Halaman Utama
Jakarta Raya
Metropolis
Olahraga
Ekonomi Bisnis
Show
Arsip Berita
RUBRIK
Berita Utama Internasional Opini Visite Karpet Merah Istana Edisi Mingguan
RUBRIK LAIN
Pro Otonomi Polling Penegakan Hukum Edukasi Golf Wanita Jakarta Konsultasi & Kuliner
DETEKSI
Aidoru Aime Cerpen Muzik Techno Toys & Hobby Game Anime
Clekit
Selain pencemaran air tanah, kualitas air sungai di wilayah Jakpus juga terbilang memprihatinkan. Kali Sentiong misalnya, tingkat pencemarannya sudah di atas ambang baku mutu. Kandungan bioligical oxygen demand (BOD)-nya sudah mencapai angka 27.00 sampai 62.20 miligram per liter. Padahal normalnya di bawah 20.00 miligram per liter (mgl). Bahkan, kata Anggraini, dari hasil tes laboratorium yang dilakukan tahun lalu, kandungan air raksa di kali tersebut sangat tinggi yaitu 0,001 mgl. Padahal, seharusnya tidak boleh melewati 0,0005 mgl. "Kami sangat kaget tingginya kandungan air raksa di kali Sentiong. Hal ini akan sangat berbehaya bagi ekosistem sungai dan masyarakat sekitar yang menggunakan air sungai itu untuk keperluan seharihari," tukas Anggraini. Dia menduga pencemaran sejumlah sungai di Jakarta Pusat berasal dari rumah industri yang tidak memiliki instalasi pengelolaan air limbah (IPAL). Diakuinya, dari 400 kegiatan usaha, seperti hotel, perkantoran dan rumah sakit serta 600 rumah industri, ternyata hanya 200 kegiatan yang sudah memiliki IPAL. Sisanya, masih menggunakan septic tank. Untuk mengatasinya, Dewi tidak bosan-bosan menghimbau para pemilik usaha agar membuat instalasi pengeloaan air limbah. Selain itu, pihaknya juga siap memberikan saksi tegas kepada pengusaha yang masih membandel. "Sesuai dengan undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang lingkungan hidup, para pemilik usaha yang tidak memperhatikan kelangsungan lingkungan hidup dan menimbulkan pencemaran bisa dikenakan sanksi denda sebesar Rp500 juta," tegas Anggraini. Sebelumnya, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan BPLHD DKI Jakarta Yunani Kartawijaya mengatakan air sungai Jakarta sudah
pada tingkat membahayakan. "Akibat pencemaran lingkungan dan air bekas konsumsi warga, air sungai di Jakarta tidak sehat. Salah satunya, pencemaran air yang diakibatkan bekas cucian detergent," jelas dia. (lis/aro/fol)
<<:: Kembali
---------------------------------------------Best View : 1024 x 768 with IE 5.5 or above 2003, 2004 Jawa Pos dotcom.