Anda di halaman 1dari 22

Jumlah Penderita HIV/AIDS Menurun

Jumlah terinfeksi virus HIV/AIDS menurun. Begitu berita positif dalam Laporan AIDS se-Dunia 2011 yang belum lama ini dipublikasikan di Berlin. Dari 1997 hingga 2010 jumlah itu menurun 20%, menjadi 2,67 juta orang.

Gambar simbol kampanyae memerangi HIV/AIDS Menurut Bernhard Schwartlnder, direktur bagian strategi dan informasi UNAIDS, perubahan ini adalah berkat pelayanan medis yang lebih baik. Ia jelaskan, Kini sudah lebih banyak orang yang menerima pengobatan. Lebih dari 6,6 juta orang di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Terbukti bahwa pelayanan medis bagi para penyandang AIDS bisa menghentikan penularannya kepada orang lain. Program Anti AIDS

Penyuluhan HIV/AIDS di Mozambik

Hal ini juga berlaku bagi penyandang AIDS yang hamil. Hampir separuh dari mereka mendapatkan obat yang menghambat penularan virus HIV kepada anak. Contoh sukses terlihat di Botswana, 2003 hampir 21% bayi yang lahir terinfeksi oleh virus HIV yang diidap ibunya. Tujuh tahun kemudian, 2010, jumlah itu menciut menjadi 4%. Pemerintah Botswana tahun 2010 meluncurkan program yang secara agresif melawan AIDS, dan memberikan pelayanan medis kepada semua yang membutuhkannya. Hampir 90% orang yang memerlukan terapi, hingga kini masih mendapatkannya. Pelayanan yang lebih baik dari di dunia Barat. Program ini sukses bukan hanya karena pelayanan medis yang diberikan, tapi juga karena program preventif yang dijalankan. Misalnya, seperti kampanye penggunaan kondom ketika berhubungan seks. Jumlah orang yang baru terinfeksi juga menurun dan kami berharap, bila melakukan semua langkah yang disarankan, jumlah kematian akibat AIDS akan menjadi nol di Botswana. Pembagian obat yang dilakukan sejak 1995 di negara-negara miskin dan menengah, berhasil menyelamatkan 2,5 juta orang. Ini jumlah yang lebih tinggi daripada dua tahun lalu. Namun tahun 2010 lalu, masih 1,8 juta orang yang meninggal dunia akibat penyakit ini, dan UNAIDS mendata, sekitar 34 juta orang di dunia mengidap AIDS pada tahun 2010. Lonjakan di Wilayah Lain

Anak-anak di panti asuhan, yang kehilangan orang tua mereka akibat HIV/AIDS di Kamboja Perkembangan dramatis berlangsung di Asia Tengah dan Eropa Timur. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah orang yang terinfeksi virus HIV melonjak 250% menjadi 1,5 juta orang. Rusia dan Ukraina mengalami pertumbuhan AIDS yang paling rawan, dengan kenaikan jumlah orang yang terinfeksi, yang mencapai 90%. Menurut UNAIDS, penyebab utamanya adalah penggunaan alat suntik yang terkontaminasi oleh para pecandu narkoba. Menurut Institut Robert Koch yang menyiapkan data HIV di Jerman untuk 2011, ada 2.700 orang yang baru terinfeksi virus itu. Saat ini sekitar 73.000 orang hidup dengan penyakit AIDS.

Gudrun Heise/Edith Koesoemawiria Editor: Hendra Pasuhuk DW.DE

PBB: Kasus Infeksi Baru HIV Dunia Turun


Badan urusan Aids PBB UNAIDS dalam laporan terbarunya menyampaikan, jumlah kasus infeksi baru virus HIV yang menyebabkan penyakit AIDS di dunia menurun. (21.11.2011)

Upaya Pencegahan Infeksi HIV Aids


Sejak beberapa tahun terakhir jumlah infeksi HIV di kalangan usia di bawah 25 tahun meningkat. Ini menimbulkan kekhawatiran. Pencegahan tanpa etika moral yang berlebihan dan tanpa menuding siapapun. (21.07.2011)

Klinik AIDS bagi Supir Truk


Supir truk mempunyai kontribusi besar dalam perekonomian Afrika, tetapi mereka juga turut menyebabkan penyakit AIDS tambah tersebar. Untuk mengontrol masalah ini, di Afrika Selatan dikembangkan sistem klinik khusus. (01.07.2011)

Pasien HIV di India Tolak FTA dengan Uni Eropa


Aturan hak cipta perusahan farmasi Eropa, bisa mematikan persaingan bebas. Tahun lalu kiriman obat generik dari India ke Brazil disita di pelabuhan Uni Eropa. Jelang Perjanjian Perdagangan Bebas, rakyat India protes (10.03.2011)

Remaja, Faktor Penting Tanggulangi AIDS

Pemerintah Indonesia akan memasukkan pendidikan seks dan HIV/ AIDS ke dalam kurikulum sekolah. Langkah ini diambil karena Indonesia akan memfokuskan pencegahan HIV/ AIDS pada remaja usia sekolah. (01.12.2010)

Kenapa Vaksin AIDS Masih Belum Bisa Ditemukan?


Riset pengembangan vaksin AIDS meraih sejumlah keberhasilan, akan tetapi juga mengalami pukulan mundur. Alasanya, terdapat terlampau banyak jenis virus AIDS. (30.11.2010)

Ujicoba Terapi AIDS dengan Rekayasa Genetika


Penyakit HIV-AIDS hingga kini tetap belum dapat disembuhkan. Terapi kombinasi obat-obatan memang secara medis dapat mengendalikan serangan penyakit AIDS, namun efeknya hanya untuk memperpanjang umur penderita. (30.07.2010)

Penderita AIDS di Cina Masih Tersisih


Penyakit AIDS, sekitar tahun 90-an di Cina, dianggap sebagai penyakit orang asing. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, pemerintah Cina telah melakukan banyak untuk menerangkan penyakit itu. (23.07.2010)

Tidak Ada Tambahan Dana untuk Berantas AIDS


Pemerintah Jerman dikritiik atas rencana pemotongan sumbangan pada dana global di tahuntahun mendatang. Tuan rumah Austriapun tidak luput dari kritikan. (23.07.2010)

Bahaya Penyebaran AIDS Lewat Pekerja Migran

Banyak laki-laki dari Asia tengah datang ke Rusia sebagai pekerja migran. Tetapi kadang mereka tidak hanya membawa uang, ketika kembali ke kampung halaman. (20.07.2010)

10 Negara Penderita HIV Aids Terbesar

10 Negara Penderita Aids Tertinggi Terbesar or 10 negara penderita hiv aids Terbesar di dunia,5 Negara dengan jumlah pengidap hiv aids di dunia.Inilah negara dengan penderita HIV AIDS terbanyak di dunia Pada tahun 2011 lalu, ada sekitar 35 juta orang yang terinfeksi oleh virus dan epidemi HIV. Benua Afrika memiliki jumlah tertinggi sebagai akibat tingkat kemiskinan yang tinggi, sehingga akses ke perawatan kesehatan sangat minim. Banyak negara yang sangat minim jumlah lembaga yang memantau penyebaran HIV. Berikut adalah daftar 10 negara dengan infeksi virus HIV tertinggi 10 Negara Penderita HIV Aids Terbesar baca yah. 1. Afrika Selatan: Sebanyak 5,7 juta orang terinfeksi dengan virus HIV di Afrika Selatan. Tingkat prevalensi dewasa adalah 17,9% menurut CIA World Fact Book statistik. Di Afrika Selatan anak juga dipengaruhi oleh virus. Sebanyak 11,2% dari kejadian HIV pada anak-anak dan pemuda yang berada di bawah usia 24 tahun. Ketika dicari proporsi jumlah mereka yang mengidap HIV dengan jumlah penduduk, ternyata anak-anak menyumbang 11% dari total populasi. 2. Nigeria Dari 155, 215, 573 orang yang tinggal di Nigeria, sekitar 3,3 juta terinfeksi oleh virus HIV. Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 3,6% pada tahun 2009. Penyebab utama dari kasus HIV di Nigeria adalah seks tanpa kondom antara heteroseksual. 3. India

Daftar Dari 1 milyar orang yang hidup di India, 2,4 juta dipengaruhi oleh virus HIV, menurut statistik tahun 2011. 4. Kenya Keluar dari 41, 070, 934 orang yang tinggal di Kenya pada tahun 2011, 1,5 juta terinfeksi oleh virus HIV, sehingga Kenya menjadi 4 terbesar di dunia. Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 6,3%. Kasus-kasus terburuk terlihat pada anak-anak. Hanya 1 dari 3 anak-anak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan melawan virus. Pemerintah Kenya bekerja keras untuk memerangi epidemi ini.Negara Penderita HIV Aids Terbesar. 5. Mozambik Tahun 2011 Sekitar 6% dari populasi Mozambik dan 1,4 juta orang terkena oleh virus HIV tahun 2011. Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 11,5%. 130.000 dari mereka yang terinfeksi adalah anak-anak. 6. Tanzania Sekitar 3% dari total populasi dan 1,4 juta orang di Tanzania yang terinfeksi HIV tahun 2011. Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 5,6% Komisi pemberantasan AIDS di Tanzania didirikan pada tahun 2002 untuk membantu menanggapi masalah pertumbuhan epidemic HIV. Hal ini sebagai respon terhadap lebih dari 100.000 anak yang terinfeksi oleh virus dan lebih dari 60% dari jumlah ini adalah perempuan. 7. Zimbabwe: Sekitar 10% dari total populasi yaitu sekitar 1,2 juta orang terinfeksi HIV di Zimbabwe pada tahun 2011. Tingkat prevalensi dewasa adalah 14,3%. Jumlah ini telah mulai melambat dengan bantuan pemerintah dan tim lainnya. Pendidikan dan tes sukarela telah ditetapkan secara nasional. 8. Uganda: Sekitar 3,5% dari total populasi yaitu 1,2 juta orang terinfeksi HIV di Uganda pada tahun 2011. Tingkat prevalensi dewasa adalah 6,5%. Seperti di Zimbabwe, Uganda mengambil inisiatif bertujuan memerangi virus dan epidemi HIV. 9. Amerika Serikat: Sekitar 0,40% dari total populasi yaitu 1,2 juta orang terinfeksi HIV di Amerika Serikat pada tahun 2011. Tingkat prevalensi dewasa adalah 0,6%. Pria Afrika dan Amerika yang homoseksual merupakan pemberi persentase tertinggi dari populasi ini. Pada tahun 2009, sekitar 4.000 anak-anak terjangkit virus AIDS melalui penularan dari ibu-anak. 10. Swaziland Menurut statistik yang dilakukan pada tahun 2011 oleh CIA World Factbook, 180.000 orang yang hidup di Swaziland terinfeksi virus HIV. Angka prevalensi di antara orang dewasa adalah 25,9% dan merupakan yang tertinggi dari semua negara.

Keyword : 10 Negara dengan penderita hiv aids terbesar di dunia,negara dengan penderita hiv aids di dunia,negara dengan peringkat tertinggi dengan jumlah hiv aids tertinggi di dunia,negara dengan jumlah hiv aids tertinggi di dunia.

Pandangan Islam Terhadap HIV dan AIDS Oleh zulmaidi

A. Pendahuluan AIDS dipandang sebagai salah satu penyakit paling menakutkan dewasa ini. Bukan hanya karena belum ditemukan obatnya, laju penyebarannya pun dalam skala yang sangat mencemaskan. Korbannya bukan lagi kaum homoseksual, tetapi telah merambat ke semua kalangantua-muda, kayamiskin, perempuan-lelaki, homoseksual-heteroseksual. Karena itulah, AIDS telah menjadi concern kemanusiaan secara global. Ia tidak lagi menjadi masalah medis semata-mata, tetapi telah meluas menjadi masalah sosial, bahkan masalah agama.

Dan di sinilah agama, antara lain, mendapatkan tantangan: seberapa besar peran yang dapat dimainkan agama, dalam hal ini Islam, atas agenda-besar kemanusiaan berlabel AIDS ini? Peran Islam rupanya sangat bergantung pada pemaknaan penganutnya atas Islam. Bagi Sebahagian Muslim, AIDS dipandang sebagai hukuman Tuhan atas kaum homoseksual, yang kemudian meluas kepada pihak-pihak lain (argumentasinya: bukankah azab Tuhan jatuh bukan hanya kepada pelakunya, tetapi juga kepada lingkungannya).

Karena itu, AIDS didekati dan dicoba diselesaikan secara normatif (jangan berzina, jangan bernarkoba, jangan bermaksiat). Bagi kaum progresif, AIDS dipandang lebih sebagai problem sosial (ketidakadilan, ketimpangan sosial, kesenjangan pengetahuan dan informasi). Karena itu, AIDS didekati dan dicoba diselesaikan melalui jaring-jaring kehidupan sosial-politik-ekonomi-sosial-budaya yang di dalamnya agama dapat berperan penting.

B. Aids di Sumatera Barat

Sumatera Barat disebut juga dengan daerah minang kabau, daerah yang memiliki filosofi " Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah", yang artinya adat berpedoman pada agama dan agama dijalankan berdasarkan kitab suci alquran sebagai tuntunan hidup.

Dewasa ini, siapa yang mengira ranah minang (sumbar) memiliki prestasi peringkat 12 besar penderita HIV/AIDS dari 33 provinsi yang ada diindonesia. Jika dirunut dari filosofi yang dianut orang minang maka sangat bertolak belakang kenyataan dengan yang diharapkan.

Orang minang kaget, merasa malu dengan prestasi tersebut, itu sangat wajar, gubernur yang baru dilantik bulan agustus 2010 kemaren, Irwan prayitno juga terkejut. masalah penyakit menular di Sumbar yang sampai sekarang terus mengkhawatirkan, di antaranya HIV/AIDS berada pada rengking 12,di antaranya 72 kasus HIV dan 424 AIDS, dari jumlah itu sudah 75 orang yang meninggal dunia.

Lantas orang minang dan pemerintah daerah membiarkan virus kutukan tersebut menghantui ranah minang, tentunya jawabnya tidak. Lalu LSM dan masyarakat minang yang cendekiawan membiarkan dan mengucilkan penderita HIV/ AIDS tersebut, dengan tegas jawabnya tidak.

C. Aids dan Islam Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara harfiah Acquired artinya didapat bukan keturunan.Immune artinya sistem kekebalan. Deficiency adalah kekurangan, dan Syndrome yakni kumpulan gejala penyakit. Sedangkan secara terminologi AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang menyerang dan atau merusak system kekebalan tubuh manusia melalui HIV (Human Immune Virus).

Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV( mungkin hanya sebatas mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang yang terinfeksi HIV akan menjadi karier selama hidupnya, firman Allah s.w.t. yang berbunyi: dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit kelaparan, ketakutan,dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang sabar. (Al-Baqarah:155)

D. Perilaku Masyarakat dan Hubungannya dengan AIDS Berbagai data menjelaskan bahwa akselerasi jumlah penderita HIV/AIDs dikarenakan tingginya prevalensi penyakit kelamin atau IMS (Infeksi Menular Seksual) pada waria dan tuna susila. Penyakit kelamin mempermudah penularan HIV/AIDS. Berbagai riset menyatakan bahwa pengetahuan remaja yang minim tentang HIV/AIDS dan interpretasi yang salah tentang masalah seksual merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya HIV/AIDS. E. Penyebab dan Penularannya Kemajuan iptek telah menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersumber pada doctrine of permissiveness yang kemudian melahirkan permissive society, hal tersebut tercermin pada pola dan gaya hidup semisal; perdagangan seks, pengesahan perkawinan sesama jenis, pameran seks, pornografi, legalisasi aborsi tak bertanggung jawab, dan seterusnya. Allah s.w.t. berfirman: maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan, kami pun membuka semua pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam terdiam berputus asa. (Al-Anam:44)

HIV terutama terdapat di dalam darah, air mani, dan cairan vagina. Penularannya melalui: hubungan seksual dengan pengidap HIV (homo atau heteroseksual) transfusi darah yang mengadung HIV alat suntik bekas pengidap HIV; tindik, tattoo, narkoba (IDU), injeksi, dan lain-lain dari ibu hamil kepada janinnya. F. Pencegahan 1} Secara Umum Memberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi melalui ceramah agama, khotbah, pengajian, seminar, lokakarya, dan lain-lain. Firman Allah s.w.t.: serulah manusia kepada jalan Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantulah pula dengan cara yang baik. (An-Nahl:25)

2} Secara Khusus Abstain from sex bagi remaja dan belum menikah Be faithful setia terhadap pasangan Condom selalu menggunakan kondom Dont use a hypodermic pengidap HIV/AIDS. G. Pengobatan Hadits Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Arbaah: berobatlah hai hamba Allah, karena Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit yang satu (pikun). needle tidak menggunakan alat suntik bekas

Islam memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV/AIDS yakni secara fisik, psikis, dan social. Secara fisik melalui medis dan sejenisnya hingga yang terbaru ARV (AntiRetroviral) secara psikis melalui kesabaran, taubat, taqarrub ilallah (dzikrullah), dan berdoa, sedangkan secara social melalui penerimaan dan dukungan penuh masyarakat terutama keluarga.

Media utama penulatan HIV/AIDS adalah seks bebas. Oleh karena itu pencegahannya harus dengan menghilangkan praktik seks bebas itu sendiri. Hal ini bisa dilakukan melalui pendidikan Islam yang menyeluruh dan komprehensif, dimana setiap individu muslim dipahamkan untuk kembali terikat pada hukum-hukum Islam dalam interaksi sosial (nizhom ijtimai/aturan sosial).

Seperti larangan mendekati zina dan berzina itu sendiri, larangan khalwat (beruda-duaan laki perempuan bukan mahram, seperti pacaran), larangan ikhtilat (campur baur laki perempuan), selalu menutup aurat, memalingkan pandangan dari aurat, larangan masuk rumah tanpa izin, larangan bercumbu di depan umum, dll. Sementara itu, kepada pelaku seks bebas, segera jatuhi hukuman setimpal agar jera dan tidak ditiru masyarakat umumnya. Misal pezina dirajam, pelaku aborsi dipenjara, dll.

Di sisi lain, seks bebas muncul karena maraknya rangsangan-rangsangan syahwat. Untuk itu, segala rangsangan menuju seks bebas harus dihapuskan. Negara wajib melarang pornografi-pornoaksi, tempat prostitusi, tempat hiburan malam dan lokasi maksiat lainnya. Industri hiburan yang menjajakan pornografi dan pornoaksi harus ditutup. Semua harus dikenakan sanksi. Pelaku pornografi dan pornoaksi harus dihukum berat, termasuk perilaku menyimpang seperti homoseksual.

Sementara itu, kepada penderita HIV/Aids, negara harus melakukan pendataan konkret. Negara bisa memaksa pihak-pihak yang dicurigai rentan terinveksi HOV/Aids untuk diperiksa darahnya. Selanjutnya penderita dikarantina, dipisahkan dari interaksi dengan masyarakat umum. Karantina dimaksudkan bukan bentuk diskriminasi, karena negara wajib menjamin hak-hak hidupnya. Bahkan negara wajib menggratiskan biaya pengobatannya, memberinya santunan selama dikarantina, diberikan akses pendidikan, peribadatan, dan keterampilan.

Di sisi lain, negara wajib mengerahkan segenap kemampuannya untuk membiayai penelitian guna menemukan obat HIV/Aids. Dengan demikian, diharapkan penderita bisa disembuhkan.

Stigma negative dan diskriminasi terhadap Penderita HIV-AIDS (ODHA) tidak dibenarkan dalam ajaran islam. Menurutnya, diskriminasi terhadap ODHA merupakan bentuk pengingkaran terhadap ajaran islam. Islam tidak membenarkan adanya stigma dan diskriminasi dalam kondisi apapun dan kepada siapapunDikatakan Junaidi Hidayat, ODHA merupakan orang yang harus diperlakukan selayaknya masyarakat umum. Diskriminasi terhadap ODHA dapat berarti bahwa pelaku diskriminasi adalah orang yang tidak menghargai kekuasaan tuhan.

Sekarang tinggal lagi peran aktif masyarakat, ulama, ninik mamak, pemuda-pemudi, orang tua, dan organisasi sosial lainya untuk bergandengan tangan melawan penyebaran virus kutukan tersebut, membekali anak remaja dengan iman dan ulama juga ikut menyiarkan ketika berceramah di mesjid, ninik mamak menjaga dan mengawasi pergaulan keponakan dan orang kampungnya. Dan pertemuan ini juga salah satu jalan untuk dapat memberikan kesepahamam yangt terhadap persolan HIV di Sumatera Barat.

Hanyalah Allah SWT yang (punya kewenangan) membedakan derajat manusia tergantung tingkat ketaqwaannya maka menabur kebaikan sama sekali tidak ada hubungan dengan ODHA dengan tidak ODHA. ODHA pun masih berkesempatan menjadi seorang muslim yang baik, sama seperti muslim lainnya.

AIDS Dalam Pandangan Islam


Oleh redaksi pada Rab, 12/26/2007 - 13:26.

Artikel

Oleh: Siswandi Suarta* Apa dan Mengapa? Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara harfiah Acquired artinya didapat bukan keturunan.Immune artinya sistem kekebalan. Deficiency adalah kekurangan, dan Syndrome yakni kumpulan gejala penyakit. Sedangkan secara terminologi AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang menyerang dan atau merusak system kekebalan tubuh manusia melalui HIV (Human Immune Virus). Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV( mungkin hanya sebatas mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang yang terinfeksi HIV akan menjadi karier selama hidupnya, firman Allah s.w.t. yang berbunyi: dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit kelaparan, ketakutan,dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang sabar. (Al-Baqarah:155) Perilaku Masyarakat dan Hubungannya dengan AIDS Berbagai data menjelaskan bahwa akselerasi jumlah penderita HIV/AIDs dikarenakan tingginya prevalensi penyakit kelamin atau IMS (Infeksi Menular Seksual) pada waria dan tuna susila. Penyakit kelamin mempermudah penularan HIV/AIDS. Berbagai riset menyatakan bahwa pengetahuan remaja yang minim tentang HIV/AIDS dan interpretasi yang salah tentang masalah seksual merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya HIV/AIDS. Penyebab dan Penularannya Kemajuan iptek telah menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersumber pada doctrine of permissiveness yang kemudian melahirkan permissive society, hal tersebut tercermin pada pola dan gaya hidup semisal; perdagangan seks, pengesahan perkawinan sesama jenis, pameran seks, pornografi, legalisasi aborsi tak bertanggung jawab, dan seterusnya. Allah s.w.t. berfirman: maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan, kami pun membuka semua pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira, kami siksa mereka dengan sekonyongkonyong, maka ketika itu mereka terdiam terdiam berputus asa. (Al-Anam:44) HIV terutama terdapat di dalam darah, air mani, dan cairan vagina. Penularannya melalui:
1. 2. 3. 4.

hubungan seksual dengan pengidap HIV (homo atau heteroseksual) transfusi darah yang mengadung HIV alat suntik bekas pengidap HIV; tindik, tattoo, narkoba (IDU), injeksi, dan lain-lain dari ibu hamil kepada janinnya.

Pencegahan 1} Secara Umum Memberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi melalui ceramah agama, khotbah, pengajian, seminar, lokakarya, dan lain-lain. Firman Allah s.w.t.: serulah manusia kepada jalan Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantulah pula dengan cara yang baik. (An-Nahl:25) 2} Secara Khusus Memperkenalkan metode A, B, C, dan D, yakni: Abstain from sex bagi remaja dan belum menikah Be faithful setia terhadap pasangan Condom selalu menggunakan kondom Dont use a hypodermic needle tidak menggunakan alat suntik bekas pengidap HIV/AIDS.

Pengamanan Ditujukan kepada orang yang berperilaku sebagai penyebab menularnya HIV/AIDS. Di negaraAmerika Serikat AIDS dipandang secara hukum sebagai senjata mematikan. Di Los Angeles, seorang pekerja seks yang tahu dirinya terinfeksi HIV, tetapi tetap meneruskan kegiatannya, didakwa sebagai percobaan pembunuhan. Di Minessota, seorang yang terinfeksi HIV dan menggigit orang lain dengan tujuan menularkannya, didakwa sebagai percobaan pembunuhan dengan senjata tajam. Pengobatan Hadits Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Arbaah: berobatlah hai hamba Allah, karena Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit yang satu (pikun). Islam memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV/AIDS yakni secara fisik, psikis, dan social. Secara fisik melalui medis dan sejenisnya hingga yang terbaru ARV (AntiRetroviral) secara psikis melalui kesabaran, taubat, taqarrub ilallah (dzikrullah), dan berdoa, sedangkan secara social melalui penerimaan dan dukungan penuh masyarakat terutama keluarga.

Islam dan HIV/AIDS Islam memiliki sistem kehidupan yang berprinsip pada amar maruf nahi munkar, sehingga sistem ini dapat menjaga setiap individu, keluarga, dan masyarakat muslim dari serangan penyakit sosial dan moral. Umat Islam tidak hanya diwajibkan melakukan kebaikan untuk mereka sendiri, tetapi juga diwajibkan mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Al-Imran: 104) Dalam ajaran Islam, perilaku menyimpang misalnya perzinahan yang dapat memberikan kontribusi pada penyebaran HIV/AIDS adalah adalah perbuatan terkutuk. Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (Q.S. Al-Isra: 32) Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Islam melarang segala jenis kegiatan yang mengarah kepada perzinahan, termasuk diantaranya seks pranikah, homoseks dan penggunaan narkoba. The Muslim Awareness Programme (MAP)

The Muslim Awareness Programme (MAP) atau Program Kesadaran Muslim yang dikembangkan di Afrika Selatan adalah sebuah organisasi berbasis agama yang mempromosikan pencegahan HIV/AIDS berdasarkan strategi moral ajaran Islam. MAP selalu menentang aktivitas-aktivitas seksual di luar perkawinan dan penyalahgunaan narkoba, dan menganjurkan sikap setia di dalam perkawinan. Karena faktanya, Afrika Selatan adalah salah satu negara yang memiliki ratingpenderita HIV/AIDS dan pengguna narkoba tertinggi di dunia. Pihak pemerintah Afrika Selatan menerapkan strategi pencegahan dengan cara mendistribusi kondom dan mempromosikan Safe Sex. Pemerintah mendapat masukan dari berbagai kalangan agama, untuk memerangi HIV/AIDS melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan bagi mereka yang terkena dampak dan menderita HIV/AIDS. Koordinator kegiatan ini, Rasyidah Arifuddin menyatakan, bahwa umat Islam harus menyadari wabah penyakit ini dengan cara berkonsentrasi mencegah penyebaran AIDS dan merawat orang-orang yang sudah menderita HIV/AIDS. Strategi Untuk Memberantas HIV/AIDS Pencegahan adalah kontribusi terbesar agama Islam dalam menanggulangi HIV/AIDS. Ajaran Islam telah membangun benteng yang kokoh dalam ajaran moralitas, dan menganjurkan setia pada pasangan dan kesucian dalam perkawinan. Pandangan seperti inilah harus disebarluaskan ke seluruh dunia. Program penanggulangan HIV/AIDS dan pendidikan seks di sekolah umum yang diperkenalkan kepada remaja merupakan upaya strategis yang mengarah pada prilaku safe sex. Umat Islam mesti melaksanakan pendidikan seks dan informasi seputar AIDS berdasarkan presfektif Al-Quran dan As-Sunnah, sehingga semua pesan moral tersebut diberikan masih dalam jalur-jalur keislaman. Baru-baru ini, terdapat dua penelitian tentang HIV/AIDS di negara-negara Islam yang membuktikan adanya tingkat kesadaran mulai tumbuh di lembaga-lembaga sosial dan agama, terutama di komunitas masjid. Tokoh masyarakat Islam, alim ulama dan guru agama menjadi pendidik utama yang memerangi penyebaran HIV/AIDS. Umat Islam mesti memahami dan memegang teguh ajaran-ajaran Islam, mengajarkannya kepada anak-anak dan keluarga mereka, dan menyampaikannya kepada masyarakat luas. Setiap keluarga muslim harus memotivasi remajanya bahwa perkawinan adalah hubungan yang sehat, dan menutup semua celah yang dapat mengakibatkan perbuatan dosa, seperti seks pranikah dan free sex. Selain itu, bagi calon pasangan nikah perlu melakukan tes bebas HIV/AIDS sebelum melanjutkan ke jenjang pernikahan. HIV/AIDS adalah kenyataan pahit, dan pencegahan itu lebih baik, karena sampai saat ini obat AIDS belum ditemukan! Islam Rahmatan Lil Alamin Dr. Abdullah Hakim menganjurkan adanya kegiatan dakwah kepada penderita AIDS agar segera melakukan tobat. Dengan cara ini, penderita AIDS diajak untuk untuk bertobat, memohon ampunan dan perlidungan kepada Tuhan. Akhirnya, mereka menyadari bahwa pintu rahmat dan ampunan selalu terbuka lebar bagi siapa saja dan tidak ada seorangpun yang berhak untuk menutupnya. Bagi perawat pasien AIDS, ajaran Islam menganjurkan untuk merawat orang-orang yang sakit dengan akhlaq yang baik, karena faktanya banyak orang yang memperlakukan penderita HIV/AIDS layaknya penderita penyakit leper. Saat merawat pasien yang berada dalam tahap akhir dari penyakit ini, kita harus menasihati mereka bahwa setiap yang hidup akan mengalami kematian agar sehingga mereka tidak merasa khawatir dan terus mempertebal keimanan mereka untuk selalu berharap rahmat Allah. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Az-Zumar: 53) Upaya-upaya strategis ini banyak dilakukan di dunia Muslim. Di Bangladsh dan Senegal, para pemimpin agama telah meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS di masyarakat, dan menjadikan pendidikan seks sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah Muslim. Banyak organisasi yang menyediakan layanan konseling dan pemerintah juga melakukan penjagaan dengan menyediakan alarm sekitar wilayah epidemi. Ada beberapa cara yang dapat memberikan kontribusi terhadap umat Islam dalam memerangi HIV/AIDS, seperti yang dilakukan Amirul Islam yang menulis tentang HIV/AIDS di masyarakat Afro-Amerika. Ia mengusulkan hendaknya umat Islam harus: Bergaul dengan penderita AIDS sebagai sesama manusia dan memperlakukan mereka dengan baik dan kasih sayang; Merefleksikan ajaran-aajaran Islam yang memerintahkan membantu mereka yang menderita; Menjadi pelopor dalam memperhatikan kesehatan, penyediaan obat-obatan dan pendidikan; Mendukung dan melobby untuk mencari dana untuk penelitian HIV/AIDS; Memberikan pendidikan bagi masyarakat Muslim, dan Merancang strategi untuk menjaga anggota jemaah mereka yang terinfeksi, namun mungkin terlalu malu untuk maju. Umat Islam harus diberi pemahaman bahwa HIV/AIDS bukanlah problem yang mengganggu mereka selamanya.

BAB II ISI A.Perkembangan dan Perjalanan HIV/AIDS Pada saat seseorang terkena infeksi virus AIDS maka diperlukan waktu 5-10 tahun untuk sampai ke tahap yang disebut sebagai AIDS. Setelah virus masuk kedalam tubuh manusia, maka selama 2-4 bulan keberadaan virus tersebut belum bisa terdeteksi dengan pemeriksaan darah meskipun virusnya sendiri sudah ada dalam tubuh manusia. Tahap ini disebut sebagai periode jendela. Sebelum masuk pada tahap AIDS, orang tersebut dinamai HIV positif karena dalam darahnya terdapat HIV. Pada tahap HIV + ini maka keadaan fisik ybs tidak mempunyai kelainan khas ataupun keluhan apapun, dan bahkan bisa tetap bekerja seperti biasa. Dari segi penularan, maka dalam kondisi ini ybs sudah aktif menularkan virusnya ke orang lain jika dia mengadakan hubungan seks atau menjadi donor darah. Sejak masuknya virus dalam tubuh manusia maka virus ini akan menggerogoti sel darah putih (yang berperan dalam sistim kekebalan tubuh) dan setelah 5-10 tahun maka kekebalan tubuh akan hancur dan penderita masuk dalam tahap AIDS dimana terjadi berbagai infeksi seperti misalnya infeksi jamur, virus-virus lain, kanker dsb. Penderita akan meninggal dalam waktu 1-2 tahun kemudian karena infeksi tersebut. Di negara industri, seorang dewasa yang terinfeksi HIV akan menjadi AIDS dalam kurun waktu 12 tahun, sedangkan di negara berkembang kurun waktunya lebih pendek yaitu 7 tahun. Setelah menjadi AIDS, survival rate di negara industri telah bisa diperpanjang menjadi 3 tahun, sedangkan di negara berkembang masih kurang dari 1 tahun. Survival rate ini berhubungan erat dengan penggunaan obat antiretroviral, pengobatan terhadap infeksi oportunistik dan kwalitas pelayanan yang lebih baik. Pola infeksi secara global, sekitar 90% kasus HIV/AIDS ada di negara berkembang. Saat ini penyebabnya adalah : Afrika Sub-sahara : 14 juta Asia Selatan-Tenggara : 4,8 juta Asia Timur-Pasifik : 35.000 Timur Tengah : 200.000

Karibia : 270.000 Amerika Latin : 1,3 juta Eropa Timur-Asia Tengah : 30.000 Australia : 13.000 Eropa Barat : 470.000 Amerika Utara : 780.000 Dengan globalisasi, pergerakan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, episentrum infeksi HIV/AIDS saat ini bergeser ke Asia. Tahun 2000, diperkirakan jumlah kasus HIV/AIDS akan meningkat menjadi 30-40 juta orang dan pertambahan kasus baru terbanyak akan ditemukan di Asia Selatan dan Tenggara. Di negara industri telah terlihat penurunan jumlah kasus baru (insidens) per tahun. Di Amerika Serikat, telah turun dari 100.000 kasus baru/tahun menjadi 40.000 kasus baru/tahun. Pola serupa juga terlihat di Eropa Utara, Australia dan Selandia Baru. Penurunan kasus baru berkait dengan tingkat pemakaian kondom, berkurangnya jumlah pasangan seks dan memasyarakatnya pendidikan seks untuk remaja. Penurunan infeksi HIV juga menjadi sebagai dampak membaiknya diagnosa dini dan pengobatan yang adekuat untuk penyakit menular seksual (PMS). Di Tanzania, daerah yang pelayanan PMSnya berjalan baik mempunyai insiden HIV yang 40% lebih rendah. Penelitian di Pantai Gading, Afrika memperlihatkan bahwa pengobatan PMS juga mengurangi viral load sehingga mengurangi infectivity. B.Siapa yang Rentan Terkena HIV/AIDS Infeksi virus AIDS terutama disebabkan oleh perilaku seksual berganti-ganti pasangan. Oleh karena itu yang paling beresiko untuk tertular AIDS adalah siapa saja yang mempunyai perilaku tersebut. Harus diingat bahwa perilaku seperti ini bukan hanya dimiliki oleh kelompok pekerja seks tetapi juga oleh kelompok lain seperti misalnya remaja, mahasiswa, eksekutif muda dsb. Jadi yang menjadi masalah disini bukan pada kelompok mana tetapi pada perilaku yang berganti-ganti pasangan. Wanita lebih rentan terhadap penularan HIV akibat faktor anatomis-biologis dan faktor sosiologis-gender. Kondisi anatomis-biologis wanita menyebabkan struktur panggul wanita dalam posisi menampung, dan alat reproduksi wanita sifatnya masuk kedalam dibandingkan

pria yang sifatnya menonjol keluar. Keadaan ini menyebabkan mudahnya terjadi infeksi khronik tanpa diketahui oleh yang bersangkutan. Adanya infeksi khronik akan memudahkan masuknya virus HIV. Mukosa (lapisan dalam) alat reproduksi wanita juga sangat halus dan mudah mengalami perlakuan pada proses hubungan seksual. Perlukaan ini juga memudahkan terjadinya infeksi virus HIV. Faktor sosiologis-gender berkaitan dengan rendahnya status sosial wanita (pendidikan, ekonomi, keterampilan). Akibatnya kaum wanita dalam keadaan rawan yang menyebabkan terjadinya pelecehan dan penggunaan kekerasan seksual, dan akhirnya terjerumus kedalam pelacuran sebagai strategi survival. Kasus di Ghana dalam pembangunan Bendung Sungai Volta, menyebabkan ribuan penduduk tergusur dari kampung halamannya. Kaum pria bisa memperoleh kesempatan kerja sebagai buruh dan kemudian menjadi nelayan. Kaum wanita yang hanya terbiasa dengan pekerjaan akhirnya tersingkir ke kota dan terjerumus pada pekerjaan hiburan dan penyediaan jasa seksual. Akibatnya banyak yang menderita penyakit menular seksual (termasuk HIV) dan meninggal akibat AIDS. Di Thailand Utara, akibat pembangunan ekonomi dan industri yang berkembang pesat menyebabkan lahan pertanian berkurang dan wanita tergusur dari pekerjaan tradisionalnya di bidang pertanian. Sebagian besar kemudian migrasi ke kota-kota besar dan menjadi pekerja seks dan akhirnya tertular oleh HIV. C.Pencegahan HIV/AIDS Pada prinsipnya, pencegahan dapat dilakukan dengan cara mencegah penularan virus AIDS. Karena penularan AIDS terbanyak adalah melalui hubungan seksual maka penularan AIDS bisa dicegah dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual. Pencegahan lain adalah melalui pencegahan kontak darah, misalnya pencegahan penggunaan jarum suntik yang diulang, pengidap virus tidak boleh menjadi donor darah. Secara ringkas, pencegahan dapat dilakukan dengan formula A-B-C. A adalah abstinensia, artinya tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. B adalah befaithful, artinya jika sudah menikah hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja. C adalah condom, artinya jika memang cara A dan B tidak bisa dipatuhi maka harus digunakan alat pencegahan dengan menggunakan kondom. Pertemuan Komperensi Internasional AIDS ke XI di Vancouver bulan Juli 1966

melaporkan penggunaan tiga obat kombinasi (triple drugs) yang mampu menurunkan viral load hingga jumlah minimal dan memberikan harapan penyembuhan. Kendala yang dihadapi untuk pengobatan adalah biaya yang mahal untuk penyediaan obat dan biaya pemantauan laboratorium, yang mencapai US$ 16.000-US$ 25.000/tahun. Kendala lain adalah kepatuhan penderita untuk minum obat secara disiplin dalam jangka waktu 1,5-3 tahun, karena obat yang diminum secara tidak teratur akan menyebabkan resistensi. Diperkirakan karena mahalnya biaya pengobatan, maka hanya ada 5-10% pengidap HIV yang mampu berobat dengan menggunakan triple drugs ini. Jika masalah biaya ini tidak bisa diatasi, maka adanya obat tidak akan mampu memberantas HIV/AIDS secara bermakna. Penelitian untuk menemukan vaksi pencegahan HIV juga terus dilakukan. Biaya vaksinasi diperkirakan tidak akan semahal triple drugs. Seandainya ditemukan vaksin untuk pencegahan HIV, kendalanya adalah harus dicapainya jumlah cakupan vaksinasi yang tinggi (80%) jika diinginkan dampak pemberantasan HIV. Untuk mencapai cakupan sebesar ini, diperkirakan akan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan sulit disediakan oleh negara berkembang. Dampak sampingan dari mahalnya obat dan ketersediaan biaya untuk pelaksanaan vaksinasi, menyebabkan munculnya isu diskriminasi baru yaitu kaya dan miskin. Pengidap HIV yang kaya akan mampu menyediakan biaya untuk triple drugs, tetapi yang miskin tetap akan mati. Negara industri kaya bisa menyediakan biaya untuk mencapai cakupan vaksinasi yang tinggi, sedangkan negara berkembang mungkin tidak akan mampu. D. Pandangan Alkitab terhadap HIV/AIDS Dalam terjemahan Inggris, tidak ada ayat dalam Alkitab yang membicarakan secara jelas dan spesifik tentang penggunaan obat-obatan ataupun HIV/AIDS.Akan tetapi, ada beberapa ayat yang menyinggung tentang penyalahgunaan minuman alkohol,seks bebas yang menghasilkan keadaan mental yang terganggu. Mari melihat beberapa ayat untuk memberikan suatu struktur dalam memeriksa topik ini.
Efesus 5 : 18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu (kata bahasa Yunani untuk hawa nafsu berarti hidup yang disia-siakan, tidak bermoral; tidak bersusila, berfoya-foya).

Amsal 23:21a Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin. 1 Korintus 5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, lapar uang, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. Dalam terjemahan Inggris, tidak ada ayat dalam Alkitab yang membicarakan secara jelas dan spesifik tentang penggunaan obat-obatan untuk menenangkan atau untuk merangsang halusinasi, tetapi kita akan melihat bahwa kata dalam bahasa Yunani pharmakeia menunjuk kepada hal ini. Akan tetapi, ada beberapa ayat yang menyinggung tentang penyalahgunaan minuman alkohol, yang menghasilkan keadaan mental yang terganggu. 1Korintus5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, lapar uang, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

Mengapa Tuhan melarang kita menjadi penzinah? Karena hidup ini adalah peperangan rohani, dan kita harus mengendalikan diri dan berjaga-jaga (1 Tes. 5:6). Pertama, kita perlu berjaga-jaga untuk melayani Tuhan. Tuhan senantiasa menghendaki kita selaras dengan Dia, dan orang-orang mempunyai kebutuhan pada saat yang tidak terduga. Hamba Tuhan selalu siap sedia dan harus siap dan bersedia untuk melayani. Kedua, musuh kita, Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum mencari seseorang untuk ditelannya (1 Pet. 5:8). Roh-roh jahat biasanya menyusupi manusia melalui pikiran mereka, dan Alkitab dipenuhi dengan instruksi mengenai cara mengelola pikiran kita secara tepat yaitu melalui mengendalikan pikiran kita dan menjadikannya pikiran ilahi. Misalnya: 1Petrus1:13 Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah [mengendalikan diri] dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Roma12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan apakah kehendak Tuhan: kehendakNya yang baik, yang berkenan dan yang sempurna.. Amsal 23:7 berkata bahwa seperti seseorang berpikir, demikianlah dia. Itu karena pikiran adalah benih perkataan dan perbuatan kita. Cara kita memperbaharui budi (pikiran), dan sadar adalah

dengan memilih apa yang Firman Tuhan mengatakan kepada kita untuk dipikir. 2 Korintus 10:5 menyebut ini Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus. Beginilah caranya kita meneguhkan pikiran kita terhadap musuh kita, Setan, yang terus menerus menyerang kita dengan perangsang yang dirancang untuk menawan pikiran kita dalam arah yang tidak kudus, yang menyebabkan kita bertindak dalam cara hidup yang tidak kudus, dan akhirnya membuka pikiran kita kepada pengaruh roh jahat. Dalam Alkitab, Tuhan memakai kata hati yang menunjuk kepada lubuk hati terdalam (nurani), kedalaman pikiran, di mana iman yang sejati atau ketidakpercayaan berdiam. Dia menasihati orang percaya untuk menjaga hati kita agar kita tidak memberikan peluang bagi pengaruh jahat masuk ke dalam hati kita, karena jika pengaruh jahat itu masuk, akan mengakibatkan kehancuran. Matius 5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Lukas 18:20 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu.

Anda mungkin juga menyukai