Anda di halaman 1dari 13

Nama : M Farisy Maulana Yusuf XII TKJ A

Hierarki WAN & Dedicated Router

Pemateri : Rudi Haryadi, S.T Antoni Budiman, S.Pd Diagnosa WAN

I.

TUJUAN Siswa dapat memahami hierarki dari Wide Area Network (WAN) yaitu Core Layer, Distribution Layer dan Access Layer. PENDAHULUAN Desain jaringan hierarkis membagi jaringan menjadi beberapa lapisan yang menyerupai bentuk pohon. Setiap lapisan menyediakan fungsi tertentu yang mendefinisikan perannya dalam jaringan secara keseluruhan. Dengan memisahkan berbagai fungsi yang ada pada jaringan, desain jaringan menjadi modular, yang memfasilitasi skalabilitas dan kinerja. Topologi hierarki terdiri dari tiga layer yaitu : Core layer, Distribution layer dan Access layer.

II.

1. Core Layer Core layer merupakan tulang punggung (backbone) dari jaringan. Lapisan ini biasanya di gunakan untuk menghubungkan jaringan ke internet. Core layer bertanggung jawab atas lalu lintas dalam jaringan. Dalam lapisan ini data data diteruskan secepatnya dengan menggunakan motode dan protokol jaringan tercepat (high speed). Misalnya fast ethetnet 100Mbps, Gigabit Ethetnet, FDDI atau ATM. Pada lalu lintas data digunakan swicth karena penyampaiannya pasti dan cepat. Dalam lapisan ini tidak diperbolehkan melakukan penyaringan atau filter paket data karena dapat memperlambat transmisi data dan tidak mendukung wordgroup. Untuk toleransi kesalahan digunakan peralatan jalur ganda. Oleh sebab itu swicth

dikonfigurasikan dengan menggunakan Spanning Tree Topology dimana dapat diciptakan jalur ganda tanpa harus memiliki resiko terjadi lingkaran jaringan. Spesifikasi Desain : 1. Yang tidak boleh dilakukan : a. Tidak diperkenankan menggunakan access list, packet filtering, atau routing VLAN. b. Tidak diperkenankan mendukung akses workgroup. c. Tidak diperkenankan memperluas jaringan dengan kecepatan dan kapasitas yang lebih besar. 2. Yang boleh dilakukan : a. Melakukan desain untuk keandalan yang tinggi ( FDDI, Fast Ethernet dengan link yang redundan atau ATM). b. Melakukan desain untuk kecepatan dan latency rendah. c. Menggunakan protocol routing dengan waktu konvergensi yang rendah.

2. Distribution Layer Distribution Layer disebut juga layer workgroup yang menerapkan titik kumunikasi antara access layer dan core layer. Fungsi utama distribution layer adalah menyediakan routing, filtering dan untuk menentukan cara terbaik unutk menangani permintaan layanan dalam jaringan. Setelah distribution layer mentukan jalur terbaik maka kemudian permintaan diteruskan ke core layer. Core layer dengan cepat meneruskan permintaan itu ke layanan yang benar. Penyaringan atau filter data dalam lapisan ini akan dilakukan untuk pembatasan berdasarkan collison domain, pembatasan dari broadcast dan untuk keamanan jaringan. Pada distribution layer, VLAN juga dibuat untuk menciptakan segmen - segmen logika. Layer ini mendefinisikan daerah dimana manipulasi paket data (packet manipulation) dapat dilakukan.

Fungsi Distribusi Layer antara lain adalah : Address atau Area Jaringan LAN Akses ke Workgroup Mendefinisikan Broadcast atau multicast domain Routing dari Virtual LAN (VLAN) Titik temu beberapa media berbeda yang digunakan didalam jaringan Keamanan Titik dimana Akses secara Remote ke Jaringan dapat dilakukan

Dalam ruang lingkup kecil, distribution layer biasanya digabung jadi satu dengan core layer.

3. Access Layer Access layer disebut juga sebagai layer desktop. Access Layer mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya internetwork. Desain access layer diperlukan untuk menyediakan fasilitas akses ke jaringan. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana bagi suatu titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar. Terjadi juga penyaringan atau filter data oleh router yang lebih spesifik dilakukan unutk mencegah akses ke suatu komputer. Setiap kali sebuah paket melalui router disebut sebagai sebuah hop. RIPv2 mengirimkan semua routing tabel ke router-router tetangganya yang terhubung secara langsung berkomunikasi maka pada tiap router tersebut perlu diterapkan konfigurasi protokol routing sehingga paket yang dikirimkan oleh setiap router sampai ke tujuan.

Fungsi Access Layer antara lain : Shared bandwidth Switched bandwidth MAC layer filtering Microsegmentation

III.

LANGKAH KERJA 1. Topologi

2. Access Layer adalah lapisan yang terhubung ke user atau host. Access layer biasanya disusun dari kebanyakan switch atau hub, akan tetapi, device layer 3 dalam model referensi OSI (seperti router) juga bisa digunakan di lapisan ini. Berikut contoh device router yang dapat digunakan di lapisan access layer a. Linksys by Cisco WRT54GL SoHo Router b. Cisco Router 700 series c. Cisco Router 801-804 d. Cisco Router 805 e. Cisco Router 811 dan 813 f. Cisco Router 827 g. Cisco Router 1000 series h. Cisco Router 2000 series i. Cisco Router 2500 series j. Cisco Router 3000 series

a. Cisco 700 Series

b. Cisco 805 Series Serial Router

3. Distribution Layer adalah lapisan yang bertugas menyediakan konektivitas dari access layer ke core layer. Di lapisan ini juga digunakan untuk mengontrol routing, meminimalkan jumlah koneksi ke core layer, pemfilteran paket, NAT, dan firewall. Berikut contoh device router yang dapat digunakan di lapisan distribution layer a. Cisco Router 2600 series b. Cisco Router 4000 series c. Cisco Router 4500 series d. Cisco Router 1600 series e. Cisco Router 1720 dan 1750 f. Cisco Router 2500 series, Cisco Router 2500 series tersedia dalam bentuk tipe fixed maupun modular yang dapat digunakan di access layer dan distribution layer g. Cisco Router 3600 series

a. Cisco 1600 Series

b. Cisco 1720 Series

c. Cisco 1750 Series

d. Cisco 3600 Series

4. Core Layer adalah lapisan backbone dari jaringan, lapisan ini juga bertugas menyediakan transportasi optimal antara sites, mem-forward paket secara cepat, mencegah routing loops. Berikut contoh device router yang dapat digunakan di lapisan core layer a. Cisco Router 5000 series b. Cisco Router 6000 series c. Cisco Router 7000 series d. Cisco Router 10000 dan 12000 series, untuk enterprise
a. Cisco 7000 Series Router

b. Cisco 7206 Router Card, Port, & Slot

Chassis

Environmental Conditions

Memory

Physical Specifications \

Anda mungkin juga menyukai