Anda di halaman 1dari 2

Hasil Diskusi Kelompok Melati

Anggota Kelompok: Afifah Ramadinda K Fitra Hayatun Nisa Maria Yovita Liem Swastaji Agung Rahmadi Dionisius Waskita Cahya Gumilang

Dari hasil diskusi mengenai pemikiran Emerich de Vattel pada tanggal 27 November 2012, kelompok Melati mendapati beberapa pemikiran Vattel yang sangat menarik. Pemikiran-pemikiran tersebut antara lain adalah idealisme humaniter, kolonialisasi, konsep manusia sebagai makhluk sosial, serta konsep law of nation. Idealisme humaniter menarik karena merupakan asal mula dari humanitarian intervention. Kemudian pemikiran Vattel mengenai kolonialisasi Vattel juga cukup menarik perhatian kami karena justifikasinya yang seakan tidak konsisten dengan keyakinan moral de Vattel. Namun dalam diskusi, kami menemukan bahwa justifikasi tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan moralnya, karena Vattel yakin bahwa kita membutuhkan manusia lain untuk perlindungan diri dan mningkatkan kesejahteraan. Dan menurut Vattel, kolonialisasi suatu negara terhadap negara lain adalah perwujudan dari bentuk kebutuhan tersebut. Namun kami juga setuju bahwa Vattel belum menjelaskan cara kolonialiasi yang sesuai dengan moral. Hal ini dikarenakan dalam justifikasinya Vattel hanya menjelaskan pada level jus ad bellum, dan tidak benarbenar melihat jus in bello kolonialisasi yang ternyata banyak menimbulkan korban. Pemikiran yang menarik selanjutnya adalah konsep Vattel mengenai manusia sebagai makhluk social. Sekilas argumentasi tersebut mengarah pada prinsip kerjasama yang dapat dibina oleh manusia terhadap manusia lain. Namun, asumsi de Vattel terhadap negara seakan bertolak belakang dengan peran manusia sebagai individu, negara adalah unit berkuasa yang mandiri dan tidak terlalu membutuhkan negara lain. Padahal apabila meurujuk pada prinsip liberalisme, peran individu dan negara selalu berbanding lurus yakni menginginkan kerjasama. Tetapi menurut moral kristiani dari de Vattel menujukan kontradiksi antara peran individu manusia dengan peran negara. Kemudian, kami juga tertarik pada konsep Law of Nation yang menjadi fokus pada buku de Vattel. Konsep Law of Nation merujuk pada bagaimana individu-individu memiliki

tujuan bersama yang diletakkan di dalam tubuh negara dan kemudian dibatasi oleh law of nature manusia itu sendiri dengan dibatasi oleh hak dan kewajiban setiap individu. Konsekuensi dari law of nature adalah terciptanyanya ketentuan moralitas yang tercantum dalam hukum. Konsep mengenai just war yang disampaikan oleh de Vattel juga mnjadi bahan pembahasan kelompok Melati. Dari hasil diskusi, kami menyimpulkan bahwa konsep just war yang disampaikan de Vattel masih relevan dengan konflik kontemporer, seperti pelarangan menghancurkan bangunan-bangunan, melawan non-combatter. Saat ini pun hukum humaniter internasional juga telah mengatur prosedur "just war" tersebut yang relatif sama dengan asumsi de Vattel. Namun, secara riil, perang/konflik kontemporer secara substansial banyak yang melanggar prinsip "just war" tersebut. Konsep Just war masih konsisten dikarenakan mengandung unsur sekularisme, yang artinya vattel tidak menerima konsep agama sebagai unsur dalam peperangan ataupun perdamaian. Konsep ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan modern seperti banyaknya hukum internasional yang berlaku tidak lah berbasis pada nilai-nilai ketuhanan, melainkan lebih kepada kemanusiaan

Anda mungkin juga menyukai