Anda di halaman 1dari 2

5. PT SH menyewa salah satu ruangan di gedung perkantoran milik PT MN sebesar Rp 120.000.

000 untuk jangka waktu 12 bulan dibayar sekaligus pada awal Februari 2011. Kapan PT SH seharusnya memotong pajak yang terhutang, setiap bulan ataukah hanya sekali pada saat transaksi awal Februari 2011? Rekan anda bingung karena menurut bagian akuntansi harusnya dipotong setiap bulan karena bagian akuntansi melakukan pencatatan pengakuan beban sewa setiap bulan. Jawab: Menurut Undang-undang PPh atas Sewa Tanah dan Bangunan yang menyatakan bahwa sewa tanah dan/atau bangunan dipotong oleh pemberi penghasilan/penyewa dan pihak yang menyewakan menerima bukti potong pada saat pembayaran atau pada saat seharusnya terutang. Jadi PT SH seharusnya memotong pajak terutang pada saat transaksi awal Februari 2011, sehingga yang diterima oleh pihak yang menyewakan adalah nilai bersihnya.

6. PT SH mendapatkan hadiah undian dari salah satu perusahaan telekomunikasi sebuah motor senilai Rp 15.000.000. Tidak ada pemotongan pajak apapun oleh pihak penyelenggara sehubungan dengan hadiah tersebut. Menurut rekan anda, seharusnya atas hadiah undian yang diterima PT SH tersebut ada pemotongan pajak oleh pihak penyelenggara. a. Rekan anda ingin meminta pendapat anda apakah pendapatnya tersebut benar. b. Rekan anda juga bertanya, kira-kira alasan apa yang membuat pihak penyelenggara tidak melakukan pemotongan pajak terhadap hadiah yang diterima PT SH tersebut dan adakah konsekuensi pajak bagi PT SH? c. Rekan anda juga meminta pendapat anda mengenai tindakan yang harus dilakukan sehubungan dengan tidak dipotongnya hadiah undian tersebut oleh pihak penyelenggara. Jawab: a. Pendapat yang menyatakan bahwa hadiah undian yang diterima PT SH tersebut dipotong oleh penyelenggara adalah benar, sebab dalam pasal 21 UU PPh dan PMK No. 252/PMK.03/2008 ditegaskan bahwa pemotong pajak terdiri dari penyelenggara kegiatan termasuk badan pemerintah, organisasi nasional/internasional, dsb yang

menyelenggarakan kegiatan, honorarium, hadiah, atau penghargaan apapun kepada wajib pajak.

dalam bentuk

b. Pihak penyelenggara mungkin menganggap bahwa penghasilan yang berupa undian merupakan objek PPh badan yang dikenakan pajak final. Tidak ada sanksi pajak bagi PT SH namun Konsekuensi bagi PT SH adalah PT SH harus menyetorkan sendiri ke Bank menggunakan SSP (surat setoran pajak). c. Seperti yang dijelaskan dalam butir b, bahwa jika penyelenggara tidak memotong pajak hadiah tersebut, PT SH harus menyetorkan sendiri ke Bank menggunakan SSP.

Anda mungkin juga menyukai