OLEH :
ALFRIDA MINGGUS WARA Dr. ABDUL MUIS, Sp.S (K) Dr. CAHYONO KAELAN, Sp.PA, Ph.
PEMBIMBING :
PENDAHULUAN
Central pontine myelinolysis (CPM) Adams (1959) : demielinisasi simetris basis pontis.
Extrapontine myelinolysis (EPM) lesi di luar pons (cerebellum, thalamus, globus pallidus & corpus genikulatum lateral)
1976 hub gangguan dengan koreksi cepat Na+ pada pasien hiponatremia
Gambaran khas tetraplegia, pseudobulbar palsy & perubahan status mental akut
Patogenesis myelinolisis belum dapat ditentukan
>> sering setelah th/ hiponatremia kronik & laju koreksi cepat Percobaan pada binatang & pengalaman klinis koreksi hiponatremia kronik < 10 mmol/L.
EPIDEMIOLOGI
Perempuan > laki-laki
Segala usia
ETIOLOGI
Tomlinson (1976) kecepatan koreksi Na+ merupakan penyebab CPM Penyakit berhub. :
- alkoholisme
- malnutrisi
- luka bakar
Otak mekanisme menghindari edema berat selama keadaan hiponatremia Adaptasi kandungan air dalam otak kembali normal dalam waktu 48 jam
Selama koreksi cepat darah ke otak menjadi relatif hipertonik edema intramyelin, kerusakan sawar darah otak & degenerasi oligodendrosit
10
PATOFISIOLOGI
Belum sepenuhnya dipahami
Studi secara histologis sel-sel oligodendroglial paling peka pada stres osmotik
11
Distribusi perubahan CPM paralel distribusi sel-sel oligodendroglial melekatkan neuron-neuron di pusat pons, thalamus, korteks, putamen, genikulatum lateral
12
Neuron & akson relatif tetap utuh membedakan dari infark pons
Tidak ada reaksi inflamasi membedakan dari multipel sklerosis Demielinisasi ditandai : pemecahan intramyelin, vakuolisasi & ruptur selubung myelin
13
PATOLOGI
Proses patologis dimulai pada sentral pons dekat median raphe & menyebar ke luar seperti suatu sikat api mengelilingi basis pontis
Meluas sampai otak tengah, tetapi sangat jarang ke medula oblongata
14
Berdiameter beberapa mm & hampir keseluruhan basis pontis. Makroskopis berbentuk segitiga atau kupu-kupu berwarna keabu-abuan, halus, lesi granular kecil di bagian tengah basis pons
15
Pons dengan myelin stain (luxol fast blue) memperlihatkan lesi di basis pontis
16
17
MANIFESTASI KLINIK
Sterns dkk komplikasi neurologis pada 25% pasien dengan hiponatremia berat setelah koreksi
Myelinolisis > sering pd hiponatremia > 48 jam sebelum terapi
19
Gejala awal mutisme, disartria, letargi & perubahan afek Gejala klasik tetraparesis spatik & pseudobulbar palsy kerusakan traktus kortikospinal & kortikobulbar pada basis pontis
20
Gejala tambahan lesi-lesi meluas ke otak tengah, medulla oblongata, tegmentum pontis Extrapontine myelinolysis ataxia, gangguan tingkah laku, gangguan gerak : parkinsonisme & distonia.
21
Perjalanan klinis CPM bifasik Pertama ensefalopati karena hiponatremia membaik dengan pe Na+ Kedua sindom neurologik karena myelinolisis 2-3 hari setelah koreksi hiponatremia
22
DIAGNOSIS
Keadaan dan sindoma klinis CT lesi-lesi central pontine & extrapontine sebagai area hipodens simetris. MRI > sensitif : lesi-lesi hiperintens pada T2WI & hipointens pada T1WI
23
Lesi myelinolisis dapat tidak terlihat dalam waktu 2 minggu pertama diperlukan scan berikutnya Diagnosis myelinolisis tidak dikesampingkan hanya karena pencitraan otak dalam 2 minggu pertama penyakit tidak memperlihatkan lesi.
24
A. MRI T2WI : pe signal simetris pada bagian tengah pons B. MRI dengan lesi-lesi EPM simetris yang mencakup ganglia basalis & thalamus
25
Pem. brain-stem auditory evoked potentials dapat konduksi lambat abnormal sepanjang batang otak Elekroensefalogram perlambatan & low voltage Protein cairan serebrospinal & protein dasar myelin me
26
PENANGANAN
Pengobatan mengurangi gejala-gejala myelinolisis : depresi, psikosis atau parkinsonisme efektif
Myelinolisis tidak dapat secara spesifik diterapi ketika gejala-gejala telah berkembang
27
Penelitian pada binatang me kembali kadar natrium serum setelah koreksi cepat bermanfaat Durasi hiponatremia & berat gejala harus dipertimbangkan Infus saline umumnya tidak diperlukan jika pasien asimptomatik
28
Koreksi Na+ serum : tidak lebih cepat dari 0,5 mEq/L per jam (12 mEq/L per hari). Karp & Laureno, Sterns dkk tidak lebih dari 10 meq/L dalam 24 jam pertama & tidak lebih dari 21 meq/L dalam 48 jam pertama
29
Luaran bervariasi Laporan 14 pasien disfungsi bulbar & tetraparesis spastik menetap Gangguan gerak, perubahan tingkah laku & fungsi kognitif lama setelah awal terapi hiponatremia.
30
31
KOREKSI NATRIUM
Contoh: Na+ serum 117 mmol/L BB : 50 kg Kebutuhan Na+ = (Na+ normal Na+ terbaca) x 0,6 x BB = (140 117) x 0,6 x 50 = 690 mEq
32
Kadar Na+ dalam 1 liter NaCl 3% = 513 mEq/L NaCl 3% yg dibutuhkan = 690 x 1000 = 1345 cc 513 Kecepatan koreksi Na+ tidak lebih dari 0,5 mEq/jam, sehingga kekekurangan Na= dihabiskan dlm waktu : 140 117 = 46 jam 0,5 Koreksi Na+ = 1345 cc = 1345 x 15 tetes 46 jam 46 x 60 menit = 8 tetes/menit
33
34