=
2 2
A
6
Q (4)
3. Reaksi pertukaran ion di permukaan inti.
Persamaan (2) merupakan reaksi
setimbang dengan laju reaksi dianggap
mengikuti persamaan berikut:
( ) ( ) *
3
A AC
c
A
C C
r
k
r = (5)
NH
4
+
H
+
Lapisan abu (ash) Inti zeolit (bagian
yang belum bereaksi)
Inti butir zeolit yang
belum bereaksi
(unreacted core)
Lapisan abu (ash)
Lapisan film
cairan
Permukaan tempat
reaksi yang
bergerak menyusut
(menuju pusat)
Perpindahan massa
Ion NH4
+
Saluran pori zeolit Pusat zeolit
Arah
penyusutan
bidang reaksi
Gambar 1. Skematik pertukaran Ion NH4
+
dan H
+
pada zeolit berdasarkan shrinking core model.
R R
0
rc rc
r
Posisi Radial
C
AL
C
AS
C
A
CAC
Perpindahan
massa
Ion NH4
+
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
i
o
n
N
H
4
+
Gambar 2. Profil konsentrasi ion NH4
+
pada zeolit berdasarkan shrinking core model.
NH
4
+
H
+
Lapisan abu (ash) Inti zeolit (bagian
yang belum bereaksi)
Inti butir zeolit yang
belum bereaksi
(unreacted core)
Lapisan abu (ash)
Lapisan film
cairan
Permukaan tempat
reaksi yang
bergerak menyusut
(menuju pusat)
Perpindahan massa
Ion NH4
+
Saluran pori zeolit Pusat zeolit
Arah
penyusutan
bidang reaksi
Gambar 1. Skematik pertukaran Ion NH4
+
dan H
+
pada zeolit berdasarkan shrinking core model.
R R
0
rc rc
r
Posisi Radial
C
AL
C
AS
C
A
CAC
Perpindahan
massa
Ion NH4
+
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
i
o
n
N
H
4
+
Gambar 2. Profil konsentrasi ion NH4
+
pada zeolit berdasarkan shrinking core model.
S.Br. Ginting / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 7 No. 2
53
Persamaan (3, 5 dan 6) dieliminasi
sehingga diperoleh persamaan berikut:
( ) ( ) *
A AL overall
AL
A
C C k
dt
dC
r = = (6)
Dengan:
( )
|
|
.
|
\
|
+
+
=
k
r
D
r R
k
R
k
c
e
c
L
overall
3 6 3
1
2 2
(7)
Dengan shrinking core model maka jari-
jari inti (r
c
) akan menyusut seiring dengan
perubahan konsentrasi A di dalam larutan
(C
AL
). Dengan neraca massa berdasarkan
persamaan stoikiometri reaksi diperoleh
hubungan C
AL
dan r
c
sebagai berikut:
( )
3
1
0 , 3
4
3
|
|
.
|
\
|
=
p mp
AL AL
c
N
V C C
R r
t
(8)
Dengan:
TK
p
mp
K
V
= (9)
3
4
3
R
MV
N
p
p
t
= (10)
C
AL,hitung
diperoleh dari penyelesaian
persamaan (7) bersama persamaan (8, 9,
dan 10). Dalam hal ini dengan
menggunakan regresi non-linier, nilai k
L
,
D
e
dan k dicobacoba sehingga diperoleh
sum squares of error (SSE) yang
minimum. SSE didefinisikan sebagai
berikut:
( )
=
2
data AL, hitung AL,
C C SSE (11)
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Pengaruh Suhu Reaksi
Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
keseluruhan tidak terlalu signifikan seperti
terlihat pada Tabel 1. Hal ini dapat
disebabkan karena energi aktivasi pada
proses pertukaran ion ini sangat kecil
sehingga tidak terlalu berpengaruh pada
perubahan laju reaksi. Energi aktivasi
dihitung dengan cara meregresi linier data
(1/T) terhadap data ln k, sehingga diperoleh
nilai slope (-E/R). Dari analisa korelasi
konstanta laju reaksi dan suhu ini diperoleh
energi aktivasi sekitar 0,7 kkal/mol. Nilai ini
jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan
energi aktivasi pada chemisorption secara
umum (10 kkal/mol). Hal ini menunjukkan
ikatan ionik unit tetrahedral AlO
4
terhadap
ion H
+
sangat lemah.
3.2 Pengaruh Kecepatan Putaran
Pengaduk
Pengaruh kecepatan putaran pengaduk lebih
terlihat nyata dibanding pengaruh suhu
reaksi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3
dan Tabel 1. Tahanan transfer massa lebih
berperan dibanding tahanan reaksi kimia.
Sesuai dengan teori bahwa kecepatan
putaran pengaduk akan mempengaruhi
turbulensi di dalam proses. Dengan
meningkatnya turbulensi maka film cairan di
permukaan partikel zeolit akan semakin tipis,
sehingga tahanan transfer massa film akan
semakin kecil.
Tabel 1. Laju reaksi pertukaran ion NH4
+
dan H
+
pada zeolit alam Lampung keseluruhan rata-rata pada T
= 30 50
o
C dan N = 700 900 rpm, CAL,0 = 2,823778 mmol/L.
Suhu
(
o
C)
N = 700 rpm N = 800 rpm N = 900 rpm
-rA (mmol/L.menit)
30 0,0324 0,0358 0,0390
40 0,0331 0,0365 0,0396
50 0,0339 0,0371 0,0402
Tabel 2. Konstanta laju reaksi, koefisien transfer massa dan difusivitas efektif pada T = 30 50
o
C dan N
= 700 900 rpm, CAL,0 = 2,823778 mmol/L.
Suhu
(
o
C)
N = 700 rpm N = 800 rpm N = 900 rpm
k.10
4
(cm/mnt)
kL.10
3
(cm/mnt)
De.10
5
(cm
2
/mnt)
k.10
4
(cm/mnt)
kL.10
3
(cm/mnt)
De.10
5
(cm
2
/mnt)
k.10
4
(cm/mnt)
kL.10
3
(cm/mnt)
De.10
5
(cm
2
/mnt)
30 9,08 2,18 2,40 9,08 3,61 2,22 9,21 7,52 2,22
40 9,09 2,07 2,09 9,28 3,51 1,95 9,50 6,70 1,94
50 9,21 1,98 2,09 9,54 3,35 1,93 10,24 4,77 1,77
S.Br. Ginting / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 7 No. 2
54
Gambar 3. Hubungan konsentrasi ion NH4+ terhadap waktu pada berbagai kecepatan putaran pengaduk.
3.3 Konstanta Laju Reaksi
Berdasarkan model matematis yang
digunakan (pers. 311) diperoleh berbagai
nilai konstanta laju reaksi (Tabel 2).
Konstanta laju reaksi ini dianggap mengikuti
persamaan Arrhenius yang dikoreksi karena
adanya pengaruh kecepatan putaran
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65
Waktu, t (menit)
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
i
o
n
N
H
4
+
d
l
m
l
a
r
u
t
a
n
,
C
a
l
(
m
m
o
l
/
L
)
700 rpm (Data) 700 rpm (Model)
800 rpm (Data) 800 rpm (Model)
900 rpm (Data) 900 rpm (Model)
T = 30 oC
Gambar 4. Hubungan konsentrasi ion NH
4
+
terhadap waktu pada berbagai kecepatan putaran
pengaduk.
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65
Waktu, t (menit)
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
i
o
n
N
H
4
+
d
l
m
l
a
r
u
t
a
n
,
C
a
l
(
m
m
o
l
/
L
)
700 rpm (Data) 700 rpm (Model)
800 rpm (Data) 800 rpm (Model)
900 rpm (Data) 900 rpm (Model)
T = 40 oC
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65
Waktu, t (menit)
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
i
o
n
N
H
4
+
d
l
m
l
a
r
u
t
a
n
,
C
a
l
(
m
m
o
l
/
L
)
700 rpm (Data) 700 rpm (Model)
800 rpm (Data) 800 rpm (Model)
900 rpm (Data) 900 rpm (Model)
T = 50 oC
T=50
o
C
T=40
o
C
T=30
o
C
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65
Waktu, t (menit)
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
i
o
n
N
H
4
+
d
l
m
l
a
r
u
t
a
n
,
C
a
l
(
m
m
o
l
/
L
)
700 rpm (Data) 700 rpm (Model)
800 rpm (Data) 800 rpm (Model)
900 rpm (Data) 900 rpm (Model)
T = 30 oC
Gambar 4. Hubungan konsentrasi ion NH
4
+
terhadap waktu pada berbagai kecepatan putaran
pengaduk.
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65
Waktu, t (menit)
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
i
o
n
N
H
4
+
d
l
m
l
a
r
u
t
a
n
,
C
a
l
(
m
m
o
l
/
L
)
700 rpm (Data) 700 rpm (Model)
800 rpm (Data) 800 rpm (Model)
900 rpm (Data) 900 rpm (Model)
T = 40 oC
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65
Waktu, t (menit)
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
i
o
n
N
H
4
+
d
l
m
l
a
r
u
t
a
n
,
C
a
l
(
m
m
o
l
/
L
)
700 rpm (Data) 700 rpm (Model)
800 rpm (Data) 800 rpm (Model)
900 rpm (Data) 900 rpm (Model)
T = 50 oC
T=50
o
C
T=40
o
C
T=30
o
C
S.Br. Ginting / Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Vol. 7 No. 2
55
Gambar 4. Hubungan konstanta laju reaksi terhadap suhu dan putaran pengaduk
Gambar 5. Hubungan koefisien transfer massa terhadap suhu reaksi dan putaran pengasuk
pengaduk pada faktor tumbukan. Dengan
regresi non-linier diperoleh korelasi:
2 . 0 4
350
exp 10 . 5 , 7 N
T
k |
.
|
\
|
=
(12)
Harga ralat rata-rata sebesar 1,39%.
Hubungan nilai k (data dan persamaan)
terhadap suhu dan kecepatan putaran
pengaduk dapat dilihat pada Gambar 4. Dari
Gambar 4 terlihat bahwa semakin tinggi suhu
pertukaran kation dan kecepatan putaran
pengadukan, maka konstanta laju reaksinya
juga semakin tinggi.
3.4 Koefisien Transfer Massa
Nilai koefisien transfer massa pada berbagai
suhu dan kecepatan putaran pengaduk yang
dihitung dengan shrinking core model dapat
dilihat pada Tabel 2. Koefisien transfer massa
ini dianggap mengikuti persamaan pangkat
pada masing-masing variabel yang dipelajari.
Persamaan (14) merupakan penyederha-
naan dari korelasi bilangan tak berdimensi,
dimana semua variabel yang berpengaruh
namun tidak menjadi tinjauan dianggap
tergabung dalam konstanta. Dengan regresi
non-linier pada persamaan tersebut diperoleh
korelasi:
3 , 4 45 , 2 9
10 . 57 , 1 N T k
L
= (13)
Dengan ralat rata-rata sebesar 6,64%.
Hubungan nilai k
L
(data dan persamaan)
terhadap suhu dan kecepatan putaran
pengaduk dapat dilihat pada Gambar 5.
0,0008
0,00085
0,0009
0,00095
0,001
0,00105
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
n
s
t
a
n
t
a
L
a
j
u
R
e
a
k
s
i
,
k
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
0,0008
0,00085
0,0009
0,00095
0,001
0,00105
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
n
s
t
a
n
t
a
L
a
j
u
R
e
a
k
s
i
,
k
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
Gambar 5. Hubungan konstanta laju reaksi terhadap suhu reaksi dan putaran pengaduk.
0,0006
0,0031
0,0056
0,0081
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
e
f
i
s
i
e
n
T
r
a
n
s
f
e
r
M
a
s
s
a
,
k
L
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
0,0006
0,0031
0,0056
0,0081
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
e
f
i
s
i
e
n
T
r
a
n
s
f
e
r
M
a
s
s
a
,
k
L
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
Gambar 6. Hubungan koefisien transfer massa terhadap suhu reaksi dan putaran pengaduk.
1,50E-05
2,00E-05
2,50E-05
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
D
i
f
u
s
i
v
i
t
a
s
E
f
e
k
t
i
f
,
D
e
(
c
m
^
2
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
1,50E-05
2,00E-05
2,50E-05
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
D
i
f
u
s
i
v
i
t
a
s
E
f
e
k
t
i
f
,
D
e
(
c
m
^
2
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
Gambar 7. Hubungan difusivitas efektif terhadap suhu reaksi dan putaran pengaduk.
0,0008
0,00085
0,0009
0,00095
0,001
0,00105
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
n
s
t
a
n
t
a
L
a
j
u
R
e
a
k
s
i
,
k
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
0,0008
0,00085
0,0009
0,00095
0,001
0,00105
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
n
s
t
a
n
t
a
L
a
j
u
R
e
a
k
s
i
,
k
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
Gambar 5. Hubungan konstanta laju reaksi terhadap suhu reaksi dan putaran pengaduk.
0,0006
0,0031
0,0056
0,0081
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
e
f
i
s
i
e
n
T
r
a
n
s
f
e
r
M
a
s
s
a
,
k
L
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
0,0006
0,0031
0,0056
0,0081
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
e
f
i
s
i
e
n
T
r
a
n
s
f
e
r
M
a
s
s
a
,
k
L
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
Gambar 6. Hubungan koefisien transfer massa terhadap suhu reaksi dan putaran pengaduk.
1,50E-05
2,00E-05
2,50E-05
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
D
i
f
u
s
i
v
i
t
a
s
E
f
e
k
t
i
f
,
D
e
(
c
m
^
2
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
1,50E-05
2,00E-05
2,50E-05
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
D
i
f
u
s
i
v
i
t
a
s
E
f
e
k
t
i
f
,
D
e
(
c
m
^
2
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
Gambar 7. Hubungan difusivitas efektif terhadap suhu reaksi dan putaran pengaduk.
0,0008
0,00085
0,0009
0,00095
0,001
0,00105
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
n
s
t
a
n
t
a
L
a
j
u
R
e
a
k
s
i
,
k
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
0,0008
0,00085
0,0009
0,00095
0,001
0,00105
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
n
s
t
a
n
t
a
L
a
j
u
R
e
a
k
s
i
,
k
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
Gambar 5. Hubungan konstanta laju reaksi terhadap suhu reaksi dan putaran pengaduk.
0,0006
0,0031
0,0056
0,0081
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
e
f
i
s
i
e
n
T
r
a
n
s
f
e
r
M
a
s
s
a
,
k
L
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
0,0006
0,0031
0,0056
0,0081
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
e
f
i
s
i
e
n
T
r
a
n
s
f
e
r
M
a
s
s
a
,
k
L
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
Gambar 6. Hubungan koefisien transfer massa terhadap suhu reaksi dan putaran pengaduk.
1,50E-05
2,00E-05
2,50E-05
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
D
i
f
u
s
i
v
i
t
a
s
E
f
e
k
t
i
f
,
D
e
(
c
m
^
2
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
1,50E-05
2,00E-05
2,50E-05
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
D
i
f
u
s
i
v
i
t
a
s
E
f
e
k
t
i
f
,
D
e
(
c
m
^
2
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
Gambar 7. Hubungan difusivitas efektif terhadap suhu reaksi dan putaran pengaduk.
0,0008
0,00085
0,0009
0,00095
0,001
0,00105
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
n
s
t
a
n
t
a
L
a
j
u
R
e
a
k
s
i
,
k
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
0,0008
0,00085
0,0009
0,00095
0,001
0,00105
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
n
s
t
a
n
t
a
L
a
j
u
R
e
a
k
s
i
,
k
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
Gambar 5. Hubungan konstanta laju reaksi terhadap suhu reaksi dan putaran pengaduk.
0,0006
0,0031
0,0056
0,0081
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
e
f
i
s
i
e
n
T
r
a
n
s
f
e
r
M
a
s
s
a
,
k
L
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
0,0006
0,0031
0,0056
0,0081
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
K
o
e
f
i
s
i
e
n
T
r
a
n
s
f
e
r
M
a
s
s
a
,
k
L
(
c
m
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
Gambar 6. Hubungan koefisien transfer massa terhadap suhu reaksi dan putaran pengaduk.
1,50E-05
2,00E-05
2,50E-05
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
D
i
f
u
s
i
v
i
t
a
s
E
f
e
k
t
i
f
,
D
e
(
c
m
^
2
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
1,50E-05
2,00E-05
2,50E-05
25 30 35 40 45 50 55
Suhu, T (
o
C)
D
i
f
u
s
i
v
i
t
a
s
E
f
e
k
t
i
f
,
D
e
(
c
m
^
2
/
m
n
t
)
N = 700 rpm (Data) N = 800 rpm (Data) N = 900 rpm (Data)
N = 700 rpm (Persamaan) N = 800 rpm (Persamaan) N = 900 rpm (Persamaan)
Gambar 7. Hubungan difusivitas efektif terhadap suhu reaksi dan putaran pengaduk.
4. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. Suhu reaksi dan kecepatan putaran
pengaduk berpengaruh terhadap laju
reaksi pertukaran ion NH
4
+
dan H
+
pada
zeolit alam Lampung.
2. Semakin tinggi suhu reaksi dan semakin
cepat putaran pengaduk maka laju reaksi
keseluruhan akan semakin meningkat.
3. Suhu reaksi dan kecepatan putaran
pengaduk berpengaruh terhadap nilai
konstanta laju reaksi, koefisien transfer
massa dan difusivitas efektif.
4. Shrinking core model baik digunakan
untuk menjelaskan fenomena pertukaran
ion NH
4
+
dan H
+
pada zeolit alam
Lampung dengan kisaran kesalahan rata-
rata sebesar 1,15 % - 3,71 %.
Daftar Simbol
C
A
C
AC
C
AL
C
AL,0
C
AS
C
A
*
D
e
K
k
L
K
TK
M
N
N
A
N
p
Q
A
r
r
c
R
T
V
V
p
(-r
A
)
mp
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Konsentrasi ion NH
4
+
, mmol/L.
Konsentrasi ion NH
4
+
di
permukaan inti, mmol/L.
Konsentrasi ion NH
4
+
di larutan,
mmol/L
Konsentrasi ion NH
4
+
di larutan
pada saat awal, mmol/L
Konsentrasi ion NH
4
+
di
permukaan partikel, mmol/L.
Konsentrasi ion NH
4
+
setimbang,
mmol/L.
Difusivitas efektif, cm
2
/menit.
Konstanta laju reaksi, cm/menit.
Koefisien transfer massa,
cm/menit.
Kapasitas tukar kation, mmol/gr.
Massa zeolit, gr.
Kecepatan putaran pengaduk,
rpm.
Laju transfer massa di film,
mmol/cm
3
.menit.
Jumlah partikel zeolit.
Laju difusi intrapartikel,
mmol/cm
3
.menit.
Jari-jari, cm.
Jari-jari inti, cm.
Jari-jari partikel, cm.
Suhu reaksi,
o
C.
Volum larutan, L.
Volum partikel, cm
3
/gr.
Laju reaksi, mmol/cm
3
.menit.
Densitas molar partikel,
mmol/cm
3
.
Daftar Pustaka
Aprilita, N. H., Prabawati, S. Y. (1995)
Pemanfaatan Zeolit Alam untuk
Menangani Limbah Industri, Laporan
Penelitian, Jurusan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Chai, N. (2005) Daya Serap Zeolit Sintetis
dari Abu Sekam Padi terhadap Ion
amonium dalam larutan, Laporan
Penelitian, Jurusan Teknik Kimia. Fakultas
Teknik, Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
Chai, N., Ginting, S. Br. (2006) Pemodelan
Kinetika Adsorpsi Ion Mg
2+
dalam Larutan
Sadah Menggunakan Zeolit Alam
Lampung yang Teraktivasi, Hasil-hasil
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Ginting, S. Br. (2003) Kemampuan zeolit
alam dalam menyerap logam-logam
Berat (Fe
2+
dan Mn
2+
) dalam Air tanah,
Prosiding Seminar Hari Air Sedunia IX di
Propinsi Lampung, PEMDA Propinsi
Lampung-Universitas Lampung. Bandar
Lampung.
Jenie, L. S. B, Rahayu, W. D. (1990)
Penanganan Limbah Industri Pangan,
Kanisius, Yogyakarta.
Levenspiel, O. (1999) Chemical Reaction
Engineering, 3
rd
ed. John Wiley and Son.
New York.
Mulyono, P., Soemantojo, R. W., Nasikin, M.,
Artari, R. (1999) Pengaruh Perlakuan
Fisis dan Kimiawi Zeolit Alam Lampung
terhadap Kapasitas Jerap Ion Amonium,
Forum Teknik, 23, 124-131.
Ressiani (1999) Pengaruh Perlakuan Fisis dan
Kimiawi Zeolit Alam terhadap Daya Jerap
Amoniak dalam Larutan, Laporan
Penelitian, Jurusan Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Richardson, J. F., Harker, J. H., Backhurst, J.
R. (2002) Coulson and Richardsons
Chemical Engineering: Particle
Technology and Separation Processes, 5
th
ed., 2, Butterworth Heinemann Ltd.
Oxford.
Sutarti, M., Rachmawati, M. (1994) Zeolit:
Tinjauan Literatur, Pusat Dokumentasi
dan Informasi Ilmiah LIPI, Jakarta.
Suzuki, M. (1990) Adsorption Engineering,
Kodansha, Ltd. Tokyo.
Treybal, R. E. (1981) Mass Transfer
Operations. Mc Graw Hill Kogakusha Ltd.
Tokyo.
Yang, R. T. (2003) Adsorbents: Fundamentals
and Applications. John Wiley & Sons, Inc.
New Jersey.