Anda di halaman 1dari 35

PENGUMPULAN DATA

Saryono Yunita Sari

JENIS-JENIS DATA
Menurut sumbernya 2 jenis data: 1. Data Primer
Disebut juga data tangan pertama Adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari Diperoleh melalui observasi yang bersifat langsung Kelebihan: akurasinya lebih tinggi Kelemahan: tidak efisien untuk memperolehnya memerlukan sumber daya yang lebih besar

Jenis-jenis data (cont.) 2. Data Sekunder


Disebut juga data tangan kedua Adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia Keuntungan: efisiensinya tinggi Kelemahan: kurang akurat

Jenis-jenis data (cont.)

Data menurut jenisnya: 1. Data kuantitatif: berupa angkaangka 2. Data kualitatif: berupa kategorikategori

Metode pengumpulan data


Jenis metode
Ujian/test Angket

Jenis instrumen

Wawancara Observasi

Dokumentasi

Soal ujian Angket Checklist Skala Pedoman wawancara Checklist Lembar pengamatan Panduan pengamatan Panduan observasi Checklist checklist

TEST
Serentetan pertanyaan atau latihan Macam:
Test Test Test Test Test bakat kepribadian sikap prestasi inteligensi

Pengamatan (Observasi)
Merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan
Ex: Ada yang menarik perhatian mata kita..penginderaan Apabila menarik perhatian kita.. pengamatan

OBSERVASI
Peneliti melakukan pengamatan atau observasi langsung terhadap subjek penelitian Kegiatan observasi:
Mencatat Pertimbangan Penilaian

Observasi (cont.)
Observasi dapat dilakukan dengan 2 cara: 1. Observasi non-sistematis
2. Observasi sistematis

Dilakukan tanpa menggunakan instrumen pengamatan

Dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan Instrumen: format atau blanko pengamatan Format berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi Perlu disusun pedoman pengisian blanko pengamatan untuk memperjelas pengamat

Alat observasi
Check list
Daftar pengecek, berisi subjek dan identitas lain dari sasaran pengamatan

Skala penilaian (rating scale)

Daftar riwayat kelakuan (anecdotal record)

Daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku

Alat-alat mekanik (electronics)

Catatan tingkah laku seseorang yang khas (dibuat oleh direktur, guru) Kamera, film, tape recorder, televisi

Observasi (Cont.) Semakin banyak objek diamati, pengamatan semakin sulit dan hasilnya semakin tidak teliti Perlu latihan pengamat 2 tahap:
1. Tahap I: mendiskusikan format observasi, memahami apa yang harus diamati dan bagaimana cara membuat catatan 2. Tahap II: latihan mengamati dan mencatat

ANGKET
Adalah cara pengumpulan data mengenai suatu masalah dengan pengamatan langsung, umumnya banyak menyangkut kepentingan umum. Angket dilakukan dengan mengedarkan daftar pertanyaan berupa formulir, diajukan secara tertulis kepada responden, untuk mendapat tanggapan, informasi, jawaban dsb. Cocok untuk memperoleh data yang cukup luas, populasi besar, tempat menyebar. o/k angket berupa formulir berisi pertanyaanpertanyaan (question) maka sering disebut questionaire Kuesioner yang langsung diisi o/ responden disebut angket

Angket
Sebelum disusun, harus dilalui prosedur: Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner Menjabarkan setiap variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya

Angket (cont.)

Angket harus mencakup semua data yang perlu tapi cukup singkat Perlu mempertimbangkan karakteristik calon responden Perlu melakukan prasurvey Dapat anonim atau diberi nama responden Perlu ujicoba utk perbaikan sebelum pelaksanaan survey

JENIS-JENIS Angket
Dari cara menjawab:
1. angket terbuka: memberi kesempatan responden menjawab dengan kalimatnya sendiri 2. angket tertutup: responden tinggal memilih jawaban

Dari jawaban yang diberikan:


1. Angket langsung: responden menjawab tentang dirinya 2. Angket tidak langsung: responden menjawab tentang orang lain

Jenis-jenis Kuesioner atau angket (Cont.)


1. Dari Format kuesioner: Format pilihan ganda

2. 3.
4.

Sama dengan kuesioner tertutup Tepat utk variabel yang variasinya jelas atau sengaja hendak dibatasi Contoh: tingkat pendidikan

Subjek bebas mengisi jawaban sesuai pertanyaan

Check List Rating scale (skala bertingkat): dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju Format isian

Kuesioner
Keuntungan kuesioner:

Tidak memerlukan hadirnya peneliti Dapat dibagikan secara serentak kepada responden Dapat dijawab menurut waktu senggang responden Dapat dibuat anonim sehingga jawabannya lebih jujur Dapat dibuat terstandard responden menjwab pertanyaan yang benar-benar sama

Kuesioner (cont.)

Kelemahan kuesioner:

Responden sering tidak teliti dalam menjawab Sukar dicari validitasnya Responden bisa dengan sengaja menjawab tidak benar atau tidak jujur Sering tidak kembali, terutama bila dikirim lewat pos Waktu pengembalian tidak bersamaan

WAWANCARA (INTERVIEW)
Pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab (dialog) langsung antara pewawancara dengan responden Perlu latihan pewawancara Perlu pedoman wawancara fungsinya:
Agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggal Agar pencatatannya lebih cepat

Keberhasilan wawancara
Tergantung :
Hubungan baik antara interviewer dengan interviewee Ketrampilan sosial interviewer Pedoman dan cara pencatatan

Wawancara (Cont.) 1. Pedoman wawancara 3 macam: Pedoman wawancara tidak terstruktur


Hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan Perlu kreativitas pewawancara sebagai pengemudi jawaban responden

2. Pedoman wawancara terstruktur

Disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist Pewawancara tinggal membubuhkan tanda check (v) pada nomor yang sesuai

Wawancara (cont.)

3. Pedoman wawancara semi structured (semi terstruktur)


Pewawancara menanyakan serentetan pertanyaan terstruktur, kemudian diperdalam dengan mengorek keterangan lebih lanjut

Perlu pembicaraan pendahuluan (warming up) untuk perkenalan dan menjelaskan tujuan wawancara Menggunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti Masalah menarik dan sesuai minat/keahlian responden Suasana bebas dan santai Cegah kesan terburu-buru, tidak sabar, sikap meremehkan Beri sugesti jawaban mereka sangat berharga Menstimulasi percakapan Hati-hatai untuk hal sensitif Menjaga rahasia

Wawancara

Wawancara (cont.)
1. Latihan pewawancara 2 tahap: Tahap I:

2.

Tahap II:

pewawancara mempelajari pedoman wawancara Mempelajari kondisi wawancara: transportasi, pengamanan data, variabel yang diungkap, dll. Pewawancara dilatih menjadi pewawancara yang baik: bagaimana datang, membuka percakapan, mengemukakan maksud, mengajukan pertanyaan, memberikan respon, sampai menutup pembicaraan Wawancara harus efektif dalam waktu singkat diperoleh data sebanyak-banyaknya

Wawancara (cont.)

1.

Ditinjau dari pelaksanaannya, wawancara dibedakan atas: Interview bebas (inguided interview)

Pewawancara bebas menanyakan apa saja, tapi mengingat data apa yang dikumpulkna Pewawancara tidak membawa pedoman apa yang akan ditanyakan Kebaikan:

Kelemahan: arah pertanyaan sering tidak terkendali

responden tidak menyadari sepenuhnya kalau sedang diinterview Suasana lebih santai

Wawancara (Cont.) 2. Interview Terpimpin (Guided Interview)

3. Interview Bebas Terpimpin


Pewawancara membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci


Kombinasi antara interview bebas dan terpimpin Pewawancara membaca pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan

Wawancara
4. Free talk dan diskusi
Apabila dalam wawancara terjadi hubungan sangat terbuka antara interviewer dan interviewee, masing-masing sebagai information hanter dan information supplier Dengan hati terbuka bertukar pikiran dan perasaan. Interviewer bukan hanya bertindak sebagai pencari data, tetapi seklaigus sebagai sugester, motivator dan edukator sekaligus.

Cara pencatatan wawancara


Pencatatan langsung Pencatatan dari ingatan Pencatatan dengan alat recording Pencatatan dengan field rating (dengan angka) Pencatatan data wawancara dengan kode (field coding)

DOKUMENTASI
Mencari data atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dsb. Yang diamati benda mati Peneliti perlu checklist untuk mencatat variabel yang sudah ditentukan

PENENTUAN INSTRUMEN PENELITIAN


Instrumen Penelitian
Adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah
Jenis instrumen: angket, checklist, pedoman wawancara, pedoman pengamatan

instrumen (cont.)

1. 2. 3. 4. 5.

Pemilihan instrumen penelitian sangat ditentukan oleh: Objek penelitian Sumber data Waktu dan dana yang tersedia Jumlah tenaga peneliti Teknik yang akan digunakan untuk mengolah data

PENGEMBANGAN INSTRUMEN
1. 2. 3. Bila sudah ada instrumen yang standar bisa digunakan oleh peneliti Bila belum ada peneliti menyusun sendiri Prosedur pengadaan instrumen yang baik adalah: Perencanaan..kisi-kisi penelitian

Penulisan butir soal atau item kuesioner, penyusunan skala dan penyusunan pedoman wawancara Penyuntingan: melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar, kunci jawaban dan lainlain yang perlu

Meliputi: perumusan tujuan, menentukan variabel, kategorisasi variabel

Pengembangan instrumen (cont.) 4. Uji coba, baik dalam skala kecil maupun besar 5. Penganalisaan hasil
Analisis item, melihat pola jawaban, peninjauan saran-saran, dsb

6. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu uji coba

Skala sikap
Skala Likert : mengukur sikap, pendapat dan persepsi ttng kejadian (SS,S,R, TS, STS) Skala Guttman : digunakan untuk jawaban yang tegas dan konsisten (ya-tidak, B-S) Skala Diferensial Semantik: berisi serangkaian karakteristik bipolar (skala nyeri 0-10)

SKALA sikap
Skala BERTINGKAT (RATING SCALE): suatu

ukuran subjektif yang dibuat berskala

Data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif (total skor ~ Kuat, Cukup, Lemah)

Skala Thurstone :meminta responden memilih pernyataan yang disetujui dari beberapa pandangan yang berbeda. Setiap item ada nilainya, tetapi tidak diketahui oleh responden

Anda mungkin juga menyukai