Anda di halaman 1dari 12

5.

INTERAKSI SEBAGAI DASAR KOMUNIKASI


Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (yang juga dapat dinamakan proses sosial), oleh karena itu interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial. Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu yang mengindentikkan (menyadi sama) dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan pemain sepakbola idolanya. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik atau kagum pada orang lain. Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Contoh tindakan membantu korban bencana alam. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi social yang baikbaik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa). Contoh kerja sama antara depertemen pendidikan nasional dengan PT Telkom dalam program Jardiknas. Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar). Contoh Bapak memukul anaknya karena tidak mendengarkan nasihatnya. Menyuruh pergi seorang pengemis dengan cara membentak. Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol

Interaksi sebagai Dasar Komunikasi

Page 25

diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya. Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana. Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbale balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan sosial. Dalam kamus Bahasa Indonesia Interaksi didefinisikan sebagai hal saling melakukan akasi, berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian interaksi adalah hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling mempengaruhi antara individu dengan individu, antaraindividu dan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. A. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sebagai Dasar Komunikasi

Page 26

Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial. Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok. Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatuproses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial. Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung. Gillin mengartikan bahwa interaksi social sebagai hubungan-hubungan social dimana yang menyangkut hubungan antarandividu, individu dan kelompok antau antar kelompok. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang mrnyangkut hubungan antara orang-orang prorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial merupakan intisari kehidupan sosial. Artinya, kehidupan sosial tampak secara konkret dalam berbagai bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Contohnya, kegiatan belajar dalam kelas, hingar bingar pabrik mobil, mahasiswa berdemonstrasi,sampai suasana kampaye pemilu. Ada beberapa pengertian Interaksi Sosial yang ada di lingkungan masyarakat, di antaranya : a. Menurut H. Boorner dalam bukunya, Social Psychology, memberikan rumusan anteraksi sosial, bahwa : interaksi sosial adalah hubungan antara dua individu atau lebih, di mana kelakuan individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. b. Interaksi sosial merupakan hubungan timbalbalik antara individu dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, antara individu dengan kelompok.

Adapun faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial, yaitu :


Interaksi sebagai Dasar Komunikasi Page 27

1) Faktor Imitasi Faktor imitasi mempunyai peranan sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah satu segi positifnya adalah bahwa interaksi dapat imitasi dapat membawa seorang untuk kaidah-kaidah yang berlaku. faktor ini telah diuraikan oleh Gabriel Tarde yang beranggapan bahwa seluruh kehidupan sosial itu sbenarnya berdasarkan pada faktor imitasi saja. 2) Faktor Sugesti Yang dimaksud sugesti disini ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya daya kritik. Karena dalam psikologi sugesti dibedakan adanyanya. Autisegesti, yaitu sugesti terhadap diri sendiri yang datang dari dirinya sendiri. Heterosugesti, yaitu sygesti yang datang dari orang lan. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa dalm imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain diluarnya. Dalam ilmu jiwa sosial segesti dapat dirumuskan sebagai satu proses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain di kritik terlebih dahulu. 3) Faktor Identifikasi Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah. Di sini dapat mengetahui, bahwa hubungan sosial yang berlangsung pada identifikasi adalah lebih mendalam daripada hubungan yang berlangsung atas proses-proses, sugesti maupun imitasi. 4) Faktor Simpati Simpati adalah perasaan tertariknya seseorang yang satu terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atass dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaa seperti juga pada proses identifikasi. Bahkan orang dapat tiba-tiba merasa tertarik pada orang lain dengan sendirinya karena keseluruhannya cara-cara tingkah laku menarik baginya. Berlangsungnya suatu proses interaksi yang didasarkan pada berbagi faktor di atas, di antaranya faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendri-sendiri secara terpisah maupun dalam keadaaan yang ebrgabung. Apabila masing-masing ditinjau secara lebih
Interaksi sebagai Dasar Komunikasi Page 28

mendalam, faktor imitasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salh satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi nilai-nilai yang berlaku. namun demikian, imitasi , mungkin pula mengakibatkan terjadinya hal-hal negatif di mana yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang. Selain itu, imitasi juga dapat melemahkan bahkan memtikan pengembangan daya kreasi seseorang. Hal tersebut di atas merupakan faktor-faktor minimal menjadi dasar bagi berlangsungnya proses interaksi sosial, walaupun di dalam kenyataan proses tadi memang masih komlpeks, sehingga kadang-kadang sulit untuk mengadakan pembedaan yang tegas antara faktor-faktor di atas. Namun demikian, dapt dikatakan bahwa faktor imitasi dan sugesti terjadi lebih cepat, namun pengaruhnya kurang mendalam apabila dibandingkan dengan identifikasi dan simpati yang relatif lebih lambat pada proses berlangsungnya. Tanpa adanya pemahaman yang sama tentang maksud dan tujuan masingmasing pelakunya, suatu interaksi sosial tidak akan berjalan dengan baik. Dalam bahasa lain Max Webber mengemukakan, bahwa interaksi sosial selalu menyangkut sejumlah pelaku yang saling memengaruhi. Dengan demikian, hubungan para pelaku tersebut terlihat secara nyata dalam bentuk tindakan tertentu.

B. Macam - Macam Interaksi Sosial Interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu : 1. Interaksi antara individu dan individu Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan) Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan Stimulus kepada individu lainnya. Contoh: Wujud interaksi bisa dalam dalam bentuk berjabat tangan, saling menegur, bercakap-cakap mungkin bertengkar.

2. Interaksi antara individu dan kelompok


Interaksi sebagai Dasar Komunikasi Page 29

Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya. Contoh: Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok . 3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek. Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain. C. Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu : 1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti : a. Kerja sama Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Bebrapa sosiologi menganggap bahwa posisi merupakan bentuk sosial yang pokok, sebaliknya sosiologi lainnya menganggap bahwa kerja sama merupakan proses utama. Golongan yang terakhir tersebut memahamkan kerja sama untuk menggambarkan sebagian besar bentuk interaksi sosial, atas dasar bahwa segala macam bentuk interaksi tersebut dapat dijumpai pada semua kelompok manusia. Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama yaitu ;

Interaksi sebagai Dasar Komunikasi

Page 30

Bargaining, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. Coorperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu oerganisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.

b. Akomodasi Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan. Istilah akomodasi dalam dua arti, yaitu untuk menunjuk pada suatu keadaan, berarti suatu kenyataan adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang perorangan dan kelompok manusia, sehubungan dengan normanorma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Adapun bentuk-bentuk akomodasi, di antaranya : Coercion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan. Compromise, suatu bentuk akomodasi, di mana pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyesuaian terhadap perselisihan yang ada. Arbitration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang berhadapan, tidak sanggup untuk mencapainya sendiri. Mediation, hampir menyerupai arbitation diundang pihak ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada.
Interaksi sebagai Dasar Komunikasi Page 31

Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu persetujuan bersama. Tolerantion, bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formil bentuknya. Stelemate, merupakan suatu akomodasi di mana pihak-pihak berkepentingan mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
Adjudication, yaitu perselisihan perkara atau sengketa di

pengadilan. c. Asimilasi Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran. d. Akulturasi Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.

2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk bentuk pertentangan atau konflik, seperti : a. Persaingan ( Competition)

Interaksi sebagai Dasar Komunikasi

Page 32

Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya. b. Kontravensi Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.

c. Pertentangan ( confict)

Adalah suatu bentuk interaksi individu atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapat tujuan dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman dan kekerasan. Pertentangan memilki bentuk-bentuk yang khusus, antara lain :

Pertentangan pribadi, pertentangan antar individu. rasional, pertentangan yang timbul karena perbedaaan ras.

Pertentangan

Pertentangan kelas sosial, pertentangan yang disebabkan oleh

perbedaan kepentingan antar kelas sosial.


Pertentangan politik, biasanya terjadi di antara paratai politik

untuk memperoleh kekuasaan negara.


d. Konflik

Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

Interaksi sebagai Dasar Komunikasi

Page 33

Konflik : 1. Corporate Conflict, yaitu terjadi antara group dengan group dalam suatu masyarakat; 2. Personal Conflict, yaitu terjadi antara individu dengan individu yang lainnya. e. KOMPETISI ialah konflik, bedanya tidak ada usaha yang sengaja untuk menentang kehendak orang lain serta tidak mengandung paksaan.

D. Ciri - Ciri Interaksi Sosial Ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain : a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

E. Syarat - Syarat Terjadinya Interaksi Sosial Interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, diantaranya :
a. Kontak sosial

Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik. b. Komunikasi Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.

Syarat terjadinya interaksi adalah :


Interaksi sebagai Dasar Komunikasi Page 34

1. Adanya kontak sosial Kata kontak dalam bahasa inggrisnya contack, dari bahasa lain con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh . Jadi kontak berarti sama-sama menyentuh.Kontak social ini tidak selalu melalui interaksi atau hubungan fisik, karena orang dapat melakuan kontak social tidak dengan menyentuh, misalnya menggunakan HP, telepon dsb. Kontak sosial memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut : 1. Kontak sosial bisa bersifat positif dan bisa negative. Kalau kontak sosial mengarah pada kerjasama berarti positif, kalau mengarah pada suatu pertentangan atau konflik berarti negative. Kontak sosial dapat bersifat primer dan bersifat skunder. Kontak sosial primer terjadi apa bila peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misanya kontak antara guru dengan murid dsb. Kalau kontak skunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui perantara. Missal percakapan melalui telepon, HP dsb. 2. Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama. Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu 1. Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau perasaan atau pemikiran pada pihak lain. 2. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, informasi. 3. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. 4. Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan Referensi

Interaksi sebagai Dasar Komunikasi

Page 35

Dari : 1. Hasil diskusi : Kelompok 4 2. Internet :

Dr. Duddy Mulyawans Site http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/10/humaniora/3522042.htm 3. Buku :

o Setiadi Elly M, Abdul Hakam Kama,dan Effendi Ridwan. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung : Prenada Media Group
o

Idianto M. (2004). Sosiologi SMA. Jakarta : Erlangga

o Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers o Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai
o

Suparto, Sosiologi dan Antropologi. Bandung: CV. Armico 1987

Interaksi sebagai Dasar Komunikasi

Page 36

Anda mungkin juga menyukai