Jl. Pattimura No. 20 Gd. Sapta Taruna Lt. II Keb-Baru, 12110 Telp (021) 7221950
Kepada Yth.: Kepala Dinas PU / Kimpraswil di Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia
Perihal : Prosedur Perizinan Pemanfaatan Jalan dan Jembatan Untuk Kendaraan Dengan Muatan Berat
Sesuai dengan UU 38 Tahun 2004 tentang Jalan, dinyatakan bahwa jalan (termasuk jembatan) sebagai bagian dari sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional dalam menuju masyarakat yang adil dan sejahtera. Tidak dapat dihindari lagi bahwa perkembangan industri otomotif akibat muatan /cargo yang perlu diangkut semakin beragam yang mengakibatkan konfigurasi roda dan muatan axle yang tidak sama dengan standar beban rencana jembatan jalan raya yang ada, oleh karena itu untuk menjaga dan mempertahankan kondisi jalan dan jembatan agar tetap dapat berfungsi secara mantap diperlukan suatu prosedur perizinan pemanfaatan jalan dan jembatan untuk kendaraan dengan muatan berat dan konfigurasi di luar standard. Prosedur perizinan ini mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. 2. Kendaraan muatan lebih adalah kendaraan yang mempunyai berat melebihi batasan berat seperti yang telah diatur dalam kelas jalan (MST) dan kelas jembatan (BM). Wewenang pemberian izin dilakukan sesuai tanggung jawab pembinaan dengan status jalan sebagai berikut: a. Jalan Nasional : Ditjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum b. Jalan Provinsi : Dinas PU / Kimpraswil Provinsi c. Jalan Kabupaten / Kota : Dinas PU / Kimpraswil Kabupaten / Kota Pengaturan dan keamanan lalu-lintas selama pengangkutan dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan (DLAJR) dan Kepolisian terkait. Prosedur pemberian Izin meliputi (terlampir); a. Aspek Administrasi: umumnya berupa hak dan kewajiban jasa pengangkutan, berupa antara lain: Surat Permohonan, Surat Perizinan, Berita Acara Serah Terima lapangan dan Serah Terima Lapangan Kembali (sesuai kebutuhan). b. Aspek Teknis: analisa kapasitas daya dukung jalan dan jembatan, pengecekan alat angkut (sistem suspensi).
3. 4.
c. Aspek Pelaksanaan: penanganan utilitas, perkuatan jalan dan jembatan (bila diperlukan), pengawasan selama pelaksanaan. d. Aspek tanggung jawab terhadap kerusakan bangunan: semua kerusakan jalan dan jembatan selama proses pengangkutan menjadi tanggung jawab pihak pengangkut/pemohon dan perlu tersedianya jaminan asuransi bangunan (khususnya untuk jembatan). 5. Pengangkutan harus dilakukan pada saat volume lalu-lintas rendah, umumnya pada malam hari dan untuk menghindari beban kejut pada jembatan, kecepatan pengangkutan dibatasi maksimum 5 km/jam dan melintas sentris terhadap as jalan. Harus disiapkan tempat pemberhentian secara khusus (bila diperlukan) dan tidak boleh berhenti cukup lama. Segala biaya untuk perkuatan dan pengembalian kondisi jalan dan jembatan serta utilitas lainnya selama masa pengangkutan menjadi tanggung jawab pihak pengangkut / pemohon.
6. 7.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA
Tembusan disampaikan kepada Yth.: 1. Bapak Menteri Pekerjaan Umum 2. Direktur Bina Teknik 3. Direktur Bina Program 4. Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Kota 5. Direktur Jalan dan Jembatan Wilayah Barat 6. Direktur Jalan dan Jembatan Wilayah Timur
Aspek Administrasi
1) Surat Permohonan Izin Pemanfaatan Jalan (lewat) 2) Berat dimensi cargo dan spesifikasi alat angkut trailer serta Inland Transporter Plan
Data IRMS & BMS a) Utilitas : - Median, trotoar, dll - Kabel PLN, Telkom, dll - Jembatan Penyeberangan, dll
Cukup Kuat ?
Aspek Teknis
tidak
Ya
Analisis Kapasitas Daya Dukung Jembatan (Pembebanan gaya dalam & lendutan) terlampir
Cukup Kuat ?
tidak
- Penambahan Axle - Perkuatan Struktur Jembatan - Pengguna jembatan / Fly over sementara - dll
Ya
Pengecekan Sistem Suspensi Alat Angkut / Trailer (Kerataan distribusi beban pada ban)
Memenuhi Syarat ?
tidak
Ya
A
Kondisi Utilitas
Aspek Teknis
Mengganggu?
Ya
Program Penanganan b) Sesuai Wewenang : - Jalan Nasional : Dirjen BM, DPU - Jalan Provinsi : Dinas PU/Kimpraswil Prov - Jalan Kab. : Dinas PU/Kimpraswil Kab/Kota - Lalu-lintas : DLAJR - Keamanan : Kepolisian
BA Serah Terima Lapangan c) c) - BA Kondisi Awal - Asuransi - Notaris (bila diperlukan) Pelaksanaan Perbaikan Utilitas & Perkuatan Jalan & Jembatan
Ya
Memenuhi Persyaratan ? e)
tidak
Tidak
d) Melibatkan pengawasan dari instansi terkait e) - Persetujuan instansi terkait - Jaminan dari pelaksana perkuatan
End
Aspek Administrasi
Aspek Pelaksanaan
Ada perkuatan?
Ya
Aspek Administrasi
Analisa Kapasitas Daya Dukung Jembatan - Kapasitas Jembatan - Faktor Distribusi antar Gelagar - Analisa 2D & 3D (bila diperlukan)
Memenuhi Syarat ?
Ya
Rekomendasi lewat
OK
tidak Analisa gaya dalam (momen, geser & axial) dan lendutan yang terjadi terhadap kapasitas jembatan
Memenuhi Syarat ?
Ya
tidak
Analisa daya dukung jembatan dengan : - Penambahan Axle - Perkuatan struktur jembatan (Bangunan Atas & Bangunan Bawah - Penggunaan Jembatan / Flyover sementara - dll
Referensi : I. Pembebanan Jembatan untuk tahun bangun a) < tahun 1992 Pedoman perencanaan pembebanan Jalan & Jembatan (SKB No. 1.2.28.1987) b) > tahun 1992 (BMS 1992) II. Analisa struktur menggunakan BMS 1992