Anda di halaman 1dari 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.

Rokok Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabaccum, Nicotiana Rustica dan Spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (PP No. 19 tahun 2003). Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok (Masridayanti, Ely, dkk, 2008). Merokok adalah penyabab kematian yang paling besar jumlahnya namun sebenarnya dapat dicengah. Masalah rokok yang terkait dengan kesehatan di Indonesia memang sulit ditangani. Salah satu penyababnya karena hingga kini Indonesia adalah Negara di Asia Tenggara yang belum meratifikasi framework Confention On Tobacco Control (FCTC). Selain itu Indonesia belum memiliki peraturan perundangundangan yang secara tegas mengatur upaya perlindungan anak dibawah 18 tahun dari bahaya rokok. Bahkan dalam PP no. 23/20002 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan, tidak ada satu pasal yang melarang penjualan rokok kepada anak dibawa usia ( Tulus, 2008). 2.1.1. Sejarah Tembakau dan Industri Rokok di Indonesia Tembakau merupakan tanaman asli dari Afrika atau Asia. Kata tembakau berasal dari kata Indian, tobacco yaitu nama pipa yang digunakan orang Indian untuk menghisap daun tembakau tersebut (Matnawi, 1997). Tanaman tembakau di Indonesia diperkirakan dibawah oleh bangsa Portugis dan Spanyol pada abad ke-16. Nicotiana Tobaccum baru

Universitas Sumatera Utara

ditanam di pulau Jawa sekitar tahun 1609 dan kemudian menyebar ke pulau pulau lain di Indonesia (Rochadi, 2005). Menurut laporan dari Direktorat Jenderal Perkebunan Republik Indonesia (Dirjen Perkebunan RI, 1990), secara garis besar tembakau di Indonesia dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu: 1. Tembakau asli, adalah tembakau yang masuk dan tersebar sejak ratusan tahun yang lalu dan telah beradaptasi dengan lingkunganya. 2. Tembakau introduksi, adalah tembakau yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 1900an, seperti jenis Virginia, Burley dan Oriental. Beberepa cara pemakain tembakau di Indonesia yaitu : a. Pemakaian tembakau tanpa asap (Smokeless Tobacco) Tembakau dingunakan dalam bentuk suntil. Daun tembakau dirajang kemudian dikeringkan dan dibentuk sebesar jempol kemudian dimasukkan ke dalam mulut, diletakkan di sudut mulut kanan dan kiri. Walaupun tidak berbentuk adanya asap tetapi kadar nikotin yang dijumpai sudah melampaui ambang batas sehingga dapat menimbulkan ketagihan. Suntil tidak mengandung tar karena tar hanya dijumpai apabila tembakau dibakar. b. Pemakaian tembakau sebangai rokok Diluar negeri bahan baku rokok hanya tembakau, yang dikenal dengan rokok putih, ada rokok khas di Indonesia yang disebut rokok kretek. Bahan baku rokok kretek adalah tembakau dan cengkeh. Menurut Wise dan Guerin (1986) perbandingan tembakau dengan cengkeh adalah 60:40. Standar Nasional Indonesia Rokok kretek yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian menjelaskan rokok kretek adalah

Universitas Sumatera Utara

rokok dengan atau tanpa filter yang dicampur cengkeh rajangan kurang lebih 30% dari komposisi setiap batang rokok kretek. Sebagai bahan baku, di samping tembakau juga ditambahkan kemenyan dan kelembak yang disebut rokok kelembak atau rokok siong. Selain rokok yang biasa ada juga tembakau yang digunakan sebagai rokok pipa dan rokok cerutu. Pembalut cerutu yang terkenal di dunia adalah daun Tembakau Deli yang telah dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1864. 2.1.2. Jenis Jenis Rokok Ada dua jenis rokok yaitu rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintesis yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkus-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung ( Rochadi, 2004). 2.1.3. Racun Pada Rokok Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida (Sugito, 2008). 1. Tar Adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Tar dideskripsikan sebagai bahan partikulat (bahan padat halus yang berukuran lebih kecil dari debu) yang turut masuk ke dalam tubuh saat perokok menghisap asap rokok dari dalam lintingan rokok yang menyala. Setiap partikel tar merupakan komposisi dari bahan

Universitas Sumatera Utara

kimia organik dan anorganik. Tar merupakan bahan kimia yang menjadi penyebab noda kuning kecoklatan pada kuku dan gigi para perokok. Selain itu, tar juga dapat membuat flek pada paru-paru. Benzopyrene (senyawa polycyclic aromatic hydrocarbon) adalah salah satu karsinogen yang terkandung dalam tar. 2. Nikotin Adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah serta dapat mengakibatkan ketergantungan. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. 3. Karbon Monoksida Asap tembakau mengandung karbon monoksida, yakni gas tidak berwarna, tidak berbau, dan sangat mematikan. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Selain zat racun utama di atas, rokok juga mengandung zat racun lainnya yaitu : 1. Ammonia Adalah gas yang berbau seperti urine, digunakan untuk mempercepat masuknya nikotin kedalam aliran darah. Kelebihan ammonia dalam tubuh menyebabkan gangguan hati. 2. Formic acid Merupakan asam kuat yang bisa membuat kulit melepuh. Sering digunakan sebagai bahan untuk mengawetkan dan sebagai anti bakteri pada industri makanan ternak. 3. Hydrogen cyanide Berupa gas tidak berwarna yang dapat menghalangi pernapasan. Merupakan racun yang berbahaya dapat menyebabkan kematian .

Universitas Sumatera Utara

4. Nitrous oxide Gas tidak berwarna, biasanya digunakan dokter untuk membius dalam operasi. 5. Formalin. Gas tidak berwarna dengan bau yang menyengat. Biasa digunakan untuk mengawetkan mayat. 6. Hydrogen sulfide Merupakan gas beracun yang dapat menghambat oksidan enzim. 7. Pyridine Adalah cairan tidak berwarna dan berbau menyengat. Berfungsi untuk mengubah alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama. 8. Metanol Cairan ringan yang mudah menguap. Dapat menyebabkan kebutaan dan kematian. Metanol juga merupakan.salah satu bahan bakar roket. 9. Aseton Aseton merupakan cairan yang digunakan sebagai penghapus cat. 10. Naftalen Bahan dasar pembuatan kapur barus. Terpapar naftalen dalam dosis besar dapat menyebabkan kerusakan bahkan menghancurkan sel darah merah. 11. Vinyl chloride Merupakan bahan dasar pembuatan plastic PVC 12. Logam barat Di dalam asap tembakau terdeteksi setidaknya 30 logam berat, termasuk nikel, arsen, kadmium, khrom, dan timbal. Keempat logam berat tersebut beserta senyawa

Universitas Sumatera Utara

senyawanya sering dikaitkan sebagai penyebab kanker pada manusia. Arsenic merupakan racun kuat yang dapat menimbulkan kematian. Kini, kadar arsen dalam tembakau semakin tinggi akibat penggunaan pestisida berbahan aktif arsen. Kadmium juga terdapat dalam pupuk fosfat yang diaplikasikan pada tembakau. 13. Radioaktif Unsur radioaktif dengan konsentrasi terbesar pada asap. Unsur radioaktif terbukti sebagai zat penyebab kanker. 2.1.4. Pembagian Tipe Perokok Ada beberapa tipe perokok yang bias kita golongkan menjadi 3 (tiga) bagian yang berdasarkan kemampuannya menghisap rokok dalam sehari (Tiswanto, 2007) : 1. Golongan perokok berat, yaitu apabila mereka mampu merokok dari 21-31 batang perhari atau lebih, dan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6-30 menit. 2. Perokok sedang, yaitu apabila mereka mampu mnenghabiskan 11-21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi. 3 Perokok ringan, yaitu mereka yang mampu menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun tidur. Pendapat lain mengatakan bahwa tipe perokok dibagi 2 (dua), yaitu perokok aktif (langsung menghisap batang rokok) dan perokok pasif (menghisap asap sampingan rokok yang berasal dari perokok utama). 1. Perokok aktif Perokok aktif merupakan orang yang langsung menghisap/mengkonsumsi rokok. Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita jumpai orang merokok disekitar kita, baik di kantor, di pasar, tempat umum lainnya atau bahkan di kalangan rumah tangga kita

Universitas Sumatera Utara

sendiri. Jumlah perokok di Indonesia menurut data SKRT tahun 2004 (Survei Kesehatan Rumah Tangga), menemukan 13,2 % remaja pria berumur 15-19 tahun yang telah menjadi perokok dan jumlah perokok pria dewasa 52,9% dan wanita dewasa sebanyak 3,6 % (Aditama, 2006) 2. Perokok pasif Tidak kurang dari 700 juta anak-anak telah terpapar asap rokok dan menjadi perokok pasif. Ada dua jenis asap rokok yaitu, asap rokok yang dihisap ke dalam paru oleh perokoknya disebut asap rokok utama (mainstream smoke), sedang asap yang berasal dari ujung rokok yang terbakar disebut asap rokok samping (sidestream smoke). Polusi udara yang ditimbulkan oleh asap rokok utama dan asap rokok sampingan yang dihembuskan lagi oleh perokok disebut asap rokok lingkungan (ARL) (environenemntal tobacco smoke, ETS). Mereka yang menghisap ETS disebut perokok pasif (second hand smoker) yaitu orang-orang yang tidak merokok tetapi terpaksa menghisap asap rokok dari lingkungannya. Kandungan bahan kimia pada asap rokok sampingan ternyata lebih tinggi dibanding asap rokok utama karena tembakau terbakar pada temperatur lebih rendah ketika rokok sedang tidak dihisap, membuat pembakaran menjadi kurang lengkap dan mengeluarkan lebih banyak bahan kimia (Aditama, 2006). Pada saat rokok dinyalakan, bahan racun mulai keluar. Bagi orang yang menghisap rokok berfilter, bahan kimia tersebut akan disaring melalui filter sebelum masuk kedalam tubuh. Namun, asap yang keluar tidak melalui filter akan langsung terhisap oleh orangorang disekitarnya. Perokok pasif memiliki resiko yang cukup tinggi atas kanker paruparu dan Jantung koroner, serta gangguan pernafasan. Bagi anakanak di bawah umur, terdapat

Universitas Sumatera Utara

resiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok. Setidaknya tercatat 4000 kematian perokok pasif pertahun di US ( Sugito, 2008 ). 2.1.5. Motivasi yang menyebabkan menjadi perokok Pada masa lalu perokok diklasifikasikan secara singkat sebagai perokok berat atau ringan, perokok penyedot (inhaler) atau bukan, perokok teratur atau sekalisekali. Namun deskripsi kasar ini tidak menjelaskan mengapa orang merokok. Dengan adanya hasil studi baru dari penelitianpenelitian yang sudah dilakukan terdapat kesepakatan 7 jenis motivasi penyebab orang merokok yaitu ( Anonimous, 2009). 1. Alat Pergaulan ( psikososial ) Merokok pada situasi sosial dan menggunakan nilai simbolis dari tindakan merokok ini untuk meningkatkan kehidupan bersosial. 2. Kepuasan saraf ( sensorimotor ) Merokok untuk kepuasan mulut, sensorik dan manipulasi rokok itu sendiri 3. Sumber Kenikmatan ( Indulgent ) Merokok untuk memperoleh kenikmatan dan menambah kegembiraan, kesenangan yang sudah ada. Inilah jenis yang paling umum. Dua atau tiga jam dapat berlalu tanpa keinginan untuk merokok, namun pada situasi bergembira dapat lebih sering. 4. Penenang ( sedatif ) Merokok untuk menghilangkan perasaan tak enak, bukan untuk kenikmatan. Perasaan lega kadangkadang juga timbul karena kegiatan sensorimotor seperti rasa tenang bila mengeluselus rokok sebelum disulut, namun umumnya rasa lega timbul sebagai efek sedatif dari nikotin yang bekerja.

Universitas Sumatera Utara

5. Perangsang ( stimulasi ) Efek stimulan dari nikotin dipakai untuk mengangkat atau memacu semangat, membantu berfikir dan konsentrasi, mencegah kelelahan dan mempertahankan kinerja pada tugas yang monoton dan lama, serta meningkatkan kemampuan dalam situasi stress. 6. Memenuhi kecanduan ( addiktif ) Merokok sematamata untuk memenuhi tuntutan atau mencegah terjadinya sinroma penarikan, yang akan timbul apabila seorang perokok telah melewatkan 3040 menit atau kurang tanpa rokok. 7. Keterbiasaan (Otomatis) Ini terjadi pada sebagian perokok berat yang dengan tidak disadari lagi secara otomatis akan mencari sebatang rokok. Ini baru disadari jika tanganya sudah kosong. 2.1.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang merokok. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah (Rochadi, 2005) 1. Tekanan kelompok sebaya Seorang remaja cendrung merokok apabila ia berada pada kelompok yang merokok dibandingkan saat ia berada pada kelompok yang tidak merokok (Ary dan Biglan, 19880. Keinginan ini sangat kuat walaupun akan berakibat menjadi suatu yang tidak mengenakan seperti rasa mual, muntah, sakit kepala dan memberi rasa yang tidak enak lainnya pada mereka yang baru pertama kali merokok. 2. Orang tua Orang tua yang perokok memberikan pengaruh kepada anak-anaknya untuk merokok (Hughes, 1986; Mittlemark, et.al., 1987). Leventhal, et.al., dalam Smet (1994)

Universitas Sumatera Utara

mengatakan bahwa dalam suatu studi di Amerika Serikat ditemukan sekitar 14 % anakanak yang merokok memiliki orang tua yang merokok juga. 3. Saudara kandung Menurut Eggmose (1985) perilaku merokok itu menular, yaitu bila salah satu anggota keluarga ada yang merokok, maka anggota keluarga yang lain akan ikut merokok. Suatu studi menunjukkan bahwa keluarga yang mempunyai orang tua tidak perokok akan menjadi perokok apabila saudara-saudara kandung yang lebih tua merokok. 4. Iklan rokok Iklan mempunyai peranan dalam menentukan kebiasaan merokok seseorang dan satu masyarakat (Aditama, 2001). Di Amerika Serikat, 86% para remajanya menghisap tiga jenis rokok yang paling sering diiklankan sementara hanya 30% dari orang dewasa yang menghisap rokok tersebut. Para remaja beranggapan bahwa dengan melalui iklan yang dilihatnya menimbulkan persepsi dalam benaknya bahwa merokok itu identik dengan maskulinitas, kebebasab, berjiwa muda, kecerdasan dan gaya hidup yang enak. Smet (1994) mengatakan faktor-faktor lain yang menyebabkan seseorang merokok adalah faktor demografis seperti umur, jenis kelamin dan faktor sosiokutural seperti kebiasaan budaya, kelas sosial, tingkat pendidikan, penghasilan dan gensi pekerjaan serta faktor politik. 2.1.7. Tidak ada batas aman untuk mengkonsumsi rokok Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cendrung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama (Riphqi, 2009)

Universitas Sumatera Utara

Tidak ada batas aman bagi orang perokok, dua jenis asap rokok yang menggangu kesehatan yaitu : 1. Asap utama (mainstream) Adalah asap yang dihisap oleh siperokok 2. Asap sampingan (sidestream) Adalah asap yang merupakan pambakaran dari ujung rokok, kemudian menyebar ke udara. Kandungan bahan kimianya lebih tinggi di banding asap rokok utama karena tembakau terbakar pada temperatur lebih rendah ketika rokok sedang tidak dihisap, membuat pembakaran menjadi kurang lengkap dan mengeluarkan lebih banyak bahan kimia. 2.1.8. Dampak asap rokok Dampak asap rokok terhadap kesehatan Merokok adalah penyebab kematian yang paling besar jumlahnya namun sebenarnya dapat dicegah. Rokok dapat menyebabkan variasi penyakit yang mengancam jiwa. Diperkirakan 400.000 kematian setiap tahunya. Orang yang merokok di atas 20 batang sehari lebih banyak kemungkinannya mendapatkan kelainan pada lensa mata atau katarak. Penyakitpenyakit yang ditimbulkan rokok yaitu (Sitorus, 2005). 1. Kanker paru Sejauh ini, rokok adalah penyebab utama timbulnya kanker paru. Di Amerika Serikat rokok diperkirakan menjadi penyebab kematian kanker paru ratarata sebesar 87 % (90 % pada pria dan 85 % pada wanita ). Gejalanya yaitu : napas menjadi pendek, batuk berdarah, batuk kronis, suara berdengik saat bernafas, menurunya berat badan, lelah berkepanjangan, kesulitan untuk menelan, nyeri pada dada atau perut.

Universitas Sumatera Utara

2. Merokok meningkatkan tekanan darah Rokok akan mengakibatkan terjadinya vasokontriksi pembuluh darah perifer dan pembuluh darah ginjal sehingga terjadi peningkatan tekanan darah menyebabkan hipertensi. Merupakan faktor penyebab serangan jantung dan stroke. Merokok sebatang tiap hari akan meningkatkan tekanan darah sistolik 1025 mmHg serta menambah detak jantung 5 20 kali/menit. 3. Pengerasan arteri Pengerasan arteri adalah proses yang berkembang setelah bertahuntahun menjadi perokok. Nikotin pada prinsipnya akan mengakibatkan pembuluh darah menyempit dengan cepat, sehingga organ-organ tubuh akan kekurangan oksigen, antara lain otak dan otot jantung. Pada jangka lama, nikotin akan mengakibatkan dinding pembuluh darah kaku dan berkapur (atherosclerosis), dengan demikian suplai oksigen ke organ-organ tubuh akan menurun sedikit demi sedikit. Semakin lanjut umur seorang perokok maka kondidinya semakin berbahaya. selain itu, orang merokok akan mengalami pemblokiran aliran darah 2-3 kali lebih cepat dari orang yang tidak merokok. 4. Kanker oral Menurut Britis Dental Association, kanker oral merupakan kanker yang timbul pada jaringan di sekitar bibir, lidah, gusi, dasar mulut, oropharynx, hypopharynx, dan semua bagian yang berada diantara bibir, langit langit mulut dan pharynx. Kanker oral bukanlah penyakit dominan pada orang lanjut usia. Pria dan wanita memiliki resiko terkena kanker oral dengan persentase yang sama.

Universitas Sumatera Utara

5. Penyakit kardiovaskilar Penyakit ini bisa berbentuk apa saja, tergantung pembuluh darah mana yang diserang. Rokok akan meningkatkan detak jantung, peningkatan tekanan darah, dan meningkatkan terjadinya hipertensi dan penyumbatan arteri. Hampir setengah dari kematian pada usia di bawah 65 tahun oleh serangan jantung, korbanya merupakan perokok. Bentuk-bentuk penyakit kardiovaskuler dijumpai pada perokok yaitu : Trombosis Koroner yaitu : gumpalan darah pada arteri yang menyuplai darah kejantung. Sumbatan oleh gumpalan darah ini bisa berujung pada seragan jantung. Trombosis cerebral yaitu : adanya pemblokiran pada pembuluh darah yang menuju ke otak. Keadaan ini dapat menyebabkan pingsan, stroke, dan kelumpuhan. Jika sumbatan terdapat pada arteri ginjal maka bisa terjadi peningkatan tekanan darah atau bahkan gagal ginjal. Jika terjadi sumbatan pembuluh darah kaki akan menyebabkan pembusukan jaringan dan amputasi. 6. Peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik Rokok meningkatkan aktivitas sistem daraf simpatik sehingga menambah beban pada sistem yang berfungsi dalam mengatur pembuluh darah dan jantung. 7. Peningkatan asam lambung Peningkatan sekresi asam, penurunan produksi prostaglandin dan bikarbonat, serta penurunan aliran selaput darah yang berujung pada peningkatan asam lambung ( sakit maag ). Merokok juga akan memperlambat proses penyembuhan infeksi pada usus dan lambung.

Universitas Sumatera Utara

8. Penyakit pada tiroid Cyanedim, senyawa kimia yang ditemukan dalam asap rokok, akan menghambat produksi hormon tiroid sehingga timbul penyakit pada tiroid. 9. Penyakit sistem sirkulasi Rokok dapat merusak dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan jantung sulit memompa darah ke kaki dan tangan. 10. Penyakit paruparu kronis menahun (Chronic Obstructive Pulmonary Diseas ) Banyak perokok yang meninggal setiap tahunya karena melemahnya kondisi paruparu. COPD merupakan kumpulan penyakit yang mengakibatkan kesulitan bernapas karena adanya pemblokiran saluran udara. Termasuk didalamnya 1) Emfisema merupakan pengerutan dan perpecahan kantong udara pada paruparu, menyebabkan penurunan fungsi paru mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. 2) Bronkitis kronik yaitu produksi lendir berisi nanah pada broncus yang menyebabkan batuk diiringi rasa sakit dan kesulitan bernapas. Sekitar 83 % kematian akibat Emfisema dan Bronkitis di Inggris berkaitan dengan kebiasaan merokok. 11. Rokok dan hati Rokok terbukti dapat menyebabkan kurangnya kemampuan hati dalam menangani dan membuang racun. 12. Kanker pankreas Nikotin dan tar menggangu sistem kerja pankreas dalam menghasilkan enzim amylase dan pancreatin. Kedua enzim tersebut berfungsi sebagai pencerna makanan. Gejala yang sering timbul adalah sakit perut, bila kondisi sudah akut dapat menyebabkan kematian karena sistem pencernaan sudah terganggu.

Universitas Sumatera Utara

13. Rokok dan kehamilan Berdasarkan hasil penelitian 1 dari 3 wanita yang merokok lebih dari 20 batang sehari melahirkan bayi dengan berat badan kurang. Meningkatkan kelahiran prematur, keguguran dan pendarahan. 14. Rokok dan Kanker Kulit Berdasarkan hasil temuan dari peneliti Belanda mengatakan para perokok memiliki kemungkinan 3,3 kali lebih besar mengidap karsinoma sel skuamosa dibanding yang tidak merokok. Menghisap 21 batang rokok atau lebih per hari meningkatkan risiko penyakit tersebut empat kali lipat (Handoko, 2008) 15. Rokok mempercepat ketuaan Asap rokok ternyata bisa membuat orang cepat jadi tua. Menurut Sri dalam bukunya mengatakan dikalangan perokok ditemukan penurunan kadar air dalam lapisan kulit luar dan lainlain sehingga terjadi penurunan estrogen yang mengakibatkan kulit menjadi kering dan keriput dan serabut elatin yang menebel dan terputusputus sampai kejaringan halus pada kulit, yang membuat kulit jadi kendur dan keriput. Dampak asap rokok pada lingkungan 1. Asap rokok dapat mengakibatkan pencemaran udara 2. Bungkus dan puntung rokok menjadi permasalahan sampah / limbah 3. Puntung rokok yang masih menyala dapat menyebabkan kebakaran. 2.1.9. Dampak yang ditimbulkan akibat merokok Masalah rokok merupakan masalah Nasional dan Internasional karena dampak yang ditimbulkan menyangkut banyak aspek yakni (Herlianti, 2008)

Universitas Sumatera Utara

1. Aspek Kesehatan Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemenelemen, dan 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Kandungan utama pada rokok yaitu nikotin bersifat ketagihan dan tar bersifat kersinogenik. Kebiasaan merokok telah terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis penyakit. 2. Aspek ekonomi Tingginya kerugian ekonomi akibat rokok setahunnya di dunia kurang lebih 200 milyar dolar Amerika. Menurut WHO memperkirakan negaranegara berkembang

menghabiskan sampai seperempat dari penghasilan untuk rokok. Data dari Malaysia sekitar 30 %, dan Cina yang paling tinggi sekitar 60 %. Sementara pendapatan dari hasil pajak tidak setara di bandingkan dengan biaya yang harus dibayar akibat dampak buruk kebiasaan merokok. 3. Aspek sosial Untuk sebagian besar orang, rokok menjadi ritual yang harus dilakukan bersama sahabat, kolega dan keluarga, namun sekarang merokok bukan lagi hanya dijadikan sebagai ritual tetapi merokok sudah dilakukan setiap saat bahkan tidak memperdulikan orangorang disekitarnya dan disembarang tempat sehingga orang lain juga terkena dampaknya. 4. Aspek kebijakan Masalah rokok yang terkait dengan kesehatan memang sulit ditangani. Salah satu penyebabnya hingga kini Indonesia belum meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control ( FCTC ). Indonesia belum memiliki peraturan perundangundangan secara tegas mengatur upaya perlindungan anak dibawah 18 tahun dari bahaya merokok

Universitas Sumatera Utara

dan bebasnya penjualan rokok yang tidak dimasukkan dalam undangundang untuk dilarang. Dibanding dengan Singapura, Indonesia Ketinggalan 30 tahun dalam hal regulasi (peraturan) rokok. Di Singapura, iklan rokok dilarang sma sekali. Kawasan tanpa rokok diterapkan ketat. 2.1.10. Kematian akibat merokok Pada tahun 2030, atau bahkan lebih cepat dari itu, satu dari enam manusia akan meninggal akibat kebiasaan merokoknya, separuh dari kematian ini terjadi pada usia pertengahan, saat dimana perokok tersebut dalam puncak produktivitas ( Aditama, 2006 ). 2.1.11. Beberapa alasan untuk menghentikan kebiasaan merokok 1. Alasan kesehatan Kesehatan adalah alasan utama untuk berhenti merokok. Begitu banyak akibat negatif dari merokok, maka harus selalu ditanamkan dalam pikiran agar tidak pernah mencobanya. 2. Alasan keluarga dan kesehatan orang lain Merokok tidak tidak hanya membuang uang, tetapi menggangu kesehatan orang lain. 3. Alasan ekonomi Dengan mengkonsumsi rokok akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar karena sebagian pendapatan akan digunakan untuk membeli rokok, sementara kebutuhan yang lain yang sangat penting tidak terpenuhi.

Universitas Sumatera Utara

4. Alasan sosial Bau asap rokok pasti menempel di baju, mulut, dan rambut, menyebabkan rasa sungkan terhadap orang lain. Untuk itu jangan biarkan asap rokok menggangu performa dihadapan orang lain. 2.1.12. Keuntungan berhenti merokok 1. Keuntungan langsung Dalam 20 menit pertama berhenti merokok maka Tekanan darah berangsur normal, detak jantung kembali normal, temperatur tangan dan kaki kembali normal. Nikotin dan karbon monoksida akan meninggalkan tubuh dalam beberapa jam pertama setelah berhenti merokok. Seluruh produk nikotin akan hilang dari tubuh dalam waktu 2 hari. Setelah kirakira 3 bulan, paruparu akan kembali memiliki kapasitas untuk membersihkan dirinya sendiri. 2. Keuntungan jangka panjang Ada banyak keuntungan yang diperoleh dengan berhenti merokok. Selain kesehatan diri sendiri, kesehatan keluarga, dan orangorang sekitar akan terjaga serta meningkatkan ekonomi (Sitorus, 2005). 2.2. Nikotin Nikotin merupakan senyawa kimia yang secara alami ditemukan pada tembakau, merupakan senyawa yang sangat adiktif, bahkan sama adiktifnya dengan heroin dan kokain. Seiring dengan berjalanya waktu, tubuh akan semakin tergantung secara fisik dan psikologis terhadap nikotin. Penelitian menunjukan bahwa perokok harus mampu mengatasi kedua ketergantungan ini agar bisa lepas dari rokok (Susanna, 2003).

Universitas Sumatera Utara

2.2.1. Prinsip kerja nikotin Prinsip kerja nikotin yaitu menyebabkan pembuluh darah menyempit dengan cepat, sehingga organorgan tubuh akan kekurangan oksigen, antara lain otak dan otot jantung. Pada pemakaian jangka lama, nikotin juga akan menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi kaku dan berkapur (atherosclerosis), dengan demikian suplai oksigen ke organorgan tubuh akan menurun sedikit demi sedikit ( Danusantoso, 1993 ) Rokok yang dibakar mengeluarkan asap, lalu dihirup maka nikotin beserta asap turut masuk ke dalam paruparu, kemudian diabsorbsi secara cepat kedalam aliran darah, menyebar keseluruh tubuh. Nikotin mempengaruhi banyak organ tubuh termasuk jantung, pembuluh darah, sistem hormon, metabolisme dan otak. Nikotin juga ditemukan di dalam air susu ibu ( ASI ), bahkan pada lendir hasil sekresi serviks. Selama kehamilan, nikotin dapat dengan bebas berkeliaran di plasenta, air ketuban dan tali pusar janin (Fuad, 2008 ). 2.2.2. Penggunaan nikotin 1. Nikotin di gunakan kedalam campuran rokok Nikotin memproduksi perasaan senang yang membuat para perokok ingin terusmenerus merokok. Setelah sistem saraf beradaptasi dengan nikotin, perokok cenderung menambah jumlah batang rokok yang dihisap. Akibatnya, kadar nikotin dalam darah juga ikut meningkat. Dosis 3060 mg dari nikotin dianggap sebagai dosis yang mematikan pada manusia. 2. Nikotin digunakan sebagai insektisida karena sangat ampuh membunuh serangga.

Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Efek nikotin Peningkatan detak jantung dan tekanan darah, sumbatan pada pembuluh darah. perubahan hormon adalah sebagian kecil efek yang akan di rasakan saat mulai merokok. Terpapar nikotin dalam waktu yang lama (dikombinasikan dengan karbon monoksida yang ikut masuk ke dalam tubuh) akan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Hal ini yang berpotensi menyebabkan penyakit jantung. Berdasarkan hasil riset terhadap sel manusia dan binatang yang dilakukan para ahli yang berasal dari Universitas Stanford menemukan, nikotin ternyata dapat merangsang pembentukan pembuluh darah baru. Yaitu suatu proses yang dipercaya dapat membantu tumor dan plah arteri tumbuh dan berkembang. Untuk itu peneliti menyarankan terapi penggantian nikotin sebaiknya tetap hanya dijadikan sebagai tindakan jangka pendek dalam menghentikan kebiasaan merokok dan bukan terapi jangka panjang untuk mengobati kecanduan nikotin ( Riphqi, 2009 ). Nikotin bukan merupakan pencetus langsung dari aktivitas pembentukan selsel kanker, tetapi nikotin memungkinkan senyawa nitrosamine dari tembakau yaitu salah satu senyawa penyebab kanker. Efek ketagihan dari nikotin berasal dari fungsinya dalam merangsang dopamine senyawa kimia pada otak yang menimbulkan perasaan tenang. Efek ketagihan nikotin timbul dalam dua sisi, yakni mental dan fisik (Susanna, 2003) 2.2.4. Gejala ketagihan nikotin 1. Pusing ( hanya bertahan sekitar 12 hari setelah berhenti merokok ) 2. Depresi 3. Merasa Frustasi dan mudah merah

Universitas Sumatera Utara

4. Sulit tidur, termasuk sulit terlelap, tetap terlelap, dan jika tidur akan mengalami mimpi buruk. 5. Perasaan lelah yang tidak kunjung hilang 6. Peningkatan nafsu makan 7. Secara umum, nikotin dan produkproduk sampingannya akan tetap berada dalam tubuh selama 34 hari setelah berhenti. Tekanan darah Tekanan darah adalah salah satu perwujutan kerja jantung. Darah mengalir dan menyurut dalam sistem arteri seperti gerakan gelombang, menyebabkan 2 jenis tekanan : tekanan sistolik dan diastolik Tekanan sistolik : adalah Tekanan darah pada puncak gelombng pada saat ven trikel kiri berkontraksi (inilah yang pertama dicatat dalam pengukuran darah). Tekanan diastolik : adalah Tekanan antara dua kontraksi ventricular saat jan tung pada fase istirahat (Waspadji, 1998) Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan oleh darah kepada dinding arteri. ( Arora, 2008 ).

Universitas Sumatera Utara

2.3.1. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut WHO, tekanan darah dapat dibedakan dalam 5 kategori yang terdapat pada tabel dibawah ini : Kategori Normal Normal Tinggi Sistolik (mmHg) < 130 Diastolik (mmHg) < 85 Rekomendasi Periksa ulang dalam 2 tahun Periksa ulang dalam 1 tahun Konfirmasi dalam 1 atau 2 bulan, anjurkan untuk modifikasi gaya hidup Evaluasi dan konsultasikan dengan dokter dalam 1 bulan Evaluasi dan konsultasikan dengan dokter dalam 1 minggu berdasarkan keadaan klinis

130 139 85 89

Hipertensi tingkat 1 140 159 90 99 Hipertensi tingkat 2 160 179 100 109 Hipertensi tingkat 3 180 110

Ukuran tekanan darah yang menunjukkan 140 / 90 atau lebih belum tentu berarti tekanan darah yang tidak normal. Tapi jika tekanan darah itu meninggi secara kontinu dapat dikatakan Hipertensi (Waspadji, 1998). 2.3.2. Regulasi tekanan darah 1. Baroreseptor refleks Baroreseptor dalam berbagai organ dapat mendeteksi perubahan tekanan darah dan menyesuaikan tekanan darah arteri ratarata dengan mengubah baik gaya maupun kecepatan kontraksi jantung serta Resistensi peripheral total juga dapat diatur. 2. Sistem Renin-angiotensi ( RAS-Renin Angiotensi System ) System ini digunakan untuk penyesuaian tekanan darah dalam jangka panjang. System ini juga membantu ginjal mengompensasi hilangnya volume darah dalam kasus operasi dan kecelakan.

Universitas Sumatera Utara

3. Pelepasan aldosteron Hormon steroid ini dikeluarkan dari korteks adrenal sebagai respons terhadap angiotensi II atau kadar natrium kalium yang tinggi. 2.3.3. Faktorfaktor yang mempengaruhi Tekanan Darah Banyak faktor fisik yang mempengaruhi tekanan darah. Beberapa diantaranya mungkin dipengaruhi oleh faktor fisiologis, seperti makan; olahraga, penyakit; obatobatan, kebiasaan merokok dan lain-lain. 2.3.4. Tekanan Darah Tinggi Bila tekanan darah seseorang melebihi nilai normal, maka orang tersebut dikatakan memiliki hipertensi arterial. Tidak ada penyebab tunggal dan spesifik yang menyebabkan tekanan darah tinggi ( hipertensi). Hipertensi ada dua macam yakni : (Waspadji, 1998). 1. Hipertensi esensial atau primer Hipertensi esensial belum diketahui penyebabnya. Hipertensi ini tidak memiliki gejala dan tidak menyebabkan masalah terhadap hidup di usia lanjut, kecuali terjadi serangan jantung atau komplikasi lain. 2. Hipertensi sekunder Hipertensi sekunder dapat terjadi karena kelainan organis seperti penyakit pada perenkim anak ginjal dan pembuluh darah ginjal, akibat pemakaian obat serta pola hidup yang tidak sehat, salah satunya yaitu kebiasaan merokok.

Universitas Sumatera Utara

2.3.5. Penyebab tekanan darah tinggi 1. Hindari kebiasaan merokok Rokok merangsang saraf mengeluarkan hormon yang menyebabkan pengerutan pembuluh darah, sehingga tekanan darah naik. Merokok faktor resiko utama untuk stroke dan gangguan jantung 2. Kurangi makan garam 3. Olah raga teratur Melakukan olah raga dinamis, seperti jalan kaki cepat, berenang dan bersepeda. Akan membantu terjadinya pelebaran pembuluh darah, sehingga tekanan darah turun. 4. Kurangi kegemukaan Penurunan berat bedan jelas akan menurunkan tekanan darah. Penurunan berat badan sebaiknya tidak menggunakan obatobatan, karena obat yang membuat kurus badan pada umumya adalah obat peransang yang akan menaikkan tekanan darah. 5. Hindari Stres Salah satu dari berbagai manifestasi stres adalah hipertensi. 2.3.6. Langkahlangkah mengukur tekanan darah Sebelum melakuka pemeriksaan tekanan darah, agar hasil diperoleh dengan baik ikuti langkah-langkah berikut ini : 1. Hindari merokok dan mengkonsumsi produk yang mengandung kafein setidaknya dua jam sebelum mengukur tekanan darah 2. Hindari makanan minimal 30 menit 3. 23 jam menghindari aktifitas fisik 4. Gunakan pakaian yang longgar, terutama disekitar lengan.

Universitas Sumatera Utara

5.

Kosongkan terlebih dahulu kandung kemih karena dalam pemeriksaan darah keadaan

pasien harus santai 6. Beritahukan kepada dokter jika sedang mengkonsumsi obatobatan 7. Periksa tekanan darah secara teratur. Pemeriksaan tekanan darah tidak menimbulkan rasa sakit, tidak mahal, dan prosesnya cepat. Pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan di klinik dokter, dengan bantuan stetoskop dan sfigmomanometer (alat untuk memeriksa tekanan darah) dengan cara yaitu Manset sfigmomanometer digembungkan di sekitar lengan untuk sementara menghambat aliran darah. Stetoskop diletakan di antara manset dan lengan tangan. Manset kemudian dikempiskan secara berlahan sampai muncul suara pertama yang menandakan tekanan sistolik. Manset terus dikempiskan sampai tidak ada lagi suara yang terdengar. Ini adalah tekanan antara dua denyut (diastolik). 2.3.7. Hubungan rokok dengan Tekanan Darah Merokok sigaret tinggi nikotin menyebabkan frekuensi denyut jantung istirahat serta meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik (TDS dan TDD) tetapi titdak ada perubahan ejeksi sistolik, sehingga meningkatkan kebutuhan oksigen myocardium. Kenaikan frekuensi denyut jantung serta TDS dan TDD ini terjadi setelah merokok sigaret tanpa nikotin dan lebih besar setelah merokok sigaret tinggi nikotin daripada merokok sigaret tanpa nikotin.

Universitas Sumatera Utara

Nikotin menyebabkan kenaikan tekanan arteri dan denyut jantung oleh beberapa mekanisme : 1. Merangsang pelepasan epinefrin lokal saraf adrenergic dan meningkatkan sekresi katekolamin dari medullat adrenalis dan dari jaringan kromafin di jantung. 2. Bekerja pada kemoreseptor di glomus caroticus dan glomerat ortica yang menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan arteri. 3. Bekerja langsung pada Myocardium untuk menginduksi efek inotropik dan kronotopik positif. Di luar efek langsung, nikotin bisa menyokong aterosklerosis dan trombosis dengan menaikkan asam lemak bebas serta meningkatkan kelekatan dan agregasi trombosit, melalui stimulasi katekolamin. Nikotin dapat menyokong peningkatan infark myocardium nonfatal dan fatal serta kematian mendadak akibat PJK pada perokok. Efek yang ditimbulkan adalah : nikotin meningkatkan kebutuhan oksigen myocardium, nikotin meningkatkan perlekatan trombosit, sehingga meningkatkan kecenderungan trombosik, nikotin menurunkan ambang fibrilasi ventrikel selama waktu iskemia myocardium (Sugito, 2008).

Universitas Sumatera Utara

Kerangka Konsep

ROKOK - NIKOTIN TINGGI - NIKOTIN RENDAH TEKANAN DARAH PEROKOK

KARAKTERISTIK PEROKOK - UMUR - PENDIDIKAN - PEKERJAAN - PENDAPATAN - BIAYA ROKOK - JUMLAH ROKOK - LAMA MEROKOK - RIWAYAT PENYAKIT

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai