Anda di halaman 1dari 30

Anggota ....

DWI MAHATMA DHINATA AGUNG WIRAHADI MADE ADI PUTRA ALLAND C.W PUTU RASSRI GAYATRI IMAN YOSAFAT NANGI ARI KRISTANTI SINAGA KADEK INDAH MAHESWARI AYUNIA PERMATA SARI

(1006205091) (1006205158) (1006205163) (1006205168) (1006205172) (1006205176) (1006205178) (1006205179) (1006205182)

STRATEGI BAURAN PARIWISATA

ORGANISASI PARIWISATA REGIONAL

Pemasaran Pariwisata sebagai suatu sistem


dan koordinasi yang harus dilakukan sebagai kebijaksanaan bagi perusahaan-perusahaan kelompok industri pariwisata, baik milik swasta maupun pemerintah, dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional, atau internasional untuk mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh keuntungan yang wajar J. Krippendorf, dalam bukunya Marketing Et Tourisme

Pemasaran Pariwisata sebagai suatu proses manajemen


yang dilakukan oleh organisasi pariwisata nasional atau perusahaan-perusahaan termasuk dalam kelompok industri pariwisata untuk melakukan identifikasi terhadap wisatawan yang sudah punya keinginan untuk melakukan perjalanan wisata dan wisatawan yang mempunyai potensi akan melakukan perjalanan wisata dengan jalan melakukan komunikasi dengan mereka, mempengaruhi keinginan, kebutuhan, dan memotivasinya, terhadap apa yang disukai dan tidak disukainya, pada tingkat daerah-daerah lokal, regional, nasional maupun internasional dengan menyediakan obyek dan atraksi wisata agar wisatawan memperoleh kepuasan optimal.

Prof. Dr. Salah Wahab, L.J Crampon, Ma, dan LM Rothfield, Ma dalam buku Tourism Marketing

Bauran pemasaran adalah sebagai seperangkat variabel pemasaran, yang dapat dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Kegiatan - kegiatan yang dimaksud dalam definisi tersebut adalah keputusan dalam empat variable, yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Kottler dan Arm Strong

Orang (People) Bukti Fisik (Physical Evidence)

setiap orang yang dapat menjadi bagian dari suatu proses pemasaran barang maupun jasa.

merupakan wujud secara nyata yang dapat ditawarkan dalam proses penawaran produk/jasa kepada calon konsumen maupun konsumen.

Proses (Process)

suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan

Fungsi pertukaran

Wisatawan dapat membeli produk-produk wisata dari produsen baik dengan menukar uang dengan produk maupun barter

Fungsi Distribusi Fisik

Dilakukan dengan cara mengangkut dan menyimpan produk dengan mengedepankan agar tetap ada pasokan untuk menghindari kekurangan

Fungsi Perantara

Bertugas menyampaikan barang dari tanganproduksen ke konsumen

STRATEGI PRODUK
Karakteristik bauran produk : Budaya, sejarah : museum, benteng, teater, dll Rekreasi : taman nasional, hutan lindung, wisata laut, memancing, dll Atraksi: festival seni, pertunjukan berkuda, pameran parade, sirkus, dll

STRATEGI HARGA
Skimming pricing, strategi dimana harga ditetapkan relative tinggi untuk memberikan persepsi kepada wisatawan bahwa produk yang ditawarkan adalah baik. Hal ini dapat dilakukan kalau sifat permintaan inelastis. Penetration Pricing, menetapkan harga lebih rendah dari pesaing, agar dapat meningkatkan market share.

STRATEGI DISTRIBUSI
merupakan elemen dalam bauran pemasaran yang menjamin tersedianya produk dan adanya akses untuk mendapatkan produk

STRATEGI PROMOSI
meliputi berbagai komunikasi terhadap wisatawan dan wisatawan potensial, dimana suatu destinasi atau bisnis pariwisata memiliki produk yang dapat memuaskan. Komunikasi terdiri dari: advertensi, penjualan personal, publisitas dan promosi penjualan

STRATEGI PENJUALAN
Kondisi dan Kemampuan Penjualan Transaksi jual-beli pada prinsipnya melibatkan dua pihak Kondisi Pasar Pasar Modal Kondisi Organisasi Perusahaan

HAL PENENTU ORGANISASI PARIWISATA

TUJUAN ORGANISASI PARIWISATA

JENIS ORGANISASI PARIWISATA REGIONAL

TUJUAN ORGANISASI PARIWISATA Mendatangkan kepuasan bagi wisatawan Mempersiapkan wahana penerapan strategi pemasaran wisata dalam negeri secara menyeluruh. Mengkoordinasi berbagai upaya untuk memacu perkembangan sektor industri pariwisata. Melaksanakan program penelitian untuk memperbaiki produk wisata yang ada dan untuk mengembangkan produk-produk baru Memupuk sadar wisata di kalangan masyarakat tertentu. Mengembangkan suatu sistem komunikasi yang memadai, cocok, dan terus-menerus dengan pasarpasar wisata yang telah diseleksi. Membantu perumusan suatu kebijakan wisata yang tangguh dan mantap

BENTUK ORGANISASI PARIWISATA

GOVERNMENT TOURIST OFFICE


PRIVATE TOURIST OFFICE

GOVERNMENT TOURIST OFFICE


adalah organisasi kepariwisataan yang dibentuk oleh pemerintah sebagai suatu bidang yang diberi tanggung jawab mengenai pengembangan dan pembinaan kepariwisataan pada umumnya baik di tingkat asional, regional, maupun lokal
Organisasi organisasi yang termasuk dalam Govermet Tourist Office adalah Direktorat Jendral Pariwisata, Deparnas, Baparnas, Deparpostel, dan Diparda.

PRIVATE TOURIST OFFICE


adalah organisasi kepariwisataan yang merupakan asosiasi dari macam macam kelompok perusahaan industri pariwaisata yang fungi dan kedudukannya merupakan rekanan bagi government tourist office

Organisasi organisasi yang termasuk dalam Private Tourist Office adalah ASITA, PUTRI, HPI, PHRI

1. Dikembangkannya Desa Pangsan sebagai desa wisata di Kecamatan Petang, menambahdaya tarik wisata di BadungUtara yang bisa dinikmati wisatawan yang berlibur ke Bali. Dalam pengembangannya, Desa Pangsan masih terkendala kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama yang bisa berbahasa asing termasuk pemasaran paket wisata di DesaPangsan kepada calon wisatawan. Desa Pangsan memang mampu menyajikan berbagai atraksi wisata seperti trekking rafting dan sarana akomodasi yang telah disediakan masyarakat. Dengan mengedepankan sektor pertanian, masyarakat di Desa Pangsan juga mampu menghasilkan produk pertanian yang bisa dinikmati wisatawan seperti salak, berbagai sayuran seperti kacangkacangan, sayur hijau, sayur pakis dan beberapa jenis produk pertanian lain. Permasalahan yang dihadapi pelaku wisata di Desa Pangsan dari sisi pemasaran paket wisata di Desa Pangsan. Promosi masih dilakukan dari mulut ke mulut sehingga yang berlibur ke Desa Pangsan masih sangat terbatas.

SOLUSI :
1. Pemerataan edukasi terhadap masyarakat 2. Metode pemasaran yang lebih sistematis 3. Studi banding

2. Hotel Besakih Beach adalah hotel dengan klasifikasi bintang II, yang berlokasi di kawasan wisata Sanur. Dalam operasional sehari-hari pihak manajemen belum mampu mencapai tingkat hunian kamar yang diharapkan. Dikaitkan dengan strategi pemasaran, apa yang menjadikan Hotel Besakih Beach kurang optimal dalam melakukan aktivitasnya? Strategi apa yang harus dilakukan oleh Hotel Besakih Beach untuk menanggulangi hal tersebut?

PEMBAHASAN :
Hal ini terjadi karena pihak manajemen terlalu mengandalkan kondisi pertumbuhan industri pariwisata tanpa melaksanakan kegiatan pemasaran secara aktif dan hanya menunggu kedatangan wisatawan yang datang ke hotel. Manajemen tidak menyadari bahwa industri perhotelan merupakan industri yang terfragmentasi, dimana pertumbuhan kunjungan wisatawan juga diikuti oleh pertumbuhan jumlah hotel, sehingga menimbulkan tingkat persaingan yang tajam. Persaingan yang semakin tajam mendorong beberapa pesaing berkonsentrasi dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran, dan peningkatan kwalitas produk yang ditawarkan. Dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT, Besakih Beach dapat diidentifikasi sebagai perusahaan yang berada pada posisi spekulatif - bertahan. Spekulatif berarti perusahaan berada dalam posisi ancaman lingkungan eksternal yang tinggi dan tingkat peluang yang tinggi pula. Sedangkan bertahan berarti perusahaan harus segera melakukan introspeksi din i serta melakukan pembenahan-pembenahan dari kelemahan yang dimiliki agar nantinya dapat bangkit dan diperhitungkan oleh pesaingnya.

Anda mungkin juga menyukai