Presentation 2
Presentation 2
DWI MAHATMA DHINATA AGUNG WIRAHADI MADE ADI PUTRA ALLAND C.W PUTU RASSRI GAYATRI IMAN YOSAFAT NANGI ARI KRISTANTI SINAGA KADEK INDAH MAHESWARI AYUNIA PERMATA SARI
Prof. Dr. Salah Wahab, L.J Crampon, Ma, dan LM Rothfield, Ma dalam buku Tourism Marketing
Bauran pemasaran adalah sebagai seperangkat variabel pemasaran, yang dapat dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Kegiatan - kegiatan yang dimaksud dalam definisi tersebut adalah keputusan dalam empat variable, yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Kottler dan Arm Strong
setiap orang yang dapat menjadi bagian dari suatu proses pemasaran barang maupun jasa.
merupakan wujud secara nyata yang dapat ditawarkan dalam proses penawaran produk/jasa kepada calon konsumen maupun konsumen.
Proses (Process)
suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan
Fungsi pertukaran
Wisatawan dapat membeli produk-produk wisata dari produsen baik dengan menukar uang dengan produk maupun barter
Dilakukan dengan cara mengangkut dan menyimpan produk dengan mengedepankan agar tetap ada pasokan untuk menghindari kekurangan
Fungsi Perantara
STRATEGI PRODUK
Karakteristik bauran produk : Budaya, sejarah : museum, benteng, teater, dll Rekreasi : taman nasional, hutan lindung, wisata laut, memancing, dll Atraksi: festival seni, pertunjukan berkuda, pameran parade, sirkus, dll
STRATEGI HARGA
Skimming pricing, strategi dimana harga ditetapkan relative tinggi untuk memberikan persepsi kepada wisatawan bahwa produk yang ditawarkan adalah baik. Hal ini dapat dilakukan kalau sifat permintaan inelastis. Penetration Pricing, menetapkan harga lebih rendah dari pesaing, agar dapat meningkatkan market share.
STRATEGI DISTRIBUSI
merupakan elemen dalam bauran pemasaran yang menjamin tersedianya produk dan adanya akses untuk mendapatkan produk
STRATEGI PROMOSI
meliputi berbagai komunikasi terhadap wisatawan dan wisatawan potensial, dimana suatu destinasi atau bisnis pariwisata memiliki produk yang dapat memuaskan. Komunikasi terdiri dari: advertensi, penjualan personal, publisitas dan promosi penjualan
STRATEGI PENJUALAN
Kondisi dan Kemampuan Penjualan Transaksi jual-beli pada prinsipnya melibatkan dua pihak Kondisi Pasar Pasar Modal Kondisi Organisasi Perusahaan
TUJUAN ORGANISASI PARIWISATA Mendatangkan kepuasan bagi wisatawan Mempersiapkan wahana penerapan strategi pemasaran wisata dalam negeri secara menyeluruh. Mengkoordinasi berbagai upaya untuk memacu perkembangan sektor industri pariwisata. Melaksanakan program penelitian untuk memperbaiki produk wisata yang ada dan untuk mengembangkan produk-produk baru Memupuk sadar wisata di kalangan masyarakat tertentu. Mengembangkan suatu sistem komunikasi yang memadai, cocok, dan terus-menerus dengan pasarpasar wisata yang telah diseleksi. Membantu perumusan suatu kebijakan wisata yang tangguh dan mantap
Organisasi organisasi yang termasuk dalam Private Tourist Office adalah ASITA, PUTRI, HPI, PHRI
1. Dikembangkannya Desa Pangsan sebagai desa wisata di Kecamatan Petang, menambahdaya tarik wisata di BadungUtara yang bisa dinikmati wisatawan yang berlibur ke Bali. Dalam pengembangannya, Desa Pangsan masih terkendala kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama yang bisa berbahasa asing termasuk pemasaran paket wisata di DesaPangsan kepada calon wisatawan. Desa Pangsan memang mampu menyajikan berbagai atraksi wisata seperti trekking rafting dan sarana akomodasi yang telah disediakan masyarakat. Dengan mengedepankan sektor pertanian, masyarakat di Desa Pangsan juga mampu menghasilkan produk pertanian yang bisa dinikmati wisatawan seperti salak, berbagai sayuran seperti kacangkacangan, sayur hijau, sayur pakis dan beberapa jenis produk pertanian lain. Permasalahan yang dihadapi pelaku wisata di Desa Pangsan dari sisi pemasaran paket wisata di Desa Pangsan. Promosi masih dilakukan dari mulut ke mulut sehingga yang berlibur ke Desa Pangsan masih sangat terbatas.
SOLUSI :
1. Pemerataan edukasi terhadap masyarakat 2. Metode pemasaran yang lebih sistematis 3. Studi banding
2. Hotel Besakih Beach adalah hotel dengan klasifikasi bintang II, yang berlokasi di kawasan wisata Sanur. Dalam operasional sehari-hari pihak manajemen belum mampu mencapai tingkat hunian kamar yang diharapkan. Dikaitkan dengan strategi pemasaran, apa yang menjadikan Hotel Besakih Beach kurang optimal dalam melakukan aktivitasnya? Strategi apa yang harus dilakukan oleh Hotel Besakih Beach untuk menanggulangi hal tersebut?
PEMBAHASAN :
Hal ini terjadi karena pihak manajemen terlalu mengandalkan kondisi pertumbuhan industri pariwisata tanpa melaksanakan kegiatan pemasaran secara aktif dan hanya menunggu kedatangan wisatawan yang datang ke hotel. Manajemen tidak menyadari bahwa industri perhotelan merupakan industri yang terfragmentasi, dimana pertumbuhan kunjungan wisatawan juga diikuti oleh pertumbuhan jumlah hotel, sehingga menimbulkan tingkat persaingan yang tajam. Persaingan yang semakin tajam mendorong beberapa pesaing berkonsentrasi dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran, dan peningkatan kwalitas produk yang ditawarkan. Dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT, Besakih Beach dapat diidentifikasi sebagai perusahaan yang berada pada posisi spekulatif - bertahan. Spekulatif berarti perusahaan berada dalam posisi ancaman lingkungan eksternal yang tinggi dan tingkat peluang yang tinggi pula. Sedangkan bertahan berarti perusahaan harus segera melakukan introspeksi din i serta melakukan pembenahan-pembenahan dari kelemahan yang dimiliki agar nantinya dapat bangkit dan diperhitungkan oleh pesaingnya.