Anda di halaman 1dari 13

KESEHATAN IBU DAN ANAK

Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

OLEH :

REZKY DARMAH K111 10 380 KELAS : A

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

BAB I PENDAHULUAN
I. 1 Latar belakang
Sesuai dengan proses tumbuh kembang, pemantauan anak perlu dilakukan sejak awal yaitu sewaktu masih dalam kandungan hingga dewasa. Dengan pemantauan yang baik akan dapat dideteksi adanya penyimpangan secara dini sehingga tindakan koreksi yang dilakukan akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Dengan kata lain bila penyimpangan terjadi pada usia dini dan dideteksi sedini mungkin, maka tindakan koreksi akan memberikan hasil yang memuaskan, sedangkan bila penyimpangan tedadi pada usia dini tetapi baru dideteksi pads usia yang lebih lanjut, hasil koreksi akan kurang memuaskan. Upaya untuk membantu agar anak tumbuh kembang secara optimal dengan cara deteksi adanya penyimpangan dan intervensi dini perlu dilaksanakan oleh semua pihak sejak mulai dari tingkat keluarga, petugas kesehatan (kader kesehatan sampai dokter spesialis), dan di semua tingkat pelayanan kesehatan mulai dari tingkat dasar sampai pelayanan yang lebih spesialistis. Cara yang baik bagi para orang tua untuk dapat mendeteksi tumbuh kembang anak adalah dengan melakukan deteksi tumbuh kembang pada anak kita dengan teratur dan untuk itu perlu bagi orang tua untuk dapat memiliki pemahaman tentang apa itu tumbuh kembang.

I. 2 Tujuan
Untuk memberi informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah. Dari mulai tumbuh kembang seperti pada usia balita. Oleh karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan yang menentukkan perkembangan anak selanjutnya, pada massa ini pula kita dapat mengetahui perkembangan berbahasa, kreativitas, kesadarn social, maupun kesadaran emosional.

I. 3 Manfaat
Dengan adanya deteksi dini, pemantauan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak akan baik dan mudah diatasi. Dengan pemantauan yang baik akan dapat dideteksi adanya penyimpangan secara dini sehingga tindakan koreksi yang dilakukan akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Dengan kata lain bila penyimpangan terjadi pada usia dini dan dideteksi sedini mungkin, maka tindakan koreksi akan memberikan hasil yang memuaskan.

BAB II PEMBAHASAN
II. 1 Pengertian
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencangkup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, akan tetapi saling berkaitan dan sulit di pisahkan yaitu perkembang dan petumbuhan.

Pertumbuhan merupakan suatu perubahan dalam ukuran tubuh dan merupakan sesuatu yang dapat diukur seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala yang dapat dibaca pada buku pertumbuhan. Sedangkan perkembang adalah bertambahnya kemampuan (Skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Seperti, kaki untuk melompat (gerakan kasar), jari-jari tangan untuk menulis, mengancingkan baju (gerakan halus), pemahaman bagaimana anak belajar dari lingkungannya untuk mengerti anggota tubuh, warna, bicara (anak mampu mengungkapkan sesuatu yang dimaksud) dan sosialisasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ / individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu.

Jadi, pengertian deteksi dini ialah upaya penjaringan yang dilaksanakan komprehensip untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui/mengenal faktor risiko (fisik, biomedik, psikososial)

II. 2 Prinsip-Prinsip Pertumbuhan Dan Perkembangan


Untuk memahami anak usia dini lebih mendalam, orang tua, guru maupun pemerhati perlu mempunyai gambaran yang tepat mengenai prinsip-prinsip dan pola perkembangan anak usia dini dan kebutuhan-kebutuhan seperti kebutuhan jasmani, kebutuhan sosial , kebutuhan psikologi yang merupakan kebutuhan dasar dalam perkembangan anak usia dini. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi secara memadai akan sangat mempengaruhi keutuhan perkembangan diri anak dimasa remaja dan dewasa. Orang tua, guru dan para pemerhati pendidikan juga harus memahaminya untuk mengetahui dengan mudah kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan anak usia dini, pengetahuan tersebut sangat penting sehingga orang tua dan guru tidak mengharapakan sesuatu yang berlebihan kepada anak. Prinsip-prinsip perkembangan adalah pola-pola umum dalam suatu proses perubahan alamiah yang teratur, universal dan berkesinambungan, yang dimaksud dengan perubahan yang teratur adalah pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal mengikuti tata urutan yang saling berkaitan.

Prinsip dasar pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut : 1. Perkembangan merupakan hal yang teratur dan mengikuti rangkaian tertentu. 2. Perkembangan merupakan sesuatu yang terarah dan berlangsung terus dalan cara sebagai berikut : a. cephalocaudal, pertumbuhan berlangsung dari kepala ke arah bawah dari bagian tubuh. b. Proximosdital, perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat (proksimal) tubuh ke arah luar. c. Differantiation, ketika perkembangan berlangsung terus dari hal yang mudah ke arah yang lebih kompleks. 3. Perkembangan merupakan hal yang komplek. Dapat diprediksi, terjadi dengan pola yang konsisten dan kronologis. 4. Perkembangan merupakan hal yang unik untuk individu dan untuk potensi genetik, dan setiap individu cenderung untuk mencari potensi maksimum perkembangan. 5. Perkembangan terjadi melalui konflik dan adptasi, dan aspek yang berbeda berkembang pada waktu yang berbeda, menciptakan periode dari keseimbangan dan ketidakseimbangan.

6. Perkembangan meliputi tantangan bagi individu dalam bentuk tugas yang pasti sesuai umur kemampuan. 7. Tugas perkembangan membutuhkan praktik dan tenaga, fokus perkembangan ini berbeda sesuai dengan setiap tahap perkembangan dan tugas yang dicapai.

II. 3 Faktor Yg Memperngaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Usia Sekolah


Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu : 1. Faktor Genetik Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi anak yang menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Faktor genetik juga mempengaruhi beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan

2. Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut hidup, dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan merupakan lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial yang memepengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi : Faktor yang memepengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (faktor pranatal). Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain : Gizi ibu pada waktu hamil oksin/zat kimia Endokrin Infeksi

Stres Imunitas Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor postnatal). Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya,ke suatu sistem yang tergantung pada kemempuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi : Lingkungan biologis Faktor fisik Faktor psikososial Faktor keluarga dan adat istiadat

II. 4 Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang berjalan terus dan berliku-liku, proses kompleks yang sering dibagi ke dalam tahap yang diatur sesuai kelompok umur. Walaupun bagian kronologis ini merupakan pilihan, hal tersebut berdasartkan waktu dan rangkaian tugas perkembangan yang harus dicapai individu untuk maju ke tahap berikutnya. Periode Perkembangan usia pra sekolah. Ada beberapa macam perkembangan usia pra sekolh di mulai sejak usia 2 tahun sampai dengan usia 5 tahun. a. Dari 2 sampai 3 tahun - Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki - Membuat jembatan dengan 3 kotak - Mampu menyusun kalimat - Mempaergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditunjukan kepadanya - Menggambar lingkaran - Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya b. Dari 3 sampai 4 tahun - Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga - Berjalan pada jari kaki - Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri - Mengenal 2 atau 3 warna - Bicara dengan baik - Menyebut namanya, jenis kelamin, dan umurnya - Banyak bertanya - Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang c. Dari 4 sampai 5 tahun - Melompat dan menari - Pandai bicara - Dapat menghitung jari-jarinya. - Mengenal 4 warna

II. 5 Perkembangan Fisik


1. Pertumbuhan dan perubahan fisik Pertumbuhan dan perubahan fisik tidak sehebat pada masa sebelumnyadan temponya lebih lambat tapi tidak mengurangi maknanya. Seperti halnya pada fase perkembangan, pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspeknya disesuaikan dengan prioritas masa itu. Pertumbuhan fisik pada masa ini misalnya, diperlukan untuk mengakomodasi keterampilan motorik dan perkembangan intelektual. a. Tinggi dan berat badan; struktur dan sistem tubuh Indonesia belum memiliki statistik pertumbuhan fisik rata-rata anak usia taman kanak-kanak, baik mengenai tinggi maupun berat badan mereka. Sesuai dengan tinggi rata-rata orang Indonesia setelah dewasa,tinggi rata-rara anak pada masa ini diperkirakan sebagai berikut : pada usia 3 tahun lebih kurang 90-95 cm pada usia 4 tahun lebih kurang 95-100 cm pada usia 5 tahun lebih kurang 100-105 cm pada usia 6 tahun lebih kurang 105-110 cm diperkirakan anak bertambah tinggi lebih kurang 7 sentimeter setiap tahunnya Perubahan bentuk tubuh yang meliputi perubahan dalam perototan dan pertulangan merupakan keuntungan sendiri bagi anak yaitu mereka akan bertambah kuat. Tulang yang mengeras akan memberi bentuk pada tubuh dan sekaligus memberikan perlindungan yang lebih baik kepada organ-organ dalam tubuh. Perubahan ini disertai pula dengan pematanganotak serta sistem saraf, memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut dan otot besar maupun otot kecil yang diperlukan bagi keterampilan motorik. Ditambah lagi adanya peningkatan kapasitas pernafasan dan sirkulasi darah sehingga dapat meningkatkan kebugaran tubuh. Keadaan ini bersama dengan berkembangnya sistem imunitas akan menjadikan anak lebih sehat. Pada usia 3 tahun gigi susu juga sudah lengkap, keadaan ini memungkinkan anak untuk mengunyah dengan bai sehingga dapat mengunyah apa saja. Gigi tetap mulai ada ketika anak mencapai usia 6 tahun. b. Pertumbuhan otak Salah satu yang terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini adalah pertumbuhan otak dan sisten saraf. Meskipun pertumbuhanya tidak secepat masa bayi, tetapi pada usia 3 tahun otak sudah mencapai tiga perempat ukuran otak

orang dewasa dan pada usia 5 tahun sudah sembilan persepuluh ukuran otak orang dewasa. Meningkatnya ukuran otak disebabkan meningkatnya ukuran jumlah dan ukuran serabut-serabut saraf di dalam dan diantara bagian-bagian otak. Serabut saraf ini terus tumbuh paling sedikit sampai masa remaja. Peningkatan ukuran otak sebagian juga disebabkan oleh peningkatan mielinisasi yaitu proses dimana sel-sel saraf dilapisi dan diisolasi oleh sebuah lapisan sel-sel lemak (Santrock,1990;243). Peningkatan kematangan otak, dikombinasikan dengan kesempatan untuk memperoleh pengalaman, memberikan sumbangan yang luar biasa terhadap pemunculan kemampuan kognitif. c. Persepsi visual Kematangan pengelihatan pada usia prasekolah ini. Pada akhir masa usia prasekolah (6 tahun) otototot mata sudah berkembang sedemikian rupa sehingga memngkinkan anak menggerakkan matanya secara efisien untuk melihat sederetan huruf-huruf. Persepsi kedalaman terus meningkat pada usia prasekolah, namun koordinasi motorik anak-anak belum terlalu baik, mereka sering menumpahkan, jatuh dari ayunan, atau menghasilkan pekerjan tangan yang buruk. 2. Perkembangan motorik 3. Nutrisi 4. Kesehatan dan penyakit anak-anak

II. 6 Perkembangan Emosi Dan Sosial


Perkembangan : 1. Keluarga 2. Teman sebaya 3. Bermain 4. Perkembangan kepribadian 5. Disiplin 6. Perluasan pembinaan anak usia pra sekolah Berbeda dari usia sebelumnya anak usia prasekolah yang berumur antara 2-6 tahun ini selain memerlukan pengasuhan dari kedua orang tuanya, juga memerlukan pembinaan yang luas lagi melalui program Bina Keluarga Balita, Tempat Penitipan Anak, serta taman bermain dan taman kanak-kanak. a. Bina Keluarga Balita Akhir-akhir ini selain tersedianya pendidikan bagi anak usia prasekolah berupa Taman Kanak-Kanak yang sudah dikenal sejak awal abad keduapuluh, pemerintah dan masyarakat juga menyiapkan pusat-pusat pembinaan bagi ibu dan balita. Kita mengenal program Bina Keluarga Balita, dengan pembinaan ibu-ibu yang berkualitas dalam mengasuh anak diharapkan generasi yang akan datang juga mengalami peningkat kualitas. b. Tempat Penitipan Anak Selain program BKB akhir-akhir ini berkembang upaya untuk menyelenggarakan Tempat Penitipan Anak (TPA). Terutama balita yang ibunya bekerjadan tidak memiliki anggota keluarga yang membantu mengasuh. Di dalam TPA ini anak diberikan programprogram yang dapat meningkatkan semua aspek perkembangan anak. c. Taman Bermain dan Taman Kanak-Kanak Program lain adalah Taman Bermain dan Taman Kanak-kanak. Kedua taman dan tempat bermain ini belumlah merupakan sekolah. Sesuai dengan namanya taman diperlukan anak usia prasekolah yg memerlukan rangsangan agar seluruh aspek perkembangannya dapat meningkatkan dan untuk menghadapi sekolah kelak karena itu anak belum diajarkan segala sesuatu yang bersifat akademis dan belum diberi tugas sekolah seperti menulisdan membaca.Dalam usia prasekolah kegiatan utama adalah membina sikap dan minat.

II. 7 Perawatan Kesehatan Anak Usia Sekolah


Perawatan kesehatan anak usia sekolah dapat diawali dari pemberian makanan yang sehat. Makanan yang diberikan kepada anak haruslah yang sehat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal makanan nya harus bergizi seperti ; a. bahan makanan pokok b. bahan makanan lauk pauk c. bahan makanan sayuran d. susu dan telur Makanan ini diperlukan untuk memperoleh kebutuhan zat gizi yang cukup untuk kelangsungan hidup, pemulihan kesehatan sesudah sakit, aktivitas, pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada anak usia sekolah anak sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Sehinggan memerlukan zat gizi dalam jumlah besar. Jika anak diberikan makanan yang bergizi mereka akan sehat dan selanjutnya akan bergerak, bermain, berwajah ceria, cakap dan tersenyum sehinggan anak mampu tumbuh dan berkembang secara optimal serta menjadi anak yang memiliki kepribadian utuh.

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Anak sejak lahir telah memiliki potensi yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu perlu diberi dorongan, bimbingan dan pengaruh positif agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam pemberian pengaruh ini pendidik perlu mengetahui masa perkembangan anak. Pengaruh kebaikan yang diberikan kepada anak sebaiknya dihubungan dengan berbagai kecerdasan yang dimiliki akan. Supaya nanti dapat menghasilkan manusia yang berkepribadian utuh. Anak adalah subjek yang harus diperhatikan, di beri kebebasan untuk tumbuh maupun berkembang sendiri berdasarkan apa adanya. Tugas pendidik adalah mempengaruhi karena ituy perlu pembiasaan, keteladanan, dan pembelajaran. Pemberian kegiatan pada anak perlu disesuaikan dengan kematangan dan perkembangan anak. Sehingga nanti dapat menjadi anak yang sehat, cerdas dan ceria. Beberapa pandangan diatas dapat dijadikan acuan untuk mendidik anak usia sekolah agar menjadi anak yang sehat cerdas melalui bermain.

Anda mungkin juga menyukai