Abort Us
Abort Us
ABORTUS
DEFINISI : Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan 20 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup di luar kandungan. Abortus spontan : abortus yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar untuk mengakhiri kehamilan (keguguran, miscarriage). Abortus buatan : terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan. (pengguguran, aborsi atau abortus provokatus)
ABORTUS DEFINISI : Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup di luar kandungan. Abortus spontan : abortus yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar untuk mengakhiri kehamilan (keguguran, miscarriage). Abortus buatan : terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan. (pengguguran, aborsi atau abortus provokatus)
Serviks Tertutup
bawah
Nyeri goyang portio Massa adnexa Cairan bebas intraabdomen Tertutup/ terbuka Lebih kecil dari usia gestasi Sedikit/tanpa nyeri perut bawah Riwayat ekspulsi hasil konsepsi
terganggu
atau
salpingostomi
Abortus Inkomplet
Tidak perlu terapi spesifik kecuali perdarahan berlanjut atau terjadi infeksi
Uterus
Tindakan Evakuasi
kehamilan
Belum terjadi
ekspulsi hasil konsepsi Kram atau nyeri perut Abortus Inkomplit Evakuasi
bawah
Ekspulsi sebagian hasil konsepsi Terbuka Lunak dan Mual/muntah Abortus Evakuasi
lebih besar
dari usia gestasi
Kram perut
bawah Sindroma mirip preeklamsia Tak ada janin ke luar jaringan seperti anggur
mola
Tatalaksana
mola
Penilaian Klinis
Abortus Spontan Abortus imminens Terjadi perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini, kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan
Abortus Insipiens Perdarahan ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih berada di dalam cavum uteri. Kondisi ini menunjukkan proses abortus sedang berlangsung dan akan berlanjut menjadi abortus inkomplit atau komplit
Abortus Inkomplit Perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian dari hasil konsepsi telah ke luar dari cavum uteri melalui canalis servikalis Abortus Komplit Perdarahan pada kehamilan muda di mana seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan dari cavum uteri
Abortus Infeksiosus Adalah abortus yang disertai komplikasi infeksi. Adanya penyebaran kuman atau toksin ke dalam sirkulasi dan cavum peritonium dapat menimbulkan septikemia, sepsis atau peritonitis.
Retensi Janin Mati (Missed Abortion) Perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih. Biasanya diagnosis tidak dapat ditentukan hanya dalam satu kali pemeriksaan, melainkan memerlukan waktu pengamatan dan pemeriksaan ulang.
Abortus Tidak Aman (Unsafe Abortion) Upaya untuk terminasi kehamilan muda di mana pelaksana tindakan tersebut tidak mempunyai cukup keahlian dan prosedur standar yang aman sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa pasien.
PENANGANAN Penilaian awal : - Keadaan umum pasien - Tanda-tanda syok (pucat, keringat banyak, pingsan, tekanan sistolik < 90 mmHg, nadi > 112 X/menit - Bila disertai massa lunak adneksa, nyeri perut bawah,
cairan bebas kavum pelvis : KET - Tanda-tanda infeksi atau sepsis (demam tinggi,sekret berbau,nyeri perut bawah, dinding perut tegang, nyeri goyang porsio, dehidrasi, gelisah atau pingsan) - Tentukan : penanganan pada fasilitas kesehatan setempat atau dirujuk.
Penanganan khusus Abortus imminens - Tidak diperlukan pengobatan medik khusus atau tirah baring total - Anjurkan tidak melakukan aktifitas fisik berlebihan atau melakukan hubungan seksual - Bila perdarahan : * berhenti : lakukan asuhan antenatal terjadwal dan penilaian ulang bila perdarahan lagi. * perdarahan terus : nilai kondisi janin (USG). Lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain (KET, Mola) * pada fasilitas kesehatan sarana terbatas, pemantauan hanya dilakukan melalui gejala klinik dan pem.ginekologik.
Abortus insipiens Lakukan evakuasi hasil konsepsi - bila usia gestasi < 16 minggu, evakuasi dilakukan dengan peralatan Aspirasi Vakum Manual (AVM) setelah bagian-bagian janin dikeluarkan. - Bila usia gestasi 16 minggu, evakuasi dilakukan dengan prosedur Dilatasi dan Kuretase Bila prosedur evakuasi tidak dapat segera dilakukan, atau usia gestasi > 16 minggu, lakukan tindakan pendahuluan dengan : - infus oksitosin 20 unit dalam 500 cc NS atau RL mulai 8 tetes/menit dinaikkan hingga 40 tetes/menit, sesuai kondisi kontraksi uterus hingga terjadi pengeluaran hasil konsepsi - Ergometrin 0,2 mg IM yang diulang 15 menit kemudian - Misoprostol 400 mg peroral dan apabila masih diperlukan, dapat diulangi dengan dosis yang sama setelah 4 jam dari dosis awal. Hasil konsepsi yang tersisa dikeluarkan dengan AVM atau kuretase.
Abortus inkomplit Tentukan besar uterus (taksiran usia gestasi),kenali dan atasi setiap komplikasi (perdarahan hebat,syok,infeksi/sepsis) Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yang disertai perdarahan hingga ukuran sedang,dapat dikeluarkan secara digital atau cunam ovum.Setelah itu evaluasi perdarahan:
ABORTUS KOMPLIT _ Apabila kondis pasien baik, cukup beri ergometrin 3 X 1 tablet perhari untuk 3 hari Jika tidak ada tanda-tanda infeksi tidak perlu diberi antibiotika
Abortus infeksiosus Kasus ini berisiko tinggi untuk terjadi sepsis,apabila fasilitas kesehatan setempat tidak mempunyai fasilitas yang memadai,rujuk pasien ke rumah sakit. Sebelum merujuk pasien lakukan restorasi cairan yang hilang dengan NS atau RL melalui infus dan berikan antibiotik (misalnya : ampisilin 1 gr dan metronidazol 500 mg). Jika ada riwayat abortus tidak aman,beri ATS dan TT. Pada fasilitas kesehatan yang lengkap,dengan perlindungan antibiotik berspektrum luas dan upaya
Stabilisasi hingga kondisi pasien memadai,dapat dilakukan pengosongan uterus sesegera mungkin (lakukan secara hati hati kerena tingginya kejadian perforasi pada kondisi ini)
Missed abortion Missed abortion seharusnya ditangani di rumah sakit atas pertimbangan : Plasenta dapat melekat sangat erat di dinding rahim,sehingga prosedur evakuasi (kuretase) akan lebih sulit dan resiko perforasi lebih tinggi.
Pada umumnya kanalis servisis dalam keadaan tertutup sehingga perlu tindakan dilatasi dengan batang laminaria selama 12 jam. Tingginya kejadian komplikasi hipofibrinogenemi yang berlanjut dengan gangguan pembekuan darah.