Anda di halaman 1dari 9

Syukur berarti menghargai dan memberi balasan atas seluruh amal kebaikan hamba-nya.

Allah memberi balasan pahala yang banyak dan berlipat ganda atas ketaatan dan ibadah yang sedikit. Al-Quran menerangkan, Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya.(Qs. Al-Anam:160) bahkan, dalam surat Al-Baqarah ayat 261, Allah akan membalas amal shaleh yang akan kita lakukan sebanyak 700 kali lipat. Subuhanallah!Al-Quran menegaskan, Perumpamaan oarang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Dia mahalus, maha Mengetahui.(QS.Al-baqarah:261) Demikian makna asy-Syakuur. Sekarang, bagaimana bentuk meneladani nama dan sifat allah Asy-Syukuur? meneladani nama dan sifat Allah Asy-Syakuur berarti kita harus selalu mensyukurisegala nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepada kita. Syukur itu diwujudkan dalam tiga aspek. pertama, syukur dengan hati, yaitu menyadari dan menyakini bahwa semua nikmat dan karunia yang diperoleh merupakan anugerah Allah dan berasal dari-Nya. kedua, syukur dengan lisan, yaitu dengan memuji Allah sebanyakbanyakny. ketiga syukur dengan perbuatan, yaitu taat beribada kepada-Nya dan menggunakan karunia itu untuk kebaikan. Dengan demikian, insya Allah kita akan memperoleh tambahan nikmat dari-Nya. Al-Quran menerangkan,Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),maka pasti azab-Ku sangat berat.(QS.ibrahim *14+: 7) Akhirnya, marilah kita berdoa, Ya Tuhanku, anugerahilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yng telah engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang engkau ridhai; dan masukanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.(QS.An-Nami[27]:19)

UMAT ISLAM DI PALESTINA DIBANTAI KITA HANYA DIAM SAJA ? Sungguh sangat menyedihkan kaum-kaum Islam sekarang yang tidak berada di kawasan Palestina. Mereka hanya diam saja melihat saudara-saudara mereka dibunuh, dibantai habis-habisan di wilayah Gaza Palestina setelah Masjidil Aqsha ( Salah satu dari ketiga Masjid tersuci di dunia ) berhasil direbut oleh kaum Yahudi dari Israel atas bantuan kaum Nasrani dari Amerika Serikat. Padahal, Islam itu satu tubuh, satu bagian tubuh merasakan sakit, maka semua bagian tubuh juga ikut merasakan sakit. Sama juga halnya dengan satu orang muslim merasakan sakit, maka semuanya juga merasakan sakit. Namun sekarang tidak, semuanya terbalik. Nabi n bersabda:

Seorang mukmin bagi mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan yang saling menopang, lalu beliau menautkan antar jari-jemari (kedua tangannya). (Muttafaqun alaihi) Saudara-saudara kita dibunuh di daerah yang sangat jauh, kita malah berfoya-foya mencari keuntungan, tidak malah membantu mereka. Toh, membantu yang disini maksudnya bukan membantu dalam hal fisik ( perang ) saja, tetapi membantu juga bisa dalam hal penyaluran obat-obatan, berdoa agar mereka diselamatkan oleh Allah, atau menolong mereka dari kekejaman kaum Israel dan Amerika Serikat. Lalu, bagaimana jika anda menjadi orang Palestina itu sendiri yang disiksa, dianiaya, bahkan dibunuh agar anda bisa merasakan bagaimana pahitnya kehidupan yang ada disana, agar anda bisa merasakan tali persaudaraan umat muslim disana ?

Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak menzalimi saudaranya, tidak membiarkannya (tidak ditolong), tidak mencelakakannya, dan tidak meremehkannya. (HR. Muslim) Nah, maka dari itu, kita harus bersyukur kita masih diberi kenikmatan didunia ini oleh Allah SWT berupa kemerdekaan, dan kita sungguh masih beruntung tidak seperti saudara-saudara kita yang hidup di Palestina. Kenikmatan berupa kemerdekaan itulah yang harus sangat kita syukuri. Karena dengan bersyukur, maka allah akan melimpahkan segala rezekinya kepada kita semua. Seperti yang biasa disebutkan dalam suatu hadist : allahuma in syakartum, laa jidanakum, walaa in kafartum, innaa adzaabi laa syadiid , yang artinya seperti demikian, bahwa : Jika kamu bersyukur, maka Aku limpahkan rezeki-Ku kepadamu, dan jika kamu tidak bersyukur ( kufur ) maka adzab-Ku sangat pedih. Hadist tersebut menjelaskan bahwa apabila kita bersyukur, maka allah akan melimpahkan rezekinya kepada kita, namun jika kita ingkar dan tidak bersyukur, maka kita akan disiksa dengan adzab yang sangat pedih

oleh Allah SWT di hari akherat kelak. Maka dari itu, kita harus membiasakan diri untuk bersyukur kepada allah sejak dini. Untuk itu juga, marilah kita memperkokoh Ukhwah Islamiyah kita dan mari kita ajak teman-teman kita untuk mulai peduli dengan saudarasaudara kita yang sedang menderita di palestina untuk ikut membantu mereka dan mempererat tali persaudaraan dengan mereka agar kita sesama muslim tidak saling melecehkan dalam prinsip satu tubuh menurut Islam.

I. banyak terjadi di Jalur Gaza ketimbang wilayah lain di Palestina, seperti Tepi Barat, misalnya. Pertanyaan ini jadi pembuka artikel empat seri di media online, Republika.com, dan kemudian saya angkat menjadi judul dan tema tulisan. Jalur Gaza yang merupakan daerah konflik ialah wilayah yang terletak di bagian Tenggara Tanah Palestina dengan panjang sekitar 35 kilometer dan lebar antara lima sampai tujuh kilometer. Daerah ini sempat berkali-kali diduduki oleh negara yang berganti-ganti pula. Tahun 15171917, daerah ini dikuasai oleh ke-Khalifahan Utsmaniyah (Otoman). Setelah keruntuhan Khalifah Utsmaniyah, Gaza masuk ke dalam mandat Inggris sampai tahun 1947. Setelah negara Israel secara sepihak mengumumkan kemerdekaannya, pada 14 Mei 1948, daerah ini seakan tak putus dirundung konflik. Sempat dikuasai oleh Mesir, namun pada tahun 1967 dikuasai oleh Israel sebelum akhirnya daerah ini masuk ke dalam wilayah Palestina. (Icons of The World (Kisah Kepemimpinan 16 ikon dunia), edisi Koleksi Angkasa, 2007). Hamas dan Jalur Gaza Pada tanggal 25 Januari 2006, untuk pertama kalinya faksi Hamas berhasil memenangkan Pemilu Legislatif Palestina. Kemenangan Hamas ini sekaligus menyudahi dominasi faksi Fatah selama 40 tahun di Jalur Gaza. Palestina bak terbelah menjadi dua, Hamas yang menguasai Jalur Gaza, dan Fatah yang bercokol di Tepi Barat. Kemenangan faksi Hamas ini membuka babak baru dalam perseteruan di Jalur Gaza. Sikap Hamas yang tak kenal kompromi ternyata tak disukai oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Hasil Pemilu tak diakui oleh AS dan sekutunya. Sikap keras Hamas dan penolakan dari AS dan sekutu menimbulkan babak baru dalam perseteruan yang terjadi di Jalur Gaza. (Republikaonline.com). Puncaknya yaitu pada Juni 2007. Jalur Gaza diblokade oleh Israel, ketika Hamas berhasil mengambil alih kontrol atas teretori Palestina. Berbagai ketegangan-pun meningkat. Perang tinggal menunggu waktu. Dan benar saja! Pada 27 Desember 2008, mesin-mesin pembunuh Israel mulai menghujani Jalur Gaza. Petaka itu disebut sebagai tragedi kemanusian paling buruk dalam rentang waktu 2008. (Artikel Siapa Peduli Palestina, Zuhairi Misrawi, Kompas). Kini, serangan yang sama di Jalur Gaza kembali dilancarkan oleh Israel. Kedua belah pihak sama-sama bersikukuh pada dalih membela diri. Israel melakukan serangan dengan dalih membela diri dari tembakan roket-roket Hamas. Dalih yang sebenarnya bukan sebagai sebab, melainkan akibat. Sebab, sebelumnya, petinggi sayap militer Hamas, Ahmad Jabbari, tewas dibunuh oleh Israel. Sulit untuk dipungkiri bahwa pembunuhan terhadap Ahmad Jaabari itu merupakan pesan politik Israel kepada Hamas. Hal yang sama juga ditulis oleh Zuhairi Misrawi dalam

artikelnya di harian Kompas, 30/12/2008, bahwa serangan Israel ke Jalur Gaza pada tahun 2008 sebagai sikap politik Israel untuk menumpas habis jantung kekuatan Hamas. Khusus serangan Israel kali ini, peneliti politik dari The Habibie Centre, Bawono Kumoro, mempunyai analisa sendiri. Dalam artikelnya, Di Balik Agresi Israel Ke Gaza, yang dipublish oleh Sindo (17/11/2012), Bawono menulis, setidaknya ada dua target utama yang hendak dicapai Israel melalui agresi militernya ke Jalur Gaza, yakni: Pertama: Dengan melancarkan agresi militer ke Jalur Gaza, Israel ingin menciptakan opini publik dunia internasional bahwa penguasaan Hamas terhadap Jalur Gaza telah membuat agenda dunia internasional pendirian Negara Palestina Merdeka semakin sulit dicapai. Jika opini publik itu berhasil diciptakan, mimpi lama Israel agar persenjataan Hamas dilucuti total akan mendapat justifikasi. Kedua: agresi Israel ke Jalur Gaza juga dimaksudkan untuk pengaruh Iran di Palestina. Sudah menjadi rahasia umum, selama ini Hamas mendapatkan dukungan moral dan politik dari Iran. Bagi Iran, kehadiran Hamas diperlukan guna membendung hegemoni Israel di Timur Tengah. Selain kedua alasan yang ditulis oleh Bawono Kumoro, patut diduga adanya agenda politik dari Amerika Serikat dan juga Israel. Seperti diketahui, bahwa pada awal 2013, Israel akan kembali melaksanakan pemilu. Agresi ini sangat diperlukan oleh seorang Benjamin Netayahu untuk memprkuat dukungan politik dari rakyat Israel terhadap dirinya. Terbukti, menurut survei, yang dikabarkan oleh TV One pada petang kemarin, sekitar 87 persen masyarakat Israel menyetujui tindakan Israel ini. Di pihak Amerika, AS merasa berkepentingan untuk menyelamatkan muka Obama di mata publik, terutama muslim, tentang komitmennya dalam perdamaian di Timteng dan pendirian negara Palestina Merdeka. Dengan adanya agresi ini, maka pemerintah AS mempunyai dalih bahwa sulitnya perdamaian di Timteng bukan buah dari ketidakseriusan AS, melainkan lebih diakibatkan kepada tindakan-tindakan tak bersahabat Hamas. Beberapa faktor itu yang menyebabkan mengapa Jalur Gaza selalu bergolak dilanda oleh konflik. Kepentingan politik global jelas terlihat pada setiap konflik yang terjadi di Jalur Gaza. Namun, terlepas dari itu semua, dengan dalih atau alasan apapun tindakan melukai warga negara sipil, baik dari pihak Palestina atau Israel, tetap tak bisa dibenarkan dan wajib mendapatkan perhatian yang serius dari dunia internasional.

II. Konflik Palestina Israel yang berlangsung sejak tahun 1948 hingga kini seperti tidak akan pernah bisa diakhiri. Penyerangan-penyerangan di antara kedua belah pihak selalu akan terjadi. Pihak Israel beralasan mempertahankan diri dari serangan pejuang Palestina dan tentara Hamas, sedang pihak Palestina mengadakan perlawanan karena merasa wilayahnya semakin menyempit direbut rezim zionis dengan pendudukan bersenjata maupun mendirikan pemukiman-pemukiman yahudi dengan cara merampas tanah rakyat Palestina. Masyarakat dunia khususnya negara-negara Arab yang semula memihak bangsa Palestina dan berperang dengan Israel untuk membela hak-hak bangsa Palestina yang dijajah, akhirnya lebih banyak berdiam diri. Terutama sejak berdirinya negara Palestina secara resmi pada tanggal 15 Nopember 1988, dukungan negara Arab semakin melemah terhadap perjuangan bangsa Palestina menghadapi rezim zionis yang didukung mutlak oleh Amerika Serikat (AS). Sepertinya negara-negara Arab melihat Palestina bukan lagi sebagai bangsa yang lemah yang harus didukung sepenuhnya oleh sesama bangsa Arab, tapi sudah sebagai negara yang berdaulat dan mempunyai kekuatan sendiri. Atau karena ada kepentingan politik dan ekonomi sehingga rasa persaudaraan kearaban dan keislaman di antara bangsabangsa arab meluntur. Kebingungan kaum Muslimin dan masyarakat dunia akan nasib rakyat Palestina selanjutnya dan kapan konflik mereka dengan pemerintah Israel akan berakhir adalah pertanyaanpertanyaan dengan jawaban memilukan. Kalau dilihat dari sepak terjang rezim zionis, maka jawabannya adalah sampai seluruh tanah Palestina habis dikuasai oleh mereka dan sebagian bangsa Palestina yang tersisa mau menjadi rakyat jajahan, bangsa kelas dua atau bahkan menjadi budak. Sedangkan bila dilihat dari semangat perjuangan bangsa Palestina melawan rezim zionis, maka jawabannya adalah sampai titik darah penghabisan dari para pejuang, mujahid mereka yang membela tanah air dan keberadaan mereka sebagai bangsa merdeka dan berdaulat di tanah sendiri. Apabila diringkas ada dua penyebab terkatung-katungnya penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel, yakni: 1. Perbedaan yang menonjol dan prinsip berupa pengakuan akan keberadaan kedua negara dan bangsa tersebut di mata mereka sendiri khususnya, dan di mata negara-negara lain di dunia termasuk Amerika Serikat yang sampai saat ini masih berpihak kepada pemerintah Israel. 2. Kedudukan kota Jerusalem dengan mesjid Alaqsanya sebagai tempat ibadah dan bersejarah bagi kedua bangsa yang secara umum berbeda agama tersebut. Dunia arab dan dunia Islam memandang bangsa Palestina adalah pemilik sah tanah air mereka. Sedangkan bangsa Yahudi adalah bangsa yang tidak memiliki tanah air dan menolak

serta keluar dari tanah perjanjian (Holy Land) yang dijanjikan Tuhan sesuai dengan berita di kitab suci. Kedaulatan bangsa Palestina dengan berdirinya negara Palestina merdeka yang diproklamirkan di Aljazair ternyata tidak sepenuhnya diakui oleh Israel. Israel menganggap Jerusalem dan Gaza sebagai bagian dari tanah perjanjian seperti yang disebutkan di dalam kitab suci mereka, yang masih dikuasai oleh bangsa Palestina. Inilah alasan kenapa bangsa Yahudi dengan semangat zionismenya lebih memilih tanah Palestina sebagai tempat untuk mendirikan negara. Amerika Serikat sendiri masih menerapkan standar ganda dalam hal ini. Sebagai anggota dewan keamanan PBB mengakui legalitas negara Palestina, namun di sisi lain membantu Israel secara politik, militer dan ekonomi untuk menguasai Palestina. Dunia arab dan Islam menganggap berdirinya negara Israel adalah bentuk dari pemaksaan atas keberadaan orang-orang Yahudi di tanah Palestina. Bagi bangsa Palestina rezim zionis Israel dan bangsa Yahudinya adalah penjajah yang mendatangi dan ingin merebut tanah air mereka, bukan sebuah negara tetangga yang sedang bertengkar dengan mereka. Bagi para pejuang Palestina peperangan yang mereka lakukan adalah sebuah perjuangan heroik mempertahankan keberadaan tanah air dan bangsanya, persis seperti pejuangan kita memerdekan diri dari penjajah Belanda dan Jepang. Memang benar perang antara Palestina dan Israel bukan perang agama, tetapi tidak bisa dilepaskan dari sebab-sebab pemikiran keagamaan yang berasal dari kitab suci. Alasan utama mereka berperang adalah memperebutkan tanah air, termasuk juga daerah Jerusalem yang merupakan tempat suci bagi tiga agama samawi di dunia, di mana di sana berdiri mesjid Alaqsa (Alharam alqudsi ashsharif) yang dijadikan tempat ibadah umat Islam atau disebut juga sebagai Bukit Bait Allah (The Temple Mount / Har ha-Bayit) bagi umat Yahudi dan Nasrani. Dan terkenal dengan dinding ratapan (The Western Wall/The Wailing wall/Ha Kotel Ha Maaravi) yang terletak di sebelah barat masjid Alaqsa sebagai tempat ibadah umat Yahudi, atau disebut Alburaq Wall oleh kaum Muslimin. Perhatikan kegiatan pemerintah Israel yang mengadakan pembongkaran dan penggalian di bagian dinding ratapan yang nota bene bagian dari mesjid Alaqsa. Perhatikan juga katakata Theodore Herzl (merupakan pengulangan sumpah tua dari para Talmudis) pada pembukaan Konggres Zionis Dunia di Basel, Swiss pada tahun 1897: "Jika aku melupakanmu, Oh, Yerusalem, maka tangan kananku ini tidak akan bisa melakukan apa pun".

III. Semua itu bisa d jelaskan kalau kmu tau sejarah Kaum Yahudi dan sejarah berdirinya konflik ini adalah konflik berkepanjangan yg telah berlangsung selam 60 tahun lebih. di tilik dari awal mula penyebab konflik, intinya adalah perebutan wilayah Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur. Israel adalah negara yg didirikan untuk kaum Yahudi. Kaum Yahudi adalah kaum yang tidak memiliki tanah air dan tersebar d seluruh penjuru dunia. Karena kasus Holocoust yg dialami kaum yahudi oleh Nazi Jerman, d putuskan memberikan tempat bagi kaum yahudi untuk bertempat tinggal. Setelah melalui proses yang amat panjang akhirnya pada 1948, kaum Yahudi memproklamirkan berdirinya negara Israel. Dengan kemerdekaan ini, cita-cita orang orang Yahudi yang tersebar di berbagai belahan dunia untuk mendirikan negara sendiri, tercapai. Oleh Inggris mereka ditawarkan untuk memilih kawasan Argentina, Uganda, atau Palestina untuk ditempati, tapi mrk lebih memilih Palestina. Sejak awal Israel sudah tidak diterima kehadirannya di Palestina, bahkan di daerah mana pun mereka berada. Karena merasa memiliki keterikatan historis dengan Palestina, akhirnya mereka berbondong2 datang ke Palestina. mengapa Palestina? sebenarnya konflik ini sangat berkaitan dg unsur Agama, para Yahudi, sangat ingin mengambil atao menempati Bukit Zion dan sekitarnya (daerah palestin, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerussalem timur) yg dikeramatkan dan d percaya oleh mereka bahwa tempat itu tempat suci tuhan mereka. Dg datangannya bangsa Yahudi ke Palestina scr besar2an, Mulailah terjadi perampasan tanah milik penduduk Palestina oleh pendatang Yahudi. Pada masa inilah, perlawanan sporadis bangsa Palestina mulai merebak. Berdasarkan perjanjian Sykes Picot tahun 1915 yang secara rahasia dan sepihak telah menempatkan Palestina berada di bawah kekuasaan Inggris. Dengan berlakunya sistem mandat atas Palestina, Inggris membuka pintu lebar-lebar untuk para imigran Yahudi dan hal ini memancing protes keras bangsa Palestina. Aksi Inggris selanjutnya memberikan persetujuannya melalui Deklarasi Balfour pada tahun 1917 agar Yahudi mempunyai tempat tinggal di Palestina. Pada tahun 1947 mandat Inggris atas Palestina berakhir dan PBB mengambil alih kekuasaan. Resolusi DK PBB No. 181 (II) tanggal 29 November 1947 membagi Palestina menjadi tiga bagian. Hal ini mendapat protes keras dari penduduk Palestina. Mereka menggelar

demonstrasi besar-besaran menentang kebijakan PBB ini. Lain halnya yang dilakukan dengan bangsa Yahudi. Dengan suka cita mereka mengadakan perayaan atas kemenangan besar ini. Bantuan dari beberapa negara Arab dalam bentuk persenjataan perang mengalir ke Palestina. Apa yang dilakukan Yahudi dalam merebut Palestina tidaklah terlepas dari dukungan Inggris dan Amerika. Berkat dua negara besar inilah akhirnya Yahudi dapat menduduki Palestina secara paksa walaupun proses yang harus dilalui begitu panjang dan sulit. Sejak 1918 hingga 1948, sekitar 600.000 orang Yahudi diperbolehkan menempati wilayah Palestina. Tahun 1956, Gurun Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel, setelah gerakan Islam di kawasan Arab dipukul dan Abdul Qadir Audah, Muhammad Firgholi, dan Yusuf Tholat yang terlibat langsung dalam peperangan dengan Yahudi di Palestina dihukum mati oleh rezim Mesir. Dan pada tahun 1967, semua kawasan Palestina jatuh ke tangan Israel. Peristiwa itu terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan Islam dan hukuman gantung terhadap Sayyid Qutb yang amat ditakuti kaum Yahudi. Tahun 1977, terjadi serangan terhadap Libanon dan perjanjian Camp David yang disponsori oleh mendiang Anwar Sadat dari Mesir. Akhirnya, terbentuklah HAMAS sebagai bentuk organisasi dari rakyat palestina yang ingin melepaskan wilayahnya dari kependudukan Israel dengan garis keras (mata d balas mata). Jadi, pendek kata, Israel menyerang palestina untuk memperluas wilayahnya dan mendapatkan wilayah2 yg d inginkannya, termasuk Jalur Gaza. dg alasan rohani (mengambil kembali daerah2 suci mrk) mereka menghalalkan segala cara biarpun harus membunuh orang2 tdk bersalah. padahal, Yerussalem pun adalah kota suci bagi 3 agama, yakni Islam, Kristen dan Yahudi. oleh para elite yahudi israel, kota suci ini d jadikan bagian dari negaranya. Padahal menurut PBB kota ini adalah Kota International karena memiliki kepentingan thdp beberapa agama. Saat ini, bila kita ingin mengunjungi Yerusalem, sangat sulit karena d jaga ketat oleh Israel yg Merasa memilikinya.

Anda mungkin juga menyukai