Anda di halaman 1dari 8

Arab Pra Islam

A. Jazirah Arab Jazirah berarti Pulau, dengan demikian jazirah Arab berarti Pulau Arab, dan sudah menjadi istilah umum, tanah Arab adalah semenanjung Arab yang berbentuk persegi panjang yang disebelah barat berbatasan dengan laut merah, disebelah selatan denagn lautan hindia , disebelah timur dengan teluk Arab dan disebelah utara bersinggungan dengan gurun Irak dan gurun Syam, dan penduduk asli jazirah Arab dinamakan dengan Bangsa Arab.Bangsa Arab termasuk kedalam rumpun bangsa Semit, yaitu anak cucu Sam bin Nuh, dan bangsa Arab rumpun semit inilah yang sampai sekarang masih bertahan. Para Sejarawan membagi bangsa Arab kepada dua kelompok besar, yaitu Arab Baidah yang keadaan mereka hanya sebatas riwayat-riwayat yang ditemukan pada syair-syair dan teks-teks kitab suci serta prasasti-prasasti saja, semisal bangsa Ad dan kaum Tsamud. Dan Arab Baqiyah atau yang masih eksis, yang terbagi menjadi kepada Arab Aribah dan Arab Mustaribah. Arab Aribah ini dinamakan pula Qahthaniyah, yang disandarkan pada nenek moyang mereka yang bernama Qahthan., juga dinamakan Yamaniyah, karena asal mereka berasal dari negeri Yaman. Adapula Arab Mustaribah yang merupakan keturunan Nabi Ismail, dinamakan Mustaribah karena bukan asli Arab saat itu. Nabi Ismail dibesarkan dan tinggal di Mekkah yang saat itu dikuasai kabilah Jurhum.1 Dari segi tempat tinggalnya bangsa Arab terbagi menjadi dua bagian, ahl al-badawi (kaum badui) yang mereka tidak memilki tempat tinggal tetap dan hidup di padang pasir dan ahl al-hadlar, yang sudah bertempat tinggal di kota-kota dan memilki peradaban yang maju.Jazirah Arab sendiri terdiri dari : 1. Jazirah Arab bagian tengah

2. Jazirah Arab bagian tepi2


Bagian tengah terdiri atas tanah pegunungan yang jarang turun hujan, dan dihuni oleh kaum badui, yaitu penduduk gurun pasir. Sehingga unta merupakan binatang yang teramat penting bagi kehidupan mereka, disamping biri-biri, karena dari biri-biri
1

Ahmad Iskandari dan Mushtofa anani, Al-Wasith fi al-Adab al-Arobi Watarikhi (Mesir: Dar al-Maarif.

tt) cet. Ke-18.


2

A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam (Jakrta: PT. Pustaka Al Husna Baru, 2003)jil ke-1 hlm29

dihasilkan susu untuk diminum, dagingnya dimakan, kulit dan bulunya dipakai untuk pakaian dan kemah. Keistimewaan penduduk gurun terutama pada garis keturunannya, ini bisa dimengerti, karena jazirah Arab tidak pernah dimasuki oleh orang asing. Bahasa mereka terpelihara, karena jarang bertemu dengan bangsa asing, sehinnga menjadikan nya pusat kebahasaan yang fasih, disaat bahasa Arab mengalami kerusakan di kota-kota dan negeri. Adapun ciri-ciri masyarakat gurun pasir adalah sebagai berikut:

1. Memiliki tingkat kebahasaan dan kesusatraan yang tinngi


2. Sangat menjaga keturunan (nasab)

3. hidub bersuku-suku, dikarenakan mereka tidak memilik badan resmi yang


mampu melindungi rakyatnya 4. Memiliki jiwa pemberani. Adapun jazirah Arab bagian tepi, keadaan gegografisnya meneyebabkan hujan turun dengan teratur, sehinnga penduduknya jarang mengembara,. Mereka mendidrikan kerajaan dan membina bermacam kebudayaan. C. Negeri-Negeri Arab Pra Islam a. Yaman Negeri ini memiliki kebudayaan yang cukup maju sebelum Islam datang, tanahnya yang subur didukung ole banyak hujan ke negeri tersebut. Pertanian menjadi mata pencaharian penduduknya. Menjadikan negeri ini dilimpahi kemakmuran.Masyarakatnya membuat bendungan dan waduk-waduk untuk memaksimalkan potensi air hujan. Bendungan yang terkenal sekaligus hampir memusnahkan peadaban mereka yaitu bendungan maarib, disebabkan alpa mengurus bendungan tersebut,memyebabkannya rubuh. Kerububuhannya mengkibatkan sebagian besar wilayah Yaman terendam air, dan banyak wilayah mereka yang tidak mendapatkan pasokan air untuk pertanian. Kejadian ini mengakibatkan banyak orang yaman yaman antara lain: 1. Kerajaan Saba Kerajaan sa cukup terkenal, bukan saja karena diceritakan dalam al-Quran, yaitu tentang ratunya , yaitu ratu bilqis yang berhubungan dengan Nabi Sulaiman sebagaiman yang diterangkan dalam al-Quran: Disamping itu, bendungan raksasa marib yang dibuat oleh orang Yaman menjadikannya negeri yang terkenal karena kemajuan arsitekturnya. Bendungan ini berfungsi membendung air diantara dusa gunung, uyang airnya bisa dipergunakan

sewaktu-waktu unutk mengairi pemukiman dan ladang-ladang penduduknya.sekaligus berfungsi menahan banjir bilamana musim hujan denagn intensitas hujan yang tinggi. Sayangnya sebagimana kebanyakan peradaban, hasil cipta manusia ini tidak bisa dijaga dengan baik oleh generasi berikutnya, sehingga, bendungan yang seharusnya memberi manfaat yang besar justru mengakibatkan kerusakan yang besar, dengan kejadian ini mengakibatkan runtuhnya kerajaan Yaman pada tahun 115 SM.sebagaimana diceritakan dalam al-Quran: 2. Kerajaan Himyar Kerajaan ini berdiri semenjak runtuhnya kerajaan Saba. Kekuasaan merekasampai ke Irak dan Bahrain. Bahkan mereka pun membangun bendungan-bendungan dan damdam air untuk perairan pemukiman dan pertanian.Raja-rajanya telah mempaiki system irigasi dengan baik. Akan tetapi sama halnya dengan kerajaan saba, kerajaan ini mengalami kehancuran setelah bendungan-bendungan mereka tidak dapat dipertahankan lagi. Emnyebabkan rakyatnya bayak bermigrasi ke daerah0daerah Arab lain. 3. Yaman Terjajah Yaman adalah Negara yang subur. Kondisi ini menyebabkan negeri ini menjadi incaran kedua negara besar kurun itu, yaitu Persia dan Romawi untuk menguasainya.Didasari adnya konflik agama antara penganut Yahudi nan Nasrani saat itu. Kerajaan Romawi yang beragama Nasrani bersekutu dengan kerajaan Habsy menyerang Yaman yang saat itu dikuasai oleh Zunuas yang menganut Yahudi, sehingga jatuhlah Yaman ke tangan Aryath, panglima peramg Habsy. Tidak lama kemudian Aryath dibunuh oleh Abrahah yang merupakan pembantunya.Abrahah ini cukup dikenal dengan bala tentara gajahnya yang ingin menghancurkan kabah karena ini dengan banyaknya orang yang mengunjungi Baitulloh tersebut. Kejadian tersebut diceritakan dalam al-Quran Setelah kematian Abrahah pasdca penyerangan ke Mekkah, kekuasan Yaman dipegang oleh anaknya yang bernam Yaksum, lalu digantikan oleh Masruq. Setelah itu datang bangsa Persia yang mengalahkan Habsy dan Romawi di Yaman. Pada saat Nabi muhammad megirimkan utusan-utusan kepada negeri-negeri lain untuk menganut agama Islam., Yaman diperintah oleh Gubernur Bazan.Dia kemudian msuk Agama Islam. Disampingkerajaan-kerajaan yang berada di Yaman ada juga kerjaan kerajaan yang dibentuk oleh imperium persia dan romawi, dengan tujuan supaya melindungi wilayah mereka dari serangan-serangan kabilah-kabilah. Kerajaan tersebut yaitu kerajaan Hirah

(manadziroh) kerajaan ini berada dibawah lindungan kerajaan Persia. Adapula kerajaan Ghassan yang berada dibawah imperiun Romawi dan mereka pun meganut agama Masehi. Antara kerajaan ini seringkali terjadi peperangan, karena keduanya menjalankan politik dua imperium yang bermusuhan. Pengaruh kedua imperium intupun mampu meninggalkan kebudayaan bagi bangsa Arab lewat kerajaan Hirah dan Ghassan, kebudayaan Romawi dan Persia ditransfer kepada bangsa Arab yang terbelakang. b. Hijaz Hijaz sebutan untuk daerah tandus yang berfungsi sebagai penghambat antar dataran tinggi Nejd dan dataran rendah Tihamah. Kawasan ini merupakan daerah terpenting bangsa Arab, keberadaan Kabah menjadikannya wilayah yang sangat dihormati oleh bangsa Arab. Mereka saling bahu membahu untuk menjaga kemerdekaan negeri itu dari para penjajah, menjadikan negeri Hijaz negeri yang yang dapat menjaga kemerdekaanya, disamping letak dan kemiskinannya. Wilayah hijaz meliputi kota suci Mekkah dan daerah-daerah lain disekitarnya yang dikelilingi gunung-gunung batu yang gersang. Hijaz terdiri dari beberapa kota, selain kota suci Mekkah juga ada thaif, yastrib dan kotakota kecil lain. Kota Mekkah Mekkah pada zaman dahulu merupakn jalur lintas perdgangan antara yaman di bagian Arab selatan dengan syam yang berada dekat klaut tengah. Secara geografis kota mekkah hampir-hampir tengahnya jazirah Arab, oleh karenanya kabilah-kbilah suku arab tidaklah sulit untuk mnuju je kota mekkah, begitupun penduduk Mekkah sangat mudah jika bepergian ke negeri-negeri seperti yaman , syam, dan Hirah. Sehingga penduduk Mekkah gemar berniaga, bahkan Nabi Muhammad diketahui kenabiannya ketika bertemu dengan seorang pendeta saat berniaga dengan Abu Thalib, lantas Abu thalib cepat-cepat membawa pulang keponakannya itu, karena khawatir akan terjadi apa0apa sebelum urusan niaganya selesai. Penamaan kota suci ini dengan Mekkah berasal dari bahasa Saba Selatan, yaitu Miqreb yang berarti tempat suci, awal mulanya katra tersebut kata inin mengacu untuk menyerahkan sesajian, ada pula yang mengatakn bahwa Mekkah berasal dari bahasa Etiopia lama, Mekwerab juga berarti tempat suci.

Sejarah kota ini amatlah panjang dimulai ketika turunnya Nabi Adam dan siti hawa dari surga, kemudian bertemu di padang Arafah, yang keduanya memili rasa untuk saling memahami. Arafah ()berarti memahami. Kota Mekkah pernah dicatat oleh para sejarawan kuno, diantaranya Herodotos pada abad ke-5 SM yang menyebut kota ini dengan sebutan Makaraba, sedangkan ilmuwan mesir kuno keturunan Yunani yang bernama Claudius Ptolemaeus, menyebutnya dengan Macoraba3. Di Mekkah terdapat bangunan suci, yaitu kabah, tidak hanya bagi kalangan warga Mekkah saja, tapi bangsa Arab pada umumnya sangat memuliakan bangunan tersebut.Pembangunan Baitulloh ini dilakukan nabi ibrahim bersama putranya nabi Ismail, yang kemudian menikah dengan penduduk mekkah yang beasal dari suku Jurhum dan terus menetap di kota ini. Sejarah kota ini tidak terlepas dari kisah Nabi Ibrahim, siti Hajar dan nabi Ismail yang menetap diwilayah yang kita kenal Mekkah saat ini.cikal bakal perkembangan tempat ini berkaitan erat dengan kisah sumur zam-zam. Diwilayah padang pasir, air merupakan sumber kehidupan, dimana ada air tentulah akan menjadi tujuan para penduduk, disamping melihat keajaiban Nabi Ismail yang merupakn penyebab adanya air zam-zam ini. Semenjak itu perkembangan kota Mekkah berkembang pesat. Orang-orang dari segenap penjuru Arab berdatangan ke tempat itu, hinnga suatu ketika Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail Menbangun Kabah untuk menyiarkan agama Tauhid sebagaiman diceritakan dalam al-Quran dan (ingatlah) ketiak Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitulloh bersama Ismail (QS al-baqoroh[2]: 127 Setelah mendirikan Kabah Nabi Ibrahim berseru dan berdoa kepada Alloh untuk menjadikan wilayah itu untuk menjadi negeri yang makmur, setelah itu Nabi Ibrahim menyerukan kepada manusia untuk mlaksanakan hjai. Semenjak itu berduyun0duyun orang berdatang ke Mekkah, dan negri itu pun menjadi makmur. Pemerintahan kota Mekkah Sebelum Nabi Ismail dilahirkan, kota Mekkah diperintah oleh suku-suku amaliqah, kemudian datanglah suku-suku Jurhum dan menetap bersama, akan tetapi suku-suku jurhum ini mengalahkan dan mengusir suku suku amaliqah. Pada saat sukuJurhum berkuasa inilah Nabi Ismail datang, dan tumbuh besar dil lingkungan Jurhum, dan menikah dengan salah satu puteri Jurhum.Kemudian Nabi Ismail dan orang-orang

Fathurrahman Yahya dkk (ed.), Antara Mekkah & Madinah (Jakarta: Erlangga.tt) ,hlm 19.

Jurhum berbagi tugas dalam mengurus kota Mekkah.Orang jurhum megurusi urusan politik dan peperangan, Nabi Ismail mengurus baitulloh dan urusan-urusan keagamaan. Setelah itu kekuassan Mekkah jatuh ketangan Khuzaah pada tahun 207 SM. Sebelumnya sumur Zam-zam ditimbun oleh pimpina suku Jurhum. Kemudian datanglah Quraisy lalu pimpinan mereka yang bernama Qushai merebut kekuasaan dari tangan suku Khuzaah pada tahun 440 M.kekuasaan atas pengurusan Kabah dibagi empat bagian

1. As-Siyaqoh, yaitu menyediakan air minum, dikarenakan sumur zam-zam


tertimbun tanah

2. Ar-Rifadah, yaitu bertugas untuk menyediakan makanan . 3. Al-Liwa, yang bertugas mneyeru untuk berperang 4. Al-Hijabah, yaitu menjaga Kabah dan memegang kuncinya.
Urusan empat macam ini dipegang oleh anak-anak Qushai, sampai akhirnya dipegang oleh Abdul Mutthalib kakek Rasululloh Shollohu alihi wasallam. Pada saat Abdul Muttalib menjadi pimpinan suku Quraisy, Abrahah yang menjadi gubenur Habsy di yaman mengadakan serangan ke kota Mekkah, dengan tujuan utama menghancurkan Kabah. Kejadian ini dgambarkan dalam al-Quran: Tiadalah engkau tahu, bagaimana Tuhanmu telah berbuat terhadap tentara yang mempunyai gajah itu? Tiadakah dijadikan-Nya tipu daya mereka menjadi sia-sia belaka? Dan dikirim-Nya kepada mereka burung yang berbondong-bondong; yang melempar mereka dengan batu dari tanah keras. Maka dijadika-Nya lah mereka hancur luluh, laksana daun tanaman yang telah dimamah (QS Al-Fiil[105]:1-5) Kejadian penyerang ini dinamakan dengan tahun gajah, tahun dinama Nabi Muhammad SAW lahir. Hijaz sebelum Islam Datang Bangsa Arab sebelum Islam datang sudah mengenal macam-macam ilmu pengetahuan, terutama kesusastraan. Syair-syair Arab jahili memilki nilai sastra yang tinggi. Kebanyakan syair-syair mereka menggambarkan tentang identitas kebudayaan mereka selaku bangsa Arab.Bangsa Arab memiki pasar-pasar, disamping untuk melaksanakan transaksi jual beli juga untuk berkumpul dan membacakan puisi. Tujuh puisi terbaik akan di pampang di kabah dekat patung berhala sembahan mereka.4

Siti Maryam dkk (ed), Sejarah Peradaban Islam; Dari Masa Klasik Hingga Modern (Yogyakarta: Jurusan SPI Fakultas Adab dan LESFI. 2003), cet. ke-1, hlm22.

Keadaan bangsa Arab sebelum Islam datang sering disebut dengan Jahiliah. Zaman Jahiliah sering diartikan sebagai zaman kebodohan. Disebut demikian karena orangorang Arab saat itu, khususnya di Hijaz tidak memiliki otoritas hokum, Nabi dan kitab suci yang menjadi pokok sandaran kehidupan mereka. Seperti yang tertulis dalam alQuran: Sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Alloh seperti sangkaan jahiliah (QS Ali Imron [3]154) Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin (QS Al-Maaidah [5]50) Berbeda dengan orang-orang Arab selatan, masyarakat Arab utara, termasuk didalamnya Hijaz dan Nejd, sebagian besar masyarakatnya adalah nomad. Sehingga kebudayaanya tertinggal jauh oleh orang Arab Selatan. Kehidupan mereka selalu dipenuhi peperangan antar suku yang dikenal dengan istilah Ayyam al-Arab (hari-hari orang Arab), pertarungan antar suku inlah yang menjadikannya salah satu tatanan sosila keaagamaan dalam kehidupan mereka5

Agama Masyarakat Hijaz Dalam hal keyakinan, sebagian besar dari bangsa Arab khususnya orang Hijaz adalah penyembah berhala.atau agama watsani. Di kota Mekkah berhala tersebut diletakkan di dekat kabah. Ada empat berhala yang dianggap paling penting oleh mereka, yaitu latta, Uzza, Manah dan Hubal.Al-Quran menceritakan tentang berhala-berhala ini. Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Lata dan Uzza dan Manah yang ketiga,yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Alloh)? (QS AnNajm [53]: 19-20) Sedangkan sebagian lain adalah penganut agama Nasrani dan Majusi seperti di Hirah dan Ghassan. Dan adapula yang menganut agama Yahudi yang berada di Yastrib Perpindahan keyakinan bangsa Arab ini, yang semula mengikuti ajaran tauhid nabi Ibrahim bermula seringnya orang meninggalkan Mekkah dan mempunyai kebiasaan membawa batu dari sekitar kabah dengan tujuan menghormati Kabah,. Batu-batu ini
5

Philip K. Hitti, History Of Arabs (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. 2005) hlm 108-110

mereka bawa kemudian dimanapun mereka berhenti dan menetap, mereka melakukan thowaf seperti halnya mengelilingi Kabah, sehinnga lambat laun mereka menyembah batu-batu itu, walaupun mereka masih tetap memuliakan Kabah. Mereka menyembah patung dengan maksud mendekatkan diri kepada Alloh, kepercayaan ini merupakan sisa-sisa dari ajaran tauhid Nabi Ibrahim.Jaman sebelum Islam datang ini dinamakan jaman Jahiliah, kata Jahiliah berasal dari kata jahl yang berarti bodoh. Bodoh dari segi ketauhidan.kemanusian, dan akhlaq.

Daftar Pustaka Al-Quran dan Terjemahnya (Madinah: Mujamma Khodimu al-Haromain as-Syarifain almalik fahd li tobaati al-Mushaf as-Syarif) Iskandari, Ahmad dan Mushtofa anani, Al-Wasith fi al-Adab al-Arobi Watarikhi (Mesir: Dar al-Maarif. tt) cet. Ke-18.

Maryam, Siti dkk (ed), Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern (Yogyakarta: Jurusan SPI Fakultas Adab dan LESFI. 2003), cet. ke-1. Fathurrahman Yahya, dkk (ed.), Antara Mekkah & Madinah (Jakarta: Erlangga.tt) Philip K. Hitti, History Of Arabs (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. 2005)

Anda mungkin juga menyukai