PENDAHULUAN
Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat perkerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
( Allah ) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya
kepada kamu apa yang kamu kerjakan".
(QS At-Taubah (9): 105)
Segala Puji bagi Allah SWT atas Nikmat dan karunianya yang teramat besar. Atas
ridho-Nya, setiap langkah dapat beriringan, setiap gerak dapat bersinergi, setiap upaya
dan kerja keras tak ada yang sia-sia.
Majelis Talim merupakan media dakwah yang sangat khas. Peran Tokoh Majelis Talim
(ustadzah) sangat berpengaruh bagi para jamaahnya. Kedekatan Tokoh Majelis Talim
sampai ke masyarakat akar rumput dan pengaruhnya yang luas memberikan sebuah titik
terang dalam optimalisasi upaya pembenahan DKI Jakarta dan keberhasilan dakwah
secara umum.
Atas pertolongan-Nya, acara Maulid Nabi dan Silaturrahim 2700 Tokoh Majelis
Talim Se-DKI Jakarta dapat berhasil Sukses. Bisa dikatakan bahwa acara ini
merupakan Acara Akbar Pertama yang mampu diselenggarakan oleh Partai Keadilan
Sejahtera dan berhasil mengumpulkan 2700 Tokoh Majelis Talim Se-DKI Jakarta.
Maulid Nabi dan Silaturrahim 2700 Tokoh Majelis Talim ini merupakan puncak
kegiatan dari segenap rangkaian program yang dilakukan oleh Bidang Kewanitaan
DPW DKI Jakarta guna menyamakan persepsi, gerak dan langkah dalam menghadapi
dan memenangkan pilkada DKI Jakarta dari para tokoh majelis talim se-DKI Jakarta
Jejaring Partai sampai ke tingkat Tokoh Majelis Ta’lim akan memberikan dampak yang
positif untuk mewujudkan visi dan misi 2009 Partai Keadilan Sejahtera serta agenda
lainnya, yaitu Pemenangan PILKADA Propinsi DKI Jakarta
Catatan perjalanannya dari kegiatan ini tentunya menjadi penting untuk dibuat sebagai
bahan evaluasi dan pembelajaran ke-depan. Semoga Allah meridhoi.
Pertemuan dengan Ustadzah Hj. Atifah Hasan, Lc seorang ustadzah sentral di DKI
Jakarta dengan tim dari PKS membawa hikmah tersendiri. Pada Pemilu 2004 kemarin
beliau dipinang oleh PKS untuk menjadi calon anggota legistatif dengan perolehan
suara yang signifikan sebesar 61.000 suara yang notabene berasal dari jamaah majelis
talim yang beliau bina. Beliau juga pernah menjabat sebagai anggota MPR RI sebagai
utusan golongan dari BKMT. Kiprah beliau yang teramat besar di dalam dunia majelis
talim menjadikannya begitu dicintai oleh jamaahnya dan memiliki relasi yang sangat
kuat dengan para ustadzah-ustadzah sentral lain di wilayah DKI Jakarta.
Di lain pihak , gencaran koalisi 20 partai yang dilakukan oleh lawan politik kita (Fauzi
Bowo) dan ekspansi yang mereka lakukan sampai ke elemen terkecil di dalam semakin
masif. Segenap elemen birokrasi sampai ke tingkat RT/RW menjadi alat politik mereka.
Elemen majelis talim juga tidak luput dari incaran mereka. Jumlah massa yang masif,
memberikan daya tarik mereka untuk semakin memperbesar perolehan suara mereka.
Setelah itu, bisa ditebak bahwa mereka akan terus dibiarkan pada segala
keterbatasannya. Dana hanya akan bergulir pada kalangan elit partainya. Karakteristik
majelis talim yang khas di mana jamaah akan sangat hormat dan taat kepada ustadz/ah
membuat mereka juga mendekati tokoh sentral ustadzah di wilayah DKI Jakarta. Di
antaranya adalah Ustadzah Hj. Suryani Taher dan Ustadzah Hj. Tuti Alawiyah. Harapan
mereka bahwa ustadzah dan jamaah majelis talim yang tergabung dalam kesatuan
ustadzah tersebut akan memenangkan suara mereka.
Berawal dari pertemuan inilah bahwa amat dirasakan pentingnya menjalin silaturrahim
dengan para ustadzah di wilayah DKI Jakarta. Karena Majelis Talim merupakan wadah
kajian keislaman yang sangat masif dan tersebar di seluruh pelosok masyarakat, dengan
segala latar belakangnya. Hal inilah yang memungkinkan majelis talim menjadi wadah
masyarakat yang sangat strategis untuk dikelola secara maksimal dan mampu
membawa perubahan yang signifikan di tengah-tengah masyarakat.
Selain upaya pendekatan kepada tokoh eksternal di atas, maka hal yang terpenting
adalah terus memacu semangat kader untuk terus memberikan kontribusi secara optimal
dalam penggalang kekuatan massa dalam pemenangan pilkada, khususnya segmen
Majelis Talim. Semua tingkat struktur harus digerakkan dalam pengelolaan majelis
talim sehingga terbangun kesamaan persepsi dan tanggung jawab. Setelah itu program
demi program untuk pemenangan pilkada pun terus bergulir dan Silaturrahim dan
Maulid Nabi Muhamaad SAW dapat berjalan sukses dengan menghadirkan 2700
ustadzah Se-DKI Jakarta.
TUJUAN
SASARAN
TUJUAN:
1. Mendapatkan validasi data tentang jumlah Tokoh Majelis Talim di
DKI Jakarta
2. Mendapatkan informasi Quota (Proporsi) jumlah Tokoh Majelis
Talim di tingkat DPRa, DPC, DPD di wilayah DKI jakarta.
3. Sebagai referensi dalam menentukan pembagian jumlah souvenir
yang harus diberikan pada masing-masing DPD/DPC/DPRa.
TUJUAN:
1. Sarana penyamaan persepsi mengenai urgensi dan prosedur
silaturrahim tokoh.
2. Sarana meningkatkan skill/keterampilan mengenai metode dalam
berkomunikasi dan melakukan pendekatan kepada tokoh yang akan
dikunjungi.
3. Memberikan skenario (alur pembicaraan dialog) agar pembicaraan
lebih terarah dan tepat sasaran.
SUSUNAN ACARA:
PESERTA
SKENARIO DIALOG
KUNJUNGAN TOKOH MAJELIS TALIM
Pembukaan
Begini ustadzah, Kami dari PKS kebanyakan kan anak-anak muda, masih perlu banyak
belajar, jadi butuh banyak saran dan nasehat. Jadi maksud kedatangan kami, ingin
meminta nasehat dari Ustadzah yang sudah lama berkecimpung lama di dunia dakwah.
Sekarang lagi sibuk apa nih ustadzah? (Simak secara baik, tunjukan antusiasme kita
terhadap apa yang beliau sampaikan)
Di PKS ini kan ada forsitma (Forum Silaturrahim Majelis Taklim), Ustadzah udah
pernah denger ? (Jika belum tergabung dalam forsitma), jadi PKS punya Forum
Silaturrahim Majelis Taklim, kalau tingkat DPW ketuanya Ustadzah Nurjanah
Hulwani. Jadi tujuannya bagaiman meningkatkan dan mengkualitaskan Majelis
Taklim yang telah ada dan Majelis Talim bisa makin dirasakan manfaatnya
dimasyarakat. Jadi kita pengen gimana caranya majelis taklim yang ada jadi
berkualitas, orang jadi lebih banyak yang pengen ngaji. Gimana tuh caranya
ustadzah?
Ustadzah kan udah sering nih ikut kegiatan forsitma (jika sudah bergabung), apa nih
masukannya ustadzah supaya FORSITMA tambah berkembang?
Kalau masukan untuk temen-temen di PKS secara umum apa ustadzah?
Apa nih ustadzah yang bisa kita bantu untuk Majelis Talim Ustadzah? (pertanyaan ini
akan memunculkan sinergisitas antara kader PKS dan Tokoh Majelis Ta’lim
setempat)
Jadi nanti sekitar bulan Juni ini, kita akan mengadakan Silaturahim Akbar Majelis
Taklim Se-DKI Jakarta. Targetnya Insya Allah 100 ribu jamaah MT. Mudah-mudahan
ustadzah bisa hadir dan ngajak jamaah buat kesana.
Jadi begini ustadzah, Tanggal 8 Agustus 2007 besok kan ada pilkada DKI Jakarta nih
ustadzah. Jadi pilkada yang sekarang setiap orang berhak pilih langsung gubernurnya.
Tapi syaratnya harus warga DKI Jakarta (Punya KTP atau KK DKI Jakarta). Sekarang
ini mengerucut ustadzah, untuk calon gubernur DKI ini kelihatannya hanya dua yang
akan diajukan yaitu Fauzi Bowo dan Adang Darojatun . Jadi PKS mencalonkan Adang
Darajatun dan Dani Anwar sebagai CAGUB/CAWAGUB untuk Jakarta. Kita milih
Adang juga ga langsung ujug-ujug ustadzah. Ada tim penilai yang menyeleksi dengan
ketat dari para pakar salah satunya adalah dari pakar syariah baik itu keuangannya, dari
jabatannya yang dulu-dulu. Ustadzah udah tau Pa Adang ? Pa Adang itu dulunya
Wakapolri tapi udah ngundurin diri karena pencalonan ini. DKI Jakarta kan
permasalahnya banyak ustazah: Premanisme, pelacuran, pungli, kriminalitas. Ga cukup
orang yang sholeh aja ustadzah, tapi juga harus orang-orang yang tahu seluk beluk
dunia tersebut supaya ngerti penanganannya. Pa Adang juga yang pertama ngusulin
dan sekarang udah mulai diterapkan reformasi kepolisian. Jadi Polisi harus melindungi
dan melayani masyarakat, bukan yang dulu-dulu masyarakat takut sama polisi. Dan
yang terpenting Pa Adang mau berkomitmen dengan kita. Pak adang sudah ngaji
seminggu dua kali. Satu pengajian khusus untuk Pa Adang, satu lagi buat keluarganya.
Dan Pa Adang juga mau melakukan kontrak politik dengan kita. Artinya mau
memahami aturan-aturan kita. Nah kalau Dani Anwar itu Ketua Komisi E DPRD DKI
Jakarta dari PKS yang kemarin udah berhasil ngegratisin Sekolah SDN/SMPN, naikin
tunjangan guru dan PNS, tunjangan kesehatan naik dari 05-07 (100milyar-200 milyar-
200 milyar). Jadi beliau sudah cukup banyak tau bagaimana membenahi Jakarta karena
udah terlibat langsung. Jadi Jakarta ini harus dipimpin sama orang-orang yang punya
visi perubahan yang jelas. Kalau yang udah terbukti ga punya visi yang jelas, ngapain
kita pilih lagi ya ustadzah?
Nah, sekarang kita sedang di kepung oleh 18 partai besar nih ustadzah. Salah satunya
dari PDS (Partai Damai Sejahtera) yang notabene partai kristen.Sementara kita cuma
berjuang sendiran. Ustadzah , kalau kita mau memenangkan pilkada ini, sesuai undang-
undang kita harus punya suara 50% +1. Jumlah pemilih DKI Jakarta 5.8 juta, jadi kita
harus punya sekitar 3 juta suara supaya bisa menang. Jadi memang secara pendanaan
dan kekuatan mereka jauh lebih besar dari kita. Misalnya aja nih, ustadzah kalau 1
orang aja kita kasih uang 10 ribu buat milih, 100 ribu orang aja udah 1 milyar, dari
mana kita dapat duitnya dan ga mungkin kita pake cara itu. Kalau Fauzi Bowo
koalisinya sama partai, PKS sama rakyat aja dah ustadzah. Nah, kita banyak banget
butuh dukungan dari masyarakat, khususnya dari ustadzah. Kira-kira ustadzah bisa
bantu ga, kasih penyadaran sama jamaah pentingnya memilih pemimpin yang baik
dalam PILKADA DKI Jakarta ini?
Nah untuk milih PILKADA DKI Jakarta ini, yang milih juga harus orang jakarta. Punya
KTP atau KK DKI Jakarta, kalau ga ada ya ga boleh milih. Jadi minta tolong juga
ustadzah minta tlg diinformsikan ke jamaah udah pada siap belom KTPnya.
Penutup
Alhamdulillah, kita dapet banyak banget masukan yang berharga dari ustadzah, yang ga
bakal kita dapatin kalau ga silaturrahim. Seneng banget ustadzah udah bisa kesini.
Jangan bosen ya ustadzah kalau lain waktu kita kesini lagi. Makasih banyak nih
ustadzah, jadi banyak ngerepotin.
TUJUAN
1. Sarana kepada para tokoh majelis talim yang selama ini telah
memberikan kontribusi yang besar di masyarakat.
2. Meningkatkan kepercayaan diri tim kunjungan untuk melakukan
kunjungan kepada Tokoh Majelis Talim
JENIS SOUVENIR
PENDANAAN
TUJUAN :
MEKANISME KUNJUNGAN :
TUJUAN:
Agar acara berlangsung efektif, maka acara ini dibagi menjadi 3 gelombang ,
yaitu
1. Wilayah Jakarta Utara :
Senin, 14 Mei 2007 di Warung Sunda, Pukul 16.00-19.00 WIB
2. Wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Pusat
Senin, 21 Mei 2006 di Ruman Makan Wong Solo, Jl. Pemuda, Jakarta
Timur, Pukul 16.00-19.00 WIB
3. Wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan :
Rabu, 23 Mei 2006 di Restoran Ratu Kuring, Jl. Warung Buncit, Jakarta
Selatan, Pukul 16.00-19.00 WIB.
TUJUAN:
Panitia kecil ini melakukan rapat yang kontinyu sampai penyelenggaraan acara
Maulid Nabi dan Silaturrahim 2700 Tokoh Majelis Talim Se-DKI Jakarta
dilaksanakan. Para ustadzah diamanahkan untuk mengisi peran-peran untuk
mensukseskan acara tersebut, diantaranya :
o Ustadzah Hj. Fatahillah : MC Acara
o Perwakilan setiap DPD : Sebagai Among/ Penyambut Tamu
PROGRAM PASKA PILKADA
Segenap upaya yang telah dilakukan, tenyata Allah belum memberikan kemenangan
dalam perolehan suara Adang-Dana sebagai Gubernur terpilih. Walaupun pada
hakekatnya semua kerja keras kita telah membuahkan kebaikan dan perluasan dakwah
yang sangat besar dalam ranah dakwah ini.
Berbagai upaya konsolidasi internal menjadi sebuah hal yang penting, terutama untuk
membangkitkan kembali semangat juang pengorbanan yang telah dilakukan bahwa
tidak ada perjuangan yang sia-sia dan tidak ada kata kalah dalam dakwah. Bahwa ke
kerja-kerja dakwah senantiasa akan terus dilakukan khususnya perawatan terhadap
2700 tokoh majelis talim yang ada sebagai sebuah aset dakwah yang signifikan.
1. Pertemuan Para Ustadzah Sentral DKI Jakarta paska pilkada sebagai sarana
penyamaan persepsi, gerak, dan langkah terhadap hasil perolehan suara pemilihan
gubernur. Dari pertemuan ini disepakati bahwa akan dibuat program kerja baik
yang bersifat rutin maupun insidental yang merupakan kerjasama antara Bidang
Kewanitaan DPW DKI Jakarta dengan para ustadzah di DKI Jakarta, guna
meningkatkan peran dan fungsi para tokoh majelis talim dalam pembenahan ummat
2. Pendataan kembali hasil kunjungan tokoh yang telah dilakukan terhadap 2700
Tokoh Majelis Talim, sehingga didapat data tokoh majelis talim yang lebih ril dan
valid.
3. Silaturahmi Ba’da Idul Fitri guna menjalin kedekatan yang lebih intensif kepada
para ustadzah sentral DKI Jakarta
4. Mencari dan mengupayakan peluang-peluang anggaran yang bisa diakses oleh
majelis talim baik di tingkat DPR Pusat maupun DPRD DKI Jakarta dengan bekal
data majelis taklim yang telah kita miliki.
LAMPIRAN I
Sekilas Tokoh
Sekilas Tokoh
Sekilas Tokoh
Sekilas Tokoh:
Sekilas Tokoh
Ustadzah ini merupakan ustadzah yang memiliki banyak sekali jamaah, kurang
lebih 700 orang. Beberapa kali sudah mau terlibat pada acara yang
diselenggarakan oleh PKS. Beliau juga masih mempunyai hubungan
kekerabatan dengan kader PKS. Pada awal perjumpaan, ustadzah terlihat netral
dan cenderung berbicara seadanya. Memang sebelumnya ada sedikit
kekecewaan dari ustadzah terhadap PKS. Pernah suatu ketika beliau diundang
pada acara yang diselenggarakan oleh Forsitma diwilayahnya, beliau hadir,
tetapi nama beliau sama sekali tidak disebut oleh panitia. Hal ini tentunya
menjadi bahan evaluasi bersama dimana, hal-hal yang demikian menjadi sebuah
hal yang penting bagi beliau karena beliau sudah berumur dan kaya akan
pengalaman, sedangkan yang mengundang beliau adalah anak-anak muda.
Kunjungan yang kita lakukan juga bermaksud untuk mengobati kekecewaan
beliau. Pada awal pembicaraan, tim kunjungan memang lebih banyak menggali
aspirasi dari ustadzah, sebagai orang yang dituakan dan berwawasan luas dan
memiliki banyak sekali pengalaman dalam mengelola majelis talim. Disamping
itu pula meminta masukan beliau terkait dengan pelaksanaan PILKADA yang
sebentar lagi akan dilaksanakan. Diantara aspirasinya adalah :
a. Sulit mencari wajah-wajah baru penceramah
b. Jika PKS ingin melibatkan jamaah MT, harus menyediakan dana untuk
pengerahan massa
c. Banyak Ustadzah yang dakwahnya masih bersekat, dalam arti hanya
memfokuskan diri pada satu ormas
d. Semenjak pergantian kepemimpinan di tubuh FKMT DKI Jakarta
(Sekarang Khodijah Munir), kiprahnya semakin menurun. Para ustadzah
hanya di libatkan dalam melakukan pendataan MT saja, tetapi tidak ada
pembinaan lebih lanjut yang dilakukan oleh penyuluh-penyuluh FKMT
terhadap MT baik berupa moril maupun materiil. Penyuluh-penyuluh
FKMT dirasa hanya melakukan tugas-tugas seremonial, tetapi tidak terjun
langsung ke masyarakat sehingga tidak dapat dirasakan manfaatnya secara
langsung oleh masyarakat
e. Penting untuk mempengaruhi orang karena pilkada 2007 dipilih langsung
Sampai tim kunjungan pamit untuk pulang, belum ada respon yang signifikan
bahwa beliau akan mendukung calon gubernur yang diusung PKS. Tetapi paling
tidak komunikasi yang baik sudah terjalin. Beberapa waktu kemudian akhirnya
kunjungan yang kita lakukan, beliau respon dengan baik. Terbukti beliau
mengundang Ustdz Nurjanah Hulwani, untuk menjadi pembicara dalam acara
Maulid Nabi yang beliau akan selenggarakan, dengan melibatkan 32 MT yang
dikelolanya dengan kurang lebih 700 orang jamaah yang akan hadir. Ustadzah
Nurjanah Hulwani dapat hadir pada acara tersebut, terbukti jamaahnya memang
sangat banyak. Ustadzah Nurjanah mengambil tema ” Sosok Rasulullah sebagai
Pemimpin Perubahan. Materi ini bersifat umum dan tidak menyinggung tentang
PILKADA. Mengingat jumlah jamaahnya yang besar, pada hari itu hadir pula
lurah setempat. Tetapi Lurah tidak bisa terlalu banyak berkomentar apalagi
mempromosikan calon tertentu, karena ustadzah yang mengisi ceramah adalah
juga anggota dewan dari PKS. Pada prinsipnya adalah telah terjalin komunikasi
yang baik dengan ustadzah Lien, dan beliau mendukung peran serta PKS dalam
melakukan pembenahan di masyarakat dan bersedia mendukung pencalonan
Adang Daradjatun- Dani Anwar sebagai CAGUB/CAWAGUB.
Sekilas Tokoh
Tim kunjungan mendapatkan informasi bahwa Ustadzah ini masih netral, dalam arti
belum memiliki kecenderungan dengan CAGUB manapun. Ketika tim kunjungan
bersilaturrahim ke kediaman beliau, belum didampingi suami tampak terbuka dan
banyak berbicara (dalam arti : memberikan masukan). Di antara aspirasi beliau
antara lain :
a. PKS harus bekerja ekstra keras jika ingin mengusung Calon Gubernur dari
Kepolisian dan harus berupaya memperbaiki citra kepolisian di tengah
masyarakat karena tidak dapat dipungkiri “Polisi” dimata masyarakat masih
memiliki image yang kurang baik..
b. Orang-orang PKS belum bisa menyatu dengan generasi tua: Masih ada yang
berprinsip anti tahlil, menekankan paham-paham yang furu, yang seharusnya
tidak perlu diperbesarkan.
c. Harus sering melakukan pendekatan/silaturrahim kepada “Tokoh-tokoh tua”
d. Pada dasarnya Binaan MT yang ada di DKI Jakarta seperti :
BKMT, Muslimat (NU), FKMT, Al-Hidayah (Golkar ) adalah membina orang-
orang yang sama. Oleh karena itu jika ingin memperluas akses maka bisa
dimulai melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh FKMT pada level
kecamatan (Bukan lewat prosedural kelembagaan, tetapi lewat pendekatan
personal).
e. Mengusulkan untuk juga mengunjugi tokoh FKMT yang aktif adalah :
• Fatimah Bisri dari FKMT Cilandak (Telah bergabung dalam Muslimat NU)
dan memiliki Madrasah Aliyah (Prospek Pemilih-pemilih muda).
• Saidah Said.
Walaupun banyak aspirasi yang beliau sampaikan, belum ada statement yang tegas
bahwa beliau mendukung PKS. Dukungan yang beliau berikan kepada Nur
Mahmudi Ismail, menjadi Walikota Depok, lebih dikarenakan karena kedekatan
personal dengan Nur Mahmudi Ismail, bukan karena kesamaan idealisme dengan
PKS. Terbukti setelah bebarapa kali dilakukan kunjungan kepada beliau secara
intensif, beliu belum juga menyatakan dukungannya kepada PKS.
Sekilas Tokoh
a. Memiliki KBIH
b. Mengajar Majelis Taklim di Masjid At-takwa (dekat rumah beliau) dengan
jumlah jamaah kurang lebih 200 orang
c. Mengajar Majelis Taklim secara keliling antara lain di wilayah Kota
Bambu,Cengkareng, dsb.
d. Anaknya adalah Ustadzah Dewi, juga aktif mengisi majelis taklim dan terlibat di
acara Forsitma Kebon Jeruk. Beliau juga aktif mengelola MT di Departeman
Pekerjaan Umum (Di tempat kerja suami), serta merupakan dosen di sebuah
STIE dan aktif mengisi pengajian anak-anak kampus. Sejauh ini simpati
terhadap PKS.
e. Wakil FORSITMA DPC Palmerah (Sudah Closing dengan PKS)
f. Sudah pernah membagi-bagi kalender Dani Anwar kepada jamaah MT
g. Aktif terlibat dalam membuat POSKO banjir di beberapa titik, yang manfaatnya
sangat dirasakan oleh masyarakat.
Ustadzah sudah sangat simpati kepada PKS, dengan terlibat secara intensif di
FORSITMA PKS. Pendekatan yang dilakukan adalah sebagai sarana penguatan
kepada ustadzah terhadap dukungan yang telah beliau berikan. Di antara
aspirasinya adalah bahwa diwilayah beliau masih banyak sekat-sekat perbedaan
yang dimunculkan oleh masyarakat terhadap PKS diantara kasusnya adalah:
a. Ketika Posko banjir dilaksanakan, diketahui bahwa PKS dilarang masuk untuk
memberikan bantuan diwilayahnya oleh seseorang yang belakangan diketahui
adalah kader dari sebuah partai (PBR).
b. Masjid Al-Karim yang dahulu pengurusnya sebagian besar adalah pengurus
PKS, dilarang untuk terlibat lagi berpartisipasi untuk memakmurkan masjid.
Ahli waris dari Masjid tersebut adalah milik orang yang aktif dalam ormas
(Muhamadiyah). Banyak sekali provokasi yang dilakukan agar PKS tidak lagi
terlibat didalamnya : memfitnah pengurus masjid dari PKS mengambil dana
tromol (kotak infak) masjid, padahal yang memegang kuncinya adalah
bendahara masjid dan marbot yang notabene adalah orang muhammadiyah;
dalam sebuah acara yang dilakukan, terdengar melalui pengeras suara masjid
tentang ketidak sukaan terhadap PKS, dengan bahasa-bahasa yang kurang etis.
Masjid Al-Karim yang dulunya ramai, menjadi sepi karena tidak ada penggerak.
Sekilas Tokoh
a. Mengisi MT Al-Hayah dengan jumlah jamaah kurang lebih 100 orang jamaah.
b. Tempat MT Al-Hayah sudah sering dipakai untuk menyelenggarakan acara PKS
c. Terlibat di Forsitma PKS bidang Sosial
Sekilas Tokoh
Prinsip netralitas yang beliau sampaikan bisa dimaklumi, karena jamaah beliau
memiliki latar belakang yang bermacam-macam (lintas partai politik). Pada
prinsipnya beliu mendukung setiap yang dilakukan oleh PKS, selama itu baik dan
memberikan kontribusi positif buat masyarakat.
Sekilas Tokoh
Sekilas Tokoh
a. Membina 46 MT
b. Memiliki MT Al-Faizin
c. Menggunakan belajar kitab dalam memberikan pengajaran kepada jamaah
sehingga MT memiliki panduan materi yang jelas.
d. Suami menjabat sebagai Ketua RT diwilayahnya.
e. Memiliki adik yang juga seorang ustadzah (Ustdz Mardiyah) yang mengelola
yayasan Mardika dengan fokus pendidikan pada TK/TPA dan SMK.
Di antara aspirasi yang beliau sampaikan adalah :
a. Jamaah MT harus juga diberikan penyadaran akan pentingnya memilih
pemimpin yang baik.
b. Sarana MT adalah sarana yang tepat untuk melakukan sosialisasi dalam pilkada
karena jamaah MT sangat patuh terhadap gurunya
c. PKS harus lebih membumi dan memunculkan kesamaan dengan masyarakat
pada umumnya: jilbab jangan terlalu panjang dan pakailah warna-warna yang
cerah (jangan melulu warna-warna yang gelap)
d. PKS juga harus menggalakkan dikir dan tahlil karena pada umumnya jamaah
sudah terbiasa dengan metode pengajian yang umum yaitu : membuka talim
dengan ratiban, yasin dan buka kitab.
Bebarapa kader akhwat di wilayah Ustadzah Fauziah ini sudah menjalin komunikasi
yang baik dengan beliau. Artinya Ustadzah cukup banyak berinteraksi dengan
kader-kader PKS. Hanya saja beliau belum secara eksplisit menyatakan
dukungannya. Baru beberapa hari setelah kunjungan, ustadzah meminta no hp
Ustadzah Nurjanah Hulwani kepada kader akhwat setempat untuk berbicara lebih
lanjut.
Ustadzah Sutihat
Sekilas Tokoh
Tim kunjungan didampingi pula oleh orang tua dari kader akhwat yang juga
merupakan Ustadzah di wilayah Jakarta Utara (Ustadzah Rahmah). Ustadzah
Rahmah ini mengenal secara baik Ustadzah Sutihat sehingga pembicaraan
berlangsung sangat cair. Ustadzah bersedia memberikan pengarahan kepada jamaah
berkaitan dengan pencalonan Adang Daradjatun sebagai gubernur tetapi dengan
bahasa-bahasa yang tidak frontal karena jamaah beliau sangat heterogen dan lintas
partai.
Ustadzah Rofidah
Sekilas Tokoh
Sekilas Tokoh
a. Pimpinan MT As-Salam
b. Punya SDI Khusus fakir miskin dan anak yatim.
Ustadzah sangat terbuka dan ramah menerima kehadiran kita. Bersedia mendukung
pencalonan CAGUB dari PKS dan memberikan pengarahan kepada jamaahnya. Di
antara aspirasi beliau adalah PKS agar tetap ramah kepada masyarakat, sehingga
masyarakat merasa dekat, tidak canggung dalam memberikan aspirasi dan pada
akhirnya dapat memberikan dukungan.
Sekilas Tokoh
a. Melakukan variasi pengajar dan materi dalam setiap pengajian yang dilakukan
agar tidak terjadi kebosanan.
b. Dalam rangka sosialisasi CAGUB/CAWAGUB DKI dari PKS kepada jamaah
MT, sebaiknya dimulai dengan mengumpulkan ustadzah yang merupakan
pimpinan puncak dari majelis Taklim, hal ini adalah cara yang efektif dari pada
harus mengumpulkan seluruh jamaah. Kegiatan ini dilakukan perkecamatan di
setiap DPD.
c. Yayasan beliau akan mengadakan Maulid Nabi pada tanggal 20 Mei 2007
(sekaligus santunan 200 orang yatim piatu), biasa dihadiri oleh 1000 anggota
jamaahnya dan mempersalahkan tim dari PKS untuk bersilaturrahim dengan
anggota jamaah.
Sekilas Tokoh
a. Beliau menilai PKS kurang bisa menyatu dengan masyarakat. PKS harus
memunculkan netralitas di masyarakat. Masyarakat pada umumnya cenderung
antipati (menganggap aliran lain) jika ada golongan yang berbeda secara
pemahaman dan kebiasaan dengan mereka dalam beribadah. Pahami
karakteristik masyarakat dan berupaya untuk berbaur dengan kebiasaan yang ada
di masyarakat terlebih dahulu baru kemudian kita dapat melakukan perbaikan di
masyarakat sedikit demi sedikit ( Bertahap dalam penyampaian).
b. Harus lebih bijaksana dalam memandang sebuah ritual/kebiasaan yang berlaku
umum di masyarakat (jamaah MT), seperti ratiban, yasinan, dan tahlil. Sejauh
tidak melanggar syariat, perbedaan yang ada jangan dijadikan pertentangan di
dalam masyarakat.
c. Mengupayakan budaya ramah dan akrab dalam merangkul masyarakat,
sehingga PKS dapat lebih diterima oleh masyarakat.
d. Anggotan PKS harus sering hadir dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti
Pengajian RW/Kel/Kec, sehingga lebih dikenal dan diakui eksistensinya.
Beliau menyakini bahwa MT adalah sarana sosialisasi yang efektif untuk
memberikan pengarahan kepada jamaah berkaitan dengan pilihan wakil rakyatnya.
Pada akhir pertemuan, beliau memberikan saran kepada tim kunjungan untuk
mengunjungi juga Ustadzah Mardiayah (adik Ustadzah Fauziah), karena cukup
punya peran yang besar dalam jamaah MT. Namun demikian beliau belum dapat
menyatakan dukungan kepada pencalonan CAGUB?CAWAGUB yang diusung
PKS.
Sekilas Tokoh
Ustadzah ini memiliki dasar pemahaman keislaman yang kuat (dipengaruhi oleh
latar belakang pendidikannya). Memiliki idialisme dan visi dakwah yang terarah.
Pada dasarnya Ustadzah Barkah secara pribadi belum menegaskan belum kenal
dengan baik CAGUB/CAWAGUB yang diusung PKS. Menurut beliau para
ustadzah bisa diberdayakan untuk mendukung asalkan disosialisasikan secara
komprehensif mengenai Visi Misi, Ruh/semangat jihad dalam mengupayakan
perbaikan Jakarta.
Sekilas Tokoh:
a. Aktif di At-Tahiriyah
b. Memiliki kafaah sholawat, bahkan sudah rekaman.
c. Sudah diundang dan terlibat beberapa kali dalam acara yang diselenggarakan
PKS
Pada intinya beliau sudah menyatakan dukungannya kepada PKS dan siap
mendukung pencalonan Adang-Dani sebagai CAGUB dan CAWAGUB.
a. Istri dari Alm Drs Ahmad Syatibi (Ketua MUI DKI Jakarta)
b. Memiliki dan mengelola Yayasan Al-Hikmah (Pondok Pesantren, SDIM MTs)
di kediamannya.
c. Pernah menjabat sebagai Ketua Muslimat NU DKI Jakarta.
d. Memiliki 35 MT, dahulu 60
e. Telah berkecimpung didunia dakwah sekitar 40 tahun
f. Sekarang aktivitas beliau banyak digantikan oleh anaknya Ustz Hj. Siti
Salmah, Lc (Lulusan Al-Azhar Kairo) baik dalam pengelolaan Majelis taklim
maupun yayasan pendidikan yang dimilikinya.
g. Jumlah jamaah yang dimilikinya kurang lebih 2500 orang.
Pada awalnya ustadzah Matsuqoh Syatibi menyatakan bahwa dirinya tidak akan
terlibat dalam partai apapun. Tetapi dengan banyaknya masukan yang kita
berikan, terkait dengan kiprah PKS di Majelis Talim, parlemen dan kebutuhan
akan adanya pemimpin pemerintahan dalam rangka optimalisasi pembenahan
DKI Jakarta, pada akhirnya beliau dapat memahami. Walaupun belum secara
eksplisit belum menyatakan dukungannya. Ustadzah pada dasarnya sudah
cukup mengenal kader-kader PKS secara baik karena ada kader kita yang
membantu mengajar di yayasan yang beliau kelola. Sementara Ustadzah
Salmah cukup banyak bertanya berkaitan dengan pilihan cagub kita dan kiprah
PKS di parlemen, dan menyatakan sudah sering mendapat pertanyaan dari
jamaah tentang siapakan cagub yang harus dipilih. Oleh karena itu masih
memerlukan maitainance lebih lanjut dari kader setempat.
Sekilas Tokoh
Ustadzah menerima tim kunjungan dengan baik. Pada dasarnya, beliau mendukung
PKS untuk dapat masuk ke kursi parlemen dan eksekutif agar terwakili kepentingan
umat Islam. Beliau juga merespon secara positif kegiatan silaturrahim yang digagas
oleh PKS. Menurutnya silaturrahim adalah cara yang sangat efektif untuk
melakukan pendekatan kepada masyarakat yang sulit dilakukan oleh partai-
partai lain.. Beliau mengatakan bahwa akan terus mempelajari visi misi calon
gubernur DKI Jakarta dan memilih yang terbaik dalam malakukan pembenahan
Jakarta. Jadi beliau belum secara eksplisit menyatakan dukungan.
Dra Hj. Yati S.Rahman.MA
Sekilas Tokoh
Ustadzah Yati. S Rahman sangat setuju dengan teori pembinaan kader yang
dilakukan oleh PKS dan beliau mengenal pribadi Nur Mahmudi Ismail (Gurunya
ketika kuliah) yang memiliki keperibadian yang bersahaja dan fleksibel. Secara
keberpihakan secara eksplisit beliau menyatakan dukungannya terhadap PKS
tetapi beliau tetap menekankan aspek netralitas dan tidak terlalu menonjolkan
identitas diri (keberpihakan politik) karena jamaahnya sangat heterogen dan
lintas partai. Bahwa pada akhirnya masyarakat akan bisa menilai sendiri pilihan
politiknya. Dalam rangka mengusung Adang/Dani beliau akan memperkenalkan
kepada jamaah melalui ceramah atau memberikan penyadaran kepada
masyarakat. Bukan dengan sticker, yang outputnya belum tentu signifikan.
Selama ini, yayasan beliau sudah digunakan oleh kader PKS untuk melakukan
kegiatan-kegiatan dakwahnya
Sekilas Tokoh
Sekilas Tokoh:
Oleh karena dukungan beliau ketika itu tidak langsung ditindaklanjuti oleh
kader maka hubungan dengan beliau terputus begitu saja. Oleh karena itu
kunjungan ini menjadi sarana penguatan kembali. Pada akhirnya beliau
menyatakan bahwa akan memberikan dukungan kepada PKS dalam pencalonan
Adang-Dani tetapi tetap menekankan pada prinsip netralitas dan kehati-hatian
dalam memberikan pemahaman kepada jamaah karena beliau berinteraksi
dengan berbagai kalangan. Dukunganya terhadap PKS diperkuat dengan
kemudian menggundang Utdz Nurjanah Hulwani untuk mengisi acara Maulid
Nabi Muhammad pada tanggal 20 Mei 2007 di daerah Sukabumi Jawa Barat.
Sekilas Tokoh:
Ketsiqohan yang teramat besar kepada guru (Atifah Hasan) membuat ia tidak
perlu lagi bertanya lebih jauh mengenai CAGUB/CAWAGUB yang diusung
PKS karena sebelumnya Atifah Hasan telah memintanya untuk mempromosikan
serta memenangkan AD-DA di wilayahnya. Beliau mempersilahkan Ustadzah
Nurjanah untuk hadir dalam pengajian-pengajian yang dikelolanya untuk
memberikan pendekatan keberpihakan politik kepada para jamaahnya dan
sekaligus beliau meminta sticker yang bisa ia sebar luaskan kepada para jamaah.
Sekilas Tokoh:
a. Lulusan IAIN
b. Pernah aktif di PII, HMI, IMM
c. Kepribadiannya yang fleksibel serta wawasanya yang luas membuatnya
dapat diterima di berbagai kalangan termasuk Ia menjadi anggota Forum
interaksi lima agama.
d. Sering diundang di berbagai kota dan daerah untuk mengisi ceramah agama.
e. Mengelola Yayasan Darussalam yang menyelenggarakan Bimbingan dan
Perjalanan Haji.
a. Kader PKS harus memiliki komitmen waktu yang kuat. Ini Ia sampaikan
terkait keluhannya terhadap kader PKS yang beberapa kali membatalkan
kunjungan ustadzah Nurjanah padahal ia sudah membatalkan janjinya
kepada orang lain demi ingin menghargai tamu yang datang
b. Mengeluhkan manajemen keuangan yang dilakukan oleh kelurahan.
Mereka sering kali menjanjikan bahwa MT yang dikelolanya akan
mendapatkan dana bantuan dari pemerintah ternyata sampai sekarang janji
tersebut tidak terbukti. Bahkan pernah ada dana yang seharusnya diterima
olah MT nya diambil olah pihak lain atas nama MT yang dikelolanya. Ia
Ingin pola manajemen kelurahan lebih transparan dalam kepada
masyarakat. Selain itu penyaluran dana tersebut hanya diberikan kepada
orang-orang yang sejalan dengan mereka.
Sekilas Tokoh
Beliau adalah salah seorang Caleg dari PKS pada Pemilu Legislatif 2004 yang
lalu. Tetapi beliau merasakan bahwa setelah pemilu selesai, komunikasi antara
PKS dengan beliau tidak berjalan intensif. Hal inilah yang membuat
kekecewaan beliau terhadap PKS. Oleh karena itu salah satu tujuan kunjungan
kali ini adalah merupakan sarana silaturrahim untuk menetralisir permasalahan
yang ada. Banyak masukan yang beliau sampaikan, antara lain : Caleg yang
tidak jadi harus dimanfaatkan dan dijaga intensitas komunikasinya agar tetap
memberikan kontribusi yang signifikan, beri bantuan kepada siapa saja yang
sudah membantu /mendukung kita misalnya dengan memberi santunan kepada
majelis talim, pengelokasian dana untuk tunjangan majelis talim, fasilitas seperti
askes bagi para ustadzah. Menurut beliau, agar dapat melakukan pembenahan di
DKI Jakarta maka Ulama dan Umaro harus bersatu