Anda di halaman 1dari 5

A.

Deskripsi Dalam modul ini anda akan mempelajari konsep dasar Hukum Newton yang didalamnya dibahas prinsip kelembaman, percepatan yang ditimbulkan gaya, gaya aksi dan gaya reaksi, gaya normal, gaya gesek, koefisien gesek, dan penerapan Hukum Newton dalam kehidupan seharihari. B. Prasyarat Sebagai prasyarat atau bekal dasar agar bisa mempelajari modul ini dengan baik, maka anda diharapkan sudah mempelajari konsep massa, berat (gaya grafitasi), gaya dan resultannya. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti karena dalam skema anda dapat melihat posisi modul yang akan anda pelajari terhadap modul-modul yang lain. Anda juga akan tahu keterkaitan dan kesinambungan antara modul yang satu dengan modul yang lain. 2. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan, agar diperoleh hasil yang maksimum. 3. Pahami setiap konsep yang disajikan pada uraian materi yang disajikan pada tiap kegiatan belajar dengan baik, dan ikuti contoh-contoh soal dengan cermat. 4. Jawablah pertanyaan yang disediakan pada setiap kegiatan belajar dengan baik dan benar. 5. Jawablah dengan benar soal tes formatif yang disediakan pada tiap kegiatan belajar. 6. Jika terdapat tugas untuk melakukan kegiatan praktek, maka lakukanlah dengan membaca petunjuk terlebih dahulu, dan bila terdapat kesulitan tanyakan pada instruktur/guru. 7. Catatlah semua kesulitan yang anda alami dalam mempelajari modul ini, dan tanyakan kepada instruktur/guru pada saat kegiatan tatap muka. Bila perlu bacalah referensi lain yang dapat membantu anda dalam penguasaan materi yang disajikan dalam modul ini. penilaian Nilai praktikum ditentukan dari nilai Tugas Awal, Test Awal, Aktivitas dan Laporan. Nilai akhir praktikum (AP) dihitung dari rata-rata nilai praktikum, yaitu jumlah nilai seluruh modul praktikum dibagi jumlah praktikum yang wajib dilaksanakan. Kelulusan praktikum ditentukan berdasarkan nilai akhir praktikum (AP 50) dan keikutsertaan praktikum ( 80 %).

Petunjuk praktikikum 1. Pelajari modul praktikum fisika dasar yang akan dikerjakan dengan baik 2. Kerjakan tugas rumah berupa laporan pendahuluan pada modul yang akan dipraktikumkan dan serahkan pada dosen sebelum praktikum dimulai 3. Tanpa menyerahkan laporan pendahuluan dan mempelajari modul, praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum Di Laboratorium 1. Waktu praktikum berlangsung selama 2 jam 2. Praktikum dilaksanakan dua pekan sekali sesuai jadwal

3. Tiap kelas akan dibagi dalam 2 grup : Ganjil dan Genap. Dan tiap grup terdiri dari kelompok-kelompok. Grup Ganjil terdiri dari : kelompok 1, 3, 5 dstnya. Sedangkan grup Genap terdiri dari : kelompok 2, 4 ,6, 4. Satu kelompok terdiri dari 4 orang 5. Seluruh modul praktikum wajib diikuti. Ketidakhadiran satu modul saja mengakibatkan ketidaklulusan dan mengulang tahun depan. 6. Praktikan harus datang tepat pada waktunya, tidak ada toleransi keterlambatan 7. Di dalam laboratorium praktikan (harus) : Memakai jas laboratorium, memakai name tag dan membawa kartu absensi yang harus anda buat sendiri, seperti yang telah diatur (lihat petunjuk pembuatan name tag) Berpakaian rapi Memakai sepatu (sepatu bersol karet lebih dianjurkan) Dilarang makan, minum, dan merokok Jagalah kebersihan laboratorium dan rapihkan kursi setelah selesai praktikum Memelihara alat agar tidak rusak, kerusakan dan kehilangan alat pada saat praktikum menjadi tanggung jawab praktikan. Serahkan laporan pendahuluan sebelum praktikum dimulai Wajib mengikuti seluruh praktikum (kehadiran 100%). Mencatat data-data hasil praktikum dengan baik di dalam tabel data. 8. Kerjakan jurnal akhir praktikum di laboratorium setelah mengambil data praktikum, jurnal akhir praktikum dikerjakan per kelompok 9. Jurnal akhir praktikum diserahkan pada saat selesai praktikum 10. Setiap pelanggaran akan dikenai sanksi, tidak diperbolehkan mengikuti praktikum fisika dasar Laboratorium Fisika Dasar UNIKOM

Landasan Teori Keberadaan gaya apung pada setiap benda yang tercelup ke dalam fluida, pertama kali diselidiki oleh Archimides. Kesimpulan yang diperoleh dirumuskan dalam bentuk Hukum Archimides sebagai berikut: setiap benda yang tercelup ke dalam fluida akan mendapat gaya apung sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Secara teoritis keberadaan gaya apung pada benda yang tercelup ke dalam fluida dapat dijelaskan berdasarkan adanya perbedaan tekanan hidrostatis pada bagian atas dan pada bagian bawah benda. Sehingga pada luas permukaan bagian bawah benda akan mengalami gaya tekan hidrostatis yang arahnya ke atas dan selalu lebih besar dari gaya tekan hidrostatis pada luas permukaan bagian atas benda yang arahnya ke bawah (perhatikan gambar 1). Sedangkan gaya tekan hidrostatis pada arah horisontal, yaitu pada luas permukaan benda bagian samping, depan serta belakang adalah sama besar dan berlawanan arah, sehingga selalu saling meniadakan.

Gambar 1 gaya archimedes yang bekerja pada pada sebuah benda


Akibatnya besar gaya apung yang diperoleh benda adalah sama dengan resultan gaya tekan hidrostatis di permukaan benda bagian bawah dan atas, yaitu:

Variabel yang mempengaruhi besar gaya apung bergantung pada volume benda yang tercelup ke dalam fluida, massa jenis fluida, dan percepatan gravitasi. Berarti upaya yang dapat dilakukan untuk memperbesar gaya apung adalah dengan cara memperbesar massa jenis fluida seperti yang dilakukan pada saat mengubah telor tenggelam menjadi melayang, atau dengan cara memperbesar volume zat cair yang dipindahkan seperti yang dilakukan pada saat mengubah bentuk plastisin atau besi menjadi benda berongga (kapal). Tetapi jika kapal diletakkan miring atau vertikal, ia akan tenggelam. Sebab volume air maksimum yang dapat dipindahkan akan menjadi lebih sedikit, sehingga berat kapal menjadi lebih besar dari gaya apungnya.

a. Benda akan tenggelam, jika berat benda lebih besar dari gaya apung maksimum. Artinya setelah seluruh volume benda masuk ke dalam fluida, besar gaya apung (maksimum) masih lebih kecil dari berat benda.

b. Benda akan melayang, jika berat benda sama dengan gaya apung maksimum. Artinya setelah seluruh volume benda masuk ke dalam fluida, besar gaya apung (maksimum) sama dengan berat benda.

c. Benda akan terapung, jika berat benda lebih kecil dari gaya apung maksimum. Artinya sebelum seluruh volume benda masuk ke dalam fluida, besar gaya apung tersebut (belum maksimum) sudah sama dengan berat benda.

Hukum archimedes 1. Membuktikan hukum archi medes 2. mem

Anda mungkin juga menyukai