Anda di halaman 1dari 5

Latar Belakang

Menjadi seorang wanita adalah sebuah anugerah yang indah dari Allah SWT, karena tidak semua makhluk wanita di dunia ini terlahir dengan keislaman, ia diberkahi akal untuk berfikir dan hati untuk merasa. Namun jika kita berkaca pada era sekarang, betapa banyak kita temukan wanita yang menjadi korban model iklan, bahkan menjadi ajang eksploitasi berbagai ikon bisnis. Tidak sedikit iklan yang kita lihat di televisi adalah wanita yang menonjolkan auratnya sebagai pemikat iklan. Padahal sudah jelas bahwa menutup aurat adalah kewajiban sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran mengenai ketentuan menutup aurat, (QS. Al-Ahzab : 59 dan QS. An-Nur : 31). Kebutuhan ekonomi yang kian meningkat dan tren mode di era saat ini terkadang telah mengikis keimanan hati seorang wanita. Ia berubah menjadi sosok yang tidak terkontrol dan menghalalkan segala upaya untuk meraih semua apa yang diinginkannya. Etika pergaulan yang menyimpang menjadi tontonan yang biasa kita temukan saat ini. Naudzubillah Minzalik. Di era serba modern ini banyak aktivitas yang telah menjerat wanita untuk tenggelam dalam kesibukan duniawi yang tiada bertepi, dengan mengacu pada konsep gender yang di populerkan oleh kaum barat serta keinginan mengejar hak-hak wanita yang telah membuat wanita itu sendiri terselubung dalam pemikiran yang salah. Tidak sedikit kita temukan beberapa wanita yang menunda menikah hanya karena mengejar karir, banyak perceraian terjadi di antaranya sang wanita merasa pendapatannya lebih tinggi dari suami, serta banyak wanita yang meninggalkan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga dengan lebih mengutamakan karir/bisnis. Tayangan televisi saat ini banyak mengekspos wanita. Sebagai contoh yang lagi populer adalah pemiliham miss selebtriti, dengan syarat dan tata busana yang condong menyimpang dari syariat islam. Program ini juga menawarkan hadiah yang dapat membius wanita muda utnuk berlomba-lomba mendaftarkan diri mengikuti ajang ini. Berdasarkan latarbelakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk menyelami sebuah tema Cinta Dunia Memperdaya Wanita.

Peran Wanita berdasarkan syariat islam


Kaum wanita memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan memiliki pengaruh yang besar dalam
kehidupan setiap muslim. Dia akan menjadi madrasah pertama dalam membangun masyarakat yang shalih, tatkala dia berjalan di atas petunjuk Al-Quran dan sunnah Nabi. Karena berpegang dengan keduanya akan menjauhkan setiap muslim dan muslimah dari kesesatan dalam segala hal. Kesesatan dan penyimpangan umat tidaklah terjadi melainkan karena jauhnya mereka dari petunjuk Allah dan dari ajaran yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul-Nya. Rasulullah bersabda, Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, di mana kalian tidak akan tersesat selama berpegang dengan keduanya, yaitu Kitab Allah dan sunnahku. (Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam al-Muwaththa kitab Al-Qadar III). Sungguh telah dijelaskan di dalam Al-Quran betapa pentingnya peran wanita. Demikian pula yang berkenaan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya.

1. Peran Wanita sebagai hamba Allah SWT Wanita adalah makhluk yang diciptakan oleh allah SWT. Sebagai Makhluk ciptaannya sudah sepatutnya wanita menghambakan dirinya kepada dzat yang telah menciptakannya. Seperti dalam Al-Quran : dan aka tidak akan menyiptakan jin dan manusia kecuali menyembah kepadaku.

Allah SWT berfirman : { }

Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun (QS an-Nisaa:124). Dalam ayat lain Allah SWT berfirman : { } Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (QS an-Nahl:97).

2.

Peran Wanita Sebagai Anak Sebagai anak sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk berterima kasih kepada kedua orangtua kita, khususnya ibu, berbakti kepada mereka, & santun dlm bersikap kepadanya. Dalam al-Quran telah di perintahakan bagi anak untuk wajib berbuat baik kepada kedua orang tua seperti dalam firman Allah SWT berikut ini :

Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali. (QS. Luqman: 14)

Begitu pula dalam firman Allah SWT :

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung dan menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (QS. Al-Ahqaf: 15) Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata, Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku bajik kepadanya? Nabi menjawab, Ibumu. Orang itu bertanya lagi, Kemudian setelah dia siapa? Nabi menjawab, Ibumu. Orang itu bertanya lagi, Kemudian setelah dia siapa? Nabi menjawab, Ibumu. Orang itu bertanya lagi, Kemudian setelah dia siapa? Nabi menjawab, Ayahmu. (HR. Bukhari, Kitab al-Adab no. 5971 juga Muslim, Kitab al-Birr wa ash-Shilah no. 2548) Dari hadits di atas, hendaknya besarnya bakti kita kepada ibu tiga kali lipat bakti kita kepada ayah. Dalam firman allah SWT yang lain menyebutkan bahwa : Sebagaimana firman Allah swt dalam surat Al Ankabuut ayat 8: Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Kulah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. AlAnkabut : 8) Berikut beberapa tahap cara berbakti kepada orang tua adalah sebagai berikut:

Bertutur kata yang lemah lembut. Allah swt berfirman dalam surat Al-Israa ayat 23: dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Tidak membentak dan tidak menunjukkan sikap atau perkataan yang menyakitkan orang tua. Dalam ayat yang sama Allah berfirman: Jika salah seorang di antara keduanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengataan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentaknya. Dalam ayat ini disebut larangan untuk membetak dan sekedar berkata ah! pada orang tua karena akan menyakiti perasaan keduanya. Maka semua perkataan dan perbuatan yang menyakiti kedua orang tua juga dilarang. Bersikap lemah lembut kepada keduanya. Allah swt berfirman dalam surat Al Israa ayat 24: Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang.. Tidak berjalan sejajar atau di depan orang tua, kecuali dengan maksud melindungi atau penunjuk jalan. Mendoakan orang tua. Allah swt berfirman dalam surat Al Israa ayat 24: ..dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil. Menunjukkan kasih sayang kepada orang tua. Sebagaimana orang tua mengasihi dan menyayangi kita mulai dari kita lahir sampai kita dewasa, hendaknya sebagai anak juga kita tidak segan dalam menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada keduanya. Tidak harus mengkhususkan kasih sayang pada satu hari, yang biasa dikenal sekarang dengan Hari Ibu atau ada juga istilah Fathers day. Tidak adil rasanya jika hanya

menunjukkan kasih sayang dengan segala macam bentuk kejutan dan hal yang membahagiakan orang tua hanya satu hari dalam satu tahun, padahal orang tua tidak pernah bosan mengasihi dan memberi perhatian kepada anak-anaknya. Meminta izin jika hendak keluar. Tahap ketiga, bakti kepada orang tua ketika keduanya telah meninggal dunia. Walaupun orang tua sudah meninggal dunia, kesempatan anak untuk berbakti masih ada, walaupun tidak bisa secara langsung. Bakti yang paling penting adalah terus mendoakan almarhum keduanya, memohonkan ampun kepada Allah untuk keduanya, dan agar Allah meluaskan kuburnya dan mempermudah hisabnya kelak. Karena Rasulullah saw bersabda, Apabila seorang anak adam meninggal dunia, maka semua amalnya akan terputus kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu yang manfaat, dan doa anak sholih yang mendoakannya. (HR. Muslim) Allah juga mengajarkan beberapa doa khusus untuk meminta pengampunan untuk orang tua. Allah swt berfirman dalam surat Ibrahim ayat 41: Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat). Selain terus mendoakan almarhum orang tua, tidak lupa juga menziarahi kuburan keduanya, bershadaqah dengan niat ditujukan untuk almarhum kedua orang tua, melunaskan hutangnya, dan menjaga hubungan silaturrahim kerabat-kerabat orang tua.

3. Peran Wanita Sebagai Istri Wanita memiliki peranan yang sangat penting di dalam rumah tangga, yaitu sebagai istri wanita harus memiliki ketaatan kepada suami. Suami adalah pasangan hidup yang harus di perhatikan oleh istri, sehingga suami merasa nyaman dan tenang ketika berada di rumah. Seperti dalam firman Allah SWT : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istriistri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara kalian. (QS. Ar-Rum: 21) Dalam Islam wanita diwajibkan taat kepada suaminya serta mampu memahami hak dan kewajiban terhadap suaminya selagi sang suami tidak meyimpang dari Al-Quran dan As Sunnah, seperti dala Hadist yang berbunyi : Kalau boleh aku menyuruh seserorang supaya sujud kepada orang yang lain, niscaya aku menyuruh wanita supaya sujud kepada suaminya. (HR. Thabrani, hakim dan ulama hadist) Di dalam Islam, peranan seorang istri memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan berumah tangga dan peranannya yang sangat dibutuhkan menuntutnya untuk memilih kualitas yang baik sehingga bisa menjadi seorang istri yang baik. Pemahamannya, perkataaannya dan kecenderungannya, semua ditujukan untuk mencapai keridhoan Allah swt., Tuhan semesta Alam. Seorang istri harus dapat membahagiakan suaminya dengan perkataan dan lemah lembut, serta perhatian yang baik terhadap segala kebutuhan sang suami. Sehingga hal tersebut menyebabkan suaminya senang berada di dalam rumah. Seperti sabda Nabi Saw : Sebaik-baik wanita

ialah perempuan yang apabila engkau memandangnya ia menyukakan hati dan mentaati apabila engkau memerintah, dan apabila engkau tidak ada ia menjaga harta engkau dan memelihara dirinya

Anda mungkin juga menyukai