Disusun Oleh : Nama NIM Kelas Jurusan Fakultas : Fitra Priyana : 11/ 14386/ BP/SPKS : ETF : Budidaya Pertanian : Pertanian
I.
ACARA IV
supaya tanaman yang ditanam di atasnya tumbuh subur dan memberikan hasil yang memuaskan. Kesuburan tanah adalah mutu tanah untuk bercocok tanam yang ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang menjadi habitat akar-akar aktif tanaman. Tanah yang dapat menyediakan faktor-faktor tumbuh dalam kondisi yang optimum dinyatakan tanah yang subur. Kemampuan tersebut disebut dengan Kesuburan Tanah Penaksiran 1 (pertama) hanya dapat digunakan untuk mengetahui sebab-sebab yang menentukan kesuburan tanah. Sedangkan penaksiran ke dua (2) hanya dapat mengungkapkan tanggapan tanaman terhadap keadaan tanah yang dihadapinya. Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menghasilkan bahan tanaman yang dipanen, maka disebut pula daya menghasilkan bahan panen atau produktivitas. Ungkapan akhir kesuburan tanah adalah hasil panen, yang diukur dengan bobot kering yang dipungut per satuan luas (ha) dan per satuan waktu (tahun). Dengan menggunakan tahun sebagai satuan waktu untuk hasil panen dapat dicakup variasi keadaan habitat akar karena musim. Hasil panen tinggi dengan variasi musim kecil menandakan kesuburan tanah tinggi, karena tanah dapat ditanami sepanjang tahun dan dan setiap kali menghasilkan hasilpanen besar. Hasil panen besar tetapi hanya sekali dalam 1 tahun pada musim yang baik menandakan kesuburan tanah tidak tinggi karena pada musim yang lain tanah tidak dapat ditanami, hal ini karena kekurangan air (lengas tanah) atau sebaliknya ada kelebihan air (water logged), kadar garam larut air meningkat sehingga di atas ambang batas, tanah menjadi sulit diolah, untuk memperoleh struktur tanah yang baik.
V.
VI.
CARA KERJA 1. Mengisi polybag dengan satu tanah lempung dan satu tanah pasir sampai 3/4 bagian. 2. 3. 4. Membagi setiap polybag menjadi 4 Menanam biji jagung di dalam polybag dan diberi pupuk PK Mengamati perkembangan tanaman selama 4 minggu dan mencatat hasilnya.
Minggu 4 Tan 2 Tan 3 63cm 73cm 6 7 hijau hijau 30cm 47cm 11 12 0,5cm 0,7cm Minggu 4 Tan 2 Tan 3 73cm 71cm 8 6 hijau hijau 36cm 43cm 13 13 0,7cm 0,9cm
Rerata Tan 4 80cm 73,5cm 8 7,25 hijau hijau 48cm 42,5cm 16 13,5 0,7cm 0,625cm Rerata 76cm 6,75 hijau 33cm 13 0,8cm
Perhitungan rata-rata Kelompok 8 Pupuk PK 1. Benih pada tanah lempung 2. Tinggi tanaman Jumlah daun Panjang akar Jumlah akar Diameter batang
Benih pada pasir Tinggi tanaman Jumlah daun Panjang akar Jumlah akar Diameter batang
Kelompok 6 Pupuk P 1. Benih pada tanah lempung 2. Tinggi tanaman Jumlah daun Panjang akar Jumlah akar Diameter batang Tinggi tanaman Jumlah daun Panjang akar Jumlah akar Diameter batang
Kelompok 1 Kompos 1. Benih pada tanah lempung 2. Tinggi tanaman Jumlah daun Panjang akar Jumlah akar Diameter batang Tinggi tanaman Jumlah daun Panjang akar Jumlah akar Diameter batang
Kelompok 7 Pupuk K 1. Benih pada tanah lempung 2. Tinggi tanaman Jumlah daun Panjang akar Jumlah akar Diameter batang Tinggi tanaman Jumlah daun Panjang akar Jumlah akar Diameter batang
Kelas / Kelompok : ETF / 6 Lempung+pupuk P Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 parameter Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 1. Tinggi tanaman 12,5cm 5cm 35cm 22cm 50cm 38cm 2. Jumlah daun 3 2 5 4 5 5 3. Warna daun hijau hijau hijau hijau hijau hijau 4. Panjang akar 5. Jumlah akar 6. Diameter batang Pasir+pupuk P Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 parameter Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 1. Tinggi tanaman 9cm 9cm 10,5cm 32cm 28cm 28cm 36cm 38cm 45cm 2. Jumlah daun 2 3 2 4 4 4 5 5 4 3. Warna daun hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau 4. Panjang akar 5. Jumlah akar 6. Diameter batang
Minggu 4 Tan 2 Tan 3 Tan 4 42cm 4 hijau 84cm 7 0,6cm Minggu 4 Tan 2 Tan 3 Tan 4 50cm 57cm 4 5 hijau hijau 53cm 50cm 10 9 0,6cm 0,5cm
Rerata 49,5cm 4 hijau 67,5cm 11,5 0,55cm Rerata 51,3cm 4,3 hijau 48,3cm 11,3 0,56cm
Kelas / Kelompok : ETF / 1 Lempung+pupuk kompos Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 parameter Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 1. Tinggi tanaman 9,7 10,4 8,9 48,1 46,4 46,7 59 93 74 81 111 99 2. Jumlah daun 3 3 3 5 5 5 4 5 6 5 5 7 3. Warna daun hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau 4. Panjang akar 56 34 27 5. Jumlah akar 16 7 12 6. Diameter batang 1,4 0,9 0,6 Pasir+pupuk kompos parameter 1. Tinggi tanaman 2. Jumlah daun 3. Warna daun 4. Panjang akar 5. Jumlah akar 6. Diameter batang
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Rerata Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 8,6 11,4 7,2 10,5 37,1 115,8 36,2 43,4 61 67 64 85 85 96 89 94 91 3 3 3 3 5 5 4 5 6 7 6 6 5 6 5 6 5,5 hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau 34 37 46 57 43,5 12 9 11 8 10 1 1,2 0,5 0,95 0,9125
Kelas / Kelompok : ETF / 7 Lempung+pupuk K Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 parameter Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 1. Tinggi tanaman 13 14,5 17,5 25 35 43 49,5 39,5 45 50 48 51 2. Jumlah daun 3 3 4 5 4 5 4 4 5 4 3 4 3. Warna daun hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau 4. Panjang akar 10 10 13 5. Jumlah akar 13 20 43 6. Diameter batang 0,4 0,7 0,5 Pasir+pupuk k parameter 1. Tinggi tanaman 2. Jumlah daun 3. Warna daun 4. Panjang akar 5. Jumlah akar 6. Diameter batang Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 Tan 1 Tan 2 Tan 3 Tan 4 13 8 14 34 27 32 43 45 39,5 56,5 49 56 3 3 4 5 4 5 3 3 4 4 4 5 hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau hijau 18 22 13 23 12 17 0,6 0,5 0,6
Rerata 49,6667 3,66667 hijau 11 25,3333 0,53333 Rerata 53,8333 4,33333 hijau 17,6667 17,3333 0,56667
VIII. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini kita melakukan uji kesuburan tanah dengan menggunakan media lempung dan juga pasir yang di tambah dengan unsur hara. Unsur hara atau pupuk yang di pakai adalah pupuk PK, pupuk P, Kompos dan pupuk K. Dalam melakukan pengambilan data ada beberapa parameter yang harus di catat,parameter itu adalah tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, panjang akar, jumlah akar dan diameter batang. Pada awal pertumbuhan tanaman jagung dengan menggunakan pupuk PK pada media lempung lebih unggul di bandingkan dengan menggunakan media pasir dari berbagai parameter yang ada. Tetapi perbedaan ini hanya sedikit. Kemudian setelah pengamatan yang terakhir kita melakukan perhitungan rata-rata pada kedua media sehingga di dapatkan hasil sebagai berikut : media lempung, tinggi tanaman 73,5 cm, jumlah daun 7,25, warna daun hijau, panjang akar 42,5 cm, jumlah akar 13,5, dan diameter batang 0,625 cm. Pada media pasir tinggi tanaman 76 cm,jumlah daun 6,75, warna daun hijau, panjang akar 33 cm, jumlah akar 13 cm, diameter batang 0,8 cm. Sebetulnya tanah lempung memiliki kesuburan yang tinggi tetapi pada praktikum kali ini pasir memiliki kesuburan yang tinggi hal ini di sebabkan karena pengaruh pupuk yang digunakan dapat mengatasi kekurangan unsur hara yang ada di dalam pasir sehingga tanaman pada media pasir lebih bagus dari pada lempung. Tetapi perbedaan ini hanyalah sedikit saja. Kemudian sebagai pendukung uji kesuburan tanah kami juga menggunakan beberapa pupuk. Pada media lempung rata-rata tanaman jika dipupuk menggunakan pupuk P memiliki tinggi 49,5 cm, jumlah daun 4, warna hijau, panjang akar 67,5 cm, jumlah akar 11,5, diameter batang 0,55 cm. Dan tanaman dipupuk dengan menggunakan kompos memiliki tinggi 97 cm, jumlah daun 5,67,warna daun hijau, panjang akar 39, jumlah akar 11,67 dan diameter batang 0,97cm. Untuk pupuk K memiliki tinggi 49,7 cm,jumlah daun 3,7, warna daun hijau, panjang akar 11 cm, jumlah akar 25,3 dan diameter batang 0,53 cm. Dari data tersebut tanaman paling tinggi jika dipupuk menggunakan kompos, jumlah daun paling banyak jika dipupuk menggunakan pupuk PK, panjang akar paling panjang jika dipupuk dengan menggunakan pupuk P, jumlah akar paling banyak jika dipupuk menggunakan pupuk K, dan diameter paling besar jika dipupuk dengan kompos. Sehingga pada media lempung tanaman lebih baik di pupuk dengan menggunakan kompos.
Kemudian rata-rata pada media pasir, pupuk P memiliki tinggi 51,3 cm, jumlah daun 4,3, warna hijau, panjang akar 48,3 cm, jumlah akar 11,3 dan diameter batang 0,56 cm. Kompos memiliki rereta tinggi 91 cm, jumlah daun 5,5, warna hijau, panjang akar 43,5, jumlah akar 10 dan diameter batang 0,9 cm. Pupuk K memiliki tinggi 53,8 cm,jumlah daun 4,33, warna hijau, panjang akar 17,67 cm, jumlah akar 17,33 dan diameter batang 0,57 cm. Pada media ini tanaman paling tinggi jika dipupuk dengan menggunakan kompos, jumlah daun paling banyak jika dipupuk menggunakan PK, akar paling panjang dipupuk menggunakan P, jumlah akar paling banyak menggunakan pupuk K, dan diameter paling besar menggunakan pupuk kompos. Sehingga pada media pasir tanaman paling baik dipupuk menggunakan kompos. Kemudian dari seluruh data yang ada menunjukkan media pasir lebih bagus di bandingkan dengan media lempung. Dalam media lempung akar lebih banyak dan panjang, hal ini menunjukkan bahwa akar kekurangan unsur hara untuk diserap sehingga akar membutuhkan ruang yang lebih untuk mendapatkan unsur hara. Namun hal ini belum tentu benar karena pada beberapa media dan perlakuan pupuk terdapat beberapa biji jagung yang mati.
IX.
KESIMPULAN Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Tanaman jagung lebih baik ditanam pada media pasir dibandingkan lempung jika tanaman ingin dipupuk menggunakan pupuk PK Kompos sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan tinggi tanaman jagung dan diameter batang pada semua media Jumlah daun paling banyak jika dipupuk menggunakan pupuk PK pada semua media Dari semua cara penambahan unsur hara, media pasir lebih cocok untuk tanaman jagung daripada media lempung, tetapi hal ini belum benar betul karena terdapat beberapa biji yang mati Pupuk P merangsang pertumbuhan akar sehingga tanaman meliki akar paling panjang jika dipupuk menggunakan pupuk jenis ini
5.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Panduan Praktikum Kesuburan dan Kesehatan Tanah. Institut Pertanian Stiper : Yogyakarta Hardjodinomo, 1970. Ilmu Memupuk. Bandung : Penerbit Binacipta. Rinsema, W.T. 1983. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bhartara Karya Aksara : Jakarta Schroeder, D. 1983. Soil-Facts and Concept. Int. Potash Institute Bern : Switzerland.
(Fitra Priyana)