Anda di halaman 1dari 20

Nama : aidil fitrianto Nim : 101546810830

1. A.Proses generaror menghasilkan tegangan listrik.

Bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya akan memotong gaya-gaya magnit pada kutub magnit, sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar inilah timbullah arus listrik, arus melalui kabel/kawat yang ke dua ujungnya dihubungkan dengan cincin geser. Pada cincin-cincin tersebut menggeser sikat-sikat, sebagai terminal penghubung keluar. Bagian utama generator AC terdiri atas magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida), cincin geser, dan sikat. Pada generator. perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara memutar kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan cincin geser, perputaran kumparan menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi yang ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu pijar yang disusun seri dengan kedua sikat. Rumus matematis generator :

( E = C.N. Volt )

B. Tujuan percobaan Generator tanpa beban : 1. Mengetahui nilai Arus, Tegangan dan Rpm pada Generator tanpa beban 2. Mengetahui hubungan antara Arus, Tegangan dan Rpm pada Generator tanpa beban 3. Mengetahui karasteristik Arus, Tegangan dan Rpm pada Generator tanpa beban Blok diagram :
0,04(V) 0,05(V) 0,12(V) 0,17(V) 0,18(V) N (Rpm) 100 N (Rpm) 200 N (Rpm) 400 N (Rpm) 555 N (Rpm) 600

0,23(V) 0,25(V) 0,33(V) 0,38(V)

N (Rpm) 750 N (Rpm) 820 N (Rpm) 1100 N (Rpm) 1320

0,46(V) 0,09(V)

N (Rpm) 1500 N (Rpm)100

0,11(V)

N (Rpm) 200

0,20(V)

N (Rpm) 400

0,29(V)

N (Rpm) 555

0,34(V)

N (Rpm) 600

Io (A) = 5 A
0,40(V) N (Rpm) 750

0,42(V)

N (Rpm) 820

0,58(V)

N (Rpm) 1100

0,69(V)

N (Rpm) 1320

0,80(V)

N (Rpm)

1500

18,5(V)

N (Rpm)100

17,2(V)

N (Rpm) 200

16,3(V)

N (Rpm) 400

15,3(V)

N (Rpm) 555

Io (A) = 7,5

14,8(V)

N (Rpm) 600

13,8(V)

N (Rpm) 750

11,6(V)

N (Rpm) 820

11,3(V)

N (Rpm) 1100

11(V)

N (Rpm) 1320

10,9(V)

N (Rpm)

1500

7,8(V)

N (Rpm)100

6,7 (V)

N (Rpm) 200

5,4 (V)

N (Rpm) 400

4,0 (V)

N (Rpm) 555

Io (A) = 10

3,8 (V)

N (Rpm) 600

2,7 (V)

N (Rpm) 750

2,3(V)

N (Rpm) 820

2,6 (V)
1100

N (Rpm)

3,1 (V)

N (Rpm) 1320

4,0 (V)

N (Rpm)

1500

0,12(V)

N (Rpm)100

0,24(V)
200

N (Rpm)

0,45(V)
400

N (Rpm)

0,68(V)
555

N (Rpm)

Io (A) =12,5 A 0,71(V)


600

N (Rpm)

0,90(V)

N (Rpm) 750

1,01(V)

N (Rpm) 820

1,31(V)

1,60(V)
1320

N (Rpm)

1,82 (V) (V) 0,12 0,23 (V)

N (Rpm) N (Rpm)100 1500 N (Rpm) 200

0,51 (V)

N (Rpm) 400

0,69 (V)

N (Rpm) 555

Io (A) = 15 A

0,80 (V)

N (Rpm) 600

1,02 (V)

N (Rpm) 750

1,1 (V)

N (Rpm) 820

1,69 (V)

N (Rpm) 1100

1,75 (V)
1320

N (Rpm)

2,01 (V)
N (Rpm)

1500

C. Tujuan percobaan Generator berbeban : 1.


2. 3.

Mengetahui nilai Arus, Tegangan dan Rpm pada Generator berbeban Mengetahui hubungan antara Arus, Tegangan dan Rpm pada Generator berbeban Mengetahui karasteristik Arus, Tegangan dan Rpm pada Generator berbeban Block Diagram :
45,5 (V) 65,4 (V) 70,5 (V) 66,7 (V) Io (A) = 2,5 A 56,1 (V) 54 (V) 100N (Rpm) 200N (Rpm) 400N (Rpm) 555N (Rpm) 600N (Rpm) 750N (Rpm) 820N (Rpm) 1100N (Rpm) 1320N (Rpm) 100N (Rpm) 1500N (Rpm) 200N (Rpm) 400N (Rpm) 555N (Rpm) 600N (Rpm) Io (A) = 15 A 750N (Rpm) 820N (Rpm)

53,4 (V) 51,6 (V) 48,5 42,3 (V) (V) 46,3 40,5 (V) (V) 37 (V) 33 (V) Io (A) = 5 A 31,9 (V) 29,7 (V) 27,6 (V)

25 (V) 24,3 (V) 23,2 (V) 18,5 (V) 17,2 (V) 16,3 (V) 15,3 (V) Io (A) = 7,5 A 14,8 (V) 13,8 (V) 11,6 (V) 11,3 (V) 11 (V) 10,9 (V)

1100N (Rpm) 1320N (Rpm) 1500N (Rpm) 100N (Rpm) 200N (Rpm) 400N (Rpm) 555N (Rpm) 600N (Rpm) 750N (Rpm) 820N (Rpm) 1100N (Rpm) 1320N (Rpm) 1500N (Rpm)

7,8 (V) 6,7 (V) 5,4 (V) 4,0 (V) Io (A) = 10 A 3,8 (V) 2,7 (V)

100N (Rpm) 200N (Rpm) 400N (Rpm) 555N (Rpm) 600N (Rpm) 750N (Rpm)

2,3 (V) 2,6 (V) 3,1 (V) 4,0 (V) -0,5 (V) -0,3 (V) -0,1 (V) -2,1 (V) Io (A) = 12,5 A -2,5 (V) -2,8 (V) -2,2 (V) -1,8 (V) -1,9 (V) -2,9 (V)

820N (Rpm) 1100N (Rpm) 1320N (Rpm) 1500N (Rpm) 100N (Rpm) 200N (Rpm) 400N (Rpm) 555N (Rpm) 600N (Rpm) 750N (Rpm) 820N (Rpm) 1100N (Rpm) 1320N (Rpm) 1500N (Rpm)

-2,6 (V) -3,8 (V) -4,3 (V) -4,6 (V) Io (A) = 15 A -4,7 (V) -5,2 (V) -4,7 (V)

100N (Rpm) 200N (Rpm) 400N (Rpm) 555N (Rpm) 600N (Rpm) 750N (Rpm) 820N (Rpm)

-3,5 (V) -2,1 (V) -5,3 (V)

1100N (Rpm) 1320N (Rpm) 1500N (Rpm)

2. A. Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik

menjadi energi mekanik. Ketika kecepatan motor mencapai sekitar 97% dari papan RPM, medan arus DC diterapkan ke rotor untuk menghasilkan torsi tarikan medan fluks yang berputar di dalam stator. motor akan di jalankan pada kecepatan sinkron dan menghasilkan torsi yang sinkron. Tegangan rendah DC di gunakan untuk memutar bidang, tipe tegangan yang di gunakan adalah 120 VDC dan 250 VDC. Rotasi dari Synchronous motor dibentuk oleh rangkaian fase dari tiga fasa AC yang diterapkan ke stator motor. Seperti dengan tiga fase motor induksi, rotasi synchronous motor dapat berubah dengan membalik tiap dua stator penunjuk Polaritas rotor tidak berpengaruh pada rotasi. Synchronous motor seringkali langsung digabungkan ke beban dan dapat berbagi sebuah poros bersama dan bantalan dengan beban. Synchronous motor yang besar biasanya dimulai sebagai across the line Synchronous motor yang besar biasanya dimulai sebagai across the line. Kadang-kadang, metode mengurangi tegangan, seperti autotransformer atau bagian yang berliku dapat digunakan.Sebuah motor sinkron, seperti namanya, berjalan pada kondisi stabil pada kecepatan tetap disebut kecepatan sinkron.

Rumus matematis motor :

( T = C . . Ia ) B. tujuan : Mengetahui prinsip kerja motor 1 fasa Mengetahui besar nya arus start

C. Block diagram Motor tanpa beban.

Sumber 0,10(V) Sumber 20

Io 0 (A) Io 0,7 (A)

N 0 (Rpm) N 0 (Rpm)

Sumber 30 Sumber 40 Sumber 50 Sumber 60 Sumber 70 Sumber 80 Sumber 90 Sumber 100 Sumber 110 Sumber 120 Sumber 130 Sumber 140 Sumber 150 Sumber 160 Sumber 170 Sumber 180 Sumber 190 Sumber 200 Sumber 210 Sumber 220

Io 0,6 Io 0,3 Io 0,4 Io 0,4 Io 0,5 Io 0,6 Io 0,7 Io 0,7 Io 0,8 Io 0,9 Io 1,0 Io 1,1 Io 1,2 Io 1,3 Io 1,5 Io 1,6 Io 1,7 Io 1,8 Io 2,0 Io 2,1

N0 N 890 N 1210 N 1320 N 990 N 570 N 1460 N 1280 N 1460 N 680 N 1450 N 1465 N 1440 N 1000 N 1430 N 1370 N 1450 N 1430 N 1470 N 1460 N 1450 N 1485

D. Tujuan : Sumber 225 Io 2,2 - Mengetahui proses terjadi nya magnet

Mengetahui besar nya nilai fluks yang terjadi dari magnet lilitan

motor berbeban :

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Sumber V (V) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 225

Io (A) 0 0,3 0,5 0,6 1,3 1,6 2 2,7 3,1 3,5 3,8 3,5 4,1 1,3 1,6 1,5 1,4 1,5 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 2,1

N (Rpm) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 480 1900 1310 1350 1000 1400 1420 1440 1430 1450 1410 1430 1470

3. A. Bagian utama generator AC terdiri atas magnet permanen (tetap), kumparan

(solenoida), cincin geser, dan sikat. Pada generator. perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara memutar kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan cincin geser, perputaran kumparan menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi yang ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu pijar yang disusun seri dengan kedua sikat.

Rumus matematis taransformator :

B. Transformator tanpa beban Tujuan Mengetahui nilai Arus, Tegangan dan Rpm pada Generator tanpa beban Mengetahui hubungan antara Arus, Tegangan dan Rpm pada Generator tanpa beban Mengetahui karasteristik Arus, Tegangan dan Rpm pada Generator tanpa beban Transformator tanpa beban :
Io (A) = 2,5 A
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 /Io (A) 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 /Io (A) 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 V (V) 0,04 0,05 0,12 0,17 0,18 0,23 0,25 0,33 0,38 0,46 V (V) 0,09 0,11 0,20 0,29 0,34 0,40 0,42 0,58 0,69 0,80 N (Rpm) 100 200 400 555 600 750 820 1100 1320 1500 N (Rpm) 100 200 400 555 600 750 820 1100 1320 1500

Io (A) = 5 A
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Io (A) = 7,5 A
No. 1 2 3 4 5 /Io (A) 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 V (V) 0,12 0,16 0,33 0,44 0,47 N (Rpm) 100 200 400 555 600

6 7 8 9 10

7,5 7,5 7,5 7,5 7,5

0,58 0,65 0,86 1,05 1,19

750 820 1100 1320 1500

Io (A) = 10 A
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 /Io (A) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 V (V) 0,09 0,20 0,40 0,52 0,53 0,81 0,82 1,1 1,28 1,52 N (Rpm) 100 200 400 555 600 750 820 1100 1320 1500

Io (A) = 12,5 A No. /Io (A) 1 12,5 2 12,5 3 12,5 4 12,5 5 12,5 6 12,5 7 12,5 8 12,5 9 12,5 10 12,5 Io (A) = 15 A No. /Io (A) 1 15 2 15 3 15 4 15 5 15 6 15 7 15 8 15 9 15 10 15

V (V) 0,12 0,24 0,45 0,68 0,71 0,90 1,01 1,31 1,60 1,82 V (V) 0,12 0,23 0,51 0,69 0,80 1,02 1,1 1,69 1,75 2,01

N (Rpm) 100 200 400 555 600 750 820 1100 1320 1500 N (Rpm) 100 200 400 555 600 750 820 1100 1320 1500

C. TRANSFORMATOR BERBEBAN Tujuan

Mengetahui nilai Arus, Tegangan dan Rpm pada Generator berbeban Mengetahui hubungan antara Arus, Tegangan dan Rpm pada Generator berbeban Mengetahui karasteristik Arus, Tegangan dan Rpm pada Generator berbeban TRANSFORMATOR BERBEBAN
Io (A) = 2,5 A No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Io (A) = 5 A No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 /Io (A) 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 V (V) 42,3 40,5 37 33 31,9 29,7 27,6 25 24,3 23,2 N (Rpm) 100 200 400 555 600 750 820 1100 1320 1500 /Io (A) 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 V (V) 45,5 65,4 70,5 66,7 56,1 54 53,4 51,6 48,5 46,3 N (Rpm) 100 200 400 555 600 750 820 1100 1320 1500

Io (A) = 7,5 A No. 1 2 3 4 5 6 7 8 /Io (A) 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 V (V) 18,5 17,2 16,3 15,3 14,8 13,8 11,6 11,3 N (Rpm) 100 200 400 555 600 750 820 1100

9 10

7,5 7,5

11 10,9

1320 1500

Io (A) = 10 A No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 /Io (A) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 V (V) 7,8 6,7 5,4 4,0 3,8 2,7 2,3 2,6 3,1 4,0 N (Rpm) 100 200 400 555 600 750 820 1100 1320 1500

Io (A) = 12,5 A No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 /Io (A) 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 12,5 V (V) -0,5 -0,3 -0,1 -2,1 -2,5 -2,8 -2,2 -1,8 -1,9 -2,9 N (Rpm) 100 200 400 555 600 750 820 1100 1320 1500

Io (A) = 15 A No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 /Io (A) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 V (V) -2,6 -3,8 -4,3 -4,6 -4,7 -5,2 -4,7 -3,5 -2,1 -5,3 N (Rpm) 100 200 400 555 600 750 820 1100 1320 1500

4. a. Perbedaan arus bolak-balik (ac) dan arus searah (dc) : Arus Listrik Searah (DC) :

Hanya memiliki 1 (fasa) Sehingga tidak ada istilah beda (fasa) Tidak memiliki frekuensi Hanya ada 1 daya yaitu Daya Aktif (Watt)

Arus Listrik Bolak-Balik (AC) :


Memiliki lebih dari satu (fasa) biasanya R, S, T Memiliki beda (fasa) Memiliki frekuensi Ada 3 jenis daya yaitu Daya Aktif (Watt), Daya Reaktif (VAR), Daya Semu (VA)

Persamaan arus bolak-balik (ac) dan arus searah (dc) : Arus listrik hanya akan mengalir jika terjadi perbedaan polaritas (potensial) antara sautu titik dengan titik lainnya. Jika terjadi keseimbangan maka, arus listrik tidak akan mengalir (lihat teori jembatan wheatstone). Besarnya arus yang mengalir pada suatu rangkaian tergantung dari besarnya beda potensial dan tahanan total yang ada dalam rangkaian. Ini sesuai hukum ohm. Arus terbagi dua yaitu arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC) Arus mengalir bolak balik terjadi karena pada tegangan sumber terjadi perubahan polaritas secara bolak-balik, bukan karena sifat arus listriknya. Sifat dasar dari arus lisrik tetap mengalir dari daerah berpolaritas tinggi ke polaritas rendah. Arus listrik yang masuk ke dalam titik percabangan, maka arus tersebut akan berbagi. Artinya jumlah arus yang mengalir pada semua percabangan adalah sama dengan arus sumber (sebelum memasuki titik percabangan), ini sesuai dengan teori hukum kirchoff. B. Fasa tunggal memiliki voltase 220 Volt, sedangkan tiga fasa memiliki voltase 380 Volt. Tiga fasa biasa digunakan untuk listrik dengan daya listrik yang besar, yakni untuk membagi menjadi 3 aliran listrik dengan masing-masing 220 Volt. Tiga aliran listrik tersebut menggunakan 4 kabel yang biasa berkode R-S-T dan 0 (netral). C. Daya Aktif Energi yang disipasi atau dihamburkan oleh beban disebut sebagai daya aktif. Daya aktif

dilambangkan oleh huruf P dan diukur dalam satuan W (Watt). Daya aktif (Active Power) adalah daya yang terpakai untuk melakukan energi sebenarnya. Satuan daya aktif adalah Watt. Misalnya energi panas, cahaya, mekanik dan lain lain. P = V. I . Cos P = 3 . VL. IL . Cos Daya ini digunakan secara umum oleh konsumen dan dikonversikan dalam bentuk kerja. Daya Reaktif Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet. Contoh daya yang menimbulkan daya reaktif adalah transformator, motor, lampu pijar dan lain lain. Satuan daya reaktif adalah Var. Q = V.I.Sin Q = 3 . VL. IL. Sin Daya Nyata Daya nyata (Apparent Power) adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan rms dan arus rms dalam suatu jaringan atau daya yang merupakan hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya nyata adalah VA.

Gambar. Penjumlahan trigonometri daya aktif, reaktif dan semu Daya Semu Energi total dalam rangkaian arus bolak-balik, baik dihamburkan, diserap ataupun yang kembali disebut sebagai daya semu. Daya semu dilambangkan dengan huruf S dan diukur dalam satuan VA (Volt-Amps). Daya nyata (Apparent Power) adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan rms dan arus rms dalam suatu jaringan atau daya yang

merupakan hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya nyata adalah VA. Segitiga Daya Segitiga daya merupakan segitiga yang menggambarkan hubungan matematika antara tipetipe daya yang berbeda (Apparent Power, Active Power dan Reactive Power) berdasarkan prinsip trigonometri. Gambar.Diagram faktor daya dimana berlaku hubungan : S = P2 + Q2 P = S / Cos Q = S / Sin Faktor Daya Faktor daya sering disebut sebagai cos phi (cosine phi) dimana phi adalah sudut antara daya nyata (S) dengan daya aktif (P). P sendiri sama dengan (S * cos phi). Sedangkan Q (daya reaktif) sama dengan (S*sin phi) . Ingat, cos phi tidak sama dengan efisiensi.Faktor daya (Cos ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya aktif (Watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda sudut fasa antara V dan I yang biasanya dinyatakan dalam cos . Faktor Daya = Daya Aktif (P) / Daya Nyata (S) = kW / kVA = V.I Cos / V.I = Cos Faktor daya mempunyai nilai range antara 0 1 dan dapat juga dinyatakan dalam persen. Faktor daya yang bagus apabila bernilai mendekati satu. Faktor daya terdiri dari dua sifat yaitu faktor daya leading dan faktor daya lagging. Faktor daya ini memiliki karakteristik seperti berikut : Faktor Daya leading Apabila arus mendahului tegangan, maka faktor daya ini dikatakan leading. Faktor daya

leading ini terjadi apabila bebannya kapasitif, seperti capacitor, synchronocus generators, synchronocus motors dan synchronocus condensor. Faktor Daya lagging Apabila tegangan mendahului arus, maka faktor daya ini dikatakan lagging. Faktor daya lagging ini terjadi apabila bebannya induktif, seperti motor induksi, AC dan transformator.

Beban Tahanan/beban/resistansi adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya.

Anda mungkin juga menyukai