01 Software Pembelajaran Yang Baik D
01 Software Pembelajaran Yang Baik D
Pembelajaran
– Trik dan Tips untuk Peserta Lomba –
Uwes A. Chaeruman
Seperti apakah software pembelajaran yang baik itu? Software pembelajaran yang
baik dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satu diantaranya adalah aspek
pembelajaran. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan mulai dari perumusan
judul sampai evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1 of 7
Dalam waktu 15 menit, Anda (Kamu) akan
Setelah mempelajari media ini, siswa
mampu menjelaskan hal-hal yang dapat
akan dapat menjelaskan terjadinya
menyebabkan terjadinya jantung koroner
jantung koroner.
dengan baik.
2 of 7
yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
maupun yang akan terjadi.
• Berikan Contoh, Analogi atau Ilustrasi dan Simulasi yang Relevan dan
Kontekstual
Uraian yang komunikatif saja, seperti diuraikan di atas, belumlah cukup. Kita
perlu secara kreatif memberikan contoh, analogi atau ilustrasi yang relevan
agar dapat mempermudah atau memperdalam pemahaman siswa. Perhatikan
contoh berikut:
3 of 7
Biaya
Output
PENGERTIAN BIAYA APA YANG DIMAKSUD DENGAN BIAYA?
Biaya adalah semua pengorbanan Kamu tentu pernah mengeluarkan uang
yang perlu dilakukan untuk proses untuk membeli sesuatu yang Kamu
produksi yang dinyatakan dengan perlukan. Atau kamu pernah meminta
satuan uang menurut harga pasar uang karena telah berencana akan
yang berlaku, baik yang sudah membeli sesuatu. Itulah yang dimaksud
terjadi maupun yang akan terjadi. dengan biaya.
Biaya adalah semua pengorbanan
yang perlu dilakukan untuk proses
produksi yang dinyatakan dengan
satuan uang menurut harga pasar
yang berlaku, baik yang sudah terjadi
maupun yang akan terjadi.
(Tentunya akan lebih baik jika Anda
melengkapi ilustrasi di atas dengan gambar
atau bentuk visualisasi lain yang relevan)
Satu hal lagi yang juga tak kalah penting untuk diperhatikan adalah adanya
simulasi. Simulasi berbeda dengan animasi. Simulasi, memungkinkan user
meng-input sesuatu sehingga ia dapat membuktikan hasilnya. Perhatikan
contoh berikut:
4 of 7
melakukan reset atau melakukan tes dilain waktu, soal yang sama tidak akan
muncul pada nomor atau urutan soal yang sama. Misal, ketika awala melakukan
tes, soal nomor 1 adalah ”xxxxxxxx”, maka ketika di lain waktu siswa melakukan
tes lagi, maka soal nomor 1 yang muncul bukan lagi ”xxxxxxxx”, tapi ”yyyyyyyy”.
Umpan balik, baik dalam latihan maupun tes, biasanya diberikan dalam bentuk
”reinforcement”. Misalnya, ”BAGUS, ANDA BENAR” atau ”ANDA SALAH”.
Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam meberikan
umpan balik. Pertama hindari ungkapan yang memojokan atau menyakitkan.
Misal, akan lebih baik menggunakan kalimat, “ANDA BELUM TEPAT” daripada,
“ANDA SALAH”. Kedua, akan lebih baik jika Anda gunakan umpan balik korektif .
Maksudnya, berikan penjelasan mengapa jawabannya benar dan atau mengapa
jawabannya salah. Contoh, ”Anda Benar, rumus marginal cost adalah
..........”. atau ”Belum tepat, itu adalah rumus variable cost. rumus
marginal cost adalah .......”.
Begitu pula halnya dalam tes. Biasanya dalam tes hanya diberikan ”hint”.
Alangkah baiknya, disamping ”hint” juga diberikan pembahasan jawaban. Sekali
lagi, hal ini sangat penting untuk SPM, karena sifatnya sebagai software
pembelajaran mandiri. Untuk MPP, pemberian latihan, tes dan umpan balik pada
prinsipnya sama. Hanya saja, yang berperan dalam memberikan hal tersebut
adalah guru, bukan otomatisasi melalui komputer.
Selain itu, latihan dan tes tidak selalu harus diberikan dalam bentuk tes. Tapi,
Anda juga dapat mengemasnya secara kreatif dalam bentuk permainan (game,
atau simulasi). Artinya, jadikan game dan simulasi untuk latihan dan tes. Contoh,
daripada menggunakan tes obyektif untuk topik tata surya (jenis-jenis planet),
akan lebih baik gunakan game sebagai berikut:
”Dalam layar monitor muncul planet-planet yang bergerak sesuai dengan orbitnya masing-
masing. Siswa diberikan peluang untuk menembak dengan tepat planet-planet tersebut.
Aturan mainya, jika muncul ”clue” berupa karakteristik dari salah satu planet, maka siswa
harus menembak planet sesuai dengan karakteristik tersebut. Misal, clue yang muncul
adalah, ”letaknya paling jauh” maka siswa harus menembak tepat ke planet pluto.”
5 of 7
Branching atau learner controlled; artinya berikan kesempatan siswa untuk
menentukan sendiri hal apa yang akan mereka lakukan terlebih dahulu. Misal,
siswa bisa mengawalinya dari latihan dulu, sebelum memulai materi. Atau
siswa ingin memulai topik 2 sebelum topik 1. Atau ketika mengerjakan
latihan, siswa diberi kesempatan untuk loop (melihat kembali) materi yang
terkait dengan soal latihan yang sedang dikerjakan.
Gunakan navigasi yang jelas dan konsisten.
• Tentukan Materi, Latihan dan Tes yang Cukup, Cakup, Konsisten dan
Relevan dengan Tujuan Pembelajaran
START FROM THE END! Begitu kata pepatah. Dalam semua aktifitas, tujuan
hendaknya dijadikan sebagai acuan/patokan. Begitu pula halnya dengan tujuan
pembelajaran. Oleh sebab itu, materi, latihan dan tes disamping harus cukup
dan cakup, juga harus mengacu pada tujuan pembelajaran yang merupakan
tujuan akhir yang hendak dicapai dan harus telah ditentukan sebelumnya.
Pengalaman sebagai juri menunjukkan adanya ketidak konsistenan dan ketidak
relevanan antara materi dengan tujuan pembelajaran dan juga antara
latihan/tes dengan tujuan pembelajaran. Ada beberapa (walaupun tidak banyak),
peserta yang menambah/melebihkan materi yang justeru materi bahasan
tersebut diluar tujuan pembelajaran yang diharapkan dicapai. Anda sebainya
harus mampu menentukan materi yang benar-benar perlu (need to know) dengan
materi yang baik diketahui siswa (nice to know) yang sebenarnya tidak perlu-
perlu amat, apalagi tidak relevan dengan tujuan pembelajaran.
Ketidak relevanan, banyak ditemui juga terjadi pada latihan dan tes. Latihan dan
tes tidak mengukur secara proporsional setiap tujuan pembelajaran. Bahkan
ada beberapa tujuan pembelajaran yang tidak dites-kan. Disamping itu, banyak
item soal tes yang hanya mengukur kemampuan berpikir tingkat rendah, yaitu
mengingat (recall). Sangat jarang sekali ditemui ”problem solving” untuk
6 of 7
mengukur kemampuan analisis, sinetsis dan evaluatif. Sebaiknya, untuk latihan
dan tes Anda dapat memulainya dari penentuan jenis teknik evaluasi yang tepat
dan penyusunan kisi-kisi soal yang didasarkan pada tujuan pembelajaran. Bagi
peserta yang nota bene adalah guru, itu bukan merupakan hal yang baru. Teknik
menyusun evaluasi hasil belajar, tentu sudah mahir semuanya.
Masalah cukupan dan cakupan juga masih sering ditemui. Banyak materi yang
dibahas dengan cakupan yang luas, tapi sebaliknya tidak cukup/mendalam.
Karena, banyak pembahasan yang tidak perlu dan tidak relevan dengan tujuan
pembelajaran. Kondisi ideal yang harusnya terjadi adalah mencakup secara
proporsional semua tujuan pembelajaran, tapi dibahas secara mendalam.
Kejadian yang sering ditemui justeru sebaliknya. Cakupannya proporsional, tapi
pembahasannya dangkal atau ”cetek”.
Demikian, beberapa tips dan trik dilihat dari sisi/aspek desain pembelajaran yang
dapat Anda jadikan sebagai pedoman. Tips dan trik ini didasarkan atas teori desain
pembelajaran dan pengalaman penulis selama menjadi juri lomba pengembangan
software pembelajaran yang diselenggarakan oleh Dikmenum. Mudah-mudahan
dapat bermanfaat bagi Anda semuanya, TIDAK HANYA UNTUK KEPERLUAN LOMBA
TENTUNYA ... ! Amin !
Wassalam,
Penulis
7 of 7