Anda di halaman 1dari 14

Nama Kelas

: Reza Agi H N : XI TKJ A PPP (PAP - CHAP)

No. Absen : 22 Senin, 1 November 2012

Pembimbin : Rudi Haryadi, ST Antoni Budiman,Spd M. Pelajaran : Diagnosa WAN No. Experimen : Nilai & Paraf :

I.

Pendahuluan

PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-topoint yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi pointto-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE). PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN. Tidak ada batas transmission rate Keseimbangan load melalui multi-link LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya. PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sbgnya. PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol) NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas.

8.

Diagram berikut menunjukkan bagaimana PPP protocol dihubungkan dengan model OSI.

PPP Protocol vs model OSI

Spesifikasi PPP berakhir pada layer Data link. NCP (Network COntrol Protocol) mengijinkan PPP protocol mendukung protocol-2 layer bagian atas seperti IP; IPX; APleTalk dll. Fleksibilitas inilah yang membuat PPP protocol menjadi begitu popular. NCP bertindak sebagai interface antara Data Link layer (yg dispesifikasikan oleh PPP Protocol) dengan jaringan. PPP protocol menggunakan NCP untuk meng-encapsulate paket-2 layer Network. Paket PPP mengandung Header yang mengindikasikan pemakaian protocol layer Network.

II. Tujuan Siswa dapat memahami tentang materi PPP. Siswa dapat melakukan konfigurasi PPP melalui simulator. III. Alat & Bahan
1 Unit PC/Laptop Aplikasi Simulator (Cisco Packet Tracer) Topologi PPP

IV. Langkah Kerja


1. Jalankan aplikasi cisco packet tracer. Setelah menjalankan aplikasi tersebut buat topologi seperti berikut :

Gambar 1

Name PC 1 PC 2 Router 1 Router 2 Router 3

Interfaces Fa 0/0 Fa 0/0 Fa 0/0 Se 2/0 Se2/0 Se 3/0 Fa 0/0 Se 2/0

IP Address 172.16.16.2 192.168.1.2 172.16.16.1 10.10.10.1 10.10.10.2 20.20.20.1 192.168.1.1 20.20.20.2

Subnet 255.255.255.0 255.255.255.0 255.255.255.0 255.255.255.0 255.255.255.0 255.255.255.0 255.255.255.0 255.255.255.0

Encapsulasi

PPP PAP PPP PAP PPP CHAP PPP CHAP

2. Setelah kita membuat topologi tersebut kita mulai lakukan konfigurasi pada topologi tersebut. - Konfigurasi untuk Host 1

Gambar 2

Konfigurasi Host 2

Gambar 3 Konfigurasi Router

Router 1 Pemberian nama Host untuk Router 1 dan pemberian user beserta password

Gambar 4 Pengaturan konfigurasi interfaces fa0/0 dengan pemberian Ip address 172.16.16.1 dan subnet 255.255.255.0

Gambar 5 Konfigurasi interfaces se2/0 dengan pemberian ip address 10.10.10.1 dan subnet 255.255.255.0 beserta clock rate 9600.

Gambar 6 Router 2 Pemberian nama host untuk Router 2 dengan host R2 kemudian pemberian user R! dan R3 dengan password tkj.

Gambar 7 Konfigurasi interfaces se2/0 pada router 2 dengan pemberian IP address 10.10.10.2 dan subnet 255.255.255.0 dan clock rate 9600

Gambar 8

Konfigurasi interfaces se3/0 pada router 2 dengan pemberian IP address 20.20.20.1 dan subnet 255.255.255.0 dan clock rate 9600

Gambar 9 Router 3 Pemberian nama host untuk Router 3 dengan nama host R3 lalu pemberian user dengan nama R1 dan R2 dengan password tkj.

Gambar 10 Konfigurasi interfaces fq0/0 dengan pemberian IP address 192.168.1.1 dan subnet 255.255.255.0

Gambar 11 Konfigurasi interfaces se2/0 dengan pemebrian IP address 20.20.20.2 dengan subnet 255.255.255.0 dan clock rate 9600

Gambar 12

Konfigurasi teknologi WAN PPP

Router 1 Disini seperti apa yang kita rencanakan pada konfigurasi encapsulasi kita gunakan encapsulsi ppp dengan menggunakan autentikasi PAP.

Gambar 13 Router 2 Disini seperti apa yang kita rencanakan pada konfigurasi encapsulasi kita gunakan encapsulsi ppp dengan menggunakan autentikasi PAP pada interfaces se2/0.

Gambar 14 Disini seperti apa yang kita rencanakan pada konfigurasi encapsulasi kita gunakan encapsulsi ppp dengan menggunakan autentikasi CHAP pada interfaces se3/0.

Gambar 15 Router 3

Disini seperti apa yang kita rencanakan pada konfigurasi encapsulasi kita gunakan encapsulsi ppp dengan menggunakan autentikasi CHAP pada interfaces se2/0.

Gambar 16 Konfigurasi Static Routing

Router 1

Gambar 17 Router 2

Gambar 18 Router 3

Gambar 19 3. Setelah semua konfigurasi selesai kita lakukan sekarang lakukan pengecekan terhadap hasil konfigurasi kita.

V.
Router 1

Hasil Kerja

Gambar 20 Terlihat disini pada bagian encapsulation kita telah menerapkan encapsulasi PPP pada interfaces serial 2/0

Router 2

Gambar 21 Terlihat disini pada bagian encapsulation kita telah menerapkan encapsulasi PPP pada interfaces serial 2/0 dan serial 3/0

Router 3

Gambar 22

Terlihat disini pada bagian encapsulation kita telah menerapkan encapsulasi PPP pada interfaces serial 2/0

Hasil Uji pengiriman paket PDU

Gambar 23 Hasil Uji Koneksi

Gambar 24

Gambar 25 Kesimpulan Dalam konfigurasi teknologi WAN dalam penerapan PPP cukup mudah yang perlu diperhatikan ialah perintah-perintah dalam mengkonfigurasi. Kita harus memastikan dengan benar interfaces interfaces yang akan kita terapkan ppp, anatara interfaces yang diterapkan ppp

VI.

dengan autentikasi pap maupun chap harus sesuai jangan sampai tertukar agar bisa berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai