Anda di halaman 1dari 11

1

MAKALAH SEMINAR

Nama Pemrasaran/NRP Mayor Minor Dosen Pembimbing/NIP

: Puspa Widya Utami/I24050857 : Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) : Komunikasi (KPM) : 1. Ir. Retnaningsih, M.Si (NIP. 19631112 198903 2 001) 2. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Si (NIP. 19640616 198903 2 014)

Judul Penelitian

: Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap preferensi dan perilaku membeli buku bajakan pada mahasiswa IPB

Pemandu Pembahas/NRP

: (NIP. ) : 1. Hanisa Rahmina F / I24051248 2. Christin Haryati / I24053672

Hari Tanggal Waktu Tempat

: Kamis : 13 Agustus 2009 : 08.00 WIB : Ruang Seminar IKK Lantai 2

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

PENDAHULUAN Globalisasi menuntut kemajuan di berbagai bidang. Kemajuan negara secara fisik seperti pembangunan fasilitas harus diimbangi dengan kemajuan intelektual. Kondisi tersebut berusaha untuk memanfaatkan teknologi informasi, yaitu media elektronik dan media cetak. Ironisnya terdapat suatu fakta bahwa di Indonesia terdapat suatu tindakan ilegal atas perbanyakan media informasi ini, yaitu pembajakan. Hak cipta merupakan bagian yang terbesar dari Hak Kekayaan Intelektual. Pelanggaran hak cipta yang kerap terjadi di Indonesia antara lain adalah pembajakan buku. Omset penjualan buku bajakan diperkirakan mencapai 10 persen dari omset penjualan buku asli. Buku yang paling banyak dibajak adalah jenis kamus (20%) dan buku teks perguruan tinggi (10%) (Anonimous 2008). Salah satu tempat pemasaran buku bajakan yang menguntungkan pembajak buku adalah perguruan tinggi. Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Sistem mayor minor yang diterapkan IPB, diharapkan mampu memiliki wawasan lebih luas dan tidak terkotak-kotak. Keadaan tersebut menuntut mahasiswa untuk lebih aktif dalam memperoleh informasi dan ilmu. Kebutuhan tersebut mendukung pembelajaran mahasiswa, salah satunya adalah kepemilikan buku. Diduga buku yang mahal atau sulit menemukan yang asli karena peredarannya terbatas atau tidak diterbitkan lagi. Penjual buku bajakan menawarkan buku relatif lebih murah dan bisa dilakukan pemesanan sebelumnya jika tidak tersedia. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap preferensi dan perilaku membeli buku bajakan pada mahasiswa IPB. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah (1) menganalisis kebiasan mahasiswa dalam membaca dan membeli buku, (2) menganalisis pengetahuan mahasiswa terhadap buku bajakan, (3) menganalisis persepsi mahasiswa terhadap buku bajakan, (4) menganalisis preferensi mahasiswa terhadap buku bajakan, (5) menganalisis perilaku pembelian buku bajakan oleh mahasiswa, (6) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa mengenai buku bajakan, (7) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap preferensi mengenai terhadap buku bajakan, dan (8) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku mahasiswa dalam membeli buku bajakan. KERANGKA PEMIKIRAN
Faktor Internal Karakteristik contoh: 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Semester 4. Uang saku per bulan 5. Agama 6. Suku 7. Jalur masuk IPB 8. IPK 9. Keikutsertaan dalam organisasi 10. Hobi 11. Pengetahuan 13. Persepsi

Faktor Eksternal 4. Karakteristik keluarga: a. Pendapatan Orangtua b. Besar keluarga c. Jenis pekerjaan orangtua d. Pendidikan orangtua 5. Sumber Informasi 1. Nilai budaya (Agama) 2. Peer Groups 3. Ketersediaan buku di toko buku

12. Preferensi

METODE PENELITIAN
Perilaku Pembelian

Desain, Tempat dan Waktu


Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study. Penelitian dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berlokasi di Dramaga, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) berdasarkan pertimbangan bahwa IPB merupakan salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia yang mahasiswanya banyak menggunakan media cetak seperti buku sebagai salah satu sumber informasi yang menunjang kegiatan perkuliahan dan tempat yang mudah ditempuh oleh Peneliti. Waktu pengambilan data dilakukan selama bulan Mei 2009.

Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh


Populasi penelitian ini adalah mahasiswa mayor minor IPB tahun ajaran 2008-2009 yang berjumlah 11.615 orang. Berdasarkan perhitungan jumlah minimal contoh ditentukan dengan rumus Slovin (Umar 2003), untuk penelitian adalah 155 orang, maka contoh akan diambil sebanyak 200 contoh dengan komposisi berimbang antara laki-laki dan perempuan. Banyaknya jumlah contoh setiap fakultas diberikan kuota sesuai dengan propotional sampling, proses pemilihan contoh adalah secara convinience sampling yakni contoh dipilih berdasarkan kesediaannya untuk mengisi kuesioner dan wawancara langsung sesuai dengan kuota per fakultas dimana contoh berada pada waktu dan tempat yang tepat. Jumlah contoh dibagi menjadi 9 kelompok fakultas sesuai dengan jumlah contoh mahasiswa tiap fakultas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Jumlah contoh yang diambil berdasarkan persentase


Fakultas 1. 2. Pertanian Kedokteran hewan Jumlah Mahasiswa (org) 1 496 547 1 325 806 1 282 1 380 2 251 1 579 949 11 615 Jumlah n (org) 25 9 22 15 23 24 38 28 16 200 % 13 5 11 7 11 12 19 14 8 100

3. Perikanan dan Ilmu Kelautan 4. Peternakan 5. Kehutanan 6. Teknologi Pertanian 7. Matematika dan IPA 8. Ekonomi dan Manajemen 9. Ekologi Manusia Jumlah Total

Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan berdasarkan sumbernya adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari contoh. Kuesioner diisi oleh contoh. Data sekunder diperoleh dari buku Panduan Program Sarjana tahun 2006 mengenai gambaran umum lokasi penelitian dan data mengenai jumlah mahasiswa dari Direktorat Administrasi Pendidikan IPB. Informasi mengenai penjualan buku juga diperoleh dengan cara mewawancarai beberapa pedagang buku di sekitar kampus baik berupa toko buku ataupun pedagang kaki lima. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data menggunakan Microsoft excel dan SPSS 10 for windows. Data yang dikumpul dari kuesioner diolah melalui proses editing, coding, scoring, entri data ke komputer, cleaning data, dan analisis data. Jenisjenis analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik contoh, karakteristik keluarga, kebiasaan membaca, dan faktor eksternal.

2. Uji Mann Withney atau U test digunakan untuk analisis komparatif dua data untuk data berskala ordinal. Variabel yang diuji antara perempuan dan laki-laki. Adapun rumus uji Mann Whitney adalah sebagai berikut: UA=nAnB+(nA)(nA+1)/2-RA UB=nAnB+(nB)(nB+1)/2-RB
Keterangan: nA = jumah skor pada kelompok laki-laki nB = jumah skor pada kelompok perempuan RA = jumlah urutan tingkat pada skor di kelompok lak-laki RB = jumlah urutan tingkat pada skor di kelompok perempuan

3. Uji Regresi Linier Berganda metode backward digunakan untuk memprediksi perilaku dari variabel dependent dengan menggunakan lebih dari dua independen (Santosa PB dan Ashari 2005). Peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan preferensi buku bajakan. Bentuk umum dari persamaan regresi linear berganda untuk persepsi sebagai berikut: Y = 15.787+ 0.987D1 + 1.455X1 0.765X2 + 0.552X3 - 0.336X4 + 4.88E-07X5 + 0.512X6 + 1.49E-05X7 - 1.059X8 + 1.148X9 + e
Keterangan:

Y = Persepsi terhadap buku bajakan D1= Jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) X1= Usia (tahun) X2= Semester X3= Jumlah organisasi X4= Besar keluarga

X5= Pendapatan Orangtua (Rp) X6= Frekuensi membaca X7= Alokasi uang membeli buku (Rp) X8= Jumlah sumber informasi X9= Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi terhadap buku bajakan pada penelitian ini dianalisis adalah variabel-variabel dari faktor individu dan faktor keluarga (R2 adj =0.265). Berdasarkan hasil dari analisis regresi linier berganda pada SPSS, diperoleh rumus: Y = 15.023 + 0.172X1 1.539X2 0.333X3 + 0.220D1 3.12E-07X4 + 2.16E-05X5 + 0.196X6 + 0.380X7 + e Keterangan:
Y = Preferensi terhadap buku bajakan X1 = Semester X2 = IPK X3 = Jumlah organisasi D1 = Pekerjaan ibu X4 = Pendapatan orangtua X5 = Alokasi uang membeli buku (Rp) X6 = Pengetahuan X7 = Persepsi

4. Uji Regresi Logistik metode backward digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian buku bajakan yang terdiri dari dua kategori yaitu membeli dan tidak membeli. Persamaan

regresi logistik (R2=0.995):

diperoleh

dan

dirumuskan

dalam

persamaan

a + b1d1 + b2 X1 + b3 X2 + + bn Xn 15.435 + 2.271X1 + 3.156X2 8.239X3 + 0.235X4 13.717X5 1.550X6 0.385X7 47.552X8 + 0.002X9
15.435 + 2.271X1 + 3.156X2 8.239X3 + 0.235X4 13.717X5 1.550X6 0.385X7 47.552X8 + 0.002X9

e
Keterangan:

Y = Perilaku membeli buku bajakan X1= Usia (tahun) X2= IPK

X5= Kebiasaan membeli buku X6= Jumlah sumber informasi X7= Persepsi

X3= Hobi membaca X4= Pendidikan ibu (tahun)

X8 = Control belief X9 = Alokasi uang membeli buku (Rp)

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Institut Pertanian Bogor adalah sebuah perguruan tinggi pertanian negeri yang berkedudukan di Bogor. Kampus IPB Darmaga (267Ha) sebagai kantor rektorat dan pusat kegiatan belajar-mengajar S1, S2, dan S3. Jumlah mahasiswa IPB Program Sarjana setiap tahunnya selalu meningkat. Hal ini dikarenakan bertambahnya peminat yang ingin meneruskan ke IPB untuk mengambil jenjang pendidikan yang lebih tinggi untuk meningkatkan sumberdaya manusia dan softskill. Kurikulum sistem mayor-minor ini memiliki tujuan untuk meningkatkan peluang lulusan dalam memperluas wawasan/kompetensinya dengan penyelenggaraan yang lebih efektif dan efisien. Peredaran dan kepemilikan buku di IPB diantaranya diperoleh dari perpustakaan, toko buku, kios buku, rental baca, dan PKL. Karakteristik Contoh Menurut Hurlock (1980), mahasiswa termasuk usia yang memasuki kriteria remaja akhir dan masa dewasa awal. Hasil penelitian menunjukkan usia contoh antara 17 tahun hingga 23 tahun. Banyaknya jumlah contoh yang terbesar adalah pada masa usia dewasa awal sekitar 174 orang (87.0%). Sebagian besar agama contoh adalah agama Islam (95.0%). Hal ini diperkirakan karena negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah muslim yang sangat besar. Agama dapat dijadikan batasan konsumen dalam berperilaku, misalnya halal atau haram suatu produk atau jasa tersebut. Dominan contoh berasal dari pulau Jawa, seperti suku Jawa (40.0%), suku Sunda (30.5%) dan suku Betawi (5.5%). Perbedaan tersebut ada karena jarak antara tempat tinggal dengan kampus IPB yang ditempuh oleh contoh relatif berbeda. IPB melakukan penerimaan mahasiswa baru dengan cara USMI, SPMB, atau BUD. Lebih dari separuh contoh (66.0%) jalur masuk mahasiswa IPB adalah USMI. Diduga banyak mahasiswa yang berprestasi dari pendidikan sebelumnya memperoleh kesempatan yang lebih besar. Sebagian besar contoh (66.5%) memiliki IPK yang tinggi antara 2.67 hingga 4. Setiap bulan contoh selalu mendapatkan uang saku untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya. Contoh pada penelitian ini menyatakan bahwa hampir dari seluruh contoh (91.5%) mendapatkan uang saku yang bersumber dari orangtua. Sebaran uang saku contoh antara Rp100 000 hingga Rp2 400 000. Sebagian besar contoh memiliki uang saku dengan kategori sedang sebesar 75.0 persen yaitu antara Rp500 000- Rp1 000 000. Contoh yang memiliki uang saku yang tinggi diduga mereka memperolehnya selain dari orangtua, adalah bekerja. Secara umum tidak ada perbedaan yang nyata antara karakteristik contoh laki-laki dan perempuan, selain semester (0.008), IPK (0.000), dan jumlah organisasi yang diikuti merupakan variabel yang lebih kecil dari p-value 0.05. Tabel 2 sebaran contoh berdasarkan karakteristik
Keterangan Usia (Tahun) Remaja Akhir Dewasa Awal Total Agama Islam Kristen Hindu Laki-laki n (Org) % 10 90 100 95 4 1 10.0 90.0 100.0 95.0 4.0 1.0 Perempuan n (Org) % 16 84 100 95 5 0 16.0 84.0 100.0 95.0 5.0 0.0 Jumlah n (Org) 26 174 200 190 9 1 % 13.0 87.0 100.0 95.0 4.5 0.5

Tabel 2 (lanjutan)
Keterangan Semester 2 4 6 8 Total Jalur Masuk IPB USMI SPMB BUD Total IPK Rendah Sedang Tinggi Total Uang Saku Kecil Sedang Besar Total Laki-laki n (Org) % 23 28 33 16 100 61 30 9 100 2 44 54 100 21 72 7 100 23.0 28.0 33.0 16.0 100.0 61.0 30.0 9.0 100.0 2.0 44.0 54.0 100.0 21.0 72.0 7.0 100.0 Perempuan n (Org) % 19 20 21 40 100 71 24 5 100 1 20 79 100 17 78 5 100 19.0 20.0 21.0 40.0 100.0 71.0 24.0 5.0 100.0 1.0 20.0 79.0 100.0 17.0 78.0 5.0 100.0 Jumlah n (Org) 42 48 54 56 200 132 54 14 200 3 64 133 200 38 150 12 200 % 21.0 24.0 27.0 28.0 100.0 66.0 27.0 7.0 100.0 1.5 32.0 66.5 100.0 19.0 75.0 6.0 100.0

Karakteristik Keluarga Menurut BKKBN (1998), keluarga dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu keluarga kecil (<4 orang), keluarga sedang (5-7 orang), dan keluarga besar (>7 orang). Jumlah anggota keluarga berkisar antara dua hingga 12 orang. Lebih dari separuh (56%) contoh merupakan keluarga sedang. Pendidikan orangtua mampu mempengaruhi nilai-nilai yang dianut, cara berfikir, cara pandang, mendidik, dan mengasuh anaknya mengenai suatu masalah. Pendidikan terakhir orangtua terbanyak adalah tamat Akademi/Perguruan Tinggi/sederajat sebesar 51.0 persen (ayah) dan 37.0 persen (ibu). Sumarwan (2002) menyebutkan bahwa pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan konsumen. Jenis pekerjaan orangtua sangat beragam, dimulai dari pekerjaan yang berpendapatan kecil hingga besar. Hampir sebagian besar pekerjaan ayah merupakan Pegawai Negeri Sipil sebesar 41.7 persen. Lebih dari separuh pekerjaan ibu adalah sebagai Ibu Rumah Tangga atau tidak bekerja di sektor publik (52.55%). Ibu yang memutuskan tidak bekerja biasanya lebih memfokuskan diri terhadap keluarga dan pengurusan rumahtangga di bidang domestik. Sumarwan (2002) menjelaskan bahwa pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seseorang dari pekerjaan yang dilakukannya untuk mencari nafkah yang biasanya dalam bentuk uang. Pendapatan orangtua berkisar antara Rp0 atau tidak berpenghasilan hingga mencapai Rp10 000 000. Proporsi terbesar (34%) pendapatan orangtua contoh adalah rendah yaitu Rp1 000 001 hingga Rp2 000 000. Tidak ada perbedaan yang signifikan karateristik keluarga contoh laki-laki dan perempuan. Kebiasaan Membaca Perilaku membaca adalah tindakan yang langsung terlibat dalam kegiatan membaca meliputi pemilihan jenis bacaan yang dibaca, jumlah buku dan sejenisnya yang dibaca dan frekuensi membaca (Akbar 2008). Hampir seluruh (95.5%) contoh membaca buku dalam tiga bulan terakhir. Buku yang dibaca terdiri dari berbagai macam jenis, seperti buku teks/penunjang kuliah, novel, motivasi, sejarah, komik, dan lainnya. Frekuensi membaca buku setiap orang

berbeda-beda, tergantung pada minat, kemampuan dan kebiasaan contoh untuk membaca buku. Sekitar 33.5 persen contoh menyebutkan bahwa mereka membaca buku dalam waktu dua hingga tiga hari sekali. Membaca buku terkadang membutuhkan konsentrasi dan keseriusan. Setiap orang memiliki waktu khusus untuk membaca buku agar nyaman. Lebih dari separuh contoh (63.0%) merasa nyaman membaca buku ketika mengisi waktu senggang mereka. Alasan yang dikemukakan adalah untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan. Hasil tersebut serupa dengan penelitian sebelumnya oleh Astiwi (2007), bahwa waktu yang nyaman bagi contoh untuk membaca majalah remaja adalah 82.6 persen pada waktu yang tidak tentu. Sebagian besar contoh (58.5%) menyatakan memperoleh buku tersebut dengan cara membeli. Membeli Buku Kebutuhan seseorang akan suatu produk untuk memiliki mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut. Lebih separuh dari contoh (59%) menyatakan bahwa mereka membeli buku dalam tiga bulan terakhir. Hampir dari seluruh contoh (82.2%) tidak menentukan waktu yang rutin untuk membeli buku. Alasan yang contoh kemukakan adalah aksidental/ membeli jika memang diperlukan. Tempat yang strategis dan mudah dijangkau dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. Lokasi yang jauh dari konsumen tidak akan diminati untuk dikunjungi (Sumarwan 2002). Proporsi terbanyak contoh adalah 89 orang contoh (75.4%) membeli buku di toko buku. Alokasi uang contoh berkisar Rp0 hingga Rp300 000. Sebagian besar contoh (63.6%) mengalokasikan uang membeli buku dengan persentase yang terbesar adalah kategori sedang yakni Rp50 000-Rp100 000. Tidak terdapat perbedaan yang nyata alokasi uang yang dianggarkan contoh laki-laki dan perempuan dengan P-value 0.195 (lebih dari 0.05). Pengetahuan, Persepsi, dan Preferensi Pengetahuan merupakan informasi yang disimpan dalam bentuk ingatan yang menjadi penentu utama perilaku konsumen (Engel et al 1994). Hasil dari skor pengetahuan contoh dengan nilai minimal 3, dan nilai tertinggi adalah 18. Hampir dari separuh contoh (48.5%) memiliki pengetahuan dengan kriteria sedang. Perbedaan tingkat pengetahuan contoh dapat digunakan untuk menterjemahkan informasi baru dan membuat pilihan pembelian yang berbeda pula. Tidak ada perbedan pengetahuan yang signifikan antara contoh laki-laki dan perempuan (sig 0.212 > p-value 0.05). Persepsi merupakan tanggapan, pendapat yang didalamnya terkandung unsur penilaian seseorang terhadap objek dan gejala berdasarkan pengalaman dan wawasan yang dimilikinya. Hampir seluruh contoh dinyatakan memiliki kategori persepsi yang sedang mengenai buku bajakan. Skor contoh yang diperoleh antara 29 hingga 68 dengan total skor seluruhnya adalah 75. Kondisi tersebut diduga karena tingkat pengetahuan contoh yang berbanding lurus dengan persepsi, berdasarkan hasil tingkat pengetahuan contoh yang terbesar termasuk kategori sedang. Tidak ada perbedan yang signifikan antara contoh laki-laki dan perempuan terhadap persepsi mengenai buku bajakan (sig 0.425 > p-value 0.05). Assael (1992) menjelaskan bahwa preferensi terbentuk dari persepsi terhadap suatu produk. Preferensi adalah derajat kesukaan, pilihan atau sesuatu yang lebih disukai oleh konsumen. Preferensi adalah pernyataan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu objek. Contoh diberikan beberapa pernyataan

mengenai preferensi mereka yang dihadapkan pada pemilihan mengenai buku bajakan. Skor preferensi contoh terhadap buku bajakan antara 17 hingga 50. Hampir seluruh contoh memiliki nilai preferensi yang tinggi sebesar 98.5 persen. (sig 0.735 > p-value 0.05). Tabel 3 Sebaran contoh berdasarkan tingkat pengetahuan, persepsi dan preferensi
Laki-laki n (Org) 38 51 11 100 % 38.0 51.0 11.0 100.0 n (Org) 35 46 19 100 0.212 10 79 11 100 10.0 79.0 11.0 100.0 11 84 5 100 0.425 25 69 6 100 25.0 69.0 6.0 100.0 30 62 8 100 0.735 30.0 62.0 8.0 100.0 55 131 14 200 27.5 65.5 7.0 100.0 11.0 84.0 5.0 100.0 21 163 16 200 10.5 81.5 8.0 100.0 Perempuan % 35.0 46.0 19.0 100.0 n (Org) 73 97 30 200 Jumlah % 36.5 48.5 15.0 100.0

Keterangan Pengetahuan Rendah Sedang Tinggi Total P-value Persepsi Rendah Sedang Tinggi Total P-value Preferensi Rendah Sedang Tinggi Total P-value

Perilaku Pembelian Pembelian dipengaruhi pengenalan kebutuhan yang terdiri dari berbagai faktor baik individu, lingkungan atau situasi. Sebagian besar contoh membeli buku bajakan (75.0%) pada satu tahun terakhir dengan perbandingan jumlah contoh perempuan dan laki-laki adalah sama (75 orang). Hasil dari penelitian adalah lebih dari separuh contoh (85.3%) menyebutkan telah membeli buku bajakan antara satu hingga lima buku dalam satu tahun terakhir. Besar uang yang dianggarkan contoh untuk membeli buku bajakan antara Rp0 hingga Rp 500 000. Hampir sebagian contoh (47.3%) termasuk kriteria rendah. Sebagian besar contoh menyebutkan tempat membeli buku bajakan adalah kios sekitar kampus (78.7%). Alasan yang contoh kemukakan adalah mereka membeli buku hanya sesuai kebutuhan saja. Alasan yang paling banyak dipilih konsumen (78.0%) adalah buku bajakan memiliki harga yang murah. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi terhadap Buku Bajakan Hasil penelitian (pada Tabel 4) menunjukkan variabel independen yang berpengaruh secara signifikan lebih kecil dari alpha (0.05) adalah usia dan jumlah sumber informasi. Pengetahuan berpengaruh nyata dengan nilai signifikan lebih kecil dari (alpha) 0.01. Sebanyak 10.7 persen variabel dependen persepsi dijelaskan oleh variabel independennya, dan 89.3 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Peneliti menduga bahwa masih terdapat variabel yang berpengaruh yang belum diteliti seperti faktor pribadi (berupa motivasi, kebutuhan, dan harapan), faktor eksternal (budaya, pengaruh individu, peergroup, dan ketersediaan buku), serta faktor situasi (seperti waktu dan lingkungan fisik).

Tabel 4 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap buku bajakan


Model (Constant) Jenis kelamin (Perempuan, Laki-laki) Usia (Usia) Semester Jumlah organisasi Besar keluarga Pendapatan orangtua (Rp) Frekuensi membaca Alokasi uang buku (Rp) Jumlah sumber informasi Pengetahuan R R Square Adjusted R Square Keterangan: *nyata pada P<0.05 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta t 15.787 12.987 1.216 0.987 0.936 0.075 1.054 1.455 0.736 0.281 1.977 -0.765 0.434 -0.255 -1.763 0.552 0.405 0.094 1.362 -0.336 0.283 -0.083 -1.185 4.88E-07 0.000 0.138 1.931 0.512 0.372 0.094 1.379 1.49E-05 0.000 0.114 1.643 -1.059 0.440 -0.320 -2.408 1.148 0.312 0.487 3.676 0.390 0.152 0.107 **nyata pada P<0.01 Sig. 0.226 0.293 0.050* 0.079 0.175 0.238 0.055 0.170 0.102 0.017* 0.000**

Perhitungan koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien, sehingga dapat diperoleh model regresi linear untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap persepsi adalah:

Y = 15.787+ 0.987D1 + 1.455X1 0.765X2 + 0.552X3 - 0.336X4 + 4.88E07X5 + 0.512X6 + 1.49E-05X7 - 1.059X8 + 1.148X9 + e
Keterangan: Y = Persepsi terhadap buku bajakan D1= Jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) X1= Usia (tahun) X2= Semester X3= Jumlah organisasi X4= Besar keluarga X5= Pendapatan Orangtua (Rp) X6= Frekuensi membaca X7= Alokasi uang membeli buku (Rp) X8= Jumlah sumber informasi X9= Pengetahuan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi terhadap Buku Bajakan


Berdasarkan hasil penelitian, 26.5 persen variabel dependen preferensi dijelaskan oleh variabel independen dan 73.5 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Variabel independen yang berpengaruh secara signifikan lebih kecil dari 0.01 adalah alokasi uang (0.002) dan persepsi (0.000). Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi terhadap buku bajakan
Model (Constant) Semester IPK Jumlah organisasi Pekerjaan ibu Pendapatan orangtua Alokasi uang membeli buku (Rp) Pengetahuan Persepsi R R Square Adjusted R Square Unstandardized Coefficients B 15.219 0.164 -1.560 -0.327 0.862 -3.21E-07 2.17E-05 0.199 0.380 Std. Error 3.719 0.155 0.825 0.305 0.729 0.000 0.000 0.124 0.053 Standardized Coefficients Beta t 4.092 0.066 1.061 -0.117 -1.891 -0.066 -1.073 0.078 1.182 -0.109 -1.616 0.199 3.171 0.101 1.603 0.456 7.192 0.543 0.294 0.265 Sig. 0.000 0.290 0.060 0.285 0.239 0.108 0.002** 0.111 0.000**

Keterangan: **nyata pada P<0.01

Perhitungan koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien, sehingga dapat diperoleh model regresi linear yang diperoleh untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi preferensi terhadap buku bajakan adalah:

10

Y = 15.023 + 0.172X1 1.539X2 0.333X3 + 0.220D1 3.12E-07X4 + 2.16E-05X5 + 0.196X6 + 0.380X7 + e


Keterangan: Y = Preferensi terhadap buku bajakan X1 = Semester X2 = IPK X3 = Jumlah organisasi D1 = Pekerjaan ibu X4 = Pendapatan orangtua X5 = Alokasi uang membeli buku (Rp) X6 = Pengetahuan X7 = Persepsi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Membeli Buku Bajakan


Berdasarkan hasil dari Tabel 5, R2 (0.955) dari regresi logistik sebesar 95.5 persen variabel yang diinput mempengaruhi perilaku membeli buku bajakan. Sisanya dipengaruhi dari variabel diluar penelitian sebesar 4.5 persen. Faktor yang mempengaruhi perilaku membeli buku bajakan yang dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi logistik dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut:
15.435 + 2.271X1 + 3.156X2 8.239X3 + 0.235X4 13.717X5 1.550X6 0.385X7 47.552X8

+ 0.002X9

Keterangan: Y = Perilaku membeli buku bajakan X1= Usia (tahun) X2= IPK X3= Hobi membaca X4= Pendidikan ibu (tahun)

X5= Kebiasaan membeli buku X6= Jumlah sumber informasi X7= Persepsi X8 = Control belief X9 = Alokasi uang membeli buku (Rp)

Tabel 6 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian buku bajakan


Variabel Usia (tahun) IPK Hobi membaca Pendidikan ibu (tahun) Kebiasaan membeli buku Jumlah sumber informasi Persepsi Control belief Alokasi uang membeli buku (Rp) Constant Nagelkerke R2 Indikator (0=tidak membeli buku bajakan, 1=membeli buku bajakan Sig Exp (B) 2.271 0.089 9.694 3.156 0.185 23.481 -8.239 0.095 0.000 0.325 0.168 1.384 -13.717 0.856 0.000 -1.550 0.065 0.212 -0.384 0.097 0.681 -47.552 0.812 0.000 0.002 0.794 1.002 15.435 0.939 5049431.546 0.955

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Secara umum tidak ada perbedaan yang nyata antara karakteristik contoh laki-laki dan perempuan, selain semester, IPK, dan jumlah organisasi yang diikuti merupakan variabel yang lebih kecil dari p-value 0.05. Tidak ada perbedaan yang signifikan karakteristik keluarga contoh laki-laki dan perempuan. Hampir seluruh contoh membaca buku selama tiga bulan terakhir. Frekuensi membaca buku contoh adalah dalam waktu dua hingga tiga hari sekali. Lebih dari separuh contoh merasa nyaman membaca buku ketika mengisi waktu senggang. Lebih dari separuh contoh memiliki pengetahuan dengan kriteria sedang. Hampir seluruh contoh dinyatakan memiliki kategori persepsi dan preferensi yang sedang mengenai buku bajakan. Sebagian besar contoh membeli buku bajakan pada satu tahun terakhir. Contoh yang menyatakan akan tetap membeli buku bajakan walaupun contoh mengetahui bahwa hal tersebut

11

dilarang. Alasan yang paling banyak dipilih konsumen adalah buku bajakan memiliki harga yang murah. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap persepsi buku bajakan adalah usia, jumlah sumber informasi, dan pengetahuan (Adj R2=0.107). Faktorfaktor yang mempengaruhi preferensi buku bajakan adalah alokasi uang dan persepsi (Adj R2=0.265). Hasil menunjukkan nilai koefisien determinasi yang telah disesuaikan sangat kecil, Peneliti menduga masih banyak faktor-faktor yang belum diteliti seperti faktor pribadi (berupa motivasi, kebutuhan, dan harapan), faktor eksternal (budaya, pengaruh individu, peergroup, dan ketersediaan buku), serta faktor situasi (seperti waktu dan lingkungan fisik). Tidak ada faktor yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku membeli buku bajakan. Negelkerke R2 pada perilaku membeli adalah 0.955. Saran Berdasarkan hasil penelitian, Peneliti memberikan beberapa saran, yaitu: (1) sebaiknya membiasakan diri membaca buku lebih sering yang tidak hanya sebatas mengisi waktu senggang, melainkan merubahnya menjadi sebuah kebutuhan, (2) Hendaknya mahasiswa sudah mampu membedakan perilaku membeli buku bajakan yang merupakan sebuah perilaku keliru karena telah melanggar hukum, (3) Peneliti mengharapkan kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan subsidi kebutuhan buku bagi masyarakat, karena dana BUMN untuk pendidikan pada tahun yang selanjutnya lebih besar (20.0%), (4) Hasil penelitian menunjukkan pengaruh variabel yang diteliti masih kecil sehinggga perlu diadakan penelitian lanjutan guna melihat variabel-variabel lain yang berpengaruh selain yang digunakan Peneliti sebelumnya, dan (5) perlu diadakan penelitian serupa dengan pengayaan variabel dan sampel di berbagai jenjang pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Akbar Ibnu. 2008. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Membaca dan Tingkat Kepuasan Remaja terhadap Penerbit Komik Jepang (Manga) [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Anonimous. 2008. Omzet Penjualan Buku Bajakan Diperkirakan 10 Persen. [terhubung berkala]. http://www.kompas.com/kompascetak/0210/28/JATIM/omze50.htm [16 Januari 2009]. Assael H. 1992. Consumer Behavior and Marketing Action. Boston: PWS- Kent Publishing Company. Astiwi Hernisa. 2007. Pola Membaca Remaja dan Pengaruhnya terhadap Perilaku Membaca (Kasus Siswa SMUN 2 Bogor, Jawa Barat) [skripsi]. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara. Hurlock Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Santosa PB, Ashari. 2005. Analisis Staistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: ANDI. IPB. 2006. Panduan Program Sarjana Edisi 2006. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Sumarwan U. 2002. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia. Umar H. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai