pisahkan mikroba dari campurannya isolasi merupakan kunci proses-proses selanjutnya diperoleh hasil yang dapat diulangi siapa saja Sikap pada saat pertengahan abad 19: Bekerja dengan mikroba yang tidak murni tidak akan menghasilkan apapun kecuali kesia-siaan dan.. Penicillium glaucum (Oscar Brefield 1881)
Sir Alexander Fleming (1929), melakukan pengujian pada kondisi tidak murni (Staphylococcus culture yang terkontaminasi Penicillium notatum ~ penemuan
pinisilin
Koloni Staphylococcus
Banyak infeksi fungi patogen pada manusia bersifat nosokomial atau pada individu immunocompromised (infeksi oportunis).
Fungi uniseluler, tidak membentuk filamen/hifa, bentuk oval atau membulat. Reproduksinya umumnya dengan mitosis.
Pembelahan yeast: membelah diri dengan ukuran sel sama besar /simetris (pembelahan fisi) disebut fission yeast contoh Schizosaccharomyces. Yeast bertunas: membelah diri dengan ukuran sel tidak sama besar sehingga seperti bertunas disebut budding yeast contoh:
Saccharomyces.
Yeast bertunas dapat membentuk pseudohifa, suatu rantai pendek mirp hifa, contoh Candida albicans (menginfeksi jaringan dengan pseudohifa)
Hifa Sporangia
Miselium
2. Jamur benang Multiseluler, membentuk filamen. Diidentifikasi bedasar ciri fisik, ciri koloni, dan spora reproduksinya.
Talus: massa yang dibentuk oleh fungus. Hifae (Sing: Hifa): Filamen panjang berupa sel-sel yang menyatu. Hifae bersepta: sel-sel dipisahkan oleh dinding pemisah (septa). Hifae senositik (aseptat) : panjang, tidak bersepta Hifa vegetatif: bagian hifa yang berperan untuk mendapatkan nutrien. Hifa reproduktif/aerial: bagian hifa yang menghasilkan spora. Miselium: masa hifae, dapat dilihat mata tanpa alat bantu
miselium
1. Spora aseksual: dibentuk oleh hifae aerial pada satu organisma, organisma baru akan identik dengan induk.
Contoh: Konidiospora: spora uniseler atau multiseluler yang tidak dilindungi saccus/kantung
Chlamydospore: spora berdinding tebal dibentuk dalam segmen hifa. Sporangiospora: spora aseksual yang dibentuk dalam saccus (sporangium). 2.Spora seksual: dibentuk melalui penggabungan nuklei dari dua spora berbeda kelamin dari spesies yang sama. Individu baru mewarisi sifat dari kedua induk.
PENYAKIT MIKOSIS Umumnya bersifat kronik karena berlangsung lama. Mikosis dibagi dalam: I. Mikosis sistemik: infeksi fungi yang berlangsung dalam tubuh, mempengaruhi jaringan dan organ-organ, umumnya disebabkan infeksi jamur tanah yang terhirup, tidak menular. Contoh: Histoplasmosis (Histoplasma capsulatum): infeksi awal di paru selanjutnya menyebar keberbagai organ lewat darah Coccidiomycosis (Coccidioides immites): mirip tuberculosis
II. Mikosis kutaneus: Infeksi jamur di kulit, rambut dan kuku. Jamur akan membebaskan enzim keratinase yang akan mendegradasi kitin. Infeksi ditularkan melalui kontak langsung atau kontak dengan rambut yang terinfeksi atau media lain. Contoh: Ringworm(Tinea capitis dan T. corporis) Athletes foot (Tinea pedis) Jock itch (Tinea cruris)
Candida albicans
Pitriyasis versikolor
III. Mikosis sub-kutan: infeksi jamur di bawah kulit. Umumnya disebabkan jamur saprofit tanah atau tumbuhan. Infeksi terjadi karena masuknya spora atau freagmen miselia melalui luka. Penyebaran melalui pembuluh limfe.
IV. Mikosis superfisial: Infeksi pada batang rambut atau sel-sel epidermal, umum di daerah tropik. V. Mikosis oportunistik: Disebabkan oleh jamur yang tidak berbahaya kecuali pada individu yang lemah atau terganggu sistim imunitasnya. Misalnya pada penderita AIDS dan kanker, individu yang mendapat pterapi antibiotik berspektrum luas (superinfeksi), orang lanjut usia atau bayi. Contoh kasus: aspergilosis, kandidiasis.
NILAI EKONOMIS FUNGI Aspek merugikan dari fungi: 25-50% kerusakan pasca-panen buah dan sayur disebabkan oleh jamur Infeksi jamur pada tumbuhan: busuk (rot), karat (rusts), blights, wilts, dan smuts. ~ KERUSAKAN BAHAN PANGAN Phytophthora infestans menyebabkan kelaparan hebat pada 1800-an di Irlandia ~ 1 juta orang mati.
Aspek menguntungkan dari fungi: Candida oleophila mencegah pertumbuhan jamur pada buah pasca pemetikan. Saccharomyces cerevisiae digunakan untuk produksi roti, wine, alkohol Taxomyces menghasilkan antikanker taxol. Trichoderma menghasilkan selulase
Merupakan bentuk asosiasi saling menguntungkan/mutualisma antara fungus dengan bluegreen algae/sianobakter
Fungus/mycobiont menyediakan mineral bagi ficobiont (alga), sebaliknya ficobiont menyediakan karbohidrat hasil fotosintesa Lichen cructose: tumbuh ke dalam substrat dan seperti kerak Lichen foliose: morfologi membentuk rumbai-rumbai seperti daun Lichen fructicose: membentuk biomassa seperti rumpun atau buah
Sejumlah spesies lumut kerak digunakan untuk keperluan industri dan obat-obatan
Sel alga
Sel fungus
Memonitor pemanasan global, penipisan lapisan ozon, umur lapisan batuan Obat tradisional dan antibiotik (Usnea spp.), tonikum dan laksatif (Cetraria islandica), obat radang tenggorokan (Cetraria islandica, Usnea spp.) Makanan tradisional Jepang (Umbilicaria esculenta), komponen dalam bumbu kari India (garam masala)
Makanan
Parfum dan Parfum dari Evernia prunastri dan Pseudevernia perlengkapan toilet furfuraceae Lain-lain Pembuatan litmus dari bahan Rocella spp., dekorasi menggunakan Cladonia stellaris.
Algae
Algae
merupakan kelompok organisma eukaryota. Diantara spesies anggotanya ada yang bersifat bersel satu dan mikroskopis. Bersifat fotoautotrof, masing-masing klas memiliki variasi dalam pigmen yang dimiliki
Habitat Algae
Diatom
Diatom merupakan salam satu familia algae Memiliki dinding sel berupa pektin dan silika Bersel tunggal Pigmen berupa chlorophyll a and c, carotene, xanthophyll Cadangan makanan berupa lipid
Dinoflagellata
Contoh lain algae, memiliki selulosa pada membran plasmanya Bersel satu Memiliki pigmen berupa chlorophyll a and c, carotene, xanthin Cadangan makanan berupa pati/amilum Beberapa bersimbion dengan hewan laut Sejumlah spesies menghasilkan toksin (neurotoksin) yang menyebabkan paralisis (paralytic shellfish poisoning) symbionts in marine animals
Protozoa
Protozoa merupakan salam satu kelompok Eukarya bersel tunggal Kebutuhan nutrisinya khemoheterotrof Mendapatkan makanan secara absorpsi, atau dengan penelanan (sitostoma, vakuola makanan) Beberapa bersifat motil dengan flagella atau cilia, atau dengan pseudopoda.
Contoh:Archaezoa
Plasmodium vivax
2