JENIS-JENIS DATA
Menurut sumbernya 2 jenis data: 1. Data Primer
Disebut juga data tangan pertama Adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari Diperoleh melalui observasi yang bersifat langsung Kelebihan: akurasinya lebih tinggi Kelemahan: tidak efisien untuk memperolehnya memerlukan sumber daya yang lebih besar
Data menurut jenisnya: 1. Data kuantitatif: berupa angkaangka 2. Data kualitatif: berupa kategorikategori
Jenis instrumen
Wawancara Observasi
Dokumentasi
Soal ujian Angket Checklist Skala Pedoman wawancara Checklist Lembar pengamatan Panduan pengamatan Panduan observasi Checklist checklist
TEST
Serentetan pertanyaan atau latihan Macam:
Test Test Test Test Test bakat kepribadian sikap prestasi inteligensi
Pengamatan (Observasi)
Merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan
Ex: Ada yang menarik perhatian mata kita..penginderaan Apabila menarik perhatian kita.. pengamatan
OBSERVASI
Peneliti melakukan pengamatan atau observasi langsung terhadap subjek penelitian Kegiatan observasi:
Mencatat Pertimbangan Penilaian
Observasi (cont.)
Observasi dapat dilakukan dengan 2 cara: 1. Observasi non-sistematis
2. Observasi sistematis
Dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan Instrumen: format atau blanko pengamatan Format berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi Perlu disusun pedoman pengisian blanko pengamatan untuk memperjelas pengamat
Alat observasi
Check list
Daftar pengecek, berisi subjek dan identitas lain dari sasaran pengamatan
Catatan tingkah laku seseorang yang khas (dibuat oleh direktur, guru) Kamera, film, tape recorder, televisi
Observasi (Cont.) Semakin banyak objek diamati, pengamatan semakin sulit dan hasilnya semakin tidak teliti Perlu latihan pengamat 2 tahap:
1. Tahap I: mendiskusikan format observasi, memahami apa yang harus diamati dan bagaimana cara membuat catatan 2. Tahap II: latihan mengamati dan mencatat
ANGKET
Adalah cara pengumpulan data mengenai suatu masalah dengan pengamatan langsung, umumnya banyak menyangkut kepentingan umum. Angket dilakukan dengan mengedarkan daftar pertanyaan berupa formulir, diajukan secara tertulis kepada responden, untuk mendapat tanggapan, informasi, jawaban dsb. Cocok untuk memperoleh data yang cukup luas, populasi besar, tempat menyebar. o/k angket berupa formulir berisi pertanyaanpertanyaan (question) maka sering disebut questionaire Kuesioner yang langsung diisi o/ responden disebut angket
Angket
Sebelum disusun, harus dilalui prosedur: Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner Menjabarkan setiap variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya
Angket (cont.)
Angket harus mencakup semua data yang perlu tapi cukup singkat Perlu mempertimbangkan karakteristik calon responden Perlu melakukan prasurvey Dapat anonim atau diberi nama responden Perlu ujicoba utk perbaikan sebelum pelaksanaan survey
JENIS-JENIS Angket
Dari cara menjawab:
1. angket terbuka: memberi kesempatan responden menjawab dengan kalimatnya sendiri 2. angket tertutup: responden tinggal memilih jawaban
2. 3.
4.
Sama dengan kuesioner tertutup Tepat utk variabel yang variasinya jelas atau sengaja hendak dibatasi Contoh: tingkat pendidikan
Check List Rating scale (skala bertingkat): dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju Format isian
Kuesioner
Keuntungan kuesioner:
Tidak memerlukan hadirnya peneliti Dapat dibagikan secara serentak kepada responden Dapat dijawab menurut waktu senggang responden Dapat dibuat anonim sehingga jawabannya lebih jujur Dapat dibuat terstandard responden menjwab pertanyaan yang benar-benar sama
Kuesioner (cont.)
Kelemahan kuesioner:
Responden sering tidak teliti dalam menjawab Sukar dicari validitasnya Responden bisa dengan sengaja menjawab tidak benar atau tidak jujur Sering tidak kembali, terutama bila dikirim lewat pos Waktu pengembalian tidak bersamaan
WAWANCARA (INTERVIEW)
Pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab (dialog) langsung antara pewawancara dengan responden Perlu latihan pewawancara Perlu pedoman wawancara fungsinya:
Agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggal Agar pencatatannya lebih cepat
Keberhasilan wawancara
Tergantung :
Hubungan baik antara interviewer dengan interviewee Ketrampilan sosial interviewer Pedoman dan cara pencatatan
Disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist Pewawancara tinggal membubuhkan tanda check (v) pada nomor yang sesuai
Wawancara (cont.)
Perlu pembicaraan pendahuluan (warming up) untuk perkenalan dan menjelaskan tujuan wawancara Menggunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti Masalah menarik dan sesuai minat/keahlian responden Suasana bebas dan santai Cegah kesan terburu-buru, tidak sabar, sikap meremehkan Beri sugesti jawaban mereka sangat berharga Menstimulasi percakapan Hati-hatai untuk hal sensitif Menjaga rahasia
Wawancara
Wawancara (cont.)
1. Latihan pewawancara 2 tahap: Tahap I:
2.
Tahap II:
pewawancara mempelajari pedoman wawancara Mempelajari kondisi wawancara: transportasi, pengamanan data, variabel yang diungkap, dll. Pewawancara dilatih menjadi pewawancara yang baik: bagaimana datang, membuka percakapan, mengemukakan maksud, mengajukan pertanyaan, memberikan respon, sampai menutup pembicaraan Wawancara harus efektif dalam waktu singkat diperoleh data sebanyak-banyaknya
Wawancara (cont.)
1.
Ditinjau dari pelaksanaannya, wawancara dibedakan atas: Interview bebas (inguided interview)
Pewawancara bebas menanyakan apa saja, tapi mengingat data apa yang dikumpulkna Pewawancara tidak membawa pedoman apa yang akan ditanyakan Kebaikan:
responden tidak menyadari sepenuhnya kalau sedang diinterview Suasana lebih santai
Wawancara
4. Free talk dan diskusi
Apabila dalam wawancara terjadi hubungan sangat terbuka antara interviewer dan interviewee, masing-masing sebagai information hanter dan information supplier Dengan hati terbuka bertukar pikiran dan perasaan. Interviewer bukan hanya bertindak sebagai pencari data, tetapi seklaigus sebagai sugester, motivator dan edukator sekaligus.
DOKUMENTASI
Mencari data atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dsb. Yang diamati benda mati Peneliti perlu checklist untuk mencatat variabel yang sudah ditentukan
instrumen (cont.)
1. 2. 3. 4. 5.
Pemilihan instrumen penelitian sangat ditentukan oleh: Objek penelitian Sumber data Waktu dan dana yang tersedia Jumlah tenaga peneliti Teknik yang akan digunakan untuk mengolah data
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
1. 2. 3. Bila sudah ada instrumen yang standar bisa digunakan oleh peneliti Bila belum ada peneliti menyusun sendiri Prosedur pengadaan instrumen yang baik adalah: Perencanaan..kisi-kisi penelitian
Penulisan butir soal atau item kuesioner, penyusunan skala dan penyusunan pedoman wawancara Penyuntingan: melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar, kunci jawaban dan lainlain yang perlu
Pengembangan instrumen (cont.) 4. Uji coba, baik dalam skala kecil maupun besar 5. Penganalisaan hasil
Analisis item, melihat pola jawaban, peninjauan saran-saran, dsb
6. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu uji coba
Skala sikap
Skala Likert : mengukur sikap, pendapat dan persepsi ttng kejadian (SS,S,R, TS, STS) Skala Guttman : digunakan untuk jawaban yang tegas dan konsisten (ya-tidak, B-S) Skala Diferensial Semantik: berisi serangkaian karakteristik bipolar (skala nyeri 0-10)
SKALA sikap
Skala BERTINGKAT (RATING SCALE): suatu
Data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif (total skor ~ Kuat, Cukup, Lemah)
Skala Thurstone :meminta responden memilih pernyataan yang disetujui dari beberapa pandangan yang berbeda. Setiap item ada nilainya, tetapi tidak diketahui oleh responden