Anda di halaman 1dari 50

SPERMATOPHYTA

PRESENTASI KELOMPOK

SPERMATOPHYTA
Nurramadhani.A.sida

SUBTOPIK PRESENTASI HARI INI, YAITU : Pengertian Ciri-ciri system reproduksi Pengelompokan Manfaat spermatohyta

Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani, Sperma = biji dan Phyton = tumbuhan. Spermatophyta disebut juga Cormophyta berbiji karena sudah dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun, serta dapat menghasilkan biji. Tumbuhan ini memiliki klorofil dan jaringan pembuluh yang bervariasi yang merupakan saluran untuk mengangkut unsur hara yang diperlukan tumbuhan.

1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi 2. Bentuk tubuhnya bervariasi 3. Cara hidup fotoautotrof 4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai) 5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem 6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). 7. Memiliki pigmen hijau (klorofil) yang berguna untuk fotosintesis. 8. Mengalami pergiliran keturunan. Tidak mempunyai fase gametofit yang hidup bebas.

Reproduksi Spermatophyta terbagi menjadi 2, yaitu :


REPRODUKSI VEGETATIF Merupakan cara reproduksi tanpa melibatkan gamet jantan dan gamet betina. Reproduksi vegetative dapat terjadi secara alami atau buatan REPRODUKSI GENERATIF Merupakan cara reproduksi yang melibatkan gamet jantan dan gamet betina.

Reproduksi Vegetatif
Reproduksi Vegetatif Alami 1. Rizom (rimpang/akar tunggal) 1. Stolon (geragih) 1. Umbi Lapis (bulbus) 1. Tunas 1. Umbi Batang 1. Kormus Reproduksi Vegetatif Buatan 1. Mencangkok

2.Menempel (okulasi) 3. Menyambung 4. Menyetek 5. Merunduk 6. Kultur Jaringan

Reproduksi Generatif
Penyerbukan
Penyerbukan Penyerbukan
berdasakan asal serbuk berdasarkan sari factor yang

1. Autogami 2. Kleistogami 3. Geitongami 4. Aloami (xenogami) 5. Bastar (hibridogami)

membantu 1. Anemogami 2. Hidrogami 3. Zoidiogami

Pembuahan Merupakan proses penyatuan atau peleburan gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum). Biasanya, proses pembuahan tersebut terjadi tidak lama setelah proses penyerbukan

Klasifikasi Spermatophyta :

GYMNOSPERMAE

ANGIOSPERMAE

GYMNOSPERMAE
Ciri dan Struktur Gimnosperma : A) Ciri morfologi Umumnya merupakan tumbuhan berkayu, berupa pepohonan atau perdu Sistem perakarannya serabut Batangnya berkayu tumbuh tegak, banyak cabang atau tidak sama sekali Daunnya kecil, tebal, atau seperti jarum Alat perkembangbiakannya disebut strobilus Bunga sesungguhnya belum ada

B) Ciri anatomi Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar Ujung akarnya terlindung oleh tudung akar atau kaliptra Endodermis pada akar maupun batang mengandung banyak zat tepung Pada silinder pusat akar dan batang terdapat fasis atau ikatan pembuluh yang sel-selnya belum berfungsi sempurna

Daur hidup gimnosperma

Klasifikasi Gymnospermae :

Divisi Pinophyta (Konifer)

Divisi Cycadophyta (Tumbuhan sikad)

Divisi Ginkgophyta (Pohon Rambut Dara)

Divisi Gnetophyta (Gnetofita)

1. Tubuh berupa pohon besar. 2. Merupakan tumbuhan berumah dua (dioseus). 3. Bentuk daun seperti kipas. 4. Pada musim panas dan semi berwarna hijau, pada musim gugur dan musim dingin berwarna coklat dan daun berguguran. 5. Hanya tersisa 1 spesies, yaitu Ginkgo biloba

Pohon kayu merah raksasa

1. Merupakan tumbuhan gymnospermae yang terbesar dari ukuran sampai jumlah anggotanya. 2. Selalu hijau sepanjang tahun. 3. Daun berbentuk jarum, dilapisi lapisan kutikula. 4. Memiliki alat reproduksi berupa konus (strobilus). 5. 1 Pohon umumnya memiliki 2 konus, konus jantan di ujung cabang, dan konus betina di bawahnya.

1. Menyerupai palem, daun tersusun roset batang. 2. Daun muda tumbuh menggulung, menyerupai tumbuhan paku. 3. Biji terbuka dan dihasilkan oleh strobilus betina. 4. Merupakan tumbuhan berumah dua (dioseus). 5. Strobilus tumbuh pada ujung batang.

Contohnya : Cycas sp

Gb. Melinjo _ Gnetum gnemon

1. Bunga berkelamin tunggal (dioseus). 2. Terdiri dari 3 ordo, yaitu : a. Gnetales b. Ephedrales c. Welwitschiales

Manfaat Gimnosperma
Sebagai bahan bangunan. Contoh: Podocarpus imbricata, Pinus silvestris, Thuya Sebagai bahan baku ukiran. Contoh: Texus baccata Sebagai bahan baku kertas. Contoh: beberapa jenis cemara Sebagai penghasil getah Contoh: Pinus merkusii, pohon damar Sebagai bahan makanan atau minuman. Contoh: buah pohon juniper dan melinjo Sebagai bahan obat-obatan. Contoh: Ginkgo biloba dan Abies balsamea

ANGIOSPERMAE
A) Ciri-ciri morfologi :
Tumbuhan berbiji tertutup mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut:
Organ tubuh seperti akar, batang, dan daun telah dapat dibedakan dengan jelas. Tumbuhan ini telah memiliki bunga sesungguhnya (telah memiliki kelopak, mahkota bunga, benangsari, dan putik). Bentuk daunnya pipih, lebar, dan memiliki susunan urat daun beraneka ragam, ada yang menyirip, menjari, menyirip-menjari, sejajar melengkung, dan lain-lain.

Tumbuhan ini berkembang biak secara kawin dengan alat perkembangbiakan yang terdapat pada bunga, terdiri atas alat kelamin jantan berupa benang sari serta alat kelamin betina berupa putik. Pembuahannya merupakan pembuahan ganda, artinya sekali proses pembuahan terjadi dua hasil, yaitu:
peleburan sel antara sel telur dan spermatozoid menghasilkan embrio atau lembaga, dan peleburan antara inti kandung lembaga dan spermatozoid menghasilkan putik lembaga atau calon endosperma.

Selang waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif singkat. Lembaga atau embrionya tersimpan di dalam bakal biji. Bakal biji terlindung oleh daun buah sehingga bakal biji tidak tampak dari luar.

Daur hidup Angiosperma

Daur hidup tumbuhan berbunga


Inti kandungan lembaga primer membelah tiga kali berturut-turut sehingga terbentuk delapan inti, yaitu
Tiga inti di daerah mikropil sel pengapit sel telur (sinergid) Tiga inti di daerah kalaza (antipoda) Dua inti bergerak ke bagian tengah kanduga lembaga kandungan sekunder

Pada angiospermae, proses pembentkan lembaga atau embrio dapat terjadi Melalui proses pembuahan dan tanpa proses pembuahan. Kedua macam proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pembentukan lembaga melalui proses pembuahan 1. Spermatogenesis (proses pembentukan sperma) Di dalam benang sari (mikospora) mkrosporangia sel induk mikospora sebuk sari (jumlah kromosom sama dengan setengah sel induk) 2. Oogenesis (proses pembentukan ovum) Di dalam putik (megaspore/makospora) megasporangia sel induk megaspore megaspore didalam ovula terjadi 3 kali mitosis membentuk 8 sel : Antipoda : 3 buah, IKL : 2 buah , Sinergid : 2 buah , dan Ovum : 1 buah

Berdasarkan cara buluh serbuk sari mencapai kandungan lembaga di dalam bakal biji, pembuahan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
Porogami, pembuahan yang terjadi apabila buluh serbuk sari masuk melalui mikropil Aporogami, pembuahan yang terjadi apabila buluh serbuk sari masuk tisak melalui mikropil

b. Pembentukan Lembaga tanpa proses pembuahan


Beberapa angiosperma dapat membentuk (embrio) tanpa melalui proses pembuahan (apomiksis), yaitu Partogenesis, terbentuknya lembaga dari sel telur yang tidak dibuahi Apogamic, terbentuknya lembaga dari begian-bagian lain di dalam kandungan lembaga. Misalnya,sel sinergid Embrio adventif, terbentuknya lembaga dari salah satu sel sporofit. Misalnya salah satu sel nuselus yang tumbuh menjadi lembaga kemudian masuk ke dalam kandungan lembaga

Klasifikasi Angiospermae

MONOKOTIL

DIKOTIL

Monokotil
Ciri-ciri Monocotyledonae: Susunan akarnya adalah serabut. Ujung akarnya terlindung oleh kaliptra(tudung akar). Batangnya tampak jelas, dengan ruas-ruas yang jelas pula. Umumnya, batang monokotil jarang bercabang, kecuali dari suku gramineae. Bentuk daunnyaberaneka ragam dengan urat daun sejajar atau melengkung. Bagian-bagian bunganya, seperti kelopak bungan dan mahkota bunga berjumlah tiga atau kelipatan tiga. Bijinya hanya mempunyai sebuah keping atau kotiledon. Pada umumnya, akar maupun batang monootil tidak mempunya kambium. Oleh sebab itu pada umumnya tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh besar, kecuali pohon suci, dan nanas seberang. Pada stele batang terdapat ikatan pembuluh atau fasis bertipe kolateral tertutup. Letak fasis ini tidak teratur.

Contoh tumbuhan berkeping satu adalah padi, gandum, jagung, kelapa, tebu.

Kelas Monocotyledonae dapat dibagi menjadi beberapa ordo, diantaranya adalah Poales contoh : tebu. Cyperales (Rumput atau teki tahunan), Zinguberales, Liliales, Bromeliales, Orchidales, dan Arecales.

Dicotyledonae
Ciri-ciri Dicotyledonae: Akar, batang, dan daun sudah sempurna. Akarnya tersusun atas akar tunggang. Batangnya sangat bervariasi, ada yang keras, ada yang berair dengan ruas-ruas yang tidak jelas. Pada batangnya terdapat banyak cabang. Bentuk daunnya beraneka ragam, dengan urat daun yang tersusun menyirip atau menjari. Tumbuhan kelas ini berkembang biak secara kawin. Alat perkembangbiakannya terdapat pada bunga, terdiri atas benang sari dan putik. Hasil pembuahannya adalah lembaga yang tersimpan di dalam biji. Pada waktu biji berkecambah, kotiledonnya terbelah menjadi dua. Bagian bunga berjumlah lima atau kelipatan lima. Ujung akar dan pucuk batangnya tidak diselubungi oleh suatu pelindung. Akar dan batangnya mempunyai kambium, sehingga dapat tumbuh membesar. Pada stele terdapat fasis. Fasis pada akar bertipe radial, sedangkan pada batang bertipe kolateral terbuka. Letak fasis pada batang sejajar dengan permukaan batang.

Tumbuhan Dicotyledonae dapat dibagi menjadi tiga subkelas, yaitu Apetalae, Dialipetalae, dan Sympetalae. Subkelas Monochlamidae atau Apetalae Anggota subkelas ini adalah tumbuhan dikotil yang tidak memiliki mahkota bunga. Tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan ini antara lain famili Piperaceae, Moraceae, dan Euphorbeaceae. Subkelas Dialypetalae Anggotanya meliputi tumbuhan yang helaian mahkota bunganya antara yang satu dengan yang lainnya saling lepas. bunga. Tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan ini antara lain famili Annonaceae, Myristicaceae, Mimosaceae, Papilionaceae, Myrtaceae, Malvaceae, dan Rutaceae. Subkelas Sympetalae Tumbuhan suku bunga ini memiliki bunga dengan mahkota bunga atau kelopaknya saling berhubungan. bunga. Tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan ini antara lain famili Solanaceae, Convolvulaceae, Labiatae, Rubiaceae, dan famili Cucurbitaceae.

BERKEPING 1

BERKEPING 2

KELOPAK BUNGA KELIPATAN 3

KELOPAK KELIPATAN 4 ATAU 5

TULANG DAUN SEJAJAR SERBUK SARI MEMILIKI 1 PORI-PORI ATAU LEBIH

TULANG DAUN BERCABANG

SERBUK SARI MEMILIKI 3 PORI-PORI ATAU LEBIH

JARINGAN PENGANGKUT TERSEBAR PADA BATANG

JARINGAN PENGANGKUT TERATUR PADA BATANG BERKAMBIUM

TAK BERKAMBIUM

Manfaat Angiospermae Sebagai sumber bahan makanan Sebagai sumber bahan sandang, misalnya kapas (Gossypium sp.), rami (Boehmeria sp.), dan rosela (Hibiscus sabdariffa). Bahan obat-obatan, misalnya kina (Cinchona ledgeriana), kayu putih (Eucaliptus alba), dan kencur (Kaemferia galanga). Sumber bahan sedap-sedapan atau bahan penyegar, misalnya kopi (Coffea sp.), cengkih (Eugenia aromatica), the (Camellia sinensis) Penghasil bahan bangunan, kerajinan, dan bahan industri yang lain, misalnya jati (Tectona grandis), sengon (Albizia sp.), bambu, rotan, karet, dan mahoni.

Atas perhatian anda kami ucapkan TERIMA KASIH

CREATED BY : PHARMACY PROGRAME HALUOLEO UNIVERSITY

PENYERBUKAN BERDASARKAN ASAL SERBUK SARI

Dibedakan menjadi :

Penyerbukan sendiri (autogamy) : pollen berasal dari bunga itu sendiri


Penyerbukan tetangga (geitogamy) : pollen berasal dari bung lain tetapi masih dalam satu pohon (individu)

Penyerbukan silang (allogamy/xenogamy) Pollen berasal dari bunga tumbuhan lain tetapi masih dalam satu jenis Penyerbukan bastar (hybridogamy) Pollen berasal dari tumbuhan lain yang tidak sejenis

PEMBUAHAN

Pembuahan terjadi di dalam kandung embryo (saccus embryonalis), dari bakal biji (ovulum yang sudah masak)

PROSES PEMBUAHAN

Pollen yang berkecambah Ujung tabung serbuk pollen bergerak menuju bakal biji

Melewati microfil, menyentuh nucellus

Masuk sampai pada ujung kandung embryo

Inti vegetatif mati

2 inti generatifmasuk ke kandung embryo untuk melakukan pembuahan

Fertilisasi (pembuahan)

1 inti melebur dengan inti sel telur

1 inti sperma melebur dengan 2 inti sel polar

Zygot

Jaringan endosperm

1 inti sperma

melebur
Pembuahan Zygot Embryo

1 inti sel telur

Bakal akar (radicula)

Bakal batang (cauliculus)

Bakal tunas (plumula)

Monocotyledodeae Sistem akar serabut

Dictyledoneae Sistem akar tunggang

PERUBAHAN PADA BAKAL BUAH SETELAH TERJADI PROSES PEMBUAHAN


Inti sel telur (ovum) akan menjadi zygot Dua buah inti polar menjadi endosperm (endospermium) Inti bakal biji (nucellus)menjadi perisperm (perispermium) Selaput dalam bakal biji (integumentum interius) menjadi kulit biji sebelah dalam (tegmen) Selaput luar bakal biji (integumentum exterius) menjadi kulit biji sebelah luar (testa) Bakal biji (ovulum)menjadi biji (semen) Daun buah (carpellum) menjadi kulit buah (pericarpium) Bakal buah (ovarium)menjadi buah (fruktus)

Anda mungkin juga menyukai