsumen tetapi kayu karet sebenarnya juga banyak diminati oleh konsumen baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kesemuanya ini memerlukan dukungan teknologi industri yang lengkap. Di samping itu. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Kayu karet dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan rumah. parquet. sepatu karet. kayu api. Hasil sampingan dari pohon karet adalah kayu karet yang dapat berasal dari kegiatan rehabilitasi kebun ataupun peremajaan kebun karet tua/tidak menghasilkan lateks lagi. yang mana diperoleh melalui kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang dibutuhkan. sarung tangan. Sebagai salah satu komoditi industri. karena warnanya yang cerah dan coraknya seperti kayu ramin. ataupun kayu gergajian untuk alat rumah tangga (furniture). industri karet pada saat ini bukan hanya berorientasi untuk produksi getah karet tetapi juga untuk produksi biji dan kayu karet. Ekspor Karet Indonesia beberapa tahun terakhir 9 . slab/koagulasi ataupun sit asap/sit angin. arang. Oleh karena itu. Hasil utama dari pohon karet adalah lateks yang dapat dijual/diperdagangkan oleh masyarakat berupa latek segar. kayu karet juga merupakan salah satu kayu tropis yang memenuhi persyaratan ekolabeling karena komoditi ini dibudidayakan (renewable) dengan kegunaan yang cukup luas.
416 23.007.050.806.OF VULCANISED RUBBER OTHER THAN HARD RUBBER.331 794.840.714.614.294.113 1.247 9.431.200 100.477 2.507 1.RODS.816.754 73.597 1.422.502 2.071 75.048.088 2.707 1.995.412.151.576.124.498 319.706 23.537.921 3.402 20.749.484.452.OF RUBBER (+).611.781 32.130.298.559 40.493 1.322 1.708 15.690.STRIP.392 1.SOLID OR CUSHION TYRES.550 4.PIPES AND HOSES.599.435 1.021 771.405. Tabel 3 Ekspor Karet Indonesia Berdasarkan HS 4 Digit HS 4001 4002 4003 4004 4005 4006 4007 4008 4009 4010 4011 4012 4013 4014 4015 4016 4017 Produksi NATURAL RUBBER.936 13.038.181.455.003.585 149.399 3.939.594.CHICLE AND SIMILAR NATURAL GUMS.047 76.958.671.107 560.277.278.151 13.UNVULCANISED.587 67.209 1.242 1.645 3.323. PARINGS AND SCRAP OF RUBBER (OTHER THAN HARD RUBBER) AND POWDERS AND GRAN COMPOUNDED RUBBER.911 1.895.901 6.494.561.OF RUBBER HYGIENIC OR PHARMACEUTICAL ARTICLES (INCLUDING TEATS).454.050 20.682 28.564 2.GUTTA‐ PERCHA.900.759 523.734.915.017 1.387.733.939 8.326 272.639.BALATA.682 237.412 45. RETREADED OR USED PNEUMATIC TYRES OF RUBBER.023 1.397 4.SHEETS OR STRIP OTHER FORMS (FOR EXAMPLE.147 95.566 25.OF VULCANISED RUBBER OTHER THAN HARD TUBES.645 5.300 164.WITH OR WITHOU CONVEYOR OR TRANSMISSION BELTS OR BELTING.297.287.701 45.354 146.988 1.533.RODS AND PROFILE SHAPES.SHEETS.282.865.TUBES AND PROFILE SHAPES) AND ARTICLES (FOR EXAMPL VULCANISED RUBBER THREAD AND CORD PLATES.661.197.122 625.585 2.INCLUDING WASTE AND SCRAP.578 59.529 49.269 1.264 262.OF VULCANISED RUBBER OTHER ARTICLES OF APPAREL AND CLOTHING ACCESSORIES (INCLUDING GLOVES).145 32.terus menunjukkan adanya peningkatan dengan begitu pendapatan devisa dari komoditi ini menunjukan hasil yang bagus.240.337.239.226 1.887 6.620 9.081.295.732.008 498.EBONITE) IN ALL FORMS.177 70.691 553.505.251.448.614 102.393..542 104.SHEETS OR STRIPS WASTE.197 402.891 167.970.177 20.817.322.305 348.501 1.318 10.969.343 4. IN P SYNTHETIC RUBBER AND FACTICE IN PRIMARY FORMS ETC.219 4.890.924 679.494 334.438 366.603 243.651 1.537.471 667.898.216 2.INTERCHANGEAB INNER TUBES.416.533 652.OF VULCANISED RUBBER NEW PNEUMATIC TYRES.754.462 Sumber: Pusdatin Departemen Perindustrian 10 .631 10.707.056.ARTICLE 2001 2002 2003 2004 2005 (US $) 2006 786.411 29.583.836 17.135.801.FOR ALL PURPOSES OTHER ARTICLES OF VULCANISED RUBBER OTHER THAN HARD RUBBER HARD RUBBER (FOR EXAMPLE. MIXTURES OF NATURAL RUBBER O RECLAIMED RUBBER IN PRIMARY FORMS OR IN PLATES.365 7.668 1.433 11.356.IN PRIMARY FORMS OR IN PLATES.928 4.GUAYULE.128.963.483.432.342 235.733 152.625.392.293 24.537 37.147.523.980 9.906 34.863.543 1.
679.130 6.560.316 414.549 5.114 30.653.807.856. 11 (US $) 2005 2006 .844.SHEETS OR STRIPS WASTE.003. IN P SYNTHETIC RUBBER AND FACTICE IN PRIMARY FORMS ETC.166 22.964 15.880.741.GUTTA‐ PERCHA.765 12.913. Grafik 1 Ekspor Karet Indonesia Tabel 4 Impor Karet Indonesia Berdasarkan HS 4 Digit HS Produksi 2001 2002 2003 2004 6.RODS AND PROFILE SHAPES.727 33.606 32.998. MIXTURES OF NATURAL RUBBER O RECLAIMED RUBBER IN PRIMARY FORMS OR IN PLATES.198 1.603.432 15.094.039 28.231.009.568.803 1.742.119 113.UNVULCANISED.882 11.232.895 114.957.730 131.733 493.BALATA.579.CHICLE AND SIMILAR NATURAL GUMS.135.534.982 5.445 954.526.549 6.120.523 32.596 644.787 543.OF VULCANISED RUBBER OTHER THAN HARD RUBBER.147 7.993.360.SHEETS OR STRIP OTHER FORMS (FOR EXAMPLE.656 1.069.008.OF VULCANISED RUBBER OTHER THAN HARD TUBES..592 47.PIPES AND HOSES.712 226.247.709 1.319 32.138.706 3.767.111 394.548.931.072 2.472 197.005.902.276.864 12.091 69.928 229. PARINGS AND SCRAP OF RUBBER (OTHER THAN HARD RUBBER) AND POWDERS AND GRAN COMPOUNDED RUBBER.738.501 1.180.595 57.531 10.780 78.IN PRIMARY FORMS OR IN PLATES.805 1.080.148.625.396.456.770 76.196 98.158 223.702.642 1.220 1.STRIP.481.366 5.SHEETS.613.981 4001 4002 4003 4004 4005 4006 4007 4008 4009 4010 4011 NATURAL RUBBER.922 10.OF RUBBER (+).829 581.533 115.851 758.455.295 9.GUAYULE.062.999 1.RODS.095.862 1.744 171.630 891.683 75.202 939.559 70.463 14.926.WITH OR WITHOU CONVEYOR OR TRANSMISSION BELTS OR BELTING.OF VULCANISED RUBBER NEW PNEUMATIC TYRES.149.056 35.TUBES AND PROFILE SHAPES) AND ARTICLES (FOR EXAMPL VULCANISED RUBBER THREAD AND CORD PLATES.387.182 30.571 6.002 195.349.
INTERCHANGEAB INNER TUBES.364.604.531.911.891 4.178 1.522.684 2.076.268.365 1.783 1.394 67.869 57.489 1.964 4.028 1.203.473..112.634 6.736.632.317 1.733 1.969.649.308 90.SOLID OR CUSHION TYRES.627 ‐42.CHICLE AND SIMILAR NATURAL GUMS.EBONITE) IN ALL FORMS.761 0. PARINGS AND SCRAP OF RUBBER (OTHER THAN HARD RUBBER) AND POWDERS AND GRAN 4005 COMPOUNDED RUBBER.177 4.372 3.352 2.OF RUBBER HYGIENIC OR PHARMACEUTICAL ARTICLES (INCLUDING TEATS).226.710 4.350 1.467 5.835.FOR ALL PURPOSES OTHER ARTICLES OF VULCANISED RUBBER OTHER THAN HARD RUBBER HARD RUBBER (FOR EXAMPLE.587 1.912 1.235.247.296.341.GUTTA‐PERCHA.484 1.850 4.787 2.439 2.026 106.209.166.641.OF VULCANISED RUBBER OTHER ARTICLES OF APPAREL AND CLOTHING ACCESSORIES (INCLUDING GLOVES).147.UNVULCANISED.ARTICLE 2.997 4.686.BALATA.725.135. MIXTURES OF NATURAL RUBBER O RECLAIMED RUBBER IN PRIMARY FORMS OR IN PLATES.592 75.664.186 ‐2.623.956 54.274 1.SHEETS OR STRIPS WASTE.515 63.4012 4013 4014 4015 4016 4017 RETREADED OR USED PNEUMATIC TYRES OF RUBBER. IN P SYNTHETIC RUBBER AND FACTICE IN PRIMARY FORMS ETC.GUAYULE.005 1.981 6.694.120 2.904 ‐55.897 1.802 1.927.419.162 .153 4.788 Sumber: Pusdatin Departemen Perindustrian Grafik 2 Impor Karet Indonesia Tabel 5 Trend.009 865.758 146.450 4.170 74.423 1.446 0.433.INCLUDING WASTE AND SCRAP.362 1.737.805.406 90.172 338.092 ‐2.IN PRIMARY FORMS OR 4001 4002 4003 12 Impor Pertumbuhan 2005‐2006 Trend % Pertumbuhan 2005‐2006 1. Pertumbuhan Ekpor dan Impor Dunia Berdasarkan HS 4 Digit (000 US $) Ekspor HS Produksi Trend % 4004 NATURAL RUBBER.103 50.285 4.
ARTICLE 1.133 25.973 1.032 7.OF VULCANISED RUBBER OTHER ARTICLES OF APPAREL AND CLOTHING ACCESSORIES (INCLUDING GLOVES).211 1.TUBES AND PROFILE SHAPES) AND ARTICLES (FOR EXAMPL 0.OF VULCANISED RUBBER OTHER THAN HARD TUBES.490 1.SHEETS OR STRIP 4006 4007 4008 4009 4010 4011 4012 4013 4014 4015 4016 4017 OTHER FORMS (FOR EXAMPLE.257 5.767 1.PIPES AND HOSES.039 4.105 12.588 1.OF VULCANISED RUBBER OTHER THAN HARD RUBBER.694 NEW PNEUMATIC TYRES.577 1.INTERCHANGEAB 1.STRIP.974 Sumber: Pusdatin Departemen Perindustrian 13 .EBONITE) IN ALL FORMS.141 1.247 71.310 1.OF RUBBER (+).998 ‐6.718 1.OF RUBBER HYGIENIC OR PHARMACEUTICAL ARTICLES (INCLUDING TEATS). RETREADED OR USED PNEUMATIC TYRES OF RUBBER.121 18.028 ‐15.193 ‐24.868 VULCANISED RUBBER THREAD AND CORD PLATES.INCLUDING WASTE AND SCRAP.RODS.127 1.520 1.184 42.SHEETS.105 128.373 1.055 85.966 1.134 0.RODS AND PROFILE SHAPES.663 1.886 21.205 0.589 0.201 12.258 58.239 1.104 4.SOLID OR CUSHION TYRES.OF VULCANISED RUBBER 1.084 11.IN PLATES.240 23.703 0.527 1.295 30.WITH OR WITHOU CONVEYOR OR TRANSMISSION BELTS OR BELTING.FOR ALL PURPOSES OTHER ARTICLES OF VULCANISED RUBBER OTHER THAN HARD RUBBER HARD RUBBER (FOR EXAMPLE.025 35.295 1.592 1.982 13.634 INNER TUBES.
692.017.289. discs & rings 4007 Vulcanised rubber thread and 2001 54.302 9.626 4.656.balata. tubes. maka upaya untuk meningkatkan persediaan akan karet alami dan industri produksi karet merupakan langkah yang bagus untuk dilaksanakan.unvulcanised. sheets or strip 4004 Waste.448 6.735 3.474 2003 72. ini semua di sebabkan meningkatnya kebutuhan industri terhadap karet.677 2. industri hilir guna memberi nilai tambah dari hasil industri hulu.382. Tentu hal ini akan menjadi peluang yang baik bagi Indonesia mengekspor karet dan hasil olahan industri karet yang ada di Indonesia ke negara‐negara lainnya.377 11.851 2002 59.425. hard rubber)&powder/granule obtaind therefrom 4005 Compounded rubber.425 145.960 72. alat kesehatan dan keperluan rumah tangga dan sebagainya.025.356. Guna mendukung hal ini semua.331.200.in primary forms 4006 Rubber unvulcanised form & articles nes.053 2.180 93. Tabel 6 Ekspor Karet Dunia Berdasarkan HS 4 Digit HS Produksi 4000 All products in 40 4001 Natural rubber.792 8. kebutuhan rumah sakit.462 100.176 405.099 3.200. Perkembangan Karet Dunia Seiring dengan keinginan manusia menggunakan barang yang bersifat tahan dari pecah dan elastis maka kebutuhan akan karet saat ini akan terus berkembang dan meningkat sejalan dengan pertumbuhan industri otomotif.305 54.BAB III POTENSI PASAR KARET DUNIA A.569.579. perlu diperhatikan perkembangan perkebunan karet.928. Dengan memperhatikan adanya peningkatan permintaan akan bahan karet alami di negara‐negara industri terhadap komoditi karet dimasa yang akan datang.594 7.410 546.547 9.570. bisa di lihat dari tabel dibawah ini.205.266 4. excl.048. rods.484 192.352 6.894.081 405.001 164. Diperkirakan untuk masa yang akan datang kebutuhan akan karet akan terus meningkat.629 62.205 97.180 6.632 397.523 2.519 14 (US $) 2004 2005 88.495 297.379.033 354.349 79.841.parings&scrap (excl.gutta‐ percha etc 4002 Synthetic rubber&factice from oil 4003 Reclaimed rubber in primary forms or in plates.904 313.185 .526 281. Perkembangan ekspor dan impor karet dunia saat ini berdasarkan kode SITC dalam jangka waktu lima tahun terakhir perkomoditi mengalami kenaikan.053 348.063 601.266 128.
835.233 3.280 2.621 2.including waste&scrap. pipes & hoses of vulcanised rubber otner than hard rubber 4010 Conveyor or transmission belts or belting of vulcanised rubber 4011 New pneumatic tires.092 22.453 29.427 2.212.191 258.684.349.029.953 543.253 701.368.841 3.643 2.009.798.929 2.824 13.338.928 12.051 2.000 10.463 260.237.093 241.623. nes 4017 Hard rubber in all forms.812 642.415 3.037.718.887.621 1.578 484.412 707.cord 4008 Plate.rods of vulcanised rubber other than hard rubber 4009 Tubes.solid tire.165 3.127 4.671 976.850 838.291 602.642.939 279.985 Sumber: www.450.788 3.169.612 897.287 2.573 24.666 36.sheet.interchangeable tire treads& flaps 4013 Inner tubes of rubber 4014 Hygienic/pharmaceutical art of vulcanised rubber 4015 Articles of apparel&clothing accessories of vulcanised rubber 4016 Articles of vulcanised rubber o/t hard rubber.917.338.447 1.443.059.032 499.strip.648.920 5.631 8.742 2.126.240.764.304.863 2.587.995.493 8.943.748.870 308.570 2.articles of hard rubber 1.637.org Grafik 3 Ekspor Karet Dunia 15 .679 859. of rubber 4012 Retreaded/used tire.712 2.268.intracen.030.967 1.098 1.645 898.623 41.
109.128 New pneumatic tires.894 25.415.598 149.369 11. pipes & hoses of vulcanised rubber otner than 4009 hard rubber Conveyor or transmission belts 4010 or belting of vulcanised rubber 4011 4012 4013 4014 4015 4016 4017 (US $) 2002 2003 2004 2005 58.174.678.127.147 4.362 2.461 103.349.546.115 3.681.300.572 142.499 508.007.687.111.150 3.616 30.101 93.822 Hygienic/pharmaceutical art of vulcanised rubber 583.922.471 142.930 844.including waste&scrap.895 115.intracen.357.in primary 4005 forms Rubber unvulcanised form & articles nes.065 Retreaded/used tire.294.336.solid tire.480 2.035 228.533 5.837 2.252.673 76.635 2.903 Hard rubber in all forms.778 89.843 612.465 7.416 323.626.348. excl.094 485.509 279.articles of hard rubber 167.109 197.349.gutta‐ 4001 percha etc Synthetic rubber&factice from 4002 oil Reclaimed rubber in primary forms or in plates.737 1.996 1.481. sheets or 4003 strip Waste.825.748.477 5.700 15.interchangeable tire treads& flaps 874.926 76.630. of rubber 23.488 914.288 2.916.212 72.648 65.853. hard rubber)&powder/granule 4004 obtaind therefrom Compounded rubber.376 228.036. nes 9.375 228.443.258.179 2.131 9.523 268.016 63.618 1.851 7.964. 4006 discs & rings Vulcanised rubber thread and 4007 cord Plate.905 42.601 582.491 2.538 3.720.788.178 328.408 Articles of vulcanised rubber o/t hard rubber.Tabel 7 Tabel Impor Karet Dunia Berdasarkan HS 4 Digit HS Produksi 2001 4000 All products in 40 Natural rubber.648 36.404.669 1.936.257 13.rods of vulcanised rubber other than 4008 hard rubber Tubes.839 367.726.779 10.037 9.074.622 1.org 16 .381 10.739.943 3.854.002 887.725 110.399.601 Articles of apparel&clothing accessories of vulcanised rubber 2.054 92. tubes.008 3.396 2.717 4.234 1.strip.696 172.656.786.395.171.444.772 1.070.806.218 3.989 2.781.357.610.parings&scrap (excl.928 292.454 2.226 3.544 4.balata.331 341.756 6.828 371.394.112. rods.001 8.419 Sumber: www.554 Inner tubes of rubber 479.888.022 232.sheet.939.535 78.186 14.489 621.unvulcanised.
184 26.036 1.185 17.268 1.105 ‐2.131 646.175 12.162 8.268 1.542 1.157 1. Pertumbuhan Ekpor dan Impor Dunia Berdasarkan HS 4 Digit HS Produksi Trend (%) (US $) Ekspor Pertumbuhan (2004‐2005) Trend (%) Impor Pertumbuhan (2004‐2005) 4000 All products in 40 1.unvulcanised.167 1058.133 602.694 1.520 1.971 1.318 11.390 4002 Synthetic rubber&factice from oil Reclaimed rubber in primary forms or in 4003 plates.824 1.357 1.161 2147.in 4005 primary forms Rubber unvulcanised form & articles nes.772 1.133 625.209 9. rods.155 1.141 1876. ini bisa dilihat dari table dibawah ini.655 4007 Vulcanised rubber thread and cord Plate.625 1.533 1.190 10.263 1.943 1.136 753.rods of vulcanised rubber 4008 other than hard rubber Tubes.000 1.148 22. 4006 excl.167 13.parings&scrap (excl.163 1004.273 793.066 ‐280.144 8.152 8. tubes.balata.591 1.sheet.205 4001 Natural rubber. of rubber 17 . Grafik 4 Impor Karet Dunia Pertumbuhan akan karet di lihat dari data tahun 2004 sampai 2005 ini menunjutkan kenaikan dan tren yang ada pun menunjukkan hal yang sama.543 1. Tabel 8 Trend. sheets or strip Waste.strip.221 647. hard rubber)&powder/granule obtaind 4004 therefrom Compounded rubber.gutta‐percha etc 1.160 1. discs & rings 1.140 1.131 1346. pipes & hoses of vulcanised rubber 4009 otner than hard rubber Conveyor or transmission belts or belting of 4010 vulcanised rubber 4011 New pneumatic tires.
ini mengakibatkan Indonesia untuk melakukan impor karet sintetik dan mengakibatkan peningkatan kebutuhan Indonesia terhadap karet sintetik.140 1091.311 1.solid 4012 tire.052 10.104 9. Walau Negara‐negara lain tidak mempunyai lahan perkebunan karet yang luas seperti di Indonesia.094 816.421 1.070 732.687 1.603 1. nes Hard rubber in all forms. Dengan meningkatnya kebutuhan karet sintetik dalam industri untuk menghasilkan suatu produk barang‐barang dari bahan karet sintetik.159 13. Dengan begitu Indonesia akan mempunyai peluang untuk menjadi produsen terbesar dunia dikarenakan Negara‐negara pesaing utama seperti Thailand dan Malaysia semakin kekurangan lahan dan sulit mendapatkan tenaga kerja yang murah sehingga ini bisa menjadi keunggulan komparatif dan kompetitif Indonesia supaya menjadi lebih baik untuk peningkatan industri karet.including 4017 waste&scrap.192 1.141 5.192 1.interchangeable tire treads& flaps 4013 Inner tubes of rubber Hygienic/pharmaceutical art of vulcanised 4014 rubber Articles of apparel&clothing accessories of 4015 vulcanised rubber Articles of vulcanised rubber o/t hard 4016 rubber. tetapi total nilai ekspor karet Negara‐negara pesaing ini lebih bagus daripada di Indonesia dikarenakan negara‐negara pesaing lebih banyak melakukan ekspor karet sintetik dengan menghandalkan teknologi yang bagus dari industri mereka.805 1.403 1. Peringkat impor Indonesia di bandingakan negara‐negara pengimpor karet lainnya dari periode lima tahun terakhir bisa di lihat pada (table 9).821 Sumber: Pusdatin Departemen Perindustrian B.807 1. Ekspor/Impor Negara Pesaing Jumlah konsumsi karet dunia meningkat dan lebih tinggi dari produksi yang ada.128 680.094 888. Dengan melihat perkembangan industri karet yang ada di Indonesia saat ini memang kalah untuk menghasilkan karet sintetik seperti Negara‐negara pesaing tetapi Indonesia bisa meningkatkan hasil industri karet alamnya.189 1.Retreaded/used tire. Peringkat ekspor Indonesia di bandingakan negara‐negara pengekspor karet lainnya dari periode lima tahun terakhir (table 8). Dilihat dari periode lima tahun terakhir ini total nilai impor Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat dikarenakan ragam produk karet yang dihasilkan dan di ekspor Indonesia masih terbatas.112 10. 18 .128 8. pada umumnya masih didominasi oleh produk primer (raw material) dan produk setengah jadi.137 398. Dalam periode lima tahun ini industri produksi karet Indonesia mengalami perubahan yang lebih baik dilihat dari peningkatan total ekspor komoditi karet secara keseluruhan dari tahun ke tahun.328 1.articles of hard rubber 1.
999 7 Italy 4.092. …….852 6 Thailand 2.657.563 5 Thailand 6.580.477. Indonesia 1.700.430 10 Malaysia 3.446.551 3 6.764 7 Italy 2.811 Japan Japan United States of America 4 France 4..673 Rank …. Republic of 2.600.553.025.355 1 Germany 10.502. Republic of 2.631.062 5 Thailand 5.014.983.626 11 14 Malaysia 1.534 5 Thailand 4.408.990..821 Japan United States of America 7.135.459.858 2 Germany 6.185 …….971.022 6 Canada 2.858 2 Germany 3 6.433 4 France 6. Republic of 3.230.418 9 Spain 1.424 .728 5.822 …….830 1 Germany 7.650 4 France 4.272.Tabel 9 Peringkat negara‐negara pengekspor Karet dari tahun 2001‐2005 Tahun 2001 Rank Tahun 2002 1 Negara United States of America 6.146.org Keterangan: Peringkat negara ini di lihat dari nilai ekspor karet secara keseluruhan baik itu karet alami dan karet sintetis lainnya.369 8 United Kingdom 2.059.855 3 Japan United States of America 8.563.998.211.016 2 2 3 Japan 5.716 6 China 3.971 10 Spain 2.574.074 8 Korea. 19 Rank 11 Negara Nilai 8.980.796 7 Italy 2.222 1 Germany 9.903 6 Italy 2. Republic of 3.310 3 7.509 7 Canada 2.542.808 9 China 2.821 10 Malaysia Korea.950 11 Korea.631 5.497. Republic of 1.496.059 8 United Kingdom 2.308.331 4 France 6.029.477 Korea.372.408.089 9 Korea.236.671 2 6.785.559.653.019.449. 13 Negara Nilai Rank Tahun 2005 1 … Rank Tahun 2004 Negara United States of America 10 Nilai Tahun 2003 11 Negara Nilai Sumber: www..552 8 United Kingdom 2.895.874.526 10 Spain 2.420 4 France 5.643 9 Indonesia 3.047.694.125 5 Thailand 3. …….intracen.602.634 Canada 3.387 5 Canada 2.126.676 6 China 5.459 8 Canada 3.593 Indonesia 2.802.587. Indonesia 1.464.326.780 …….441. Indonesia 2.169 7 Italy 3.163.104.989. ….038 11 …… 13 Nilai China 1.667.776.613.582.657 9 3.
837 10 Malaysia Korea.086. 347.498.266 4 France 4.058.059 10 11 Malaysia 627.305 5 Thailand 569. Indonesia …… 342. Tabel 10 Peringkat negara‐negara pengimpor Karet dari tahun 2001‐2005 Tahun 2001 Rank Tahun 2002 Nilai 1 Negara United States of America Rank 9.001.intracen.490 1 Germany 8.992 9 China 3.261.433.561. 20 14.551 9 Indonesia 1.141 8 United Kingdom 2.215.826 ….584. Republic of 2.932.803 610.261.996 7 Canada 3.187 7 Italy 2.035.761.122 6 Canada 3.348 7 Italy 8 United Kingdom 2.04 Sumber: www. 13 ………… Indonesia 3 4.888 Japan United States of America .544 11 Indonesia 10 Korea.276 4 France 747.919 2 3 Japan 1.904.847 467. Republic of 756.153 8 United Kingdom 3.846 899.442 10 Spain 2.295.545 11 Canada 4.716 10 Malaysia 1.507.943 4 France 3..854 3 Japan United States of America 4 France 3.152.338 4 France 2.467..841 2 2 3.835.632 5 Thailand 500.951 3.767 3 12.015. 13 …….314 5 Thailand 4.014.133.925 4.715.611 1 Germany 6.952.077 9 Spain Korea.883. Indonesia 339.188 16.820 6 China Italy 2.433..391.090 Germany 5.885 6 Italy 3.237 ….430.674 1 Germany 9.862 5 Canada 6 Thailand 7 Tahun 2003 Nilai Rank Negara Tahun 2004 Nilai Rank Negara Tahun 2005 Nilai Rank Negara Nilai 10.916.796 Japan 1.528.818.636 1 Negara United States of America 2 Germany 5.org Keterangan: Peringkat negara ini di lihat dari nilai ekspor karet secara keseluruhan baik itu karet alami dan karet sintetis lainnya. 14 ….799.379.976 8 Italy Korea.639.514 ….672 7 3.834.742.021 5.128.752.655 9 Korea. Republic of 886.878 1.496 3 Japan United States of America 2. Republic of 1.800. …….438.686 8 Canada 9 Spain 1.399 2 2.243.564 5 Thailand 646.207 6 China 5.520.658 11 ….526 11 China 2.863.337. Republic of 897.
707 25.038 1.2 (000 US $) 2004 2005 2.474 228.767 308.385 10. Tabel 11 Ekspor Karet Indonesia ke Negara Tujuan Negara World United States of America Japan China Singapore Germany Korea.454 31.intracen.806 57.C. Peningkatan juga terjadi karena adanya pengalihan karet sistetis akibat naiknya harga minyak dunia.541 17.601 29.org 21 2003 347.485 6.821 38.454 54.866 59.229 38.126.309 2002 342.371 409.739 21.143 341.509 34.459 52.648 521.477 866.878 1.047 90.545 610.754 113.042 28.org D. Republic of Thailand 2001 2002 2003 1.725 49.028.458 95.059 30. ini mempengaruhi ekspor karet Indonesia ke negara‐negara lainnya.686 20.039 78.352 179.607 14. Republic of United States of America China Thailand Germany 2001 339. dikarenakan mulai banyaknya industri yang mengolah karet sintetis di Indonesia maka secara tidak langsung Indonesia lebih banyak melakukan impor karet‐karet sintetis. Kebanyakan adalah negara produsen mobil.673 2.211 43.14 640.043 142.011 11. Negara Tujuan Ekspor Karet Indonesia Dengan meningkatnya kebutuhan akan karet alam dari negara‐negara industri.553 13.759 252.848 18.580.531 63.643 42.65 14.106 20.684 61.529 25. Tabel 12 Impor Karet Indonesia dari Negara Tujuan Negara World Japan Singapore Korea.995 39.intracen.998.433 142.222 65. Negara Pengimpor Karet Indonesia Walau Indonesia termasuk negara pengekspor karet mentah yang banyak di minati negara‐negara industri.535 40.61 Sumber: www.472 122.387 22.618 Sumber: www.367 119.634 3.069 27.312 25.419 506.237 120.075 111.908 10.613 (000 US $) 2004 2005 467.04 100.529 40.762 195.626 370.725 95.426 34.804 57.236.254 12.207 75.587.514 104.717 106.17 75.139 .826 157.
namun produksi maupun konsumsi karet alam masih cukup besar. produksi karet alam bisa ditingkatkan dengan meningkatkan teknologi pengolahan karet untuk meningkatkan efisiensi. dalam tahun‐tahun mendatang dipastikan masih akan terus meningkat.9 juta dimana nilai ekspor lebih besar dibanding nilai impor. Pada tahun 2005 perdagangan karet Indonesia mengalami surplus sebesar US $ 2. dengan demikian output (latex) yang dihasilkan dari input (getah) bisa lebih banyak dan menghasilkan material sisa yang semakin sedikit. Salah satu kelebihan dari karet alamantara lain dilihat dari segi kestabilan harganya yang tidak terpengaruh secara langsung oleh harga minyak dunia. ditambah lagi apabila didukung pengurangan volume impor karet dengan tercukupinya kebutuhan karet dalam negeri. Potensi surplus ini masih bisa naik lagi mengingat kebutuhan karet dunia yang terus meningkat. Meskipun pasar karet alam lebih sedikit dibanding dengan pasar karet sintetik.BAB IV KESIMPULAN Melihat perkembangan baik dari segi konsumsi maupun produksi karet dunia. Tersedianya lahan yang luas memberikan peluang untuk menghasilkan karet alami yang lebih besar lagi dengan menambah areal perkebunan karet. 22 . Tetapi lebih utama dari itu. Tidak demikian halnya dengan harga karet sintetik yang terkena dampak langsung oleh kenaikan harga minyak dunia yang terjadi belakangan ini. Indonesia merupakan penghasil karet sekaligus sebagai salah satu basis manufaktur karet dunia.
Lampiran 1 .
00 Irianjaya Barat Sisa Lahan Tersedia (Ha): 7.556.000.237.Nama Daerah Luas Lahan Bangka‐Belitung Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 39.00 Sisa Lahan Tersedia (Ha): 44.00 Nanggroe Aceh Darussalam Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 62.377.068.600.00 Status Lahan: Tanah rakyat Jawa Timur Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 25.00 Kalimantan Tengah Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 346.00 Sisa Lahan Tersedia (Ha): 47. Kawasan Pertanian dan Non Pertanian Jawa Barat Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 52.00 Sisa Lahan Tersedia (Ha): 64.000.485.00 Lampung Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 67.00 Sisa Lahan Tersedia (Ha): 10.297.694.00 Status Lahan: Tanah Negara & Tanah Masyarakat Kepulauan Riau Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 46.00 Banten Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 22.335.230.109.00 Sisa Lahan Tersedia (Ha): 4.00 Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 700.655.229.00 Status Lahan: Tanah Negara dan Tanah Masyarakat Kalimantan Selatan Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 162.156.00 Status Lahan: Tanah Negara.00 Jawa Tengah Lahan yang Tersedia (Ha): 4.250.00 Kalimantan Barat Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 456.00 Papua Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 4.950.00 .00 Status Lahan: Tanah Negara Kalimantan Timur Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 60.00 Status Lahan: Tanah Negara & Tanah Masyarakat Jambi Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 465.510.614.
Sisa Lahan Tersedia (Ha): 278.00 Sumber: Badan Koordinasi Penaman Modal .00 Sumatera Barat Lahan yang Tersedia (Ha): 159.00 Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 144.500.717.500.410.650.00 Sumatera Selatan Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 890.167.217.00 Sumatera Utara Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 304.00 Sisa Lahan Tersedia (Ha): 105.00 Status Lahan: Tanah Negara & Tanah Masyarakat Riau Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 543.00 Sisa Lahan Tersedia (Ha): 14.762.629.00 Status Lahan: tanah rakyat Sulawesi Tengah Lahan yang sudah Digunakan (Ha): 3.
Lampiran 2 .
Meulaboh. Idi Rayeuk. 29. Kab. Kec. Rantau Selamat. ‐ (Betami) II. Desa/Kel. Desa/Kel. Alur Buluh. Kab. Aceh Timur Talaga Sari Indah Desa/Kel. PT Timur ‐ 24477 Bumi Flora. PT Seumadam.Nanggroe Aceh Darussalam Nama Perusahaan Atjeh Rubber Alamat Perusahaan Jenis Produksi (Kapasitas) PO Box 17 Langsa. Bilah Hulu Jenis Produksi (Kapasitas) ‐ . PT Aceh‐Medan. PT Alue Lhei. Kab. Kab. Desa/Kel. Sudirman No. PT Kec. Kec Birem ‐ Corporation (Arco). Aceh Timur ‐ ‐ Perkebunan Nusantara Desa/Kel. Alue Ie Itam. Kaway XVI. Kec. Aceh ‐ Barat Sumatera Utara Nama Perusahaan Aek Ngabara Utara Alamat Perusahaan Kel. Kab. Aceh Timur ‐ Patria Kanou. Jl. Kejuruanmuda. Aceh Timur ‐ 24453 Perkebunan Nusantara Desa/Kel. PT Perkebunan. PT Kec. Aceh Timur ‐ Mazdah. Kaway XVI. Rantau Kec. Aek Nabara Utara Kec. Kota Kuala Simpang. PT Kec. Kab. Aceh Timur ‐ I. Desa /Kel. PT 24457/Desa/Kel. Aceh Timur ‐ 24475 Benih Tamiang Jend. Kec. ‐ Kejuruanmuda. ‐ Kejuruanmuda. Alue Genting. Rantau Pemeluk. Aceh (Betami). Kab. Batee. Rimba sawang. Julok. Kab. Kab. Aceh Timur Bachruny & Son. Kab. Seumadam Kec. Jl. Kab. PT Bayeun. Jl. Aceh Barat Benih Tamiang Desa/Kel. Kec. Lhok Sari. Kab. Aceh Timur ‐ I.
Gunung Para III Kec. Lingkungan Kel. Kisaran Barat ‐ Jl. Aek tarum Kec. Asahan ‐ 21261 Bakrie Sumatera Kel. PT Pulau . Sipare‐pare Kec. Paya Pinang Kec. Tanah Bersih Kec. Tanjung Tiram. Tebingtinggi ‐ Bakrie Sumatera Desa/Kel. Dolok Ulu Kec. PT Kel. Bangun Purba ‐ Darsum Perkebunan Kel. Rawang Pasar IV Kec. Dolok Masihul ‐ Bahruny. Perk. PT Kel. Tapian ‐ Gergas Utama. Asahan ‐ ‐ Plantation. PT Djasa Putra Kebun Nagor Usang. Asahan ‐ 21252 ‐ Bukit Seroja. PT 21264 Bakrie Sumatera Kel. Suka Damai Kec. PT Mandoge. PT Kel. Tebingtinggi ‐ Goodyear Sumatera Kel. Sei Baleh Kec. PT 21252 Bakrie Sumatera Kel.Bahruni. Desa/ Kel. PT Kel. PT Tamaran I. Kotarih ‐ Buana Estate. Tanjung Maria Kec. Huta Padang Kec. Bandar Pinang Kec. PT Good Year Sumatera Jl. PT Jl. Asahan ‐ Plantation. Nagur Pane Kec. Kab. Kab. Tapian Dolok ‐ Emha. Kab. PT Kel. Petatel Kec. Perk. Talawi. Bandar Pasir ‐ Plantation. Batu Rata Kec. Bandar ‐ Plantation. Dolok Merawan ‐ Kel. Pos Galang Kel. Meranti. Besar Sukadamai. Sipispis ‐ ‐ ‐ Plantation. Air Putih ‐ GDYR Sumatera Kel. PT Bandar Sumatera Indonesia. PT Meranti. Sei Renggas Kec. Plantation. Kab. Asahan ‐ 21262 Bakrie Sumatera Jl. PT Plantation Dolok Ulu Plantation. Emplasemen Kel. Nagur Usang Kec.
Kualuh Hulu ‐ Karya Hua Indonesia. Kapur Sembilan‐Lima Puluh Pengembang Nusantara V Kota Unggul PT K Lima Gunung karet Pirus Bukit Melintang. Padang Komoditi Karet PT. Family Raya Kawasan Industri: Padang Crumb Rubber PT. Kanagarian Gunung Malintang. Diponegoro 7.Karet Maju Mas. Padang Pengekspor . Batang Hari Baru Kawasan Industri: Padang Crumb Rubber PT Famili Raya Pengekspor Jl. Pangkalan Koto Baru‐Lima Puluh Kota 26272 PT. Padang Komoditi Karet PT. Dusun Teratak Kel. Padang Jenis Produksi (Kapasitas) Pengekspor Komoditi Karet Perkebunan Desa/Kel. Tanjung Muda ‐ PT Sumatera Barat Nama Perusahaan Lembah Karet Alamat Perusahaan Jl. Kuta Jurung Kec. Padang Pengekspor Jl. Nasional VI Kawasan Industri: Padang Crumb Rubber PT Perkebunan Pirus Bukit Melintang. Simpang Haru. Diponegoro 7. Lembah Karet Kawasan Industri: Padang Crumb Rubber PT. Pengembang Malintang Pangkalan Koto Baru‐Lima Puluh Kota 26272 karet Tel: (0752) 55222 Desa/Kel. Kanagarian Gunung Malintang. Diponegoro 7. Sukaramai Baru Kec. PT Kel. Kilang Lima Kawasan Industri: Padang Crumb Rubber Jl. Diponegoro 7. Kapur Sembilan‐Lima Puluh Kota PT Teluk Luas Jl.
PT Tulang Bawang Tengah ‐ Perkebunan Nusantara Jl. PT Lampung Nama Perusahaan Jenis Produksi Alamat Perusahaan (Kapasitas) Huma Indah Mekar. PT Perkebunan Nusantara Jl. Zamzibar Kawasan Industri: Padang Crumb Rubber PT Zanzibar Jl. Padang Komoditi Karet Riau Nama Perusahaan Jenis Produksi Alamat Perusahaan PT. Padang Pengekspor Jl. Natadirja KM 7 Talang Empat ‐ VII. Provinsi Riau (Kapasitas) Karet Bengkulu Nama Perusahaan Air Muring. P. Teluk Luas Kawasan Industri: Padang Crumb Rubber PT. Pulau Air 30. PT (Unit Tulung Buyur) ‐ . Lahan Tani Sakti Kabupaten Rokan Hilir. Pulau Air 30. PT Perkebunan Nusantara Negeri Agung VII.Komoditi Karet PT. Raya BI Umpu KM 8 Blambangan Umpu ‐ VII. PT Jenis Produksi Alamat Perusahaan (Kapasitas) Putri Hijau ‐ Perkebunan Nusantara Sukaraja ‐ VII.
KM 35 Toapaya.SIR ‐10 53176 Jawa Tengah PT Djeruklegi Jl. PT cilacap selatan ‐ cilacap karet J A Wattie PT jl. Singoyudan Raya Rt 9/III Genuk. Biting Kedung Boto Limbangan Kendal RSS 51383 Jawa Tengah PT Perk. Jeruklegi ‐ Cilacap 53176 ‐ PT Kingasri Pratama/King Jl. Bintan ‐ Smart Corporation. Semarang Karet Compound Rubber 50111 Jawa Tengah PT Perk. Letjend Suprapto No 44 Jeruklegi. Bintan Timur ‐ Jawa Tengah Nama Perusahaan CV Jacu Jaya Makmur Jenis Produksi Alamat Perusahaan (Kapasitas) Jl. Cilacap RSS 53223 Jawa Tengah PT Gemilang Lestari Cilacap Selatan ‐ PT JA Wattie Jl. Siliwangi No 470 Semarang Barat. PT Jl. Semarang SIR 50145 Jawa Tengah Gemilang Lestari. jeruklegi ‐ cilacap karet Perkebunan Nusantara cimanggu ‐ cilacap karet IX. Biting Ds. PT Kel. Nusantara IX/ Kebun Getas Salatiga Pabelan Semarang PERSERO 50771 Jawa Tengah ‐ .Kepulauan Riau Nama Perusahaan Jenis Produksi Alamat Perusahaan (Kapasitas) Pulau Bintan Djaya. Pos wangon. PT PT Banumas Landen Kebun Kaliminggir Jeruk Legi Jeruk Legi Cilacap RSS. Pos Wangon.
Provinsi Kalimantan Barat Industri karet SENTOSA PT. Sisingamangaraja 112. Pelita Jl. Pontianak Utara PT. Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak ‐ CV. St Muhammad 14. Pasar Baru 114. HARAPAN ‐ Kabupaten Pontianak. Tanjung Pura Indah Blok C‐2 ‐ PT. PD. Singkawang ‐ CV. Pontianak ‐ PT. Gusti Situt Mahmud Siantan Hulu ‐ PT. Sinar Fajar Jl. Nusa Indah Jl. Bina Trad Co Jl. Hok Tong Jl. Industri karet remah (crumb rubber). Provinsi Kalimantan Barat Industri karet SENTOSA (PMA) PT. PT. HOK TONG (PMA) Kota Pontianak. Bumi Raya UG Jl. Giat Usaha Dieng Jl. (Persero) Jawa Tengah Skim PTP Nusantara IX Pedawang karanganyar. Bawal 15. Kp. Pekalongan 51116 karet Sheet (Persero) Kebun Blimbing Jawa Tengah Kalimantan Barat Nama Perusahaan Jenis Produksi Alamat Perusahaan (Kapasitas) CV. Penaga Jl. Singkawang ‐ PT. Pasar Baru 107. Saing Rambi. RSS. HARAPAN Kabupaten Pontianak. Sambas ‐ Processor . Now Kalbar Kom. Merbuh/Gk/ Rewi Singorojo Kendal 51382 Latex Pekat. Ps. Singkawang ‐ CV. Pura 111‐113. Cemerlang Jl.PTP Nusantara IX kebun Sukamangli/Sukorejo Patean Kendal 51363 ‐ Sukamangli Jawa Tengah PTP Nusantara IX Ds. Singkawang ‐ CV. Tj. Hilir 153.
Sumber Alam Jl. Banjarmasin PT Bridgestone Bentok Darat RT 10 RW 04 Bati‐Bati Tanah Laut Crumb Rubber Kalimantan Plantation PT Hok Tong Jl. Pontianak ‐ PT. St Muhammad 72. Barito Hulu No. Tembus Mentuil No. 84 RT 30 Banjarmasin Jenis Produksi (Kapasitas) Rubber Smoke Sheet Karet SIR 20 Banjar Selatan. Tabalong 71572 Kalimantan Selatan PT Banua Lima Sejurus JL.PT. Crumb Rubber Banjarmasin PT Insan Bonafide Jl. Barito Hulu No. Sumber Jantin I Jl. 43 Banjarmasin Banjar Barat. 28 Banjarmasin Banjar Barat. Karet SIR 20 Banjarmasin Sumber: Badan Koordinasi Penaman Modal . Pontianak ‐ Kalimantan Selatan Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Astra Agro Lestari. St Muhammad 72. PT Desa Hayup Blok 10 Basaran Haruai.
depperin. Gatot Subroto Kav.id .go. Jl. 52-53 Jakarta Selatan www.
This action might not be possible to undo. Are you sure you want to continue?