Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN TAHUNAN 2011 ANNUAL REPORT 2011

DAF TAR ISI TABLE OF CON TEN TS


Misi Tempo Scan Pacific Tbk Profil Perusahaan Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris Riwayat Hidup Singkat Direksi Ikhtisar Keuangan Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi & Analisis Manajemen Tanggung Jawab & Kegiatan Sosial Tata Kelola Perusahaan Surat Pernyataan Direksi & Dewan Komisaris atas Laporan Keuangan Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan Laporan Akuntan Publik 2 4 12 14 18 21 27 47 50 58 59 60 PT Tempo Scan Pacific Tbk Mission Statement Company Profile Brief Biography of The Board of Commissioner Brief Biography of The Board of Director Financial Highlights The Board of Commissioners Report The Board of Directors Report & Managements Analysis Corporate Social Responsibility Corporate Governance Statement of The Board of Commissioner & Director on The Annual Report Statement of The Board of Director on The Financial Report Auditors Report

TEMPO YANG TUMBUH & BERKEMBANG THE GROWING T


Simbol ini merupakan logo seluruh perusahaan yang tergabung dalam GRUP TEMPO. Beberapa garis sejajar yang bertumbuh ke atas, melambangkan vitalitas dan kekuatan GRUP TEMPO yang senantiasa mengembangkan kegiatan dan semangat usaha yang terus bertumbuh, dengan menekankan integrasi seluruh anggota perusahaan ke dalam GRUP. This symbol is the corporate logo of the entire TEMPO GROUP. Its multiple parallel lines reach upward, expressing the vitality and energy of the TEMPO GROUPs ever increasing activities and growing enterprising spirit, thereby emphasizing the integration of the member firms into the GROUP.

MISI PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk MISSION STATEMENT
Kami adalah organisasi yang dinamis dari para profesional handal dan berkomitmen di bawah kepemimpinan yang kuat dengan tujuan utama menjadi pemimpin pasar farmasi, produk konsumen dan kosmetika melalui kompetensi di bidang manufaktur, pemasaran dan distribusi. Ekuitas merek kami menawarkan produk berkualitas dan inovasi berkelanjutan dengan proposisi nilai yang unggul dan dipasarkan melalui penjualan multi-jalur yang efektif dan dikirimkan dengan kecakapan rantai-suplai yang handal. Dipandu oleh tata kelola perusahaan yang baik dengan tujuan membentuk kondisi keuangan yang sehat dan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan serta dihormati oleh masyarakat. We are a dynamic organization of qualified and committed professionals under sound leadership with the main objective to become market leader in the field of pharmaceuticals, consumer and cosmetic products through competence in the area of manufacturing, marketing and distribution. Our brand equities offer sustainable quality and innovative products with excellent value propositions sold through effective multi-channeled sales coverage that are delivered by reliable supply chain capability. Guided by good corporate governance with the aim to establish sound financial standing and creating value for our stakeholders as well as winning respect of the community.

PROFIL PERUSAHAAN
yang Pertama, sehingga jumlah saham tercatat Perseroan In 2006 the number of listed shares increased to 4,500,000,000 shares with a change of nominal value of shares from Rp 500 to Rp 50 per share (stock split). The market capitalization of the Company as of the end of 2011 was around Rp 12 trillion. The Company has three Core Business Divisions, namely Pharmaceutical Division, Consumer Products and Cosmetics Division and Distribution Division as well as a Supporting Division.

COMPANY PROFILE

seluruhnya berjumlah 450.000.000 lembar saham. Pada tahun 2006 jumlah saham tercatat meningkat menjadi 4.500.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 500 menjadi Rp 50 per lembar saham (pemecahan saham). Adapun nilai kapitalisasi pasar Perseroan per akhir tahun 2011 adalah sekitar Rp 12 triliun. Perseroan memiliki tiga Divisi Usaha Inti yaitu Divisi Farmasi, Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika dan Divisi Distribusi serta satu divisi Penunjang. Ketiga Divisi Usaha Inti Perseroan tersebut didukung oleh fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

The three Companys core business divisions are supported by the following facilities: I. Pharmaceutical Division consists of five companies, namely: 1. PT Tempo Scan Pacific Tbk operates the manufacturing plant on a 76,105 m2 area, in East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 1.G and 1.H, EJIP Cikarang, Jakarta, West Java. This manufacturing plant is a production facility for tablet/caplet, effervescent powders, liquid/syrup, cream & ointment and capsules dosage forms. PT Tempo Scan Pacific Tbk also has the marketing of pharmaceutical products division based in the Companys headquarters on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950. 2. PT Supra Ferbindo Farma operates a manufacturing plant on a 29,203 m2 area, in East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP Cikarang, Jakarta, West Java. This manufacturing plant is a production facility for tablet, liquid and cream dosage forms. 3. PT Tempo Natural Products operates a manufacturing plant on an 11,850 m2 area, in East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 2.G.2, EJIP Cikarang, Jakarta, West Java. This manufacturing plant is a production facility for carbonated liquid dosage forms in cans.

PT Tempo Scan Pacific Tbk dan anak perusahaannya (Perseroan) merupakan bagian dari kelompok usaha swasta nasional Grup Tempo yang telah memulai usaha perdagangan produk farmasi sejak tahun 1953. PT Tempo Scan Pacific Tbk dibentuk melalui proses restrukturisasi pada tahun 1991 dan semula bernama PT Scanchemie yang pada tahun 1970 memulai kegiatan produksi komersial produk farmasi dalam skala besar. Seiring dengan perjalanan waktu, Perseroan melalui anak perusahaannya memproduksi produk kosmetika dan produk konsumen sejak tahun 1977. Pada tahun 1994 Perseroan menjadi perusahaan Publik dan mencatatkan saham-sahamnya sejumlah 75.000.000 lembar saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pada tahun 1995 jumlah saham tersebut telah meningkat menjadi 150.000.000 lembar saham dengan dirubahnya nilai nominal masing-masing saham Perseroan dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per lembar saham (pemecahan saham). Selanjutnya pada tahun 1998, BEJ telah menyetujui pencatatan saham Perseroan sebanyak 300.000.000 lembar saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas

PT Tempo Scan Pacific Tbk and its subsidiaries (Company) is part of Tempo Groupa national private business groupthat started the trading business of pharmaceutical products since 1953. PT Tempo Scan Pacific Tbk established through the restructuring process in 1991 and originally named PT Scanchemie which in 1970 started its large-scale commercial production of pharmaceutical products. Over time, the Company through its subsidiaries manufactures cosmetics and consumer products since 1977. In 1994 the Company became public company and listed 75,000,000 shares on the Jakarta Stock Exchange (JSX). In 1995 the number of shares has increased to 150,000,000 shares with a change of nominal value of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock split). Subsequently in 1998, JSX has approved the listing of 300,000,000 shares of the Company which coming from the First Limited Public Offering, bringing the total number of listed shares of the Company to a total of 450,000,000 shares.

I. Divisi Farmasi terdiri dari lima perusahaan yaitu: 1. PT Tempo Scan Pacific Tbk mengoperasikan pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 76.105 m2, terletak di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 1.G dan 1.H, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah fasilitas produksi untuk bentuk sediaan tablet/kaplet, serbuk effervescent, liquid/syrup, cream & ointment dan kapsul. PT Tempo Scan Pacific Tbk juga memiliki bagian pemasaran produk divisi farmasi yang berkantor di kantor pusat Perseroan yang berkedudukan di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950. 2. PT Supra Ferbindo Farma mengoperasikan pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 29.203 m2, terletak di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 8.J, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah fasilitas produksi untuk bentuk sediaan tablet, liquid dan cream. 3. PT Tempo Natural Products mengoperasikan pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 11.850 m2, terletak di Kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 2.G.2, EJIP Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini adalah fasilitas produksi untuk bentuk sediaan liquid berkarbonasi dalam kemasan kaleng.

4. PT Tempo Rx Farma yang melakukan kegiatan pemasaran produk obat resep dokter dan rumah sakit. Perusahaan ini berkantor pusat di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan. 5. PT Polari Limunusainti, mengoperasikan pabrik minuman ringan dan minuman kesehatan yang berdiri di atas lahan seluas 44,000 m2, beralamat di Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang. II. Divisi Produk Konsumen dan Kosmetika terdiri dari delapan perusahaan yaitu: 1. PT Tempo Nagadi mengoperasikan pabrik sabun yang berdiri di atas lahan seluas 7.200 m2, terletak di Jl. Pulo Kambing Kav. IIE/5B, Pulogadung, Jakarta Timur. 2. PT Rudy Soetadi mengoperasikan pabrik produk konsumen dan kosmetika yang berdiri di atas lahan seluas 36.545 m2, terletak di Jl. Raya Bekasi Km. 28, Bekasi, Jawa Barat. 3. PT Filma Utama Soap mengoperasikan pabrik produk konsumen dan pembersih perabot rumah tangga yang berdiri di atas lahan seluas 9.255 m2, terletak di Jl. Gresik No. 1-3-5, Surabaya, Jawa Timur. 4. PT Pritho mengoperasikan dua pabrik kemasan plastik, yang pertama terletak di Jl. Kemuning No. 1, Cengkareng, Jakarta Barat yang berdiri di atas lahan seluas 44.305 m2 dan yang kedua di Jl. Gresik No.1-3-5, Surabaya, Jawa Timur yang berdiri di atas lahan seluas 480 m2. 5. PT Barclay Products memasarkan produk konsumen, kosmetika dan pembersih perabot rumah tangga yang berkantor di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan. 6. PT Pulau Mahoni memasarkan dan mendistribusikan produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan. 7. PT Eres Revco memasarkan dan mendistribusikan produk kosmetika yang berkantor di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan.

4. PT Tempo Rx Farma conducts marketing of prescription drugs and hospitals products. The company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta. 5. PT Polari Limunusainti operates a manufacturing plant for soft drinks and health drinks on a 44,000 m2 area, on Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang.

8. International Beauty Products Ltd memasarkan dan mendistribusikan produk kosmetika yang berkantor di Sino Thai Tower Lt. 24, 32/54 Sukhumvit 50121, Bangkok Metropolis, Thailand 10110. III. Divisi Distribusi terdiri dari tujuh perusahaan yaitu: 1. PT Perusahaan Dagang Tempo 2. PT Supra Usadhatama 3. PT Tempo Logistics

8. International Beauty Products Ltd conducts marketing and distribution of cosmetic products. The company headquartered on Sino Thai Tower 24th floor, 32/54 Sukhumvit 50421, Bangkok Metropolis, Thailand 10110. III. Distribution Division consists of seven companies, namely: 1. PT Perusahaan Dagang Tempo 2. PT Supra Usadhatama 3. PT Tempo Logistics The three companies above headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta, operates warehouses and sales points which spread across provincial capitals and regency cities throughout Indonesia. 4. PT Global Eramas headquartered on Bina Mulia I Building, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 10, South Jakarta. This company engages in two business areas, namely Apotek Tempo which operates pharmacies spread across Greater Jakarta area and Tempo Direct which sells its products directly to consumers using direct selling system. 5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc. headquartered in Manila, Philippines as the Companys business unit for distribution and marketing in the Philippines. 6. PT Tri Nagaharda Satria is a distribution company for soft drinks and health drinks that reach consumers in Greater Jakarta and surrounding areas. This company is on Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang. 7. PT Kendaga Isi Mulia ia a distribution company for soft drinks and health drinks that reach consumers in East Java and Bali areas. This company is on Jl. Rungkut Industri I No. 16, Surabaya. The Company also has a Supporting Division which act as Strategic Business Units to create internal synergies and avoid duplications on allocation of investments and human resources in the field of information technology system, procurement, advertising & promotion, research & product

II. Consumer Products and Cosmetics Division consists of eight companies, namely: 1. PT Tempo Nagadi operates a soap manufacturing plant on a 7,200 m2 area, on Jl. Pulo Kambing Kav. IIE/5N, Pulogadung, East Jakarta. 2. PT Rudy Soetadi operates a manufacturing plant for consumer products and cosmetics on a 36,545 m2 area, on Jl. Raya Bekasi Km. 28, Bekasi, West Java. 3. PT Filma Utama Soap operates a manufacturing plant for consumer products and household cleaning products on a 9,255 m2 area, on Jl. Gresik 1-3-5, Surabaya, East Java. 4. PT Pritho operates two manufacturing plants for plastic packaging materials, the first one is on Jl. Kemuning No. 1, Cengkareng, West Jakarta on a 44,304 m2 area and the second one on Jl. Gresik 1-3-5, Surabaya, East Java on a 480 m2 area. 5. PT Barclay Products conducts marketing of consumer products, cosmetics and household cleaning products. The company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta. 6. PT Pulau Mahoni conducts marketing and distribution of cosmetic products. The company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta. 7. PT Eres Revco conducts marketing and distribution of cosmetic products. The company headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta.

Ketiga perusahaan di atas berkantor pusat di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan, yang mengoperasikan gudang di setiap cabang dan titik penjualan yang tersebar di ibukota propinsi dan kota kabupaten di seluruh Indonesia. 4. PT Global Eramas, berkantor di Gedung Bina Mulia I, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 10, Jakarta Selatan dan bergerak di dua bidang usaha, yaitu Apotik Tempo yang mengoperasikan apotek-apotek yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Tempo Direct yang menjual produk-produknya langsung ke konsumen dengan sistem direct selling. 5. Tempo Scan Pacific Phillipines, Inc, berkedudukan di Manila, Filipina sebagai unit usaha Perseroan untuk distribusi dan pemasaran di negara Filipina. 6. PT Tri Nagaharda Satria, perusahaan distribusi minuman ringan dan minuman kesehatan yang menjangkau konsumen di daerah Jabodetabek dan sekitarnya. Perusahaan ini terletak di Jl. Daan Mogot Km. 19, Tangerang. 7. PT Kendaga Isi Mulia, perusahaan distribusi minuman ringan dan minuman kesehatan yang menjangkau konsumen di daerah Jawa Timur dan Bali. Perusahaan ini terletak di Jl. Rungkut Industri I No. 16, Surabaya. Perseroan juga memiliki Divisi Penunjang yang berperan sebagai Strategic Business Units untuk menciptakan sinergi internal dan menghindari duplikasi pada alokasi investasi dan sumber daya manusia di bidang system teknologi informasi, procurement, periklanan & promosi,

riset & pengembangan produk serta pembangunan & pengelolaan sarana operasional yang dibutuhkan. Divisi ini terdiri dari lima perusahaan yang beralamat di Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta Selatan, yaitu: 1. PT Tempo Research, melaksanakan penelitian dan pengembangan produk (R&D). 2. PT Tempo Data System, memberikan layanan teknologi informasi dan komunikasi. 3. PT Tempo Promosi, melaksanakan pembuatan dan pemasangan iklan serta mengadakan market research. 4. PT Tempo Nagadi Trading, memberikan jasa pengendalian pembelian/pengadaan (centralize procurement). 5. PT Tempo Land, melaksanakan jasa pembangunan dan pengelolaan bangunan serta lahan untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan. Penghargaan-penghargaan yang diraih Perseroan: 1. Top Brand Award hemaviton sebanyak 10 kali tahun 2002-2011 kategori multivitamin; hemaviton Energy Drink kategori minuman energi cair sebanyak 4 kali tahun 2008-2011; hemaviton Jreng tahun 2009-2011 kategori minuman energi serbuk/ powder dalam sachet. bodrex kategori analgesic sebanyak 5 kali tahun 2007-2011. Neo hormoviton kategori vitality enhancer for men tahun 2010-2011. Neo rheumacyl untuk kategori anti rheuma tahun 2010-2011. Revlon kategori lipstick sebanyak 5 kali tahun 2007-2011 dan maskara tahun 2011. Marina sebanyak 10 kali tahun 2002-2011 kategori hand & body lotion yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan Majalah Marketing. 2. Top Brand for Kids bodrexin kategori Children Analgesic tahun 2004. Vidoran Smart kategori vitamin nutrisi otak tahun 2011, diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan Majalah Marketing. 3. Indonesia Best Brand Award (IBBA) hemaviton kategori multivitamin tahun 2003-2006, 2008 dan 2011; bodrex kategori analgesic tahun 2009-2011;

development, as well as construction & management of required operational facilities. This division consists of five companies headquartered on Tempo Scan Tower, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4, South Jakarta, namely: 1. PT Tempo Research provides product research and development (R&D) services. 2. PT Tempo Data System provides information and communication technology services. 3. PT Tempo Promosi provides advertisement production and placement services as well as market research services. 4. PT Tempo Nagadi Trading provides purchasing/ procurement control service (centralize procurement) 5. PT Tempo Land provides construction and property management services as well as business space to support Companys business activities. Awards achieved by the Company: 1. Top Brand Award hemaviton multivitamins category for 10 years 20022011; hemaviton Energy Drink liquid energy drinks category for 4 years 2008-2011; hemaviton Jreng 20092011 powdered energy drinks in sachet packaging category; bodrex analgesics category for 5 years 2007-2011; Neo hormoviton for vitality enhancer for men category in 2010-2011; Neo rheumacyl for anti rheuma category in 2010-2011; Revlon lipsticks category for 5 years 2007-2011 and mascara in 2011; Marina for 10 years 2002-2011 hand & body lotions category, organized by Frontier Consulting and Marketing Magazine. 2. Top Brand for Kids bodrexin for Children Analgesic in 2004. Vidoran Smart for cerebral vitamin category in 2011, organized by Frontier Consulting and Marketing Magazine. 3. Indonesia Best Brand Award (IBBA) hemaviton multivitamins category 2003-2006, 2008 and 2011; bodrex analgesics category 2009-2011;

Revlon kategori lipstick tahun 2008 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan MARS Marketing Research. 4. Best Brand Index Marina untuk kategori Hand & Body Lotion tahun 2011 5. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA) hemaviton kategori multivitamin sebanyak 9 kali tahun 2001-2008 dan 2010; bodrex kategori analgesic tahun 2003, 2004, 2008 dan 2011; Revlon kategori lipstick sebanyak 11 kali tahun 1999, 2000, 2002, 2003 dan 2005-2011 yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan Majalah SWA. 6. Indonesia Customer Satisfaction Index Marina untuk kategori Hand & Body Lotion dan Bedak Muka Tabur tahun 2011 7. Word of Mouth Marketing (WOM) bodrex kategori obat sakit kepala dan NEO rheumacyl kategori Anti rheuma tahun 2009-2011; hemaviton Energy Drink kategori minuman energy cair tahun 2009-2010 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Onbee Marketing Research. 8. Top 250 Indonesia Original Brands bodrex kategori analgesic tahun 2009-2010; hemaviton kategori multivitamin tahun 2010 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA. 9. Indonesia Customer Loyalty Award (ICLA) bodrex flu & batuk kategori obat flu tahun 2005 dan Revlon kategori energy drink tahun 2005 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan MARS Marketing Research. 10. The Most Powerful Distribution Performance Claudia tahun 2008 dan 2010 kategori bar soap yang diselenggarakan oleh Qasa Consulting dan Majalah SWA. 11. Indonesia Best Packaging hemaviton Energy Drink kategori minuman energy cair tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Indonesia Brand Identity Summit. 12. Superbrands bodrex dan oskadon kategori analgesic dan hemaviton kategori multivitamin tahun 2010-2011.

Revlon lipsticks category in 2008, organized by SWA Magazine and MARS Marketing Research. 4. Best Brand Index Marina for Hand & Body Lotion category in 2011 5. Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA hemaviton multivitamins category for 9 years 20012008 and 2010; bodrex analgesics category 2003, 2004, 2008 and 2011. Revlon lipsticks category for 11 years 1999, 2000, 2002, 2003 and 2005-2011, organized by Frontier Consulting and SWA Magazine. 6. Indonesia Customer Satisfaction Index Marina for Hand & Body Lotion and Face Powder category in 2011 7. Word of Mouth Marketing (WOM) bodrex headache medications category and NEO rheumacyl for anti rheuma category in 2009-2011; hemaviton Energy Drink liquid energy drinks category 2009-2010, organized by SWA Magazine and Onbee Marketing Research. 8. Top 250 Indonesia Original Brands bodrex analgesics category 2009-2010; hemaviton multivitamins category in 2010, organized by SWA Magazine. 9. Indonesia Customer Loyalty Award (ICLA) bodrex flu & cough for flu medicine category in 2005; Revlon lipsticks category in 2005, organized by SWA Magazine and MARS Marketing Research. 10. The Most Powerful Distribution Performance Claudia in 2008 and 2010 bar soap category, organized by Qasa Consulting and SWA Magazine. 11. Indonesia Best Packaging hemaviton Energy Drink liquid energy drink category in 2009, organized by SWA Magazine and Indonesia Brand Identity Summit. 12. Superbrands bodrex and oskadon for analgesic category and hemaviton for multivitamins category in 2010-2011.

13. Indonesias Most Favorite Netizen Brand bodrex kategori analgesic tahun 2010. hemaviton kategori Multivitamin tahun 2011 yang diselenggarakan oleh Mark Plus Insight and Marketeers. 14. Matahari Dept. Store Supplier Award PT Eres Revco sebagai Best Supplier kategori Cosmetic Consignment Division tahun 2010-2011. 15. herworld Beauty Awards Ultima II sebagai Best Whitening/ Brightening Foundation; MAC sebagai Best Make Up, Best Lip Gloss dan Best Matte Lipstick tahun 2010. La Mer sebagai Best Hydrating Moisturizer tahun 2010-2011. MAC sebagai Best Eye Shadow, Best Concealer dan Best Compact Powder; Estee Lauder sebagai Best Pore Minimizer; Clinique sebagai Best of Urban Sunscreen in 2011. 16. Harpers Bazaar Beauty Awards MAC sebagai Best Foundation tahun 2010. MAC sebagai Best Lipstick, Best Eyebrow, Best Compact/Loose Powder dan Best Foundation/2 Way Cake dan Bobbi Brown sebagai Best Eyeliner; Estee Lauder sebagai Best of the Best Readers ChoiceAdvertising dan Best of the Best Night Treatment; Clinique sebagai Best Facial Scrub dan Best Sunscreen; La Mer sebagai one of the Best Five Readers Choice moisturizer/lotion dan body facial moisturizer tahun 2011. 17. Cosmopolitan Best Choice Readers Awards Revlon untuk lip, eye & face products; Estee Lauder untuk Defined Eyebrows dan High Pigment Lipstick; Bobbi Brown untuk Premium Concealer tahun 2011. 18. Cosmopolitan Beauty Awards MAC sebagai Best Eyebrow, Best Eyeliner, Best Eye Shadow, Best Foundation, Best Powder dan Best Lipstick dan Clinique sebagai Best Precise Eyeliner, Best Premium Concealer, Best Miraculous Eye Cream, Best Dewy moisturizer dan Best Sunblock tahun 2011. 19. Indonesia Perceive Herbal Medicine hemaviton kategori multivitamin remaja dan dewasa tahun 2008, diselenggarakan oleh Majalah SWA dan Brandmaker. 20. Satria Brand Award hemaviton energy Drink kategori minuman penambah

13. Indonesias Most Favorite Netizen Brand bodrex analgesic category in 2010. hemaviton multivitamin category in 2011, organized by Mark Plus Insight and Marketeers. 14. Matahari Dept. Store Supplier Award PT Eres Revco as Best Supplier for Cosmetic Consignment Division Category in 2010-2011. 15. herworld Beauty Awards Ultima II as Best Whitening/Brightening Foundation; MAC as Best Make Up, Best Lip Gloss and Best Matte Lipstick in 2010. La Mer as Best Hydrating Moisturizer in 2010-2011. MAC as Best Eye Shadow, Best Concealer and Best Compact Powder; Estee Lauder as Best Pore Minimizer; Clinique as Best of Urban Sunscreen in 2011. 16. Harpers Bazaar Beauty Awards MAC as Best Foundation in 2010. MAC as Best Lipstick, Best Eyebrow, Best Compact/Loose Powder and Best Foundation/2 Way Cake and Bobbi Brown as Best Eyeliner; Estee Lauder as Best of the Best Readers ChoiceAdvertising and Best of the Best Night Treatment; Clinique as Best Facial Scrub and Best Sunscreen; La Mer as one of the Best Five Readers Choicemoisturizer/lotion and body facial moisturizer in 2011. 17. Cosmopolitan Best Choice Readers Awards Revlon for lip, eye & face products; Estee Lauder for Defined Eyebrows and High Pigment Lipstick; Bobbi Brown for Premium Concealer in 2011. 18. Cosmopolitan Beauty Awards MAC as Best Eyebrow, Best Eyeliner, Best Eye Shadow, Best Foundation, Best Powder and Best Lipstick and Clinique as Best Precise Eyeliner, Best Premium Concealer, Best Miraculous Eye Cream, Best Dewy moisturizer and Best Sunblock in 2011. 19. Indonesia Perceive Herbal Medicine hemaviton for teenager and adult multivitamin in 2008, organized by SWA Magazine and Brandmaker. 20. Satria Brand Award hemaviton energy Drink for liquid energy drink

tenaga cair, bodrex dan oskadon kategori obat sakit kepala, hemaviton kategori multivitamin tahun 2011, diselenggarakan oleh Suara Merdeka dan People Facts. 21. Most #1 Recommended Brand hemaviton sebagai First Winner in Liquid Energy Drink Category tahun 2009, diselenggarakan oleh Majalah SWA 22. Indonesian Women Brand Champion Marina kategori Hand & Body Lotion dan SOS kategori floor cleaner tahun 2011, diselenggarakan oleh Marketeers dan Markplus Insight. 23. No 1 Choice Brand bodrex kategori obat sakit kepala dan Revlon kategori lip, tahun 2011 dipilih oleh wanita Indonesia, diselenggarakan oleh Women Insight Center dan Majalah Kartini. 24. Indonesias Most Admired Companies (IMAC) PT Tempo sebagai Best in Building and Managing Corporate Image sebanyak 6 kali berturut-turut tahun 2006-2011 kategori Distributor FMCG (Fast Moving Consumer Goods) yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting dan Bloomberg Business Week Indonesia.

category, bodrex and oskadon for headache medicine category, hemaviton for multivitamin category in 2011, organized by Suara Merdeka and People Facts. 21. Most #1 Recommended Brand hemaviton as First Winner in Liquid Energy Drink Category in 2009, organized by SWA Magazine. 22. Indonesian Women Brand Champion Marina for Hand & Body Lotion category and SOS for floor cleaner category in 2011, organized by Marketeers and Markplus Insight. 23. No 1 Choice Brand bodrex for headache medicine and Revlon lip category in 2011 chosen by Indonesian Women, organized by Women Insight Center and Kartini Magazine. 24. Indonesias Most Admired Companies (IMAC) PT Tempo as Best in Building and Managing Corporate Image for 6 straight years 2006-2011 FMCG (Fast Moving Consumer Goods) Distributor Category, organized by Frontier Consulting and Bloomberg Business Week Indonesia.

10

11

RIWAYAT HIDUP SINGKAT DEWAN KOMISARIS BRIEF BIOGRAPHY OF THE BOARD OF COMMISSIONER
Wisnu Katim Komisaris Independen Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2001. Lahir tahun 1937. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana FarmasiApoteker, Institut Teknologi Bandung. Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau menjabat sebagai Komisaris PT Combiphar dan sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Kementerian Kesehatan, Komisaris PT Indofarma dan Komisaris PT Phapros. Wisnu Katim Independent Commissioner Independent Commissioner of the Company since 2001. Born in 1937, he is an Indonesian Citizen. His educational background is Bachelor of Pharmacy Pharmacist of Bandung Institute of Technology. Before joining the Company he was the Commissioner of PT Combiphar and before that he was the Director General of NA-DFC (The National Agency of Drug and Food Control) of the Ministry of Health, a Commissioner of PT Indofarma and a Commissioner of PT Phapros. OlgaAsihjatiAdjiputroWijaya Komisaris Independen Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 1997. Lahir tahun 1958. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Magister Manajemen, Universitas Indonesia tahun 1992. Dian Paramita Tamzil Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1940. Pendidikan terakhir di bidang Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga; adalah salah satu pendiri Grup Tempo yang terus berkembang melalui langkah pengembangan usaha intern, maupun melalui akuisisi perusahaan lain. Hal ini dilakukan sejak tahun 1980. Sebelum menjabat sebagai Presiden Komisaris, menduduki hampir seluruh jabatan penting di dalam Grup Tempo, dan sejak beberapa tahun telah berhasil membina manajemen profesional yang secara bertahap mengambil alih fungsi manajemen di dalam Grup Tempo. Saat ini menjabat sebagai Presiden Komisaris dari PT Tempo Scan Pacific Tbk, Komisaris Tunggal PT Bogamulia Nagadi, serta anggota Dewan Komisaris dari beberapa anak perusahaan PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum mengembangkan Grup Tempo, juga sempat mendapatkan pengalaman beberapa tahun di bidang hukum pada suatu kantor Notaris dan kantor Penasehat Hukum. Dian Paramita Tamzil President Commissioner Indonesian citizen, born in 1940. Educational background from the Faculty of Dentistry of Airlangga University; she is one of the founders of the Tempo Group which is continuously growing through internal business development, as well as acquisition of other companies. This initiative has been ongoing since 1980. Before serving as the President Commissioner, she held almost all important positions in the Tempo Group, and since several years ago has successfully developed the professional management gradually taking over the management function in the Tempo Group. To date Ibu Dian acts as the President Commissioner of PT Tempo Scan Pacific Tbk, the Sole Commissioner of PT Bogamulia Nagadi, and a member of the Board of Commissioners of several PT Tempo Scan Pacific Tbks subsidiaries. Before developing the Tempo Group, Ibu Dian had some years of experience in legal practice with a Notary office and a Legal Counsel firm. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau bekerja di Kantor Akuntan Drs. Joseph Tanzil sebagai Kepala Cabang Jakarta pada tahun 1982-1983. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1983 sebagai Budget Manager, tahun 1984-1987 sebagai Accounting Manager, tahun 1987-1991 sebagai Management Accounting Manager, tahun 1991-1996 sebagai Direktur Keuangan Perseroan. OlgaAsihjatiAdjiputroWijaya Independent Commissioner Independent Commissioner of the Company since 1997. Born in 1958, an Indonesian citizen. Her educational background is Master of Management of the University of Indonesia graduated in 1992. Prior to joining the Company she worked at Drs. Joseph Tanzil Accounting Firm as the Head of Jakarta Branch in 1982-1983. She joined the Company in 1983 as a Budget Manager, in 1984-1987 as an Accounting Manager, then in 1987-1991 as the Management Accounting Manager and in 19911996 she acted as the Companys Finance Director.

12

13

RIWAYAT HIDUP SINGKAT DEWAN DIREKSI BRIEF BIOGRAPHY OF THE BOARD OF DIRECTORS
Paulus Harianto Wakil Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 1998. Lahir tahun 1948. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1997. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Direktur PT Dexa Medica pada tahun 1995 hingga awal tahun 1997. Pada tahun 1990 hingga 1995 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories dan sebagai Direktur Pengembangan Bisnis Divisi Farma PT Kalbe Farma. Pada tahun 1981 hingga tahun 1990 bekerja di PT Kalbe Farma dengan jabatan terakhir sebagai Asisten Direktur Pemasaran. Diana Wirawan Direktur Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir pada tahun 1956. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Program Handojo Selamet Muljadi Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1964. Pendidikan terakhir di New York University. Bergabung dengan Grup Tempo sejak tahun 1987. Sebelumnya beliau pernah bekerja di Revlon Inc., New York hingga tahun 1987. Sejak tahun 1987 sampai 1991 beliau mengelola PT Eres Revco dan PT Rudy Soetadi & Co., perusahaanperusahaan tersebut bergerak di bidang produksi dan pemasaran produk kosmetika dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur dari kedua perusahaan tersebut. Pada tahun 1990 beliau juga turut mendirikan PT Bogamulia Nagadi yang selanjutnya menjadi holding company/induk perusahaan Grup Tempo dan hingga kini menjabat sebagai Direktur Utama dan secara tidak langsung sebagai pemegang saham mayoritas dari PT Bogamulia Nagadi di samping menjabat sebagai Presiden Direktur dari PT Tempo Scan Pacific Tbk. dan Anak Perusahaan-Anak Perusahaan Grup Tempo lainnya. Dalam kapasitas beliau sebagai Presiden Direktur PT Tempo Scan Pacific Tbk. jabatan tersebut mulai dipangku oleh beliau sejak bulan Juni 1995. Handojo Selamet Muljadi President Director Indonesian citizen, born in 1964. Educational background from New York University. Joining the Tempo Group since 1987. Previously, he had worked at Revlon Inc., New York until 1987. Since 1987 until 1991 he managed PT Eres Revco and PT Rudy Soetadi & Co., the companies engaged in the production and marketing of cosmetic products, his last position as President Director of both companies. In 1990, he also co-founded PT Bogamulia Nagadi which then became the holding company/parent company of Tempo Group and until now serves as President Director and indirectly as majority shareholder of PT Bogamulia Nagadi in addition to serving as President Director of PT Tempo Scan Pacific Tbk and other subsidiaries of the Tempo Group. He become the President Director of PT Tempo Scan Pacific Tbk. since June 1995. Magister Manajemen, Universitas Indonesia. Beliau mulai bergabung dengan Grup Tempo pada tahun 1990. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Finance Controller di PT Panin DKB Oceanic Leasing dan PT Aribhawana Perkasa. Dari tahun 19801984 bekerja sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Utomo & Co. Dewi Murni Sukahar Direktur Direktur Perseroan sejak tahun 1997. Lahir tahun 1954 Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1985. Jabatan terakhir sampai tahun 1997 adalah Chief Executive Controller Perseroan dan menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pulau Mahoni dan PT Tempo Nagadi, Anak Perusahaan Perseroan. Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau berkarir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Santoso Harsokusumo, perwakilan dari Arthur Young International. RatnaDewiSuryoWibowo Direktur Direktur Perseroan sejak tahun 2004. Lahir tahun 1953. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi Paulus Harianto Vice President Director Vice President Director of the Company since 1998. Born in 1948. Indonesian citizen. Educational background in Post Graduate Education of University of Indonesia. Started joining the Company in 1997. Prior joining the Company, he served as Director of PT Dexa Medica in 1995 until early 1997. In 1990 to 1995 he served as President Director of PT Dankos Laboratories and as Director of Business Development Division of PT Kalbe Farma. In 1981 until 1990 he worked at PT Kalbe Farma with his last position as Assistant Director of Marketing. Diana Wirawan Director Director of the Company since 1997. Born in 1956. Indonesian citizen. Educational Background in Master of Management Program of University of Indonesia. She began to join Tempo Group in 1990. Prior to joining the Company, he served as Finance Controller in PT Panin DKB Leasing Oceanic and PT Aribhawana Perkasa. From the year 19801984 she worked as auditor at Drs. Utomo & Co. Public Accounting Firm. Dewi Murni Sukahar Director Director of the Company since 1997. Born in 1954. Indonesian citizen. Educational background in Economics Faculty of University of Indonesia. Started joining the Company in 1985. Her last position until 1997 was Chief Executive Controller of the Company and served as Finance Director at PT Pulau Mahoni and PT Tempo Nagadi, subsidiaries of the Company. Prior joining the Company, she worked as Auditor at Drs. Santoso Harsokusumo Public Accounting Firm, a representative of Arthur Young International. RatnaDewiSuryoWibowo Director Director of the Company since 2004. Born in 1953. Indonesian citizen. Educational background in Bachelor of

14

15

Manajemen Universitas Tarumanagara. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1999, sebagai General Manager PT Perusahaan Dagang Tempo, kemudian sebagai Operations Director untuk PT Perusahaan Dagang Tempo, PT Eurindo Combined, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics dan kemudian sebagai Managing Director untuk PT Perusahaan Dagang Tempo, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics dan PT Global Eramas. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir di PT Wigo Distribusi Farmasi dari tahun 1974 hingga tahun 1998 dengan jabatan terakhir sebagai General Manager. Dondi Sapto Margono Direktur Direktur Perseroan sejak tahun 1998. Lahir tahun 1954. Mulai bergabung dengan Perseroan tahun 1995. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir S-1 di bidang Personnel Management dari Universitas Atma Jaya Jakarta dan mengikuti Non Degree Post Graduate Program di University of Pittsburgh, Amerika Serikat di bidang Personnel & HR Management. Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau berkarir di PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk, PT Friesche Vlag Indonesia dan PT Foremost Indonesia (sekarang PT Frisian Flag Indonesia), sebelumnya bekerja di Pertamina- Maxus Southeast Sumatra Inc. (Production Sharing Contractor) dan PT 3M Indonesia. Irawati Sutanto Direktur Direktur Perseroan sejak tahun 2006. Lahir tahun 1952. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Dipl.Ing. jurusan Teknik Kimia dari Technische Fachhochschule di Darmstadt, Jerman Barat. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1992, sebelumnya beliau berkarir di PT Triple Ace Corporation sejak tahun 1983 sampai dengan tahun 1992 dengan jabatan terakhir sebagai Plant Manager. Phillips Gunawan Direktur Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Lahir tahun 1963. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Sarjana Business Administration FIA Universitas Atmajaya Jakarta. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun

Management Economics of University of Tarumanagara. Started joining the Company in 1999, as General Manager of PT Perusahaan Dagang Tempo, then as Operations Director of PT Perusahaan Dagang Tempo, PT Eurindo Combined, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics and later as Managing Director of PT Perusahaan Dagang Tempo, PT Supra Usadhatama, PT Tempo Logistics and PT Global Eramas. Prior joining the Company, she worked at PT Wigo Distribusi Farmasi since 1974 until 1998 with her last position as General Manager. Dondi Sapto Margono Director Director of the Company since 1998. Born in 1954. Started joining the Company in 1995. Indonesian citizen. Educational background, Bachelor Degree in Personnel Management from Atma Jaya University Jakarta and attended Non-Degree Post Graduate Program at University of Pittsburgh, United States of America in Personnel & HR Management. Prior joining the Company he worked at PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk, PT Friesche Vlag Indonesia and PT Foremost Indonesia (now PT Frisian Flag Indonesia) and before that at PertaminaMaxus Southeast Sumatra Inc. (Production Sharing Contractor) and PT 3M Indonesia. Irawati Sutanto Director Director of the Company since 2006. Born in 1952. Indonesian citizen. Educational background in Dipl. Ing. Majoring in Chemical Engineering of Technische Fachhochschule in Darmstadt, West Germany. She started joining the Company in 1992, before that she worked at PT Triple Ace Corporation since 1983 until 1992 with her last position as Plant Manager. Phillips Gunawan Director Director of the Company since 2008. Born in 1963. Indonesian citizen. Educational Background in Bachelor of Business Administration from Atma Jaya University Jakarta. Started joining

2006. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang Produk Konsumer dan Kosmetika, yaitu di antaranya dengan Kino Group sejak tahun 2000 sampai 2006 di berbagai posisi, yaitu General ManagerSales & Marketing pada tahun 20002002, DirectorSales & Marketing pada tahun 2003 2004, DirectorInternational & New Business Division pada tahun 2004 dan kemudian sebagai Commercial Director International Business Division sejak tahun 2005 sampai 2006. Sebelum bergabung dengan Kino Group, beliau berkarir di PT Gillette Indonesia sejak tahun 19961999 sebagai Business ManagerStationary Group. Pada tahun 1993 1996, beliau berkarir di PT Eres Revco sebagai Marketing Manager tahun 19931994 dan Franchise Manager sejak tahun 1994 sampai 1996; dan sebelumnya di PT Kiwi (Sara Lee) Indonesia sebagai Brand Manager tahun 1991-1993. Aviaska Diah Respati H. Direktur Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Lahir tahun 1966. Warga Negara Indonesia. Pendidikan terakhir Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gajah Mada. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1997 sebagai Marketing ManagerAnalgesic, Cough & Cold sampai dengan tahun 2001. Sejak tahun 20022004, beliau menjabat sebagai General ManagerBrand & Communication Strategy, lalu sejak tahun 20052008 menjabat sebagai General Manager Brand Communication & Promotion. Beliau kemudian dipromosikan menjadi Marketing DirectorOTC & Self Medication sejak tahun 2008 dan menjabat sampai dengan tahun 2010 sebelum dipromosikan kembali untuk menjabat sebagai Managing DirectorPharma Consumer Health PT Tempo Scan Pacific Tbk. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir di PT Kalbe Farma sejak tahun 1992 hingga tahun 1997 dengan jabatan terakhir sebagai Group Product Manager OTC.

the Company in 2006. Prior to joining the Company, he worked in various companies engaged in Consumer Products and Cosmetics, which among other Kino Group from 2000 to 2006 in various positions, namely as General ManagerSales & Marketing between 2000 to 2002, DirectorSales & Marketing between 20032004, DirectorInternational & New Business Division in 2004 and then as Commercial DirectorInternational Business Division from 2005 to 2006. Prior joining Kino Group, he worked in PT Gillette Indonesia since 19961999 as Business Manager Stationary Group. Between 19931996, he worked at PT Eres Revco as Marketing Manager in 19931994 and Franchise Manager from 1994 to 1996, and before that in PT Kiwi (Sara Lee) as Brand Manager in Indonesia from 1991 to 1993. Aviaska Diah Respati H. Director Director of the Company since 2011. Born in 1966. Indonesian citizen. Educational background in Faculty of Dentistry of University of Gajah Mada. Started joining the Company in 1997 as Marketing ManagerAnalgesic, Cough & Cold until 2001. Since 20022004, she served as General ManagerBrand & Communication Strategy, and since 20052008 served as General ManagerBrand Communication & Promotion. She promoted to Marketing DirectorOTC & Self Medication since 2008 and served until 2010 before being promoted again to serve as Managing Director Consumer Health Pharma PT Tempo Scan Pacific Tbk. Prior joining the Company, she worked at PT Kalbe Farma from 1992 to 1997 with her last position as Group Product Manager OTC.

16

17

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

For the years ended December 31

IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS

Rp. Juta
Penjualan Neto Laba Bruto Laba Usaha Laba Neto Laba Neto per Saham** Total Aset Lancar Total Liabilitas Jangka Pendek Modal Kerja Bersih Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas

2011 5.780.664 2.200.043 662.819 566.048 126 3.121.980 1.012.653 2.109.327 4.250.374 1.194.696 3.045.936 12,59% 18,47% 15,78% 18,41% 15,17% 18,58% 13,32% 308,30% 39,22% 28,11%

2010* 5.134.242 1.894.330 559.485 488.889 109 2.642.066 784.353 1.857.713 3.589.596 934.756 2.644.733 14,15% 35,31% 35,82% 10,01% 8,24% 18,49% 13,62% 336,85% 35,34% 26,04%

2009* 4.497.931 1.675.579 413.470 359.964 80 2.354.077 678.728 1.675.349 3.263.103 811.389 2.443.456 23,78% 10,70% 12,26% 9,98% 5,73% 14,73% 11,03% 346,84% 33,21% 24,87%

2008* 3.633.789 1.414.544 373.507 320.648 71 2.055.155 536.505 1.518.650 2.967.057 648.878 2.311.125 16,32% 10,53% 15,19% 6,99% 4,35% 13,87% 10,81% 383,06% 28,08% 21,87%

2007* 3.124.073 1.279.594 337.913 278.358 62 1.863.931 459.696 1.404.235 2.773.135 551.906 2.214.765 14,47% 12,60% 2,12% 11,85% 9,00% 12,57% 10,04% 405,47% 24,92% 19,90%

Rp. Mio
Net Sales Gross Profit Income from Operations Net Income * Net Income per Share Total Current Assets Total Current Liabilities Net Working Capital Total Assets Total Liabilities Total Equity Net Sales Growth Ratio Income from Operations Growth Ratio Net Income Growth Ratio Total Assets Growth Ratio Net Worth Growth Ratio Return on Equity Return on Assets Current Ratio Leverage Ratio Total Liabilities to Total Assets Ratio

Penjualan Neto

Net Sales

dalam miliar Rupiah in billion Rupiah

Rasio Pertumbuhan Penjualan Neto

5.134 4.498 3.124 3.634

5.781

Rasio Pertumbuhan Laba Usaha Rasio Pertumbuhan Laba Neto Rasio Pertumbuhan Total Aset Rasio Pertumbuhan Total Ekuitas Rasio antara Laba Neto dengan Total Ekuitas Rasio antara Laba Neto dengan Total Aset Rasio antara Aset Lancar dengan Liabilitas Jangka Pendek Rasio antara Total Liabilitas dengan Total Ekuitas Rasio antara Total Liabilitas dengan Total Aset

2007

2008

2009

2010

2011

* Direklasifikasikan sesuai PSAK No. 1 Penyajian Laporan Keuangan ** Dalam Rupiah penuh dan dihitung dengan membagi laba neto dengan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007 yaitu sejumlah 4.500.000.000 saham.

* Reclassified in accordance with SFAS No. 1 Presentation of Financial Statements ** In Rupiah and computed by dividing net income with the number of issued and fully paid shares for the years ended 31 December 2011, 2010, 2009, 2008 and 2007 of 4,500,000,000 shares.

Perdagangan Saham Perseroan

CompanyShareTrading
2010 Akhir Close (Rp.) 1.750 2.175 2.850 2.550 Jumlah Volume (Unit) 40.180.000 49.923.000 34.528.000 13.754.000 Tertinggi High (Rp.) 770 1.110 1.840 1.900 Terendah Low (Rp.) 670 720 1.000 1.520 Akhir Close (Rp.) 730 1.050 1.680 1.710 Jumlah Volume (Unit) 25.543.500 84.259.500 118.974.500 108.357.000

Laba Bruto Gross Profit


dalam miliar Rupiah in billion Rupiah

Laba Usaha Income From Operations


dalam miliar Rupiah in billion Rupiah

Laba Neto

Net Income 566

2011 Kwartal Quarter I II III IV Tertinggi High (Rp.) 1.750 2.225 3.150 2.775 Terendah Low (Rp.) 1.420 1.650 2.100 2.200

dalam miliar Rupiah in billion Rupiah

1.280

1.415

1.676

1.894

2.200 559 338 373 413

663 360

489 278 321

PembagianDividenKas
Tahun Buku Fiscal Year 2009 2009 2010

Cash Dividend Paid


Jumlah Dividen per Saham Dividend per Share (Rp.) 25 35 30 40 Tanggal Pembayaran Payment Date 17 September 2009 September 17, 2009 28 September 2010 24 November 2010 23 Agustus 2011 September 28, 2010 November 24, 2010 August 23, 2011

Interim/ Final Interim/ Final Interim Final Interim Final

2007

2008

2009

2010

2011

2007

2008

2009

2010

2011

2007

2008

2009

2010

2011

2010

18

19

LAPORAN DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS REPORT

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami, Dewan Komisaris PT Tempo Scan Pacific Tbk ingin menyampaikan penjelasan tentang pengawasan kami atas kinerja dan kegiatan operasional dari PT. Tempo Scan Pacific, Tbk dan anak perusahaannya (Tempo Scan) sebagaimana dicapai oleh Direksi Tempo Scan selama 2011. Keadaan ekonomi global dalam tahun 2011 khususnya terbayangi oleh proses perbaikan yang rapuh dari ekonomi negara maju yang besar termasuk beberapa negara Uni Eropa yang harus melaksanakan program penghematan besar-besaran agar dapat menerima bantuan keuangan dari IMF dan dari negara Uni Eropa lain yang lebih kuat. Akibat pemulihan ekonomi yang rapuh tersebut di atas, kami telah menyaksikan masuknya modal ke ekonomi pasar modal negara berkembang, sebagai akibat karena investor institusi dan para pengelola dana global mengejar pendapatan yang lebih baik atas modal yang mereka tanamkan. Ditambah pula bahwa mereka memindahkan sebagian investasi mereka dari ekonomi negara berkembang yang disebut BRIC ke pasar modal negara berkembang lainnya yang antara lain adalah Indonesia, dan karenanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 30 Desember

With the blessing of God Almighty, we, the Board of Commissioners of PT Tempo Scan Pacific Tbk would like to explain our supervision on the business performance, and operations of PT. Tempo Scan Pacific, Tbk and its subsidiaries (Tempo Scan) as achieved by Tempo Scans Board of Directors during 2011. The global economic condition in 2011 was particularly shadowed by the world major developed economies fragile recovery process, including several of European Unions member countries which had to undergo massive austerity programs in order to receive the bailout funds from IMF as well as from other stronger member countries. Due to the above mentioned fragile global economic recovery, we had witnessed inflow of capital entering the emerging financial markets as a consequence of global institutional investors and fund managers pursuing better yield on their invested capital. Moreover, they had shifted partially their investment focus from the so called BRIC emerging economies to the other emerging markets which include among others Indonesia, and in connection therewith the

21

2011 meningkat sebesar 3,2% dan ditutup pada angka 3822. Indeks Harga Saham Gabungan tersebut meningkat selama kwartal kedua dan ketiga 2011 karena lebih kuatnya nilai tukar Rupiah khususnya terhadap Dollar AS di mana nilai tukar tersebut berada di bawah Rp. 8.600,- pada akhir kwartal kedua 2011, akan tetapi berangsur-angsur melemah mendekati Rp. 9.000,- pada akhir 2011 disebabkan adanya beberapa perkembangan makro ekonomi termasuk antara lain kenaikan harga minyak global yang dapat berdampak pada ekonomi Indonesia sehingga menimbulkan kekhawatiran dari beberapa investor. Walaupun berkembang keadaan tersebut di atas, ekonomi Indonesia mendapat dorongan positif yang telah lama ditunggu dari 2 lembaga pemeringkat internasional ialah Fitch yang telah meningkatkan peringkat kredit pemerintahan Indonesia menjadi peringkat investasi dari BBB- menjadi BB+ setelah diharapkan selama 14 tahun, dan juga dari Moody yang meningkatkan peringkat kredit pemerintahan Indonesia pada akhir 2011. Keadaan tersebut di atas ikut mempunyai dampak yang positif terhadap harga saham Tempo Scan yang terdaftar di pasar modal, di mana harga sahamnya meningkat 49% dari Rp. 1.710,- per saham pada akhir tahun 2010 menjadi Rp. 2.550,- per saham pada akhir tahun 2011. Peningkatan harga saham tersebut mencerminkan dasar kinerja usaha Tempo Scan yang dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan perjalanan pertumbuhan yang berkesinambungan, dan karenanya kinerja usaha Tempo Scan tersebut telah menjadi pendorong bagi peningkatan harga saham yang cepat hingga melebihi 6 kali lipat dari harga sahamnya sebesar Rp. 400,- per saham dalam tahun 2008. Peningkatan harga saham Tempo Scan yang patut dipuji tersebut di atas menghasilkan peningkatan nilai investasi para pemegang sahamnya antara lain yang tercermin dalam kapitalisasi pasar Tempo Scan di mana untuk pertama kalinya mendekati Rp. 11,5 trilyun. Nilai tersebut berhasil dicapai walaupun likuiditas saham Tempo Scan yang diperdagangkan di bursa terbatas karena antara lain jumlah

Jakarta Composite Index on 30 December 2011 had risen by 3.2% and closed at 3822 level. The aforesaid equities composite index was at higher level during the 2nd quarter and 3rd quarter of 2011 on the back of stronger Rupiah exchange rate particularly against the US Dollar whereby its exchange rate had reached below Rp. 8,600.- at the end of 2nd quarter 2011, but it had gradually drifted lower nearing Rp. 9,000.- level toward the end of 2011 due to several macroeconomic developments including among others the increasing global energy prices which may potentially impact the Indonesian economy that had made some investors concern. Despite the aforementioned evolving circumstances, the Indonesian economy had received the long awaited boost from 2 international rating agencies namely Fitch which had upgraded Indonesias sovereign credit rating to be within investment grade from BBB- to become BB+ after a long awaited period of 14 years, and also by Moody which had upgraded Indonesia sovereign credit rating at the end of 2011. The aforementioned market situation had partly contributed to Tempo Scan listed share price performance whereas its share price had risen by 49% from Rp. 1,710.- per share at year end 2010 to become Rp. 2,550.- per share at year end 2011. The said share price increase was commensurate with Tempo Scan fundamental business performance which had been on a sustainable growth trajectory in the last couple of years, henceforth such fundamental performance had been the catalyst for Tempo Scan share price performance meteoric rise of more than 6 folds from its share price of Rp. 400.- per share in 2008. The above mentioned Tempo Scan share price commendable performance had resulted in its enhanced shareholders value among others as manifested in its market capitalization which had for the first time approached Rp. 11.5 trillion. Such valuation was

saham yang beredar bebas untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia relatif kecil. Selanjutnya, sejalan dengan alur pertumbuhan tersebut di atas, dalam tahun 2011 hasil kinerja keuangan Tempo Scan memuaskan dan hal tersebut tercapai melalui kinerja pertumbuhan positif dari ketiga bidang usaha utamanya yaitu divisi farmasi, divisi produk konsumen dan kosmetika, dan divisi distribusi. Hasil positif tersebut tercermin dalam penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan yang meningkat 12,6% serta berjumlah Rp. 5.781 milyar. Sejalan dengan itu, hasil laba bersih Tempo Scan juga tumbuh sebesar 15,8% dan berjumlah Rp. 566 milyar, dan peningkatan laba bersih tersebut dapat dicapai karena laba usahanya meningkat sebesar 18,5% dan berjumlah Rp. 662.8 milyar yang antara lain tercapai sebagai hasil dari pengendalian biaya operasional yang lebih baik oleh manajemen Tempo Scan. Karenanya Tempo Scan berhasil mempertahankan pertumbuhan rata-rata dari laba bersih tahunannya sebesar 16% selama jangka waktu 5 tahun terakhir. Demikian juga, EBITDA Tempo Scan bertumbuh menjadi Rp. 761 milyar dalam tahun 2011 atau meningkat sebesar 19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, neraca Tempo Scan pada tanggal 31 Desember 2011 tetap solid dengan ekuitas mencapai Rp. 3 trilliun serta kas dan setara kas termasuk investasi jangka pendek telah mencapai Rp. 1,68 trilyun. Dewan Komisaris juga mengamati bahwa hasil yang baik tersebut dapat tercapai antara lain karena strategi usaha Tempo Scan dilaksanakan secara konsisten dan tegas oleh Direksi beserta tim manajemennya dalam semua bagian operasional Tempo Scan.

achieved despite the limited liquidity on Tempo Scan shares trading volume that was due among others to its relatively small listed shares free float available to be traded in the Indonesian Stock Exchange. Furthermore, consistent with the abovementioned growth path, in 2011 Tempo Scans financial result was satifactory and it was achieved through positive growth performance in all of its three core businesses namely the pharmaceutical, consumer products & cosmetics, and distribution divisions. Such positive results had been reflected in Tempo Scans consolidated net sales increase of 12.6% and amounting to Rp. 5,781 billion. Commensurately Tempo Scans net profit result had also managed to grow by 15.8% and it amounted to Rp. 566 billion, and such net profit positive result was on the back of its operating profit which had managed to increase by 18.5% and amounting to Rp. 662.8 billion that was achieved among others through Tempo Scans management better control on its operational expenses. As a consequence thereof, Tempo Scan had been able to sustain its yearly net profit average growth of around 16% during the last 5 years period. In addition, Tempo Scans EBITDA grew to become Rp. 761 billion in 2011 or an increase of 19% compared to the corresponding period last year. In line therewith, Tempo Scans balance sheet as at 31 December 2011 remained solid with its shareholders equity reaching Rp. 3 trillion and its cash and cash equivalent including short term investments had reached Rp. 1.68 trillion. Moreover, the Board of Commissioners had observed that the said positive results were among others attributed to Tempo Scans business strategies that had been consistently and persistently pursued by its Board of Directors and its management team in all parts of Tempo Scans operations.

22

23

Strategi tersebut di atas yang menurut kami perlu diuraikan antara lain adalah: Untuk melanjutkan otomatisasi proses produksi baik dalam pabrik farmasi maupun pabrik produk konsumen dan kosmetika Tempo Scan, guna mengimbangi peningkatan biaya tenaga kerja serta kenaikan biaya listrik. Mempertahankan fokus strategis divisi farmasi dan divisi produk konsumen dan kosmetika Tempo Scan terhadap ekuitas merek utama yang dimiliki Tempo Scan, dan karena itu ekuitas merek tersebut diberikan investasi pemasaran yang memadai agar dapat meningkatkan pangsa pasarnya masing-masing. Melanjutkan penanaman modal pada infrastruktur untuk jasa distribusi dan logistik agar selanjutnya dapat memperbaiki tingkat layanan divisi distribusi kepada semua mitra usahanya dan mencari tahu kebutuhan khusus dari setiap mitra usahanya sehingga dapat memberikan solusi usaha dan pada saat bersamaan memberikan layanan tambahan di luar lingkup layanan yang biasa diberikan. Selanjutnya, kami telah mengawasi cara Tempo Scan menjalankan usahanya, untuk memastikan bahwa pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Tempo Scan. Selain itu, untuk memastikan bahwa tindakan korporasi yang dilaksanakan oleh Tempo Scan adalah sesuai undangundang dan peraturan yang berlaku, termasuk ketentuan di bidang Pasar Modal. Dewan Komisaris tetap berfokus pada peran pengawasannya untuk meningkatkan transparansi dalam sistem pelaporan Tempo Scan, karena kami percaya bahwa ketepatan dan transparansi dalam pelaporan adalah dasar sistem tata kelola perusahaan yang baik, dan karenanya harus terus ditingkatkan. Dewan Komisaris secara teratur mengadakan rapat dengan Presiden Direktur dan juga dengan anggota Direksi yang lain untuk membahas kinerja keuangan Tempo Scan dan

The aforementioned strategies which in our view need to be highlighted are among others : To continue the automation of its manufacturing process in both Tempo Scans pharmaceuticals manufacturing facilities as well as consumer products & cosmetics manufacturing plants, in anticipation of higher labor cost and escalating energy cost. To maintain its strategic focus on Tempo Scans pharmaceutical division and consumer products and cosmetics division toward several core brand equities that are owned by Tempo Scan, hence enabling those equities to obtain adequate marketing investment in order to increase their respective market share. To continue investment in its distribution and logistics infrastructure in order to further improve its distribution divisions service level to all of its business partners and to identify the specific needs of each respective business partner to be able to offer business solution and at the same time provide additional service outside the realm of its conventional services offering. Furthermore, we had supervised Tempo Scans business conduct and practice to ensure that their implementations were executed pursuant to the provisions of Tempo Scans articles of association. In addition, to ensure that the corporate actions performed by Tempo Scan were in line with the prevailing laws and regulations, including those of the Capital Market. The Board of Commissioners remained focused on its supervisory role to promote transparency in Tempo Scans reporting system, since we believe that reporting accuracy and transparency is part of good corporate governance guidelines and as such should be continuously enhanced. The Board of Commissioners held regular meetings with the President Director as well as other members of

hal penting lain yang berkaitan dengan pengelolaan dari Tempo Scan. Selain itu, Dewan Komisaris juga bertemu dengan Komite Audit untuk membahas berbagai peraturan pemerintah yang dapat mempengaruhi usaha dan kegiatan operasional Tempo Scan serta laporan keuangan Tempo Scan untuk tahun buku 2011. Dewan Komisaris telah memberikan persetujuannya atas laporan keuangan konsolidasian Tempo Scan yang telah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011 yang diterbitkan oleh kantor akuntan publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan dengan laporannya tertanggal 15 Maret 2011 No. 215/2-T022/FH-2/12.11. Oleh karenanya Dewan Komisaris Perseroan mengusulkan agar Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham yang akan datang juga menyetujui laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit tersebut di atas. Akhir kata, Dewan Komisaris ingin menyampaikan penghargaannya kepada Direksi, Manajemen, dan seluruh karyawan/karyawati Tempo Scan atas semua kerja keras mereka yang telah menghasilkan pencapaian kinerja yang sangat baik pada 2011 sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan Tempo Scan, dan tak lupa kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua mitra usaha Tempo Scan.

the Board of Directors to discuss Tempo Scans financial performance and other important matters relating to the management of Tempo Scan. In addition, the Board of Commissioners also met with the Audit Committee to discuss various government regulations affecting Tempo Scans business and operations as well as Tempo Scans financial statements for the fiscal year 2011. The Board of Commissioners had approved Tempo Scans audited consolidated financial statements for the fiscal year ending on 31 December 2011 issued by the registered public accountants office Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan through its report dated 15 March 2011 No. 215/2-T022/FH-2/12.11. Therefore the Board of Commissioners proposes that the upcoming Annual General Meeting of Shareholders also would approve the aforementioned audited consolidated financial statements. Finally, the Board of Commissioners wishes to express its appreciation to Tempo Scans Board of Directors, Management, and all employees for all their hard work in achieving an excellent 2011 performance as stated in Tempo Scans Annual Report and, last but not least, we also extend our thanks to all Tempo Scans business partners.

24

25

LAPORAN DIREKSI DAN ANALISIS MANAJEMEN THE BOARD OF DIRECTORS REPORT AND MANAGEMENTS ANALYSIS

Tahun 2011 dimulai dengan kekhawatiran pasar keuangan Global dalam mengantisipasi hasil akhir dari krisis ekonomi Eropa yang berkepanjangan yang telah dimulai di Yunani dan sejak itu terus bergaung ke negara-negara anggota Uni Eropa lainnya seperti Italia, Portugal, Irlandia dan Spanyol. Resolusi oleh negara-negara anggota utama termasuk Jerman dan Prancis atas krisis Eropa yang terus memburuk telah menciptakan ketidak-pastian dan hal ini terkait dengan kesehatan keuangan dari bank-bank terkemuka Eropa tiap saat bank-bank tersebut terekspos secara substansial dengan kerugian-kerugian yang dapat memicu keharusan bagi mereka untuk menghimpun modal secara massif di tengah berlangsungya krisis Global. Di kawasan Atlantik, di Amerika Serikat, pemulihan ekonomi masih berada di atas landasan yang rapuh meski ancaman resesi lebih dalam secara berangsur telah surut, dan program stimulan kuantitatif bagian III dari Bank Sentral Amerika yang terus diperdebatkan yang akan menjadi perpanjangan dari program stimulan kuantitatif bagian II, pada akhirnya berujung pada pengumuman Bank Sentral Amerika tentang edisi terbaru program stimulan likuiditasnya yang disebut-sebut sebagai Operation Twist, kurang dapat diterima baik oleh pasar. Lebih

The year 2011 commenced with the Global financial market was still anxious to anticipate the outcome of the protracted European economic crisis which began in Greece and has ever since resonated to other members of European Union such as Italy, Portugal, Ireland and Spain. Such looming European crisis resolution by key member states including Germany and France had created uncertainties and it was also closely linked to the financial soundness of major European banks should they be exposed to substantial losses which could trigger the requirement for them to raise massive capital in the midst of Global slowdown. Across the Atlantic in the United States, its economic recovery was still on the fragile ground nevertheless the treat of double dip recession had gradually receded and, the intensely debated Feds quantitative easing III which would be an extension of the quantitative easing part II, had finally put to rest with the announcement from the Fed of its new version of liquidity easing program called operation Twist which was not well received by the market. Moreover, the United States economic recovery process had managed to yield a growth rate of 1.6% toward the

27

jauh, proses pemulihan ekonomi Amerika Serikat telah berhasil mencapai pertumbuhan 1,6% menjelang kuartal terakhir 2011 dan tingkat pertumbuhan yang kurang bergairah itu serta tingkat pengangguran yang tetap tinggi telah menjadi fokus utama berbagai perdebatan politik menyongsong pemilihan Presiden Amerika 2012 mendatang ini. Di dalam negeri, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mencapai tingkat yang telah diprediksi yaitu sekitar 6,5% setelah beberapa kali dilakukan revisi baik oleh Pemerintah, Bank Sentral Indonesia serta berbagai lembaga keuangan internasional. Lebih lanjut, Bank Sentral meski tetap bersikap waspada terhadap tren inflasi dalam negeri telah menjadi salah satu bank sentral di kawasan Pasifik yang pertama dalam menurunkan suku bunga acuannya, keputusan ini telah dibuat dengan berlatarkan keprihatinan ekonomi Global dan didorong pula oleh inflasi dalam negeri yang secara relatif dapat dikendalikan yang berada pada kisaran 3,5-3,8% khususnya setelah bulan suci Ramadhan yang berlangsung pada kuartal ketiga tahun 2011. Meski adanya tindakan tersebut oleh Bank Sentral Indonesia, masih belum terjadi pengurangan tingkat suku bunga yang diharapkan pada bank-bank terkemuka di Indonesia yang belum menurunkan suku bunga mereka guna menyesuaikan dengan pengurangan tingkat suku bunga tersebut di atas oleh Bank Sentral. Tingkat pertumbuhan tersebut di atas diperoleh Indonesia meski sejumlah peristiwa-peristiwa yang merupakan bencana besar terjadi, antara lain di Jepang yang telah dilanda gempa berskala besar dan diikuti dengan tsunami yang membinasakan, dimana malapetaka tersebut ikut mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang oleh sejumlah analis diprediksi dapat menekan pertumbuhan tersebut sekitar 0,65%, antara lain karena banyak fasilitas-fasilitas produksi besar dari perusahaan-perusahaan multinasional Jepang di Indonesia tidak bisa memperoleh pasokan komponen-komponen utama mereka. Di samping itu, menjelang akhir 2011, Thailand yang merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia, dan juga di mana banyak perusahaan-perusahaan multinasional Jepang mengoperasikan mata rantai produksi dan pemasaran penting mereka untuk negara-negara ASEAN, telah dilanda banjir besar

last quarter of 2011 and such anemic growth rate together with its persistent high unemployment rate have taken the center stage in the numerous political debates leading to the upcoming U.S. Presidential election in 2012. Nearer to home, the Indonesian economic growth rate had reached its projected level at around 6.5% subsequent after several revisions made by the Government, the Indonesian Central Bank as well as the various international financial institutions. Furthermore, its Central Bank while remaining vigilant toward the domestic inflation trend has been among the first central bank within the Pacific basin to lower its benchmark interests rate, such decision was made on the backdrop of Global economic concern and also induced by the relatively tamed domestic inflation which had hovered around 3.5% to 3.8%, in particular subsequent after the holy month of Ramadan which had occurred during third quarter 2011. Despite such action by the Indonesian Central Bank, it has not yielded as yet the expected interests rate cut by the major Indonesian banks which had not lower their interests rate to commensurate the aforesaid rate cut by the Central Bank. The abovementioned growth rate was achieved by Indonesia despite several major catastrophic events which had occurred among other in Japan where it had been struck by massive earth quake which then followed by disastrous tsunami, such calamity had affected the Indonesian economic growth rate whereas some analysts had predicted it could set back such growth by around 0.65%, among other due to many large Japanese multinationals major manufacturing facilities in Indonesia cannot obtained their essential parts supplies. In addition, toward the end of 2011 Thailand which is an important trading partner of Indonesia and also where many Japanese multinationals operate their key manufacturing and supply chain hubs particularly for the ASEAN countries, it had been hit by massive floods which had inundated several important industrial estates including those located near Bangkok area.

yang menenggelamkan sejumlah asset-aset industri penting, termasuk yang terletak dekat kawasan Bangkok. Meski adanya latar belakang situasi ekonomi di atas, Tempo Scan mampu mempertahankan ekspansi bisnisnya tetap berjalan baik sebagaimana tercermin dalam laporan keuangannya untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011, dimana penjualan bersihnya meningkat 12,6% dan mencapai Rp. 5.781 miliar. Lebih jauh, laba kotornya juga naik 16,14% dan mencapai angka Rp. 2.200 miliar, dimana untuk pertama kalinya laba kotor tersebut melampaui ambang batas pencapaian Rp. 2 triliun, di samping marjin laba kotornya yang juga membaik menjadi 38,1% dibanding marjin tahun sebelumnya yang sebesar 36,9%. Pencapaian tersebut di atas juga sejalan dengan laba usaha Tempo Scan yang menunjukkan peningkatan sebesar 18,5% di tahun 2011 dan mencapai jumlah Rp. 663 miliar, sedang pendapatan non-perasionalnya juga naik menjadi Rp. 77.3 miliar terutama didorong oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar 17,5%. Lebih jauh, laba bersih Tempo Scan meningkat 15,8% menjadi Rp. 566 miliar melampaui raihan ambang batas setengah triliun rupiah untuk pertama kalinya. Divisi Farmasi Tempo Scan Tahun 2011 menjadi periode penting bagi industri farmasi Indonesia yang telah mengalami perubahan yang cepat pada tingkat pertumbuhan pasar dari peningkatan yang diprediksi rendah besar 8% tahun 2010 menjadi kenaikan yang kuat sebesar 14,1% di tahun 2011, khususnya untuk obat-obatan non-resep atau segmen pasar obat-obatan yang dijual bebas (OTC) yang telah meningkat secara signifikan sebesar 14% hampir serupa dengan tingkat pertumbuhan industri secara keseluruhan, dimana pemulihan segmen pasar OTC yang tidak diperkirakan sebelumnya, sangat berbeda dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan yang kurang bergairah pada tahun lalu yang hanya mencapai 2,7%. Sebaliknya, segmen pasar obat-obatan berbasis resep (Ethical) mampu mempertahankan suatu tingkat pertumbuhan stabil sebesar 14,1% dibandingkan tahun 2010 dimana segmen tersebut mencapai pertumbuhan 12,2%.

Despite the above economic environment backdrop, Tempo Scan was able to sustain its commendable business expansion as manifested in its financial result for the year ended 31 December 2011, whereas its net sales had increased by 12.6% and it had reached Rp. 5,781 billion. Furthermore, its gross profit had also risen by 16.14% and amounted to Rp. 2,200 billion whereas it was for the first time that such gross profit had surpassed Rp. 2 trillion threshold, in addition its gross profit margin has also improved to become 38.1% compared to the previous year margin of 36.9%. The abovementioned result was also commensurate by Tempo Scans operating profit which had managed to increase by 18,5% in 2011 and it amounted to Rp. 663 billion, while its non-operating income had also increased to become Rp. 77,3 billion. Moreover, Tempo Scans net profit had increased by 15.8% to become Rp. 566 billion surpassing for the first time Rupiah half trillion benchmark.

Tempo Scans Pharmaceutical Division Year 2011 was a pivotal period for the Indonesian pharmaceutical industry since it had experienced a swift turnaround in terms of market growth rate from an estimation of a modest increase of 8% in 2010 to a robust increase of 14.1% in 2011, especially its non-prescription drugs or over the counter medicines (OTC) market segment which had grown significantly by 14% almost in line with the overall industry growth rate, such unexpected recovery in the OTC market segment was in sharp contrast compared to its lackluster growth rate last year of a mere 2.7%. On the other hand, the prescription drugs (Ethical) market segment was able to maintain a stable growth rate of 14.1% compared to 2010 whereas such segment had grown by 12.2%. The OTC market segment competitive landscape was undoubtedly very fierce last year and in the beginning of

28

29

Situasi kompetisi dari segmen pasar OTC tidak diragukan lagi sangatlah sengit tahun lalu dan di awal tahun yang sama Tempo Scan tidak begitu optimis segmen pasar ini akan cepat pulih pada tahun 2011; oleh karenanya terhadap segmen pasar ini telah dilakukan langkah-langkah dalam grup operasional Consumer Health (PCH) dari divisi Farmasinya, yang mengelola produk-produk OTC, dan merupakan kontributor andalan dari divisi Farmasi. Di antara langkah-langkah tersebut adalah proses suksesi manajemen senior, penyusunan kembali bidang organisasi kepada fungsi-fungsi Brand Development dan Brand Building, penunjukan brand (creative) agency baru untuk pengembangan iklan bagi ekuitas merek intinya, dan lebih ketat dalam melaksanakan metode seleksi pengembangan produk-produk baru. Selanjutnya, oleh karena Tempo Scan telah memperkirakan bahwa segmen pasar OTC akan lambat pulih sehingga sesuai rencana awalnya pelaksanaan langkah-langkah sebagaimana tersebut di atas adalah tepat dilakukan selama masa perubahan pasar secara berangsur-angsur; karenanya, hal ini akan memberikan waktu penyesuaian yang cukup bagi proses pelaksanaan langkah-langkah tersebut, namun sebaliknya, pemulihan segmen pasar OTC lebih cepat dari yang diprediksi sejak awal. Lebih jauh, obat-obat resep Tempo Scan yang dikelola oleh grup operasional Ethical yang direstrukturisasi tahun 2011 dengan sejumlah tantangan-tantangan yang dihadapi selama tahun pertama perjalanannya, dimana hal itu telah secara bertahap mengubah operasionalnya di lapangan dan melakukan perekrutan tenaga-tenaga yang berkualitas, meski demikian diantisipasi bahwa manajemen harus menyelesaikan upaya-upaya tersebut pada awal 2012, yang karenanya harus mengantisipasi lebih lanjut perbaikan kedepan. Sebagai konsekuensinya, pertumbuhan penjualan bersih divisi Farmasi Tempo Scan sebesar 9,2% dan jumlahnya yang mencapai Rp. 1.760 miliar, sehingga kontribusinya terhadap penjualan bersih konsolidasi Tempo Scan adalah 30,4% , sedang penjualan bersih grup operasional PCH-nya telah meningkat 10,8% dan jumlahnya mencapai hingga Rp. 1.551 miliar, sehingga kontribusi grup PCH tersebut sebesar 88,1% terhadap penjualan bersih keseluruhan divisi

the year Tempo Scan was less sanguine that this market segment would recover rapidly in 2011; therefore, it has undertaken few measurers within its Pharmaceutical divisions Consumers Health (PCH) operating group which managed the OTC products and is the Pharmaceutical division mainstay contributor. Amongst the aforementioned measures were senior management succession process, organization realignment to clearly define Brand Development and Brand Building functions, appointing new brand (creative) agencies for its core brand equities advertisement development and, adapting more stringent new products development screening protocol. Furthermore, as Tempo Scan had anticipated that the OTC market segment would recover at slower pace hence according to its original plan that implementing the aforementioned measures should have been ideal timing during the said market gradual turnaround; therefore, it would provide ample of adjustment time for such measures implementation process, but to the contrary the OTC market segment recovery was faster than originally anticipated. Moreover, Tempo Scans prescription drugs gathered under its Ethical operating group which was restructured in 2011, it had been faced with numerous challenges during its first year inroads whereby it has to revamp gradually its field operation and conduct recruitment for qualified personnel, nevertheless it is anticipated that the management shall complete such undertaking in early 2012, therefore anticipate further improvement ahead. As consequence thereof, Tempo Scans Pharmaceutical divisions net sales grew by 9.2% and it amounted to Rp. 1,760 billion hence its contribution towards Tempo Scan consolidated net sales was 30.4%, whilst its PCH operating group net sales had increased by 10.8% and amounting to Rp. 1,551 billion, consequently the said PCH group contributed 88.1% towards the Pharmaceutical division aggregate net sales or an increase compared to the previous year contribution of 86.9%. On the other hand, such divisions Ethical operating group registered a net sales of

30

31

Farmasi atau suatu peningkatan dibanding kontribusi tahun sebelumnya, yaitu sebesar 86,9%. Sebaliknya, grup operasional Ethical dari divisi tersebut mencatat suatu penjualan bersih sebesar Rp. 119.2 miliar atau meningkat secara marjinal disbanding penjualan bersih tahun sebelumnya, sehingga kontribusinya juga menurun menjadi 6,8% dari 7,3% dari tahun ke tahun. Kendatipun demikian, grup operasional PCH mampu mempertahankan hampir seluruh posisi pangsa pasarnya dalam Kelas Therapeutic (TC) yang difokuskan, yaitu: (i) analgesik dewasa (obat sakit kepala), (ii) obat flu dewasa, (iii) analgesic (antipiretik) anak-anak, (iv) obat flu anak-anak, (v) penghilang rasa sakit umum bentuk padat (termasuk anti rematik padat & topical), (vi) multivitamin dewasa, (vii) multivitamin anak-anak, dan (ix) minuman tonik/energi, secara keseluruhan kelompok TC tersebut memberikan pasar potential keseluruhan sebesar hampir Rp. 7 triliun atau kurang lebih USD 770 juta per tahun pada 2011. Lebih lanjut, ekuitas merek inti dari grup PCH memberikan pijakan yang kuat bagi grup untuk terus memperkuat posisi pangsa pasarnya, di mana grup ini menempati posisi nomor 1 untuk produk TC analgesik dewasa (obat sakit kepala); TC penghilang rasa sakit umum (termasuk anti rematik padat & topical) dan multivitamin dewasa. Di samping itu, grup ini berhasil mempertahankan posisi nomor 2 untuk produk TC obat flu dewasa; TC analgesik (antipiretik) anak-anak; dan TC minuman tonik/ energi. Sementara untuk TC multivitamin anak-anak dan TC obat flu anak-anak, posisi-posisi pangsa pasar grup PCH masing-masing adalah 5 dan 10, yang meskipun belum memimpin di pasar, posisi-posisi tersebut menjadi jalan masuk bagi produk-produk TC tersebut di masa mendatang. Mengenai kontribusi Bisnis Internasional dari divisi Farmasi pada 2011, pada dasarnya sedang-sedang saja dalam perspektif US Dolar dibandingkan tahun sebelumnya, namun dalam perspektif Rupiah, mencatat suatu penurunan sebesar 4,6% dari

Rp. 119,2 billion or it had increased marginally compared to its previous year net sales hence its contribution had also declined to become 6.8% from 7.3% year on year. Notwithstanding the above situation, the PCH operating group was able to sustain most of its market share position within its focused Therapeutic Class (TC) which include: (i) adult analgesic (headache medicines), (ii) adult cold preparations, (iii) children analgesic (antipyretic), (iv) children cold preparations, (v) general pain killer (including anti rheumatism solid & topical), (vi) adult multivitamins, (vii) children multivitamins and (viii) tonic/energy drink, in total those TCs provided an aggregate potential market of almost Rp. 7 trillion or approximately USD 770 million per annum in 2011. Furthermore, PCH groups core brand equities provide strong foothold for the group to further leverage its market share positions, where it held the number 1 position namely in the adult analgesic (headache medicines) TC; the general pain killer (including anti rheumatism solid & topical) TC, and the adult multivitamins TC. Moreover, it has secured the number 2 position namely in the adult cold preparations TC; the children analgesic (antipyretic) TC and the tonic/energy drink TC. Whilst in the children multivitamins TC and the children cold preparations TC, the PCH group market share positions were at number 5 and 10 respectively, even though those positions were not leading as yet but they served as entry platform into those sizable TCs in the future. As pertains to the Pharmaceutical divisions International Business contribution in 2011, it was essentially flat in US Dollar terms compared to the previous year but in Rupiah terms it registered a decline of 4.6% year on year and it amounted to Rp. 90 billion, hence its contribution towards the Pharmaceutical

tahun ke tahun dan mencapai jumlah Rp. 90 miliar, sehingga kontribusinya terhadap penjualan bersih keseluruhan dari divisi Farmasi bertahan pada posisi 5,1% atau menurun secara marjinal dari kontribusinya pada 2010 yang mencapai 5,8%. Lebih jauh, laba kotor divisi Farmasi mencatat suatu kenaikan sebesar 7,1% dan mencapai jumlah Rp. 1.110 miliar, sehingga marjin laba kotor dari divisi ini telah menurun menjadi 63,1% dibandingkan marjin kotor tahun sebelumnya yang mencapai 64,3%. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh marjin laba kotor grup Ethical dan Bisnis Internasionalnya dimana keduanya mengalami penurunan, sebaliknya marjin laba kotor grup PCH divisi ini pada dasarnya tetap tidak mengalami perubahan dan bertahan pada angka 66%. Sehubungan dengan hal tersebut, kontribusi laba kotor divisi Farmasi terhadap laba kotor konsolidasi Temp Scan mengalami penurunan dari 54,7% pada 2010 menjadi 50,5% pada 2011.

division total net sales stood at 5.1% or marginally declined from its contribution in 2010 which was 5.8%. Furthermore, Tempo Scans Pharmaceutical divisions gross profit registered an increase of 7.1% and it amounted to Rp. 1,110 billion, consequently this division gross profit margin had declined to become 63.1% compared to the previous year gross margin which was 64.3%. Such a decline was mainly attributed to its Ethical group and International Business gross profit margin which both had declined, on the other hand this divisions PCH groups gross profit margin was basically unchanged and sustained at 66%. In connection thereof, the Pharmaceutical divisions gross profit contribution towards Tempo Scan consolidated gross profit had declined from 54.7% in 2010 to become 50.5% in 2011

Divisi Produk Konsumsi & Kosmetik Tempo Scan Divisi ini telah bergerak dari satu keberhasilan ke tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dan penjualan bersihnya meningkat hampir 18% dan jumlahnya mencapai Rp. 1.332 miliar di mana penjualan dalam negeri memberikan kontribusi Rp. 1.228 miliar, sedang Bisnis Internasionalnya berkontribusi sebesar Rp. 104 miliar, dan kedua kelompok tersebut masing-masing meraih peningkatan 17,96% dan 17,8% dari tahun ke tahun. Sebagai konsekuensinya, kontribusi divisi ini terhadap penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan juga meningkat menjadi 23% dibandingkan 22% pada periode yang sama tahun lalu. Lebih lanjut, bisnis dalam negeri dari divisi Produk Konsumsi & Kosmetik menjadi kontributor utama yang memberikan kontribusi sebesar 92,2% terhadap penjualan bersih keseluruhan dari divisi ini, dimana dari jumlah tersebut grup Produk Konsumsi berkontribusi 63,5% bagian, sedang grup Kosmetik berkontribusi sejumlah sisanya, yaitu 36,5% dari pendapatan bisnis dalam negeri tersebut di atas, sehingga kedua grup tersebut meraih peningkatan penjualan bersih masing-masing 19,3% dan 15,8% dari tahun ke tahun.

Tempo Scans Consumer Products & Cosmetics Division This division has gone from strength to strength and its net sales had increased by almost 18% and amounted to Rp. 1,332 billion of which its domestic sales had contributed Rp. 1,228 billion while its International Business had contributed Rp. 104 billion and, those two businesses respectively had increased by 17.96% and 17.8% year on year. As consequence thereof this division sales contribution towards Tempo Scan consolidated net sales had also increased to become 23% compared to 22% in the corresponding period last year. Furthermore, Consumer Products & Cosmetics divisions domestic business is its pillar contributor which had contributed 92.2% toward the said division aggregate net sales, out of which its Consumer Products group held 63,5% share while its Cosmetics group held the remaining 36,5% share of the aforementioned domestic business revenue, respectively those two groups net sales increased by 19.3% and 15.8% year on year.

32

33

Lebih jauh, serupa dengan saudaranya, yaitu grup operasional PCH dari divisi Farmasi Tempo Scan, grup Produk Konsumsi yang keseluruhan bisnisnya telah dikonsolidasikan di bawah PT Barclay, perusahaan ini juga telah menghimpun sumbersumber daya untuk mendukung ekuitas-ekuitas merek intinya guna memfokuskan upaya-upayanya dalam kategori produkproduk konsumsi terpilih. Fokus tersebut akan mendukung ekuitas-ekuitas merek tersebut dalam menghadapi persaingan keras baik dari dalam negeri maupun perusahaan-perusahaan multinasional mengingat bahwa kategori-kategori di atas sangat menjanjikan dari segi skala pasarnya secara keseluruhan yang diperkirakan mencapai sekitar Rp. 6,7 triliun atau kurang lebih USD 745 juta per tahun pada 2011, disamping potensi pertumbuhannya sejalan dengan pertumbuhan pesat ekonomi dalam negeri Indonesia di masa mendatang ini. Di antara kategori-kategori produk pilihan yang menjadi target strategi pertumbuhan PT Barclay adalah sebagai berikut: Kategori produk perawatan tubuh dimana PT Barclay berkonsentrasi pada segmen pasar Hand & Body Lotion (HBL) dengan ekuitas mereknya Marina yang memimpin di negri ini; selain itu pangsa pasar Marina (dalam volume) diperkirakan sebesar 25.1% sehingga menempati posisi nomor 2 dalam pasar yang sangat besar dan kompetitif senilai Rp. 1,8 triliun/tahun. Selanjutnya, perusahaan memposisikan merek HBL keduanya, yaitu Natural Honey pada kelas harga premium dan merek ini berhasil mencapai peningkatan penjualan sebesar 65% dari tahun ke tahun sejalan dengan peningkatan daya beli konsumen Indonesia. Kategori produk perawatan bayi dimana PT Barclay memfokuskan diri pada pasar produk-produk perawatan bayi dan ekuitas merek My Baby-nya yang memimpin pasar memiliki ukuran pangsa pasar yang signifikan di segmen pasar bedak bayi, yang besarnya diperkirakan sebesar 18.1% (dalam nilai jual), sehingga ia menempati posisi nomor 3 dalam segmen tersebut, sementara dalam segmen sabun bayi My Baby secara terus-menerus bertumbuh dan pangsa pasarnya diperkirakan sebesar 12% (dalam nilai jual). Selain itu, perusahaan juga telah mengalami kemajuan di segmen pasar perawatan bayi tradisional (herbal), ekuitas merek My Baby memiliki pangsa pasar yang diperkirakan sebesar 15%

Moreover, similar to its sibling which is the PCH operating group of Tempo Scan Pharmaceutical division, the Consumer Products group which overall businesses had been consolidated under PT. Barclay, it has also garnered the resources behind its core brand equities in order to focus its efforts within the selected consumer products categories. Such focus will support those brand equities to face intense competition from both domestic as well as multinational companies, since those categories are highly appealing in terms of their aggregate market size which was estimated to be around Rp. 6,7 trillion or approximately USD 745 million per annum in 2011, in addition to their growth potential in tandem with the robust Indonesian domestic economy growth in the immediate future. Amongst the selected product categories that PT. Barclay is pursuing for its growth strategy are the following: The Body care category, PT. Barclay is concentrating in the Hand & Body Lotion market segment (HBL) with its brand equity Marina as the country leading HBL brand; moreover, Marinas estimated market share (in volume) stood at 25.1% hence it ranked as the number 2 brand within such competitive and huge market of Rp. 1,8 trillion/annum. In addition, the company has positioned its second HBL brand which is Natural Honey at more premium price point and this brand had considerable sales increase of 65% year on year which commensurate the Indonesian consumers increasing buying power The Baby care category, PT. Barclay is focusing in baby toiletries market and its leading My Baby brand equity has significant presence in such markets baby powder segment which market share was estimated to be at 18.1% (in value), consequently it occupied the number 3 position within such segment, while on baby soap segment My Baby has steadily growing and its estimated market share stood at 12% (in value). Moreover, the company has also made further progressed with its My Baby brand equity in the traditional (herbal) baby toiletries market segment where its estimated market share stood at 15% (in value) hence it occupied number 4

34

35

(dalam nilai jual) sehingga ia menempati posisi nomor 4 di segmen yang sedang tumbuh ini. Kategori produk Pencuci/Pembersih Pribadi, khususnya di kategori sabun batang di mana pangsa pasar ekuitas merek Claudia PT Barclay diperkirakan sebesar 5% (dalam volume) yang menempatkannya di posisi nomor 6 dengan didukung tingkat pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 27% (dalam nilai jual) selama beberapa tahun terakhir, posisi pasar ini sangat baik dilihat dari ukuran segmen pasar yang besar, yaitu Rp. 2,2 triliun/tahun yang diperebutkan dengan sengit baik oleh pesaing multinasional maupun lokal. Kategori produk kesehatan mulut, PT Barclay telah memilih untuk memfokuskan diri pada segmen pasar produk pencuci mulut dan menghindari segmen pasta gigi yang didominasi segelintir merek dari sejumlah perusahaan multinasional dan lokal. Ekuitas merek Total Care, telah menunjukkan pertumbuhan yang positif sejak diperkenalkan beberapa tahun lalu dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 37% selama beberapa tahun terakhir. PT Barclay juga telah memasuki satu kategori baru di tahun 2009, yaitu pasar produk Kids Grooming dengan ekuitas merek Dione-nya yang merupakan evolusi yang logis dari posisi pasarnya yang telah mapan di kategori perawatan bayi, dan Dione telah berkembang positif ke dalam pasar tersebut dengan pertumbuhan penjualan sebesar 56% dari tahun ke tahun meskipun dengan adanya tekanan kompetisi yang berat para pesaing yang telah mapan di pasar tersebut. Kategori perawatan Rumah Tangga, PT Barclay telah membuat terobosan ke dalam segmen pembersih lantai kategori ini dengan ekuitas merek SOS-nya dengan positioning anti-bakterial yang mapan, didukung pertumbuhan penjualan yang pesat sebesar 16,3% dari tahun ke tahun dan pangsa pasarnya diperkirakan sebesar 16,2% sehingga menempati posisi nomor

position within such growing segment. The Personal Wash/Hygiene category, specifically in such categorys bar soap segment whereby PT. Barclays Claudia brand equity estimated market share stood at around 5% ( in volume) which had placed it at the number 6 position on the back of its 27% compounded annual growth rate (in value) for the last couple of years, such market position is commendable in view of this segments substantial market size of Rp. 2,2 trillion/ annum which has been contested fiercely by both multinational and local competitors. The Oral hygiene category, PT. Barclay has chosen to focus in the mouthwash segment of the market and avoid the tooth paste segment which is dominated by a handful of brands owned by multinational and local companies. Its Total Care brand equity has been in positive growth trajectory since its introduction several years ago with its compounded annual growth rate of 37% for the last couple of years. PT. Barclay has also entered into a new product category in 2009 which is the Kids Grooming with its Dione brand equity as a logical evolution of its established market position in the baby care category and, Dione has made positive progressed into such market with its sales grew by 56% year on year despite heavy competitive pressure from the other established competitors within such market. Household care category, PT. Barclay has made inroads into this categorys floor cleaners segment with its SOS brand equity with established anti-bacterial positioning, on the back of SOS brisk sales growth of 16.3% year on year and its estimated market share stood at 16.2% hence it occupied the number 3 position within such

3 di segmen tersebut. Perusahan telah membuat terobosan lebih lanjut ke dalam kategori rumah tangga ke segmen pelembut kain, deterjen cair, pembersih tangan khusus untuk bayi dengan memanfaatkan ekuitas merek My Baby-nya yang telah mapan. Selanjutnya, grup Kosmetik dari divisi ini juga menunjukkan kinerja yang baik dan penjualan bersihnya mencatat suatu kenaikan sebesar 15,8% mencapai jumlah Rp. 448,4 miliar dimana penerimaan tersebut terutama berasal dari kontribusi merek-merek di bawah lisensi yang dipasarkan oleh Tempo Scan, di samping portfolio untuk produk kosmetik kalangan luas dan kalangan bergengsi yang masing-masing telah memberikan kontribusi sebesar 71,5% dan 28,5% terhadap penjualan bersih keseluruhan grup Kosmetik dari divisi ini di tahun 2011. Berkaitan dengan kontribusi Bisnis Internasional dari divisi ini yang secara stabil telah menunjukkan peningkatan hingga mencapai Rp. 104,3 miliar atau suatu kenaikan sebesar 17,8%, kemajuan tersebut terutama disebabkan oleh hasil-hasil yang diperoleh anak perusahaan Tempo Scan di Thailand meski terjadinya banjir parah di negara itu menjelang akhir 2011 lalu, dimana penjualannya tumbuh sebesar 32,5% antara lain didorong oleh kenaikan belanja Iklan dan Promosi tahun 2011 yang dibiayai dari penjualan produk-produknya yang diproduksi di Indonesia yang dengan baik berhasil memperbaiki marjin laba kotor anak perusahaan tersebut. Lebih jauh, anak perusahaan divisi ini di Filipina juga menunjukkan kinerja yang baik selama setahun penuh operasional pertamanya, dan manajemen divisi ini berencana meluncurkan produk-produk tambahan melalui anak perusahaan ini dalam waktu dekat. Kontribusi laba kotor divisi Produk-produk Konsumsi dan Kosmetik juga meningkat menjadi 33,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang menunjukkan angka 32,4%, suatu peningkatan yang demikian sejalan dengan kenaikan laba kotor divisi ini sebesar 18,7% dan jumlahnya mencapai Rp. 728 miliar. Sebagai konsekuensinya, marjin laba kotor divisi ini juga meningkat meski sedikit hinga mencapai 54,7% dibandingkan marjin sebesar 54,3% pada tahun sebelumnya, karenanya divisi ini telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai kontributor terbesar ke-2 terhadap laba kotor konsolidasian Tempo Scan setelah divisi Farmasi perusahaan ini.

segment. The company has made further inroads into the household category to include fabric softener, liquid detergent, hand sanitizer specifically for baby by leveraging its established My Baby brand equity. Furthermore, this divisions Cosmetics group has also performed well and its net sales registered an increase of 15.8% amounting to Rp. 448,4 billion such revenue was mainly contributed by Tempo Scans under license cosmetic brands, in addition the broad appeal cosmetics portfolio and the prestige cosmetics portfolio had contributed respectively 71.5% and 28.5% toward this division Cosmetics group aggregate net sales in 2011. Pertaining to this divisions International Business contribution which has risen steadily to Rp. 104,3 billion or an increase of 17.8%, such development was mainly attributed to the turnaround of Tempo Scans subsidiary in Thailand despite the severe inundation that such country had experienced toward the end of 2011, wherein its sales grew by 32.5% amongst other due to the increase of Advertising & Promotion spent in 2011 that was financed from its purchase of Indonesian manufactured products which has help improved considerably the said subsidiary gross profit margin. Moreover, this divisions subsidiary in the Philippines was also performing well during its first full year of operation and, it is this division management plan to launch additional products through this subsidiary in the immediate future. The Consumer Products and Cosmetics divisions gross profit contribution had also increased to become 33.1% compared to the corresponding period last year which stood at 32.4%, such an increase commensurate this division gross profit increased by 18.7% and it amounted to Rp. 728 billion. As consequence thereof, this division gross profit margin has also improved albeit marginally to become 54.7% compared to its margin of 54.3% in the previous year, hence this division has maintained its position as a number 2 contributor toward Tempo Scans consolidated gross profit behind the companys Pharmaceutical division

36

37

DivisiDistribusiTempoScan Meski adanya berbagai tantangan yang harus dihadapinya, divisi Distribusi Tempo Scan tetap menunjukkan performa yang sejalan dengan ekspektasi manajemen dimana penjualan bersihnya yang berasal dari produk-produk pihak-pihak ketiga/eksternal (karena produk-produk internalnya telah dikonsolidasikan dalam Divisi Farmasi dan Divisi Produk Konsumsi & Kosmetik), telah tumbuh sebesar 12,4% dan mencapai jumlah Rp. 2,689 miliar sehingga kontribusinya terhadap penjualan bersih konsolidasian Tempo Scan tetap bertahan pada posisi sekitar 46%. Selanjutnya, penggerak pertumbuhan utama divisi ini adalah Produk-produk prinsipal-prinsipal non-farmasi yang meliputi produk-produk nutrisi bayi dimana penjualan keseluruhan grup produk-produk tersebut meningkat sebesar 19,8% dan mencapai jumlah Rp. 1.405 miliar, sedang Produk-produk prinsipal-prinsipal Farmasinya tumbuh sedikit lebih rendah yaitu sebesar 5,2% dan jumlahnya mencapai Rp. 1.284 miliar, dan selanjutnya masing-masing dari kedua group prinsipal tersebut berkontribusi sebesar 52,2% dan 47,8%. Sementara hasil dari divisi Distribusi tersebut di bawah laporan konsolidasian Tempo Scan hanya menggambarkan penerimaan dari prinsipal-prinsipal eksternalnya, meski demikian, peranan divisi ini sangat krusial terhadap perkembangan divisi-divisi Farmasi dan Produk-produk Konsumsi & Kosmetika Tempo Scan karena divisi tersebut menyediakan jaringan distribusi yang penting bagi penetrasi pasar produk-produk dari kedua divisi tersebut di atas di pasar nusantara Indonesia yang luas serta lingkungan perdagangan yang terkenal keras. Divisi ini memfokuskan diri pada operasional intinya, yaitu (i) grup penjualan; (ii) grup operasional; (iii) departemen pengembangan distribusi dan trade marketing services, dimana tanggung-jawab masing-masing grup tersebut meliputi fungsifungsi sebagai berikut: 1. Grup penjualan mengelola tenaga-tenaga penjualan divisi yang tanggung-jawabnya dibagi menjadi channel-channel distribusi terpisah, yaitu Channel General Trade (Channel GT) yang mencakup gerai-gerai tradisional yang meliputi grosir, toko-toko serba ada, dan lain-lain, yang terutama menjual produk-produk FMCG; Channel Pharmaceutical

TempoScansDistributionDivision Despite numerous challenges that Tempo Scans Distribution division faced, it has continued to perform within the management expectation whereby its net sales which comprise of third parties/external products (since its internal products have been consolidated to the Pharmaceutical and Consumer Products & Cosmetics divisions), had grown by 12.4% and it amounted to Rp. 2,689 billion hence its contribution toward Tempo Scan consolidated net sales had been maintained at around 46%. Furthermore, this division main growth driver is its nonpharmaceutical Principals which include infant nutrition products whereby these products groups aggregate sales had risen by 19.8% and amounted to Rp. 1,405 billion, whilst its pharmaceutical Principals had grown to a lesser degree by 5.2% and it amounted to Rp. 1,284 billion, henceforth those 2 groups of Principals contributed respectively 52.2% and 47.8%. While the Distribution divisions result under Tempo Scan consolidated statement reflects only the revenue from its external Principals, nevertheless this division role is crucial to the development of Tempo Scans Pharmaceuticals and Consumer Products & Cosmetics divisions since it provides the pivotal distribution network for those divisions products market penetration in the vast Indonesian archipelago and notoriously tough trade environment. This division focuses on its core operations namely (i) sales group; (ii) operation group; (iii) distribution development and trade marketing services department whereas each of those group responsibilities encompassed the following functions: The Sales group managed the division sales forces which responsibilities are divided into separate distribution channels namely the General Trade channel (GT channel) covering the traditional outlets which include wholesaler, provisions stores, etc., predominantly selling FMCG products; Pharmaceutical Trade channel (Pharmaceutical channel) which include

38

39

Trade (Channel Pharmaceutical) yang meliputi toko-toko obat, apotek-apotek, rumah sakit-rumah sakit, klinik-klinik, dan lain-lain, yang utamanya menjual baik obat-obat OTC maupun Resep; dan Channel Modern Trade (Channel Modern) yang meliputi toko-toko jaringan pengecer modern dengan format-format yang berbeda, termasuk hipermarket, supermarket dan minimarket. Grup ini mengelola ratusan tenaga penjual yang dikerahkan di seluruh Indonesia melalui 53 cabang, 24 poin penjualan dan 4 apotek milik Divisi Distribusi yang menyebar di lebih dari 58 kota di wilayah kepulauan nusantara Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 13.000 pulau. Lebih lanjut, sebagai bagian dari penetrasi pasarnya melalui peningkatan distribusi numerik Channel Farmasi bagi produk-produk Tempo Scan tersebut di atas, armada penjualan yang bertransaksi di hampir 13.000 gerai; armada penjualan Channel GT-nya yang menjual produk-produk Tempo Scan ke 45.000 gerai dan, Channel MT yang menjalankan bisnis dengan lebih dari 15.000 gerai. Dalam melaksanakan tugas mereka masing-masing, para tenaga penjual tersebut di atas juga bertanggung-jawab untuk mengelola resiko piutang dagang Tempo Scan atas dasar pengetahuan menyeluruhnya terhadap rekam jejak pembayaran dari gerai-gerai serta dukungan sistem IT untuk memonitor pagu-pagu kredit dan syarat-syarat pembayaran dari gerai-gerai tersebut. 2. Grup Operasional mengelola 53 cabang divisi ini, 24 poin penjualan dan 4 operasi apotek termasuk: administrasi sistem IT yang memproses kurang lebih 8.500 transaksi per hari, perencanaan sumber daya manusia, armada transportasi, gudang-gudang cabang dan Pusat Distribusi. Fungsi-fungsi yang dijalankan oleh divisi ini menjadi tulang punggung dari operasi rantai suplai divisi Distribusi yang memungkinkan grup Penjualan beroperasi secara efektif meski tetap mengawasi ketat biaya logistic dari divisi ini karena sifat dari bisnis distribusi secara keseluruhan yang bermarjin rendah. Oleh karenanya, grup ini mengoperasikan sebagian besar dari Pusat Distribusinya serta cabang-cabang melalui real estate/properti yang dimiliki oleh Tempo Scan, selain bahwa grup ini telah berhasil meningkatkan kapasitas

drugstores, drugs dispensaries, hospitals, clinics, etc., predominantly selling both OTC and Prescription medicines; and the Modern Trade channel (Modern channel) which include modern retail chain stores with different formats including the hypermarket, supermarket and minimarket. This group managed hundreds of salesmen deployed on nationwide basis through the Distribution divisions 53 branches, 24 sales points and 4 pharmacies spread over 58 cities in the Indonesian vast archipelago of approximately 13,000 islands. Moreover, as part of its market penetration through enhancing its numeric distribution for Tempo Scans products the aforementioned Pharmaceutical channel sales force transacted with almost 13,000 outlets; its GT channel sales force sold Tempo Scans products to 45,000 outlets and, its MT channel conducted business with more than 15,000 outlets. In performing their respective duties those salesmen are also responsible to manage Tempo Scans trade receivables risk based on its comprehensive knowledge of the outlets payment track records and IT system support to monitor credit limits as well as term of payment of those outlets. The Operation group managed this division 53 branches, 24 sales points and 4 pharmacies operation including: IT system administration which process approximately 8,500 transactions on daily basis, human resources planning, transportation fleet, branch warehouses and Distribution Center. The functions that this group runs are the backbone of the Distribution division supply chain operation which allows the Sales group operates effectively while it remained hawkish with the divisions logistic cost due to the nature of the overall distribution business low margin environment. Therefore, this group operates majority of its Distribution Center and branches through real estate/ properties that are owned by Tempo Scan, in addition this group has endeavored to increase its land transportation fleet capacity hence the Distribution

armada transportasi darat-nya sehingga divisi Distribusi termasuk diantara sedikit distributor di seluruh Indonesia yang memiliki dan mengoperasikan armada truk-nya sendiri. Keputusan demikian telah dibuat karena adanya fakta bahwa transportasi darat yang selama tahun 2011 saja digunakan untuk mengangkut hampir 90% dari kurang lebih 165.000 ton produk-produk dari divisi ini yang dikirimkan ke dan dari Pusat Distribusinya, serta 53 cabang, selain bahwa ini juga menjadi sebagian solusi terhadap biaya logistik yang tinggi serta kurang layaknya infrastruktur untuk moda-moda transportasi lainnya di Indonesia dalam konteks ini. 3. Divisi ini belum lama berselang juga telah membentuk suatu departemen pengembangan distribusi dan trade marketing services, dimana masing-masing departemen tersebut bertanggung-jawab untuk menciptakan suatu nilai tambah terhadap penjualan konvensional dan jasa logistik yang biasanya ditawarkan oleh suatu perusahaan distribusi. Terkait pengembangan distribusi departemen ini dibebani dengan tugas melakukan pemetaan atas seluruh lingkup distribusi di kawasankawasan yang potensial melalui berbagai survei yang dimaksudkan untuk menyesuaikan strategi distribusi yang tepat atas Produk-produk andalannya. Lebih jauh, departemen trade marketing akan merespon terus semakin dipandang pentingnya trade marketing di seluruh Channel Trade, khususnya Channel MT, yang secara relative lebih mahal disamping menantang guna memastikan ketersediaan, visibilitas dan kecukupan stok produk. Laba kotor divisi Distribusi Tempo Scan telah meningkat sebesar 48,1% dan jumlahnya mencapai Rp. 361,6 miliar yang berasal antara lain dari volume penjualan yang meningkat dan pendapatan tambahan yang diterimanya dari trade marketing services, sehingga sebagai akibatnya kontribusi laba kotornya terhadap laba kotor konsolidasian Tempo Scan naik menjadi 16,4% dibandingkan kontribusi tahun sebelumnya yang mencapai 12,9%. Sehubungan dengan hal tersebut, divisi Distribusi telah menjadi elemen penting dari komposisi keseluruhan pendapatan Tempo Scan dimana divisi tersebut telah berkontribusi positif terhadap portofolio perimbangan

division is among the few nationwide distributors in Indonesia who owned and operated its own trucking fleet. Such decision has been made due to the fact that land transportation is used to transport almost 90% of this divisions approximately 165,000 tonnages of products delivered to and from its Distribution Center and 53 branches in 2011 alone, in addition it is also the partial solution to the high logistic cost and inadequate infrastructure for other modes of transportation in Indonesia at this juncture. This division has also recently established a distribution development and trade marketing services department which respective department is in charge for creating value added to the conventional sales and logistic services that a distribution company is normally offering. Pertaining to the distribution development this department is sanctioned with the task of mapping the distribution universe in potential areas through various surveys given the ultimate objective to fine tune the appropriate distribution strategy for its Principal. Moreover, the trade marketing department is to cater for the ever escalating recognition pertaining to the importance of trade marketing in all of trade channels in particular the MT Channel which is relatively more costly as well as challenging to ensure products availability, visibility and adequate inventory. Tempo Scans Distribution divisions gross profit had risen by 48.1% and it amounted to Rp. 361,6 billion which among other derived from its increased sales volume and additional income it received from trade marketing services, as consequence thereof its gross profit contribution toward Tempo Scans consolidated gross profit had increased to become 16,4% compared to the previous year contribution which stood at 12,9%. In connection therewith, the Distribution division has been an important element of Tempo Scans overall income configuration whereby the said division contributed positively to Tempo Scans balance income portfolio between its gross profit derived from

40

41

pendapatan Tempo Scan antara laba kotor dari bisnis manufaktur produk-produk farmasi dan konsumsinya dipadukan dengan pendapatan berbasis fee-nya dari bisnis distribusi. Divisi Manufaktur Tempo Scan Telah menjadi intensi dari manajemen Tempo Scan untuk menghimpun fasilitas-fasilitas produksinya di bawah satu atap dan mengubah berbagai fasilitas pabriknya menjadi suatu divisi tersendiri guna menciptakan kepemimpinan yang terpadu untuk menghasilkan sinergi, pelaksanaan proyek ekspansi yang tepat waktu, berbagi dalam praktek-praktek produksi yang terbaik, dan pemanfaatan kapasitas produksi umum yang efektif, dan lain-lain. Sebagaimana ditetapkan dalam misi korporasi dari Tempo Scan dimana manufaktur disamping pemasaran dan distribusi merupakan tiga dari kompetensi-kompetensi inti yang ingin dicapai oleh Tempo Scan sehingga menjadi keharusan strategis bagi pabrik-pabrik farmasi Tempo Scan untuk memiliki teknologi manufaktur, proses dan formulasi mereka sendiri, dibanding menggunakan sumbersumber luar (outsource) melalui kerjasama contract manufacturing produk-produk Tempo Scan dengan perusahaan-perusahaan manufaktur pihak ketiga. Hingga batas-batas tertentu, ketetapan ini telah menyebabkan perusahaan mengalami hambatan dalam berinovasi yang disebabkan lebih panjangnya waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan produksinya sendiri bagi produk-produk barunya, meskipun ada banyak godaan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan manufaktur pihak ketiga dari luar negeri untuk dapat memangkas hambatan waktu dimaksud dengan konsekuensi ketergantungan Tempo Scan terhadap pihak-pihak ketiga tersebut. Mengingat hal-hal tersebut di atas, meski Tempo Scan masih meyakini strateginya sebagaimana diuraikan di

manufacturing businesses of its pharmaceuticals and consumer products combined with its fee based income from the said distribution business. Tempo Scans Manufacturing Division It is Tempo Scans management intention to assemble its manufacturing facilities under one umbrella and transform those various plants into a separate division in order to create unified leadership to garner synergy, timely expansion project implementation, share manufacturing best practices and effective common manufacturing capacity utilization, etc. As stipulated in Tempo Scans corporate mission whereby manufacturing in addition to marketing and distribution are the three core competences that Tempo Scan wishes to accomplish hence it is a strategic imperative for Tempo Scans pharmaceutical factories to own their manufacturing technology, process and formulation, rather than for them to outsource through contract manufacturing arrangement Tempo Scans products with third party manufacturers. To a certain extent such determination had cost the company with innovation holdup due to longer lead time to develop its own production capability for its new products, despite numerous temptations that were offered by offshore third party manufacturers to circumvent such lead time but at the expense of Tempo Scan dependency to those third parties. In view of the above, while Tempo Scan still believe on its aforesaid strategy nevertheless on gradual basis it has adopted a hybrid approach whereby to accelerate new products introduction, the company is willing to collaborate with third party manufacturer while

atas, namun demikian setahap demi setahap perusahaan ini telah mengadopsi suatu pendekatan kombinasi dimana untuk mempercepat introduksi produk-produk baru, perusahaan bersedia bekerjasama dengan perusahaan manufaktur pihak ketiga sementara secara simultan mengembangkan kemampuan teknisnya dan pada akhirnya mampu melakukan kegiatan produksi tersebut sendiri dalam rangka menekan biaya produksi yang sangat penting guna mendukung strategi proposisi nilai dari ekuitasekuitas merek Tempo Scan dengan tetap mempertahankan kualitas produk-produknya. Pabrik-pabrik farmasi Tempo Scan saat ini masih memfokuskan diri pada bentuk-bentuk sediaan berikut ini, yaitu: (i) padat yang terdiri dari tablet, kaplet, dan lainlain; (ii) kapsul; (iii) sirup; (iv) produk minuman termasuk minuman energi dan produk-produk minuman lainnya; (v) produk effervescent; (vi)semi padat, yang terdiri dari krim, gel, salep, dan lain-lain; (vii) cair berbasis rempah/eksternal, yang terdiri dari minyak tradisional. Tempo Scan berencana menambah bentuk sediaan ke-8 yang diperuntukkan bagi produksi produk steril guna mendukung introduksi produk-produk barunya ke segmen pasar parenteral. Bentuk-bentuk sediaan tersebut di atas memiliki kapasitaskapasitas produksi tahunan terpasang masing-masing dari segi volume sebesar: lebih dari 7 miliar tablet/kaplet, lebih dari 500 juta kapsul, lebih dari 2 juta liter, lebih dari 100 juta liter, lebih dari 640 juta saset, lebih dari 450 ton dan lebih dari 570.000 Liter. Kapasitas-kapasitas produksi volume besar tersebut telah sangat berperan bagi Tempo Scan untuk dapat mempertahankan strategi harga yang kompetitif atas produkproduknya berkat biaya produksinya yang relatif rendah. Selanjutnya, serupa dengan tahun sebelumnya tantangantantangan utama dalam mempertahankan tingkat biaya-biaya produksinya agar tetap kompetitif di tahun 2011 di antaranya adalah biaya personalia dan biaya utility yang mencapai hampir 60% dari biaya-biaya produksinya, sehingga divisi ini secara terus menerus mengupayakan otomatisasi dalam proses produksinya jika memungkinkan, meskipun bahwa strategi tersebut akan

simultaneously endeavor to develop its knowhow and eventually bring in house such production in pursuit of lower production cost that is essential to support Tempo Scans brand equities value proposition strategy while preserving its products quality. Tempo Scans pharmaceutical plants are focus on the following dosage forms (i) solid comprising of tablet, caplet, etc. ; (ii) capsules; (iii) syrup; (iv) beverages including energy drink and other beverages; (v) effervescent; (vi) semi solid comprising of cream, gel, salve, etc; (vii) external/herbal base liquid comprising of traditional ointment. It is Tempo Scan plans to add the 8th dosage form which is for sterile production in order to support its new products introduction into the parenteral market segment. The aforementioned dosage forms installed annual capacities in terms of volume respectively are as follows in excess of 7 billion tablets/caplets, 500 million capsules, 2 million liters, 100 million liters, 640 million sachets, 450 tons, 570,000 kgs. Such large volume capacities have been instrumental for Tempo Scan to be able to sustain its products competitive pricing strategy due to its relatively low production cost. Furthermore, similar to the previous year amongst the key challenges in maintaining its manufacturing overheads competitive in 2011 were personnel costs and utility costs that made up almost 60% of its manufacturing overheads, hence this division is persistently pursuing automation in its manufacturing process wherever possible, nevertheless such strategy will give rise to increase depreciation due to higher capital expenditures but any of such decision had been made with careful consideration and not made frivolously. As pertains to Tempo Scans Consumer Products & Cosmetics (CPC) products manufacturing operation, it adapts similar focus to several core products manufacturing capability comprising of (i) lotion, (ii) powder, (iii) lipstick, (iv) bar soap, (v) household, (vi) mouthwash, (vii) plastic packaging (necessary to

42

43

menyebabkan kenaikan angka depresiasi karena lebih tingginya pengeluaran-pengeluaran modal namun tentunya keputusan-keputusan tersebut telah dibuat dengan pertimbangan yang hati-hati dan tidak dilakukan secara sembrono. Berkaitan dengan operasional manufaktur produk-produk Konsumsi & Kosmetika (CPC), perusahaan ini mengadaptasi fokus yang serupa dengan kemampuan manufaktur sejumlah produk-produk inti yang mencakup (i) lotion, (ii) bedak, (iii) lipstik, (iv) sabun batangan, (v) produk rumah tangga, (vi) pencuci mulut, (vii) kemasan plastic (diperlukan untuk mendukung strategi penetapan harga yang terjangkau untuk produk-produknya). Kapasitas-kapasitas tahunan terpasang dari kemampuan-kemampuan manufaktur inti tersebut masingmasing hampir mencapai 18.000 ton, 7.000 ton, 7 juta unit, 235 juta unit, 13.000 ton, 650 ton, 190 juta unit. Lebih jauh, elemen biaya yang sangat penting dalam biayabiaya manufaktur CPC adalah sama seperti saudaranya dalam manufaktur Farmasi yang terdiri dari biaya personalia dan biaya utility meski biaya-biaya tersebut secara bersama-sama secara keseluruhan adalah lebih tinggi dari manufaktur CPC di tahun 2011 yang telah mencapai 77% dari keseluruhan biaya-biaya manufaktur. Oleh karenanya, suatu upaya pencapaian yang sama untuk mengadakan otomatisasi dan proyek-proyek efisiensi energi akan secara berkesinambungan menjadi bagian dari rencana manajemen. Analisa Keuangan Hasil Operasional Tempo Scan 2011 Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya dimana Tempo Scan telah berhasil mencapai suatu pertumbuhan penjualan bersih yang berkelanjutan sebesar 12,6% dibandingkan tahun sebelumnya dan mencapai jumlah hingga Rp. 5.781 miliar, peningkatan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan positif dari penjualan bersih 3 divisi intinya, yaitu divisi CPC dengan kenaikan penjualan bersih sebesar 18% yang dimotori oleh pertumbuhan penjualan bersih dari grup Produkproduk Konsumsi divisi tersebut sebesar 19,3%, disusul oleh peningkatan penjualan bersih divisi Distribusinya sebesar 12,4% terutama ditopang oleh penjualan produk-produk non farmasi

support its products affordable pricing strategy). Those core manufacturing capabilities installed annual capacities are respectively almost 18,000 tons, 7,000 tons, 7 million units, 235 million units, 13,000 tons, 650 tons, 190 million units. Moreover, the crucial cost elements in the CPCs manufacturing overheads are similar to its sibling in the Pharmaceuticals manufacturing comprising of personnel cost and utility costs even though those costs combined proportion was higher for CPC manufacturing in 2011 which had reached 77% of its total manufacturing overheads. Therefore, similar pursuit of further automation and energy efficiency projects will continuously be part of the management plan.

divisi ini yang meningkat sebesar 19,8%, dan pertumbuhan penjualan bersih divisi Farmasinya sebesar 9,2% yang terutama merupakan kontribusi bisnis Consumer Health yang menjadi andalannya yang mengalami peningkatan sebesar 10,8%. Laba kotor konsolidasian Tempo Scan pada 2011 mengalami peningkatan sebesar 16,1% dan jumlahnya mencapai Rp. 2,2 triliun, dimana untuk pertama kalinya laba kotor tersebut menembus angka ambang batas Rp. 2 trilun, terutama disebabkan oleh laba kotor divisi Farmasi Tempo Scan yang menjadi kontributor dari separuh laba kotor konsolidasian tersebut dan mencapai jumlah hingga Rp. 1,1 triliun, kemudian disusul oleh laba kotor divisi CPC dan Distribusi-nya yang masing-masing mencapai jumlah Rp. 728 miliar dan Rp. 362 miliar, sehingga marjin laba kotor konsolidasian tersebut pada 2011 lebih tinggi sebesar 1,2% dan menjadi 38,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Selanjutnya, pada 2011 pengeluaran-pengeluaran usaha Tempo Scan mengalami sedikit kenaikan yaitu 15,2% dibanding peningkatan laba kotornya yang mencapai 16,1%. Kenaikan pengeluaran-pengeluaran usaha secara keseluruhan antara lain disebabkan oleh biaya-biaya Iklan & Promosi (A&P) yang meningkat sebesar Rp. 113 miliar atau 18,7%, meski belanja A&P tersebut dari segi perbadingannya (rasio) dengan penjualan bersih konsolidasian adalah 12,4% atau suatu kenaikan yang sedikit dibandingkan rasio yang sama di tahun sebelumnya yang berada pada angka 11,8%. Selain itu, kontributor lainnya terhadap pengeluaran-

sales growth of 9.2% mainly attributed by its mainstay Consumers Health business which had risen by 10.8%. Tempo Scans consolidated gross profit in 2011 had increased by 16.1% and it amounted to Rp. 2.2 trillion whereas it was for the first time that such gross profit had surpassed Rp. 2 trillion threshold, primarily contributed by Tempo Scans Pharmaceutical division gross profit which had contributed half of such consolidated gross profit and amounting to Rp.1.1 trillion, then followed by its CPC and Distribution divisions gross profit respectively amounting to Rp. 728 billion and Rp. 362 billion, consequently its aforementioned consolidated gross profit margin in 2011 was higher by 1.2% and become 38.1% compared to previous year. Furthermore, in 2011 Tempo Scans operating expenses had increased to a lesser extent by 15.2% compared to its gross profit increase which was at 16.1%. Such an increase in its total operating expenses was contributed amongst other by the Advertising & Promotion (A&P) expenses that had risen by Rp. 113 billion or 18.7%, nevertheless such A&P spent in terms of ratio to its consolidated net sales was 12,4% or slight increase compared to the same ratio in the previous year which stood at 11,8% In addition, the other contributor of Tempo Scans operating expenses was its personnel related cost which had risen to Rp. 63 billion or an increase of 17.6%. Notwithstanding those expenses escalation, Tempo Scans operating profit had registered a commendable increase of 18.5% and it amounted to Rp. 663 billion in 2011. As consequence thereof, Tempo Scans performance improvement is also apparent from its consolidated operating profit ratio against its consolidated net sales whereby such operating margin had managed to increase from 10.9% to become 11.5% year on year. Furthermore, Tempo Scans consolidated net profit had registered an increase of 15.8% and it amounted to Rp. 566 billion wherein such an increase was also attributed by its non-operating income in 2011 which had increased to become Rp. 77 billion, in connection thereof Tempo Scans

TempoScans2011ResultFinancialAnalysis As elaborated earlier whereby Tempo Scan has managed a sustainable net sales growth of 12.6% compared to previous year and it amounted to Rp. 5,781 billion, such an increase was attributed by the positive net sales growth of its 3 core divisions namely its CPC division with its net sales increase of 18.0% driven by such divisions Consumer Products group net sales growth by 19.3%, then followed by its Distribution division net sales increase of 12.4% primarily supported by this divisions non-pharmaceuticals products sales which had risen by 19.8% and, its Pharmaceutical division net

pengeluaran usaha Tempo Scan adalah biaya-biaya terkait tenaga kerja yang mengalami kenaikan hingga Rp. 63 miliar atau suatu peningkatan sebesar 17,6%. Namun demikian, meski terjadinya eskalasi dalam pengeluaran-pengeluaran tersebut, laba usaha Tempo Scan tercatat mengalami peningkatan yang sangat baik sebesar 18,5% dan mencapai jumlah Rp. 663 miliar pada 2011. Sebagai akibatnya, peningkatan kinerja Tempo Scan juga terlihat dari rasio laba usaha konsolidasiannya terhadap penjualan bersih konsolidasi dimana marjin operasional tersebut mengalami kenaikan dari 10,9% menjadi 11,5% dari tahun ke tahun. Selanjutnya, laba bersih konsolidasian Tempo Scan mencatat suatu peningkatan sebesar 15,8% dan mencapai jumlah hingga Rp. 566 miliar dimana peningkatan tersebut didorong

44

45

TANGGUNG JAWAB DAN KEGIATAN SOSIAL


oleh pendapatan non operasionalnya pada 2011 yang naik menjadi Rp. 77 miliar, dan sehubungan dengan itu maka rasio laba bersih konsolidasian Tempo Scan terhadap penjualan bersihnya juga naik menjadi hampir 10% pada 2011. Sehubungan dengan Pendapatan Sebelum Dipotong Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) dari Tempo Scan dimana terjadi peningkatan sebesar 19% dan mencapai jumlah hingga Rp. 761 miliar, sebagai konsekuensinya, pertumbuhan tersebut telah diterjemahkan menjadi suatu kenaikan marjin EBITDA Tempo Scan, yang menjadi sebesar 13,2% dibandingkan marjin yang sama pada tahun sebelumnya yang berada pada angka 12,4% sehingga kenaikan signifikan tersebut jelas menjadi peningkatan kinerja lainnya dari hasil-hasil keuangan Tempo Scan. Lebih lanjut, Tempo Scan berhasil mempertahankan suatu posisi neraca yang sehat per 31 Desember 2011, dimana aktiva konsolidasiannya naik menjadi Rp. 4,3 triliun dan ekuitas pemegang saham menjadi Rp. 3,0 triliun. Sehubungan dengan itu, rasio imbal hasil terhadap asset dan ekuitas, masingmasing mencapai 13,3% dan 18,6% pada akhir 2011. Sebagai antisipasi kebutuhan pembiayaan ekspansi usahanya di masa mendatang, Tempo Scan telah berhasil mempertahankan suatu manajemen keuangan yang efektif yang tampak melalui dana cadangannya yang terdiri dari kas, setara kas dan investasi-investasi jangka pendek yang tumbuh sebesar 15,5% dan mencapai jumlah hingga Rp. 1,68 triliun, dimana posisi likuiditas tersebut mencerminkan kemampuan manajemennya dalam mengelola arus kas secara efektif. Peningkatan tersebut dicapai meski pada tahun buku 2010 Tempo Scan melakukan pembayaran dividen dengan total sebesar Rp. 315 miliar dimana dari jumlah tersebut sebesar Rp. 180,0 miliar telah dibayarkan pada Agustus 2011. Sehubungan dengan posisi likuiditas, Tempo Scan juga berhasil mempertahankan tingkat indikator-indikator modal kerja yang sehat antara lain dengan dipertahankannya rasio lancar sebesar 3x, rasio perputaran persediaan sebesar 5x, dan jumlah hari piutang usaha pada 37 hari. consolidated net profit ratio against its consolidated net sales had also increased to become almost 10% in 2011. As pertains to Tempo Scans Earnings Before Interest, Tax, Depreciation & Amortization (EBITDA) result whereby it had risen by 19.0% and it amounted to Rp. 761 billion, consequently the aforesaid growth had translated to Tempo Scans EBITDA margin increased to become 13.2% compared to similar margin in the previous year which stood at 12.4% such significant increase was another apparent performance improvement of Tempo Scan financials result. Moreover, Tempo Scan has been able to maintain a sound balance sheet position as at 31 December 2011, whereas its consolidated assets went up to become Rp. 4.3 trillion and its shareholders equity had become Rp. 3.0 trillion. In connection therewith, Tempo Scans return on assets as well as its return on equity ratios respectively were at 13.3% and 18.6% as of the end of 2011. In anticipation of its future business expansion funding requirement, Tempo Scan has maintained a prudent financial management which was transpired through its reserve funds comprising of cash, cash equivalents and short-term investments which had grown by 15.5% and amounted to Rp. 1.68 trillion, such liquidity position reflects its managements ability to manage its cash flow effectively. Such an increase was still attained despite Tempo Scans 2010 financial year cash dividend payment amounting in total to Rp. 315 billion out of which Rp. 180.0 billion had been paid in August 2011. With regards to its liquidity position, Tempo Scan had also managed to sustain its sound working capital indicators amongst other by maintaining its current ratio at 3x, its inventory turnover ratio at 5x and, its trade receivable days outstanding at 37 days. Sebagai bagian dari dedikasi Tempo Scan untuk membantu anggota masyarakat yang kurang beruntung dan guna menyusun berbagai program-program tanggung jawab sosial korporasinya (CSR) di bawah satu organisasi yang terkoordinasi, maka pada 2011 Tempo Scan membentuk CSR Center-nya yang diamanatkan untuk menjalankan upayaupaya pokok CSR, dan keputusan tersebut dimaksudkan untuk mengurangi duplikasi staf dan tumpang tindihnya kegiatan-kegiatan sehingga dapat menekan biaya administratif dalam menjalankan CSR tersebut dan karenanya dana yang tersedia dapat dipergunakan dengan lebih baik untuk membantu masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan perusahaan. Di antara upaya-upaya CSR utama yang dilakukan adalah Program Sosial Indonesia Tersenyum atau the Indonesian Smile Program yang menyediakan bantuan medis dalam bentuk pembedahan evasive bayi dan anak-anak dari keluarga-keluarga miskin di Indonesia yang mengalami kelainan-kelainan bawaan seperti macrodactyly, palato cephalo schisis, meningocele, spina bifida, hernia diaphragmatica, hypertropic pyloric stenosis, morbus hirschprung, atrial/ventricle septal defect, dan lain-lain. Sejak pembentukannya di tahun 2007 oleh Ibu Negara As part of Tempo Scan devotions to help the less fortunate members of the society and to assemble the management of its various corporate social responsibility programs (CSR) under one coordinated organization, in 2011 Tempo Scan formed its CSR Center which is mandated to manage its major CSR undertakings, such decision is aimed to reduce staffs duplication and overlapping activities hence lowering the administrative costs to conduct such CSRs henceforth the available funding can be better utilize to help the poor who need the company assistance. Among the major CSR undertakings are Program Sosial Indonesia Tersenyum the equivalent of the Indonesia Smile Program which provide medical assistance in the form of evasive surgical procedure aim at infants and children from poor families in Indonesia who suffer from congenital abnormalities such as macrodactyly, palato cephalo schisis, meningocele, spina bifida, hernia diaphragmatica, hypertropic pyloric stenosis, morbus hirschprung, atrial/ventricle septal defect and others. Since its inception in 2007 by the Indonesian First Lady Mrs. Hj. Ani Yudhoyono whom also has been instrumental

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

46

47

Ny. Hj. Ani Yudhoyono yang telah amat berperan dalam menentukan visi dan misi program tersebut, Program Sosial Indonesia Tersenyum telah membantu sekitar 500 bayi dan anak-anak dengan pembedahan invasive dimana dari jumlah tersebut 70% diantaranya adalah kelompok usia 3-12 tahun yang tersebar di lebih dari 13 propinsi di Indonesia. Lebih jauh, program ini telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 12 rumah sakit di seluruh Indonesia. Program utama lainnya dari CSR yang dilaksanakan oleh Tempo Scan adalah bodrex Reaksi Cepat (bRC). Tim ini telah memberikan bantuan bagi masyarakat di Indonesia yang menjadi korban bencana alam, menyediakan bantuan kesehatan masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, khususnya mereka yang tinggal di kawasan kumuh dan daerah-daerah tertinggal. Tim ini dibentuk oleh Tempo Scan sebagai manifestasi ungkapan terima kasih dari bodrex, produk obat sakit kepala yang telah diterima dan dipercaya selama lebih dari 40 tahun oleh masyarakat dan meraih penghargaan dari berbagai institusi di Indonesia. PT Eres Revco, pemegang merek Revlon & Ultima II dan merupakan salah satu anak perusahaan Tempo Scan, dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun ke-35 Revlon di Indonesia telah melaksanakan suatu program yang diberi nama Kiss for Life yang didedikasikan bagi seluruh wanita Indonesia. Untuk setiap pembelian barang-barang tertentu dari Revlon, sejumlah Rp. 1500 akan didonasikan ke yayasan-yayasan yang mendukung kesehatan wanita. Program ini dimulai pada bulan Januari 2012. Program CSR Tempo Scan tidak hanya dilaksanakan untuk para pemangku kepentingan eksternal, akan tetapi juga bagi para pemangku kepentingan internal. Program ini diberi nama Tempo Life Savers. Program ini menyediakan bantuan medis atau keuangan untuk perawatan kesehatan atau medis bagi penyakit-penyakit serius seperti gagal ginjal, stroke, serangan jantung, kanker dan lain-lain untuk para karyawan dan keluarga mereka yang tidak memiliki perlindungan asuransi kesehatan. Program ini mencakup keluarga dekat atau saudara kandung, seperti suami/isteri, anak, orang tua dan saudara kandung karyawan.

in determining such program vision and mission, the Indonesian Smile Program has helped approximately 500 infants and children with invasive surgical procedures out of which 70% were from 3-12 years age group spread out over 13 provinces of Indonesia. Moreover, this program has established cooperation with more than 12 hospitals throughout Indonesia. Another major CSR program conducted by Tempo Scan is bodrex Reaksi Cepat (bRC). This team has provided relief to communities in Indonesia suffering from natural disasters, provided community healthcare assistance and improving peoples health awareness especially those who live in the slump and underdeveloped areas. This team was established by Tempo Scan as manifestation of gratitude from bodrex, headache medication products that has been accepted and earned more than 40 years of trust of the people and achieved awards from various institutions in Indonesia. PT Eres Revco holder of brand Revlon & Ultima II and one of the subsidiaries of Tempo Scan, in celebrating 35th Anniversary of Revlon in Indonesia conducted a program named Kiss for Life dedicated for all Indonesian women. For every purchase of selected items from Revlon, Rp. 1500 will be donated to foundations that support womens health. This program started in January 2012. Tempo Scans CSR program was not conducted only for external stakeholders, but also for internal stakeholders. The program named Tempo Life Savers. This program provides medical or financial aid for healthcare or medical treatment of serious illnesses namely kidney failure, stroke, heart attack, cancer and others for employees and family members who are not covered by medical insurance. It covers immediate family or blood relatives, e.g. spouse, children, parents and siblings of the employees.

PENGOBATAN MASSAL GRATIS DI KELURAHAN KAMPUNG MELAYU, JAKARTA TIMUR


Terima kasih kepada CSR Center PT Tempo Scan Pacific Tbk yang telah memberikan saya obat. Mudah-mudahan saya cepat sembuh, tutur salah seorang peserta pengobatan massal gratis yang digelar CSR Center PT Tempo Scan Pacific Tbk pada 3 Oktober 2011. Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) kepada masyarakat Indonesia, CSR Center PT Tempo Scan Pacific Tbk melalui program bodrex Reaksi Cepat (bRC) menyelenggarakan kegiatan pengobatan umum dan gigi, penyuluhan kesehatan dan pelayanan KB secara gratis untuk masyarakat kurang mampu di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur.

FREE MASS TREATMENT IN THE VILLAGE OF KAMPUNG MELAYU, EAST JAKARTA


Thanks to PT Tempo Scan Pacific Tbks CSR Center which has provided medicine for me. Hopefully, I get better soon,said one participant of the free mass treatment conducted by PT Tempo Scan Pacific Tbks CSR Center on October 3, 2011. As a manifestation of Corporate Social Responsibility to the people of Indonesia, PT Tempo Scan Pacific Tbks CSR Center through its bodrex Reaksi Cepat (BRC) organizes free general and dental treatment, health education and family planning services for the poor society in Kampung Melayu Village, East Jakarta.

KHITAN MASSAL GRATIS DI YOGYAKARTA


Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), CSR Center PT Tempo Scan Pacific Tbk melalui program bodrex Reaksi Cepat (bRC) menyelenggarakan operasi khitan massal gratis untuk anak-anak di daerah Bantul, Jumoyo, dan sekitarnya pada 26-27 Juni 2011.

FREE MASS CIRCUMCISION IN YOGYAKARTA


As a manifestation of Corporate Social Responsibility, CSR Center of PT Tempo Scan Pacific Tbk through bodrex Reaksi Cepat (BRC) program morganized a mass circumcission surgery free of charge for children in the area of Bantul, Jumoyo and other surrounding areas on June 26-27, 2011.

48

TATA KELOLA PERUSAHAAN


Komite Audit AuditCommittee As at 31 December 2010 the members of the Audit Committee are: Chairman of the Audit Committee OlgaAsihjatiAdjiputroWijaya Member of the Audit Committee BuchariHanafi,SH Ulian T. Malik TheTaskandResponsibilityoftheAuditCommittee: The Audit Committees tasks are (1) to provide its opinion to the Board of Commissioners pertaining to the reports or other matters submitted by the Companys Board of Directors to the Board of Commissioners, (2) to identify matters which need the Board of Commissioners attention and (3) to inform the Board of Commissioners regarding regulations promulgated by the appropriate authorities related to the Companys business. The Audit Committee from time to time meets with the Board of Commissioners as and when requested by the Board of Commissioners. The Audit Committee regularly reports to the Board of Commissioners matters which are the responsibilities of the Audit Committee. Direksi Per tanggal 31 Desember 2011, susunan Direksi Perseroan adalah: Presiden Direktur Handojo Selamet Muljadi Wakil Presiden Direktur Paulus Harianto Direktur Diana Wirawan Dewi Murni Sukahar RatnaDewiSuryoWibowo Irawati Sutanto Phillips Gunawan Dondi Sapto Margono Aviaska Diah Respati H. Board of Directors As at 31 December 2011, the composition of Company Board of Directors is as follows: President Director Handojo Selamet Muljadi Vice President Director Paulus Harianto Directors Diana Wirawan Dewi Murni Sukahar RatnaDewiSuryoWibowo Irawati Sutanto Phillips Gunawan Dondi Sapto Margono Aviaska Diah Respati H.

CORPORATE GOVERNANCE

Per tanggal 31 Desember 2011 para anggota Komite Audit adalah : Ketua Komite Audit OlgaAsihjatiAdjiputroWijaya Anggota Komite Audit BuchariHanafi,SH Ulian T. Malik TugasdanTanggungJawabKomiteAudit: Tugas Komite Audit adalah (1) memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal lain yang disampaikan Direksi Perseroan kepada Dewan Komisaris, (2) mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan (3) memberitahukan Dewan Komisaris tentang peraturan yang dikeluarkan pihak yang

Dewan Komisaris Per tanggal 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris adalah: Presiden Komisaris Dian Paramita Tamzil Komisaris & Komisaris Independen Wisnu Katim OlgaAsihjatiAdjiputroWijaya Tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas tindakan Direksi Perseroan terkait dengan kepengurusan usaha Perseroan. Selanjutnya tugas dan wewenang Dewan Komisaris sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan dan undang-undang yang berlaku. Besarnya honor Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Dewan Komisaris berkomunikasi dengan Direksi Perseroan secara rutin sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan tugas Dewan Komisaris

Board Of Commissioners As at 31 December 2011 the composition of the Board of Comissioners is as follows: President Commissioner Dian Paramita Tamzil Commissioner & Independent Commissioner Wisnu Katim OlgaAsihjatiAdjiputroWijaya The Board of Commissioners task is to supervise the Board of Directors actions pertaining to the management of the Companys business. Furthermore the tasks and authorities of the Board of Commissioners are as described in the Companys Articles of Association and the prevailing laws and regulations. The amounts of honorarium for the Board of Commissioners are determined by the General Meeting of Shareholders of the Company. The Board of Commissioners regularly communicates with the Companys Board of Directors as and when required to perform its responsibilities.

berwenang sehubungan dengan usaha Perseroan. Komite Audit sewaktu-waktu bertemu dengan Dewan Komisaris bilamana dianggap perlu oleh Dewan Komisaris. Komite Audit secara rutin melaporkan kepada Dewan Komisaris tentang hal-hal yang adalah tugas Komite Audit.

50

51

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, tugas utama Direksi adalah melakukan pengurusan kegiatan usaha dengan mengelola aktiva dan sumber daya yang dimiliki untuk kepentingan dan tujuan Perseroan. Dalam melaksanakan tugasnya, di bawah pengawasan Dewan Komisaris, Direksi bertanggung jawab kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan minimal sekali setahun dengan memberikan laporan perihal jalannya Perseroan dan tata kelola keuangan untuk tahun buku yang baru berlalu. Rapat Direksi dilakukan setiap waktu bilamana dipandang perlu. Besarnya gaji Direksi ditentukan dari waktu ke waktu oleh Dewan Komisaris.

Pursuant to the Companys Articles of Association, the primary responsibility of the Board of Directors is to administer the Companys business by managing its assets and resources for the good of and in the best interest of the Company. The Board of Directors performs its duties under the supervision of the Board of Commissioners, being accountable to the Shareholders through the General Meeting of Shareholders held at least once a year, whereby it submits a report on the Companys operations and financial management for the financial year recently ended. Board of Directors meetings are conducted at any time deemed necessary. Remuneration for the Board of Directors is established regularly by the Board of Commissioners.

Kegiatan-kegiatan Perseroan yang dimaksud antara lain adalah penyelenggaraan paparan publik dan rapat umum tahunan atau rapat umum luar biasa bagi para pemegang saham serta pengumuman informasi keuangan secara tertulis kepada masyarakat dalam media cetak atau elektronik sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada tanggal 31 Desember 2011, Sekretaris Perusahaan Perseroan dijabat oleh Dewi Murni Sukahar, yang juga sebagai Direktur Perseroan. Audit Internal Audit Internal PT Tempo Scan Pacific Tbk berfungsi memberikan masukan yang independen dan obyektif mengenai kondisi sistem kontrol internal Perusahaan atas penggunaan sumber daya yang dimiliki Perseroan secara optimal sesuai sistem dan prosedur yang telah ditetapkan sehingga memberikan nilai tambah yang dapat meningkatkan kegiatan operasional Perseroan, dimana salah satu peran penting dari Audit Internal dalam pengendalian operasional Tempo Scan adalah meyakinkan bahwa standar prosedur operasional telah diterapkan dan berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Audit Internal berdasarkan rencana kerja tahunan dengan jadwal yang dibuat tiap bulan atau periode tertentu bahkan bisa dilakukan sewaktu-waktu jika diperlukan. Program kerja Audit Internal meliputi pengujian dan evaluasi atas penerapan kebijakan perusahaan maupun kepatuhan terhadap ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang terkait dalam

These activities include organizing public exposs, annual general meetings or extraordinary meeting of shareholders and posting of public announcements on its financial information through various printed or electronic media in accordance with the prevailing regulations. As of December 31, 2011, the Companys Corporate Secretary is Dewi Murni Sukahar, who also acts as the Companys Director. Internal Audit The function of Internal Audit of PT Tempo Scan Pacific Tbk is to provide independent and objective feedback about the state of the Companys internal control system over the use of Companys resources in accordance to the Companys systems and procedures so it will provide added value to improve Companys operations, whereas one of the important role of Internal Audit in Tempo Scans operational control is to ensure confidence that standard operating procedures have been implemented and run in accordance with predetermined requirements. Implementation of Internal Audit is based on annual work plan with schedules made on monthly basis or certain regular period or can even be conducted at any time if required. Internal Audit work program includes testing and evaluation of both the implementation of corporate policies and compliance with regulations and legislations related to operational activities and

Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung (Liaison Officer) dalam hal menciptakan jalur komunikasi yang efektif antara regulator dan pemegang saham dengan Perseroan. Sekretaris Perusahaan bertugas memastikan bahwa Direksi mengetahui perkembangan peraturan-peraturan Pasar Modal dan juga memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku di Pasar Modal. Selain itu Sekretaris Perusahaan berperan memberikan informasi dan laporan kepada para pemodal atau masyarakat umum sehubungan dengan kegiatan-kegiatan dan kinerja Perseroan sebagai perusahaan publik sesuai dengan peraturan yang berlaku. Struktur Organisasi Tingkat Senior Manajemen 2011 Senior Management Organization Structure 2011

CorporateSecretary The Corporate Secretary acts as Liaison Officer, ensuring effective communication is maintained between the Company and the regulatory bodies and shareholders. The Corporate Secretary is responsible for ensuring that the Board of Directors, are well informed about capital market regulations as well as corporate compliance with prevailing Capital Market rules and regulations. The Corporate Secretary also provides investors and the public shareholders with information and reports pertaining to the Companys activities and performance as a publicly listed company in accordance with the prevailing regulations.

President Director
Corporate Secretary Managing Director Pharma Division Managing Director Distribution Division Sales & Operation Group Managing Director Consumer Products & Cosmetics Division Business Unit Head(s) Licensed Cosmetics Manufacturing Operation Director Finance Director CPC Division Finance Director Pharma Division, International Business & Support Units Division Finance Director Ditribution Division & Treasury Human Resources & General Affairs Director Pharma Division & Corporate Operation Director Procurement Group

Human Resources Head(s) Distribution Division, CPC Division, Support Units Division

52

53

kegiatan operasional dan relevansi sistem prosedur serta konfirmasi atas data dan dokumentasi pada semua divisi baik di pabrik, cabang, gerai-gerai yang dimiliki Perseroan maupun kepada pelanggan secara langsung. Hasil evaluasi lapangan berupa temuan-temuan dan rekomendasi disertai analisa yang bersifat independen, akurat dan positif dalam rangka peningkatan sistem pengendalian internal dan efisiensi serta efektifitas penggunaan sumber daya perusahaan, disampaikan dalam rapat kerja bersama dengan Direktur Keuangan dan Kepala Divisi terkait untuk mendapat tanggapan atas hasil evaluasi kerjanya. Selanjutnya Audit Internal melakukan pengawasan pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi yang telah disetujui dan ditetapkan oleh manajemen Perseroan untuk memastikan peningkatan kinerja bagian terkait sehingga mendukung terciptanya pengelolaan Perseroan yang lebih efektif, efisien dan berdaya guna secara internal maupun eksternal. Unit Audit internal pada saat ini beranggotakan 2 Manager, 4 Penyelia dan 11 Staf, berkoordinasi dengan Direktur Keuangan dalam melakukan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Untuk meningkatkan kinerja, kemampuan dan wawasannya, Audit Internal mengikuti berbagai macam pelatihan dan seminar termasuk perkembangan peraturan pemerintah yang dibutuhkan seiring kemajuan dan perkembangan Perseroan. Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal diawali dengan adanya uraian jabatan dari setiap karyawan sesuai jabatan yang dipegangnya yang berupa penjabaran ruang lingkup pekerjaan, tugas dan tanggung jawab setiap karyawan. Dalam mengendalikan kegiatan operasionalnya masingmasing unit usaha dalam ketiga divisi Tempo Scan memiliki Standar Operating Prochedures (SOP) sebagai dasar pegangan seluruh kegiatan operasionalnya agar berjalan sesuai ketentuan dan kebijakan yang berlaku. Dalam rangka pengendalian internal, setiap Strategic Business Units (SBU) Tempo Scan memiliki SOP yang

the relevance of systems and procedures as well as confirmation of data and documentations in all divisions either in the Companys factory, branch, outlet or directly at the customer premises. The results of on site evaluation are findings and recommendations with independent, accurate and positive analysis in order to improve internal control system and efficiency as well as effectiveness of the use of company resources, presented in working meetings with Finance Director and related Division Head to obtain feedback of the result of the work evaluation. Further, Internal Audit conducts supervisions on follow ups of the approved and decided recommendations by Companys management to ensure performance improvement of related department to Support the creation of more effective, efficient and useful Company management both internally and externally. Internal Audit Unit currently consists of 2 Managers, 4 Supervisors and 11 Staffs who coordinate with Finance Director in performing their duties and accountable to the President Director. To improve their performances, skills and insights, Internal Auditors attend wide range of trainings and seminars including the development of government regulation along with Companys progress and development. InternalControlSystem Internal control system begins with the existence of job description of every employee according to his/ her position in the form of explanation of the scope of employment, duties and responsibilities of each employee. In controlling business units operational activities in each division, Tempo Scan has Standard Operating Procedures (SOP) as the basis for its operational activities to ensure that they are in accordance to the regulations and policies.

mana selain mengikutsertakan unit usaha divisi pengguna jasa, juga melibatkan SBU terkait lainnya demi memberikan pelayanan yang maksimal kepada ketiga divisinya. SOP SBU Tempo Scan menetapkan keharusan adanya evaluasi sebelumnya atas Pemasok dan selanjutnya berdasar SOP yang berlaku, Pemasok yang telah disetujui dan ditunjuk, diwajibkan memberikan pernyataan dan jaminan untuk pematuhan etika usaha dan secara transparan menjalankan tata kelola usaha yang baik. Selain itu Tempo Scan melaksanakan disiplin anggaran/ budget pada tingkat unit usaha, tingkat divisi dan terintegrasi sampai ke tingkat induk usaha Tempo Scan, selain itu juga dilakukan pengelolaan biaya-biaya operasional secara terpadu antara lain melalui penerapan sistem manajemen informasi terpadu dengan menggunakan piranti lunak SAP untuk aplikasi distribusi dan produksi. Kinerja unit usaha dianalisa secara berkala mengacu pada anggaran/budget dari unit usaha terkait, untuk mengevaluasi dan memastikan apakah realisasi usaha telah sesuai dengan tujuan Tempo Scan yang tertuang dan dijabarkan pada anggaran/budget masing-masing unit usaha. Kinerja unit usaha tersebut juga merupakan faktor utama untuk menilai kinerja karyawan pada unit usaha terkait, dengan demikian hasil kinerja masing-masing unit usaha yang mengacu pada anggaran/budget yang telah ditetapkan tersebut juga mencerminkan kinerja dari para karyawannya.

In terms of internal control, Tempo Scans Strategic Business Units (SBU) has SOPs which includes both business units of user divisions and involves other related SBUs in order to provide maximum service to the three divisions. Tempo Scan SBUs SOP mandates that pre-evaluation of Suppliers and subsequent evaluations are based on the applicable SOP, approved and appointed Suppliers, are required to provide formal statement and warranty that they will comply with business ethics and transparently implement good corporate governance. Additionally, Tempo Scan implement budgetary discipline up to business unit level and division level in an integrated manner up to the level of Tempo Scans holding company, it also manage operational costs through implementation of integrated information management system using SAP software for distribution and production application. Business units performances are analyze periodically based on the related business units budget, to evaluate and ensure whether the business realization is aligned with Tempo Scans objectives as stated and explained in the respective business units budget. The business unit performance is also a major factor to assess employees performance in the related business unit, thus the performance of each business unit based on its budget is also reflecting the performance of its employees.

54

55

Pesan Penutup Tahun 2011 menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan Tempo Scan selama 17 tahun sebagai sebuah perusahaan publik dimana perusahaan ini telah menghadapi sejumlah tantangan-tantangan yang datang dari beragam sumber, termasuk krisis keuangan parah di Asia dan pergolakan politik Indonesia pada akhir 90-an dimana Tempo Scan mengalami kerugian pertama dan satu-satunya selama jangka waktu panjang sebagai sebuah perusahaan yang telah tercatat di bursa saham. Namun demikian, dengan upaya-upaya manajemen yang tidak kenal lelah dan kerja keras, Tempo Scan telah memulai perubahan terhadap tiga bisnis intinya dengan memulai strategi yang terfokus antara lain melalui pemilihan ekuitas-ekuitas merek yang berdaya saing yang akan menjadi representasi dari masing-masing therapeutic class dan/atau segmen pasar yang telah dipilih oleh Tempo Scan menjadi lahan persaingan bisnis yang potensial. Guna terus mendukung strategi yang fokus tersebut di atas, Tempo Scan terus mengupayakan peningkatan kemampuan manufakturnya melalui penguasaan teknologi, proses produksi, dan kemampuan teknis formulasi produk, mengingat bahwa kemampuan manufaktur tersebut menjadi salah satu di antara kompetensi inti perusahaan selain dari kemampuan-kemampuan pemasaran dan distribusi yang oleh Tempo Scan telah ditetapkan sebagai misinya ke depan. Lebih jauh, kemampuan manufaktur tersebut menjadi suatu peningkatan yang penting bagi Tempo Scan untuk mempertahankan nilai proposisi produk yang dimanifestasikan dalam strategi penetapan harga yang terjangkau. Selanjutnya, kompetensi pemasaran dan manufaktur tersebut di atas tidak akan diperoleh tanpa melalui jaringan distribusi yang efektif dan efisien khususnya di negara seperti Indonesia yang merupakan simbol kawasan distribusi dan logistik yang tersulit oleh karena biaya logistiknya yang tinggi, antara lain disebabkan oleh diperlukannya penguasaan atas suatu wilayah

Closing Message Year of 2011 has been another milestone in Tempo Scans 17 years journey as a publicly listed company whereas it had been confronted with numerous challenges which came from variety of sources including the severe Asian financial crisis and Indonesian political upheaval in late 90ish where Tempo Scan had suffered its first and only financial loss during the aforementioned long tenure being a listed company. Nonetheless with its management relentless effort and hard work, Tempo Scan has embarked to revamp its three core businesses by introducing focus strategy among other through selecting its winning brand equities that will become its proxy in the respective therapeutic class and or market segment that Tempo Scan has chosen to be its potential competing landscape. In order to support persistently the aforesaid focus strategy, Tempo Scan is in continuous pursuit to improve its manufacturing capability through acquiring technology, production process and formulation knowhow, since such manufacturing capability is among the core competence in addition to marketing and distribution capabilities that Tempo Scan has determined as its mission going forward. Moreover, such manufacturing capability is a pivotal leverage for Tempo Scan to sustain its products value proposition as manifested in their affordable pricing strategy. Furthermore, the aforesaid marketing and manufacturing competency will not be obtained without the effective and efficient distribution network especially in country such as Indonesia which is an epitome of distribution and logistics toughest terrain, due to its high logistic cost among other caused by the coverage requirement of a vast archipelago consisting of approximately 13,000 islands and, diverse ethnicity which embodied in the country trading universe that has to be managed with profound understanding of such market condition. In view of the aforesaid, Tempo

yang sangat luas yang terdiri dari sekitar 13.000 pulau, dan keragaman etnis yang terwujud dalam sebuah semesta perdagangan negara yang harus dikelola dengan pemahaman yang mendalam tentang kondisi pasar tersebut. Mengingat hal tersebut di atas, Tempo Scan telah dengan baik mempersiapkan diri mengatasi tantangan dengan pengalamannya selama 59 tahun dalam industri distribusi di Indonesia, oleh karenanya perusahaan ini juga akan menarik manfaat dari upaya Pemerintah dalam mengembangkan lebih lanjut infrastruktur negara yang akan membantu bisnis distribusi. Namun demikian, serupa dengan tantangan-tantangan yang juga harus dihadapi oleh banyak perusahaanperusahaan lain di seluruh dunia, tantangan utama Tempo Scan bukan hanya untuk mendapatkan modal finansial semata akan tetapi tantangan terbesarnya adalah untuk menghimpun dan menarik modal sumber daya manusia yang berharga tidak hanya dengan pendidikan akademis yang sesuai dan keterampilan fungsional mereka, akan tetapi dengan pola fikir dan sikap yang benar dan sejalan dengan kultur korporasi Tempo Scan serta sejalan dengan misinya, sehingga karenanya maka tahun 2011 Tempo Scan telah membentuk satu departemen baru yang disebut sebagai departemen Pengembangan Modal Sumber Daya Manusia dan Organisasi yang akan menghadapi tantangan tersebut di atas. Atas nama manajemen dan karyawan Tempo Scan, saya ingin menyampaikan penghargaan yang tertinggi kepada seluruh mitra bisnis, para pemasok, para pelanggan dan pihak-pihak profesional yang telah mendukung Tempo Scan sehingga sampai pada posisinya saat ini, dan kami berharap bahwa bersama kita dapat membina hubungan kerjasama yang lebih kuat demi masa depan yang lebih baik.

Scan is well poised to handle such challenge given its 59 years of experience in the Indonesian distribution industry hence it will also benefit from the Government pursuit to develop further the country infrastructure which will help the distribution business. Nevertheless similar with the challenges that many other companies worldwide have encountered, Tempo Scans main challenge is not to obtain financial capital alone but its greatest challenge is to garner and attract the valuable human capital not only with their right academic education and functional skill but with their correct mindset and attitude which are in sync with Tempo Scan corporate culture as well as with its mission, consequently in 2011 Tempo Scan has formed a new department called Human Capital and Organizational Development precisely to address the aforementioned challenge. On behalf of the Tempo Scans management and employees, I wish to convey my greatest appreciation towards all of its business partners, suppliers, customers and professional parties who have supported Tempo Scan to be where it is now and, we hope that together we can foster stronger mutual relationship for a better future.

Handojo S. Muljadi Presiden Direktur

Handojo S. Muljadi President Director

56

57

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BOARD OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS STATEMENT
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan ini menyatakan bahwa : Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini. The Board of Directors and Board of Commissioners of the Company hereby state that: The Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the correctness of the contents of this Annual Report Jakarta, 9 April 2012 Direksi Jakarta, April 9, 2012 Board of Directors

Handojo Selamet Muljadi


Presiden Direktur President Director

Wakil Presiden Direktur Vice President Director

Paulus Harianto

Diana Wirawan
Direktur Director

Dewi Murni Sukahar


Direktur Director

Ratna Dewi Suryo Wibowo


Direktur Director

Dondi Sapto Margono


Direktur Director

Irawati Sutanto
Direktur Director

Phillips Gunawan
Direktur Director

Aviaska Diah Respati H.


Direktur Director

Dian Paramita Tamzil


Presiden Komisaris President Commissioner

Komisaris & Komisaris Independen Commissioner & Independent Commissioner

Wisnu Katim

Komisaris & Komisaris Independen Commissioner & Independent Commissioner

Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

58

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009

DAFTAR ISI Laporan Auditor independen

CONTENTS Independent Auditors report

Ekshibit/ Exhibit A B C D E

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Laporan Arus Kas Konsolidasian Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Consolidated Statements of Financial Position Consolidated Statements of Comprehensive Income Consolidated Statements of Changes in Equity Consolidated Statements of Cash Flows Notes to Consolidated Financial Statements

60

61

62

63

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit A PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit A PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit A/2 PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit A/2 PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2011, 2010 AND 1 JANUARY 2010/31 DECEMBER 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ 1 January 2010/ 31 December 2009
63.600.000.000 439.569.819.437 5.492.939.585 59.371.652.764 5.486.996.989 82.468.200.813 21.032.922.319 1.705.456.003 678.727.987.910 8.161.556.474 96.104.471 5.399.074.375 127.262.374.418 140.919.109.738

A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek, neto Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Persediaan, neto Pajak dan biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan, neto Penyertaan saham

Catatan/ Notes 2f,4,26 2e,5 2g,o,6,26 2g,6 2g,7 2h,8 2i,9

2011 1.608.818.728.324 66.952.009.447 599.068.886.020 268.577.331 36.888.094.626 311.085.460 726.343.386.672 83.329.102.607 3.121.979.870.487

2010 1.398.375.375.274 52.376.646.157 535.646.482.268 503.990.193 18.414.899.775 203.995.601 595.461.383.425 41.083.020.105 2.642.065.792.798 31.881.427.299 48.708.636.643

1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ 1 January 2010/ 31 December 2009 1.180.730.614.170 59.269.550.777 464.056.240.077 571.474.113 17.105.853.926 632.258.426 585.060.214.235 46.650.408.601 2.354.076.614.325 30.841.476.522 47.037.091.575

LIABILITAS DAN EKUITAS

Catatan/ Notes 2g,o,13,26 2g,o,14,26 2g,o,7 2g,7 2n,15,26 2p,17 2j,l,7,10

2011
139.740.000.000 572.894.229.505 1.451.784.097 119.958.512.002 4.290.311.016 129.383.062.369 43.704.276.847 1.230.364.939 1.012.652.540.775

2010
113.348.997.702 411.829.400.305 6.804.546.374 118.939.079.340 7.306.342.981 83.717.841.285 40.623.053.671 1.783.241.146 784.352.502.804 10.060.840.370 45.963.011 3.625.297.246 146.778.097.198 160.510.197.825

LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Accrued expenses Taxes payable Current maturities of obligations under capital leases Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities, net Deferred gain on sale-andleaseback transactions, net Obligations under capital leases, net of current maturities Post-employment benefits obligation Total Non-Current Liabilities EQUITY Equity Attributable to the Equity Holders of the Parent Company Share capital par value Rp 50 per share Authorized 6,000,000,000 shares

A S S E T S CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments, net Trade receivables Third parties Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories, net Prepaid taxes and expenses and other current assets Total Current Assets NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets, net Investments in shares of stock Property, plant and equipment, net of accumulated depreciation of Rp 628,233,747,022 in 2011, Rp 501,384,278,682 in 2010 and Rp 443,487,973,378 in 2009 Goodwill Others Total Non-Current Assets TOTAL ASSETS

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Utang pajak Utang sewa yang jatuh tempo dalam satu tahun Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pajak tangguhan, neto Laba transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditangguhkan, neto Utang sewa, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja karyawan Total Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 50 per saham Modal dasar 6.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.500.000.000 saham Agio saham, neto Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Komponen ekuitas lainnya Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar investasi jangka pendek, neto Saldo laba Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Sub-Total Kepentingan Non-Pengendali Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

2p 2l 2j,l,6,10 2r,16

9.742.405.024 2.397.984.928 179.645.717.586 191.786.107.538

2p,17 2b,c,10

36.605.097.328 44.691.418.046

Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 628.233.747.022 pada 2011, Rp 501.384.278.682 pada 2010 dan Rp 443.487.973.378 pada 2009 2j,l,11 Goodwill 2b,d,12 Lain-lain 2m,17 Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET

886.134.968.731 23.171.035.698 137.792.005.031 1.128.394.524.834 4.250.374.395.321

760.788.196.333 26.055.080.418 80.096.777.729 947.530.118.422 3.589.595.911.220

715.003.306.406 32.549.587.774 83.594.838.406 909.026.300.683 3.263.102.915.008

1,19 20 2b 2b (

225.000.000.000 124.457.261.916 9.912.735.367 ) ( 12.327.604.383

225.000.000.000 124.457.261.916 9.283.905.240 )( 12.327.604.383

225.000.000.000 124.457.261.916

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

2b

88.941.036.612

71.376.815.217

2e,5 19

933.210.170 22.500.000.000 2.542.416.837.135 3.006.663.214.849

1.357.846.880 20.250.000.000 2.158.618.439.687 2.604.104.062.843 40.629.147.748 2.644.733.210.591 3.589.595.911.220

Issued and fully paid 4,500,000,000 shares Additional paid-in capital, net Differences arising from foreign 7.593.646.818 ) currency translations 12.327.604.383 Other reserves Differences arising from restructuring transaction between entities 71.551.609.076 under common control Unrealized gains on changes in fair value of available for sale financial 648.858.500 assets, net Retained earnings 18.000.000.000 Appropriated Unappropriated Sub-Total Non-Controlling Interests Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

1.964.479.180.766 2.408.870.867.823 34.584.949.537 2.443.455.817.360 3.263.102.915.008

2b,18

39.272.532.159 3.045.935.747.008 4.250.374.395.321

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

64

65

66
Laba Neto ( ( ( ( 2011 3.580.621.360.619 662.818.840.982 2.200.042.756.418 586.362.346.430 153.737.920.910 5.780.664.117.037 566.048.397.448 20.313.948.982 585.308.879.593 586.362.346.430 585.308.879.593 564.994.930.611 20.313.948.982 3.399.999.400 LABA USAHA LABA BRUTO PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lain Beban operasi lain LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA NETO TAHUN BERJALAN Beban Pajak Penghasilan, Neto TOTAL LABA KOMPREHENSIF, NETO LABA PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Total Pendapatan Komprehensif Lain Laba Komprehensif, Neto yang Dapat Diatribusikan Pemilik entitas induk Kepentingan Non-pengendali Laba Neto Tahun berjalan yang Dapat Diatribusikan: Pemilik entitas induk Kepentingan Non-pengendali PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Perubahan laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar investasi jangka pendek, neto Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas laba bersih entitas asosiasi, neto
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

740.100.267.340

( 1.244.275.597.160 ) ( 297.978.787.115 ) 16.020.772.593 ( 10.990.303.754 )

1.053.466.837 )

628.830.127 )

424.636.710 )

Ekshibit B

82.513.767.507 3 8.632.340.549 ) 2g,k,6,11 (

126 2t,20 21 2b,10 2g,n,6,23 2b,18 2p,17 2n,23 2n,23 2b,10 2t ( ( ( ( ( 494.760.795.087 134.732.066.349 559.485.375.301 493.779.525.045 7.020.858.072 708.988.380 493.779.525.045 494.760.795.087 629.492.861.436 487.907.988.879 5.871.536.166 488.889.258.921 5.871.536.166 1.894.330.075.143 3.239.912.027.011 1.054.568.179.138 ) 248.766.455.282 ) 4.970.261.945 36.480.327.367 ) 70.223.668.852 7.237.040.789 ) 1.690.258.422 ) 981.270.042 ) 109 INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE Unrealized gain (losses) on appreciation (decline) in market values of short term investment, Net Differences arising from foreign currency translation TOTAL COMPREHENSIVE INCOME, NET Total Other Comprehensive Income OTHER COMPREHENSIVE INCOME Net Income For the year Attributable to: Equity holders of the parent company Non-controlling Interest
Catatan

Catatan/ Notes 2010

2g,n,r,6, 21,22 5.134.242.102.154

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

COST OF GOODS SOLD

GROSS PROFIT

INCOME FROM OPERATIONS

Finance income Finance costs Equity in net earnings of associated Companies, net

EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO HOLDERS OF THE PARENT COMPANY Income Tax Expense, Net
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Modal Saham/ Share Capital 225.000.000.000

Selling expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expense

Comprehensive Income Attributable Equity holders of the parent company Non-controlling Interest

NET INCOME FOR THE YEAR

Net income
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Agio Saham, Neto/ Additional Paid- in Capital, Net Keuangan/ Differences Arising from Foreign Currency Translations Komponen Ekuitas Lainnya/ Other Reserves 124.457.261.916 (7.593.646.818) 12.327.604.383

Exhibit B

NET SALES

Ekshibit C

Exhibit C

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Laba yang Belum Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Differences Arising from Restructuring Transaction Among Entities Under Common Control Direalisasi atas Kenaikan Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek, Neto/ Unrealized Gains on Changes in Fair Value of Available for Sale Financial Assets, Net Sudah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated Saldo Laba / Retained Earnings Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Neto/ Net Kepentingan Non-pengendali/ Non-controlling Interest Ekuitas, Neto/ Shareholderss Equity, Net Notes

Saldo 31 Desember 2009 Penambahan kepentingan non-pengendali entitas anak Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b

71.551.609.076

648.858.500

18.000.000.000

1.964.479.180.766

1.982.479.180.766

34.584.949.537

2.443.455.817.360

Balance as of 31 December 2009 Addition non-controlling interest 172.662.045 172.662.045 of subsidiaries Differences arising from foreign (1.690.258.422) (1.690.258.422) 2b currency translations Differences arising from foreign restructuring transaction among Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba yang belum direalisasi atas penurunan nilai pasar investasi jangka pendek, bersih Laba bersih komprehensif tahun berjalan Cadangan umum Dividen kas Saldo 31 Desember 2010 Pelepasan kepentingan non-pengendali entitas anak Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba yang belum direalisasi atas penurunan nilai pasar investasi jangka pendek, bersih Laba bersih komprehensif tahun berjalan Cadangan umum Dividen kas Saldo 31 Desember 2011 2e 19 19 225.000.000.000 124.457.261.916 (9.912.735.367) 12.327.604.383 88.941.036.612 (424.636.710) 933.210.170 22.500.000.000 2.250.000.000 566.048.397.448 (2.250.000.000) (180.000.000.000) 2.542.416.837.135 566.048.397.448 (180.000.000.000) 2.564.916.837.135 20.313.948.982 39.272.532.159 (424.636.710) 586.362.346.430 (180.000.000.000) 3.045.935.747.008 2e 19 19 17.564.221.395 17.564.221.395 2b (628.830.127) (628.830.127) 2b (21.670.564.571) (21.670.564.571) 2e 19 19 225.000.000.000 124.457.261.916 (9.283.905.240) 12.327.604.383 71.376.815.217 708.988.380 1.357.846.880 2.250.000.000 20.250.000.000 488.889.258.921 (2.250.000.000) (292.500.000.000) 2.158.618.439.687 488.889.258.921 (292.500.000.000) 2.178.868.439.687 5.871.536.166 40.629.147.748 708.988.380 494.760.795.087 (292.500.000.000) 2.644.733.210.591 2e 19 19 (174.793.859) (174.793.859) entities under common control Unrealized losses on declinein market values of short-term investments, net Net income comprehensive for the year Appropriation for general reserve Cash dividends Balance as of 31 December 2010 Divestment non-controlling interest of subsidiaries Differences arising from foreign currency translations Differences arising from foreign restructuring transaction among entities under common control Unrealized losses on declinein market values of short-term investments, net Net income comprehensive for the year Appropriation for general reserve Cash dividends Balance as of 31 December 2011

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

67

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit D PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit D PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2011 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 5.920.466.655.609 5.215.766.923.561 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan ( 5.060.418.088.652)(4.403.795.407.185 ) Cash paid to suppliers and employees Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan penghasilan bunga Penerimaan klaim atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan Pembayaran pajak Pembayaran beban keuangan Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap ( Penempatan investasi jangka pendek ( Hasil penjualan investasi jangka pendek Perolehan penyertaan saham, setelah dikurangi kas dan setara kas yang diperoleh Penerimaan dividen kas Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang bank Pembayaran utang bank Pembayaran kepada pihak-pihak berelasi, neto Pembayaran liabilitas sewa Pembayaran dividen kas Arus kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan Pengaruh bersih atas perubahan kurs pada kas dan setara kas yang didenominasi dalam mata uang asing KENAIKAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN ( 860.048.566.957 82.052.790.345 ( ( 811.971.516.376 69.396.640.582 Cash provided by operations Receipts of interest income Receipt of tax refund Payments of taxes Payments of financing charges Net cash flows provided by operating activities

1. U M U M a. Pendirian Perusahaan PT Tempo Scan Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 20 Mei 1970, dengan nama PT Scanchemie dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968, yang diubah dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1970, berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 37. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/27/4 tanggal 13 Februari 1971, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 26 Maret 1971, Tambahan No. 148. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 25 tanggal 25 Juli 2008 mengenai penyesuaian seluruh anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan UndangUndang No. 40 Tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-85063.AH.01.02.TH.2008 tanggal 12 November 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 36 tanggal 5 Mei 2009, Tambahan No. 12177. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang usaha farmasi dan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1970. Kantor pusat Perusahaan di Tempo Scan Tower, lantai 16, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, sedangkan lokasi pabriknya terletak di Cikarang Jawa Barat. PT Bogamulia Nagadi, didirikan di Republik Indonesia, adalah perusahaan induk dari PT Tempo Scan Pacific Tbk dan Entitas anak. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan Perusahaan Lainnya Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 tanggal 24 Mei 1994, Perusahaan menawarkan sejumlah 17.500.000 saham baru kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran Rp 8.250 setiap saham. Total nominal dari keseluruhan saham yang ditawarkan tersebut adalah sejumlah Rp 17,5 miliar. Hal ini menyebabkan total saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 75.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 1994.

1. G E N E R A L a. Establishment of the Company PT Tempo Scan Pacific Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia on 20 May 1970, under its original name PT Scanchemie within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 Year 1968, as amended by Law No. 12 Year 1970, based on Notarial deed No. 37 of Ridwan Suselo, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice (MOJ) in its Decision Letter No. J.A.5/27/4 dated 13 February 1971, and was published in the State Gazette No. 25 date 26 March 1971, Supplement No. 148. The Companys articles of association has been amended from time to time, the latest of which were drawn up in Notarial deed No. 25 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., dated 25 July 2008 relating to the adjustment of the Companys articles of association in compliance with Law No. 40, Year 2007. These amendments were approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-85063.AH.01.02. TH.2008 dated 12 November 2008 and was published in the State Gazette No. 36 dated 5 May 2009, Supplement No. 12177. The Company started its commercial operations in 1970 and is primarily engaged in pharmaceutical business. The head office of the Company is located at 16th Floor, Tempo Scan Tower, Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. 3-4, Jakarta 12950, while its factories are located in Cikarang - West Java. PT Bogamulia Nagadi, incorporated in the Republic of Indonesia, is the parent company of PT Tempo Scan Pacific Tbk and Subsidiaries. b. Public Offering of the Companys Shares and Other Corporate Actions Based on the letter of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. S-939/PM/1994 dated 24 May 1994, the Company offered 17,500,000 new shares to the public through the Indonesia Stock Exchange at an offering price of Rp 8,250 per share. The total aggregate par value of the shares offered to the public amounted to Rp 17.5 billion. This brought the total number of issued and fully paid shares of the Company to 75,000,000 shares as of 31 December 1994.

3.544.268.472 345.197.409.918)( 299.217.875.245 ) 9.104.341.468)( 7.605.247.182 ) 587.799.605.916 578.089.303.003

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sales of property, plant and 7.627.862.141 11.602.696.149 equipment 202.993.223.450)( 110.414.774.197 ) Purchases of property, plant and equipment 15.000.000.000)( 10.000.000.000 ) Placement of short-term investments 18.458.510.170 Proceeds from sale of short-term investment Such investments, net of cash 22.089.312.498 equivalents acquired 7.417.218.000 5.349.313.000 Proceeds cash dividend 180.858.830.811)( 85.004.254.878 ) Net cash flows used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Payments of bank loans Payments to related parties, net Payments of obligations under capitalleases Payment of cash dividends Net cash flows used in financing activities

( ( ( ( (

259.617.500.000 214.068.390.609 234.290.000.000)( 163.479.892.907 ) 3.001.668.688)( 3.834.775.033 ) 1.780.538.264)( 1.711.855.184 ) 215.251.540.000)( 292.500.000.000 ) 194.706.246.952)( 247.458.132.515 )

1.791.175.103)( 210.443.353.050

Net effect of changes in foreign exchange rates on foreign currency denominated cash 27.982.154.506 ) and cash equivalents 217.644.761.104 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

1.398.375.375.274 1.180.730.614.170 1.608.818.728.324 1.398.375.375.274

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

See accompanying Notes to Consolidated Financial statements on Exhibit E which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole

68

69

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/2
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/2
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/3
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/3
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. U M U M (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Kegiatan Perusahaan Lainnya (Lainnya) Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 29 September 1995 yang dinyatakan dalam akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 195 tanggal 29 September 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97, tanggal 5 Desember 1995, Tambahan No. 10015, nilai nominal masing-masing saham Perusahaan diubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 75.000.000 saham menjadi 150.000.000 saham. Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM No.S-106/PM/1998 tanggal 19 Januari 1998, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas sejumlah 300.000.000 saham baru dengan harga penawaran Rp 500 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham tersebut adalah sejumlah Rp 150 miliar. Sebagai akibat penawaran umum terbatas tersebut, total saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 450.000.000 saham. Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham (RUPSLB) tanggal 30 Juni 2006 yang dinyatakan dalam akta Pernyataan Keputusan RUPSLB Notaris Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., No. 41 tanggal 30 Juni 2006, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 66 tanggal 18 Agustus 2006, Tambahan No. 871, nilai nominal saham Perusahaan diubah dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham (stock split). Dengan demikian, jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 450.000.000 saham menjadi 4.500.000.000 saham. c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2011 susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen

1. G E N E R A L (Continued) b. Public Offering of The Companys Shares and Other Corporate Actions (Continued) Based on the Shareholders Extraordinary General Meeting held on 29 September 1995 and was published in the State Gazette No. 97, dated 5 December 1995, Supplement No. 10015, which was stated in Notarial deed No. 195 of Mudofir Hadi, S.H., dated 29 September 1995, the par value of the Companys shares was changed from Rp 1,000 per share to Rp 500 per share (stock split). Accordingly, the number of issued and fully paid shares of the Company was increased from 75,000,000 shares to 150,000,000 shares. Based on the letter of BAPEPAM No. S-106/PM/1998 dated 19 January 1998, the Company conducted its First Rights Issue involving 300,000,000 new shares at an offering price of Rp 500 per share. The aggregate nominal value of the underlying shares amounted to Rp 150 billion. As a result of this rights issue, the total number of issued and fully paid shares of the Company was increased to 450,000,000 shares. 1. U M U M (Lanjutan)
c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan (Lanjutan) Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur

1. G E N E R A L (Continued)
c. Boards of Commissioners Employees (Continued) : : : : : : : : : and Directors and

: : : : : : : : :

Handojo Selamet Muljadi Paulus Harianto Diana Wirawan Dewi Murni Sukahar Ratna Dewi Suryo Wibowo Dondi Sapto Margono Irawati Sutanto Phillips Gunawan Aviaska Diah Respati H

Directors President Director Vice President Director Director Director Director Director Director Director Director

Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur

As of 31 December 2010, the members of the Companys Boards of Commissioners and Directors are as follows: Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Vice President Director Director Director Director Director Director Director

: : : : : : : : : : :

Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim Olga Asihjati Adjiputro Wijaya Handojo Selamet Muljadi Paulus Harianto Diana Wirawan Dewi Murni Sukahar Ratna Dewi Suryo Wibowo Dondi Sapto Margono Irawati Sutanto Phillips Gunawan

: : : : : : : : : : :

Based on the resolution of the Shareholders Extraordinary General Meeting held on 30 June 2006, which was set forth in the Statement of Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders by Notarial deed No. 41 of Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., dated 30 June 2006 that was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 66 dated 18 August 2006, Supplement No. 871, the par value of the Companys shares was changed from Rp 500 per share to Rp 50 per share (stock split). Accordingly, the number of issued and fully paid shares of the Company was increased from 450,000,000 shares to 4,500,000,000 shares. c. Boards of Employees Commissioners and Directors and

Gaji dan kesejahteraan lainnya yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sekitar Rp 19,6 miliar dan 16,5 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010. Perusahaan dan Entitas anak mempunyai pegawai tetap sekitar 5.400 orang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (tidak diaudit).

Total salaries and other compensation benefits incurred for the Companys Commissioners and Directors were approximately Rp 19.6 billion and Rp 16.5 billion for the years ended 31 December 2011 and 2010, respectively. The Company and its Subsidiaries have approximately 5,400 permanent employees as of 31 December 2011 and 2010. (unaudited).

As of 31 December 2011, the members of the Companys Boards of Commissioners and Directors are as follows: Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner

: : :

Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim Olga Asihjati Adjiputro Wijaya

: : :

70

71

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/4
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/4
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/5
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/5
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturanperaturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Kelompok usaha telah mengadopsi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), berlaku efektif mulai 1 Januari 2011. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Basis of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (FAS), which are comprised of the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statements Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Groups consolidated financial statements for the year ended 31 December 2010, except for the adoption of several amended FAS effective 1 January 2011 as disclosed in this note. The group has adopted Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 1 (Revised 2009), effectif 1 January 2011. SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and noncurrent assets and short-term and long-term liabilities, and comparative information and consistency, and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

YANG PENTING

2. SUMMARY OF (Continued)

SIGNIFICANT ACCOUNTING Financial

POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Standar revisian memisahkan perubahan pemilik dan non-pemilik di dalam ekuitas. Laporan perubahan ekuitas hanya meliputi rincian transaksi dengan pemilik, dengan perubahan non pemilik di dalam ekuitas yang disajikan dalam rekonsiliasi tiap komponen ekuitas. Sebagai tambahan, standar memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif: laporan laba rugi komprehensif semua item pendapatan dan beban yang diakui, baik dalam bentuk tunggal satu laporan, atau dalam dua laporan yang terkait. Kelompok Usaha memilih untuk menyajikan dalam bentuk laporan tunggal. Sebagai tambahan, laporan posisi keuangan konsolidasian disyaratkan pada awal periode komparatatif paling awal yang diikuti dengan perubahan kebijakan akuntansi, koreksi kesalah atau reklasifikasi item di dalam laporan keuangan. Informasi komparatif telah disajikan kembali, sehingga kepatuhan terhadap standar revisian dapat dicapai. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali akun-akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun yang bersangkutan. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Entitas.

a. Basis of Consolidated (Continued)

Statements

The revised standard separates owner and non-owner changes in equity. The statement of changes in equity includes only details of transactions with owners, with non-owners changes in equity presented in a reconciliation of each component of equity. In addition, the standard introduces the statement of comprehensive income: it presents all items of recognized income and expenses, either in one single statement, or in two linked statements. The Group has elected to present a single statement. In addition, a consolidated statement of financial position is required at the beginning of the earliest comparative period following a change in accounting policy, the correction of an error or the reclassification of items in the financial statements. Comparative information has been re-presented so that compliance with the revised standard is achieved. The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are prepared under other measurement basis as described in accounting policies of the respective account. The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. The functional and reporting currency used by the Company and its Subsidiaries.

72

73

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/6
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/6
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/7
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/7
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian

YANG PENTING

2. SUMMARY OF (Continued)

SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

YANG PENTING

2. SUMMARY OF (Continued) b.
Mulai Beroperasi secara Komersial/ Start of Commercial Operations 1999

SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

b. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its Subsidiaries (collectively hereinafter referred to as the Group). As of 31 December 2011, 2010 and 2009, these Subsidiaries, in which the Company owns, directly and/or indirectly, more than 50% of the voting shares, are as follows:

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan)

Principles of Consolidation (Continued)


Total Aset, Sebelum Eliminasi (dalam juta)/Total Assets, Before Elimination (in millions)

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas anak (bersamasama untuk selanjutnya disebut sebagai Kelompok Usaha). Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, entitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung dan/atau tidak langsung, dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
Mulai Beroperasi secara Komersial/ Start of Commercial Operations

Nama Entitas anak/ Name of Subsidiary PT Tempo Promosi TP

Produk Utama atau Kegiatan/ Principal Product or Activity Jasa iklan dan promosi/ Advertising and promotion services Pemasaran produk kosmetika/ Cosmetics trading Produsen produk sabun/ Soap manufacturing Produsen produk kemasan plastik/ Plastic packaging manufacturing Industri minuman ringan/Industry of beverage Produsen produk konsumen dan kosmetika/ Consumer products and cosmetics manufacturing Produsen produk kosmetika/ Cosmetics manufacturing Jasa Sistem Komputer/ Computer systems services Produsen produk suplemen makanan, makanan dan minuman/ Food supplement, food and beverages manufacturing Jasa riset dan pengembangan/ Research and development services Jasa distribusi/ Distribution services Pemasaran produk farmasi dan alat kesehatan/ Pharmaceutical and medical devices trading

Persentase Pemilikan Efektif/ % of Effective Ownership

Kedudukan/ Domicile Jakarta

2011 100,0

2010 100,0

2009 100,0

2011 90.472

2010 65.425

2009 62.422

Nama Entitas anak/ Name of Subsidiary Dimiliki secara langsung atau tidak langsung/ Directly-owned or indirectly PT Perusahaan Dagang Tempo PTT Tempo Pacific Holding Ltd. TPHL PT Tempo Land TL (4)

Produk Utama atau Kegiatan/ Principal Product or Activity

Persentase Pemilikan Efektif/ % of Effective Ownership 2011 2010 2009

Total Aset, Sebelum Eliminasi (dalam juta)/Total Assets, Before Elimination (in millions) 2011 2010 2009

PT Pulau Mahoni PM

Jakarta

1971

99,38

96,0

96,0

67.144

49.246

49.682

Kedudukan/ Domicile

PT Tempo Nagadi TN (6)

Jakarta

1991

100,0

100,0

100,0

62.252

54.653

59.064

PT Pritho PTO (6) Jasa distribusi/ Distribution services Penyertaan saham/ Investments Pembangunan dan pengusahaan gedung perkantoran (properti)/ Construction and rental of office buildings (property) Pemasaran produk Konsumen dan kosmetika/ Consumer products and cosmetics Jasa distribusi/ Distribution services Produsen produk kosmetika/ Cosmetics manufacturing Pemasaran produk kosmetika/ Cosmetics trading Produsen produk farmasi/ Pharmaceutical manufacturing Penyertaan saham/ Investments Pemasaran produk kosmetika/ Cosmetics trading Jakarta Labuan, Malaysia Jakarta 1953 2002 1994 89,7 100,0 100,0 84,58 100,0 100,0 84,58 100,0 100,0 1.271.937 528.093 462.907 1.021.613 493.576 424.721 920.244 528.237 370.490 PT Polari Limunusainti PLI

Jakarta

1978

100,0

100,0

100,0

56.382

34.296

26.452

Tangerang dan Surabaya Surabaya

1987

51,0

55.060

PT Filma Utama Soap FUS (6)

1974

100,0

100,0

100,0

46.657

33.689

29.762

PT Barclay Products BP

Jakarta

1977

100,0

100,0

100,0

329.372

125.400

126.683

RT Beauty Care Ltd. RTB (4) dan (5) (4) and (5) PT Tempo Data System TDS (2) dan (4) (2) and (4) PT Tempo Natural Products TNP

Bangkok, Thailand

1985

100,0

100,0

100,0

43.800

40.553

33.406

Jakarta

1998

99,2

98,77

98,77

43.132

28.618

40.040

PT Supra Usadhatama SUT (2) PT Rudy Soetadi RS (6)

Jakarta Jakarta

1987 1977

89,7 99,51

84,58 99,51

84,58 99,51

156.686 137.221

138.342 130.742

144.805 113.384

Jakarta

2006

99,98

99,98

99,98

40.896

34.268

36.022

PT Eres Revco ER (6) PT Supra Ferbindo Farma SFF

Jakarta Jakarta

1989 1987

99,51 100,0

99,51 100,0

99,51 100,0

144.299 127.682

136.903 161.600

107.979 125.673 PT Tempo Research TR

Jakarta

1997

99,99

99,99

99,99

36.640

29.462

24.014

PT Ageng Adi AA International Beauty Products Ltd. IBP (4)

Jakarta Bangkok, Thailand

1993 1978

99,01 100,0

99,01 100,0

99,01 100,0

79.861 73.453

80.896 60.065

61.714 62.200

PT Tempo Logistics Tlog (2) dan (3) (2) and (3) PT Tempo Rx Farma TRF (a)

Jakarta

2000

89,7

84,58

84,58

27.818

30.249

26.758

Jakarta

1968

99,97

99,96

84,58

19.786

1.645

1.627

74

75

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/8
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/8
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/9
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/9
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG

PENTING

2. SUMMARY OF (Continued) b.
Mulai Beroperasi secara Komersial/ Start of Commercial Operations 1991 1979 1990 1987 2007

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

YANG PENTING

2. SUMMARY OF POLICIES (Continued) b.

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan)

Principles of Consolidation (Continued)


Persentase Pemilikan Efektif/ % of Effective Ownership Total Aset, Sebelum Eliminasi (dalam juta)/Total Assets, Before Elimination (in millions)

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Pada tahun 2011, Perusahaan meningkatkan kepemilikan sahamnya di PTT menjadi 87.574.000 saham. Pada tahun yang sama, TNP dan SFF masing-masing membeli 2.400 dan 150 saham PT Polari Limunusainti (PLI) dari BMN. Selisih Lebih Nilai Aset Neto PTT dan PLI di atas biaya perolehan dicatat sebagai bagian dari Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali yang disajikan sebagai komponen ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan. Transaksi tersebut diatas tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Transaksi tersebut di atas tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pada tahun 2010, TRF (dahulu EC) menerbitkan 700.000 saham baru yang seluruhnya diambil bagian oleh Perusahaan dengan harga nominal dan PTT menjual seluruh kepemilikan sahamnya di TRF kepada Perusahaan, dengan demikian kepemilikan efektif perusahaan di TRF menjadi 99,96%. Transaksi tersebut tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi Entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (KNP); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada Entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.

Principles of Consolidation (Continued) In 2011, the Company increased its ownership in PTT to become 87,574,000 shares. In the same year, TNP and SFF respectively purchased 2,400 and 150 shares of PT Polari Limunusainti (PLI) from BMN. The excess of net asset value of PTT and PLI over the cost of acquisition is recorded as part of the Differences arising from restructuring transaction between entities under common control are presented as a component of equity on the consolidated statements of financial position of the Company.

Nama Entitas anak/ Name of Subsidiary PT Tempo Nagadi Trading TNT PT Kendaga Isi Mulia KIM (7) PT Tri Nagaharda Satria TNS (7) PT Global Eramas GEM Tempo Scan Pacific Philippines Inc. TSPP (4)

Produk Utama atau Kegiatan/ Principal Product or Activity Jasa pembelian/ Purchasing services Distribusi minuman ringan/distribution of beverage Distribusi minuman ringan/distribution of beverage Usaha perdagangan/ Trading business Jasa distribusi dan pemasaran/ Distribution and marketing services Penyewaan bangunan/Rental of buildings Perdagangan ekspor dan impor, distributor dan agen/ Export and import trading, distributor and agent Usaha perdagangan dan jasa pembelian/ Trading business and purchasing services

Kedudukan/ Domicile Jakarta Surabaya Jakarta Jakarta Manila, Philippines

2011 100,0 51,0 51,0 97,2 100,0

2010 100,0 96,77 100,0

2009 100,0 96,77 100,0

2011 15.713 13.605 11.669 10.117 6.325

2010 13.728 11.079 2.993

2009 12.145 8.396 6.369

PT Kian Mulia Manunggal KMM (7) PT Tempo Mahoni TM (b)

Surabaya Jakarta

1981 2006

51,0 99,96

99,96

99,96

3.847 3.214

3.085

2.944

The above transactions do not have a material impact on the consolidated financial statements. In 2010, TRF (formerly EC) issued 700,000 new shares which were taken partly by the Company with nominal price and PTT sold all its shares in at TRF to the Company, thus effective ownership in TRF become 99.96%. This transaction had no material impact on the consolidated financial statements of the Group.

Tempo Nagadi Asia Pte., Ltd. TNA (1)

Singapura/ Singapore

1992

100,0

100,0

100,0

820

612

662

a) b) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Dahulu PT Eurindo Combined (EC). TM adalah perusahaan dalam tahap pengembangan. Dimiliki Dimiliki Dimiliki Dimiliki Dimiliki Dimiliki Dimiliki secara secara secara secara secara secara secara tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak langsung langsung langsung langsung langsung langsung langsung melalui melalui melalui melalui melalui melalui melalui TNT. PTT. SUT. TPHLM. IBP. BCL pada 2011. PLI pada 2011.

a) b) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Formerly PT Eurindo Combined (EC). TM is a development stage company. Indirectly-owned Indirectly-owned Indirectly-owned Indirectly-owned Indirectly-owned Indirectly-owned Indirectly-owned through through through through through through through TNT. PTT. SUT. TPHLM. IBP. BCL in 2011. PLI in 2011.

From 1 January 2011 The Group retrospectively adopted SFAS No. 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements, except for the following items that were applied prospectively: i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interest (NCI); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest of a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.

Pembukuan akun beberapa entitas anak dilakukan di dalam mata uang selain Rupiah. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs nilai tukar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, sementara laporan laba rugi komprehensif dijabarkan dengan menggunakan kurs nilai tukar periode yang bersangkutan. Hasil penyesuaian penjabaran ditampilkan sebagai bagian ekuitas sebagai Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan.

The book of accounts of certain subsidiaries are maintained in currency other than Rupiah. For presentation purposes of the consolidated financial statements, assets and liabilities of the subsidiaries at consolidated statements of financial position date are translated into Rupiah using the exchange rates at consolidated financial position date, while statements of revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of equity as Differences arising from foreign currency translations

76

77

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/10
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/10
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/11
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/11
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

YANG PENTING

2. SUMMARY OF (Continued)

SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

YANG PENTING

2. SUMMARY OF (Continued)

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Sejak Tanggal 1 Januari 2011 PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Seperti dijelaskan pada catatan terkait, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha seperti yang disebutkan pada Catatan 2b yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi Entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas anak, maka Kelompok Usaha: menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat dari setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar dari pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

b. Principles of Consolidation (Continued) From 1 January 2011 SFAS No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent company, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information. As described in this related note, the adoption of SFAS No. 4 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including the related disclosures in the consolidated financial statements. The consolidated financial statements include the accounts of the Group mentioned below 2b, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%. All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance. In case of loss of control over a subsidiary, the Group: derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received, recognizes the fair value of any investment retained;

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (Lanjutan) Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas anak, maka Kelompok Usaha: mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

b. Principles of Consolidation (Continued) In case of loss of control over a subsidiary, the Group: recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent companys share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate. NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separate from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company. Prior to 1 January 2011 Acquisitions of NCI were accounted for using the parent-entity extension method, whereby the difference between the consideration given/received and the carrying amount of the underlying net assets acquired or given up is recognized as goodwill for positive excess, and to profit or loss for negative excess. c. Business Combinations From 1 January 2011 The Group prospectively adopted SFAS No. 22 (Revised 2010), Business Combinations, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year/period commencing on or after 1 January 2011. SFAS No.22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

Sebelum 1 Januari 2011 Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak, perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk selisih positif dan ke laporan laba rugi untuk selisih negatif. c. Kombinasi Bisnis Sejak 1 Januari 2011 Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

78

79

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/12
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/12
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/13
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/13
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR (Lanjutan) c.

KEBIJAKAN

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY (Continued)

OF

SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) c.

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued) c. Business Combinations (Continued)

POLICIES

Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No 22 (Revisi 2010), sejak 1 Januari 2011, Kelompok Usaha: menghentikan amortisasi goodwill; mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009); "Penurunan Nilai Aset Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi. Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

c. Business Combinations (Continued) In accordance with the transitional provisions of SFAS No. 22 (Revised 2010), starting 1 January 2011, the Group: ceased the amortization of goodwill; eliminated the carrying amount of the related accumulated amortization of goodwill; and performed an impairment test of goodwill in accordance with SFAS No. 48 (Revised 2009); Impairment of Assets As described herein, the adoption of SFAS No. 22 (Revised 2010) has a significant impact on the financial reporting including the disclosures in the condolidated financial statements. Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or a the proportionate share of the acquirees identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses. When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree. If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirers previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss. Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.

Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (UPK) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. Sebelum 1 Januari 2011 Sebagai perbandingan dengan persyaratanpersyaratan tersebut di atas, kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut: i. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;

Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity. At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss. After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Groups cash-generating units (CGU) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs. Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained. Prior to 1 January 2011 In comparison to the above, the following were the accounting policies applied on business combination prior to 1 January 2011: i. Business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI (formerly known as minority interest) was measured at the book value of the proporertionate share of the acquirees identifiable net assets;

80

81

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/14
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/14
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/15
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/15
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) c.

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued) c. Business Combinations (Continued)

POLICIES

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued) d. Investment in an Associate From 1 January 2011

POLICIES

Kombinasi Bisnis (Lanjutan) ii. Kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap tersebut diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya; iii. Ketika Kelompok Usaha mengakuisisi sebuah bisnis, derivatif melekat yang dipisahkan dari kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi tidak diukur kembali pada saat akusisi, kecuali kombinasi bisnis menyebabkan perubahan syarat-syarat kontrak yang secara signifikan merubah arus kas yang semula disyaratkan dalam kontrak; iv. imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha mempunyai liabilitas saat ini, yaitu kemungkinan besar atas arus ekonomis keluar, yang dapat secara memadai diestimasi. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontijensi diakui sebagai bagian dari goodwill. v. Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset neto Entitas anak pada tanggal akuisisi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa amortisasi selama dua puluh (20) tahun adalah dengan pertimbangan bahwa sebagian besar Entitas anak tersebut telah mempunyai prestasi usaha dalam beberapa tahun lalu yang cukup baik dan rata-rata telah beroperasi sekitar sepuluh (10) sampai lebih dari lima puluh (50) tahun.

d. Investasi pada Entitas Asosiasi Sejak 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi. PSAK No. 15 (Revisi 2009) diterapkan secara prospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK No. 15 (Revisi 2009) yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

ii. Business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill; iii. When the Group acquired a business, embedded derivatives separated from the host contract by the acquiree were not reassessed on acquisition unless the business combination resulted in a change in the terms of the contract that significantly modified the cash flows that otherwise would have been required under the contract; iv. Contingent consideration was recognized if, and only if, the Group had a present obligation, the economic outflow was more likely than not, and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill. v. The excess of investments costs over the fair values of underlying net assets of Subsidiaries at the date of acquisition was amortized using the straight-line method over twenty (20) years. Management believes that such amortization period of twenty (20) years is justified in view of the proven track records of most of the Subsidiaries, which have been operating for approximately ten (10) to more than fifty (50) years.

Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No. 15 (Revised 2009), Investments in Associated Companies. SFAS No. 15 (Revised 2009) is applied prospectively and prescribes the accounting for investments in associated companies as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. The adoption of SFAS No. 15 (Revised 2009) has no significant impact on the consolidated financial statements. The Groups investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Groups share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition. The consolidated financial statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of an associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Groups interest in the associate. The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Groups investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investments in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in the associate and its carrying value, and recognizes the amounts in the consolidated statements of comprehensive income.

82

83

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/16
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/16
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/17
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/17
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued) d. Investment in an Associate (Continued) Prior to 1 January 2011

POLICIES

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)

POLICIES

d. Investasi pada Entitas Asosiasi (Lanjutan) Sebelum 1 Januari 2011 Penyertaan saham pada entitas asosiasi baik langsung dan/atau tidak langsung dengan persentase kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Kelompok Usaha atas laba (rugi) neto entitas asosiasi dan dividen kas yang diterima sejak tanggal akuisisi. Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama dua puluh (20) tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan pemilikan proporsional Kelompok Usaha atas nilai wajar aset neto entitas asosiasi pada tanggal akuisisi. e. Aset dan Liabilitas Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai dan PSAK No. 50 (Revisi 1998), Akuntansi Investasi Efek tertentu. 1. Aset dan Laibilitas Keuangan a. Aset Keuangan Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal, sepanjang diperbolehkan, mengevaluasi penentuan klasifikasi aset keuangan setiap akhir tahun. Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, dan piutang lain-lain.

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Aset dan Laibilitas Keuangan (Lanjutan) a. Aset Keuangan i. Aset dan Liabilitas Keuangan Diukur Melalui Laporan Laba Rugi Aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan dan aset dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset dan liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. ii. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Kelompok Usaha tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo Dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.

e. Financial Assets and Liabilities (Continued) 1. Financial Assets and Liabilities (Continued) a. Financial Assets i. Financial Assets and Liabilities at Fair Value through Profit or Loss Financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss include financial assets and liabilities held for trading and assets and liabilities designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss.

Investments in shares of stock of certain associated companies, in which the Group has direct and/or indirect ownership interest of at least 20% but not exceeding 50%, were accounted for using the equity method. Under the equity method, the cost of investment was increased or decreased by the Groups equity share in net earnings (losses) of the associated companies and cash dividends received since date of acquisition. Equity share in net earnings (losses) was adjusted for the straight-line amortization, over a twenty (20) year period, of the difference between the cost of such investment and the Groups proportionate share in the fair values of underlying net assets of the associated company at date of acquisition. e. Financial Assets and Liabilities Effective 1 January 2010, the Group adopted SFAS No. 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and SFAS No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", which replace SFAS No. 55 (Revised 1999), "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities" and SFAS No. 50 (Revised 1998), "Accounting for Investments in Certain Securities", respectively. 1. Financial Assets and Liabilities a. Financial Assets Under SFAS No. 55 (Revised 2006), financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments and available for sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed, re-evaluates the classification of such financial assets at each year-end. The Groups financial assets consist of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, and other receivables.

Financial assets and liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets and liabilities are also classified as held for trading unless designated as effective hedging instruments. Financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of comprehensifve income. ii. Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and which the Group not intend to sell immediately or in the near future. iii. Held to Maturity Investments Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity which the Group has the positive intention and ability to hold to maturity, and are not designated as at fair value through profit or loss or available-forsale.

84

85

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/18
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/18
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/19
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/19
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)

POLICIES

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)

POLICIES

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 1. Aset dan Laibilitas Keuangan (Lanjutan) b. Liabilitas Keuangan (Lanjutan) iv. Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan Kategori tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. b. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. c. Pengakuan Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, kecuali aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut. 2. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar (arms length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.

e. Financial Assets and Liabilities (Continued) 1. Financial Assets and Liabilities (Continued) b. Financial Liabilities (Continued) iv. Available for Sale Financial Assets Available-for-sale financial assets consist of non-derivative financial assets designated as available-for-sale or are not classified in any of three preceding categories. b. Financial Liabilities Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, and financial liabilities measured at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. c. Recognition At initial recognition, financial assets or liabilities are measured at fair value, except for financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss, plus or minus the transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on the classification of financial assets and liabilities. 2. Fair Value Measurement Fair value is the amount for which an assets could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm's length transaction on the date of measurement. When available, the Group measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and reflect actual and regularly occurring market transactions on an arms length basis.

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 2. Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan) Jika pasar suatu instrumen keuangan tidak aktif, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). 3. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE) yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. 4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Sejak tanggal 1 Januari 2010, kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut: Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi hanya jika terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

e. Financial Assets and Liabilities (Continued) 2. Fair Value Measurement (Continued) If the market of the financial instrument is inactive, the Group determines fair value by using valuation techniques which include using recent market transactions conducted properly by knowledgeable, willing parties and, if available, reference to the current fair value of another instrument which is substantially the same, discounted cash flow analysis, and option pricing model. 3. Amortized Cost Measurement The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal payments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate (EIR) method, calculated from the difference between the initial amount and the maturity amount, minus any reduction for impairment. 4. Impairment of Financial Assets Starting 1 January 2010, the accounting policy for impairment of financial assets measured at amortized cost is as follows: At each reporting date, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events occurring subsequent to initial recognition of the asset (loss events), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

The Group considers whether there is objective evidence of impairment individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant.

86

87

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/20
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/20
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/21
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/21
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)

POLICIES

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)

POLICIES

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 4. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (Lanjutan) Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jumlah kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.

e. Financial Assets and Liabilities (Continued) 4. Impairment of Financial Assets (Continued) If the Group determines that no objective evidence of impairment exists individually for an individually-assessed financial asset, regardless of whether the amount is significant or not, those financial assets will be assessed collectively in a group of financial assets that have similar credit risk characteristics. Assets that are individually assessed, and for which an impairment is or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.

e. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) 5. Penghentian Pengakuan Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa atau Kelompok Usaha mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Kelompok Usaha diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Kelompok Usaha menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Dalam transaksi di mana Kelompok Usaha secara subtansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer di mana pengendalian atas aset masih dimiliki, Kelompok Usaha tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan yang berkelanjutan, di mana tingkat keberlanjutan Perusahaan dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. 6. Saling hapus Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai neto yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, ada hak hukum saat ini dilaksanakan untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

e. Financial Assets and Liabilities (Continued) 5. Derecognition The Group derecognizes financial assets when the contractual rights to the cash flows arising from the financial assets expire or when the Group transfers all rights to receive contractual cash flows of financial assets in a transaction where the Group has transferred substantially all the risks and rewards of ownership of the financial assets transferred. Any rights or obligations on the transferred financial assets created or retained by the Group are recognized as assets or liabilities separately.

The impairment loss of a financial asset, which is assessed individually is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate at the beginning of the financial asset. The carrying amount of the asset is presented by deducting the allowance for impairment losses and the impairment loss in recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not exist currently.

The Group derecognizes financial liabilities when the obligation specified in the contract is discharged, cancelled or expires. In transactions in which the Group neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Group derecognizes the assets if it does not retain control over the assets. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the assets is retained, the Group continues to recognize the assets to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred assets.

6. Offsetting Financial assets and liabilities are set off and the net amount presented in the consolidated statements of financial position if, and only if, the Group has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

88

89

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/22
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/22
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/23
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/23
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f. Setara Kas Call deposit dan deposito berjangka, dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang atau pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya, diklasifikasikan sebagai Setara Kas. g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika: a. Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Kelompok Usaha; (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha;

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Cash Equivalents Call and time deposits, which have maturities of three months or less at the time of placement, not pledged as collateral for loans or other borrowings, and not restricted, are considered as Cash Equivalents. g. Transactions with Related Parties Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No, 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures. SFAS No. 7 (Revised 2010) requires disclosures of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments in the consolidated and separate financial statements, and also applies to individual financial statements. The adoption of the SFAS has an impact on the related disclosures in the consolidated financial statements.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Transactions with Related Parties (Continued) b. The party is an associate of the Group; c. The party is a joint venture in which the Group is a venture; d. The party is a member of the key management personnel of the Group or its parent company; e. The party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); f. The party is an entity that is controlled, jointly controlled, or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or, g. The party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group. The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein. h. Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Allowance for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values based on periodic reviews of the physical conditions of the inventories. i. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized using the straightline method over the periods benefited.

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan) b. Suatu pihak yang berelasi dengan Kelompok Usaha; c. Suatu pihak adalah ventura bersama di mana Kelompok Usaha sebagai venture; d. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk; e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Group. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan. i. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.

A party is considered to be related to the Group if: a. Directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;

90

91

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/24
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/24
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/25
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/25
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) j. Aset Tetap

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j. Property, Plant and Equipment Property, plant and equipment are initially carried at cost. The cost of an asset comprises its purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to the working condition and location for its intended use. The Group has applied the cost model in subsequent recognition for its property, plant and equipment. Property, plant and equipment, other than land, are recognized at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Land is recognized at cost and is not depreciated.
Except for those mentioned in paragraph below, depreciation is generally computed using the straightline method, over the estimated useful lives of the assets, as follows:

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) j. Aset Tetap (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j. Property, Plant and Equipment (Continued)
Constructions in progress are stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate Property, Plant and Equipment account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use. The costs of repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of comprehensive income as incurred; significant renewals and betterments, as defined under SFAS No. 16 (Revised 2007) Property, Plant and Equipment, that will prolong the useful lives of the related assets are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income for the period.

Pada pengakuan awal, aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset meliputi harga pembelian dan semua biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset tersebut ke suatu kondisi kerja dan kondisi lokasi bagi tujuan penggunaannya. Kelompok Usaha menerapkan model biaya di dalam pengakuan selanjutnya bagi aset tetap. Aset tetap selain tanah, diakui pada biaya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Tanah diakui pada biaya perolehan disusutkan. dan tidak

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun Aset Tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, dan yang meningkatkan manfaat aset tetap sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai Aset Tetap dikapitalisasi ke akun aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode yang bersangkutan.

Kecuali disebutkan pada paragraf di bawah, penyusutan pada umumnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, dengan rincian sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan, instalasi dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Tanah dan hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Aset tetap beberapa Entitas anak tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara dua (2) sampai dengan sepuluh (10) tahun (Catatan 11). Sesuai dengan PSAK No. 47, Akuntansi Tanah, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah tersebut. Biaya tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain biaya legal, pengukuran-pematokanpemetaan ulang, notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47, hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali dalam suatu kondisi yang ditentukan. 4 3 2 2 30 25 10 8

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan


Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset", termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK No. 48 (Revisi 2009) juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait, terutama atas uji penurunan nilai bagi goodwill yang diharuskan minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai. Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai asset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

k. Impairment of Non-financial Assets


Effective 1 January 2011, the Group prospectively adopted SFAS No. 48 (Revised 2009), Impairment of Assets, including goodwill and assets acquired from business combinations before 1 January 2011. SFAS No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and SFAS No. 48 (Revised 2009) requires the entity to recognize an impairment loss. SFAS No. 48 (Revised 2009) also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures. As described herein, the adoption of SFAS No. 48 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including the related disclosures, mainly on the impairment test of goodwill which is required at least once a year and more frequently when indications for impairment exist. The Group assesses at each annual reporting period whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the assets recoverable amount.

Buildings, installations and improvements Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Land and landrights are stated at cost and not amortized. The property, plant and equipment of certain Subsidiaries are depreciated using the double-declining balance method based on the estimated useful lives of the assets ranging from two (2) to ten (10) years (Note 11). In accordance with the provisions of SFAS No. 47, Accounting for Land, all incidental costs incurred in relation with the acquisitions of landrights are deferred and presented separately from the main acquisition cost of the landrights. Such costs, which consist of legal fees, area survey and re-measurement fees, notarial fees, taxes and other related fees, are amortized over the legal terms of the related landrights. In addition, SFAS No. 47 also provides that landrights are not subject to amortization, except under certain defined conditions.

92

93

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/26
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/26
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/27
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/27
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

YANG

PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Impairment of Non-financial Assets (Continued)


An assets recoverable amount is the higher of an assets or CGUs fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash flows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operatiosn are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as Impairment Losses. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (Lanjutan) Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai asset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. l. S e w a Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan apabila persyaratan sewa mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko kepemilikan kepada lessee. Aset yang disewakan dan liabilitas sewa (jumlah neto beban keuangan) menurut sewa pembiayaan diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebagai aset tetap dan utang sewa pembiayaan, pada saat dimulainya sewa berdasarkan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan pengurangan salod liabilitas sewa. Biaya keuangan diakui di dalam laporan laba rugi menurut dasar yang mencerminkan tingkat suku bunga periodik yang konstan pada liabilitas sewa pembiayaan. Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-andleaseback) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aset sewa yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Impairment of Non-financial Assets (Continued) Goodwill is tested for impairment annually (as of 31 December) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods. Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed assets as of 31 December 2011 and 2010. l. L e a s e s Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. The leased assets and the corresponding lease liabilities (net of finance charges) under finance leases are recognized on the consolidated statement of financial position as plant and equipment and finance lease payables respectively, at the inception of the leases based on the lower of fair value of the leased assets and the present value of the minimum lease payments. Each lease payment is apportioned between the finance expense and the reduction of the outstanding lease liability. The finance cost is recognized in the profit or loss on a basis that reflects a constant periodic rate of interest on the finance lease liability. Gains or losses on sale-and-leaseback transactions are deferred and amortized over the remaining useful lives of the leased assets using the straight-line method.

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (Lanjutan)


Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka asset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai rugi penurunan nilai. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk asset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk asset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. An assessment is made at each annual reporting period as to whether there s any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine an assets recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the assets revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

94

95

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/28
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/28
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/29
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/29
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) m. Aset Tak Berwujud Biaya perolehan yang terjadi sehubungan dengan akuisisi merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat puluh (40) tahun. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari akun Aset Tidak Lancar - Lain-lain di laporan posisi keuangan konsolidasian. Biaya untuk penelitian dan pengembangan diakui sebagai beban pada periode terjadinya kecuali biaya penelitian dan pengembangan yang secara khusus dapat diidentifikasi dan mempunyai manfaat di masa yang akan datang dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun Aset Tidak Lancar Lain-lain di laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya. Aset tak berwujud sehubungan dengan pembelian program komputer dan biaya penerapannya diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaatnya dan disajikan sebagai bagian dari akun Aset Tidak lancar Lain-lain di laporan posisi keuangan konsolidasian. Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No 19 (Revisi 2010), "Aset Tak Berwujud", yang mengatur perlakuan akuntansi untuk aset tak berwujud yang tidak ditangani secara khusus dalam PSAK lain dan membutuhkan pengakuan aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria yang ditetapkan terpenuhi, dan juga menentukan bagaimana mengukur nilai tercatat aktiva tak berwujud dan pengungkapan yang terkait. Penerapan PSAK No 19 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tak berwujud diukur sebagai selisih antara hasil pelepasan neto dan nilai tercatat aktiva dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Intangible Assets Cost incurred in connection with the acquisitions of trademarks, patents and formulas are amortized using the straight-line method over forty (40) years. Trademarks, patents and formulas are presented as part of Non-Current Assets Others account in the consolidated statements of financial position. Costs for research and development is recognized as an expense in the period incurred unless the costs of research and development that can be specifically identified and has benefits in the future are capitalized and recorded as deferred charges and are presented as part of "NonCurrent Assets - Others" the consolidated statements of financial position. Deferred charges are amortized using the straight-line method based on the estimated benefits. Intangible assets in connection with the purchase of a computer program and its implementation costs are amortized using the straight-line method over their estimated lives and are presented as part of "Non-Current Assets Others" in the tconsolidated statements of financial position. Effective 1 January 2011, the Group adopted SFAS No. 19 (Revised 2010), Intangible Assets, which prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other PSAK and requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and the related disclosures. The adoption of SFAS No. 19 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements. Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset and are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the asset is derecognized.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No 23 (Revisi 2010), "Pendapatan". PSAK No 23 (Revisi 2010) mengidentifikasi keadaan di mana kriteria pengakuan pendapatan akan dipenuhi dan, oleh karena itu, pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi pendapatan yang timbul dari beberapa jenis transaksi dan peristiwa, dan juga menyediakan praktis pedoman penerapan kriteria pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK No 23 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Kelompok Usaha dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pertimbangan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak pertambahan nilai. Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui. Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk Kelompok Usaha, diakui pada saat risiko signifikan dan manfaat kepemilikan barang telah dipindahkan kepada pembeli, yang umumnya bertepatan dengan pengiriman dan penerimaan. Pendapatan dari penjualan ekspor dengan persyaratan "FOB Shipping Point" diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan dari penjualan dalam negeri barang/jasa (termasuk kontrak manufaktur) diakui pada saat penyerahan barang/jasa kepada pelanggan.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Revenue and Expense Recognition Effective 1 January 2011, the Group adopted SFAS No. 23 (Revised 2010), Revenue. SFAS No. 23 (Revised 2010) identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of SFAS No. 23 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements. Revenue is recognized to the extent that it is probable that future economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and value added taxes. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized.

Sale of Goods Revenue from sales arising from physical delivery of the Groups products is recognized when the significant risk and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance. Revenue from export sales under FOB Shipping Point arrangement is recognized upon shipment of the goods to the customers, while revenue from domestic sales of goods/services (including contract manufacturing) is recognized upon delivery of the goods/services to the customers.

96

97

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/30
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/30
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/31
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/31
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the buying and selling rates of exchange as published by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the year, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current period.
2010 (Rp) 8.991 11.956 9.143 6.981 299 205 2009 (Rp) 9.400 13.510 9.432 6.699 282 204 United States Dollar (USD) Euro (EUR) Australia Dollar (AUD) Singapore Dollar (SGD) Thailand Baht (THB) Phillipina Peso (PHP)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q. Employee Benefits The Group recognizes provisions for employee service entitlement benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003. The provision is estimated based on actuarial calculations prepared by an independent firm of actuaries using the Projected Unit of Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the cumulative actuarial gains or losses exceed 10% of the defined benefit obligation. The said actuarial gains or losses in excess of the 10% threshold are amortized over the expected average remaining service years of the employees using the straight-line method. Past service cost is amortized over the remaining service years of each employee. On the other hand, current service costs are charged directly to operations of the current period. Short-term employee benefits are recognized when paid accrue to the employees. r. Segment Reporting Effective 1 January 2011, the Group applied SFAS No. 5 (Revised 2009), Operating Segments, which requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. The adoption of SFAS No. 5 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements. A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or inproviding products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments. Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that asegment. They are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated.

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.

q. Imbalan Kerja Karyawan Kelompok Usaha mencatat beban imbalan kerja karyawan menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Beban tersebut berdasarkan perhitungan aktuaria independen dengan menggunakan metode Projected-Unit Credit. Laba atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi laba atau kerugian aktuaria melebihi 10% dari nilai kewajiban sekarang. Laba atau kerugian aktuaria yang melebihi 10% tersebut diamortisasi selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu diamortisasi selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional periode berjalan. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.

2011 (Rp) Dolar Amerika Serikat (USD) Euro (EUR) Dolar Australia (AUD) Dolar Singapura (SGD) Baht Thailand (THB) Peso Philipina (PHP) 9.068 11.739 9.203 6.974 286 207

r. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2010) tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan. p. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Pajak tangguhan dicatat untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah aset dan liabilitas berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan setiap tanggal pelaporan. Peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku digunakan sebagai dasar untuk mengukur aset dan liabilitas pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Transactions in other foreign considered not significant. p. Income Tax Expense (Benefit)

currencies

are

Corporate income tax is determined on a per legal entity basis. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deferred tax is provided on all temporary differences arising between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Tax rates currently enacted or substantively enacted tax laws are used as basis to measure deferred tax assets and liabilities. Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.

98

99

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/32
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/32
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/33
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/33
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)

AKUNTANSI

YANG PENTING

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Adoption of Other Revised Accounting Standards Other than the revised accounting standards previously mentioned above, the Group also adopted the following revised accounting standards on 1 January 2011, which are considered relevant to the consolidated financial statements but did not have a significant impact except fot the related disclosures: SFAS No. 2 (Revised 2009), Statement of Cash Flows SFAS No. 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors SFAS No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets.

3.

PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN SIGNIFIKAN

ASUMSI AKUNTANSI

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS The preparation of the Groups financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the reporting date. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that could require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods. a. Judgements made in applying accounting policies In the process of applying the Group's accounting policies, management has made the following judgements, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements: i. Income Taxes The Group has exposure to income taxes. Significant judgement is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the current income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made. The carrying amounts of the Group's current income tax liabilities at the end of the reporting period were approximately Rp 20,7 billion and Rp 23,2 billion for the years ended 31 December 2011 and 2010, respectively. ii. Valuation of financial instrument The Group measures fair values using the following hierarchy of methods: - Quoted market price in an active market for an identical instrument.

s. Penerapan Standar Akuntansi Lainnya Revisi Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya di atas, Kelompok Usaha juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait: PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas" PSAK No. 25 (Revisi 2009), "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan" PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

Penyajian laporan keuangan Kelompok Usaha memerlukan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan liabilitas kontijensi pada tanggal pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. a. Pertimbangan akuntansi di dalam penerapan kebijakan

t. Laba per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, Laba Per Saham, laba neto per saham dihitung dengan membagi laba neto masing-masing dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yaitu sejumlah 4.500.000.000 saham. u. Kontinjensi Liabilitas kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi adalah kecil. Aset kontinjensi tidak diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian, namun diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian jika terdapat kemungkinan suatu arus masuk manfaat ekonomis mengalir ke dalam entitas. v. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa setelah periode pelaporan menyajikan bukti kondisi yang terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa penyesuai) yang dicerminkan di dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuai, diungkapkan di dalam catatan laporan keuangan konsolidasian bila material.

t. Earnings per Share In accordance with SFAS No. 56, Earnings Per Share, earnings per share are computed by dividing profit for the year attributable to equity holders of the parent company, respectively, with the weighted average number of issued and fully paid shares for the years ended 31 Desember 2011 and 2010 of 4,500,000,000 shares. u. Contingencies Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. They are disclosed in the notes to the consolidated financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when an inflow of economic benefits is probable. v. Events After the Reporting Period Events after the reporting period that provide evidence of conditions that existed at the end of the reporting period (adjusting events) are reflected in the consolidated financial statements. Events after the reporting period that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.

Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen telah melakukan pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan: i. Pajak penghasilan Kelompok Usaha memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifkan dilakukan di dalam menentukan provisi bagi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan komputasi di mana penentuan akhir perpajakan adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Kelompok Usaha mengakui liabiltias bagi isu pajak yang diharapkan berdasarkan estima apakah tambahan pajak akan jatuh tempo. Pada saat hasil final perpajakan berbeda dari jumlah yang sebelumnya diakui, maka selisih tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan profisi pajak tangguhan di dalam periode di dalam penentuan tersebut dibuat. Jumlah tercatat liabilitas pajak kini Kelompok Usaha pada akhir periode pelaporan adalah Rp 20,7 miliar dan Rp 23,2 miliar untuk tahun-tahun yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010. ii. Penilaian instrumen keuangan Kelompok Usaha mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini: - Harga kuotasi di pasar yang instrumen keuangan yang sejenis. aktif untuk

100

101

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/34
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/34
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/35
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/35
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Pertimbangan di dalam akuntansi (Lanjutan) penerapan kebijakan

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) a. Judgements made in applying accounting policies (Continued) ii. Valuation of financial instrument (Continued) - Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data. - Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument's valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.

3.

PERTIMBANGAN ESTIMASI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b.

DAN

ASUMSI

AKUNTANSI

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) b. Key source of estimation uncertainty The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below. i. Useful lives of property, plant and equipment The cost of property, plant and equipment is depreciated on a straight-line method over the assets estimated useful economic lives. Management estimates the useful lives of these equipments to be 2 to 30 years. The property, plant and equipment of certain subsidiaries are depreciated using double-declining balance method base on the estimated useful life of the assets ranging from 2 to 10 years. These are common life expectancies applied in the industry. Changes in the expected level of usage and technological developments could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, therefore, future depreciation charges could be revised. The carrying amount of the Groups property, plant and equipment at the end of the reporting period is disclosed in Note 11 to the financial statements. ii. Allowance for impairment losses of financial assets Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2e. Collectively assessed impairment allowance cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.

Sumber utama ketidakpastian estimasi Kunci asumsi tentang masa depan dan kunci sumber estimasi ketidakpastian di akhir periode pelaporan, memiliki risiko yang signifikan menyebabkan penyesuaian materi untuk membawa jumlah aset dan liabilitas dalam tahun anggaran berikutnya dibahas di bawah ini i. Masa manfaat aset tetap Biaya aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap. Manajemen memperkirakan masa manfaat aset tetap tersebut antara 2 - 30 tahun. Aset tetap beberapa entitas anak tertentu disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap berkisar antara 2-10 tahun. Hal ini sesuai taksiran masa manfaat yang umum diaplikasikan pada industri. Perubahan tingkat yang diharapkan dalam penggunaan dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat peralatan dan nilai sisa atas aset-aset tersebut, oleh karena itu, biaya penyusutan di masa yang akan datang dapat saja berubah. Nilai tercatat aset tetap pada akhir periode pelaporan diungkapkan dalam Catatan 11 atas laporan keuangan. ii. Penyisihan keuangan kerugian penurunan nilai aset

ii. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan) - Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar. - Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang bukan merupakan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen yang sejenis dimana terdapat penyesuaian signifikan yang tidak dapat diobservasi atau asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mencerminkan selisih antara instrumen keuangan yang diperbandingkan. Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Kelompok Usaha menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian dapat termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.

Fair values of financial assets and financial liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices. For all other financial instruments, the Group determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist. Assumptions and inputs used in valuation techniques may include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arms length.

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2e. Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kolektif.

102

103

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/36
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/36
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/37
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/37
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Sumber utama (Lanjutan) ketidakpastian estimasi

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) b. Key source (Continued) of estimation uncertainty

4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari:
2011 Kas Bank Dalam Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Dalam Dolar AS The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. US$ 209.651 (2010: US$ 166.022 dan 2009: US$ 262.818) Lain-lain US$ 160.461 (2010: US$ 117.004 dan 2009: US$ 100.436) Dalam Euro The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. EUR 27.674 (2010: EUR 26.956 dan 2009: EUR 33.263) Lain-lain EUR 9.022 (2010: EUR 6.927 dan 2009 : EUR19.548) Dalam Dolar Singapura The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. SIN$ 99.389 (2010: SIN$ 61.939 dan 2009: SIN$ 81.575) Dalam Baht Thailand The Siam Commercial Bank THB 34.069.837 (2010: THB 62.973.362 dan 2009: THB 25.700.523) The Thanacart Bank THB 30.543.754 (2010: THB 7.500.000) Lain-lain THB 1.872.222 (2010: THB 2.894.491 dan 2009: THB 360.119) Dipindahkan 5.047.911.611

4. CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:
2010 1.973.579.402 2009 2.076.675.106 Cash on hand Cash in banks In Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Others (each below Rp 1 billion) In US Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. US$ 209,651 (2010: US$ 166,022 and 2009: US$ 262,818) Others US$ 160,461 (2010: US$ 117,004 and 2009: US$ 100,436) In Euro The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. EUR 27,674 (2010: EUR 26,956 and 2009: EUR 33,263) Others EUR 9,022 (2010: EUR 6,927 and 2009 : EUR19,548) In Singapore Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. SIN$ 99,389 (2010: SIN$ 61,939 and 2009: SIN$ 81,575) In Thailand Baht The Siam Commercial Bank THB 32,949,837 (2010: THB 62,973,362 and 2009: THB 25,700,523) The Thanacart Bank THB 30,543,754 (2010: THB 7,500,000) Others THB 1,872,222 (2010: THB 2,894,491 and 2009: THB 360,119)

ii. Penentuan nilai wajar Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perusahaan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2e. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan (judgement) yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu. ii. Manfaat pensiun Nilai kini liabilitas pensiun bergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan oleh basis aktuaria dengan menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (laba) neto untuk pensiun termasuk tingkat diskonto. Setiap perubahan asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas pensiun. Kelompok Usaha menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir tahun. Tingkat bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari estimasi kas keluar di masa depan yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, Kelompok Usaha mempertimbangkan tingkat bunga berkualitas tinggi obligasi pemerintah yang memiliki denominasi dalam mata uang dimana manfaat akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sesuai masa liabilitas pensiun yang bersangkutan. Asumsi utama yang lain untuk liabilitas pensiun sebagian didasarkan pada kondisi pasar pada saat ini. Informasi tambahan telah diungkapkan dalam Catatan 16 terkait dengan laporan keuangan konsolidasian terkait.

ii. Determaining fair value The determination of fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2e. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

4.545.007.831 1.952.824.170 1.162.795.744 1.004.127.397 921.792.164

6.856.194.700 1.909.213.850 1.017.676.128 1.111.937.678 688.471.872

8.423.337.515 1.589.536.211 977.481.358 496.302.669 673.587.522

1.901.112.709

1.492.694.504

2.470.484.865

iv. Pension benefits The present value of the pension obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of pension obligations. The Group determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rate of highquality government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension obligation. Other key assumptions for pension obligations are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in the related Note 16 to consolidated financial statements herein.

1.457.950.541

1.051.981.887

944.098.494

324.869.240

322.277.199

449.370.344

105.907.406

82.816.801

264.091.203

693.171.615

432.372.142

546.445.903

9.730.686.057 8.723.601.440

18.807.624.250 2.239.950.000

7.248.318.445 -

534.725.405 33.058.571.719

864.468.715 36.877.679.726

101.553.518 24.184.608.047

Brought forward

104

105

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/38
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/38
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/39
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/39
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)


2011
B a n k (Lanjutan) Pindahan Dalam Peso Filipina The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PHP 1.396.758 (2010: PHP 2.024.327 dan 2009: PHP 2.912.768) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 200 juta) Dalam Dolar Australia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. AUD 2.533 (2010: AUD 3.282 dan 2009: AUD 2.645) Sub-total Setara Kas Call deposit dan deposito berjangka Dalam Rupiah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Dalam Dolar AS The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. US$ 10.261.000 (2010: US$ 1.529.000 dan 2009: US$ 226.000) PT Bank OCBC NISP Tbk US$ 4.480.000 (2010: US$ 12.720.000 dan 2009: US$ 6.180.000) PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ 3.700.000 (2010: US$ 72.000 dan 2009:US$ 2.300.000) PT Bank Central Asia Tbk US$ 1.170.000 (2010: US$ 2.232.000 dan 2009: US$ 7.485.000) PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ 1.020.000 (2010: US$ 11.200 dan 2009: US$ 5.135.000) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (US$ 55.000) Dipindahkan 33.058.571.719

4.
2010

CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)


2009
Cash in Bank (Continued)

4.

KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)


Setara Kas (Lanjutan) Call deposit dan deposito berjangka (Lanjutan) Pindahan Dalam Euro PT Bank OCBC NISP Tbk EUR 3.277.000 (2010: EUR 3.770.000 dan 2009: EUR 10.099.970) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. EUR 336.000 (2010: EUR 41.000) PT Bank Central Asia Tbk EUR 29.000 (2010: EUR 41.000 dan 2009: EUR 1.014.997) Dalam Baht Thailand Citibank THB 30.681.094 (2010: THB 30.143.915) The Siam Commercial Bank THB 9.693.798 (2010: THB 979.065 dan 2009: THB 7.581.679) Thai Military Bank THB 7.398.259 (2010: THB 392.227 dan 2009: THB 389.363) Kasikorn Bank THB 7.031.527 (2010: 31.125 dan 2009: THB 30.962) Sub-total
Total

4.
2011 2010

CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)


2009 Cash Equivalents (Continued) Call and time deposits (Continued) Carried forward In Euro PT Bank OCBC NISP Tbk EUR 3,277,000 (2010: EUR 3,770,000 and 2009: EUR 10,099,970) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd EUR 336,000 (2010: EUR 41,000) PT Bank Central Asia Tbk EUR 29,000 (2010: EUR 41,000 and 2009: EUR 1,014,997) In Thailand Baht Citibank THB 30,681,094 (2010: THB 30,143,915) The Siam Commercial Bank THB 10,813,798 (2010: THB 979,065 and 2009: THB 7,581,679) Others THB 7,398.259 (2010: THB 392,227 and 2009: THB 389,363) Kasikorn Bank THB 7,031,527 (2010: 31,125 and 2009: THB 30,962) Sub-total Total

36.877.679.726

24.184.608.047

Carried forward
In Philippine Peso The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. PHP 1,396,758 (2010: PHP 2,024,327 and 2009: PHP 2,912,768) In Dolar Australia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. AUD 2,533 (2010: AUD 3,282 and 2009: AUD 2,645) Sub-total Cash Equivalents Call and Time Deposits In Rupiah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon IndonesiaTbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk In US Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. US$ 10,261,000 (2010: US$ 1,529,000 and 2009: US$ 226,000) PT Bank OCBC NISP Tbk US$ 4,480,000 (2010: US$ 12,720,000 and 2009: US$ 6,180,000) PT Bank CIMB Niaga Tbk US$ 3,700,000 (2010: US$ 72,000 and 2009: US$ 2,300,000) PT Bank Central Asia Tbk US$ 1,170,000 (2010: US$ 2,232,000 and 2009: US$ 7,485,000) PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ 1.020.000 (2010: US$ 11,200 and 2009: US$ 5,135,000) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (US$ 55,000)

1.511.821.580.000 1.303.603.227.200 1.001.436.400.000

38.468.670.230

45.073.328.300

136.447.869.000

288.919.394 172.083.173

415.553.795 -

593.622.133 -

3.944.300.640

490.187.390

340.430.710

490.187.390

13.712.335.350

23.496.835 33.543.071.121

30.004.529 37.323.238.050

22.299.608 24.800.529.788

8.762.827.129

9.002.781.696

2.768.645.564

292.407.514

2.138.260.850

353.584.672.000 300.415.000.000 154.660.000.000 140.420.000.000 80.000.000 375.580.000.000

210.825.000.000 369.305.000.000 83.945.000.000 321.980.000.000 168.125.000.000

4.870.000.000 448.232.000.000 95.875.000.000 237.905.000.000 14.090.000.000 -

2.113.016.753

117.142.614

109.811.914

2.008.274.566

9.295.718

8.732.162

1.570.227.745.592 1.359.078.557.822 1.153.853.409.276 1.608.818.728.324 1.398.375.375.274 1.180.730.614.170

93.046.748.000

13.747.239.000

2.124.400.000

Suku bunga tahunan atas deposito berjangka adalah sebagai berikut:


2011 Rupiah Dolar AS Euro Baht Thailand 5,0% 0,2% 0,1% 0,6% 9,3% 2,9% 1,0% 2,4% 2010 5,8% 0,4% 0,1% 0,5% 9,3% 2,3% 0,8% 1,1%

The annual interest rates on time deposits are as follows:


2009 5,8% 0,1% 0,1% 0,4% 13,5% 5,6% 2,0% 2,4% Rupiah US Dollar Euro Thailand Baht

40.624.640.000

114.365.520.000

58.092.000.000

33.551.600.000

647.352.000

21.620.000.000

10.609.560.000

20.067.912.000

70.359.000.000

9.249.360.000 -

100.699.200 494.505.000

48.269.000.000 -

1.511.821.580.000 1.303.603.227.200 1.001.436.400.000

Brought forward

106

107

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/40
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/40
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/41
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/41
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5.

INVESTASI JANGKA PENDEK, NETO


Akun ini merupakan investasi berupa Surat Utang Negara Fixed Rate (SUN FR) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia dan obligasi korporasi dengan tingkat kupon per tahun (coupon rate) berkisar 7,4% - 11,3%. Investasi jangka pendek ini disajikan sebesar nilai pasarnya pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Laba neto yang belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar dari investasi jangka pendek ini adalah sekitar Rp 933 juta pada tanggal 31 Desember 2011, Rp 1,4 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 dan sekitar Rp 649 juta pada tanggal 31 Desember 2009, yang disajikan sebagai bagian yang terpisah dari Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai Laba yang Belum Direalisasi atas Nilai Pasar Investasi Jangka Pendek, Neto pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.

5.

SHORT-TERM INVESTMENTS, NET


This account is an investment in the form of Fixed Rate Government Securities (SUN FR) issued by the Government of Indonesia and corporate bond with annual coupon rate (coupon rate) of about 7,4% - 11,3%. Short-term investments are stated at their market value at December 31, 2011, 2010 and 2009. Unrealized net gains on the appreciation in market value of these short-term investments is approximately Rp 933 million as of 31 Desember 2011, approximately Rp 1.4 billion as of 31 December 2010 and approximately Rp 649 million as of 31 December 2009, which is presented as a separate part of equity in the consolidated statements of financial position as " Unrealized Gain on Changes in Fair Value of Available-for Sale Financial, Net the consolidated statements of financial position.

7.

SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, antara lain berupa penjualan, pembelian, sewa, jasa manajemen, perbaikan dan pemeliharaan, pengelolaan keamanan, sewa, serta transaksi keuangan. Perusahaanperusahaan tersebut mempunyai hubungan istimewa karena mempunyai kesamaan pemilikan dan/atau pengurus dengan Kelompok Usaha. Piutang dan utang atas transaksi usaha dengan pihakpihak berelasi disajikan sebagai bagian dari akun Piutang Usaha atau Utang Usaha (masing-masing Catatan 6 dan 14), sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Penjualan kepada pihak-pihak berelasi adalah sekitar 0,04% dan 0,20% dari penjualan neto konsolidasian, sedangkan pembelian dari pihak-pihak berelasi adalah sekitar 0,12% dan 1,21% dari total pembelian konsolidasian, masing-masing untuk tahun 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010. Transaksi penjualan dan pembelian barang jadi, bahan baku dan bahan pembantu selama setahun kepada dan dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 2011 Penjualan: PT Polari Limunusainti PT Beiersdorf Indonesia PT Kendaga Isi Mulia PT Tri Nagaharda Satria Lain-lain (kurang dari Rp 1 miliar) Total Pembelian: PT Polari Limunusainti PT Beiersdorf Indonesia Total 2.116.808.640 2.116.808.640 4.261.953.061 4.261.953.061

7.

ACCOUNT BALANCES RELATED PARTIES

AND

TRANSACTIONS

WITH

The Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with related parties, which principally consist of sales, purchases, rentals, management services, repairs and maintenance, security management, leasing, and financing transactions. The subject entities are considered related parties to the Group in view of common ownership and/or management. The account balances with related parties arising from trade transactions are presented as part of Trade Receivables or Trade Payables (Notes 6 and 14, respectively), while those arising from non-trade transactions are detailed below according to their account classifications/ presentation in the consolidated statements of financial position. Sales to related parties accounted for about 0.04% and 0.20% of consolidated net sales, while purchases from related parties accounted for about 0.12% and 1.21% of consolidated total purchases, in 31 December 2011 and 31 December 2010, respectively. Sales and purchases of finished goods, raw materials and packaging materials to and from related parties are summarized as follows: 2010 6.603.821.791 1.286.289.792 1.079.772.169 1.053.493.683 150.463.117 10.173.840.552 33.732.337.927 3.829.343.923 37.561.681.850 Sales: PT Polari Limunusainti PT Beiersdorf Indonesia PT Kendaga Isi Mulia PT Tri Nagaharda Satria Others (below Rp 1 billion) Total Purchases: PT Polari Limunusainti PT Beiersdorf Indonesia Total

6.

PIUTANG USAHA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri Sub-total Pihakpihak berelasi (Catatan 7) PT Kendaga Isi Mulia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Sub-total
Total

6.

TRADE RECEIVABLES
The details of this account are as follows:

2011 591.870.574.483 7.198.311.537 599.068.886.020

2010 526.026.844.135 9.619.638.133 535.646.482.268

2009 455.602.693.835 8.453.546.242 464.056.240.077

Third parties Domestic customers Overseas customers Sub-total Related parties (Note 7) PT Kendaga Isi Mulia Others (each below Rp 1 billion) Sub-total Total

268.577.331 268.577.331 599.337.463.351

181.726.175 322.264.018 503.990.193 536.150.472.461

296.582.693 274.891.420 571.474.113 464.627.714.190

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa semua piutang usaha di atas dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan adanya pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 and 2009, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut: 2011 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 30 hari 31 60 hari 61 90 hari Lebih dari 90 hari
Total

Based on the review of the status of individual receivable accounts at end of year, management is of the opinion that all of the above trade receivables are fully collectible and no provision is necessary.

As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the aging analysis of the above trade receivables is as follows: 2010 2009 400.138.535.070 53.486.750.744 5.740.673.164 1.388.556.649 3.873.198.563 464.627.714.190 1 31 61 Above Current Overdue: 30 days 60 days 90 days 90 days Total

513.780.085.810 69.242.270.876 6.839.221.271 2.164.553.622 7.311.331.772 599.337.463.351

459.173.072.082 63.746.800.094 6.528.669.074 1.013.987.733 5.687.943.478 536.150.472.461

Transaksi-transaksi lain di luar usaha dengan pihakpihak berelasi diungkapkan pada Catatan 25e.

Other non-trade transactions with related parties are disclosed in Note 25e.

108

109

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/42
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/42
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/43
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/43
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7.

SALDO AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan) Rincian saldo transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

7.

ACCOUNT BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (Continued)

WITH 8. PERSEDIAAN, NETO Persediaan terdiri dari:


2011 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan pembantu Suku cadang Barang dalam perjalanan Total Penyisihan persediaan usang ( 582.254.914.270 20.606.297.227 107.172.966.353 2.242.100.381 15.441.286.347 727.717.564.578 1.374.177.906 )( 726.343.386.672 2010 471.072.859.657 21.155.404.063 92.147.295.941 1.564.208.095 13.465.215.130 599.404.982.886 3.943.599.461 )( 595.461.383.425

8.

INVENTORIES, NET Inventories consist of:


2009 468.487.433.481 16.767.181.311 90.353.796.486 1.375.842.090 11.793.377.713 588.777.631.081 3.717.416.846 ) 585.060.214.235 Finished goods Work in process Raw materials and supplies Spare parts Materials in-transit Total Allowance for inventory obsolescence Net

The balances of accounts with related parties arising from the above-mentioned non-trade transactions are as follows:
Persentase terhadap Total Aset/ Liabilitas/ Percentage to Total Assets/ Liabilities (%)

2011
Aset Lancar Piutang lain-lain, Pihak berelasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)

2010

2009

2011

2010

2009
Current Assets Other Receivables Related Parties Others (each below Rp 1 billion)

311.085.460

203.995.601

632.258.426

0,01

0,01

0,02

Liabilitas Jangka Pendek Utang lain-lain, Pihak berelasi PT Tempo Realty 2.010.207.119 PT Bogamulia Nagadi 1.075.975.431 PT Tempo Centra Management 84.875.603 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 1.119.252.863 Total 4.290.311.016

3.043.525.804 1.267.183.403 2.995.633.774 7.306.342.981

2.424.861.837 1.420.004.683 1.642.130.469 5.486.996.989

0,16 0,09 0,007 0,09 0,35

0,33 0,14 0,32 0,79

Current Liabilities Other Payables Related Parties PT Tempo Realty 0,30 PT Bogamulia Nagadi PT Tempo Centra 0,17 Management Others (each below 0,20 Rp 1 billion) 0,67 Total Obligations Under Capital Lease PT Tempo Utama Finance (Note 11)

Neto

Analisa perubahan saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:


2011 Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan persediaan Saldo akhir tahun 3.943.599.461 ( 3.965.321.864 6.534.743.419)( 1.374.177.906 2010

An analysis of the movements in the balance of allowance for inventory obsolescence is as follows:
2009 3.754.788.304 Balance at beginning of year

3.717.416.846 9.409.590.448 9.183.407.833 )( 3.943.599.461

Utang Sewa PT Tempo Utama Finance (Catatan 11) Bagian jatuh tempo dalam satu Tahun 1.161.293.967 Bagian jangka panjang 2.355.894.975

7.640.187.850 Provisions made during the year 7.677.559.308 ) Inventories written-off 3.717.416.846 Ending balance

1.721.383.445 3.517.188.943

1.596.931.592 5.238.572.395

0,09 0,19

0,18 0,38

0,19 0,64

Current portion Long-term portion

Semua akun di atas tidak dikenakan bunga, kecuali liabilitas sewa kepada PT Tempo Utama Finance (TUF).

All of the above accounts are non-interest bearing, except for the leasing obligations to PT Tempo Utama Finance (TUF).

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari penurunan nilai persediaan. Persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 744 miliar pada tanggal 31 Desember 2011, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. 9. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA Akun ini terutama merupakan iklan dan promosi dibayar di muka, uang muka pembelian dan pajak dibayar di muka. 9.

Management is of the opinion that the above allowance for inventory obsolescence is adequate to cover any possible losses that may arise from the decline in value of the inventories. Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks), with an aggregate coverage amount of approximately Rp 744 billion as of 31 December 2011, which, in managements opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks.

PREPAID TAXES AND EXPENSES AND OTHER CURRENT ASSETS This account mainly consists of prepaid advertising and promotions, advances for purchases and prepaid taxes.

110

111

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/44
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/44
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/45
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/45
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. PENYERTAAN SAHAM Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK The details of this account are as follows:
Akumulasi bagian atas laba neto entitas asosiasi, Neto/ Accumulated equity in net earnings of associated companies, Net

10. PENYERTAAN SAHAM (Lanjutan)

10.

INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK (Continued)


Akumulasi bagian atas laba neto entitas asosiasi, Neto/ Accumulated equity in net earnings of associated companies, Net

2011 Perusahaan asosiasi/Associated company PT Beiersdorf Indonesia

Produk utama atau kegiatan/ Principal product or activity

Kedudukan/ Place of domicile

Total saham/ Number of shares owned

Persentase pemilikan/ Percentage of ownership

Biaya perolehan/ Cost

Nilai tercatat/ Carrying value

Perawatan Kesehatan/ Health Care

Jakarta

2.000

20,00 %

9.750.000.000

10.351.449.176

*)

20.101.449.176

2009 Perusahaan asosiasi/Associated company PT Beiersdorf Perawatan Indonesia Kesehatan/ Health Care Efek ekuitas yang tersedia dijual/Equity securities available for sale PT Bina Mulia Manunggal PT Adijaya Gemilang Utama Total

Produk utama atau kegiatan/ Principal product or activity

Kedudukan/ Place of domicile

Total saham/ Number of shares owned

Persentase pemilikan/ Percentage of ownership

Biaya perolehan/ Cost

Nilai tercatat/ Carrying value

Jakarta

2.000

20,00 %

9.750.000.000

12.697.122.705 *) 22.447.122.705

Efek ekuitas yang tersedia dijual/Equity securities available for sale PT Bina Mulia Penyewaan Jakarta Manunggal Gedung/ Building Rental PT Adijaya Gemilang Perdagangan/ Jakarta Utama Trading Total

5.000 1

1,44% 0,02%

24.588.968.870 1.000.000 34.339.968.870

10.351.449.176

24.588.968.870 1.000.000 44.691.418.046

Penyewaan Gedung/ Building Rental Perdagangan/ Trading

Jakarta Jakarta

5.000 1

1,44% 24.588.968.870 0,02% 1.000.000 34.339.968.870

12.697.122.705

24.588.968.870 1.000.000 47.037.091.575

*) Setelah dikurangi akumulasi dividen yang diterima dari perusahaan asosiasi sejumlah Rp 7,4 miliar.

*) Net of cumulative cash dividends received from the investee amounting to Rp 7.4 billion.
Akumulasi bagian atas laba neto entitas asosiasi, Neto/ Accumulated equity in net earnings of associated companies, Net

*) Setelah dikurangi akumulasi dividen yang diterima dari entitas asosiasi sejumlah Rp 12,06 miliar.

*) Net of cumulative cash dividends received from the investee amounting to Rp 12.06 billion.

2010 Perusahaan asosiasi/Associated company PT Beiersdorf Indonesia

Produk utama atau kegiatan/ principal product or activity

Kedudukan/ Place of domicile

Total saham/ Number of shares owned

Persentase pemilikan/ Percentage of ownership

Biaya perolehan/ cost

Rincian bagian atas laba neto entitas asosiasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 terdiri dari:
Nilai tercatat/ Carrying value

The details of the related equity shares in net earnings of associated companies for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows: 2010 2009 PT Beiersdorf Indonesia Equity shares in net earnings of Associated companies

2011 PT Beiersdorf Indonesia Bagian atas laba neto entitas asosiasi Dikurangi amortisasi selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset neto entitas asosiasi

Perawatan Kesehatan/ Health Care

Jakarta

2.000

20,00 %

9.750.000.000

14.368.667.773

*)

24.118.667.773

3.399.999.400

7.417.218.000

5.349.312.600

Efek ekuitas yang tersedia dijual/Equity securities available for sale PT Bina Mulia Penyewaan Jakarta Manunggal Gedung/ Building Rental PT Adijaya Gemilang Perdagangan/ Jakarta Utama Trading Total

3.399.999.400

396.359.928 )( 7.020.858.072

Less amortization of excess of investment cost over fair values of underlying net assets of associated companies 396.359.928) 4.952.952.672 Net

5.000 1

1,44% 0,02%

24.588.968.870 1.000.000 34.339.968.870

14.368.667.773

24.588.968.870

Neto
1.000.000 48.708.636.643

*) Setelah dikurangi akumulasi dividen yang diterima dari perusahaan asosiasi sejumlah Rp 5,3 miliar.

*) Net of cumulative cash dividends received from the investee amounting to Rp 5.3 billion.

112

113

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/46
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/46
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/47
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/47
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP

11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

11. ASET TETAP (Lanjutan)


Saldo awal/ Beginning balance
169.400.164.131 245.574.684.344 64.671.874.962 320.779.916.097 189.307.342.181 156.770.874.060 1.146.504.855.775 16.888.113 8.620.478.400 174.552.166 2.198.537.944 11.010.456.623 975.967.386 975.967.386 1.158.491.279.784

11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)


Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Additions/ Deductions/ Reclassifications Reclassifications
11.443.413.154 2.989.072.671 ( 42.570.052.028 ( 18.184.623.974 44.377.606.652 119.564.768.479 6.334.609.297 11.686.784.434 352.410.137 60.702.644 18.434.506.512 137.999.274.991 214.755.000 101.845.958 35.781.871 ) 41.450.000 ) 4.650.770.014 20.770.678.596 25.660.817.697 8.532.859.419 69.200.000 55.202.644 8.657.262.063 34.318.079.760

Akun ini terdiri dari:


Saldo awal/ Beginning balance
169.185.409.131 256.916.251.540 67.696.729.504 363.391.418.125 202.841.196.141 180.377.802.116 1.240.408.806.557 16.888.113 8.620.478.400 174.552.166 2.198.537.944 11.010.456.623 6.334.609.297 4.129.892.401 283.210.137 5.500.000 10.753.211.835 1.262.172.475.015

The details of this account are as follows:


Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Additions/ Deductions/ Reclassifications Reclassifications
2.296.126.587 52.469.186.677 8.128.678.085 350.704.260.963 37.074.351.226 46.588.570.131 497.261.173.669 500.000.000 72.352.110.498 217.000.000 3.677.177.599 76.746.288.097 574.007.461.766 *) 336.683.474 107.539.500 255.379.764.155 5.448.667.166 13.490.554.746 274.763.209.041 16.888.113 174.552.166 111.944.444 303.384.723 6.834.609.297 39.652.914.219 251.603.748 5.500.000 46.744.627.264 321.811.221.028

2011

Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Instalasi Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Aset sewa Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Aset dalam Penyelesaian Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Instalation Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Sub-total Total Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Instalasi Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Aset Sewa Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Total Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

Saldo akhir/ Ending balance


171.481.535.718 309.048.754.743 75.717.868.089 458.715.914.933 234.466.880.201 213.475.817.501 1.462.906.771.185 8.620.478.400 2.086.593.500 10.707.071.900 36.829.088.680 217.000.000 3.708.783.988 40.754.872.668 1.514.368.715.753

2010
Carrying value Direct acquisitions Land and landrights Buildings and improvements Installations Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Sub-total Assets Under Capital Lease Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture, fixtures and office Equipment Transportation equipment Sub-total Construction in Progress Land and landrights Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Sub-total Total Carrying Value Accumulated Depreciation Direct acquisitions Land and landrights Buildings and improvements Installations Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Sub-total Assets Under Capital Lease Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Sub-total Total Accumulated Depreciation Net Book Value

2011

Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Instalasi Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Aset sewa Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Aset dalam Penyelesaian Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Sub-total Total Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Instalasi Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Aset Sewa Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Total Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

Saldo akhir/ Ending balance


169.185.409.131 256.916.251.540 67.696.729.504 363.391.418.125 202.841.196.141 180.377.802.116 1.240.408.806.557 16.888.113 8.620.478.400 174.552.166 2.198.537.944 11.010.456.623 6.334.609.297 4.129.892.401 283.210.137 5.500.000 10.753.211.835 1.262.172.475.015

Carrying value Direct acquisitions Land and landrights Buildings and improvements Installations Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Sub-total Assets Under Capital Lease Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Sub-total Construction in Progress Land and landrights Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Sub-total Total Carrying Value Accumulated Depreciation Direct acquisitions Land and landrights Buildings and improvements Installations Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Sub-total Assets Under Capital Lease Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Sub-total Total Accumulated Depreciation Net Book Value

2010

19.846.099 95.121.297.425 24.791.581.690 126.971.760.210 160.787.764.971 90.207.509.580 497.899.759.975 16.888.107 1.297.102.581 174.552.046 1.995.975.973 3.484.518.707 501.384.278.682 760.788.196.333

20.993.187.151 4.583.278.759 58.871.839.871 22.391.383.032 34.295.491.680 141.135.180.485 574.698.564 108.026.235 682.724.799 141.817.905.284*)

156.939.821 19.416.854 927.926.853 4.946.923.214 8.613.845.605 14.665.052.347 16.888.107 174.552.046 111.944.444 303.384.597 14.968.436.944

19.846.099 115.957.544.755 29.355.443.595 184.915.673.228 178.232.224.781 115.889.155.655 624.369.888.113 1.871.801.082 1.992.057.827 3.863.858.909 628.233.747.022 886.134.968.731

19.846.099 79.752.239.189 22.310.860.937 110.317.893.634 144.674.762.153 83.879.238.308 440.954.840.320 16.888.107 722.404.017 174.552.046 1.619.288.888 2.533.133.058 443.487.973.378 715.003.306.406

15.445.473.213 2.490.392.513 16.664.317.875 19.639.812.466 19.319.228.402 73.559.224.469 574.698.564 376.687.085 951.385.649 74.510.610.118

76.414.977 9.671.760 10.451.299 3.526.809.648 12.990.957.130 16.614.304.814 16.614.304.811

19.846.099 95.121.297.425 24.791.581.690 126.971.760.210 160.787.764.971 90.207.509.580 497.899.759.975 16.888.107 1.297.102.581 174.552.046 1.995.975.973 3.484.518.707 501.384.278.682 760.788.196.333

*) Termasuk saldo awal nilai tercatat PLI sebesar Rp 75.042.386.917 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 43.596.793.529.

*) Including the beginning balance of carrying value of PLI amounting to Rp 75.042.386.917 and accumulated depreciation amounting to Rp 43.596.793.529.

114

115

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/48
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/48
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/49
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/49
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (Lanjutan) Saldo awal/ Beginning balance


173.316.756.403 208.228.254.393 62.973.800.649 284.008.703.564 173.830.355.469 146.390.723.451 1.048.748.593.929 122.138.100 2.895.478.400 308.948.517 2.115.383.993 5.441.949.010 4.806.030.554 4.806.030.554 1.058.996.573.493

11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued) Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Additions/ Deductions/ Reclassifications Reclassifications
1.237.077.750 38.785.272.521 1.816.930.922 45.487.949.755 21.754.922.638 30.328.459.878 139.410.613.464 5.725.000.000 313.617.360 6.038.617.360 16.905.046.112 32.504.000 626.260.770 417.291.035 14.000.000 17.995.101.917 163.444.332.741 5.153.670.022 1.438.842.570 118.856.609 8.716.737.222 6.277.935.926 19.948.309.269 41.654.351.618 105.249.987 134.396.351 230.463.409 470.109.747 20.735.109.280 32.504.000 626.260.770 417.291.035 14.000.000 21.825.165.085 63.949.626.450

11. ASET TETAP (Lanjutan) 2011

11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued) 2010 23.698.136.064 28.162.338.566 22.482.292.058 167.843.430 74.510.610.118 2009 21.560.538.204 26.805.579.982 21.663.086.308 183.983.256 70.213.187.750 Manufacturing overhead Selling expenses General and administrative expenses Other expenses Total

2009

Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Instalasi Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Aset sewa Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Instalasi Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Total Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Instalasi Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Aset sewa Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Sub-total Total Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

Saldo akhir/ Ending balance


169.400.164.131 245.574.684.344 64.671.874.962 320.779.916.097 189.307.342.181 156.770.874.060 1.146.504.855.775 16.888.113 8.620.478.400 174.552.166 2.198.537.944 11.010.456.623 975.967.386 975.967.386 1.158.491.279.784

Carrying value Direct acquisitions Land and landrights Buildings and improvements Installations Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Sub-total Assets Under Capital Lease Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Sub-total Construction in Progress Buildings and improvements Installations Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Sub-total Total Carrying Value Accumulated Depreciation Direct acquisitions Land and landrights Buildings and improvements Installations Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Sub-total Assets Under Capital Lease Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture, fixtures and office equipment Transportation equipment Sub-total Total Accumulated Depreciation Net Book Value

2009

Beban pabrikasi Beban penjualan Beban umum dan administrasi Lain-lain Total

32.639.539.215 34.977.265.810 30.130.203.546 98.221.111.755

Nilai buku aset tetap PM, SUT dan SFF yang disusutkan dengan metode saldo menurun ganda masing-masing adalah sekitar 5,22%, 5,98% dan 6,62% dari jumlah nilai buku aset tetap konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

The combined carrying values of the property, plant and equipment of PM, SUT and SFF, which are being depreciated using the double-declining balance method, accounted for approximately 5.22%, 5.98% and 6.62% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of 31 December 2011, 2010 and 2009, respectively. The Groups titles of ownership on its landrights are all in the form of Usage Right for Building or Hak Guna Bangunan (HGB), with remaining legal terms ranging from 2 to 28 years. Management is of the opinion that the terms of the said landrights can be renewed/extended upon their expirations. Property, plant and equipment, except land and landrights, are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks (all risks) with a total coverage amount of approximately Rp 1,149 billion as of 31 December 2011, which, in managements opinion, is adequate to cover any possible losses that may arise from the said insured risks. The additions to property, plant and equipment shown in the foregoing table include reclassifications from assets under capital leases and constructions in progress totaling Rp 574.01 billion in 2011, Rp 137.99 billion in 2010 and Rp 163.91 billion in 2009, respectively. In 2011, 2010 and 2009, the Group sold property and equipment with a combined net book value of Rp 6.7 billion, Rp 8.8 billion and Rp 9.7 billion, respectively. The related net gains realized from the said sales of fixed assets amounted to Rp 912.08 million, Rp 2.8 billion and Rp 1.5 billion, respectively. The Group management is of the opinion that the carrying values of all the Groups assets are fully recoverable, and hence, no write-down for impairment in asset values is necessary.

Kelompok Usaha memiliki hak atas tanah berupa Hak Guna Bangunan atau HGB, dengan sisa hak secara legal berkisar antara 2 sampai dengan 28 tahun. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 1.149 miliar pada tanggal 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Penambahan aset tetap seperti diperlihatkan tabel di atas termasuk reklasifikasi aset sewa guna usaha dan aset dalam penyelesaian masing-masing total Rp 574,01 miliar pada tahun 2011, Rp 137,99 miliar pada tahun 2010 dan Rp 163,91 miliar pada tahun 2009. Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, Kelompok Usaha melakukan penjualan aset tetap dengan nilai buku masing-masing sejumlah Rp 6,7 miliar, Rp 8,8 miliar dan Rp 9,7 miliar, yang menghasilkan laba penjualan aset tetap masing-masing sejumlah Rp 912,08 juta, 2,8 miliar dan Rp 1,5 miliar. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa nilai buku dari seluruh aset tetap Kelompok Usaha di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap Kelompok Usaha tersebut.

19.846.099 65.889.270.691 20.011.709.137 96.031.106.861 128.956.302.616 80.757.910.229 391.666.145.633 122.138.094 402.149.775 308.948.397 1.433.909.122 2.267.145.388 393.933.291.021 665.063.282.472

13.757.718.511 ( 2.418.008.409 14.582.196.434 22.136.957.769 16.582.209.210 69.477.090.333 320.254.242 415.843.175 736.097.417 70.213.187.750

105.249.987 ) 118.856.609 295.409.661 6.418.498.232 13.460.881.131 20.188.395.646 105.249.987 134.396.351 230.463.409 470.109.747 20.658.505.393

19.846.099 79.752.239.189 22.310.860.937 110.317.893.634 144.674.762.153 83.879.238.308 440.954.840.320 16.888.107 722.404.017 174.552.046 1.619.288.888 2.533.133.058 443.487.973.378 715.003.306.406

Total beban penyusutan aset tetap masing-masing adalah sejumlah Rp 141.817.905.284, Rp 74.510.610.115 dan Rp 70.213.187.750 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang dibebankan ke dalam operasi sebagai berikut:

Depreciation of property, plant and equipment amounted to Rp 141,817,905,284, Rp 74,510,610,115 and Rp 70,213,187,750 for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, respectively, which were charged to operations as part of the following:

116

117

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/50
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/50
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/51
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/51
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (Lanjutan) Entitas Anak tertentu melakukan perjanjian sewa (capital lease) aset tetap tertentu dengan jangka waktu antara tiga (3) sampai dengan lima (5) tahun, yang akan berakhir pada berbagai tanggal. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Total Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo Nilai sekarang dari pembayaran minimum di masa yang akan datang Jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang ( ( 2011 1.548.738.121 1.526.469.921 1.111.449.600 4.186.657.642 558.307.775 ) (

11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued) Certain Subsidiaries have capital lease commitments covering certain property and equipment, with terms ranging from three (3) to five (5) years, and expiring on various dates. Future minimum lease payments required under the said lease commitments as of 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows: 2010 2.268.599.932 1.551.790.569 1.528.504.646 1.111.449.855 6.460.345.002 1.051.806.610 ) ( 2009 123.364.999 2.329.878.378 2.264.710.107 1.525.911.432 1.481.932.800 1.111.449.856 8.837.247.572 1.732.717.194 ) Years 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Total Less amounts applicable to interest Present value of future minimum lease payments Current portion Long-term portion

12. GOODWILL Analisa saldo atas akun ini pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2011 Biaya perolehan Saldo awal tahun Pengurangan tahun berjalan (Catatan 2b) Saldo akhir tahun Akumulasi amortisasi Saldo awal tahun Amortisasi tahun berjalan Pengurangan tahun berjalan (Catatan 2b) Saldo akhir tahun Neto 123.791.218.290 ( 2.884.044.720) 120.907.173.570 97.736.137.872 97.736.137.872 23.171.035.698 2010

12. GOODWILL An analysis of the balance of this account as of 31 December 2011, 2010 and 2009 is as follows:
2009 200.751.519.944 ( 76.960.301.654) 123.791.218.290 129.985.970.705 6.149.169.100 ( 44.893.509.289 ) 91.241.630.516 32.549.587.774 Cost Balance at beginning year Deduction in current year (Note 2b) Balance at end of year Accumulated amortization Balance at beginning of year Amortization during the year Deduction in current year (Note 2b) Balance at end of year Net

123.791.218.290 123.791.218.290 91.241.630.516 6.494.507.356 97.736.137.872 26.055.080.418

13. UTANG BANK Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
2011 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta (termasuk US$ 5.000.000 pada tahun 2011, US$ 6.000.000 2010 dan US$ 2.000.000 pada tahun 2009) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Total 2010

13. BANK LOANS The details of this account are as follows:


2009 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta (includes US$ 5,000,000 in 2011 US$ 6,000,000 in 2010 and US$ 2,000,000 in 2009) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Total

3.628.349.867 1.230.364.939 ) ( 2.397.984.928

5.408.538.392 1.783.241.146 ) ( 3.625.297.246

7.104.530.378 1.705.456.003 ) 5.399.074.375

90.340.000.000 49.400.000.000 139.740.000.000

103.946.000.000 9.402.997.702 113.348.997.702

38.800.000.000 24.800.000.000 63.600.000.000

Utang bank tersebut dibebani suku bunga tahunan sebagai berikut: 2011 Rupiah Dolar AS 9,1% - 9,9% 2,3% - 2,4% 2010 9,5% - 10,3% 2,3%

The above loans bear annual interest at the following rates: 2009 10,0% - 14,0% 2,3% - 3,0% Rupiah US Dollar

Pinjaman dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta merupakan saldo pinjaman entitas anak tertentu dari beberapa fasilitas yang diperoleh Perusahaan dan entitas anak tertentu dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 40 miliar dan US$ 8,5 juta. Pada bulan April 2010, jumlah fasilitas maksimum ini berubah menjadi Rp 75 miliar dan US$ 11 juta. Perusahaan telah mengeluarkan comfort letter sehubungan dengan saldo pinjaman entitas anak tertentu tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Mei 2012.

The loan from The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta, represents outstanding loan of a certain subsidiary drawn from some facilities obtained by the Company and a certain subsidiary from the said bank, which have maximum limits of Rp 40 billion and US$ 8.5 million. In April 2010, the maximum facility amount was changed to Rp 75 billion and US$ 11 million. The Company has issued a comfort letter in relation to the outstanding amount drawn by certain subsidiary. The aforementioned facilities will mature in May 2012.

118

119

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/52
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/52
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/53
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/53
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. UTANG BANK (Lanjutan)


Pada tahun 2010 fasilitas dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) merupakan beberapa fasilitas gabungan yang diberikan kepada Perusahaan dan Entitas Anak tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 50,5 miliar dan US$ 4 juta. Berkaitan dengan fasilitas tersebut, Perusahaan mengeluarkan Corporate Guarantee atas fasilitas yang digunakan oleh Entitas anak tertentu. Pada tahun 2011, fasilitas tersebut diatas mengalami beberapa perubahan, yang terakhir pada bulan November 2011, yaitu jumlah fasilitas maksimum berubah menjadi Rp 175,5 miliar dan US$ 6 juta. Perusahaan telah mengeluarkan Comfort Letter sebagai pengganti Corporate Guarantee sehubungan dengan fasilitas ini yang akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2012.

13. BANK LOANS (Continued)


In 2010 the facilities from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC) represent some joint facilities of the Company and certain Subsidiaries obtained from the said bank, which have combined maximum limits of Rp 50,5 billion and US$ 4 million. In relation to these facilities, the Company issued a Corporate Guarantee for the drawdowns made by certain Subsidiaries from the said facilities. In 2011, the above mentioned facilities have been amended from time to time, the latest was in November 2011, in which the maximum facility limit changed to Rp 175.5 billion and US$ 6 million. The Company has issued a Comfort Letter" as a replacement of "Corporate Guarantee" related to the said facilities. These facilities will be mature on October 2012.

14. UTANG USAHA (Lanjutan)


2011 Pihak ketiga (Lanjutan) Dalam Rupiah (Lanjutan)
Pindahan PT PT PT PT Dynaplast Tbk Multi Saka Abadi Unilever Indonesia Tbk Amcor Flexibles Indonesia (d/h PT Flexipack) PT Aventis Pharma Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) 415.130.443.517 1.175.511.096 1.036.421.891 1.000.512.423 75.436.319.424

14. TRADE PAYABLES (Continued)


2010 2009 Third parties (Continued) In Rupiah (Continued)
288.459.904.126 432.780.128 370.521.574 468.521.166 53.172.316.355 321.373.161.184 1.539.407.621 1.818.561.853 1.373.814.006 3.268.203.128 55.764.853.700 Carried forward PT Dynaplast Tbk PT Multi Saka Abadi PT Unilever Indonesia Tbk PT Amcor Flexibles Indonesia (Formerly PT Flexipack) PT Aventis Pharma Others (each below Rp 1 billion) Eli Lily Export S.A US$ 1,764,479 (2010: US$ 1,864,156 and 2009: US$ 1,658,808) Revlon Manufacturing Ltd. US$ 2,743,079 (2010: 1,954,921 and 2009: 1,267,777) Alcon Pharmaceuticals Ltd. US$ 812,476 (2010: US$ 619,949 and 2009: US$ 377,099) PT Essence Indonesia US$ 169,289 (2010: US$ 131,132 and 2009: US$ 91,807) PT Finzelbergsi Nach Folger US$ 160,875

14. UTANG USAHA


Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian bahan baku dan barang jadi dari beberapa pemasok lokal dan luar negeri; pembelanjaan barang dan jasa iklan dan promosi; serta pembelian jasa lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

14. TRADE PAYABLES


Trade payables mainly represent liabilities arising from purchases of raw materials and finished goods from several local and foreign suppliers; purchases of advertising and promotion materials and services; and purchases of other services. The details of this account are as follows:

Dalam Dolar AS

2011 Pihak ketiga Dalam Rupiah

2010

2009 Third parties In Rupiah

PT Nutricia Indonesia Sejahtera PT Dentsu Young PT Boehringer Ingelheim PT Merck Indonesia Tbk PT Roche Indonesia PT Kangar Consolidated Indonesia PT Menjangan Sakti PT Pura Barutama PT Asian Agro Agung Jaya PT Palko Sari Eka PT Global Chemindo Megatrading PT Symrise PT Topan Sampurna PT Dainippon PT Cahaya Bumi Cemerlang CV Mediatama Perkasa PT Supernova Flexible Packaging PT Phyto Kemo Agung Farma PT Cahaya Sam Perindasa PT Surya Citra Televisi PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia PT Duta Visual Nusantara PT Indosiar Visual Mandiri PT Televisi Transformasi Indonesia Dipindahkan

178.563.990.735 70.771.173.586 55.850.466.618 55.265.917.428 34.380.950.032 2.448.355.140 2.225.933.650 2.012.983.543 1.945.730.600 1.670.680.000 1.572.809.991 1.461.825.607 1.145.956.778 1.097.935.200 1.002.976.813 990.637.407 931.175.905 870.507.065 834.037.419 86.400.000 415.130.443.517

121.237.633.202 52.837.344.233 37.940.841.092 34.174.854.994 2.854.475.910 209.580.802 2.239.429.547 1.437.769.625 740.096.506 220.465.073 616.921.943 909.635.828 1.321.472.656 512.118.272 808.336.309 688.329.400 1.222.665.840 1.242.528.273 10.883.064.960 5.989.554.720 4.540.250.880 1.472.869.440 1.054.045.549 3.305.619.072 288.459.904.126

74.305.383.659 35.445.677.012 126.257.054.703 36.346.043.656 2.825.948.290 86.928.292 4.457.755.347 1.658.959.550 179.949.693 976.142.439 1.176.406.015 1.126.059.431 520.133.720 83.659.151 1.538.164.410 1.917.718.601 1.063.269.096 936.866.423 5.266.453.680 11.265.431.402 1.720.409.921 1.829.528.344 7.711.941.549 2.677.276.800 321.373.161.184

PT Nutricia Indonesia Sejahtera PT Dentsu Young PT Boehringer Ingelheim PT Merck Indonesia Tbk PT Roche Indonesia PT Kangar Consolidated Indonesia PT Menjangan Sakti PT Pura Barutama PT Asian Agro Agung Jaya PT Palko Sari Eka PT Global Chemindo Megatrading PT Symrise PT Topan Sampurna PT Dainippon PT Cahaya Bumi Cemerlang CV Mediatama Perkasa PT Supernova Flexible Packaging PT Phyto Kemo Agung Farma PT Cahaya Sam Perindasa PT Surya Citra Televisi PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia PT Duta Visual Nusantara PT Indosiar Visual Mandiri PT Televisi Transformasi Indonesia Brought forward

Eli Lily Export S.A US$ 1.764.479 (2010: US$ 1.864.156 dan 2009: US$ 1.658.808) Revlon Manufacturing Ltd. US$ 2.743.079 (2010: 1.954.921 dan 2009: 1.267.777) Alcon Pharmaceuticals Ltd. US$ 812.476 (2010: US$ 619.949 dan 2009: US$ 377.099) PT Essence Indonesia US$ 169.289 (2010: US$ 131.132 dan 2009: US$ 91.807) PT Finzelbergsi Nach Folger US$ 160.875

In US Dollar

27.077.415.525

16.760.629.832

15.592.798.490

24.874.244.240

17.576.695.010

11.917.102.881

7.367.530.193

5.573.959.301

3.544.729.848

1.535.112.208 1.458.814.500

1.179.005.754 -

862.985.800 -

Dalam Baht Milott Labora Co., Ltd. THB 5.881.599 (2010: THB 4.725.481 dan 2009: THB 2.999.872) Dalam SGD Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd. SGD 747.887 (2010: SGD 1.021.342 dan 2009: SGD 587.755) Dalam mata uang asing lainnya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Sub-total Pihak berelasi (Catatan 7) PT Beiersdorf Indonesia PT Polari Limunusainti Sub-total Total

1.679.843.410

1.411.312.096

846.054.030

In Thailand Baht Milott Labora Co., Ltd. THB 5,881,599 (2010: THB 4,725,481 and 2009: THB 2,999,872) In Singapore Dollar Estee Lauder Cosmetics Pte. Ltd. SGD 747,887 (2010: SGD 1,021,342 dan 2009: SGD 587,755) In other foreign currencies Others (each below Rp 1 billion) Sub-total Related parties (Note 7) PT Beiersdorf Indonesia PT Polari Limunusainti Sub-total Total

5.216.013.042

7.129.587.805

3.937.088.757

9.906.048.036 572.894.229.505 1.451.784.097 1.451.784.097 574.346.013.602

19.294.167.158 411.829.400.305 977.587.608 5.826.958.766 6.804.546.374 418.633.946.679

17.731.058.139 439.569.819.437 1.125.549.544 4.367.390.041 5.492.939.585 445.062.759.022

120

121

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/54
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/54
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/55
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/55
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. UTANG USAHA (Lanjutan) Pada tanggal 31 December 2011, 2010 and 2009, analisa umur utang usaha di atas adalah sebagai berikut:
2011 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 30 hari 31 60 hari 61 90 hari Lebih dari 90 hari
Total

14. TRADE PAYABLES (Continued) As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the aging analysis of the above trade payables is as follows:
2010 378.558.556.368 26.312.614.782 1.902.310.874 4.535.102.883 7.325.361.772 418.633.946.679 2009 368.130.797.641 52.522.305.030 12.942.672.380 4.221.176.494 7.245.807.477 445.062.759.022 1 31 61 Above Current Overdue: 30 days 60 days 90 days 90 days Total

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan)


Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan selama tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2011 Saldo awal tahun Penyesuaian atas koreksi data Penyisihan imbalan kerja selama tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Saldo akhir tahun 146.778.097.198 8.259.928.930 33.451.999.972 ( 8.844.308.514 )( 179.645.717.586

16. POST-EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)


An analysis of the movements in the balance of the above-mentioned net estimated liabilities for employee service entitlement benefits during 2011, 2010 and 2009 is as follows: 2010 127.262.374.418 28.345.657.618 8.829.934.838 )( 146.778.097.198 2009 110.984.516.569 26.054.887.596 9.777.029.747 ) 127.262.374.418 Balance at beginning of year Provision during the year Benefit payments during the year Balance at end of year

510.129.180.398 55.330.522.174 3.090.514.680 868.088.675 4.927.707.675 574.346.013.602

15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
2011 Iklan dan promosi Royalti Management fee Pengangkutan Gaji upah dan kesejahteraan karyawan Jasa profesional Lain-lain
Total

15. ACCRUED EXPENSES The details of this account are as follows:


2010 25.025.859.488 20.525.323.609 17.465.328.743 3.926.790.805 2.267.479.873 2.941.465.147 11.565.593.620 83.717.841.285 2009 28.618.261.692 18.811.476.459 15.640.478.329 2.935.890.912 2.508.531.373 2.650.981.345 11.302.580.703 82.468.200.813 Advertising and promotions Royalty fees Management fees Transportation Salary and employee benefit Professional fees Others Total

48.681.761.023 24.946.161.009 19.898.630.731 5.600.163.747 4.375.732.730 3.610.080.266 22.270.532.863 129.383.062.369

Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan untuk tanggal yang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing berjumlah Rp 33,5 miliar, Rp 28,3 miliar dan Rp 26,05 miliar, yang disajikan sebagai bagian dari akun Beban Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan di dalam laporan laba rugi komprehensif. Dengan rincian sebagai berikut: 2011 Biaya jasa masa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa masa lalu Rugi (laba) aktuaria yang diakui dalam tahun berjalan, neto Rugi atas penghentian dan penyelesaian, neto ( Lain-lain Total 14.924.404.457 18.441.410.962 1.721.103.934 861.162.236 ( 2.532.747.401) 36.665.784 33.451.999.972 2010

The related costs of employee benefits charged to operations as of 31 December 2011, 2010 and 2009 amounted to Rp 33.5 billion, Rp 28.3 billion and Rp 26.05 billion, respectively, which are presented as part of Salaries, Wages and Employee Benefits Expenses in the consolidated statements of comprehensive income. 2009 9.377.981.631 13.315.433.170 2.418.857.990 794.272.644 ) 19.209.821 1.717.677.628 26.054.887.596 Currents service costs Interest costs Amortization of deferred past service costs Actuarial gains recognized during the year, net Losses on curtailments and settlements, net Others Total

11.319.738.745 15.614.138.810 1.671.939.331 730.199.706 )( 470.040.438 28.345.657.618

16. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Kelompok Usaha mencatat liabilitas diestimasi neto untuk imbalan kerja karyawan sejumlah Rp 179,6 miliar, Rp 146,8 miliar dan Rp 127,3 miliar masing-masing pada tanggal 31 December 2011, 2010 and 2009 yang disajikan sebagai akun Liabilitas Tidak Lancar-Liabilitas Diestimasi Imbalan Kerja Karyawan di laporan posisi keuangan konsolidasian. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut:
2011 Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan Biaya jasa masa lalu yang belum diakui Kerugian aktuaria yang belum diakui, neto Neto 240.679.901.833 ( ( 2.420.728.001 )( 58.613.456.246 )( 179.645.717.586

16. POST-EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION The Group recorded the net estimated liabilities for employee service entitlement benefits as of 31 December 2011, 2010 and 2009 amounting to Rp 179.6 billion, Rp 146.8 billion and Rp 127.3 billion, respectively, which are presented in the consolidated statements of financial position as Non-current Liabilities - Estimated Liabilities for Employee Service Entitlement Benefits. The details of the balance of this account are as follows:
2010 165.946.353.852 4.032.641.902 )( 15.135.614.752 )( 146.778.097.198 2009 133.530.898.133 3.508.138.717 ) 2.760.384.998 ) 127.262.374.418

Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuaria, dengan menggunakan metode Projected Unit of Credit. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tahun 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut, antara lain: Tingkat mortalita/ Mortality rate : : : : : : : :

The above-mentioned provisions for employee service entitlement benefits are estimated by management based on the actuarial calculations prepared by PT Padma Radya Aktuaria, using the Projected Unit of Credit method. The key assumptions used for the said actuarial calculations in 2011, 2010 and 2009 are as follows, among others: TMI2 TMI2 7,25% pada 2011, 11,25% pada tahun 2010 dan 12% pada tahun 2009 7.25% in 2011, 11.25% in 2010 and 12% in 2009 6% pada 2011, 7% 2010 dan 2009 6% in 2011, 7% 2010 and 2009 55 - 60 tahun 55 - 60 years

Present value of benefit obligations Unrecognized past service costs Unrecognized actuarial losses, net
Net

Tingkat diskonto/ Discount rate Tingkat kenaikan gaji tahunan/ Annual salary increment rate Umur pensiun/ Retirement age

122

123

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/56
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/56
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/57
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/57
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN


2011 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Entitas anak luar negeri Total 3.375.136.298 6.345.921.380 9.944.778.239 116.847.491 20.692.356.476 3.229.236.963 43.704.276.847 2010

17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX


2009 2.559.417.810 6.851.182.609 5.861.549.235 153.552.151 4.873.607.452 733.613.062 21.032.922.319 Income Taxes Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Foreign Subsidiaries Total

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan)


2011 Pindahan Beda tetap: Penyusutan aset tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan: Kesejahteraan karyawan Sumbangan dan representasi Penghasilan bunga yang telah dipungut pajak penghasilan final ( Laba atas penjualan penyertaan saham Laba atas penjualan aset tetap ( Lain-lain ( Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan 536.604.734.000 2010

17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued)


2009 324.090.428.860 Carried forward
Depreciation of property,

2.446.681.171 7.165.621.451 7.139.488.420 20.867.207 23.244.110.500 606.284.922 40.623.053.671

356.129.415.330

Permanent differences:

2.153.638.423 1.649.194.422 1.991.563.020

1.979.554.149 2.260.439.503 3.769.109.922

2.197.636.366 2.034.281.083 1.795.873.875

plant and equipment Non-deductible expenses: Employee benefits in kind Donations and representations Interest income already subjected to final tax Gain on sale of investment in shares Gain on sale of property and equipment Others Estimated taxable income of the Company

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2011 Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian Laba neto Entitas anak sebelum beban (manfaat) pajak ( penghasilan Eliminasi Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer: Laba atas penjualan aset tetap 2010

A reconciliation between income before income tax expense (benefit), as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:
2009 Income before income tax expense (benefit) per 480.586.456.582 consolidated statements of income Income of Subsidiaries before income tax expense (benefit) Eliminations

51.719.438.292 ) ( (

46.935.908.552 ) ( 701.340.950 ) ( 1.118.761.935 ) ( 12.720.397 315.395.227.864

42.427.285.656 ) 26.260.672.630 ) 269.198.943 ) 7.906.579.542 269.067.642.497

754.379.423 ) ( 166.496.633.125 ) 323.428.679.025

740.100.267.340

629.492.861.436

Perhitungan beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang (tagihan restitusi) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2011 Taksiran penghasilan kena pajak dibulatkan Perusahaan Entitas anak Beban pajak penghasilan tahun berjalan Perusahaan Entitas anak Entitas anak final Entitas anak luar negeri Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka : Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Dipindahkan 323.428.679.000 267.975.090.000 2010

The computation of current income tax expense and the estimated income tax payable (claims for tax refund) are as follows: 2009 269.067.642.000 190.697.982.000 Estimated taxable income rounded-off Company Subsidiaries

317.653.166.512 ) ( 115.780.130.235

265.051.569.629 ) ( 393.968.349

200.114.927.443 ) 53.811.442.687

538.227.231.063

364.835.260.156

Income before income tax expense (benefit) attributable to 334.282.971.826 the Company Temporary differences: Loss (gain) on sales of property and equipment Depreciation of property, plant and equipment Advertising expenses Amortization of excess of investment costs over fair values of underlying net assets of Subsidiaries and associated companies Others Brought forward

315.395.227.000 252.690.266.947

25.414.170 ) ( 8.450.005.123 ) ( 846.211.231

567.322.084 ) 7.316.333.272 ) ( (

9.774.472 5.828.021.182 ) 3.726.618.046 )

Penyusutan aset tetap ( Beban iklan Amortisasi selisih lebih biaya Perolehan saham di atas nilai Wajar aset neto Anak perusahaan dan entitas asosiasi Lain-lain Dipindahkan

80.857.169.750 67.343.966.408 6.094.626.265 3.786.169.459 158.081.931.882

78.848.806.750 48.267.699.423 5.779.222.742 958.482.301 133.854.211.216

75.338.939.760 38.289.108.068 5.250.063.600 1.763.746.157 120.641.857.585

Income tax expense current Company Subsidiaries Subsidiaries final Foreign Subsidiaries Income tax expense per consolidated statements of income current Less prepayments of income taxes : Company Article 22 Article 23 Article 25 Brought forward

( 6.006.710.999 536.604.734.000

2.260.132.543) ( 1.437.943.073 356.129.415.330

2.015.775.102) 1.368.096.892 324.090.428.860

5.708.214.000 1.724.982.954 69.186.359.418 76.619.556.372

5.305.761.773 1.738.347.297 61.908.875.166 68.952.984.236

6.410.133.664 2.746.906.163 65.592.851.506 74.749.891.333

124

125

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/58
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/58
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/59
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/59
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) 2011 Pindahan Entitas anak Pasal 22 Pasal 23 Pasal 4(2) Pasal 25 Sub-total Total pajak penghasilan dibayar di muka Taksiran utang pajak penghasilan Pasal 29 Perusahaan Entitas anak Total Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan tahun berjalan Entitas anak 76.619.556.372 7.154.650.183 4.397.077.796 6.094.626.265 38.982.925.633 56.629.279.877 133.248.836.249

17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued) 2010 68.952.984.236 4.798.063.115 4.354.262.194 25.882.288.244 35.034.613.553 103.987.597.789 2009 74.749.891.333 3.769.322.145 4.946.746.456 25.507.786.304 34.223.854.905 108.973.746.238 Carried forward Subsidiaries Article 22 Article 23 Article 4(2) Article 25 Sub-total Total prepayments of income taxes Estimated income tax payable Article 29 Company Subsidiaries Total

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) Atas putusan pengadilan pajak, Dirjen Pajak mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sampai dengan tanggal laporan akuntan independen belum ada hasil keputusan pengajuan PK tersebut. Pada tahun 2010, Entitas anak tertentu menerima Surat Ketetapan Pajak dari Kantor Pajak yang menyebabkan tambahan liabilitas PPh dan PPN untuk tahun pajak 2007 - 2008, dengan jumlah neto sebesar Rp 2.859 juta. Beban pajak tersebut dibebankan langsung pada operasi tahun 2010. Pada tahun 2011 dan 2010, Entitas anak tertentu menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Kantor Pajak atas tambahan liabilitas PPh dan PPN untuk tahun Pajak 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sejumlah Rp 0,2 miliar, Rp 3 miliar dan Rp 10,4 miliar. Selanjutnya Entitas anak tertentu mengajukan keberatan dan banding atas SKPKB tahun pajak 2008 dan 2007 tersebut di atas. Sampai dengan tanggal dikeluarkannya laporan keuangan interim konsolidasian, Entitas anak tertentu belum menerima hasil keputusan atas surat keberatan dan surat banding yang diajukan tersebut di atas. Berdasarkan Surat Pemberitahuan tanggal 12 Maret 2012, permohonan keberatan entitas anak tertentu dikabulkan seluruhnya sehingga entitas anak tertentu akan menerima restitusi sebesar Rp 6,7 miliar di tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, rincian saldo tagihan restitusi pajak (disajikan sebagai bagian dari akun Aset Tidak Lancar - Lain-lain pada laporan posisi keuangan konsolidasian) adalah sebagai berikut: 2011 Perusahaan - 2006 - 2003 Entitas anak - 2010 - 2009 - 2008 - 2007 - 2006 - Sebelum 2006 Total 312.786.905 90.154.370 83.574.495 7.325.862.891 80.126.700 305.400.182 8.197.905.543 2010

17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued) For this tax court decree, the Directorate General of Taxes filled an appeal to the Supreme Court of the Republic of Indonesia. As of the date of the independent accountants report, there has been no results yet. In 2010, certain Subsidiaries received tax assessment letters from the Tax Office, which resulted to additional income tax and value added tax liabilities for fiscal years 2007 - 2008, with the net amount of Rp 2,859 million. The said tax penalties were charged directly to operations in 2010. In 2011 and 2010, certain subsidiaries received tax assessment Under payment from the Tax Office on the additional income tax liability and Value Added Tax for fiscal years 2009, 2008 and 2007 amounting to Rp 0.2 billion, Rp 3 billion and Rp 10.4 billion, respectively. Furthermore, certain subsidiaries filed an objection and an appeal against the assessment for fiscal years 2008 and 2007. As of the date of the interim consolidated financial statements, certain subsidiaries have not received the decision on the above letter of objection and the results of the appeal decision. Based on the Notice on March 12, 2012, certain subsidiary objection petition is granted entirely so certain subsidiaries will receive a refund amounting to Rp 6.7 billion in 2012. As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the balance of claims for tax refund (presented as part of Noncurrent Assets-Others account in the consolidated statements of financial position) consists of the following: 2009 2.135.896.531 219.305.862 4.309.952.277 127.415.691 80.126.700 305.400.182 7.178.097.243 Company - 2006 - 2003 Subsidiaries - 2010 - 2009 - 2008 - 2007 - 2006 - Prior to 2006 Total

4.237.613.378 16.454.743.098 20.692.356.476

9.895.822.514 13.348.287.986 23.244.110.500

589.048.427 4.284.559.025 4.873.607.452

183.714.623

Estimated claims for tax refund current year 219.305.862 Subsidiaries

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun 2011 yang akan dilaporkan oleh Perusahaan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2011 adalah berdasarkan angka yang dinyatakan di atas. Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun 2010 dan 2009, seperti dinyatakan di atas, telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada SPT tahun 2010 dan 2009 yang dilaporkan kepada Kantor Pajak. Pada bulan Januari 2006, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) diterima dari Kantor Pelayanan Pajak, yang memerintahkan Perusahaan untuk membayar tambahan Rp 22,4 miliar untuk Pajak Penghasilan (PPh) Badan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun pajak 2003. Atas surat ketetapan tersebut, Perusahaan mengajukan keberatan. Hasil keputusan keberatan, pajak kurang dibayar menjadi Rp 14,7 miliar, dimana telah dibayar penuh oleh Perusahaan. Perusahaan mengajukan banding atas Surat Keputusan Dirjen Pajak tersebut dan pada tanggal 28 April 2008 Dirjen Pajak telah menerbitkan Surat Keputusan tentang pelaksanaan putusan pengadilan pajak dimana jumlah pajak terutang dari Rp 14,7 miliar menjadi Rp 434,8 juta. Kelebihan pembayaran pajak sebagai akibat putusan pengadilan pajak ini telah diterima seluruhnya di bulan Mei 2008.

The amount of estimated taxable income for 2011 that will be reported by the Company in its 2011 tax return will be based on the related amount as shown above. The amount of estimated taxable income for 2010 and 2009, as stated above, conformed with the related amount reported in the Companys 2010 and 2009 tax return submitted to the Tax Office. In January 2006, Tax Assessment Letters were received from the Tax Office ordering the Company to pay additional Rp 22.4 billion representing Corporate Income Tax and Value Added Tax liabilities for the fiscal year 2003. For such tax assessment letters, the Company submitted an objection. The result of such objection decision, the tax liability becomes Rp 14.7 billion and has been fully paid by the Company. The Company submitted an appeal to the Directorate General of Taxes letter and on 28 April 2008, the latter issued a Decision Letter on the tax courts decision declaring the Companys liability from Rp 14.7 billion to be Rp 434.8 million. The tax overpayment as a result of this tax court decree has been received in full in May 2008.

701.424.211 434.849.520 183.714.623 219.305.862 83.574.495 127.415.691 80.126.700 305.400.182 2.135.811.284

126

127

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/60
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/60
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/61
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/61
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2011 Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Penyusutan aset tetap Sumbangan dan representasi Kesejahteraan karyawan Beban pajak Penghasilan bunga yang telah dipungut pajak penghasilan final ( Rugi atas penjualan penyertaan saham ( Bagian atas laba neto perusahaan asosiasi, setelah dikurangi dividen kas yang diterima ( Laba atas penjualan aset tetap ( Lain-lain ( Penyesuaian atas: Penyesuaian tarif pajak penghasilan Rugi fiskal yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan Rugi fiskal yang dikompensasi Penghasilan sewa yang pajaknya bersifat final Beban pajak penghasilan, neto menurut laporan laba rugi konsolidasian 1.625.118.483 989.785.610 1.071.701.836 525.474.554 18.412.874.519 ) ( 4.084.306 ) ( 5.815.793.524 ) 188.434.802 ) ( 39.856.733.442 ) 213.803.761.020

17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued) A reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulations to the income before income tax expense (benefit) and income tax expense as shown in the consolidated statements of income for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009 is as follows:
2010 Income before income tax expense (benefit) per consolidated statements of income Income tax expense based on applicable tax rates Tax effects of permanent differences: Depreciation of property, plant and Equipment Donations and representation Employee benefits Tax expenses Interest income already subjected to final tax Loss on sale of investment in shares Equity in net earnings of associated companies, net of cash dividends received Gain on sales of property and equipment Others Adjustment on:

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) Beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan temporer untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, masing-masing dengan menggunakan tarif pajak maksimum adalah sebagai berikut:
2011 Perusahaan Aset tetap Amortisasi selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset neto Entitas anak dan entitas asosiasi Biaya iklan ( Lain-lain ( Penyesuaian tarif pajak Sub-total Entitas anak Manfaat pajak penghasilan tangguhan, neto menurut laporan laba rugi konsolidasian 1.493.445.507

17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued) The details of deferred income tax expense (benefit) recognized on temporary differences for the years ended 31 December 2011, 2010 and 2009, each based on the maximum tax rate are as follows:
2010 1.418.047.435 2009 1.454.561.678 Company Property, plant and equipment Amortization of excess of investment costs over fair values of underlying net assets of Subsidiaries and associated companies 503.943.776 931.654.512 Advertising expenses 342.024.224 ) Others 412.644.916 ) Adjustment for income tax rate Sub-total Subsidiaries Net income tax benefit deferred, per consolidated statements of income

740.100.267.339

629.492.861.436

142.767.329.095

211.552.808) 876.268.433) ( 405.624.266 3.938.386.706 (

507.978.733 565.033.133 314.598.097) ( ( 2.176.461.204 1.298.606.071) (

2.135.490.826 3.115.125.365 )

1.358.726.428 1.177.433.148 1.263.284.457 1.004.662.548 15.104.956.651 ) 175.335.238 ) 79.563.395 404.584.139 ) 375.607.256

4.344.010.972

877.855.133 (

979.634.539 )

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara jumlah aset dan liabilitas Perusahaan berbasis pajak dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2011 Aset Pajak Tangguhan Lain-lain Liabilitas Pajak Tangguhan Aset tetap Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset neto Entitas anak dan perusahaan asosiasi Biaya dibayar di muka Sub-total Liabilitas Pajak Tangguhan, neto Perusahaan 8.230.588.218 11.710.701.605 2010

The deferred tax effects of the significant temporary differences between the financial and tax bases of the Companys assets and liabilities as of 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:
2009 7.039.721.688 Deferred Tax Assets Others

125.594.170 2.415.167.843 ( 150.425.963 ) 134.732.066.349

Adjustment for income tax rate Fiscal loss not subjected to deferred tax Compensation on fiscal loss Rental income already subjected to final tax Income tax expense per consolidated statements of income, net

7.354.319.785 10.217.256.098

153.737.920.910

3.175.149.269 1.913.666.197 16.799.517.071 ( 8.568.928.853) (

3.175.149.269 2.125.219.005 15.517.624.372 8.163.304.587) (

Deferred Tax Liabilities 8.799.208.663 Property, plant and equipment Excess of investment costs over fair values of underlying net assets of Subsidiaries and associated companies 2.667.170.536 1.560.185.872 Prepaid expenses 13.026.565.071 5.986.843.383 ) Sub-total Net Deferred Tax Liabilities of the Company

128

129

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/62
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/62
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/63
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/63
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG PAJAK DAN PAJAK TANGGUHAN (Lanjutan) Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
2011 Aset Pajak Tangguhan Neto Entitas anak Liabilitas Pajak Tangguhan Neto Perusahaan Entitas anak Total 36.605.097.328

17. TAXES PAYABLE AND DEFERRED TAX (Continued) The details of deferred tax assets and liabilities as shown in the consolidated balance sheets are as follows:
2010 31.881.427.299 2009 30.841.476.522 Deferred Tax Assets - Net Subsidiaries Deferred Tax Liabilities - Net

19. MODAL SAHAM (Lanjutan)


Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 95,03% 4,97% 100,00%

19. SHARE CAPITAL (Continued)


Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 4.276.414.818 223.585.182 4.500.000.000

31 Desember 2010 Pemegang Saham PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masingmasing dengan pemilikan kurang dari 5%) Total

31 December 2010 Total/Amount 213.820.740.900 11.179.259.100 225.000.000.000 Shareholders PT Bogamulia Nagadi Public (with ownership interest of less than 5% each) Total

8.568.928.853 1.173.476.171 9.742.405.024

8.163.304.587 1.897.535.783 10.060.840.370

5.986.843.383 2.174.713.091 8.161.556.474

Company Subsidiaries Total

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. 18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Kepentingan Non Pengendali (NKP) atas aset neto Entitas anak merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset neto Entitas anak yang tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh Kelompok Usaha tertentu (Catatan 2b). 19. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham adalah sebagai berikut:

Management is of the opinion that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income. 18. NON-CONTROLLING INTEREST Non-controlling interest in net assets of Subsidiaries represents the shares of minority shareholders in the net assets of Subsidiaries that are not wholly-owned by the Group (Note 2b).

31 Desember 2009 Pemegang Saham PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masingmasing dengan pemilikan kurang dari 5%) Total

Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 95,11% 4,89% 100,00%

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 4.279.812.318 220.187.682 4.500.000.000

31 December 2009 Total/Amount 213.990.615.900 11.009.384.100 225.000.000.000 Shareholders PT Bogamulia Nagadi Public (with ownership interest of less than 5% each) Total

19. SHARE CAPITAL The details of share ownership of the Company are as follows:
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 4.277.791.818 222.208.182 4.500.000.000

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan yang juga pemegang saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan yang diterbitkan oleh biro administrasi efek yaitu PT Blue Chip Mulia pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 0,0133% 0,0011% 0,0162% 0,0113% 0,0092% 0,0077% 0,0076% 0,0073% 0,0071% 0,0068% 0,0878%

The Boards of Commissioners and Directors who are also shareholders of the Company, based on the records maintained by the share registrar, PT Blue Chip Mulia, as of 31 December 2011, 2010 and 2009 are as follows:

31 Desember 2011 31 December 2011 Total/Amount 213.889.590.900 11.110.409.100 225.000.000.000 Shareholders PT Bogamulia Nagadi Public (with ownership interest of less than 5% each) Total Pemegang Saham Dewan Komisaris Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim Direksi Dondi Sapto Margono Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto Aviaska Diah Respati H Phillips Gunawan Paulus Harianto Dewi Murni Sukahar Total

31 Desember 2011 Pemegang saham PT Bogamulia Nagadi Masyarakat (masingmasing dengan pemilikan kurang dari 5%) Total

Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 95,06% 4,94% 100,00%

Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 600.000 50.000 730.000 510.500 415.500 345.500 342.500 327.500 320.000 308.000 3.949.500

31 December 2011 Total/ Amount 30.000.000 2.500.000 36.500.000 25.525.000 20.775.000 17.275.000 17.125.000 16.375.000 16.000.000 15.400.000 197.475.000 Shareholders Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim Directors Dondi Sapto Margono Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto Aviaska Diah Respati H Phillips Gunawan Paulus Harianto Dewi Murni Sukahar Total

130

131

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/64
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/64
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/65
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/65
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19. MODAL SAHAM (Lanjutan)


Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 0,0133% 0,0011% 0,0162% 0,0113% 0,0092% 0,0087% 0,0073% 0,0071% 0,0068% 0,0810%

19. SHARE CAPITAL (Continued)


Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 600.000 50.000 730.000 510.500 415.500 390.500 327.500 320.000 308.000 3.652.000 Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 600.000 50.000 635.000 253.000 230.500 200.000 200.000 200.000 200.000 2.568.500

19. MODAL SAHAM (Lanjutan) Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 21 Juni 2010, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 270.000.000.000 atau Rp 60 per saham (termasuk dividen sejumlah Rp 112.500.000.000 atau Rp 25 per saham yang telah dibayarkan pada bulan September 2009) dari laba neto Perusahaan tahun 2009 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan September 2010. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 29 Mei 2009, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 225.000.000.000 atau Rp 50 per saham (termasuk dividen sejumlah Rp 157.500.000.000 atau Rp 35 per saham yang telah dibayarkan pada bulan September 2008) dari laba neto Perusahaan tahun 2008 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan Juli 2009. Pada tanggal 7 Agustus 2009, Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah memutuskan dan menyetujui pembagian dividen sejumlah Rp 112.500.000.000 atau Rp 25 per saham dari laba Perusahaan yang akan ditahan per tanggal 31 Desember 2009. Dividen tersebut telah dibayar kas pada bulan September 2009. 20. AGIO SAHAM, NETO Akun ini merupakan selisih antara jumlah keseluruhan nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat dan hasil neto yang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut. 21. INFORMASI SEGMEN USAHA a. Informasi segmen primer Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Kelompok Usaha diklasifikasikan menjadi tiga (3) segmen usaha, yaitu Obat-obatan, Perawatan Kesehatan dan Kosmetika, dan Jasa Distribusi. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:

19. SHARE CAPITAL (Continued) During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 21 June 2010, the stockholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 270,000,000,000 or Rp 60 per share (inclusive of the dividends totaling Rp 112,500,000,000 or Rp 25 per share paid in September 2009), which were taken from the Companys 2009 net income; and the appropriation of a portion of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Companys articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in September 2010. During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 29 May 2009, the shareholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 225,000,000,000 or Rp 50 per share (inclusive of the dividend totaling Rp 157,500,000,000 or Rp 35 per share paid in September 2008), which were taken from the Companys 2008 net income; and the appropriation of a portion of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Companys articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in July 2009. On 7 August 2009, the Companys Boards of Commissioners and Directors resolved and approved the distribution of dividends totaling Rp 112,500,000,000 or Rp 25 per share, which were taken from the Companys 2009 income. Payment of these dividends were made in September 2009. 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL, NET This account represents the difference between the aggregate nominal value of the Companys shares offered to the public and the actual net proceeds received from such public offering.

31 Desember 2010 Pemegang Saham Dewan Komisaris Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim Direksi Dondi Sapto Margono Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto Phillips Gunawan Paulus Harianto Dewi Murni Sukahar Total

31 December 2010 Total/Amount 30.000.000 2.500.000 36.500.000 25.525.000 20.775.000 19.525.000 16.375.000 16.000.000 15.400.000 182.600.000 Shareholders Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim Directors Dondi Sapto Margono Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo Irawati Sutanto Phillips Gunawan Paulus Harianto Dewi Murni Sukahar Total

31 Desember 2009 Pemegang Saham Dewan Komisaris Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim Direksi Dondi Sapto Margono Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo Paulus Harianto Dewi Murni Sukahar Irawati Sutanto Phillips Gunawan Total

Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 0,0133% 0,0011% 0,0141% 0,0056% 0,0051% 0,0044% 0,0044% 0,0044% 0,0044% 0,0568%

31 December 2009 Total/ Amount 30.000.000 2.500.000 31.750.000 12.650.000 11.525.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 128.425.000 Shareholders Boards of Commissioners Dian Paramita Tamzil Wisnu Katim Directors Dondi Sapto Margono Diana Wirawan Ratna Dewi Suryo Wibowo Paulus Harianto Dewi Murni Sukahar Irawati Sutanto Phillips Gunawan Total

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 20 Mei 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen final kas sejumlah Rp 315.000.000.000 atau Rp 70 per saham (termasuk dividen interim sejumlah Rp 135.000.000.000 atau Rp 30 per saham yang telah dibayarkan pada bulan Nopember 2010) dari laba neto Perusahaan tahun 2010 dan juga menyetujui untuk mencadangkan sebagian dari saldo laba, yaitu sejumlah Rp 2.250.000.000, sebagai dana cadangan umum, sesuai ketentuan dalam anggaran dasar Perusahaan. Dividen final kas tersebut telah dibayar pada bulan Agustus 2011.

During the Annual General Meeting of Shareholders of the Company held on 20 May 2011, the shareholders approved the distribution of final cash dividends totaling Rp 315,000,000,000 or Rp 70 per share (inclusive of the interim dividends totaling Rp 135,000,000,000 or Rp 30 per share paid in November 2010), which were taken from the Companys 2010 net income; and the appropriation of a portion of its retained earnings amounting to Rp 2,250,000,000 for general reserve purposes in accordance with the Companys articles of association. Actual payments of the final cash dividends were made in August 2011.

21. SEGMENT INFORMATION a. Primary segment information For management purposes, the Groups business activities are categorized into three (3) core business segments, namely, Pharmaceuticals, Personal Care and Cosmetics, and Distribution Services. Information concerning these business segments is as follows:

132

133

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/66
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/66
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/67
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/67
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) a. Informasi segmen primer (Lanjutan)


Produk konsumen dan kosmetika/ Consumer products and Cosmetics

21. SEGMENT INFORMATION (Continued) a. Primary segment information (Continued)


Jasa Distribusi/ Distribution Services

21. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) b. Informasi segmen sekunder (Lanjutan)


Produk konsumen dan kosmetika/ Consumer products and Cosmetics 1.040.611.879.242 88.623.772.272 1.129.235.651.514

21. SEGMENT INFORMATION (Continued) b. Secondary segment information (Continued)

31 Desember 2011 PENDAPATAN Penjualan ekstern HASIL Laba kotor Laba usaha yang tidak dialokasikan INFORMASI LAINNYA Total aset konsolidasian Total liabilitas konsolidasian Pengeluaran Modal Berwujud dan tak berwujud Penyusutan dan amortisasi

Obat-obatan/ Pharmaceutical

Total

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasian/ Consolidated

31 December 2011 REVENUES

31 Desember 2010 Penjualan eksternal Domestik Luar Negeri Total Total aset konsolidasian yang tidak dapat dialokasi Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasi

Obat-obatan/ Pharmaceutical 1.517.711.466.114 94.094.918.668 1.611.806.384.782

Jasa Distribusi/ Distribution Services 2.393.200.065.858 2.393.200.065.858

Total 4.951.523.411.214 182.718.690.940 5.134.242.102.154

Eliminasi/ Elimination -

Konsolidasian/ Consolidated 4.951.523.411.214 182.718.690.940 5.134.242.102.154

31 December 2010 External sales Domestic International Total

1.759.586.209.713

1.332.157.698.378

2.688.920.208.946

5.780.664.117.037

5.780.664.117.037

External sales RESULTS Gross profit Unallocated income from operations OTHER INFORMATION Consolidated total Assets Consolidated total Liabilities Capital expenditures Tangible and intangible Depreciation and amortization

1.110.410.454.703 -

727.977.261.258 -

361.655.040.455 -

2.200.042.756.415 -

2.200.042.756.415 662.818.840.981

3.589.595.911.220

4.365.218.947.293 592.995.871.200 119.863.002.759 45.039.324.030

1.029.713.877.878 468.899.885.748 44.616.992.795 24.349.079.581 Produk konsumen dan kosmetika/ Consumer products and Cosmetics

1.611.136.765.581 1.085.475.069.786 91.516.264.104 28.832.708.144

7.006.069.590.751 ( 2.755.695.195.430 ) 4.250.374.395.321 2.147.370.826.734 ( 255.996.259.658 98.221.111.755 952.674.583.445 ) 1.194.696.243.289 255.996.259.658 98.221.111.755

Un-allocable consolidated total assets Un-allocable capital 150.867.271.172 expenditure

22. PENJUALAN NETO Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut: 2011

22. NET SALES The details of net sales are as follows: 2010 4.951.523.411.214 182.718.690.940 5.134.242.102.154 Domestic International Total

31 Desember 2010 PENDAPATAN Penjualan ekstern HASIL Laba kotor Laba usaha yang tidak dialokasikan INFORMASI LAINNYA Total aset konsolidasian Total liabilitas konsolidasian Pengeluaran Modal Berwujud dan tak berwujud Penyusutan dan amortisasi

Obat-obatan/ Pharmaceutical

Jasa Distribusi/ Distribution Services

Total

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasian/ Consolidated

31 December 2010 REVENUES

Domestik Luar Negeri Total

5.586.548.714.167 194.115.402.870 5.780.664.117.037

1.611.806.384.782

1.129.235.651.514

2.393.200.065.858

5.134.242.102.154

5.134.242.102.154

External sales RESULTS Gross profit Unallocated income from operations OTHER INFORMATION Consolidated total Assets Consolidated total Liabilities Capital expenditures Tangible and intangible Depreciation and Amortization

1.036.895.297.862 -

613.268.140.865 -

244.166.636.416 -

1.894.330.075.143 -

1.894.330.075.143 559.485.375.301

3.753.493.338.853 467.076.529.415 69.054.562.765 36.729.786.207

734.348.449.234 346.114.612.251 40.710.909.016 22.941.324.995

1.299.523.929.110 818.342.558.585 41.514.076.515 23.604.622.011

5.787.365.717.197 ( 2.197.769.805.977 ) 3.589.595.911.220 1.631.533.700.251 ( 151.279.548.295 ( 83.275.733.213 686.670.999.622 ) 412.277.123 ) 167.843.428 944.862.700.629 150.867.271.172 83.443.576.641

Selama tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan selama setahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian. 23. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2011 Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi Total beban produksi 1.062.667.402.235 108.308.436.716 107.616.679.099 1.278.592.518.050 21.155.404.063 20.606.297.230 ) (

During the years ended 31 December 2011 and 2010, there were no sales made to any single customer with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales. 23. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows: 2010 924.518.934.880 93.258.279.090 80.702.240.098 1.098.479.454.068 16.767.181.311 21.155.404.063 ) 1.094.091.231.316 Raw materials used Direct labor Manufacturing overhead Total manufacturing cost Work in process inventory At beginning of year At end of year Cost of goods manufactured (Brought forward)

b.

Informasi segmen sekunder Informasi mengenai segmen usaha Kelompok Usaha adalah sebagai berikut: geografis

b.

Secondary segment information Information concerning the Groups geographical business segments is as follows:

31 Desember 2011 Penjualan eksternal Domestik Luar Negeri Total Total aset konsolidasian yang tidak dapat dialokasi Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasi

Obat-obatan/ Pharmaceutical 1.669.832.678.655 89.753.531.058 1.759.586.209.713

Produk konsumen dan kosmetika/ Consumer products and Cosmetics 1.227.795.826.566 104.361.871.812 1.332.157.698.378

Jasa Distribusi/ Distribution Services 2.688.920.208.946 2.688.920.208.946

Total 5.586.548.714.167 194.115.402.870 5.780.664.117.037

Eliminasi/ Elimination -

Konsolidasian/ Consolidated 5.586.548.714.167 194.115.402.870 5.780.664.117.037

31 December 2011 External sales Domestic International Total

Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun

Beban pokok produksi (Dipindahkan) 1.279.141.624.883


4.250.374.395.321 Un-allocable consolidated total assets Un-allocable capital 255.996.259.658 expenditure

134

135

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/68
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/68
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/69
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/69
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 2011 Pindahan Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Pemakaian untuk kepentingan pemasaran Lain-lain Akhir tahun Beban Pokok Penjualan 1.279.141.624.883 471.072.859.657 2.614.412.427.252 ( ( (

23. COST OF GOODS SOLD (Continued) 2010 1.094.091.231.316 468.487.433.481 2.201.872.692.941 Carried forward Finished goods inventory At beginning of year Purchases Inventories used for marketing Purposes Others At end of year Cost of Goods Sold

24. BEBAN USAHA (Lanjutan) 2011 Pindahan Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan dan amortisasi Sewa (Catatan 25g) Jasa manajemen dan honorarium (Catatan 25e) Perlengkapan kantor Perbaikan dan pemeliharaan (Catatan 25g) Perjalanan dinas Asuransi, pajak dan perizinan Sumbangan dan representasi Pos dan telekomunikasi Air dan listrik Beban bank Pengelolaan keamanan (Catatan 25h) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Sub-total Total 25. PERJANJIAN-PERJANJIAN KONTIJENSI a. PENTING, 1.244.275.597.160

24. OPERATING EXPENSES (Continued) 2010 1.054.568.179.138 Carried forward General and Administrative Expenses Salaries, wages and employee benefits Depreciation and amortization Rent (Note 25g) Management fees and honorarium (Note 25e) Office supplies Repairs and maintenance (Note 25g) Traveling Insurance, tax and licenses Donations and representation Postage and telecommunications Water and electricity Bank charges Security management service (Note 25h) Others (each below Rp 1 billion) Sub-total Total

23.118.011.223 ) ( 16.189.952.830 ) 178.632.625.680 ) ( 37.276.518.240 ) 582.254.914.270 ) ( 471.072.859.657 ) 3.580.621.360.619 3.239.912.027.011

174.779.861.895 30.130.203.546 19.199.725.633 14.986.824.070 13.839.856.030 8.287.738.731 7.881.706.263 7.737.418.352 6.761.397.588 5.070.205.581 2.079.224.084 1.832.959.810 577.106.166 4.814.559.366 297.978.787.115 1.542.254.384.275 IKATAN DAN

146.861.733.386 26.053.706.336 12.767.660.590 12.580.363.143 9.666.465.415 7.342.612.706 6.166.048.427 5.855.639.450 5.119.359.804 4.958.105.791 1.476.185.935 1.676.403.270 4.154.625.755 4.087.545.274 248.766.455.282 1.303.334.634.420

Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat pembelian kepada satu pemasok yang jumlah pembelian selama setahun melebihi 10% dari harga pokok penjualan konsolidasian. 24. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: Beban Penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Perjalanan dinas Pengangkutan Royalti (Catatan 25a, 25b dan 25f) Penyusutan dan amortisasi Jasa manajemen dan honorarium Asuransi, pajak dan perizinan Perbaikan dan pemeliharaan (Catatan 25g) Perlengkapan kantor Sewa (Catatan 25g) Pos dan telekomunikasi Sumbangan dan representasi Air dan listrik Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Sub-total (Dipindahkan) 2011 718.902.005.756 249.151.333.283 54.122.205.398 49.626.372.054 46.756.399.138 34.977.265.810 31.316.723.237 13.054.568.014 9.663.637.428 8.010.955.687 7.326.173.052 6.387.642.258 4.195.560.598 3.971.242.378 6.813.513.069 1.244.275.597.160

During years ended 31 December 2011 and 2010, there were no purchases made from any single supplier with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net cost of goods sold. 24. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows: 2010 605.711.827.308 213.706.921.350 45.685.518.068 43.580.605.771 35.253.221.137 29.760.827.176 20.544.803.452 13.853.489.550 7.281.227.233 7.602.411.318 7.778.195.667 7.015.534.754 4.297.930.871 3.934.748.379 8.560.917.104 1.054.568.179.138 Selling Expenses Advertising and promotions Salaries, wages and employee benefits Traveling Transportation Royalty fees (Notes 25a, 25b and 25f) Depreciation and amortization Management fees and honorarium Insurance, tax and licenses Repairs and maintenance (Note 25g) Office supplies Rent (Note 25g) Postage and telecommunication Donations and representation Water and electricity Others (each below Rp 1 billion) Sub-total (Brought forward)

25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCY a.

AND

Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan beberapa prinsipal luar negeri. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan memperoleh hak eksklusif untuk mendistribusikan produk-produk prinsipal tersebut di seluruh Indonesia. Masa berlaku perjanjian ini berkisar antara dua (2) sampai sepuluh (10) tahun, yang umumnya dapat diperpanjang, kecuali diberhentikan sesuai dengan perjanjian. Sejak tanggal 1 Januari 1986, PM mengadakan perjanjian lisensi dengan Estee Lauder International Inc. USA (Lauder), dimana dalam perjanjian tersebut berikut perubahannya disebutkan bahwa Lauder memberikan hak kepada PM untuk menggunakan merk dagang dan formula produk-produk Estee Lauder, Clinique, MAC, Aramis, DKNY, La Mer dan Bobbi Brown di Indonesia. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2012.

The Company has distribution agreements with various foreign principals. Under these agreements, the Company has been granted exclusive rights to distribute the licensed products in Indonesia. The terms of these agreements range from two (2) to ten (10) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements. Since 1 January 1986, PM has a license agreement with Estee Lauder International Inc. USA (Lauder), whereby in said agreement and subsequent amendments the latter granted to PM the rights to use the trademarks and formulas of Estee Lauder, Clinique, MAC, Aramis, DKNY, La Mer and Bobbi Brown products in Indonesia. This agreement has been extended several times and remains valid until 31 December 2012.

b.

b.

136

137

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/70
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/70
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/71
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/71
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN KONTIJENSI (Lanjutan) c.

PENTING,

IKATAN

DAN

25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS CONTINGENCY (Continued) c.

AND

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) g. Perusahaan dan Entitas Anak tertentu mengadakan perjanjian sewa-menyewa dengan PT Bina Mulia Manunggal (BMM) dan PT Tempo Realty (TRL), pihak-pihak berelasi, dimana BMM dan TRL setuju untuk menyewakan bangunan kantor kepada Perusahaan dan Entitas anak tertentu. Sehubungan dengan hal ini, Perusahaan dan Entitas anak tertentu juga mengadakan perjanjian dengan BMN, dimana BMN setuju untuk memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan atas bangunan kantor yang disewa tersebut. Perjanjian dengan BMM dan BMN berlaku selama tiga (3) tahun, sedangkan perjanjian dengan TRL berlaku selama satu (1) tahun. Secara umum, perjanjian-perjanjian tersebut dapat diperpanjang, kecuali diakhiri oleh kedua pihak. Sejak tanggal 1 Januari 2010, perjanjian dengan BMN tentang jasa perbaikan dan pemeliharaan atas bangunan kantor yang disewa tersebut telah diakhiri dan selanjutnya jasa tersebut dilakukan oleh BMM. Efektif sejak 1 September 2011, Perusahaan dan Entitas anak tertentu setuju untuk mengakhiri perjanjian dengan BMM tesebut sedangkan perjanjian sewa menyewa dengan TRL tetap dilanjutkan dengan beberapa perubahan. Perusahaan dan entitas anak tertentu memperoleh beberapa fasilitas dari The Royal Bank of Scotland N.V. (d/h ABN Amro Bank N.V., Jakarta) yang merupakan fasilitas gabungan Kelompok Usaha tertentu yang diperoleh dari bank tersebut, dengan jumlah keseluruhan fasilitas maksimum sebesar Rp 40,5 miliar dan US$ 2,5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Kelompok Usaha tertentu tidak memiliki saldo pinjaman atas fasilitas yang diperoleh dari bank tersebut.

25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued) g. The Company and certain Subsidiaries entered into rental agreements with PT Bina Mulia Manunggal (BMM) and PT Tempo Realty (TRL), related parties, whereby BMM and TRL agreed to lease out their office buildings to the Company and certain Subsidiaries. In relation thereto, the Company and the said Subsidiaries also entered into agreements with BMN, whereby the latter agreed to provide repairs and maintenance services for the said leased office buildings. The agreements with BMM and BMN are valid for three (3) years, while the agreements with TRL are valid for one (1) year. In general, these agreements are renewable, unless terminated upon mutual consent of the contracting parties. Since 1 January 2010, the agreement with BMN regarding the repairs and maintenance services for the said lease office buildings has been terminated and thereafter such services will be performed by BMM. Effective as of 1 September 2011, the Company and certain Subsidiaries agree to terminate the said agreements with BMM while the rental agreements with TRL are continued with several alterations. The Group obtained some facilities from The Royal Bank of Scotland N.V. (formerly ABN Amro Bank N.V., Jakarta) which represents joint facilities of the Group obtained from the said bank,, which have maximum combined limits of Rp 40.5 billion and US$ 2.5 million. As of 31 December 2011, 2010 and 2009, the Group do not have any loan for the facilities obtained from the said bank.

Sejak tahun 1985, TN mengadakan perjanjian produksi dengan beberapa prinsipal, dimana TN setuju untuk memproduksi dan mengepak produkproduk tertentu milik prinsipal-prinsipal tersebut berdasarkan suatu kontrak produksi. Masa berlaku perjanjian tersebut berkisar antara dua (2) sampai tiga (3) tahun dan umumnya dapat diperpanjang, kecuali diberhentikan sesuai dengan perjanjian. PTT mengadakan perjanjian distribusi dengan beberapa prinsipal. Berdasarkan perjanjian tersebut, PTT memperoleh hak untuk mendistribusikan produk-produk prinsipal tersebut di seluruh Indonesia. Masa berlaku perjanjian tersebut adalah selama satu (1) sampai dengan lima (5) tahun, yang umumnya dapat diperpanjang, kecuali diakhiri sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum pada perjanjian. Kelompok Usaha mengadakan perjanjian jasa manajemen dengan PT Blue Chip Mulia (BCM) dan PT Bogamulia Nagadi (BMN), pihak-pihak berelasi, dimana jasa yang diberikan kepada Kelompok Usaha antara lain jasa bantuan dalam sistem penggajian dan dokumentasi. Dengan demikian, Kelompok Usaha membayar imbalan tertentu kepada BCM dan BMN sebagai kompensasi atas jasa yang telah diberikan oleh pihak-pihak tersebut. Perjanjian dengan BCM akan tetap berlaku, kecuali bila ada kesepakatan kedua pihak untuk mengakhirinya, sedangkan perjanjian dengan BMN berlaku untuk dua (2) tahun dan dapat diperpanjang, kecuali ada kesepakatan kedua pihak untuk mengakhirinya. Sejak tanggal 1 Januari 1993, ER mengadakan perjanjian distribusi dengan Cendico B.V. (Cendico) dimana ER diberi hak secara eksklusif untuk mendistribusikan dan menjual produk Revlon di Indonesia. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, ER juga mengadakan perjanjian bantuan teknis dengan Riros Corporation (Riros) dimana Riros setuju untuk memberikan jasa pelatihan dengan tujuan untuk membantu ER menjalankan fungsi distribusi secara efektif sesuai dengan perjanjian dengan Cendico. Sebaliknya, ER wajib untuk membayar imbalan tertentu kepada Riros dan juga beban royalti kepada Cendico sesuai dengan perjanjian tersebut. Perjanjian-perjanjian tersebut tetap berlaku dan dapat diakhiri berdasarkan kesepakatan para pihak yang terkait. Pada tanggal 1 Oktober 2006, Cendico mengalihkan kepada Revlon B.V. (Revlon) semua hak dan kewajibannya sehubungan dengan perjanjian distribusi di atas.

Since 1985, TN has several production agreements with various principals whereby TN agreed to produce and package, on a contract manufacturing basis, certain specified products of the said principals. The validity terms of such agreements range from two (2) to three (3) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements. PTT has distribution agreements with various principals. Under these agreements, PTT obtained the rights to distribute the principals products in Indonesia. The terms of these agreements range from one (1) to five (5) years and, in general, are renewable unless terminated in accordance with the relevant provisions of the agreements.

d.

d.

e.

e.

The Group has management agreements with PT Blue Chip Mulia (BCM) and PT Bogamulia Nagadi (BMN), related parties, whereby services rendered to the Group are, among others, services and assistance in payroll and documentation. Accordingly, the Group pays BCM and BMN certain agreed fees as compensation for the said services and assistances rendered. The agreements with BCM remain valid unless terminated upon mutual consent of both parties, while the agreements with BMN is valid for two (2) years and are renewable unless terminated upon mutual consent of both parties. Since 1 January 1993, ER has a distribution agreement with Cendico B.V. (Cendico), whereby ER is granted the exclusive rights to distribute and sell Revlon products in Indonesia. In connection with the said distribution agreement, ER also entered into a technical services agreement with Riros Corporation (Riros), whereby the latter agreed to provide the necessary training services that aim to help ER effectively undertake its distributorship function under the aforesaid agreement with Cendico. In return, ER pays certain compensation to Riros and royalty fees to Cendico, in accordance with the relevant terms specified in the respective agreements. Each of these agreements shall remain valid unless terminated by mutual consent of all the parties involved. On 1 October 2006, Cendico assigned and transferred all of its rights and obligations under the above-mentioned Distribution Agreement to Revlon B.V.

h.

h.

f.

f.

138

139

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/72
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/72
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/73
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/73
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2011, Kelompok Usaha tertentu memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

26. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY As of 31 December 2011, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, with details as follows:

26. ASET DAN LIABILITAS (Lanjutan)

DALAM

MATA UANG ASING

26. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN (Continued)

CURRENCY

Total ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah amount ASET Dalam Dolar AS Kas dan setara kas (US$ 20.975.906) Piutang pihak ketiga (US$ 605.693) Dalam Euro Kas dan setara kas (EUR 3.679.411) Dalam Baht Kas dan setara kas (THB 121.295.825) Piutang pihak berelasi (THB 625.525) Piutang pihak ketiga (THB 58.149.494) Dalam mata uang asing lainnya Kas dan setara kas Piutang pihak ketiga Sub-total Liabilitas Dalam Dolar AS Utang bank (US$ 5.000.000) Utang dan biaya masih harus dibayar Pihak ketiga (US$ 15.404.613) Dalam Euro Utang dan biaya masih harus dibayar Pihak ketiga (EUR 687.899) Dalam Baht Utang dan biaya masih harus dibayar Pihak ketiga (THB 21.230.985) Dalam mata uang asing lainnya Utang dan biaya masih harus dibayar Pihak ketiga Sub-total Aset Neto ASSETS In US Dollar Cash and cash equivalents (US$ 20,975,906) Receivables from third parties (US$ 605,693) In Euro Cash and cash equivalents (EUR 3,679,411) In Thailand Baht Cash and cash equivalents (THB 121,295,825) Receivable from related party (THB 625,525) Receivables from third parties (THB 58,149,494) In other foreign currencies Cash and cash equivalents Receivable from third party Sub-total Liabilities In US Dollar Bank loan (US$ 5,000,000) Payables and accrued expenses Third parties (US$ 15,404,613) In Euro Payables and accrued expenses Third parties (EUR 687,899) In Thailand Baht Payables and accrued expenses Third parties (THB 21,230,985) In other foreign currencies Payables and accrued expenses Third parties Sub-total Net Assets

190.209.516.041 5.492.427.117 43.192.574.068 34.643.300.644 178.656.127 16.608.077.090 2.524.669.210 353.971.001 293.203.191.298

Pada tanggal 15 Maret 2012 (tanggal laporan auditor independen), kurs rata-rata mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah US$ 1 = Rp 9.193, EUR 1 = Rp 11.980,33 dan THB 1 = Rp 298,43. Apabila kurs tukar tersebut digunakan untuk menyajikan kembali aset dan liabilitas Kelompok Usaha dalam mata uang Dolar AS, Euro dan THB, proforma aset neto dalam mata uang Dolar AS, Euro dan THB akan naik sejumlah Rp 4,63 miliar. Pengaruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing lainnya selain mata uang Dolar AS, Euro dan THB dianggap tidak signifikan.

As of 15 March 2012 (the date of independent auditors report), the average foreign exchange rates published by Bank Indonesia are US$ 1 = Rp 9,193, EUR 1= Rp 11,980.33 and THB 1 = Rp 298.43. Had these foreign exchange rates been used to restate the abovementioned US Dollar, Euro and THB denominated assets and liabilities of the Group, the US Dollar, Euro and THB denominated net assets would have increased by Rp 4.63 billion. The impact of other monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies other than the US Dollar, Euro and THB are considered not significant. 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Group financial risk management policy aims to identify and analyze the financial risks faced by the Group, set appropriate risk limits and controls, and oversee compliance with the limits established.

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Kebijakan manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko keuangan yang dihadapi Kelompok Usaha, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Kelompok Usaha dalam menghadapi risiko tersebut adalah sebagai berikut: a. Risiko kredit Eksposur risiko kredit Kelompok Usaha terutama adalah dalam mengelola piutang dagang. Kelompok Usaha melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masingmasing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan dan jika perlu membentuk pencadangan berdasarkan hasil penelaahan tersebut. b. Risiko mata uang asing Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Kelompok Usaha timbul terutama dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang asing yang berbeda dengan mata uang fungsional Kelompok Usaha. Kelompok Usaha melakukan pengelolaan aset dan liabilitas moneternya dengan diversifikasi aset (kas dan setara kas) dalam mata uang asing dengan beberapa mata uang fungsional. Dalam mengelola liabilitas, Kelompok Usaha meminimalisasi pinjaman dalam mata uang asing.

Financial risk management policies implemented by the Group in the face of these risks are as follows: a. Credit risk The Groups exposure to credit risk is in managing accounts receivable. The Group monitors receivables so that these are collected in a timely manner and also conduct a review of individual customer accounts on a regular basis to assess the potential for failure of collection and, if necessary, provide an allowance based on the results of the review.

45.340.000.000 139.689.030.684 8.075.244.530 6.063.781.652 150.509.336 199.318.566.202 93.884.625.096

b. Foreign exchange risk Exposure to currency exchange risk arises mainly from the Group' monetary assets and liabilities recognized in foreign currencies different from the functional currency of the Group. The Group manages monetary assets and liabilities with the diversification of assets (cash and cash equivalents) in foreign currency with multiple functional currency. In managing the liabilities, the Group minimizes loans in foreign currency.

140

141

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/74
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/74
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Ekshibit E/75
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/75
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) c. Risiko likuiditas Eksposur risiko likuiditas Kelompok Usaha timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor arus kas perkiraan dan actual. Kelompok Usaha juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan. d. Manajemen permodalan Tujuan utama dari pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa dipertahankannya peringkat kredit yang kuat dan rasio modal yang sehat agar dapat mendukung kelancaran usahanya dan memaksimalkan nilai dari pemegang saham. Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar dapat menjaga dan menyesuaikan struktur modalnya, Kelompok Usaha akan menyesuaikan jumlah dari pembayaran dividen kepada para pemegang saham atau tingkat pengembalian modal. Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti penerapan tahun-tahun sebelumnya.

27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Liquidity risk The liquidity risk exposure of the Group arises primarily from the placement of funds from the excess cash proceeds after deduction of the use of cash to support the business activities of the Group. The Group manages liquidity risk by maintaining sufficient cash flows and bank facilities and continuously monitoring estimated and actual cash flow. The Group is also implementing a prudent liquidity risk management to maintain adequate cash balances derived from billing the sale, puts the excess cash in financial instruments with low risk but provide adequate returns, and pays attention to the reputation and credibility of financial institutions. d. Capital management The main objective of the Group's capital management is to ensure that it maintains a strong credit rating and healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group manages its capital structure and makes adjustments with respect to changes in economic conditions and the characteristics of its business risks. In order to maintain and adjust its capital structure, the Group may adjust the amount of dividend payments to shareholders or return capital structure. No changes have been made in the objectives, policies and processes as they have been applied in previous years.

28. PERNYATAAN STANDAR YANG DIREVISI

AKUNTANSI KEUANGAN

28. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and interpretations of Financial Accounting Standards (IFAS) which were issued by the Indonesian Institute of Accountants and not yet effective for the financial statements ended 31 December 2011 and effective for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012: SFAS No. 10 (Revised 2010) The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates. SFAS No. 13 (Revised 2011), Investment Properties. SFAS No. 16 (Revised 2011), Fixed Assets. SFAS No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits. SFAS No. 46 (Revised 2010), Accounting for Income Taxes. SFAS No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation. SFAS No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement. SFAS No. 56 (Revised 2011), Earning per Share. SFAS No. 60 (Revised 2010), Financial Instruments: Disclosures. IFAS 13 Hedge in Net Investment in Foreign Operation.

Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan belum berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan Efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing . PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi. PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap. PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja. PSAK No. 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrument Keuangan: Penyajian. PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrument Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba per Saham. PSAK No. 60 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Pengungkapan. ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto Kegiatan Usaha Luar Negeri. ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Inferaksinya. ISAK No. 25, Hak Atas Tanah.

ISAK No. 15, SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their interaction. ISAK No. 25, Land Right. The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised SFAS on its financial statements.

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

142

143

These Consolidated Financial Statements are originally issued in Indonesian language

Ekshibit E/76
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Exhibit E/76
PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29. RE K L AS I F I K A S I AK U N Akun tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, sebagai berikut: Deskripsi Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification 40.629.147.748

29. ACCOUNT RECLASSIFICATION Certain accounts in the consolidated statements of financial position as of 31 December 2010 and 1 January 2010/31 December 2009 have been reclassified to conform with the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2011, as follow: Reklasifikasi/ Reclassification Sesudah reklasifikasi/After reclassification Description

Kepentingan nonpengendali yang sebelumnya dicatat diantara liabilitas dan ekuitas Kepentingan nonpengendali yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas

(40.629.147.748)

Non-controlling interest which has been previously recorded

BERBAGI KEHARMONISAN
40.629.147.748 40.629.147.748 Non-controlling interest presented as part of equity

Menanam bibit unggul di ladang subur, menuai kemakmuran di masa depan. Memupuk ladang bersama alam, menebar kesejahteraan dalam kehidupan.

30.

PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

LAPORAN

30.

PREPARATION AND COMPLETION CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

OF

THE

SHARING HARMONY
Planting superior seeds in a fertile land, harvesting prosperity in the future. Fertilizing the land with nature, diffusing welfare in life.

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha yang diselesaikan pada tanggal 15 Maret 2012.

The management is responsible for the preparation of the Group consolidated financial statements that were completed on 15 March 2012.

SAMPUL MUKA COVER Thanksgiving, Samudra HALAMAN PAGE 20 Harvesting, Budi Ag. 144 HALAMAN PAGE 26 Field of Gold, Joko Mullono

Tempo Scan Tower, 16th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-4, Jakarta 12950, Indonesia www.thetempogroup.com investorrelation@thetempogroup.com

Anda mungkin juga menyukai