Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PLAK GIGI

A. Definisi plak gigi

Plak gigi didefinisikan sebagai deposit lunak yang membentuk suatu biofilm yang melekat pada permukaan gigi, restorasi lepasan, dan restorasi cekat. Telah lama diketahui bahwa adanya plak gigi bisa mengarahkan untuk terjadinya gingivitis, periodontitis dan juga dapat mengurangi pH pada permukaan enamel ke tingkat yang dapat menyebabkan terputusnya kristal hidroksiapatit dan menimbulkan karies. (5) Beberapa penelitian terkahir menunjukkan bahwa plak gigi merupakan biofilm. Plak gigi biofilm memiliki struktur yang kompleks seperti biofilm lainnya yaitu terdiri dari bacterial microcolonies, extracellular slime layer, dan fluid channels. (2) Plak gigi terbagi menjadi supragingival plak dan subgingival plak. Supragingival plak merupakan plak yang melekat pada bagian gigi di atas margin gingiva. Sedangkan subgingival plak merupakan plak yang berada dibawah marginal gingival atau didalam sulkus gingiva dan lebih sulit dijangkau.

Subgingival plak terbagi menjadi tiga yaitu, plak yang melekat pada gigi, plak yang melekat pada epitel, dan plak yang tidak melekat. Setiap plak tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda. 1. Plak yang melekat pada gigi (Tooth-attached plaque) :

Bakteri melekat pada suatu daerah pada permukaan gigi yang menyebar dari margin gingival sampai hampir mengenai junctional epithelium pada dasar poket. Lapisan dalam didominasi oleh bakteri gram positif, tetapi bakteri gram negatif tetap ada. 2. Plak yang melekat pada epitel (Epithelial-attached plaque) : Bakteri dengan mudah melekat pada epitel dinding poket.

Lapisan yang paling dekat dengan dinding jaringan lunak mengandung banyak bakteri gram negatif dan spirochaeta. Bakteri dari epithelialattached plaque dapat menyerang jaringan konektif gingival dan ditemukan pada jaringan konektif periodontal dan pada permukaan tulang alveolar. Penelitian menyatakan bahwa plak jenis ini merupakan plak yang paling mengganggu jaringan periodontal. 3. Plak yang tidak melekat (Unattached-plaque) : Bakteri dalam poket tidak mudah dibersihkan dengan teknik pembersihan mekanik seperti pada bakteri pada permukaan gigi supragingiva. Dengan demikian, perlekatan pada permukaan gigi tidak lebih membahayakan dibanding bakteri pada subgingiva dan banyak bakteri yang benar-benar tidak melekat pada matriks biofilm. Pada

dasar sulkus atau poket biasanya terdapat bakteri gram negatif yang terpisah dari epitel dalam bentuk lapisan leukosit (sel pertahanan). (2)

B. Proses pembentukan plak gigi

Pola pembentukan plak gigi terbagi dalam empat fase yaitu, perlekatan bakteri pada permukaan yang solid, kolonisasi awal, kolonisasi kedua, dan pembentukan plak subgingival matang (mature subgingival plaque). 1. Perlekatan awal bakteri pada pelikel : Dalam beberapa jam pembentukan pelikel, bakteri mulai melekat pada permukaan luar dari pelikel. Bakteri saling berikatan dengan pelikel dan ratusan struktur seperti rambut yang disebut fimbriae. Pelikel nerupakan lapisan tipis dari protein saliva yang melekat pada permukaan gigi beberapa menit setelah dibersihkan. Berguna untuk melindungi enamel dari aktifitas asam. Pelikel bekerja dalam dua sisi, melekat pada permukaan gigi pada satu sisi dan memberikan permukaan yang lengket pada sisi lainnya yang mengakibatkan perlekatan bakteri pada permukaan gigi. 2. Kolonisasi awal pada permukuaan gigi ( masuknya bakteri baru ) Saat bakteri terikat pada gigi, bakteri akan mulai memproduksi subtansi yang menstimulasi bakteri bebas lainnya untuk bergabung dalam komunitasnya. Dalam dua hari pertama dimana pembersihan

tidak dilakukan, permukaan gigi telah secara dominan mengandung kolonisasi bakteri gram positif. 3. Kolonisasi kedua (pembentukan extracellular slime layer dan microcolony) a.

Anda mungkin juga menyukai