Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN : DISCUSSION: Tahu adalah ekstrak protein kedelai yang telah digumpalkan dengan asam, ion kals ium,

atau bahan penggumpal lainnya,Cahyadi (2009). Dasar pembuatan tahu adalah m elarutkan protein yang terkandung dalam kedelai dengan menggunakan air sebagai p elarutnya. Setelah protein tersebut larut, diusahakan untuk diendapkan kembali d engan penambahan bahan penggumpal. Tofu is soy protein extract that has been coagulated with acid, calcium ions, or other clotting materials, Cahyadi (2009). Basic manufacture of tofu is dissolvi ng the protein in soybeans by using water as a solvent. Once the protein is solu ble, endeavored to re-precipitated by the addition of clotting. Pada praktikum yang kami kerjakan, kami membuat tahu dengan menggunakan bahan ke delai, jeruk nipis dan air. Kedelai terlebih dahulu direndam selama kurang lebi h 24 jam. Setelah itu cuci kedelai dengan bersih kemudian dihaluskan dengan meng gunakan blender. pada proses penghalusan kami menambahkan air yang berfungsi seb agai pelarut protein yang ada didalam kedelai. Pada pembuatan tahu yang kami ker jakan, sari kedelai yg dihasilkan sangat lembut sehingga protein yg akan digumpa lkan semakin banyak, namun ampas yang dihasilkan sangat sedikit. Setelah dihalus kan dilakukan penyaringan dengan menggunkan kain saring untuk memisahkan ampas k edelai dengan sari kedelai. Sari kedelai yang dihasilkan kemudian dipanaskan sam pai mendidih. Selama dipanaskan aduk sari kedelai secara terus menerus. Tujuan p emanasan adalah untuk menghilangkan bau kedelai. Setelah mendidih (suhu 1000C), tambahkan air perasan jeruk nipis secara perlahan.Jeruk nipis bersifat asam yang berperan sebagai koagulan (bahan penggumpal) dalam proses pembuatan tahu yang k ami kerjakan. Hal tersebut terjadi karena sifat yang dimiliki protein yaitu akan menggumpal bila bereakasi dengan asam. Selanjutnya, saring kembali sari kedelai yang telah dipanaskan dengan menggunakan kain saring. Penyaringan akhir ini ber tujuan untuk memisahkan sari kedelai dengan Rendemen yang telah terbentuk selama proses pemanasan. Rendemen (ampas) yang dihasilkan mengandung gumpalan protein. Rendemen dari proses penyaringan akhir ini merupakan tahu yang kaya akan protei n dan biasa kita konsumsi sehari-hari. In practice we do, we make out with the use of soy, lime and water. Soybeans are soaked for about 24 hours. After that, wash soybeans thoroughly and then smooth ed by using a blender. the refinement process we added water serves as a solvent is in soy protein. In making tofu we do, and the resultant soy protein that is very soft so be coagulated more and more, but produced very little residue. Afte r filtering smoothed done by using filter cloth to separate the soybean dregs wi th soymilk. Soymilk is then heated to boiling. During the heated soymilk stir co ntinuously. The purpose is to eliminate the smell of warm soy. After boiling (te mperature 1000C), add the juice of a lime. Lime is acidic which acts as a coagul ant (clotting material) in the tofu-making process of what we do. This happens b ecause the properties owned by the protein will coagulate when react with the ac id. Furthermore, strain again soymilk that has been heated by using a filter clo th. This final screening aims to separate the yield of soya that has been formed during the heating process. Yield (dregs) resulting containing protein clumps. The yield of the final screening process is the usual tofu we consume daily. Rendemen tahu sangat dipengaruhi oleh kondisi alat penggiling (tingkat kelembuta n sari kedelai yang dapat dihasilkan) serta kadar protein dalam jenis kedelai ya ng digunakan. Umumnya, semakin lembut sari kedelai, semakin banyak protein yang digumpalkan, dan semakin sedikit ampas yang dihasilkan. The yield of tofu is strongly influenced by the condition of the grinder (soya s oftness level that can be produced), and protein content in soybeans are used. G enerally, the softer the soymilk, the more protein is coagulated, and the less t he resulting residue. Rendemen tahu yang kami dapatkan kurang lebih adalah 8% karena kami menghaluskan kedelai sehingga kedelai sangat lembut/halus sehingga ampas yang dihasilkan sem akin sedikit. Rasa tahu yang kami buat tidak terlalu asam dan tidak terlalu hamb ar karena penambahan perasan air jeruk sesuai dengan kadar sari kedelai yang dig unakan. Warna yang dihasilkan adalah warna original yaitu putih susu atau putih tulang, melainkan bukan putih bersih. Tahu yang berawarna putih bersih kemungkin

an telah mengalami penambahan zat pewarna. The yield of tofu that we obtain is approximately 8% as we refine soybeans that soy is very soft / smooth so that the pulp produced less and less. We make tofu taste not too sour and not too bland because of the addition of lime according t o the levels of soya is used. The resulting color is the original color is milky white or off-white, but not white. Clean white tofu may have experienced additi onal dye. KESIMPULAN : CONCLUSION: 1. Prinsip pembuatan tahu ialah melarutkan protein yang terkandung dalam ke delai dengan menggunakan air sebagai pelarutnya. Tofu-making principle is to dissolve the protein in soybeans by using water as a solvent. 2. Penambahan asam membuat sari kedelai menjadi lebih kental karena mengala mi penggumpalan, sehingga tekstur tahu tergantung dari penambahan asam atau koag ulan tersebut. The addition of acid to make soya becomes more viscous due to clotting, so the t exture of tofu depends on the addition of acid or coagulant. 3. Penambahan asam akan memberikan rasa dan aroma pada tahu. Addition of acid will give flavor and aroma to the tofu 4. Semakin lembut sari kedelai, semakin banyak protein yang digumpalkan, da n semakin sedikit ampas yang dihasilkan. The more gentle soy, the more protein is coagulated, and the less the resulting residue.

Anda mungkin juga menyukai