Anda di halaman 1dari 14

Ukuran Tendensi Sentral

Oleh: Mohammad Abdullah

Rata-Rata Hitung (mean)


Dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai pengamatan dengan banyaknya pengamatan Rumur mean:
X = variabel yang diamati n = jumlah sampel i = bilangan bulat 1, 2, 3, dst.

Contoh: Data nilai statistik 5 orang: 70, 69, 45, 80, 56

Maka rata-rata hitung adalah

Jika misalnya data berbentuk sebagai berikut:


Ada 5 mahasiswa mempunyai nilai 70 Ada 6 mahasiswa mempunya nilai 69 Ada 3 mahasiswa mempunyai nilai 45 Ada 1 mahasiswa mempunyai nilai 80 Ada 1 mahasiswa mempunyai nilai 56

Untuk menghitung rata-rata dibuat bantuan sebagai berikut: Xi


70 69 45

fi
5 6 3

Maka rumus rata-rata hitung menjadi :

80 56 jumlah

1 1 16

Untuk menghitung rata-rata, dapat digunakan tabel pembantu sebagai berikut

Xi
70 69 45 80 56 jumlah

fi
5 6 3 1 1 16

fiXi
350 414 135 80 56 1.035

Jadi rata-rata hitung = 64,6

Rata-rata hitung pada distribusi frekuensi dengan kelas interval


Rumus yang digunakan :

Dengan ketentuan: fi = frekuensi pada kelas interval Xi = tanda kelas interval

Contoh:
NILAI UJIAN FREKUENSI (fi)
TANDA KELAS (Xi)

PRODUK (fiXi)

31 40 41 50 51 60 61 70 71 80 81 90 91 100 JUMLAH Maka :

1 2 5 15 25 20 12 80

35,5 45,5 55,5 65,5 75,5 85,5 95,5 -

35,5 91,0 277,5 982,5 1.887,5 1.710,5 1.146,5 6.130,5

Rata-rata gabungan Conto: ada 3 kelompok mahasiswa yang masingmasing jumlahnya 10, 6 dan 8 orang. Masing-masing kelompok mempunyai ratarata nilai 80, 75 dan 90. maka rata-rata gabungan :

Rata-rata =

= 82,08

MODUS
Adalah nilai yang paling sering muncul Sering dipakai utk menentukan rata-rata pada data kualitatif. Contoh: sebagian besar kematian bayi di NTB disebabkan oleh penyakit pneumonia. Contoh penghitungan modus: sederet angka : 12 34 14 34 28 34 34 28 14
Data (Xi) Frekuensi (fi)

12 14 28 34

1 2 2 4

Maka modus adalah 34

Modus pada Distribusi Frekuensi dg Kelas Interval (data interval/ratio)


Rumus penghitungan modus adalah:

Mo = modus b = batas bawah kelas modal (kelas dg frekuensi terbesar) P = panjang kelas modal b1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dg tanda kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modal b2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yg lebih besar sesudah tanda kelas modal

Contoh
NILAI UJIAN 31 40 41 50 51 60 Fi 1 2 5

Kelas modal = adalah kelas ke 5 b = 70,5 (atau ujung bawah - ) p = 10 b1 = 25 15 = 10 b2 = 25 20 = 5

61 70 71 80 81 90 91 100 Jumlah

15 25 20 12 80

Modus = 77,17

Median
Adalah nilai tengah setelah data disusun menurut urutannya Jika banyaknya data ganjil, maka Me merupakan data paling tengah Jika banyaknya data genap, maka Me adalah rata-rata hitung dari 2 data yang ditengah Contoh 1: satu set data : 31 20 40 15 12 42 50 maka data hrs diurutkan menjadi : 12 15 20 31 40 42 50 Jadi mediannya adalah 31

Contoh 2 : Satu set data : 23 30 12 15 20 25 Data hrs diurutkan menjadi : 12 15 20 23 25 30 Maka median adalah (20 + 23)/2 = 21,5 Untuk data dalam distribusi frekuensi dengan kelas interval, rumus median adalah :

b = batas bawah kelas median n = ukuran sampel P = panjang kelas median F = jumlah semua frekuensi dg tanda kelas lebih kecil tanda kelas median f = frekuensi kelas median

Contoh :
NILAI UJIAN 31 40 41 50

fi
1 2
Setengah dari seluruh data = 40 Maka median terletak pada kelas ke 5. b = 70,5 p = 10 f = 25 F = 1 + 2 + 5 + 15 = 23

51 60 61 70 71 80 81 90 91 100 Jumlah

5 15 25 20 12 80

Median = 77,3

Anda mungkin juga menyukai