BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Salah satu sasaran pembangunan kesehatan dalam rangka perwujudan Indonesia sehat 2015 adalah perilaku hidup sehat yang diantaranya adalah yang ditolong oleh tenaga kesehatan, serta menurunnya angka kematian ibu dan bayi (Dep Kes RI, 1999). Di Indonesia Angka Kematian Ibu mencapai 248 per 100.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Bayi 26 per 1.000 kelahiran hidup (SKRT, 2007). Angka ini sudah menurun di bandingkan dengan Angka Kematian Ibu pada tahun 2002-2003 yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi (AKB) tercatat 34 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI,2007). Dan untuk Provinsi Jawa Barat di peroleh angka kematian ibu yaitu 321 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi berkisar 42 per 100.000 kelahiran hidup (FKUI,2007) Kehamilan merupakan proses reproduksi wanita normal, akan tetapi perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin tetap dalam keadaan yang sehat karena kehamilan yang normal pun mempunyai resiko. Beberapa faktor resiko pada ibu hamil adalah primigravida kurang dari 20 tahun lebih dari empat. Jarak persalinan yang terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun, tinggi badan kurang dari 145 cm, berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, riwayat menderita diabetes mellitus, hipertensi, kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan bentuk panggul. Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil melahirkan atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan
2 disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya tetapi tidak secara kebetulan atau oleh penyebab lainnya. Berdasarkan definisi ini kematian maternal dapat digolongkan pada kematian obstetrik langsung (direct obstetric death), kematian obstetrik tidak langsung (inderect obstetric death), kematian yang terjadi bersamaan tetapi tidak berhubungan dengan kehamilan dan persalinan misalnya kecelakaan.Kematian obstetrik langsung
disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, nifas atau penanganannya.Di negara-negara sedang berkembang sebagian besar penyebab ini adalah pendarahan, infeksi dan abortus.Kematian tidak langsung disebabkan oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan atau persalinan, misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia, malaria, dan lain-lain termasuk hiperemesis gravidarum. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu di Indonesia adalah salahsatunya dengan memberikan pengawasan pada ibu hamil sacara teratur.gangguan yang sering kita jumpai pada kehamilan adalah mual dan muntah dalam 16 minggu pertama.kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual mual dan 34% mengalami mual di sertai muntah,dan jika wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan di minum hingga berat badannya sangat turun,turgor kulit berkurang,diuresis berkurang dan timbul asetonuri Hipeemesis Gravidarum adalah kondisi ketika muntah terjadi sangat hebat dan dapat mengarah pada kekurangan cairan tubuh dan kehilangan berat badan. Mual (nausea) dan Muntah (emesis gravidarum) adalah hal yang normal dan sering ditemukan dalam kehamilan terutama pada trimester pertama tetapi akan berubah tidak normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus menerus dan mengganggu keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit tubuh.
Agar faktor-faktor diatas tidak terjadi maka kita sebagai petugas kesehatan perlu melakukan penyuluhan tentang kehamilan berisiko agar masyrakat, khususnya ibu-ibu hamil dapat mengenali, mengurangi, atau mencegah terjadinya faktor-faktor resiko tersebut dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke tenaga kesehatan. Pada desa yang telah kami jadikan daerah binaan,jumlah 6.421 jiwa , dan kami ambil sampel dari populasi data yang diperoleh terdapat 1735 kk. Dan didapat ibu hamil 56 orang. Dari keseluruhan ibu hamil, semua sudah memiliki kesadaran yang baik tentang pentingnya kesehatan bagi dirinya dan calon bayinya. Akan tetapi masih ada ibu yang hamil dengan resiko. Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa yang melakukan binaan di desa Pantai bermaksud untuk melakukan pembinaan tentang kehamilan beresiko dengan memberikan penyuluhan kepada masyrakat tentang faktorfaktor pada ibu hamil. Adapun tempat pelaksanaan Praktik Kebidanan Komunitas mahasiswa STIKes Medika Cikarang-Bekasi Program Studi D3 Kebidanan adalah di Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi dari tanggal 12 November s.d 24 November 2012.
A. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk membantu memandirikan individu, keluarga, serta masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan khususnya di melalaui pendekatan dengan tenaga kesehatan.
4 2. Tujuan khusus a. Menghubungkan tinjauan teori dengan kasus yang ada b. Melakukan pendokumentasian soap dari data sekunder c. Melakukan pengkajian dari data sekunder d. Untuk mengetahui faktor predish posisi tejadinya hyperemesis grafidarum e. Untuk mengetahui hyperemesis gravidarum
C.
Manfaat 1. Masyarakat Menambah pengetahuan masyarakat tentang hyperemesis gravidarum 2. Tenaga Kesehatan Memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan tentang adanya permasalahan yang ada di desa, sehingga tenaga kesehatan lebih meningkat diberikan masyarakat. 3. Pemerintah Desa Mendapat imformasi mengenai data masyarakat dan permasalahan yang ada di desanya. 4. Institusi Meningkatkan kepustakaan dan dapat menambah referensi dalam laporan Praktik Kebidanan Komunitas selanjutnya. 5. Mahasiswa Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam menerapkan ilmu kepada masyarakat khususnya masyarakat di Desa Pantai Mekar. lagi pelayanan yang
D. Waktu dan Tempat Praktik Kebidanan Komunitas dilaksanakan dari tanggal 12 s/d 24 November 2012 yang bertempat di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi
1. KONSEP DASAR A. Pengertian Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi apabila ada 4 aspek penting yaitu ovum, spermatozoa, serta terjadinya konsepsi dan nidasi. (Pusdiknakes, Mata Kuliah Askeb Ibu I Dosen : Sri Mekar, 2004) Kehamilan adalah seorang wanita mengandung sel telur dibuahi atau dihamilkan oleh sperma. (Christina, 1981 : 65, Draf Mata Kuliah Askeb Ibu I Dosen : Sri Mekar, 2004) Kehamilan adalah hasil konsepsi dari ovum dan sperma yang kemudian tumbuh dan berkembang dalam uterus. (Manuaba, Ida Bagus Gede, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB Untuk Bidan, 1998 : 85) Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. (http://id.wikipedia.org/wiki/kehamilan) Kehamilan terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah ini terjadi karena sperma masuk ke indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan hubungan badan. (http://keluargacemara.com) Kehamilan adalah suatu rangkaian kejadian yang berkesinambungan, kejadiankejadian itu ialah pembentukan gamet (telur dan sperma) ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus. (Bobak, 2005)
Janin
Plasenta
(http://radenbalets.com/proseskehamilan)
3. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada wanita hamil. Sistem reproduksi Uterus 1. Ukuran Membesar yang disebabkan karena otot polos rahim hipertropi dan hiperplasi sehingga uterus menjadi lebih besar dan lunak. 2. Bentuk Pada bulan pertama bentuk uterus seperti buah avokat. 4 bulan bulat Akhir bujur telur
3. Perubahan pada stimulus uteri Isthmus lebih panjang dan lunak Pada pemeriksaan dalam kedua jari saling sentuh perubahan isthmus uteri tanda hegar Karena peregangan dinding rahim, isthmus tertarik ke atas dan SBR menipis 4. Posisi rahim Permulaan hamil dalam letak antefleksi / retrofleksi.
7 5. Pertumbuhan janin Pertumbuhan janin tidak sama ke semua arah rahim lebih cepat tumbuh pada daerah implantasi plasenta. Perubahan yang tidak sama disebut tanda piscacek. 6. Perimbangan hormonal Hormon estrogen dan progesteron terjadi perubahan konstrasi yaitu hormon progesteron mengalami penurunan sehingga menimbulkan kontraksi rahim yang disebut Braxton Hiks. 7. Serviks uteri Serviks uteri bertambah vaskularisasinya, sehingga menjadi lunak disebut tanda goodel. 8. Vagina Vagina dan vulva tampak makin merah dan kebiru-biruan yang disebabkan karena peningkatan pembuluh darah pengaruh dari hormon estrogen. Disebut tanda chadwick. 9. Ovarium Ovulasi berhenti Masih terdapat corpus luteum gravidarum Plasenta berbentuk sempurna pada umur kehamilan 16 minggu
10. Payudara Bertambah besar, tegang dan berat Hiperpigmentasi areola mamae Glandula montgomeri makin nampak Puting menonjol
11. Kelenjar endokrin Kelenjar tyroid dapat membesar sedikit Kelenjar hipofise dapat membesar terutama lobus anterior Kelenjar adrenal tidak berpengaruh
12. Sirkulasi darah Volume darah Pada akhir trimester pertama volume darah tetap dan volume plasma darah naik. Volume darah 25 30 % Sel darah naik 20 % sehingga sering kali HB menurun.
8 13. Sistem respirasi Terjadi perubahan untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 yang disebabkan karena desakan diafragma akibat dorongan rahim yang membesar sehingga menyebabkan bernafas lebih dalam. 14. Sistem pencernaan Hipersalivasi Lambung teraba panas Mual + pusing pada pagi hari morning sickness Muntah disebut emesis gravidarum Pengaruh progesteron menyebabkan gerak usus berkurang sehingga menyebabkan obstipasi 15. Sistem perkemihan Gangguan miksi dan sering kencing. 16. Metabolisme Kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk kebutuhan janin dan untuk persiapan memberikan ASI sehingga menyebabkan perubahan metabolisme. Metabolisme basal meningkat 15-20 % Keseimbangan asam basa menurun Kebutuhan protein hamil meningkat gr / kg BB Kalori dapat dari karbohidrat lemak, protein (2.300) Kebutuhan zat mineral untuk bumil o Kalsium 1,5 gr/hari 30-40 gram untuk pembentukan tulang o Fosfor rata-rata 29 gram/hari o Zat besi 800 gr o Air 17. Berat badan BB wanita hamil naik antara 6,5 16,5 kg Janin 3 3,5 kg Plasenta 0,5 kg Air ketuban 1 kg Rahim 1,5 kg Timbunan protein 2 kg Retensi air garam (Ladewig, 2006)
4. DIAGNOSA KEHAMILAN a. Tanda-tanda kehamilan Tanda kehamilan ada 3 kategori yaitu : Tanda presumtif 1. Amenorrhoe (tidak dapat haid) 2. Mual dan muntah 3. Mengidam 4. Tidak tahan suatu bau-bauan 5. Pingsan 6. Anoreksia (tidak nafsu makan) 7. Lelah 8. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri 9. Sering kencing 10. Konstipasi 11. Pigmentasi kulit 12. Epulis 13. Adanya varises
10 Tanda kemungkinan hamil 1. Perut membesar 2. Uterus membesar 3. Tanda hegar (isthmus melunak) 4. Tanda chadwick 5. Tanda piscacek 6. Kontraksi-kontraksi 7. Teraba ballotement 8. Reaksi kehamilan positif Tanda pasti hamil 1. Gerakan janin yang dapat dilihat dan diraba. Juga terdapat bagian-bagian janin 2. Terdengar DJJ Didengar dengan stetoskop monoral laenec Dicatat dan didengar dengan alat doppler Dicatat dengan feto elektro kardiogram Dilihat ultrasonografi (Mohtar, 2000)
b. Perbedaan primigravida dengan multigravida KETERANGAN Payudara Papila mamae Strie gravidarum Vulva Perineum PRIMIGRAVIDA Tegang Runcing Livide Menutup Utuh MULTIGRAVIDA Lembek, menggantung Tumpuk Albican Menganga Jaringan otot
11 c. Tuanya kehamilan Lamanya amenorhoe Tinggi fundus uteri 12 minggu 16 minggu 20 minggu 24 minggu 28 minggu : 3 jari diatas sympisis : pertengahan antara sympisis dan pusat : 3 jari dibawah pusat : setinggi pusat : 3 jari diatas pusat
32 / 40 minggu : pertengahan pusat dan pasien 36 minggu Mc. Donald : 3 jari dibawah pasien
12 HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A. Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu kegiatan sehari-hari karena keadaannya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. (Rustam, 2000) Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berkelanjutan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit. (Manuaba, 2000) Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri. (Sastrawinata, 2004) Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidak seimbangan elektrolit atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. (Lowdermilk, 2004) Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda), dimana penderita mengalami mual-muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan. (Achadiat, 2004) Hiperemesis gravidarum adalah mual yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu begitu hebat.
B. Etiologi Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut : 1. Faktor predeposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa, kehamilan ganda, frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda karena kadar hcg yang berlebihan.
13 2. Masuknya villi khorialis, dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil srta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik. 3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut salah satu faktor organik. 4. Faktor psikologis memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu. 5. Faktor endokrin lainnya : hypertyroid, diabetes, dan lain-lain. (Sarwono, 2002)
C. Patologi Dari otopsi wanita meninggal akibat hyperemesis gravidarum diperoleh keterangan bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh sebagai berikut : 1. Hepar Pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler 2. Jantung Jantung antrofi, kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub endokardial. 3. Otak Terdapat bercak perdarahan pada otak. 4. Ginjal Tampak pucat, degenerasi lemah pada tubuli kontorti.
D. Patofisiologi Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual dan muntah akibat dari meningkatnya kadar estrogen. Oleh karena itu keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh fisiologis hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem syaraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Hyperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus menerus bisa mengakibatkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hyperemesis gravidarum ini dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai yang keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi.
14
E. Gejala dan Tanda Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi kedalam 3 tingkatan : 1. Tingkatan I Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun, dan merasa nyeri pada epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 x/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata cekung. 2. Tingkatan II Penderita tampak lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, mata sedikit ikterus, BB turun dan mata sedikit ikterus, BB turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oligourid dan konstipasi. Asetan dapat tercium dalam hawa nafas, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing. 3. Tingkatan III Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhumeningkat dan tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ansefalopati. Wernike dengan gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan payah hati. (Sarwono, 2002)
F. Faktor fisiopatologis yang menyebabkan muntah Perubahan karbohidrat dan metabolisme lemak. Situasi korpus luteum Faktor genetik Adaptasi saluran gastrointerestinal Infeksi Helicobacter pylori hcg (Human Crorionic) Hipotensi Estrogen dan progesteron
15
G. Faktor predeposisi peningkatan keparahan mual dan muntah Keletihan Janin wanita Mual dan muntah dikehamilan sebelumnya Penggunaan pil kontrasepsi saat prakonsepsi Mual pramenstruasi Merokok Stres, cemas dan takut Masalah sosial-ekonomi Wanita yang memiliki ibu yang mengalami mual dan muntah saat hamil. (DENISE TIRAN : 2004)
16 H. Diagnosis banding Perlemakan hati akut gastroenteritis Hernia hiatus Hepatitis Hiperkal semia Hipertensi intrakranial (benigna) (DENISE TIRAN ; 2004)
I. Pengkajian Klinis hiperemesis gravidarum Penurunan berat badan lebih dari 3 kg atau 5 % Tampilan wajah, kulit Denyut nadi, tekanan darah Urinalisis, berat jenis urine, urine pertengahan untuk pemeriksaan Hitung darah lengkap Uji fungsi hati Endoskopi di trimester ketiga Urea dan elektrolit
J. Penanganan 1. Pencegahan dengan cara pemberian KIE pada ibu Diantaranya tentang diit ibu hamil, makan jangan terlalu banyak tetapi dalam porsi sedikit namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual dan muntah. Defekasi hendaknya diusahakan teratur. 2. Terapi obat Menggunakan sedativa (luminal, stesoid), Vitamin B, dan B6, anti muntah (Mediamer B6, drammamin, avopreg), antasida dan antimulas. 3. Isolasi Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja.
17 4. Terapi psikologik Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. 5. Penambahan cairan Berikan infuse dekstiose atau glukosa 5 % sebanyak 2-3 liter dalam 24 jam. 6. Penghentian kehamilan Pada beberapa kasus dan bila terapi tidak dapat dengan cepat memperbaiki keadaan umum penderita, dapat dipertimbangkan suatu abortus buatan. (Rustam, 1998)
18
BAB III ASUHAN KEBIDANAN Pada Ny. S GIP0A0 dengan Hyperemesis Gravidarum Tingkat 1
I. PENGKAJIAN DATA Tanggal Jam : 13 Nopember 2012 : 09.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF Biodata Nama klien Umur Agama Suku / bangsa Pendidikan Pekerjaan Alamat : Ny. S : 21 tahun : Islam : Betawi / Indonesia : SMP : Ibu Rumah Tangga Nama Ayah Umur Agama : Tn. M : 25 tahun : Islam
Suku / bangsa : Betawi/ Indonesia Pendidikan Pekerjaan : SMK : Swasta : Ds Pantai Mekar 03/07 Muara Gembong
Riwayat Keluhan Utama Ibu mengatakan bahwa ini hamil yang pertama dengan umur kehamilan + 2 bulan, belum pernah keguguran dan ibu mengeluh badannya terasa lemas, nafsu makan tidak ada (menurun) sejak 2 hari yang lalu disertai nyeri ulu hati dan mual muntah yang sering. HPHT : 3 - 9 2012 Haid teratur, lamanya 6 hari,, banyaknya 2x ganti pembalut perhari, Haid sebelumnya tanggal 5 - 8 2012, lamanya 6 hari, banyaknya 2xganti pembalut perhari, siklus 28 hari, konsistensi encer ada sedikit stosel. Tes kehamilan pada tanggal 20 - 10 - 2012 hasil (+)
19 Pola makan sehari-hari 2x sehari dengan porsi keecil yang terdiri dari nasi, sayur dan lauk pauk Pola eliminasi BAB 1x perhari, tidak ada keluhan BAK 7-8x perhari, tidak ada keluhan Pola istirahat Malam 7 jam Seksualitas 1x perminggu, tidak ada keluhan Imunisasi Belum dilakukan Riwayat KB Belum pernah siang1 jam
1.
c. Riwayat Kehamilan Sekarang HPHT TP UK ANC : 3 - 9 2012 : 10 6 - 2013 : Ibu mengatakan umur kehamilannya + 2 bulan.
Gerakan anak belum bisa dirasakan TM I TM II TM III Keluhan selama hamil Trimester I : Badan lemas, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati dan mual muntah : 1 x dibidan, Ibu mendapat vitamin BC : : -
20
Riwayat Kesehatan yang lalu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menirun seperti Disbetes Mellitus, Hipertensi, Asma, penyakit manahun seperti jantung, paru-paru, kusta ataupun penyakit menular seperti Hepatitis, TBC, PMS. Riwayat Kesehatan Sekarang Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah menderita penyakit berat seperti TBC, jantung, astma, hipertensi, DM, dll. Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yng menderita diabetes mellitus, Hipertensi dan Asma. Keadaan psikososial Kehamilan ini diharapkan, jenis kelamin yang diharapkan adalah laki-laki, status perkawinan sah 1x, lamanya 2 tahun 10. Latar Belakang Sosial Budaya Ibu mengatakan tidak berpantang terhadap makanan tertentu, ibu juga tidak pernah minum jamu maupun merokok.
Data Objektif
: Sedang : 100 / 70 mmHg : 96 x/menit : 370 C : 26 x/menit TB BB BB saat hamil Lila : 160 cm : 51 kg : 49 kg : 24 cm
PEMERIKSAAN FISIK Kepala Muka Mata Hidung : Rambut bersih, tidak ada benjolan abnormal, rambut tidak rontok : Agak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum. : Simetris, cekung, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus : Simetris, bersih, tidak ada polip. Tidak terdapat produksi secret berlebih.
21 Mulut dan gigi : Simetris, mukosa bibir agak kering, lidah bersih. Tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada perdarahan gusi. Telinga Leher : Simetris, tidak terdapat produksi serumen berlebih, pendengaran baik. : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. Dada : Simetris, bersih, putting susu menonjol, hyperpigmentasi areola mamae, tidak ada benjolan abnormal pada mamae. Tidak ada nyeri tekan pada mamae, kolostrum belum keluar. Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra, nyeri tekan pada ulu hati. Turgor kulit agak menurun. Pem Obstetri : TFU : Belum teraba : Ballotement (+) : Ballotement (+) : Ballotement (+) : Ballotement (+)
TBJ DJJ
: (-) : (-)
Genetalia Eksterna : Tidak dilakukan Anus Ekstremitas atas : Tidak dilakukan : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan.
Ekstremitas bawah : Tidak ada varices,tidak ada oedema, reflek patela +/+. Data penunjang Pemeriksaan laboratorium Tidak dilakukan
Analisa Data
G1P0A0 Hamil 10 minggu dengan hiperemesis ringan (tingkat I) Janin intra uterin
22
Penatalaksanaan
1. Informed consend untuk dilakukan pemeriksaan dan kunjungan ulang 3 x Ibu menandatanganinya 2. Memberitahukan hasil pemeriksaan TD : 100/70 Nadi : 96x/mt R : 26x/mt S : 370C BB sebelum hamil 51 kg, BB sekarang 49 kg turun 2 kg Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan 3. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa pada saat ini ibu mengalami kehamilan dengan gangguan hyperemesis gravidarum Ibu mengerti kondisi yang sedang dialaminya 4. Menyarankan ibu untuk tidak langsung beraktivitas setelah bangun tidur dan disarankan minum air hangat supaya tidak ada rasa pusing dan mual Ibu mengerti dan mau melaksanakannya 5. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak, berlemak dan pedas, seperti makanan yang digoreng,rujak yang pedas, makanan bersantan, karena dapat memperburuk rasa mual. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan 6. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih yg hangat atau jus agar tidak dehidrasi serta menghindari minuman yang mengandung kafeiin dan karbonat seperti kopi dan minuman beersoda Ibu mengerti 7. Menyarankan ibu untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering supaya kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi Ibu mengerti dan mau melakukannya 8. Menyarankan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas atau pekerjaan yang berat. Supaya ibu lebih rileks dan mengurangi stres Ibu mengerti dan mau melaksanakanya. 9. Melibatkan suami dan keluarga untuk selalu memberikan dukungan pada ibu karena ibu membutuhkan pengertian emosional, konseling, serta perhatian lebih. Dukungan dari suami dan keluarga berpengaruh dalam proses mengembalikan kestabilan emosional ibu atas kecemasan dan kekhawatiran terhadap kehamilannya.
23 10. Memberikan obat B6, 3x1 Ibu mau meminum obatnya 11. Memberitahukan ibu untuk dilakukan kunjungan ulang ke 2,besok Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan ulang ke 2, besok 12. Melakukan pendokumentasian
24 KUNJUNGAN ULANG KE 2
Tanggal Jam
Data S : Ibu mengatakan masih merasa mual dan lemas, kadang-kadang ada muntahnya Ibu mengatakan masih tidak nafsu makan
Data O :
Pem Obstetri : TFU : Belum teraba : Ballotement (+) : Ballotement (+) : Ballotement (+) : Ballotement (+)
TBJ DJJ
: (-) : (-)
25 Analisa Data : G1P0A0 hamil 10 minggu dengan hiperemesis ringan Janin intra uterin Penatalaksanaan :
1. Melakukan pemeriksaan TTV TD : 100/70 mmHg Suhu : 370C Nadi : 94 x/mt R : 26x/mt
Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan 2. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum obat B6 dan diminum 3x1 sehari Ibu mau terus meminum obatnya 3. Mengingatkan ibu untuk menghindari makanan yang berlemak dan pedas Ibu mengerti dan mau melakukannya 4. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup Ibu mau melakukannya 5. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, cukup karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, makan sedikit tapi sering, dan banyak minum air hangat untuk mengurangi mual. Ibu mengerti ddan mau melaksanakannya 6. Memberitahukan ibu untuk dilakukan kunjungan ulang pada tanggal 17 November 2012 Ibu berseedia untuk dilakukan kunjungan ulang.
26 KUNJUNGAN ULANG KE 3
Tanggal Jam
Data S : Ibu mengatakan masih sedikit mual dan sudah tidak muntah lagi Ibu mengatakan sudah tidak terlalu lemas
Data O :
Pem Obstetri : TFU : Belum teraba : Ballotement (+) : Ballotement (+) : Ballotement (+) : Ballotement (+)
TBJ DJJ
: (-) : (-)
27 Analisa Data :
Penatalaksanaan :
1. Melakukan pemeriksaan TTV TD : 100/70 mmHg Suhu : 370C Nadi : 88 x/mt R : 24x/mt
Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan 2. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum obat B6 dan diminum 3x1 sehari Ibu mau terus meminum obatnya 3. Mengingatkan ibu untuk menghindari makanan yang berlemak dan pedas Ibu mengerti dan mau melakukannya 4. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup, malam 7 jam dan pada siang hari 1 jam Ibu mau melakukannya 5. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, cukup karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, makan sedikit tapi sering, dan banyak minum air hangat untuk mengurangi mual. Ibu mengerti ddan mau melaksanakannya 6. Memberitahukan ibu untuk dilakukan kunjungan ulang besok Ibu berseedia untuk dilakukan kunjungan ulang.
28
KUNJUNGAN ULANG KE 4
Tanggal Jam
Data S : Ibu mengatakan sudah tidak mual dan muntah lagi Ibu mengatakan badannya sudah tidak lemas, sudah lebih segar
Data O :
Pem Obstetri : TFU : Belum teraba : Ballotement (+) : Ballotement (+) : Ballotement (+) : Ballotement (+)
TBJ DJJ
: (-) : (-)
29 Analisa Data :
Penatalaksanaan :
1. Melakukan pemeriksaan TTV TD : 110/70 mmHg Suhu : 36,50C Nadi : 88 x/mt R : 22x/mt
Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan 2. Mengingatkan ibu untuk menghindari makanan yang berlemak dan pedas Ibu mengerti dan mau melakukannya 3. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup, malam 7 jam dan pada siang hari 1 jam Ibu mau melakukannya 4. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, cukup karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, makan sedikit tapi sering, dan banyak minum air hangat untuk mengurangi mual. Ibu mengerti dan mau melaksanakannya 5. Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene Ibu mengerti 6. Memberitahukan tanda bahaya pada kehamilan seperti : sakit kepala hebat, pandangan kabur/kunang-kunang, nyeri ulu hati, tidak ada gerakan janin, perdarahan dan oedema Dan apabila ibu menemukan salah satu tanda tersebut ibu diminta untuk segera mendatangi sarana kesehatan terdekat Ibu mengerti penjelasan yang diberikan 7. Memberikan obat vitamin B complek dan asam folat Ibu mau meminum obatnya 8. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kandungannya ke Puskesmas dan untuk mendapatkan imunisasi TT Ibu mau melaksanakannya
30
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : a. Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umum pasien memburuk. b. Penyebab Hiperemesis gravidarum secara pasti belum diketahui, faktor predisposisinya antara lain ; peningkatan kadar HCG, faktor organik, dan faktor endokrin lainnya. c. Secara patologik menunjukkan adanya kelainan-kelainan dalam berbagai alat tubuh seperti hati, jantung, otak dan ginjal d. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan dehidrasi, kekurangan energi, tertimbun zat metabolik toksik, terganggunya keseimbangan elektrolit dan perdarahan gastrointestinal e. f. Hiperemesis gravidarum terbagi dalam 3 tingkatan yaitu ringan, sedang dan berat Penanganan Hiperemesis gravidarum pada tahap awal adalah pencegahan yaitu dengan memberikan konseling untuk menghadapi kehamilan dan komplikasinya g. Terapi yang diberikan pada kasus Hiperemesis gravidarum adalah terapi obat-obatan, terapi psikologik, terapi parenteral dan isolasi. Apabila keadaan tetap memburuk terminasi kehamilan perlu dipertimbangkan.
31 DAFTAR PUSTAKA
Babak, Lowdermik, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4; Jakarta, EGC Doenges,E,Marilynn.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.jakarta: EGC Mansjoer, A, dkk, (2001), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jakarta : Penerbit Media Aesculapius FKUI. Manuaba, Ida Bagus, 1999, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta, Penerbit: Arcan Mochtar, R, (1998), Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, edisi 2, Jilid 1, Jakarta : EGC. Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obsetri, Jilid I, Jakarta; EGC Morgan,Geri,dkk, 2009, Obstetri&Ginekologi panduan praktik,Jakarta: EGC Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, Jakarta; Tridasa Printer Sastrawinata,Sulaiman. 2005. Obstetri Patologi.edisi 2.Jakarta : EGC Taber, B, (1994), Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, cetakan 1 Jakarta : EGC. Taylor,Cynthia M.2010.Diagnosis Keperawatan: dengan Rencana Asuhan.Jakarta:EGC Wiknjosastro,Hanifa, 2005, ilmu kebidanan, edisi 3, Jakarta: Yayasan Bina pustaka sarwono prawirohardjo
32