Anda di halaman 1dari 1

Django & python -Crontab di systemnya python dan Django ada sched http://docs.python.org/library/sched.

html dan itu builtin di pythonnya (tidak perlu perlu install-instal) -Pengganti parsing dipermudah menggunakan modul psutil http://code.google.com/p/psutil/wiki/Documentation (bisa parsing top, df, uptime, kill, ps, netstat) -Transfer data pun dipermudah dan langsung ke konten webnya data diterima (menggunakan STOMP) dan modul orbited fungsinya untuk realtime update antar browser-server atau browser-browser. Stomp itu protocol sedangkan orbited itu frameworknya -Yang paling jadi masalah ini soal 'susah' nya instalasi pada saat implementasi, nanti untuk admin akan diberikan kasih solusi dengan membuat suatu paket bernama requirements.txt (sudah ada dalam sistem), list package python yang dibutuhkan ada disitu dan cukup sekali execute semua keinstall. Ini hanya memindahkan dari server yang sudah terinstal, jadi tidak memerlukan download ke website luar dll) -Pada saat deploy akan muncul sebuah folder 'monitoring',folder tersebut tidak akan mengganggu, cuman simpan script sama kebutuhan-kebutuhan scriptnya biar dapat berjalan. Sesekali dia nanti cek keadaan performa system, kemudian di save ke db local nya (nanti di produce modul json juga di targetnya, semacam log), Dengan begitu sistem dengan otomatis langsung merubah konten webnya degan info yang dia dapat.

php
-Transfer balik data ke sistem harus menggunakan apa? kemungkinan memakai rest service, jadi hit url web browser untuk input data, tapi itu membuat sistem tidak menjadi full realtime -Lalu jika scheduling memakai crontab, untuk handle/menangani proses bagaimana script monitoring jalan sempurna di target? itu jika harus dijalankan dengan php bagaimana flow yang harus dijalankan?atau mungkin saya membayangkan pak win membuat script monitoring manual, lalu dia jalanin di target (hal ini akan menjadi mempersulit admin) -Terus parsing manual itu codenya jelas panjang dan tidak mudah, misalkan kita akan membuat sistem yang mampu membaca dan mem-parsing dari 'top' linux melalui terminal. Nah setelah saya cari tau dan mencoba ternyata file encodingnya kebawa dari sistem, maka kerjaannya lebih berat karena harus parsing data yang udah kena encode nya. Soalnya top itu ada tambahan unicode di textnya. parsingnya pun sangat susah kalau dari top. -Lalu mengenai command untuk input script ke crontab, di php mesti ada juga. Titik beratnya ada pada "script monitoring" nya ini manual dimasukin sama admin ke target atau otomatis? kalo di bayangan yang saya harusnya otomatis, soalnya ini berhubungan dengan efisiensi dan kemudahan. -Php itu harus memiliki library yg mampu handle stdout (standard output), command bisa input string ke prompt. Misalnya pada saat akses ssh untuk deploy jika masih menggunakan sistem manual php harus input passwordnya, nah yang menjadi masalah untuk meng-handlenya di php bagaimana? -Dari segi pemasangan sama saja harus instal jika menggunakan php , dimana hp-cli sama php nya sendiri kan default blm ada malah jika kita bandingkan python udah ada kalo kita reduce biar tidak banyak yang diinstal, jelas python lebih unggul (sudah ada di linux),

Anda mungkin juga menyukai