2.1
Persamaan Diferensial Parsial Dalam persamaan diferensial parsial muncul turunan parsial yang
(2.1)
yang menggambarkan gerak bentuk gelombang, dapat berbentuk gelombang samudera, gelombang suara, gelombang cahaya dan gelombang yang lainnya. Persamaan diferensial parsial (PDP) adalah suatu persamaan yang mengandung dua atau lebih derivatif parsial untuk suatu fungsi dari dua atau lebih variabel bebas. Tingkat derivatif parsial tertinggi merupakan tingkat persamaan diferensial parsial tersebut. Sedangkan pangkat tertinggi dari order tertinggi merupakan derajat dari persamaan diferensial tersebut. (Soeharjo,1996) Notasi untuk turunan parsial, jika = ( , ), maka,
( , )=
( , )=
( , )=
( , )=
(2.2)
(2.3)
Dari notasi turunan tersebut di atas, maka dapat diketahui turunan dari turunan parsial dari 1. Untuk mencari terhadap x = ( , ) yaitu: , pandang y sebagai konstanta dan diferensialkan ( , )
2.
( , )
Untuk turunan yang lebih tinggi, jika maka turunan parsialnya dan
ditinjau turunan parsial dari ( ) , ( ) , ( ) dan ( ) yang disebut turunan parsial kedua dari . Jika
( ) =
( ) = ( ) =
= =
( ) =
Dari notasi
=
(atau
2.2
Persamaan Diferensial Parsial Linier dan Nonlinier Persamaan diferensial parsial (PDP) diklasifikasikan menjadi PDP linier
dan nonlinier. ( , ) ( , )
( , )+ ( , )
( , )+2 ( , )
( , )+ ( , ) ( , )= ( , )
( , )+ ( , )
( , )+
(2.8)
di mana
( , )=
( , )
dan
( , )=
( , )
Demikian halnya dengan persamaan diferensial parsial dengan dua variabel bebas dikatakan berorde dua, tiga, empat hingga berorde m jika turunan tertinggi dari variabel terikatnya adalah dua, tiga, empat atau m. Bentuk umum persamaan diferensial parsial linier dan nonlinier berorde dua, tiga, empat dan berorde n: (i).
(ii).
(iii).
=0
=0
(iv).
+
, , ,,
(2.10)
+ + 0
(Zauderer, 2006: 137).
=0
2.17
Persamaan Diferensial Kekekalan Massa Semua persamaan diferensial gerak dasar fluida dapat diturunkan dengan
meninjau suatu volume keunsuran atau suatu sistem keunsuran. Disini dipilih suatu volume kendali keunsuran yang letaknya tetap (dx, dy, dz), perhatikan gambar di bawah ini:
x y z
Gambar 2.2 Volume Kendali
+ +
Massa Keluar
Dengan memperhatikan hukum kekekalan massa untuk volume kendali yang tetap:
+ (
=0
(2.51)
Unsur itu sedemikian kecilnya sehingga integral volumenya menjadi suatu suku diferensial:
(2.52)
Jika suku-suku dalam persamaan (2.52) serta data pada flux massa masuk dan