Anda di halaman 1dari 13

Apa itu sakit kepala? Sakit kepala didefinisikan sebagai rasa sakit di kepala atau leher atas.

Ini adalah salah satu lokasi yang paling umum rasa sakit dalam tubuh dan memiliki banyak penyebab. How are headaches classified? Bagaimana diklasifikasikan sakit kepala? . Sakit kepala memiliki banyak penyebab, dan pada tahun 2007 International Headache Society disepakati sistem klasifikasi yang diperbarui untuk sakit kepala.. Karena begitu banyak orang menderita sakit kepala, dan karena pengobatan kadangkadang sulit, sistem klasifikasi baru memungkinkan praktisi kesehatan untuk memahami diagnosis tertentu lebih lengkap untuk menyediakan lebih baik dan lebih efektif rejimen pengobatan. Ada tiga kategori utama sakit kepala: 1. 2. 3. primer sakit kepala, sekunder sakit kepala, dan kranial neuralgias, wajah kesakitan, dan sakit kepala lainnya

Apa yang utama sakit kepala? Sakit kepala primer mencakup migrain, ketegangan, dan cluster sakit kepala, serta berbagai jenis lain yang kurang umum sakit kepala. Ketegangan sakit kepala yang paling umum sakit kepala primer tipe; sebanyak 90% dari orang dewasa telah memiliki atau akan memiliki ketegangan sakit kepala. Ketegangan sakit kepala yang lebih umum di kalangan wanita daripada pria. . Migren adalah jenis kedua yang paling umum sakit kepala primer. Diperkirakan 28 juta orang di Amerika Serikat (sekitar 12% dari populasi) akan mengalami sakit kepala migren. Migren mempengaruhi anak maupun orang dewasa. Sebelum pubertas, anak laki-laki dan perempuan sama-sama dipengaruhi oleh migren sakit kepala, tapi setelah pubertas, lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki terpengaruh. Diperkirakan 6% dari laki-laki dan sampai dengan 18% wanita akan mengalami sakit kepala migrain. Sakit kepala cluster adalah jenis langka sakit kepala primer, mempengaruhi 0,1% dari populasi. Diperkirakan 85% dari penderita sakit kepala cluster adalah laki-laki. Usia rata-rata penderita sakit kepala cluster adalah usia 28-30 tahun, walaupun sakit kepala mungkin dimulai pada masa kanak-kanak. Sakit kepala primer mempengaruhi kualitas hidup. Beberapa orang kadang-kadang sakit kepala yang menyelesaikan dengan cepat, sementara yang lain lemah. Ketegangan, migrain, dan cluster sakit kepala tidak membahayakan jiwa.

Apa sakit kepala sekunder? Sakit kepala sekunder adalah mereka yang disebabkan oleh masalah struktural yang mendasar di kepala atau leher. Ada banyak penyebab sakit kepala jenis ini mulai dari pendarahan di otak, tumor, atau meningitis dan ensefalitis.

Sakit Kepala: Jenis dan Penyebabnya 23 Juli, 2009

Sakit kepala merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan oleh kita pada saat berkunjung ke seorang dokter. Sakit kepala sendiri bisa disebabkan oleh faktor fisik maupun psikis. Untuk sakit kepala yang disebabkan oleh faktor fisik memang mudah untuk mendiagnosa karena pada penderita akan ditemukan gejala fisik lain yang menyertai sakit kepala, namun tidak begitu halnya bila sakit kepala disebabkan oleh karena faktor psikis untuk itu diperlukan waktu lebih lama untuk mencari tahu penyebabnya. Sakit kepala yang paling umum ditemukan terutama pada pekerja kantoran adalah: Sakit kepala tegang atau Tension headaches. Pada sakit kepala jenis ini, pasien akan merasakan kepalanya seperti diikat dengan kain yang sangat erat, ketegangan/sakit pada otot-otot pundak/bahu, leher, kulit kepala dan rahang. Sakit kepala tegang sering dihubungkan dengan stress, depresi, kecemasan, bekerja secara berlebihan, tidur yang kurang, telat makan, peminum alkohol serta pengguna obatobatan. Gejala sakit kepala bisa timbul dengan dipicu oleh konsumsi cokelat, keju dan penyedap masakan (MSG). Orang yang terbiasa minum kopi akan mengalami sakit kepala bila yang bersangkutan lupa untuk minum kopi. Penyebab lain dari sakit kepala tipe ini adalah posisi kepala yang menetap pada jangka waktu yang lama seperti saat duduk di depan komputer, mikroskop atau mesin ketik. Kesalahan dalam posisi tidur, dan terlalu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu. Sakit pada awalnya dirasakan pasien pada leher bagian belakang kemudiang menjalar ke kepala bagian belakang selanjutnya menjalar ke kepala bagian depan. Sakitnya dirasakan pada kedua sisi kepala seperti kepala sedang diikat oleh kain yang sangat ketat. Migrain adalah sakit kepala yang juga sering kita jumpai di masyarakat. Migrain atau migren merupakan salah satu sakit kepala dengan gejala yang cukup berat dan berulang. Selain sakit kepala yang khas pada satu sisi kepala (beberapa kasus bisa menyerang kedua sisi kepala), bersamaan dengan itu pasien juga akan merasakan gejala lain seperti gangguan pada penglihatan dan mual-mual. Sebelum pasien

merasakan sakit kepala migren, terlebih dahulu mereka akan merasakan semacam aura (gejala peringatan akan timbulnya migren) seperti kepala terasa berdenyut. Sakit kepala cluster atau Cluster headaches. Sakit kepala yang tajam seperti ditusuk-tusuk, sangat menyakitkan dan sering kambuh menurut periode tertentu. Sakit kepala sinus. Sakit dirasakan terutama di bagian depan kepala dan wajah sesuai dengan lokasi sinus yang terkena. Sakit kepala sinus disebabkan oleh karena peradangan yang terjadi pada rongga sinus yang terletak pada dahi, hidung dan sekitar mata. Sakit akan bertambah berat bila kepala ditundukan ke depan dan saat bangun tidur di pagi hari. Sakit kepala yang disebabkan oleh karena faktor fisik juga timbul saat kita menderita demam, flu, atau mengalami gejala premenstrual syndrome. Pada orang yang berumur diatas 50 tahun yang mengalami sakit kepala hebat untuk pertama kali, bisa jadi yang bersangkutan menderita apa yang disebut dengan temporal arteritis. Selain sakit kepala, penderita juga akan merasakan gangguan penglihatan, dan sakit saat mengunyah. Terdapat resiko mengalami kebutaan bila gejala ini dibiarkan maka dari itu perlu penanganan dokter dengan segera. Penyebab lain dari sakit kepala yang relatif jarang adalah Anuresma otak yaitu suatu keadaan dimana terjadi gangguan kekuatan pada dinding pembuluh darah otak sehingga pembuluh darah tersbeut mudah pecah dan menimbulkan erdarahan pada otak, Tumor Otak, Stroke atau TIA, dan Infeksi otak seperti meningitis atau encephalitis. Sakit kepala sering tampak sederhana karena umumnya merupakan gejala penyakit ringan. Sekitar 70 persen sakit kepala memang disebabkan oleh ketegangan otot. Meski begitu, sakit kepala tak bisa disepelekan, apalagi kalau sampai mengganggu pekerjaan. Sakit Kepala dapat dipicul oleh hal-hal sebagai berikut. Bos, si bos atau pekerjaan kerap kali memicu rasa nyut nyut di kepala. Faktanya, semua hal yang menimbulkan ketegangan atau stres akan membuat kita lebih mudah terserang sakit kepala atau migren. Sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan emosional ini disebut sakit kepala fungsional atau tension headache. Penderita sakit kepala ini sering merasakan otot-otot di bagian leher belakang kaku dan menegang. Pijatan ringan di bagian tersebut bisa mengurangi sakit kepala, namun setelah beberapa saat keluhan akan kembali muncul. Udara panas, Kenaikan suhu udara seringkali menyebabkan timbulnya migren atau sakit kepala berat. Dalam sebuah studi diketahui 7,5 persen responden mengalami sakit kepala saat udara panas. Aroma yang terlalu kuat, Pernahkah Anda merasa pusing gara-gara mencium aroma parfum? Aroma bau yang kuat, bahkan yang wangi, umumnya menyebabkan kepala pusing. Belum diketahui mengapa hal ini terjadi, namun para ahli menduga bau yang memiliki aroma kuat merangsang sistem saraf. Selain parfum, bau cat, bunga, atau debu, sering menyebabkan kepala berdenyut.

Aksesori rambut, Cara kita memperlakukan rambut bisa berpengaruh kepada kepala. Mengikat rambut terlalu kencang bisa membuat jaringan tisu di kepala menjadi tegang dan mengundang sakit kepala. Bando, jepit rambut, juga topi yang terlalu sempit akan menyebabkan efek yang sama. Olahraga, Olahraga yang terlalu berat, juga bisa menyebabkan sakit kepala. Kegiatan fisik yang berlebihan bisa membuat pembuluh darah di kepala dan leher bengkak dan tertekan. Sakit kepala yang disebabkan olahraga atau seks lebih mudah menyerang orang yang sering terkena migren. Postur tubuh, Bukan hanya olahraga memeras keringat yang bisa menyebabkan tekanan pada otot leher dan kepala. Postur tubuh yang terbentuk dari kebiasaan sehari-hari pun bisa menimbulkan sakit kepala. Sebut saja kebiasaan duduk dengan posisi bahu membungkuk, duduk tanpa sandaran, menatap monitor komputer yang posisinya terlalu tinggi atau rendah, atau mengapit telepon antara kuping dan pundak. Bila akhir-akhir ini Anda sering diserang sakit kepala, saatnya memperbaiki postur tubuh Anda sehari-hari. Keju, Pemicu sakit kepala sebelah, alias migren, yang paling sering adalah keju, termasuk cheddar, blue cheese, mozzarella dan parmesan. Penyebabnya adalah tyramine, yang terbentuk dari protein yang sudah dipecah, yang ada dalam keju. Makin panjang proses makanan atau minuman, makin banyak tyramine yang dikandungnya. Red wine, Tyramine juga bisa kita temukan dalam red wine dan minuman keras. Alkohol yang terkadung dalam minuman itu akan meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga kepala pun terasa pusing. Melewatkan makan siang, Perut kosong gara-gara tak sempat makan siang pada sebagian orang kerap menyebabkan sakit kepala. Selain pusing, perut kosong juga membuat gula darah turun, akibatnya tubuh terasa lemas. Segeralah makan siang dengan gizi seimbang. Hindari mengonsumsi makanan manis, seperti cokelat untuk mengisi perut kosong. Gula dari makanan manis akan membuat gula darah melambung untuk kemudian turun lebih rendah lagi. Rokok, Merokok termasuk dalam penyebab sakit kepala, bukan cuma terhadap orang yang merokok, tetapi juga perokok pasif di sekitarnya. Kandungan nikotin akan menyebabkan pembuluh darah ke otak menyempit, akibatnya aliran darah ke otak berkurang. Kafein, Orang-orang yang sering sakit kepala biasanya bersahabat dengan kopi. Kafein memang bisa menjadi kawan sekaligus lawan. Faktanya, beberapa jenis obat sakit kepala mengandung kafein di dalamnya. Namun di lain pihak, kafein juga bisa menyebabkan sakit kepala.

Sakit kepala - beberapa penyebab menjelaskan

. Sebuah sakit kepala yang dialami ketika berbagai struktur kepala dan leher yang. Sensasi rasa sakit dapat menjadi 'dimaksud', yang berarti iritasi di satu daerah dapat menularkan rasa sakit yang terkait melalui saraf ke daerah lain. Sebuah contoh yang baik adalah nyeri leher yang mengarah ke sakit kepalaKemungkinan besar bahwa hampir semua dari kita akan mengalami sakit kepala selama kehidupan kita..Hal ini karena sakit kepala adalah salah satu penyakit yang paling umum di Australia, dengan sekitar 15 persen dari kami mengambil obat penghilang rasa sakit untuk sakit kepala pada waktu tertentu. Ada berbagai jenis sakit kepala dan banyak penyebab yang berbeda, yang menjelaskan mengapa kondisi begitu umum.. Sakit kepala berulang dapat disebabkan oleh faktor yang berbeda bekerja bersama. Stres dan ketegangan otot Stres diduga memicu tubuh 'lawan atau lari' respon, yang ditandai dengan pernapasan dangkal, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, dan meningkatnya jumlah 'stres bahan kimia' seperti adrenalin: Stres dapat menyebabkan atau memperburuk sakit kepala dalam beberapa cara, termasuk:

. Mengencangkan otot-otot, terutama punggung atas, bahu, leher dan

kepala. Menurunkan toleransi seseorang terhadap rasa sakit. . Meniadakan pengaruh obat-obatan seperti obat penghilang rasa sakit. Mengurangi tingkat endorfin, yang merupakan penghilang rasa sakit alami tubuh bahan kimia.

Diet dan makanan kepekaan Menurut beberapa penelitian, apa yang kita makan dan kapan kita makan itu memainkan peran penting dalam sakit kepala dan migren. Berbeda menyebabkan sakit kepala termasuk:

Fluktuasi kadar gula darah, yang dapat menyebabkan spasme arteri di

kepala. Kafein penarikan, umumnya disebabkan oleh konsumsi berlebihan teratur dan kopi dan teh. Makanan aditif, seperti MSG (monosodium glutamat). Bahan kimia alami dalam makanan, seperti amina.

Masalah rahang Gigi abses, infeksi pasca-ekstraksi dan kesulitan dengan sendi rahang dapat menyebabkan rasa sakit di daerah setempat, serta rasa sakit sebagaimana dimaksud pada wajah dan kepala. Misaligned gigi juga dapat meningkatkan ketegangan otot di rahang dan berkontribusi pada sakit kepala berulang. Pengaruh hormonal

. Migran mempengaruhi lebih banyak perempuan daripada laki-laki, dan beberapa peneliti percaya bahwa hormon seks memainkan peran kunci. Sekitar setengah dari wanita ini, migrain terjadi dalam beberapa hari sebelum atau setelah periode menstruasi mereka. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengurangi kadar hormon seks estrogen sekitar saat menstruasi dapat disalahkan. Masalah mata Jika seseorang memiliki kesulitan dengan visi mereka, seperti sightedness panjang, mereka cenderung untuk menyipitkan mata dan ketegangan otot mata untuk lebih memfokuskan visi mereka. Eye diseases like glaucoma can cause headache by referring pain into the structures of the head. Telinga, hidung dan tenggorokan gangguan Ada banyak gangguan pada telinga, hidung dan tenggorokan yang dapat menyebabkan sakit kepala berulang. Beberapa yang lebih umum meliputi: Masalah sinus - disebabkan oleh infeksi, dingin, flu atau reaksi alergi seperti demam. Labyrinthitis - istilah umum untuk semua jenis peradangan telinga bagian dalam. Infeksi - dari telinga, hidung atau tenggorokan, baik yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Trauma - seperti pukulan ke telinga, atau lubang di gendang telinga. Demam - ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan iritasi tersebut seperti tepung sari. Tonsilitis - infeksi yang paling sering disebabkan oleh bakteri streptokokus. Tumor - tumor otak adalah relatif jarang menyebabkan sakit kepala berulang.

Sistem saraf Jengkel, meradang atau rusak saraf dapat menimbulkan sakit kepala Beberapa penyebab antara lain: Pendarahan - beberapa kondisi kesehatan, seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) dan diabetes, dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi rusak. Infeksi - seperti meningitis, yang merupakan peradangan selaput otak dan selaput sumsum tulang belakang. Kerusakan saraf - dapat disebabkan oleh, misalnya, kekurangan vitamin atau trauma pada kepala atau leher. Sebuah tumor juga mungkin harus disalahkan.

Obat-obatan dan 'rebound sakit kepala' Beberapa obat bisa memperburuk sakit kepala pada orang yang rentan, termasuk: Pil KB - seperti pil gabungan, yang meliputi versi disintesis hormon seks estrogen dan progesteron.

Obat penghilang rasa sakit - beberapa over-the-counter obat dapat berkontribusi untuk sakit kepala berulang jika disalahgunakan atau digunakan secara berlebihan. Obat untuk diabetes - beberapa kelas obat ini dapat memperburuk sakit kepala.

Penyebab lain Sakit kepala dan migren dapat disebabkan atau diperparah oleh sejumlah faktor lain, termasuk: Postur yang buruk - yang tidak perlu menempatkan ketegangan pada otot-otot punggung dan leher. Mabuk - disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan. Suhu - ekstrim panas dan dingin. Dehidrasi - yang mempengaruhi tekanan darah. Noise - terutama suara keras. Temporal arteritis - peradangan pada arteri di kuil, yang paling sering terjadi pada orang tua.

Nasihat medis Sakit kepala dan migren dapat disebabkan oleh banyak faktor yang bekerja bersama-sama. Itu sebabnya nasihat profesional diperlukan untuk menyelidiki dan benar mendiagnosis faktor-faktor tertentu di belakang individu sakit kepala berulangDalam beberapa kasus, sakit kepala dan migrain mungkin merupakan peringatan tentang masalah mendasar yang lebih serius.

Cephalgia sumber : http://blog.asuhankeperawatan.com/414askep/cephalgia/ A.PENGERTIAN Chefalgia atau sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia. Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala bukan penyakit dan dapat menunjukkan penyakit organik ( neurologi atau penyakit lain), respon stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala tegang) atau kombinasi respon tersebut (Brunner & Suddart). 1. B.KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI Klasifikasi sakit kepala yang paling baru dikeluarkan oleh Headache Classification Cimitte of the International Headache Society sebagai berikut: 1. Migren (dengan atau tanpa aura) 2. Sakit kepal tegang 3. Sakit kepala klaster dan hemikrania paroksismal 4. Berbagai sakit kepala yang dikatkan dengan lesi struktural. 5. Sakit kepala dikatkan dengan trauma kepala. 6. Sakit kepala dihubungkan dengan gangguan vaskuler (mis. Perdarahan subarakhnoid). 7. Sakit kepala dihuungkan dengan gangguan intrakranial non vaskuler

( mis. Tumor otak) 8. Sakit kepala dihubungkan dengan penggunaan zat kimia tau putus obat. 9. Sakit kepala dihubungkan dengan infeksi non sefalik. 10.Sakit kepala yang dihubungkan dengan gangguan metabolik (hipoglikemia). 11.Sakit kepala atau nyeri wajah yang dihubungkan dengan gangguan kepala, leher atau struktur sekitar kepala ( mis. Glaukoma akut) 12.Neuralgia kranial (nyeri menetap berasal dari saraf kranial)

C.PATOFISIOLOGI Sakit kepala timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bangunan-bangunan diwilayah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri. Bangunan-bangunan ekstrakranial yang peka nyeri ialah otot-otot okspital, temporal dan frontal, kulit kepala, arteri-arteri subkutis dan periostium. Tulang tengkorak sendiri tidak peka nyeri. Bangunan-bangunan intrakranial yang peka nyeri terdiri dari meninges, terutama dura basalis dan meninges yang mendindingi sinus venosus serta arteri-arteri besar pada basis otak. Sebagian besar dari jaringan otak sendiri tidak peka nyeri. Perangsangan terhadap bangunan-bangunan itu dapat berupa: 1. Infeksi selaput otak : meningitis, ensefalitis. 2. Iritasi kimiawi terhadap selaput otak seperti pada perdarahan subdural atau setelah dilakukan pneumo atau zat kontras ensefalografi. 3. Peregangan selaput otak akibat proses desak ruang intrakranial, penyumbatan jalan lintasan liquor, trombosis venos spinosus, edema serebri atau tekanan intrakranial yang menurun tiba-tiba atau cepat sekali. 4. Vasodilatasi arteri intrakranial akibat keadaan toksik (seperti pada infeksi umum, intoksikasi alkohol, intoksikasi CO, reaksi alergik), 5. gangguan metabolik (seperti hipoksemia, hipoglikemia dan hiperkapnia), 6. pemakaian obat vasodilatasi, 7. keadaan paska contusio serebri, insufisiensi serebrovasculer akut). 8. Gangguan pembuluh darah ekstrakranial, misalnya vasodilatasi ( migren dan cluster headache) dan radang (arteritis temporalis) 9. Gangguan terhadap otot-otot yang mempunyai hubungan dengan kepala, seperti pada spondiloartrosis deformans servikalis. 10. Penjalaran nyeri (reffererd pain) dari daerah mata (glaukoma, iritis), sinus (sinusitis), baseol kranii ( ca. Nasofaring), gigi geligi (pulpitis dan molar III yang mendesak gigi) dan daerah leher (spondiloartritis deforman servikalis. 11. Ketegangan otot kepala, leher bahu sebagai manifestasi psikoorganik pada keadaan depresi dan stress. Dalam hal ini sakit kepala sininim dari pusing kepala.

D.MANIFESTASI KLINIS a.Migren Migren adalah gejala kompleks yang mempunyai karakteristik pada waktu tertentu dan serangan sakit kepala berat yang terjadi berulang-ulang. Penyebab migren tidak diketahui jelas, tetapi ini dapat disebabkan oleh gangguan vaskuler primer yang biasanya banyak terjadi pada wanita dan mempunyai kecenderungan kuat dalam keluarga. Tanda dan gejala adanya migren pada serebral merupakan hasil dari derajat iskhemia kortikal yang bervariasi. Serangan dimulai dengan vasokonstriksi arteri kulit kepala dam pembuluh darah retina dan serebral. Pembuluh darah intra dan ekstrakranial mengalami dilatasi, yang menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan. Migren klasik dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu: Fase aura. Berlangsung lebih kurang 30 menit, dan dapat memberikan kesempatan bagi pasien untuk menentukan obat yang digunakan untuk mencegah serangan yang dalam. Gejala dari periode ini adalah gangguan penglihatan ( silau ), kesemutan, perasaan gatal pada wajah dan tangan, sedikit lemah pada ekstremitas dan pusing. Periode aura ini berhubungan dengan vasokonstriksi tanpa nyeri yang diawali dengan perubahan fisiologi awal. Aliran darah serebral berkurang, dengan kehilangan autoregulasi laanjut dan kerusakan responsivitas CO2. Fase sakit kepala Fase sakit kepala berdenyut yang berat dan menjadikan tidak mampu yang dihungkan dengan fotofobia, mual dan muntah. Durasi keadaan ini bervariasi, beberapa jam dalam satu hari atau beberapa hari. Fase pemulihan Periode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang dihubungkan dengan sakit otot dan ketegangan lokal. Kelelahan biasanya terjadi, dan pasien dapat tidur untuk waktu yang panjang. b.Cluster Headache Cluster Headache adalah beentuk sakit kepal vaskuler lainnya yang sering terjadi pada pria. Serangan datang dalam bentuk yang menumpuk atau berkelompok, dengan nyeri yang menyiksa didaerah mata dan menyebar kedaerah wajah dan temporal. Nyeri diikuti mata berair dan sumbatan hidung. Serangan berakhir dari 15 menit sampai 2 jam yang menguat dan menurun kekuatannya. Tipe sakit kepala ini dikaitkan dengan dilatasi didaerah dan sekitar arteri ekstrakranualis, yang ditimbulkan oleh alkohol, nitrit, vasodilator dan histamin. Sakit kepala ini berespon terhadap klorpromazin. c.Tension Headache Stress fisik dan emosional dapat menyebabkan kontraksi pada otot-otot leher dan kulit kepala, yang menyebabkan sakit kepala karena tegang. Karakteristik dari sakit kepala ini perasaan ada tekanan pada dahi, pelipis, atau belakang leher. Hal ini sering tergambar sebagai beban berat yang menutupi kepala. Sakit kepala ini cenderung kronik daripada berat. Pasien membutuhkan ketenangan hati, dan biasanya keadaan ini merupakan ketakutan yang tidak terucapkan. Bantuan simtomatik mungkin diberikan untuk memanaskan pada lokasi, memijat, analgetik, antidepresan dan obat relaksan otot.

E.PENGKAJIAN Data subyektif dan obyektif sangat penting untuk menentukan tentang penyebab dan sifat dari sakit kepala. Data Subyektif a.Pengertian pasien tentang sakit kepala dan kemungkinan penyebabnya. b.Sadar tentang adanya faktor pencetus, seperti stress. c.Langkah langkah untuk mengurangi gejala seperti obat-obatan. d.Tempat, frekwensi, pola dan sifat sakit kepala termasuk tempat nyeri, lama dan interval diantara sakit kepala. e.Awal serangan sakit kepala. f.Ada gejala prodomal atau tidak g..Ada gejala yang menyertai. h.Riwayat sakit kepala dalam keluarga (khusus penting sekali bila migren). i.Situasi yang membuat sakit kepala lebih parah. j.Ada alergi atau tidak. Data Obyektif a. Perilaku : gejala yang memperlihatkan stress, kecemasan atau nyeri. b. Perubahan kemampuan dalam melaksanakan aktifitas sehari hari. c. Terdapat pengkajian anormal dari sistem pengkajian fisik sistem saraf cranial. d. Suhu badan e. Drainase dari sinus. Dalam pengkajian sakit kepala, beberapa butir penting perlu dipertimbangkan. Diantaranya ialah: a.Sakit kepala yang terlokalisir biasanya berhubungan dengan sakit kepala migrain atau gangguan organik. b.Sakit kepala yang menyeluruh biasanya disebabkan oleh penyebab psikologis atau terjadi peningkatan tekanan intrakranial. c.Sakit kepala migren dapat berpindah dari satu sisi kesisi yang lain. d.Sakit kepala yang disertai peningkatan tekanan intrakranial biasanya timbil pada waktu bangun tidur atau sakit kepala tersebut membengunkan pasien dari tidur. e.Sakit kepala tipe sinus timbul pada pagi hari dan semakin siang menjadi lebih buruk. f.Banyak sakit kepala yang berhubungan dengan kondisi stress. g.Rasa nyeri yang tumpul, menjengkelkan, menghebat dan terus ada, sering terjadi pada sakit kepala yang psikogenis. h.Bahan organis yang menimbulkan nyeri yang tetap dan sifatnya bertambah terus. i.Sakit kapala migrain bisa menyertai mentruasi.sakit kepala bisa didahului makan makanan yang mengandung monosodium glutamat, sodim nitrat, tyramine demikian juga alkohol. j.Tidur terlalu lama, berpuasa, menghirup bau-bauan yang toksis dalam limngkungan kerja dimana ventilasi tidak cukup dapat menjadi penyebab sakit kepala. k.Obat kontrasepsi oral dapat memperberat migrain. l.Tiap yang ditemukan sekunder dari sakit kepala perlu dikaji. F.DIAGNOSTIK 1.CT Scan, menjadi mudah dijangkau sebagai cara yang mudah dan aman untuk menemukan abnormalitas pada susunan saraf pusat. 2.MRI Scan, dengan tujuan mendeteksi kondisi patologi otak dan medula spinalis

dengan menggunakan tehnik scanning dengan kekuatan magnet untuk membuat bayangan struktur tubuh. 3.Pungsi lumbal, dengan mengambil cairan serebrospinalis untuk pemeriksaan. Hal ini tidak dilakukan bila diketahui terjadi peningkatan tekanan intrakranial dan tumor otak, karena penurunan tekanan yang mendadak akibat pengambilan CSF.: PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI GANGGUAN NEUROLOGI Reaksi simpang makanan sering terjadi pada kelainan bawaan atau genetik seperti alergi makanan, penyakit celiac, intoleransi makanan dan sebagainya. Gangguan perilaku yang diduga bersifat genetik seperti Autism, ADHD dan gangguan perilaku lainnya juga sangat berkaitan dengan gangguan metabolisme makanan dan pemberian makanan tertentu. Banyak penelitian menunjukkan dengan melakukan penghindaran makanan tertentu maka gejala gangguan fungsi tubuh dan perilaku dapat .diminimallkan Mekanisme bagaimana gangguan saluran cerna mengganggu sistem susunan saraf pusat khususnya fungsi otak masih belum banyak terungkap. Namun ada beberapa teori mekanisme yang bisa menjelaskan, diantaranya adalah teori gangguan perut dan otak (Gut Brain Axis), pengaruh metabolisme sulfat, gangguan organ sasaran .dan pengaruh reaksi hormonal pada alergi Reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan tertentu mengakibatkan gangguan permeabilitas pada saluran cerna atau leaky gut. Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa gangguan saluran cerna kronis dengan berbagai mekanisme imunopatofisiologis dan imunopatobiologis ternyata dapat mengganggu susunan saraf pusat manusia. Gangguan saluran cerna tersebut berkaitan gangguan penyerapan dan metabolisme makanan tertentu yang mengakibatkan gangguan beberapa sistem tubuh .khususnya susunan saraf pusat atau otak Teori gangguan pencernaan berkaitan dengan sistem susunan saraf pusat saat ini sedang menjadi perhatian utama. Teori inilah juga yang menjelaskan tentang salah satu mekanisme terjadinya gangguan perilaku seperti autism melalui Hipermeabilitas Intestinal atau dikenal dengan Leaky Gut Syndrome. Secara patofisiologi kelainan Leaky Gut Syndrome tersebut salah satunya disebabkan karena alergi makanan. Beberapa teori yang menjelaskan gangguan pencernaaan berkaitan dengan gangguan otak adalah :Kekurangan ensim Dipeptidalpeptidase IV (DPP IV). pada gangguan pencernaan ternyata menghasilkan zat caseo morfin dan glutheo morphin (semacam morfin atau neurotransmiter palsu) yang mengganggu dan merangsang otak. Teori pelepasan opioid ikut berperanan dalam proses di atas. Hal tersebut juga sudah dibuktikan penemuan seorang ahli pada binatang anjing. Setelah dilakukan stimulasi tertentu pada binatang anjing, ternyata didapatkan kadar opioid yang meningkat .disertai perubahan perilaku pada binatang tersebut Teori Enteric nervous brain juga mungkin yang mungkin bisa menjelaskan adanya kejadian abdominal epilepsi, yaitu adanya gangguan pencernaan khususnya nyeri perut yang dapat mengakibatkan epilepsi pada anak atau orang dewasa. Beberapa laporan ilmiah menyebutkan bahwa gangguan pencernaan atau nyeri perut berulang .pada penderita berhubungan dengan kejadian epilepsi

Seperti pada penderita intoleransi makanan, mungkin juga pada reaksi simpang makanan lainnya terdapat gangguan metabolisme sulfat pada tubuh. Gangguan Metabolisme sulfat juga diduga sebagai penyebab gangguan ke otak. Bahan makanan mengandung sulfur yang masuk ke tubuh melalui konjugasi fenol dirubah menjadi sulfat dibuang melalui urine. Pada reaksi simpang makanan yang mengganggu saluran cerna diduga juga terjadi proses gangguan metabolisme sulfur. Gangguan ini mengakibatkan gangguan pengeluaran sulfat melalui urine, metabolisme sulfur tersebut berubah menjadi sulfit. Sulfit inilah yang menggakibatkan gangguan kulit (gatal) pada penderita. Diduga sulfit dan beberapa zat toksin inilah yang dapat menganggu fungsi otak. Gangguan tersebut mengakibatkan zat kimiawi dan beracun .tertentu yang tidak dapat dikeluarkan tubuh sehingga dapat mengganggu otak Alergi sebagai salah satu penyebab reaksi simpang makanan adalah suatu proses inflamasi. Reaksi alergi tidak hanya berupa reaksi cepat dan lambat tetapi juga merupakan proses inflamasi kronis yang kompleks. Berbagai zat hasil, proses alergi seperti sel mast, basofil, eosinofil, limfosit dan molekul seperti IgE, mediator sitokin, kemokin merupakan komponen yang berperanan dalam peradangan di organ tubuh manusia. Gejala klinis terjadi karena reaksi imunologik melalui pelepasan beberapa mediator tersebut dapat mengganggu organ tertentu yang disebut organ sasaran. Sistem Susunan Saraf Pusat atau otak juga dapat sebagai organ sasaran. Sistem susunan saraf pusat adalah merupakan pusat koordinasi tubuh dan fungsi luhur. Maka bisa dibayangkan kalau otak terganggu maka banyak kemungkinan manifestasi klinik ditimbulkannya termasuk gangguan perilaku pada anak. Apalagi pada alergi sering .terjadi proses peradangan lama yang kompleks Keterkaitan hormon dengan peristiwa alergi dilaporkan oleh banyak peneliti. Sedangkan perubahan hormonal itu sendiri tentunya dapat mengakibatkan manifestasi klinik tersendiri. Para peneliti melaporkan pada penderita alergi terdapat penurunan hormon seperti kortisol, metabolik. Hormon progesteron dan adrenalin tampak cenderung meningkat bila proses alergi itu timbul. Perubahan hormonal tersebut ternyata dapat mempengaruhi fungsi susunan saraf pusat atau otak . Diantaranya dapat mengakibatkan keluhan gangguan emosi, gampang marah, kecemasan, panik dan .sakit kepala Strel'bitskaia dkk tahun 1975 pernah melaporkan penemuan adanya aktifitas bioelektrik yang berbeda pada daerah kortek serebri pada penderita astma. Hal ini mungkin juga bisa menjelaskan adanya keterlibatan fungsi susunan saraf pusat pada penderita alergi. Judarwanto W tahun 2004 dalam penelitian terhadap 95 anak dengan gangguan saluran cerna karena alergi. Setelah dilakukan eliminasi makanan penyebab alergi, gangguan saluran cerna dan perilaku seperti gangguan tidur, gangguan konsentrasi, gangguan emosi, gejala perilaku pada penderita ADSHD atau Autism .tampak membaik GANGGUAN NEUROLOGI DAN PERILAKU Gangguan susunan saraf pusat atau otak tersebut dapat berupa neuroanatomis dan neurofisiologis. Gangguan neuroanatomis karena makanan biasanya sudah tampak sejak bayi. Beberapa peneliti melaporkan gangguan pada bayi tampak sering mudah kaget dengan rangsangan suara atau cahaya, jittery atau tremor (terutama tangan, kaki dan bibir) bahkan kejang. Karakteristik kejang yang terjadi biasanya tidak masuk

dalam kriteria kejang demam sederhana, tanpa disertai kelainan EEG dan CT Scan. Likhodii SS dkk, Klepper dkk dan peneliti lainnya mengungkapkan bahwa diet mengandung ketogenik sangat mempengaruhi kejadian kejang dan intractable .convulsion yang terjadi pada bayi dan anak Pada anak yang lebih besar beberapa laporan ilmiah menyebutkan gejala sakit kepala, vertigo, migrain, nistagmus atau ticks berkaitan dengan reaksi alergi makanan dan intoleransi makanan. Feingold tahun 1979 dalam melaporkan, dengan menghindari makanan tertentu gejala nistagmus ternyata dapat berkurang. Gangguan hiperkinesia, gangguan motorik atau movement disorder juga dilaporkan beberapa peneliti berkaitan dengan pemberian makanan tertentu. Reaksi makanan pada penyakit celiac gangguan neurologis yang pernah dilaporkan adalah myoclonic ataxia (RamsayHunt syndrome), cerebellar ataxia, spinocerebellar, neuropati perifer, mielopati, brainstem encephalitis dan chronic progressive leukoencephalopathy, gangguan .memori, tremor dan epilepsi Selain gangguan neuroanatomis reaksi simpang makanan dapat mengganggu fungsi neurofisiologis atau atau perilaku. Gangguan perilaku tersebut meliputi gangguan konsentrasi, gangguan emosi, gangguan tidur, hiperaktif (hiperkinesia), impulsif, keterlambatan bicara, gangguan konsentrasi, hingga memperberat gejala ADHD dan Autisme. Carter, Egger dan beberapa beberapa peneliti mengungkapkan penghindaran makanan penyebab alergi, zat aditif makanan, dan beberapa jenis makanan tertentu .dapat secara signifikan memperbaiki perilaku pada penderita ADHD Autism adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Autism hingga saat ini masih belum jelas penyebabnya. Dari berbagai penelitian klinis hingga saat ini masih belum terungkap dengan pasti penyebab autism. Secara ilmiah telah dibuktikan bahwa Autism adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh muktifaktorial dengan banyak ditemukan kelainan pada tubuh penderita. Tetapi beberapa penelitian menunjukkan autism adalah kelainan genetik yang diperberat oleh reaksi alergi atau reaksi makanan tertentu seperti gluten dan sebagainya. Renzoni A dkk tahun 1995 melaporkan autism berkaitan erat dengan alergi. Menage P tahun 1992 mengemukakan bahwa didapatkan kaitan IgE dengan penderita Autism. Obanion dkk, tahun 1987 melaporkan setelah melakukan eliminasi makanan beberapa gejala autism dan autism infantil tampak membaik secara bermakna. Lucarelli dkk, tahun 1995 juga telah melakukan penelitian dengan eliminasi diet didapatkan perbaikkan pada penderita autism infantil. Didapatkan juga IgA antigen antibodi specifik terhadap kasein, lactalbumin atau betalactoglobulin dan IgG, IgM terhadap kasein Hal ini dapat juga dibuktikan dalam beberapa penelitian yang menunjukkan adanya perbaikan gejala pada anak autism yang menderita alergi, setelah dilakukan penanganan elimnasi diet alergi. Penelitian yang dilakukan Vodjani dkk, tahun 2002 menemukan adanya beberapa macam antibodi terhadap antigen spesifik neuron pada anak autism, diduga terjadi reaksi silang dengan protein ensefalitogenik dari susu sapi., Chlamydia pnemoniae dan .streptococcus group A

Anda mungkin juga menyukai