Anda di halaman 1dari 42

Kegagalan Elektrik Pada Isolasi Gas

BY Denny Novian M - 2210100135

Isolasi
Isolasi memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Isolasi sangat diperlukan untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara penghantarpenghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan.

Karakteristik Gas
Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapatkan, mempunyai tegangan tembus yang cukup besar yaitu sekitar 30 kV/cm. kalau dua buah elektroda yang dipisahkan dengan udara mempunyai beda potensial yang tinggi yaitu tegangan yang melebihi tegangan tembus, maka akan timbul loncatan bunga api. Bila tegangan itu dinaikkan lagi, maka akan terjadi busur api. Besarnya tegangan tembus dipengaruhi oleh tekanan udara. Secara umum,makin besar tekanannya, main besar pula tegangan tembusnya.

Sulphur Hexa Fluorida


Sulphur Hexa Fluorida (SF6) merupakan suatu gas bentukan antara unsur sulphur dengan fluor dengan reaksi eksotermis : S + 3 F2 = SF6 + 262 kilo kalori

Sulphur Hexa Fluorida


Sampai saat ini SF6 merupakan gas terberat yang mempunyai massa jenis 6.139 kg/m3 yaitu sekitar 5 kali berat udara pada suhu 0 celcius dan tekanan 1 atmosfir.

Sifat Dielektrik gas SF6


Gas SF6 pada tekanan atmosfer memiliki kekuatan dielektrik 2 sampai 3 kali dielektrik udara, yaitu kira-kira 9 kV mm-1 sedangkan udara kekuatan dielektriknya sekitar 3 kV mm-1 Gas SF6 tidak memiliki momen dipol sehingga r =1 dan tidak tergantung pada frekuensi.

Sifat Dielektrik gas SF6


Gas SF6 memiliki berat molekul 146 dan tersusun atas 22% berat belerang dan 78% berat fluor. Molekul SF6 terbentuk sedemikian sehingga atom belerang berada di pusat oktahedron yang beraturan dengan masing-masing sebuah atom fluor pada setiap ujung oktahedron. Energi ionisasi yang diperlukan untuk melangsungkan proses tembus adalah 19,3 eV.

Sifat Kimia gas SF6


a. Stabil pada tumbukan sampai dengan suhu 5000C. b. Lembam (inert) Dengan sifat ini sangat menguntungkan untuk pemakaian pada swicthgear karena umur dari bagianbagian kontak akan lebih lama bila berada pada gas SF6.

Sifat Kimia gas SF6


c. Sebagai gas elektronegatif. Yaitu kemampuan menangkap elektron bebas yang terjadi pada saat terjadi pembusuran. d. Tidak bereaksi dengan material lain sampai suhu 5000C.

Sifat Fisik gas SF6


a. b. c. d. e. Tidak mudah terbakar. Tidak berwarna. Tidak berbau. Tidak beracun sehingga aman bagi manusia. Merupakan gas berat. Pada tekanan 1 atm suhu 200C kerapatan gas 4,7 kali udara. f. Pada suhu dan tekanan normal berbentuk gas.

Sifat dari SF6 sebagai media pemadam busur api dan relevansinya pada sakelar pemutus beban adalah
Hanya memerlukan energi yang rendah untuk mengoperasikan mekanismenya. Pada prinsipnya, SF6 sebagai pemadam busur api adalah tanpa memerlukan energi untuk mengkompresikannya, namun semata-mata karena pengaruh panas busur api yang terjadi. Tekanan SF6 sebagai pemadam busur api maupun sebagai pengisolasi dapat dengan mudah dideteksi

Sifat dari SF6 sebagai media pemadam busur api dan relevansinya pada sakelar pemutus beban adalah
Penguraian pada waktu memadamkan busur api maupun pembentukannya kembali setelah pemadaman adalah menyeluruh Relatif mudah terionisasi sehingga plasmanya pada CB konduktivitas tetap rendah dibandingkan pada keadaan dingin. Hal ini mengurangi kemungkinan busur api tidak stabil dengan demikian ada pemotongan arus dan menimbulkan tegangan antar kontak.

Sifat dari SF6 sebagai media pemadam busur api dan relevansinya pada sakelar pemutus beban adalah Karakteristik gas SF6 adalah elektro negatif sehingga penguraiannya menjadikan dielektriknya naik secara bertahap Transien frekuensi yang tinggi akan naik selama operasi pemutusan dan dengan adanya hal ini busur api akan dipadamkan pada saat nilai arusnya rendah.

Mekanisme Kegagalan Isolasi Gas


Bahan isolasi akan mengalami pelepasan muatan yang merupakan bentuk kegagalan listrik apabila tegangan yang diterapkan melampaui kekuatan isolasinya. Kegagalan yang terjadi pada saat peralatan sedang beroperasi bisa menyebabkan kerusakan alat sehingga kontinuitas sistem terganggu. Udara merupakan bahan isolasi yang banyak digunakan pada peralatan tegangan tinggi misalnya pada arrester sela batang yang terpasang di saluran transmisi, selain itu udara juga digunakan sebagai media peredam busur api pada pemutus tenaga (CB = Circuit Breaker).

Mekanisme Kegagalan Isolasi Gas


Dalam mekanisme tembus listrik bahan isolasi,ada beberapa peristiwa/proses yang berperan di dalamnya, antara lain : a. Ionisasi, yaitu peristiwa terlepasnya elektron dari ikatan atom netral sehingga menghasilkan satu elektron bebas dan ion positif b. Deionisasi, yaitu peristiwa dimana satu ion positif menangkap elektron bebas sehingga ion positif tersebut menjasi atom netral c. Emisi, yaitu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam menjasi elektron bebas

Proses Ionisasi
Ion merupakan atom atau gabungan atom yang memiliki muatan listrik, ion terbentuk apabila pada peristiwa kimia suatu atom unsur menangkap atau melepaskan elektron. Proses terbentuknya ion dinamai dengan ionisasi. Jika diantara dua elektroda yang dimasukkan dalam media gas diterapkan tegangan V maka akan timbul suatu medan listrik E yang mempunyai besar dan arah tertentu yang akan mengakibatkan elektron bebas mendapatkan energi yang cukup kuat menuju kearah anoda sehingga dapat merangsang timbulnya proses ionisasi .

Ionisasi karena Benturan Elektron


Jika gradien tegangan yang ada cukup tinggi maka jumlah elektron yang diionisasikan akan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ion yang ditangkap molekul oksigen. Tiap-tiap elektron ini kemudian akan berjalan menuju anoda secara kontinu sambil membuat benturan -benturan yang akan membebaskan elektron lebih banyak lagi. Ionisasi karena benturan ini merupakan proses dasar yang penting dalam kegagalan udara atau gas.

Karakteristik fisik Gas


Molekul bergerak bebas dalam Gas Bergerak dengan kecepatan berbeda, distribusi

Karakteistik fisik Gas

Energi Kinetik rata-rata setiap partikel

Pada gas campuran yang terdiri dari atom netral dalam hal ini Molekul, ion dan elektron dapat diasosiasikan dengan masing-masing energi kinetik bersama dan temperatur artinya Temperatur ion, temperatur elektron,dll Tanpa pengaruh medan listrik semua partikel dalam gas campur memiliki energi kinetik yang sama

yang hanya bergantung pada temperatur. Semua partikel kolektif mempunyai temperatur yang sama. Artinya gas ini dalam keadaan keseimbangan termal

Untuk gas satu atom (f=3) berlaku

Semakin kecil masa dari molekul, makin tinggi kecepatannnya masa elektron, me : 9.10 x10-31 masa proton/neutron, me : 1.67 x10-27

Mean Free Path (Jalur bebas rata-rata)


Mean free path mempunyai arti yang sangat besar pada pengamatan proses fisik pada discharge listrik pada gas.Partikel bermuatan (Ion-ion, elektron-elektron) menerima energi akibat tumbukan dari medan listrik dan melepaskan kembali sebagian proses tumbukan selanjutnya dengan partikel netral. Jalur yang terlalui, antara dua tumbukan terdistribusi secara statistik dan bervariasi pada mean freepath m.

Penggambaran model
Sebuah partikel dengan jari-jari rA bergerak melalui sebuah gas dengan jenis partikel B yang memiliki jari-jari rB. Partikel B dalam keadaan tenang.

Area untuk tumbukan atau cross sectionnya bernilai:


Probabilitas bahwa partikel B bertumbukan dengan partikel A:

karena free path terletak di tengah m, probabilitas untuk terjadinya proses tumbukan pada jalur ds dapat pula

Untuk elektron dalam gas berlaku


rA=re << rB ve << vB dibandingkan dengan kecepatan elektron molekul gas berada pada keadaan diam

Untuk ion-ion, yang mempunyai jarijarinya hampir sama dengan molekul gas berlaku:
rA = rB

Mekanisme Breakdown Pada Gas SF6


Proses tembus dalam gas dimulai oleh suatu penumpukan elektron yang besar. Proses peningkatan jumlah elektron oleh proses ionisasi terjadi di daerah harga koefisien ionisasi melebihi harga koefisien pelekatan .

Mekanisme Kegagalan Isolasi Gas


Proses dasar yang paling penting dalam kegagalan gas adalah proses ionisasi karena benturan, tetapi proses ini tidak cukup untuk menghasilkan kegagalan. Proses lain yang terjadi dalam kegagalan gas adalah proses atau mekanisme primer dan proses atau mekanisme sekunder.

Proses yang terpenting dalam mekanisme primer adalah proses katoda, pada proses ini diawali dengan pelepasan elektron oleh suatu elektroda yang diuji, peristiwa ini akan mengawali terjadinya kegagalan percikan ( spark breakdown ). Elektroda yang memiliki potensial rendah (katoda) akan menjadi elektroda yang melepaskan elektron. Elektron awal yang dibebaskan (dilepaskan) oleh katoda akan memulai terjadinya banjiran elektron dari permukaan katoda.

Jika jumlah elektron yang dibebaskan makin lama makin banyak atau terjadinya peningkatan banjiran maka arus akan bertambah dengan cepat sampai terjadi perubahan pelepasan dan peralihan pelepasan ini akan menimbulkan percikan (kegagalan) dalam gas

Saat ini dikenal dua mekanisme kegagalan gas yaitu : Mekanisme Townsend Mekanisme Streamer

Mekanisme Kegagalan Townsend


Mekanisme Townsend digunakan untuk tembus gas pada celah sempit dan tekanan yang rendah. Elektron dari luar yang dipercepat oleh medan listrik akan membentuk pembawa muatan baru akibat ionisasi tumbukan, apabila energi kinetik elektron melampaui potensial ionisasi dari molekul gas yang bersangkutan. Selanjutnya akan terbentuk suatu avalance yang bergerak dari katoda dan menuju anoda. Apabila di dekat katoda terbentuk sejumlah ion baru yang mencukupi maka akan terjadi tembus sempurna.

: koefisien ionisasi Townsend dN : jumlah elektron baru yang dihasilkan N : jumlah total elektron dx : jarak dari katode

Mekanisme Kegagalan Streamer


Mekanisme ini terjadi pada tekanan gas yang tinggi dan pada sela yang lebih besar. Ciri utama mekanisme Streamer adalah emisi foton pada ujung avalance elektron yang menginduksi avalance baru dan mengawali pertumbuhan streamer yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan avalance primer.

Mekanisme Kegagalan Streamer


Elektron dalam avalance tersebut bergerak sangat cepat melebihi ion positif. Saat elektron mencapai anoda, ion positif relatif tetap dalam posisi semula dan membentuk muatan ruang dalam anoda. Hal ini mempertinggi medan setempat, dan avalance sekunder dibentuk oleh elektron yang dihasilkan oleh proses fotoionisasi dalam daerah muatan ruang sehingga menyebabkan daerah dekat anoda mempunyai muatan ruang maksimum dan semakin menambah muatan ruang dengan waktu yang sangat cepat.

Mekanisme Kegagalan Streamer


Muatan ruang positif yang sampai ke katoda menghasilkan formasi streamer. Pada saat ujung streamer mendekati katoda, sebuah titik di katode terbentuk dan aliran elektron terbasa dengan cepat dari katode untuk menetralisir muatan ruang positif dalam ular-ular (streamer) tersebut yang kemudian menghasilkan tembus total.

Thank you

Anda mungkin juga menyukai