Lafal-Lafal Sumpah: 4.tujuan Sumpah Dan Sumpah Tergugat
Lafal-Lafal Sumpah: 4.tujuan Sumpah Dan Sumpah Tergugat
LAFAL-LAFAL SUMPAH
Sebagaimana disebut di atas,bahwa sahnya sumpah harus dengan nama allah,atau pun sipatnya,dan harus menggunakan hurup qasam atau hurup sumpah . Rasullullah bersabda:
Artinya: Barang siapa bersumpah,maka bersumpahlah dengan billahi atau(jika tidak demikian)tinggalkan lah . Kata billahi adalah salasatu sumpah yang di awali dengan hurup qasam.Kata-kata qasam adalah , , , Kata-kata qasam tersebut mengandung artiDemi Allah. Contoh lapal sumpah adalahDemi allah saya bersumpah bahwasah nya saya tidak mencuri .
Artinya: Sesunggunya rasullullah saw.Memutuskan suatu perkara dengan saksi dan sumpah
Sumpah yang di ucapkan tergugat bahwa semua gugatan penggugat itu tidak benar disebut yamin al-mungkir(sumpah penolakakan)apabila bukti-bukti sangat lengkap dan meyakinkan,tetapi terdakwa masi menolak dan di kuatkan dengan sumpanya .maka ketetapan hakim,lebih di dasar kan kepada bukti dari pada sumpah.sebab bukti-bukti baik berupa saksi atau barang bukti, lebih kongkrit dari pada sumpah,karena sumpah itu bersipat subyektip.
5.PELANGGARAN SUMPAH.
Pelanggaran sumpah terjadi apabila seorang pelanggar telah berikrar dengan menyebut nama allah untuk mengerjakan atau menninggalkan sesuatu lalu tidak menepatinya.misalnya, seseorang bersumpah,demi allah ,besok saya akan puasa sunnah. Denda orang yang melanggar sumpah adalah memilih salah satu dari hal-hal sbg: A. Member makan kepada sepuluh orang miskin dengan makanan pokok {3/4 liter beras}tiap orang. B. Member pakaian sepuluh orang miskin,yaitu pakaian yang pantas untuk mereka . C. Memerdekakan budak. D. Mengerjakan puasa selama tiga hari. Allah swt.berfirma:
Artinya: maka kaffaratnya {denda pelanggaran sumpah }ialah memberikan makn sepuluh orang miskin, yaitu dari makan yang bias kamu berikan kepada keluargamu ,atau member mereka pakaian atau memerdekakan seorang hamba sahaya.barang siapa tidak mampu melakukanya,maka {kafaratnya}berpuasalah tiga hari.itulah kaffarat sumpah-sumpahmu.apabila kamu bersumpah.{QS.AL-MAIDAH/5:89}
1.Dasar hukum peradilan agama di Indonesia . Adalah uud no.14 thn 1970,yang kemudian diera orde repormasi Di perbarui dengan lahirnya undang-undang no 35 tahun 1999,yaitu undang-undang tentang ketentuan pokok-pokok kekuasaan kehakimin.pada pasal 10 ayat 1 di tetap kan bahwa kekuasaan kakiman di likukan oleh pengadilan dalam lingkungan : a.peradilan umum . b.peradilan negri. c.peradilan militer . d.peradilan tata usaha Negara Pasal tersebut merupakan pasaal yang menetapkan eksistensis badan peradilan di Indonesia ,dimana peradilan tersebut harus di laksanakan sesuai dengan pasal 4 ayat 1 undang-undang no 14 tahun 1970 yaitu:demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esamaka dengan demikian peradilan agama harus mengikuti uud tersebut. Pada zaman orde lama ,pemerintahan berhasil melengkapi dengan peraturan peradilan agama di atas dengan munculnya peraturan pemerintah no 45 tahun 1957 tentang pembentukan peradilan agama
{dengan mahkama sariah }untuk wilayah hukum di luar jawa dan Madura,yang tercantum dalam lembaran Negara tahun 1957 no99.