Anda di halaman 1dari 3

semrepet@live.com semrepet@hotmail.com kolil.nur@live.com kolilnur@live.com djasem.kholil@gmail.com kolil.nur@gmail.com djasem_kholil@yahoo.co.id kolil_n@yahoo.com nur.ouza@gmail.

com

x x x x x x x x

bab 1 pendahuluan (latar belakang, tujuan manfaat) bab 2 tinjauan pustaka 21 definisi debit m 22faktor yang mempengaruhi debit sungai 23metode penentuan debit 24faktor yang mempengaruhi kualitas air 25kriteria kelas air menurut pp 82 2001 bab3 metode pengukuran 31alat dan bahan 32metode pengukuran debit sungai dan kualitas air 33langkah kerja pegukuran debit kualitas air bab4 hasil dan pembahasan 41data hasil pengukuran debit dan kualitas air 42pembahasan (hubungan konsisi lahan dengan debit sungai dan kualitas air serta kriteria kelasnya menurut PP bab 5penutup kesimpulan dan saran dp Pengertian debit air Dalam hidrologi dikemukakan, debit air sungai adalah, tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur pemukaan air sungai Debit aliran merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses yang terjadi di lapangan. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat diperlukan untuk mengetahui potensi sumberdaya air di suatu wilayah DAS. Debit aliran dapat dijad ikan sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melal ui pendekatan potensi sumberday aair permukaan yang ada. Debit aliran merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses yang terjadi di lapangan. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat diperlukan untuk mengetahui potensi sumberdaya air di suatu wilayah DAS. Debit aliran dapat dijad ikan sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melal ui pendekatan potensi sumberday aair permukaan yang ada. Pada skala lokal yaitu lingkup kajian terkecil sumberdaya air, dapat diwakili ol eh DAS. Ada 3 faktor yang mempengaruhi kualitas air pada skala lokal ini, dianta ranya topografi, penggunaan lahan, serta tutupan vegetasi. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AIR Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat mempengaruhi k ualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada beberapa par ameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik terutama pada ind ustri minuman.

1. Faktor Fisika Faktor-faktor fisika yang mempengaruhi kualitas air yang dapat terlihat langsung melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air ter sebut. Faktor-faktor fisika pada air meliputi: A. Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik ya ng terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkanoleh buangan ind ustri. B. Temperatur Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksi gen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat de gradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi. C. Warna Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi ya ng berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan. D. Solid (Zat padat) Kandungan zat padat menimbulkan bau, juga dapat meyebabkan turunnya kadar oksige n terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air. E. Bau dan rasa Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh ad anya senyawa-senyawa organik tertentu. 2. Faktor Kimia Karakteristik kimia air menyatakan banyaknya senyawa kimia yang terdapat di dala m air, sebagian di antaranya berasal dari alam secara alamiah dan sebagian lagi sebagai kontribusi aktivitas makhluk hidup. Beberapa senyawa kimia yang terdapat didalam air dapat dianalisa dengan beberapa parameter kualitas air. Parameter k ualitas air tersebut dapat digolongkan sebagai berikut : A. pH Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisi ensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekul er, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH. B. DO (dissolved oxygent) DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan ab sorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik. C. BOD (biological oxygent demand) BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk mengurai kan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air secara biologi . D. COD (chemical oxygent demand) COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan org anik secara kimia. E. Kesadahan Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun s ebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri (a ir ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikeh endaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air . F. Senyawa-senyawa kimia yang beracun Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat ( 0,05 mg/l). Kehadiran besi ( Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligan, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menj adi racun bagi manusia (Farida, 2002). 3. Faktor Biologi Organisme mikro biasa terdapat dalam air permukaan, tetapi pada umumnya tidak te rdapat pada kebanyakan air tanah karena penyaringan oleh aquifer. Organisme yang

paling dikenal adalah bakteri. Adapun pembagian mokroorganisme didalam air dapa t di bagi sebagai berikut : A. Bakteri Dengan ukuran yang berbeda-beda dari 1-4 mikron, bakteri tidak dapat dilihat den gan mata telanjang. Bakteri yang menimbulkan penyakit disebut disebut bakteri pa togen. B. Organisme Colliform Organisme colliform merupakan organisme yang tidak berbahaya dari kelompok colli form yang akan hidup lebih lama didalam air daripada organisme patogen. Akan tet api secara umum untuk air yang dianggap aman untuk dikonsumsi, tidak boleh lebih dari 1 didalam 100ml air. C. Organisme Mikro Lainnnya Disamping bakteri, air dapat mengandung organisme mikroskopis lain yang tidak di inginkan berupa ganggang dan jamur. Ganggang adalah tumbuh-tumbuhan satu sel yan g memberi rasa dan bau pada air. Pertumbuhan ganggang yang berlebihan dapat dice gah dengan pemakaian sulfat tembaga atau klorin. Jamur adalah tanaman yang dapat tumbuh tanpa sinar matahari dan pada waktu tertentu dapat merajalela pada pipa pi pa air, sehingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak (Linsley, 1991) (1) Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas: Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan te rsebut; Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreas i air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman da n atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan t ersebut.http://www.psdajateng.go.id/profil/peraturan/pp82_2001.htm

Anda mungkin juga menyukai