Anda di halaman 1dari 17

Pertanyaan pengantar?

Apa cita-citamu?
Apa yang kamu kejar dalam hidupmu? Jabatan? Status? Kehormatan? Kedudukan?

Kekayaan? Popularitas? Apakah sesungguhnya tujuan hidupku?

Asas dan Dasar Hidup


Manusia diciptakan untuk memuji, menghormati serta mengabdi Allah Tuhan kita dan dengan itu menyelamatkan jiwanya. Ciptaan lain di atas permukaan bumi diciptakan bagi manusia untuk menolongnya dalam mengejar tujuan ia diciptakan. Karena itu, manusia harus mempergunakannya sejauh itu menolong untuk mencapai tujuan tadi, harus melepaskan diri dari barang-barang tersebut, sejauh itu merintangi dirinya. Oleh karena itu, kita perlu mengambil sikap lepas bebas terhadap segala ciptaan tersebut, sejauh pilihan merdeka ada pada kita dan tak ada larangan. Maka dari itu dari pihak kita, kita tidak memilih kesehatan lebih daripada sakit, kekayaan lebih daripada kemiskinan, kehormatan lebih daripada penghinaan, hidup panjang lebih daripada hidup pendek. Begitu seterusnya mengenai hal-hal lain yang kita inginkan dan yang kita yang kita pilih ialah melulu apa yang lebih membawa ke tujuan kita diciptakan.

Allah adalah Pencipta


Manusia (S) diciptakan (P) . (objek

pelaku) siapa pelakunya? Diciptakan tidak sama dengan tercipta (tidak sengaja) Menyadari adanya Allah (ciptaan lain, suara hati, dan realitas kematian)

Lima Pokok Asas dan Dasar


Manusia diciptakan untuk memuji, menghormati serta

mengabdi Allah Tuhan kita Ciptaan lain di atas permukaan bumi diciptakan bagi manusia untuk menolongnya dalam mengejar tujuan ia diciptakan. Karena itu, manusia harus mempergunakannya sejauh itu menolong untuk mencapai tujuan tadi, harus melepaskan diri dari barang-barang tersebut, sejauh itu merintangi dirinya yang kita pilih ialah melulu apa yang lebih membawa ke tujuan kita diciptakan.

Refleksi atas Kematian


Aku ciptakan? Diciptakan berarti aku diberi kehidupan. Apakah aku hidup dengan sendirinya? Ataukah aku mendapat kehidupan? Ketika aku berhadapan dengan kematian, aku menyadari bahwa kehidupan tidak berasal dari diriku sendiri karena jika demikian, aku bisa menghidupkan jiwa dan badanku sendiri. Tetapi, nyatanya aku akan mati. Bukankah itu berarti bahwa kehidupanku ini adalah pemberian? Lalu, siapakah yang memberi kehidupan itu? Atau, siapakah yang begitu berkuasa memberi dan mengambil kehidupan daripadaku? Karena semua manusia pasti mati, tentulah sang pemberi kehidupan itu bukan manusia? Lalu, apakah ada suatu tujuan tertentu sehingga aku ini diberi kehidupan? Ataukah tanpa tujuan? Bagaimanakah sikapku yang terbaik terhadap Sang Pemberi Kehidupan?

Ciptaan adalah Sarana


Kejadian 1 ayat 2: Allah menciptakan

manusia, Allah menciptakan segala sesuatu dari kekosongan. Apa maksudnya? Ciptaan adalah sarana untuk mencapai tujuan.

Ciptaan adalah Sarana


Menghidari jerat Hedonisme

Ciptaan adalah Sarana


Menghidari jerat Eudemonisme

Bayang-Bayang Ilusi
Kala mataku terpejam Sunyinya malam Kala hasratku membara Khayal smakin tinggi Seribu asa hadir di sekililingku Bangkitkan gairah hidup Sejuta harapan di dalam jiwaku Walau semua masih di dalam angan Jurang curam menghadangku Getarkan jiwa Dan pekatnya kegelapan Datang melanda Keraguan kini menjelma di dada Musnahkan segala asa Semua harapan yang dulu pernah ada. Tiada tersisa Haruskah ku hidup dalam angan angan Merengkuh ribuan impian Haruskah ku lari dan terus berlari Mengejar bayang - bayang ilusi Bayangan ilusi, Hanya fantasi Bayang ilusi Haruskah ku hidup dalam angan angan Merengkuh ribuan impian Haruskah ku lari dan terus berlari Mengejar bayang - bayang ilusi Merengkuh ribuan impian Haruskah ku lari dan terus berlari Mengejar bayang - bayang ilusi Bayangan ilusi, Hanya fantasi Mengejar ilusi, Terus berlari Bayang ilusi

Kata Yesus:
"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. (Markus 8: 36)

Menggunakan dan Meninggalkan


Tidak hanya kepemilikan barangbarang, tetapi juga seluruh aktivitasku, seluruh kemampuanku, bahkan bawaanku yang telah kubentuk karena pilihan bebasku, kesehatan, keadaan sakit, kehormatan, pemikiran-pemikiran, hasrat, dan sebagainya.

Sikap Lepas Bebas


Dengan sikap lepas bebas, ciptaan yang lain itu tidak menjadi penghalang hubungan antara aku dengan Allah.

Damai Bersama-Mu
Aku termenung di bawah

mentari Diantara megahnya alam ini Menikmati indahnya kasihMu Kurasakan damainya hatiku mengalir Basahi panas terik di hatiku Menerangi semua jalanku Kurasakan tenteramnya hatiku

Bila ku jauh dari diriMu

Akan kutempuh semua perjalanan Agar selalu ada dekatMu Biar kurasakan lembutnya kasihMu Jangan biarkan semuanya berlalu Hanya padaMu Tuhan Tempatku berteduh Dari semua kepalsuan dunia Dari semua kepalsuan dunia

SabdaMu bagai air yang

Jangan biarkan damai ini pergi

Jangan biarkan damai ini pergi

Jangan biarkan semuanya berlalu Hanya padaMu Tuhan Tempatku berteduh Dari semua kepalsuan dunia

Dari semua kepalsuan dunia

Sarana Sehari-hari: Refleksi


1. Pengalaman kita apa
2. Perasaan, reaksi, tanggapan terhadap 3.

4.

5.
6.

pengalaman (sebisanya menjawab mengapa muncul reaksi itu? mungkin belum terjawab saat ini, bisa nanti) Bersyukur atau mohon ampun Niat ke depan Doa

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai