Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Dewasa ini kendaraan bermotor roda dua menjadi sebuah alternatif alat transportasi yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di Kota Bandung dan sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan arus kendaraan yang masuk ke Kota Bandung yang tidak diimbangi dengan perbaikan infrastruktur jalan yang memadai. Akibatnya, kemacetan kini bukan lagi menjadi ciri khas utama ibu kota negara kita, melainkan menjadi sebuah fenomena yang harus dialami oleh masyarakat Bandung setiap harinya. Hal ini membuat masyarakat lebih tertarik menggunakan kendaraan beroda dua, ketimbang kendaraan beroda empat. Selain lebih gesit dan efisien dalam bergerak melewati kemacetan, kendaraan beroda dua, dalam hal ini motor, dinilai jauh lebih hemat dalam hal penggunaan bahan bakar dan perawatannya. Fenomena ini membuat sepeda motor, yang terdiri atas berbagai macam jenis dan merek, menjadi komoditas yang sangat diminati di Kota Bandung, termasuk di lingkungan Universitas Maranatha.

1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendaraan roda dua merek dan jenis apa yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui alasan pemilihan merek dan jenis motor tersebut.

1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan tujuan tersebut, penulis merumuskannya sebagai berikut. 1. Apakah merek kendaraan roda dua yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha? 2. Apakah jenis kendaraan yang paling banyak dipakai oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha? 3. Mengapa mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha memilih jenis dan merek motor tersebut?

1.4 Batasan Masalah 1. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha yang memiliki kendaraan beroda dua. 2. Lokasi penelitian hanya dilakukan di Area Parkir Motor Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha. 3. Penelitian hanya dilakukan pada merek dan jenis kendaraan yang paling banyak dipakai oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

1.5 Metode dan Teknik Penelitian Pada penelitan ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Adapun teknik yang digunakan ialah observasi dan wawancara.

1.6 Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis mengambil data sebagai berikut. 1. Angket. Angket yang disebarkan dan diisi oleh lima puluh orang mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha. 2. Wawancara.Wawancara dilakukan selama lima hari mulai dari tanggal 28 November 2011 sampai dengan 2 Desember 2011 kepada lima puluh orang mahasiswa..

1.7 Sistematika Penulisan Bab 1 berisi latar belakang, tujuan pembahasan, rumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan Bab 2 berisi landasan teori, definisi kendaraan bermotor roda dua, serta merek dan jenis kendaraan bermotor roda dua yang ada di Indonesia. Bab 3 berisi pembahasan dan analisis berdasarkan data-data yang ada. Bab 4 berisi simpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Kendaraan Bermotor Roda Dua 2.1.1 Kendaraan Pengertian kendaraan menurut William D. Halsey (1979) adalah suatu alat atau mekanisme yang dirancang untuk memindahkan orang atau muatan. Dari jumlah poros rodanya, kendaraan dikategorikan menjadi kendaraan beroda dua dan kendaraan beroda empat.

2.1.2 Kendaraan Beroda Dua Menurut William D. Halsey (1979), kendaraan beroda dua adalah kendaraan yang mempunyai dua buah poros roda, dan hanya satu poros depannya yang dapat digerakkan.

2.1.3 Sepeda Motor Menurut Tony Foale (2006), yang dikategorikan sebagai sepeda motor adalah sebuah kendaraan bersumbu satu yang berporos roda dua dan digerakkan oleh tenaga mesin berupa motor.

2.2 Jenis Kendaraan Bermotor Roda Dua 2.2.1 Motor Bebek

Menurut Tony Foale (2006), motor bebek atau yang lebih dikenal dengan desain tipe step-through adalah motor kecil yang dibangun di atas kerangka yang sebagian besar terdiri dari sebuah pipa berdiameter besar. Merupakan tipe yang paling laris di Asia karena biaya produksi yang murah, kemudahan penggunaan, dan kapasitas mesin yang memadai (di atas 50 cc).

2.2.2 Motor Sport Menurut Tony Foale (2006) motor sport adalah jenis sepeda motor yang dioptimalkan performanya dalam hal kecepatan, akselerasi, rem, dan kemampuan untuk berjalan di jalanan yang tidak rata dengan mengorbankan kenyamanan dan kemampuan menghemat bahan bakarnya. Terbagi dalam berbagai jenis, tergantung kemampuan mesinnya.

2.2.3 Motor Skuter Menurut Tony Foale (2006), Skuter adalah jenis sepeda motor yang pijakannya berupa sebuah lempengan dan berada di depan sehingga rem yang seharusnya ada di bagian kaki dipindahkan ke bagian tangan. Dewasa kini, kebanyakan motor jenis skuter menggunakan sistem matic (tanpa gigi).

2.3 Brand/Merek Kendaraan Beroda Dua Di Indonesia 2.3.1 Honda

Menurut Richard Alan Johnson (2005), Honda adalah sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Jepang yang bergerak dalam bidang manufaktur kendaraan, khususnya mobil dan sepeda motor. Perusahaan ini didirikan oleh Soichiro Honda pada tahun 1906 dan sejak tahun 1959, menjadi raksasa industri dalam bidang manufaktur sepeda motor.

2.3.2 Yamaha Menurut Richard Alan Johnson (2005), Yamaha Corporation adalah sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Jepang yang bergerak dalam bidang manufaktur peralatan elektronik, peralatan olahraga, alat musik, dan sepeda motor. Didirikan pada tahun 1887 sebagai perusahaan alat musik oleh Torakusu Yamaha.

2.3.3 Kawasaki Menurut Richard Alan Johnson (2005), Kawasaki Heavy Industries adalah sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Jepang yang bergerak dalam bidang manufaktur kendaraan seperti sepeda motor, kapal laut, kereta api, dan pesawat terbang. Motor-motor bermerk Kawasaki yang beredar di berbagai negara termasuk Indonesia adalah salah satu produk hasil produksi perusahaan tersebut. Dalam persaingannya dengan Honda dan Yamaha, Kawasaki lebih mengkhususkan diri dalam segmentasi motor jenis sport ketimbang jenis bebek dan skuter.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Survei ke Lokasi Lokasi yang disurvei adalah parkiran motor Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha. Memang tidak ada keharusan bahwa yang parkir di sana haruslah mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain, tapi berhubung lokasi tempatnya yang agak terpojok, sebagian besar yang parkir di sana adalah mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain yang memang letak bangunannya terpisah dengan bangunan-bangunan tempat fakultas lain berada. Survei dilakukan pada hari Sabtu, 26 November 2011 pukul 11.00 sampai dengan pukul 11.15. Berikut adalah foto tim survei yang berada di lokasi.

Berdasarkan hasil survei, terdapat empat puluh buah motor dengan rincian sebagai berikut. - Menurut jenisnya : 24 buah motor jenis Bebek 12 buah motor jenis Skuter 4 buah motor jenis Sport

- Menurut mereknya : 12 buah Honda Supra (Bebek) 5 buah Honda Vario (Skuter) 1 buah Honda CBR (Sport) 1 buah Honda CS 1 (Sport) 2 buah Honda Scoopy (Skuter) 2 buah Honda Astrea (Bebek) 1 buah Honda Blade (Bebek) 1 buah Honda Tiger (Sport) 1 buah Honda Revo (Bebek) 1 buah Honda Karisma (Bebek) 5 buah Yamaha Jupiter (Bebek) 2 buah Yamaha Mio (Skuter) 1 buah Yamaha Xeon (Skuter) 1 buah Vespa (Skuter) 1 buah Suzuki Smash (Bebek)

1 buah Kawasaki Thunder (Sport) 1 buah Kymco (Skuter) 1 buah Jialing (Bebek)

Total Honda : 27 buah Yamaha : 8 buah Kawasaki : 1 buah Lain-lain : 4 buah

3.2 Analisis Berdasarkan Jenis Motor Dari data pada bagian 3.1 dapat disimpulkan bahwa dari segi jenis, motor jenis bebek masih merupakan jenis favorit yang digunakan oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha. Berdasarkan hasil wawancara, 3 dari 5 orang menggunakan motor bebek dan 2 dari 5 orang yang diwawancara berpendapat bahwa motor jenis bebek diminati karena dinilai jauh lebih efisien dalam hal bahan bakar dibandingkan motor jenis sport dan lebih enak dalam hal akselerasi dibandingkan skuter yang menggunakan sistem matic. Melalui survei melalui angket, 18 dari 50 orang juga menjawab hal yang sama. Sementara 1 dari 5 orang yang diwawancara dan 15 dari 50 orang yang mengisi angket menjawab bahwa mereka menggunakan motor bebek karena dibelikan oleh orang tuanya. Walaupun sekilas jawaban ini terlihat tidak signifikan, tapi sebenarnya melalui

hal ini juga terlihat suatu fenomena yaitu bahwa sebagian besar orang tua masih mempunyai preferensi terhadap motor jenis bebek dibandingkan motor-motor jenis lain. Dari hasil penelitian juga dapat diprediksi bahwa motor jenis skuter jumlahnya akan meningkat dan mungkin akan setara dengan motor jenis bebek karena 1 dari 5 orang yang diwawancara dan 12 dari 50 orang yang mengisi angket menjawab bahwa mereka menggunakan motor jenis skuter karena dinilai lebih praktis dan mudah akibat sistem matic nya.

3.3 Analisis Berdasarkan Merek Motor Dari data pada bagian 3.1 dapat disimpulkan bahwa merek Honda menang telak daripada merek-merek lainnya, hal ini terlihat dari jumlah motor merek Honda yang digunakan oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha yang berjumlah 27 dari 40 buah. Adapun merek Yamaha berjumlah 8 dari 40 buah, Kawasaki 1 dari 40 buah, dan merek lainnya berjumlah 4 dari 40 buah. 5 dari 5 orang yang diwawancara menggunakan merek Honda dan 3 dari 5 orang menjawab bahwa orang-orang terdekat mereka menyarankan mereka menggunakan motor merek Honda karena dinilai lebih bagus daripada merek-merek lainnya, terutama dari segi bentuk, warna, dan juga sugesti bahwa merek Honda lebih akrab di mata orangorang. Sementara 35 dari 50 orang yang mengisi angket juga memakai Honda dan 10 di antaranya menjawab dengan alasan-alasan serupa. Alasan lain yang mungkin patut dipertimbangkan dalam keberhasilan merek Honda dibandingkan merek-merek lainnya adalah faktor penyediaan fasilitas bengkel servis yang dinilai jauh lebih memadai dibandingkan merek-merek lainnya. 1 dari 5

10

orang yang diwawancara berkata bahwa bengkel servis milik Honda tersebar di manamana, malah ia mengenal sekitar 7 tempat bengkel servis Honda di berbagai penjuru Bandung meskipun ia adalah pendatang dari luar pulau. Kemudahan dan rasa aman juga terbukti memegang peranan yang besar dalam kemenangan merek Honda dari merekmerek lainnya karena 20 dari 35 orang yang memakai Honda dan mengisi angket menjawab hal yang serupa.

11

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan pada Bab III mengenai analisis jenis motor dan merek motor yang paling diminati sebagai alat transportasi utama oleh mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Motor jenis bebek adalah yang paling diminati dengan alasan efisiensi bahan bakar, kemudahan dalam hal akselerasi, dan juga preferensi dari orang tua. 2. Motor jenis skuter saat ini kurang diminati, tapi dalam perkembangannya menunjukkan kemungkinan bahwa motor jenis skuter ini akan semakin diminati di masa depan. 3. Merek Honda adalah merek yang paling diminati dengan alasan bentuk dan warna yang disukai serta keberhasilan dalam hal advertising sehingga merek Honda adalah merek yang paling akrab di masyarakat. 4. Faktor lain yang membuat merek Honda lebih diminati adalah penyediaan jasa bengkel servis yang jauh lebih memadai dibandingkan merek-merek lainnya yang secara tidak langsung memberikan kemudahan dan rasa aman bagi konsumennya. 3.2 Saran Berdasarkan simpulan tersebut, penulis juga hendak memberikan beberapa saran bagi Universitas Kristen Maranatha, yaitu sebagi berikut.

12

1.

Perlunya penyediaan fasilitas lahan parkir yang memadai di kampus karena tingginya jumlah mahasiswa yang menggunakan sepeda motor, dan jumlah ini akan terus meningkat dalam beberapa tahun yang akan datang.

2.

Kolaborasi dengan Honda dalam hal penyelenggaraan acara serta event di kampus adalah suatu kemungkinan yang patut dipertimbangkan mengingat tingginya jumlah mahasiswa yang menggunakan merek tersebut.

3.

Kolaborasi lain dengan Honda yang mungkin menarik untuk dipertimbangkan adalah pembukaan bengkel servis Honda di sekitar kampus sehingga memberikan kemudahan bagi para mahasiswa, khususnya yang berasal dari luar kota atau luar pulau untuk memeriksakan motor mereka secara berkala.

13

Anda mungkin juga menyukai