Kirim Blog
Kirim Blog
Selain beberapa fungsi di atas, setidaknya kita sebagai pendidik mendapatkan tiga manfaat dari kegiatan mendongeng, antara lain : a) kita dapat menanamkan nilai-nilai luhur kehidupan kepada anak-anak, seperti nilai-nilai keberanian, kejujuran, dan kesetiaan. Bahwa yang baik, yang jujur, pada akhirnya akan menjadi pemenang, atau sebaliknya, yang jahat, yang suka berbohong, akan menanggung malu dan kekalahan. b) melalui mendongeng kita bisa lebih dekat lagi secara emosional dengan anak-anak. Cerita atau dongeng menjadi sarana yang efektif untuk mendekatkan hubungan psikologis antara orangtua dengan anaknya. c) berawal dari mendongeng, anak-anak bisa dimotivasi untuk membaca buku. Setelah didongengkan sebagian, selanjutnya anak bisa didorong mendapatkan kelanjutannya dengan membaca dari buku cerita sumbernya. Dengan begitu, secara tidak langsung kita telah menerapkan kebiasaan membaca pada peserta didik kita. Kedudukan Dongeng Dongeng mempunyai kedudukan yang hampir sama dengan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, khususnya pada jenjang pendidikan dasar. Dongeng digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran, dongeng juga dapat berpengaruh terhadap proses pembelajaran, yaitu sebagai perantara dalam proses pembelajaran. Selain itu, dongeng juga dapat membantu guru dalam ketercapaian tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, dongeng sebaiknya dikolaborasikan dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga dongeng juga dapat membantu menyegarkan atau membuat kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan bagi siswa.
3. Setelah mengamati gambar, siswa diminta untuk mendeskripsikan atau menceritakan gambar yang telah di amati secara lisan di depan kelas, secara bergantian. b. Metode Memberi Petunjuk Metode ini digunakan untuk mempelajari bahan ajar tentang denah, petunjuk penggunaan obat dan alat tertentu. Dengan metode ini, siswa akan tertantang untuk berbicara dan menyampaikan penjelasan berdasarkan ide dan pendapat masing-massing dengan bahasanya sendiri. Rekayasa pembelajaran: 1. guru memberikan contoh denah atau petunjuk penggunaan benda lain 2. kemudian guru meminta salah satu siswa untuk mnceritakan atau menjelaskan denah yang telah diberikan oleh guru secara lisan. c. Metode Wawancara Kegiatan ini adalah kegiatan tingkat tinggi dari bertanya hingga menganalisa jawaban audien kemudian mengajukan pertanyaan berikutnya yang diikuti oleh proses pelaporan layaknya seorang wartawan. Proses berbicara dari nkegiatan ini adalah awal dari membentuk pribadi yang kritis dan santun . Rekayasa pembelajaran: 1. Siswa diminta untuk membuat beberapa pertanyaan 2. Kemudian siswa menunjuk salah satu narasumber dan kemudian mewawancarai narasumber tersebut berdasar pertanyaan yang telah di susun sebelumnya. d. Metode Diskusi Kegiatan ini adalah proses interaksi tingkat tertinggi yang merangsang daya fikir, logika, kritis dan santun. Dalam kegiatan ini sejelek apapun pendapat, sanggahan dan klarifikasi siswa adalah hal yang maha baik dalam memulai suatu sikap peka terhadap lingkungan dan isu-isu tertentu dalam mencari jalan keluar. Rekayasa pembelajaran : 1. Siswa dibentuk kelompok 2. Guru memberikan permasalahan yang akan didiskusikan oleh siswa 3. Siswa mendiskusikan permasalahan dalam kelompoknya, dan memberikan tanggapan 4. Salah satu siswa dari perwakilan kelompok maju ke depan kelas dan mempresentasikan apa yang telah didiskusikan sebelumnya.
Comment [lc5]: sangat Comment [lc4]: kegiatan