Anda di halaman 1dari 12

SMKN 1 Cimahi Kelas : XII TKJ B Nama : Eka Rizky Y.

Konfigurasi PPP Dengan Authentikasi PAP CHAP

Diagnosa WAN Pemateri : Rudi Haryadi, ST Dodi Permana, S.Pd Tanggal : 11 September 2012

I.

Tujuan

1. Siswa dapat mengerti dan mempraktekkan dengan benar cara mengonfigurasi PPP dengan tambahan authentikasi PAP (Password Authentication Protocol) dan CHAP. 2. Siswa mengerti perbedaan antara PAP dan CHAP. II. Pendahuluan

PPP (Point-to-Point Protocol) merupakan sebuah protokol yang digunakan untuk melakukan hubungan antara client dengan server secara Point to Point. Dengan menggunakan PPP, konfigurasi pada saat koneksi dilakukan secara otomatis berkat adanya LCP (Link Control Protocol ). PPP merupakan data link protokol yang digunakan untuk melakukan koneksi secara langsung antara dua node melalui kabel serial, line telepon, trunk line, telepon selular, jalur radio yang special, atau fiber optik. Mayoritas ISP menggunakan PPP bagi pelanggannya yang menggunakan metode dial-up saat melakukan koneksi ke internet PPP adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan secara simultan. PPP didefinisikan pada RFC 1661 dan RFC 1662. Authentikasi diperlukan untuk koneksi dengan PPP, sehingga tidak sembarang router bisa bergabung dengan router yang lain kecuali router tersebut telah terauthentikas oleh router yang lain. Beberapa authentikasi sederhana pada PPP adalah PAP (Password Atuhentication Protocol) dan CHAP (Challange Handshake Authentication Protocol). III. Alat dan Bahan 1. Laptop/PC 2. Topologi 3. Packet Tracer

IV.

Topologi

Gambar topologi1. V. Langkah Kerja

1. Buka packet tracer dan buat topologi seperti pada gambar topologi.

Gambar 1. 2. Konfigurasikan IP dan gateway pada setiap PC. Contoh konfigurasi IP pada PC0.

Gambar 2.

3. Konfigurasi IP pada interface router. Contoh konfigurasi IP pada router0.

Gambar 3.

Gambar 4. 4. Konfigurasi static route pada setiap router agar semua router bisa saling mengenal dan semua PC bisa saling berhubungan. Contoh konfigurasi static route pada router0

Gambar 5. 5. Semua PC sudah saling terhubung.

A. Konfigurasi PAP 6. Konfigurasi PPP dengan authentikasi PAP pada masing-masing router. i. Router0

Gambar 6.

Gambar 7. ii. Router1

Gambar 8.

Gambar 9. iii. Router2

Gambar 10.

Gambar 11.

iv.

Router3

Gambar 12.

Gambar 13.

7. Konfigurasi PPP dengan authentikasi PAP telah selesai, cek dengan uji koneksi (ping). Contoh PC0 bisa uji koneksi ke semua PC yang lain

Gambar 14.

B. Konfigurasi PAP 8. Konfigurasi PPP dengan authentikasi CHAP pada masing-masing router. i. Router0

Gambar 15.

Gambar 16.

ii.

Router1

Gambar 17.

Gambar 18.

iii.

Router2

Gambar 19.

Gambar 20.

iv.

Router3

Gambar 21.

Gambar 22.

9. Konfigurasi PPP dengan authentikasi CHAP telah selesai, cek dengan uji koneksi (ping). Contoh PC0 bisa melakukan uji koneksi ke semua PC yang lain.

Gambar 23. VI. Kesimpulan 1. Siswa dapat mengerti dan mempraktekkan cara yang benar mengonfigurasi PPP dengan authentikasi PAP dan CHAP 2. PAP adalah authentikasi ppp yang authentikasinya dikirim dalam bentuk clear text sehingga bisa dijebol oleh pihak tak bertanggung jawab. CHAP adalah jenis authentikasi pada PPP yang bekerja dengan mengirimkan password dalam bentuk yang telah terenkripsi dengan MD5. Sehingga pihak yang tak bertanggung jawab tidak dapat membaca password yang terkirim kecuali yang telah terdaftar.

Anda mungkin juga menyukai